Anda di halaman 1dari 8

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN

PENANGANAN INSIDEN B3
RUMAH SAKIT
YASMIN
NO DOKUMEN : NO REVISI : HALAMAN :
BANYUWANGI 0136/RSY/VI/2022 00 1 dari 8

DITETAPKAN DIREKTUR :
STANDARD TANGGAL TERBIT :
PROSEDUR 1 Jumadil Awal 1444 H
OPERASIONAL 25 November 2022 M
dr. Wahyu Irawan,M.M
PENGERTIAN Identifikasi bahaya B3 (bahan berbahaya dan beracun) adalah
kegiatan mengkategorikan/meringkas potensi bahaya yang penting
berdasarkan kriteria bahan.
Penanganan insiden B3 (bahan berbahya dan beracun) adalah
langkah- langkah penanggulangan keadaan darurat akibat
kebakaran, tumpahan dan paparan B3.
TUJUAN Tujuan Umum :

Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Yasmin Banyuwangi

Tujuan Khusus :

1. Mengetahui potensi resiko bahaya akibat penggunaan B3


berdasarkan ciri-ciri dan karakteristiknya.
2. Menjamin keselamatan dan memelihara kesehatan petugas
yang menangani B3.
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Tentang Pedoman Pelayanan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nomor
SKK0023/RSY/PPI/I/2017 Tanggal 27 Rabiul Akhir 1438 H
bertepatan dengan tanggal 26 Januari 2017 M

PROSEDUR 1. PENGGUNAAN B3

BAHAN MUDAH MELEDAK


a. Identifikasi bahaya
Bisa menimbulkan ledakan atau pecahnya tabung silinder
jika terkena panas yang tinggi.
1) Pernafasan : menyebabkan tercekik (asphyxiant) dan
lemas jika terhirup dalam jumlah besar.
2) Kulit: kulit melepuh atau luka beku karena pengaruh
dingin.
IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN
PENANGANAN INSIDEN B3

RUMAH SAKIT NO REVISI : HALAMAN :


NO DOKUMEN :
YASMIN 0136/RSY/VI/2022 00 2 dari 8
BANYUWANGI
3) Mata : penglihatan kabur dan iritasi mata.
b. Tindakan P3K
1) Pernafasan : bawa ke udara segar dan istirahatkan,
jika perlu beri bantuan O2 apparatus dan bawa ke
IGD.
2) Kulit : siram dengan air hangat (30-40°C) pada
bagian kulit yang terbakar atau luka beku, bawa ke
IGD.
3) Mata : bilas mata dengan air bersih ± 15 menit, jika perlu bawa
ke IGD.
c. Tindakan penanggulangan kebakaran
1) Gunakan APAR gas CO2 dan siram air pada
silinder yang ada disekitarnya supaya dingin.
d. Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran
Hentikan kebocoran jika bisa dilakukan tanpa resiko,
perhatikan arah angin dan jangan berlawanan dengan
arah angin.
Jika tidak bisa, segera pindahkan ke tempat yang
terbuka, dijaga dan dijauhkan dari api atau sumber
panas atau bahan mudah terbakar.
Isolasi sekitar dan orang yang tidak berkepentingan
dilarang masuk.
BAHAN BERACUN
a. Identifikasi bahaya
1) Pernafasan : beracun bila terhirup dan dapat
menyebabkan pingsan, sakit kepala dan pusing-
pusing.
2) Kulit: dapat merusak kulit, jaringan dan selaput
lendir.
3) Mata : menyebabkan iritasi dan air mata,
cairannya akan menyebabkan luka bakar.
4) Pencernaan : beracun atau fatal bila tertelan,
menyebabkan pingsan dan muntah-muntah
sampai sakit keras, dan mungkin menyebabkan
kebutaan

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN


PENANGANAN INSIDEN B3

RUMAH SAKIT NO REVISI : HALAMAN :


