Anda di halaman 1dari 7

PENYIMPANAN DAN PENGAMANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

Kode Nomor : /JANGUM No. Revisi : 01 Halaman : 1/2

Ditetapkan :
SPO
Administrasi
Tanggal Terbit : 9/9/2021
Pelayanan
dr.Boy E.R.Wajong,M.Kes
Direktur
1. Penyimpanan dan pengamanan bahan berbahaya dan beracun adalah upaya untuk
PENGERTIAN
menyimpan dan mengamankan bahan berbahaya dan beracun yang mempunyai sifat
toksik, korosif, mudah terbakar, mudah meledak, oksidator, reaktif dan iritan pada
tempat yang benar dan tepat.

2. Pelaksana kegiatan adalah Petugas K3RS dan seluruh unit terkait yang memiliki dan
menyimpan bahan berbahaya dan beracun (B3).

1. Menghindari resiko paparan.


TUJUAN
2. Tercapainya kinerja efektif dan efisien dalam melakukan pekerjaan
1. Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya
KEBIJAKAN
dan Beracun.
2. Peraturan Direktur No.638/PER-DIR/RSHSMR/IV/2021 tentang Manajemen
Fasilitas Keselamatan Di Rumah Sakit Hermina Samarinda.

1. Untuk NaOH (Sodium Hydroxide Solution), lakukan hal sebagai berikut :


PROSEDUR
a. Sifat bahan : beracun dan korosif.
b. Penyimpanan : simpan dalam wadah yang terbuat dari mild steel, stainless steel,
cast iron, nickel, karet epoxy coating atau wadah yang dilapisi plastik, dan jauhkan
dari asam-asam bahan kimia organic.
c. Resiko paparan : pembengkakan putih pada mukosa bibir dan mulut, kesulitan
menelan yang parah, nyeri dibelakang tulang dada dan syok.
d. Pertolongan pertama :
1) Apabila terkena mata, segera cuci tangan dengan air mengalir selama ± 15
menit dan segera hubungi dokter.
2) Apabila terkena kulit, cuci dengan air mengalir.
3) Apabila terhirup dan pernapasan terhenti, lakukan pernapasan buatan dan
segera bawa ke rumah sakit.
2. Untuk gliserin, lakukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan :iritan
b. Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup rapat.

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS PROVITA SECARA TERTULIS *
Halaman 1
PENYIMPANAN DAN PENGAMANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

Kode Nomor : /JANGUM No. Revisi : 01 Halaman : 2/2

Ditetapkan :
SPO
Administrasi
Tanggal Terbit : 9/9/2021
Pelayanan
dr.Boy E.R.Wajong,M.Kes
Direktur
c. Pertolongan pertama :
1) Apabila terkena mata, segera cuci tangan dengan air sabun.
2) Apabila terkena kulit, cuci bagian tubuh yang terkena dengan air mengalir.
3) Apabila tertelan, lakukan cuci perut dan segera ke dokter.
3. Untuk alumunium Sulfat (tawas), lakukan sebagai berikut :
a. Sifat bahan : iritasi
b. Penyimpanan : simpan dalam wadah kering yang berventilasi baik dan jaga
agar tidak terkena air.
c. Resiko paparan : di daerah mukosa luka kurosif, muntah hebat, diare berdarah,
syok setelah 5 sampai 6 jam, hemolisis dan hemoglobinuria.
d. Pertolongan pertama apabila terkena mata, segera cuci tangan dengan air
mengalir selama ± 15 menit.
4. Untuk methanol, lakukan sebagi berikut :
a. Sifat bahan : mudah meledak dan toksik.
b. Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup dan jauhkan dari sumber api.
c. Resiko paparan : pusing, rasa lemah, gemetar, nausea, muntah, siasonis,
gangguan penglihatan, pupil berdilatasi tanpa reaksi, kelumpuhan pernapasan.
Gejala pertama biasanya setelah periode laten 12 – 24 jam.
d. Pertolongan pertama : pada keracunan akibat terminum segera beri 30 – 40 ml
etanol (90-120 ml anggur), trometamol iv. Dengan mengontrol selalu
kesetimbangan asam basa. Jika tidak dapat dipastikan segera, beri hydrogen
karbonat selama mungkin sampai urine jelas basa dan beri banyak cairan.
5. Untuk formaldehida, lakukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan : iritan
b. Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup rapat dan berlabel.
c. Resiko paparan : nekrosis dari mulut, esophagus dan lambung, kejang tercekik,
kadang-kadang muntah berdarah, kerusakan ginjal dan kesulitan bernafas.
d. Pertolongan pertama : apabila terminum bilas lambung dengan
carbomedicinalis dan urea. Kemudian melalui selang lambung berikan 100 ml
* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS PROVITA SECARA TERTULIS *
Halaman 2
PENYIMPANAN DAN PENGAMANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

