Anda di halaman 1dari 3

Hasil Pemeriksaan Sampel Air Minum

Untuk pemgambilan sampel air minum dilakukan di dua titik pengolahan air minum yang
ada di pondok pesantren datuk sulaiman. Untuk titik pengambilan pertama, sampel yang
diambil adalah sampel air baku dan sampel air produksi sedangkan di titik kedua sampel yang
diambil adalah sampel air produksi. Sampel yang telah diambil tersebut kemudian dibawah
ke laboratorium kesehatan lingkungan dinas kesehatan kota Palopo untuk dilakukan
pemeriksaan dengan metode microbiologi compact dry selama ± 24 jam.
Adapun hasil yang diperoleh setelah dilakukan proses pemeriksaan adalah sebagai berikut:

No Nama sampel MPN coliform/100 MPN E.Coli/100 Spesifikasi/Identifikasi


ml ml metode pengujian
1 Air baku Microbiologi compact
A(Instalasi A) 25 0 dry
2 Air minum A Microbiologi compact
(air produksi) 26 2 dry
instalasi A
3 Air minum B Microbiologi compact
(air produksi) 29 0 dry
instalasi B
Persyaratan kualitas air minum berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 492/
Menkes/ Per/IV/2010.
Total Bakteri Coliform : 0/100 ml Sampel
Total Bakteri E.Coli : 0/100 ml Sampel
Dengan adanya hasil investigasi di lapangan terkait sanitasi lingkungan dan
pengelolaan makanan di pondok pesantren Datuk Sulaiman ditemukan beberapa hal yang
tidak sesuai dengan persyaratan hygiene sanitasi. Berdasarkan hal tersebut maka, dinas
kesehatan selaku instansi terkait merekomendasikan beberapa hal sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 715/Menkes/Sk/V/2003
tentang persyaratan Hygiene Sanitasi Jasaboga dan Peraturan Walikota Palopo Nomor 19
Tahun 2018 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Perizinan Tempat Tempat Umum,
Tempat Pengelolaan Makananan, Minuman, Dan Tempat Pengelolan Pestisida Sebagai
berikut:
1. Perlunya peningkatan sanitasi yang lebih baik dalam proses pengolahan makanan.
a) Tempat dan perlengkapan
 Dapur umum tidak boleh berdekatan dengan sumber pencemaran seperti
Tempat Penampungan Sementara (TPS)
 Lantai harus kedap air , rata, tidak retak, tidak licin dan mudah dibersihkan
 Tidak ada lubang pada dinding dan langit – langit yang dapat memudahkan
akses vektor dan binatang pengganggu masuk kedalam dapur.
 Ruangan dapur harus selalu dalam keadaan bersih, tertata rapi sesuai dengan
fungsinya sehingga memudahkan akses keluar masuk penjamah makanan dan
makanan.
 Peralatan yang digunakan serta tempat penyimpanan bahan makanan mentah
dan makanan yang telah dimasak harus terpisah dan tertutup rapat.
 Tidak ada ceceran, sampah basah dan air tergenang di sekitar dapur.
 Tempat sampah harus selalu tertutup dan segera dibuang apabila sudah penuh
atau setelah melakukan aktifitas didapur.
b) Hygiene Personal Penjamah Makanan
 Harus menggunakan celemek dan penutup kepala.
 Berbadan sehat dan tidak menderita penyakit menulit atau penyakit kulit.
 Melakukan pemeriksaan kesehatan minimal 6 bulan sekali.
 Kuku tangan harus pendek, tidak kotor, tidak menggunakan pewarna kuku,
perhiasan ditangan dan kosmetik berlebihan.
 Dalam proses pengolahan makanan selalu mencuci tangan khususnya
sebelum menyentuh makanan, setelah buang air besar/kecil, setelah
memegang uang atau benda kotor lainnya.
 Menggunakan alat atau sarung tangan saat mengambil makanan.
 Tidak meludah, menggaruk, menjilat jari atau membersihkan hidung dan
telinga pada saat mengolah makanan.
 Menutup mulut pada saat batuk atau bersin.
 Penjamah makanan harus mengikuti kursus hygiene sanitasi makanan yang
diselenggarakan oleh instansi atau lembaga yang berwewenang.
2. Harus dilakukan peningkatan kualitas air minum yang lebih hygienis dan sehat
a. Untuk sementara, konsumsi air minum secara langsung dari kran atau selang
harus dihentikan dan segera melakukan perbaikan proses pengolahan air minum
agar sesuai syarat kesehatan.
b. Pemenuhan kebutuhan air minum sementara dapat mengambil alternatif
melakukan proses pengolahan dengan cara dimasak .
c. Untuk perbaikan kualitas air minum, maka Instalasi pengolahan air harus berada
pada tempat yang bersih dan bebas dari peralatan dan bahan pencemar seperti
bahan kebersihan, tumpukan barang dll.
d. Filter penyaringan air harus selalu diperhatikan dan segera diganti apabila filter
telah berubah warna menjadi kecoklatan.
e. Pengambilan air minum harus langsung dari sarana pengolahan yang dilengkapi
dengan mesin dan alat untuk memasukkan air minum kedalam wadah yang sesuai
standar dan tidak boleh dialirkan melalui selang atau kran.
f. Air minum yang telah keluar dari instalasi pengolahan dan dipindahkan ke
wadah (galon) tidak boleh lebih dari 1x24 jam

Anda mungkin juga menyukai