Anda di halaman 1dari 23

K3 DAN KECELAKAAN DI

LABORATURIUM SERTA
PENANGANANNYA

Dosen Pengampu : Moh. Liwa


Ilhamdi, S.Pd., M.Si
Nama : Devi Karisna Putri
NIM : E1A020017

2
K3

3
K3 (KEAMANAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA)

▪ K3 secara ilmiah adalah ilmu pengetahuan dan


penerapannya dalam upaya mencegah
kecelakaan dan penyakit akibat kerja
▪ K3 secara fiosofis adalah upaya untuk
memastikan integritas fisik dan spiritual tenaga
kerja pada khususnya, dan masyarakat pada
umumnya terhadap pekerjaan dan budaya
menuju masyarakat adil dan makmur
4
TUJUAN K3

Tujuan utama dalam penerapam K3 berdasarkan Undang-


Undang No. 1 Tahun 1970 mengenai Keselamatan Kerja
yaitu:
▪ Melindungi dan menanggung keselamatan setiap tenaga
kerja orang lain di tempat kerja
▪ Menanggung setiap sumber produksi dapat dipakai
dengan cara aman dan efektif
▪ Tingkatkan kesejahteraan dan produktvitas nasional

5
PENYEBAB KECELAKAAN DI
LABORATURIUM

6
SEBAB-SEBAB KECELAKAAN DI LABORATURIUM
DAPAT TERJADI

• Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang bahan


kimia dan proses-proses serta perlengkapan atau peralatan
yang digunakan dalam melakukan kegiatan.
• Kurangnya penjelasan petunjuk kegiatan laboraturium dan
juga kurangnya pengawasan yang dilakukan selama
melakukan kegiatan laboraturium.
• Kurangnya bimbingan terhadap siswa atau mahasiswa yang
sedang melakukan kegiatan laboraturium.

• Kurangnya atau tidak tersedianya perlengkapan keamanan dan perlengkapan perlindungan kegiatan
laboraturium.
• Kurangnya atau tidak mengikuti petunjuk atau aturan-aturan yang semestinya harus ditaati.
• Tidak menggunakan perlengkapan pelindung yang seharusnya digunakan atau menggunakan peralatan
atau bahan yang tidak sesuai.
• Tidak bersikap hati-hati di dalam melakukan kegiatan.

7
LAMBANG ATAU SIMBOL YANG
BERKAITAN DENGAN K3

8
• Palang : bebas dari
kecelakaan dan
penyakit akibat kerja
(PAK).
• Roda Gigi : bekerja
dengan kesegaran
jasmani dan rohani.
• Warna putih : bersih
dan suci
• Sebelas gerigi roda :
sebelas bab dalam
Undang-Undang No 1
Tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja

9
10
KLASIFIKASI B3 (BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN)

11

Limbah B3 adalah sebutan untuk limbah
berbahaya dan beracun. Limbah ini merupakan
bahan sisa pembuangan kegiatan dan proses
produksi dengan kandungan bahan berbahaya
atau beracun yang dapat merusak atau
mencerminkan lingkungan serta membahayakan
kesehatan manusia

12
KLASIFIKASI LIMBAH B3
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, klasifikasi limbah B3
adalah:
1. Mudah meledak
2. Mudah menyala (flammable)
3. Beracun (toxic)
4. Berbahaya
5. Korosif
6. Menimbulkan Iritasi
7. Berbahaya bagi lingkungan
8. Karsinogenik
9. Teratogenik
10. Mutagenik

13
CARA PENANGANAN SAMPAH
LABORATURIUM

14
PENANGANAN KECELAKAAN

Hal yang paling utama adalah jangan panic dan ikuti prosedur penanganan
kecelakaan yang baik dan benar. Cari bantuan petugas laboraturium untuk
membantu. Bila perlu, panggil petugas medis atau pemadam kebakaran.

Bila terkena bahan kimia, bersihkan


bagian kulit yang terkena bahan
kimia sampai bersih. Bila terjadi
kebakaran karena bahan kima atau
korsleting listril, segera bunyikan
alarm tanda bahaya.