Kode Nomor : /JANGUM No. Revisi : 01 Halaman : 3/2

Ditetapkan :
SPO
Administrasi
Tanggal Terbit : 9/9/2021
Pelayanan
dr.Boy E.R.Wajong,M.Kes
Direktur
larutan ammonium karbonat sebanyak 2% dan 20 gram urea dan natrium sulfat.
6. Untuk Lysol, lakukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan : iritan
b. Penyimpanan : simpan dalam ruangan dingin berventilasi serta jauhkan dari
bahan yang mungkin bereaksi.
c. Resiko paparan : pengerasan berwarna putih pada mulut, hilang kesadaran,
bradikardi, kerusakan ginjal.
d. Pertolongan pertama : apabila terminum berikan banyak cairan, bilas lambung
dengan carbomedicinalis, minyak zaitun, larutan natrium sulfat, infus dengan
larutan glukosa 5 %, penganganan syok, hemodoialisis.
7. Untuk asam asetat, lakukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan : toksik dan korosif.
b. Penyimpanan : simpan dalam ruangan dingin dan berventilasi serta jauhkan dari
panas dan api. Hindarkan juga dari gesekan dan tumbukan mekanis.
c. Resiko paparan : bekas luka korosif di mulut dan tenggorokan, muntah, keluhan
menelan parah, syok dan koma.
d. Pertolongan pertama : apabila terminum beri air yang banyak, 20 mg magnesia
usta dalam susu secara oral, penanganan nyeri, syok. Jika ada tanda-tanda
asidosis, infus larutan natrium hydrogenkarbonat 5 %, penanganan syok.
8. Untuk etanol (alkohol), lakukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan : mudah terbakar dan toksik
b. Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup, jauhkan dari panas dan sumber api
termasuk loncatan api listrik.
c. Resiko paparan :euphoria, tidak terkontrol, gangguan koordinasi, muka
memerah, bau napas yang khas, pada kasus berat menyebabkan koma.
d. Pertolongan pertama : bilas lambung dan jika diperlukan lakukan napas buatan.
9. Untuk chlor tablet (kaporit), lakukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan : iritan.
b. Penyimpanan : simpan dalam kemasan plastik atau poselen. Jangan simpan
* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS PROVITA SECARA TERTULIS *
Halaman 3
PENYIMPANAN DAN PENGAMANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

Kode Nomor : /JANGUM No. Revisi : 01 Halaman : 4/2

Ditetapkan :
SPO
Administrasi
Tanggal Terbit : 9/9/2021
Pelayanan
dr.Boy E.R.Wajong,M.Kes
Direktur
dalam kontainer metal karena akan menyebabkan korosi. Dalam penyimpanan
juga jangan dicampur dengan bahan kimia yang bersifat atau mengandung
asam, alkali dan bahan kimia beroksidasi tinggi.
c. Resiko paparan : menyebabkan iritasi apabila terkena tubuh.
d. Pertolongan pertama :
1) Apabila tertelan, segera hubungi dokter.
2) Apabila terkena mata, basuh dengan air mengalir selama ± 15 menit.
3) Apabila terkena tangan, basuh dengan air sabun.
4) Apabila tertelan, pindahkan korban ke udara terbuka. Dan jika pernapasan
terhenti, segera hubungi dokter dan berikan oksigen jika diperlukan.
10. Untuk terpentin, lakukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan : mudah terbakar dan iritan
b. Penyimpanan : simpan dalam ruangan dingin dan berventilasi serta jauhkan dari
bahan oksidator.
c. Resiko paparan : gastroenteritis, nauses, muntah, nefritis parah, koma dan
kelumpuhan pernapasan.
d. Pertolongan pertama : bilas lambung dengan menambahkan carbomedicinalis,
pencahar garam. Untuk kejang-kejang, berikan diazepam iv.
11. Untuk immersion oil, lakukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan : iritan
b. Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup dengan suhu 13°C - 25°C.
c. Resiko paparan : menyebabkan iritasi sistem pernapasan, kulit dan mata. Jika
tertelan, gejala yang mungkin timbul adalah mual, muntah dan diare. Dalam
jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.
d. Pertolongan pertama :
1) Apabila terhirup, bawa korban ke ruangan berudara segar.
2) Apabila terkena kulit, cuci dengan air mengalir.
3) Apabila terkena mata, bilas dengan air dengan kondisi kelopak mata