NO DOKUMEN :
YASMIN 0136/RSY/VI/2022 00 3 dari 2
BANYUWANGI

atau kematian bila tidak segera ditangani oleh


medis.
5) Pencernaan : beracun atau fatal bila tertelan,
menyebabkan pingsan dan muntah-muntah
sampai sakit keras, dan mungkin menyebabkan
kebutaan atau kematian bila tidak segera ditangani
oleh medis.
b. Tindakan P3K
1) Pernafasan : pindahkan ke tempat berudara segar,
bila belum sadar segera bawa ke IGD.
2) Kulit : lepaskan pakaian yang terkontaminasi.
Cuci kulit dengan air sebanyak-banyaknya, jika
memungkinkan. Bila iritasi terus-menerus, segera
bawa ke IGD.
3) Mata : cuci mata dengan air sebanyak-banyaknya.
Bila terjadi iritasi, bawa ke IGD.
4) Pencernaan : jangan dimuntahkan apabila tertelan.
Berikan susu atau air atau karbon aktif melalui
mulut jika pasien tersebut masih sadar. Segera
bawa ke IGD.
c. Tindakan penanggulangan kebakaran
1) Gunakan spray air atau kabut C02 untuk mendinginkan
permukaan dan menghilangkan uapnya.
2) Evakuasi daerah yang tercemar
3) Usahakan berdiri berlawanan arah angin untuk
mencegah kontak dengan asap dan uap
4) Jika kontak tidak dapat dihindari, pakailah baju
pelindung penuh, kaca mata dan masker.
d. Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran
1) Pakai sarung tangan dan pakaian lengkap dengan
tutup kepala, sepatu boat setinggi lutut. Alat
pernafasan yang lengkap.

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN


PENANGANAN INSIDEN B3

RUMAH SAKIT NO REVISI : HALAMAN :


NO DOKUMEN :
YASMIN 0136/RSY/VI/2022 00 4 dari 8
BANYUWANGI
2) Ventilasikan seluruh area yang tercemar, evakuasi
orang-orang yang tidak berkepentingan, tutup
tempat yang terjadi kebocoran.
3) Untuk tumpahan kecil : gunakan pasir, tanah atau
bahan peresap lain, kemudian angkat dan masukkan
kedalam kontainer yang berlabel dan bersegel agar
dapat dibuang dengan aman.
4) Untuk tumpahan besar : netralkan dengan larutam
amonia 5%, natrium sulfat atau natrium bisulfit dan
pindahkan. Siramkan area dengan air yang banyak.
BAHAN KOROSIF
a. Identifikasi bahaya
1) Menyebabkan iritasi pada sistem pernafasan. Bahaya
dekomposisi
2) dibawah pengaruh panas. Resiko dekomposisi bila
berhubungan
3) dengan logam, alkali, zat pereduksi.
b. Tindakan P3K
1) Pernafasan : bawa korban ke tempat yang berudara
segar. Bila susah bernafas, berikan oksigen dan bawa
ke IGD.
2) Kulit : segera cuci dengan banyak air, lepaskan
semua pakaian yang terkontaminasi, konsultasikan
dengan dokter.
3) Mata : dengan mata terbuka, segera bilas dengan air
yang banyak selama ± 15 menit. Lanjutkan proses
pembilasan dengan larutan pembilas mata sampai
tiba di IGD.
4) Pencernaan : jangan dimuntahkan, bahaya penetrasi
ke paru- paru bila tertelan atau dimuntahkan. Bila
korban sadar, bilas mulut dengan air dan beri minum
air yang banyak dengan suapan sedikit demi sedikit.
Segera bawa ke IGD.
IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN
PENANGANAN INSIDEN B3

RUMAH SAKIT NO REVISI : HALAMAN :


NO DOKUMEN :
YASMIN 0136/RSY/VI/2022 00 5 dari 8
BANYUWANGI
c. Tindakan penanggulangan kebakaran
1) Padamkan dengan air, dry powder, CO2 atau foam
(bukan dari bahan organik).
2) Pakai SCBA (self-contained breathing apparatus)
dan pakaian pelindung tahan bahan kimia.
3) Pindahkan kemasan ke tempat yang aman atau
dinginkan kemasan yang beresiko atau encerkan
dengan air.
d. Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran
1) Tumpahan kecil : encerkan produk dengan banyak
air dan bilas/bersihkan tempat yang terkontaminasi
atau serap dengan absorbent.
2) Tumpahan besar : tampung, bendung dengan pasir
atau tanah. Tempatkan kemasan yang rusak di wadah
yang terbuat dari plastik. Jangan mengembalikan
produk yang tumpah ke kemasan asalnya
BAHAN OKSIDATOR
a. Identifikasi bahaya
Membantu proses pembakaran atau memperbesar nyala
api dan bisa menimbulkan ledakan atau pecahnya tabung
silinder jika terkena panas yang tinggi.
1) Pernafasan : menyebabkan iritasi, pusing jika terhirup
dalam jumlah besar.
2) Kulit: kulit melepuh atau luka beku karena pengaruh
dingin.
3) Mata : penglihatan kabur dan iritasi mata.
b. Tindakan P3K
1) Pernafasan : bawa korban ke tempat yang segar dan
istirahatkan, jika perlu bawa ke IGD.
2) Kulit : siram dengan air hangat (30-4CTC) pada
bagian yang terbakar atau luka beku, jika perlu bawa
ke IGD.
3) Mata : bilas mata dengan air bersih ± 15 menit, jika
perlu bawa ke IGD.

