Anda di halaman 1dari 4

1.

BAHAN MUDAH MELEDAK


a. Identifikasi bahaya
Bisa menimbulkan ledakan atau pecahnya tabung silinder jika terkena panas yang
tinggi.
1) Pernafasan : menyebabkan tercekik (asphyxiant) dan lemas jika terhirup dalam
jumlah besar.
2) Kulit : kulit melepuh atau luka beku karena pengaruh suhu.
3) Mata : penglihatan kabur dan iritasi mata.
b. Tindakan P3K
1) Pernafasan : bawa ke udara segar dan istirahatkan, jika perlu beri bantuan O2
aparatus dan bawa ke IGD.
2) Kulit : siram dengan air hangat (30-40 oC) pada bagian kulit yang terbakar atau
luka beku, bawa ke IGD.
3) Mata : bilas dengan air bersih ± 15 menit, jika perlu bawa ke IGD.
c. Tindakan penanggulangan kebakaran
Gunakan APAR gas CO2 dan siram air pada silinder yang ada disekitarnya supaya
dingin.
d. Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran
1) Hentikan kebocoran jika bisa dilakukan tanpa resiko, perhatikan arah angin dan
jangan berlawanan dengan arah angin.
2) Jika tidak bisa, segera pindahkan ke tempat yang terbuka, dijaga dan dijauhkan
dari api atau sumber panas atau bahan mudah terbakar.
3) Isolasi sekitar dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk.

2. BAHAN BERACUN
a. Identifikasi bahaya
1) Pernafasan: beracun bila terhirup dan dapat menyebabkan pingsan, sakit kepala
dan pusing-pusing.
2) Kulit: dapat merusak kulit, jaringan dan selaput lendir.
3) Mata: menyebabkan iritasi pada mata.
4) Pencernaan: beracun atau fatal bila tertelan, menyebabkan pingsan dan muntah-
muntah.
b. Tindakan P3K
1) Pernafasan: pindahkan ke tempat berudara segar, bila belum sadar segera bawa ke
IGD.
2) Kulit: lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Cuci kulit dengan air bersih dan
mengalir. Bila iritasi terus-menerus, segera bawa ke IGD.
3) Mata: cuci mata dengan air bersih. Bila terjadi iritasi bawa ke IGD.
4) Pencernaan: jangan dimuntahkan apabila tertelan. Berikan susu atau air atau
karbon aktif melalui mulut jika pasien tersebut masih sadar. Segera bawa ke IGD.
c. Tindakan penanggulangan kebakaran
1) Gunakan spray air atau kabut CO 2 untuk mendinginkan permukaan dan
menghilangkan uapnya.
2) Evakuasi daerah yang terjadi kebakaran.
3) Usahakan berdiri berlawanan arah angin untuk mencegah kontak dengan asap dan
uap.
4) Jika kontak tidak dapat dihindari, pakailah baju pelindung penuh, kaca mata dan
masker.
d. Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran
1) Pakai sarung tangan dan pakaian lengkap dengan tutup kepala, sepatu boat
setinggi lutut. Alat pernafasann yang lengkap.
2) Ventilasikan seluruh area yang tercemar, tutup tempat yang terjadi kebocoran.
3) Untuk tumpahan kecil : gunakan pasir, tanah atau bahan peresap lain, kemudian
angkat dan masukkan ke dalam kontainer yang berlabel dan bersegel agar dapat
dibuang dengan aman.
Untuk tumpahan besar : netralkan dengan larutan amonia 5% natrium sulfat atau
natrium bisulfat dan pindahkan. Siramkan area dengan air banyak.

3. BAHAN KOROSIF
a. Identifikasi bahaya
Menyebabkan iritasi pada sistem pernafasan. Bahaya dekomposisi dibawah
pengaruh panas. Resiko dekomposisi bila berhubungan dengan logam, alkali, zat
pereduksi.
b. Tindakan P3K
1) Pernafasan : bawa korban ke tempat yang berudara segar. Bila susah bernafas,
berikan oksigen dan bawa ke IGD.
2) Kulit : lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Cuci kulit dengan air bersih,
konsultasikan dengan dokter.
3) Mata : cuci mata dengan air bersih. Bila terjadi iritasi bawa ke IGD
4) Pencernaan : jangan dimuntahkan apabila tertelan. Berikan susu atau air atau
karbon aktif melalui mulut jika pasien tersebut masih sadar bawa ke IGD.
c. Tindakan penanggulangan kebakaran
1) Padamkan dengan air, dry powder, CO2 atau foam(bukan dari bahan organik)
2) Pakai SCBA self-contained breathing apparatus) dan pakaian pelindung dari
bahan kimia.
3) Pindahkan kemasan ke tempat yang aman atau dinginkan kemasan yang beresiko
atau encerkan dengan air.
d. Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran
1) Tumpahan kecil : encerkan produk dengan banyak air dan bilas/bersihkan tempat
yang terkontaminasi atau serap dengan absorbent.
Tumpahan besar : tampung, bendung dengan pasir atau tanah. Tempatkan
kemasan yang rusak di wadah yang terbuat dari plastik. Jangan mengembalikan
produk ke kemasan aslinya.