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS PROVITA SECARA TERTULIS *
Halaman 4
PENYIMPANAN DAN PENGAMANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

Kode Nomor : /JANGUM No. Revisi : 01 Halaman : 5/2

Ditetapkan :
SPO
Administrasi
Tanggal Terbit : 9/9/2021
Pelayanan
dr.Boy E.R.Wajong,M.Kes
Direktur
terbuka.
4) Apabila tertelan, minumlah air dalam jumlah banyak dan segera hubungi
dokter.
12. Untuk giensa, lakukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan : iritan
b. Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup dengan suhu 15°C - 25°C.
c. Resiko paparan : menyebabkan iritasi sistem pernapasan, kulit dan mata. Efek
berhubungan dengan suatu sistem; mual, sakit kepala, pusing mabuk, kebutaan,
tekanan darah rendah dan koma.
d. Pertolongan pertama :
1) Apabila terhirup, bawa korban ke ruangan berudara segar dan berikan
pernapasan.
2) Apabila terkena kulit, cuci dengan air mengalir.
3) Apabila terkena mata, bilas dengan air selama ± 10 menit dengan kondisi
kelopak mata terbuka.
13. Untuk drain-x, lakukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan : korosif dan iritan
b. Penyimpanan : simpan dalam wadah plastik yang kuat dan tertutup rapat serta
berlabel. Pisahkan dengan bahan kimia lain.
c. Resiko paparan :
1) Efek akut pada mata, yaitu mata merah dan terjadi kerusakan pada
kornea mata.
2) Efek akut pada kulit, gejala pertama adalah kerusakan jaringan nekrosis
dan pembekuan darah.
3) Efek akut pada pernapasan, gangguan sistem pernapasan, mual dan diare.
4) Efek kronik, terjadi perubahan pada tulang sendi manusia.
d. Pertolongan pertama :
1) Apabila tertelan, bilas mulut seluruhnya dengan air secukupnya. Beri

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS PROVITA SECARA TERTULIS *
Halaman 5
PENYIMPANAN DAN PENGAMANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

Kode Nomor : /JANGUM No. Revisi : 01 Halaman : 6/2

Ditetapkan :
SPO
Administrasi
Tanggal Terbit : 9/9/2021
Pelayanan
dr.Boy E.R.Wajong,M.Kes
Direktur
susu yang banyak dan segera bawa ke rumah sakit.
2) Apabila terkena mata, segera bawa ke rumah sakit.
3) Apabila terkena kulit, lap dengan kain kering. Sesudah kering bilas
dengan air bersih.
14. Untuk aldet, laukan hal sebagai berikut :
a. Sifat bahan : iritan
b. Penyimpanan : simpan ditempat yang kering dan tertutup rapat.
c. Resiko paparan : menyebabkan iritasi pencernaan, kulit dan mata.
d. Pertolongan pertama :
1) Apabila terkena mata dan kulit, bilas dengan air mengalir selama ± 15
menit.
Apabila tertelan : jangan muntahkan dengan cara meminum air dalam jumlah banyak
atau dengan minyak. Kemudian bawa segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan
secepatnya.

UNIT TERKAIT K3RS, Seluruh Unit Terkait

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS PROVITA SECARA TERTULIS *
Halaman 6

Anda mungkin juga menyukai