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN


PENANGANAN INSIDEN B3

RUMAH SAKIT NO REVISI : HALAMAN :


NO DOKUMEN :
YASMIN 0136/RSY/VI/2022 00 6 dari 8
BANYUWANGI
c. Tindakan penanggulangan kebakaran
Semprotkan APAR dry Chemical. CCU Siram air pada
silinder yang ada disekitarnya supaya dingin.
d. Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran
1) Hentikan kebocoran jika bisa dilakukan tanpa resiko,
perhatikan arah angin dan jangan berlawanan dengan
arah angin.
2) Jika tidak bisa, segera pindahkan ke tempat yang
terbuka, dijaga dan dijauhkan dari api atau sumber
panas atau bahan mudah terbakar.
3) Isolasi sekitar dan orang yang tidak berkepentingan
dilarang masuk.

BAHAN MUDAH TERBAKAR


a. Identifikasi Bahaya
Mudah meledak dan menguap, dapat menyebabkan
depresi sistem syaraf pusat, menyebabkan iritasi mata,
menyebabkan iritasi saluran pernafasan, menyebabkan
gangguan reproduksi janin,
1) Pernafasan : menghirup dalam konsentrasi tinggi
menyebabkan gangguan system syaraf pusat dengan
tanda – tanda mual, kepala, mengantuk,
ketidaksadaran dan koma. Iritasi saluran pernafasan.
Dapat menyebabkan efek narkotik dalam konsentrasi
tinggi. Uap bisa menyebakan pusing dan sesak nafas
2) Kulit: iritasi ringan, dapat menyebabkan sianosis
ekstrimitas.
3) Mata : iritasi parah pada mata, sakit bila terkena
cahaya dan kerusakan kornea
4) Pencernaan : iritasi gastrointestinal disertai mual,
muntah dan diare. Dapat menyebabkan keracunan
sistemik. Dapat menyebabkan depresi sistem syaraf

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN


PENANGANAN INSIDEN B3

RUMAH SAKIT NO REVISI : HALAMAN :


NO DOKUMEN :
YASMIN 0136/RSY/VI/2022 00 7 dari 8
BANYUWANGI
pusat diikuti dengan sakit kepala, mengantuk dan
mual.
b. Tindakan P3K
1) Pernafasan : pindahkan segera ke udara segar. Jika
tidak bernafas, berikan pernafasan buatan, jika perlu
gunakan oksigen dan bawa ke IGD. Jangan gunakan
pernafasan dari mulut ke mulut.
2) Kulit : basuh kulit dengan air selama 15 menit,
sementara itu lepaslah pakaian dan sepatu yang
terkontaminasi. Basuh kulit dengan sabun dan air,
bawa ke IGD.
3) Mata : segera basuh dengan air mengalir ± 15 menit,
sesekali angkat kelopak mata bawah dan atas untuk
membasuh bagian dalamnya, jika perlu bawa ke
IGD.
4) Pencernaan : jangan dipaksa dimuntahkan. Jika korban
dalam kondisi sadar, berikan 2-4 gelas susu atau air.
Jangan pernah memberikan sesuatu pada korban yang
tidak sadarkan diri. Bawa ke IGD.
c. Tindakan penanggulangan kebakaran
1) Untuk api kecil, gunakan dry Chemical, CO2,
semprotan air, busa.
2) Untuk api besar, gunakan semprotan air atau busa.
d. Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran
1) Singkirkan semua kondisi yang memungkinkan
terjadinya penyalaan.
2) Serap tumpahan dengan menggunakan bahan
penyerap, pasir, tanah dan bahan penghambat
kebakaran lainnya.
3) Bersihkan dan buang dalam wadah yang cocok.
4) Gunakan peralatan tahan percikan dan berikan
ventilasi.
5) Busa penekan uap bisa digunakan untuk mereduksi
uap

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN


PENANGANAN INSIDEN B3

RUMAH SAKIT NO DOKUMEN : NO REVISI : HALAMAN :


YASMIN 0030/RSY/III/2022 00 8 dari 8
BANYUWANGI
2. KASUBAG. K3 DAN KESLING
a. Menerima laporan kejadian insiden B3 dari Kepala unit
sesuai form kecelakaan kerja yang tersedia.
b. Melaporkan kepada Direksi.
UNIT 1. Bidang Keperawatan (Rawat Jalan dan Rawat Inap)
TERKAIT 2. Unit OK
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Farmasi
5. Unit Gizi
6. Unit Laboratorium
7. Unit Radiologi
8. IPSRS
9. SDI dan Binroh
10.K3 dan Kesling

Anda mungkin juga menyukai