4. BAHAN OKSIDATOR
a. Identifikasi bahaya
Membantu prose pembakaran atau memperbesar nyala api dan bisa menimbulkan
ledakan atau pecahnya tabung silinder jika terkena panas yang tinggi.
1) Pernafasan : menyebabkan iritasi, pusing jika terhirup dalam jumlah besar.
2) Kulit : kulit melepuh atau luka beku karena pengaruh dingin.
3) Mata : penglihatan kabur dan iritasi mata.
b. Tindakan P3K
1) Pernafasan : bawa korban ke tempat yang berudara segar. Bila susah bernafas,
berikan oksigen dan bawa ke IGD.
2) Kulit : siram dengan air hangat (30-40oC) pada bagian yang terbakar atau luka
beku, ika perlu bawa ke IGD.
3) Mata : bilas mata dengan air bersih ± 15 menit. Bila terjadi iritasi bawa ke IGD.
c. Tindakan penanggulangan kebakaran
Semprotkan APAR dry chemical, CO 2. Siram air pada silinder yang ada
disekitarnya supaya dingin.
d. Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran
1) Hentikan kebocoran jika bisa dilakukan tanpa resiko, perhatikan arah angin dan
jangan berlawanan dengan arah angin.
2) Jika tidak bisa, segera pindahkan ketempat terbuka, dijaga dan dijauhkan dari api
atau sumber panas atau bahan mudah terbakar.
3) Isolasi sekitar dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk.

5. BAHAN MUDAH TERBAKAR


a. Identifikasi bahaya
Mudah meledak dan menguap, dapat menyebabkan depresi sistem syaraf pusat,
menyebabkan iritasi mata, menyebabkan iritasi saluran pernafasan, menyebabkan
gangguan reproduksi janin.
1) Pernafasan : menghirup dalam konsentrasi tinggi menyebabkan gangguan sistem
syaraf pusat dengan tanda-tanda mual, sakit kepala, mengantuk, ketidaksadaran
dan koma. Iritasi saluran pernafasan. Dapat menyebabkan efek nekrotik dalam
konsentrasi tinggi. Uap bisa menyebabkan pusing dan sesak nafas.
2) Kulit : iritasi ringan, dapat menyebabkan sianosis ekstrimitas.
3) Mata : iritasi parah pada mata, sakit bila terkena cahaya dan kerusakan kornea.
4) Pencernaan : iritasi gastrointestinal disertai mual, muntah dan diare. Dapat
menyebabkan depresi syaraf pusat diikuti dengan sakit kepala, mengantuk dan
mual.
b. Tindakan P3K
1) Pernafasan : pindahkan segera ke tempat berudara segar. Jika tidak bernafas,
berikan pernafasan buatan, jika perlu gunakanoksigen dan bawa ke IGD. Jangan
gunakan pernafasan dari mulut ke mulut.
2) Kulit : basuh kulit dengan air selama 15 menit, sementara itu lepaslah pakaian dan
sepatu yang terkontaminasi. Basuh kulit dengan sabun dan air, bawa ke IGD.
3) Mata : segera basuh dengan air mengalir ± 15 menit, sesekali angkat kelopak mata
bawah dan atas untuk membasuh bagian dalamnya, jika perlu bawa ke IGD.
4) Pencernaan : jangan dipaksa muntahkan. Jika korban dalam kondisi sadar, berikan
2-4 gelas susu atau air. Jangan pernah memberikan sesuatu pada korban yang
tidak sadarkan diri. Bawa ke IGD.
c. Tindakan penanggulangan kebakaran
Untuk api kecil, gunakan dry chemical, CO 2, semprotkan air, busa. Untuk api besar,
gunakan semprotan air atau busa.

Anda mungkin juga menyukai