15
HAL –HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

▪ Labelisasi botol/wadah limbah, semua wadah harus diberi label warna mencolok, label diberi
keterangan, jangan sampai label rusak atau hilang.
▪ Tempat penyimpanan limbah, jangan menyimpan limbah di lemari asam, wadah untuk
penyimpan harus disesuaikan, jangan menggunakan wadah yang terbuat dari kaleng logam
jika limbah bersifat asam dan basa kuat, jangan menyimpan wadah limbah di dekat air atau
wastafel.
▪ Kondisi tutup penutup wadah, tutup wadah hanya dibuka pada saat memasukkan limbah.
▪ Pemisahan tempat penyimpanan wadah, penyimpanan asam dan basa dilakukan di
tempat/lemari yang berbeda, pisahkan tempat penyimpanan limbah asam dan bahan organic,
tidak melakukan pencampuran bahan kimia tidak kompatibel dala satu wadah.
▪ Penimbunan/pengelolaan limbah, idealnya tidak lebih dari satu wadah untuk masing-masing
jenis limbah.
16
CARA MEMISAHKAN LIMBAH KIMA LABORATURIUM

Jangan menyimpan bahan kimia atau limbah berdekatan satu sama lain untuk:
1. Asam dengan basa
2. Bahan organic dengan asam
3. Senyawa sianida, sulfida atau arsen dengan asam
4. Logam alkali, alkil litium, dan lain-lain dengan limbah
5. Logam reaktif atau bentuk serbuk dengan material yang mudah terbakar
6. Merkuri atau perak dengan senyawa yang mengandung ammonium.
7. Dst.

17
PROSEDUR PENANGANAN KECELAKAAN
DI LABORATURIUM

18
A. BAHAN MUDAH TERBAKAR

▪ Luka bakar
Luka bakar dapat terjadi karena panas dan zat kimia.
Tindakan pertolongan luka bakar karena panas:
1. Bagian yang terbakar secepatnya direndam dalam air es sampai rasa sakit hilang.
Jika tidak memungkinkan untuk direndam, lakukan pengompresan dengan handuk
basah.
2. Bagian yang melepuh jangan dikelupas dan tutup bagian yang terbakar dengan
lembaran sofratulle atau kain kasa steril.
3. Bawa ke dokter secepatnya.

19
LANJUTAN

Luka bakar karena zat kimia dapat disebabkan oleh zat asam, basa atau bahan kimia
lainnya. Tindakan pertolongan luka bakar karena zat kimia:
1. Basuh luka bakar akibat zat kkimia sangat menentukan dalam usaha membatasi
akibat-akibatnya.
2. Lepaskan pakaian penderita dan guyurlah bagian yang terbakar dengan air selama
paling sebentar 15 menit.
3. Untuk luka bakar yang kecil lakukan hal berikut:
a. Akibat asam: cuci dengan air, kemudian dengan larutan Natrium Bikarbonat 1%,
dan cuci lagi dengan air.
b. Akibat basa: sama dengan akibat asam, tetapi menggunakan larutan Asam Asetat
20 1%.
LANJUTAN

c. Akibat bromin: cuci dengan air kemudian dengan Ammonia encer (1 bagian
Ammonia dalam 15 bagian air).
d. Akibat Na dan K: ambil Na atau K yang melekat pada kulit dengan pinset, kemudian
rendam dalam air selama 20 menit, keringkan dan tutup dengan kasa steril.
e. Akibat Fosfor: cuci dengan air kemudian rendam dan bersihkan fosfor yang melekat
ketika proses perendaman, setelah itu rendam lagi dalam larutan tembaga sulfat 3%
dan tutup dengan kasa steril

21
B. BAHAN BERACUN

▪ Tindakan-tindakan pokok yang penting ialah:


1. Cari jenis racun yang telah menyebabkan keracunan tersebut, misalnya dari botol
bekas zat beracun atau sisa yang masih ada.
2. Bersihkan saluran nafas penderita dari kotoran, lcoho atau muntahan.
3. Jangan memberikan pernafasan buatan dengan cara mulut ke mulut. Bila
diperlukan berikan dengan cara lain.
4. Apabila racun tidak dapat dikenali, sementara berikan norit, putih telur, susu, atau
air sebanyak-banyaknya untuk mengurangi akibat yang ditimbulkan.

22
DAFTAR REFERENSI

▪ https://kotakpintar.com/pengertian-k3/
▪ https://slideplayer.info/amp/13876074/
▪ https://www.safetyshoe.com/kecelakaan-kerja-di-laboraturium-dan-
penanganannya-cara-mengatasinya/
▪ https://www.google.co.id/amp/s/www.sehatq.com/artikel/limbah-b3-
adalah-ancaman-bagi-kesehatan-dan-lingkungan-hidup/amp
▪ https://Surabaya.proxsisgroup.com/cara-penanganan-dan-pengolahan-
limbah-kimia-laboraturium/
▪ https://www.sioforklit.com/rambu-rambu-k3-beserta-penjelasannya/
▪ https://www.google.cp.id/amp/s/almeganews.wordpress.com/2019/02/27/
prosedur-keselamatan-kerja-di-laboraturium-yang-wajib-diketahui/amp/
23

Anda mungkin juga menyukai