Anda di halaman 1dari 7

BAB III

PEMBAHASAN LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN

3.1 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan PL di UPTD. Balai Laboratorium kesehatan Kerthi Bali Sadhajiwa


Provinsi Bali dilaksanakan selama 1 hari pada tanggal 02 Januari 2024, dari pukul 09.00 –
13.00 wita. Pada kegiatan PL kami berkunjung di dua laboratorium yang berbeda yaitu
dilaboratorium kimia kesehatan (kimia air) dan laboratorium mikrobiologi kesehatan
masyarakat dan berkunjung di bagian pengolahan limbah (IPAL). Kunjungan di UPTD.
Balai Laboratorium kesehatan Kerthi Bali Sadhajiwa Provinsi Bali dilakukan untuk
memperdalam ilmu dan bidang manajemen pengolahan limbah.
Acara dibukan oleh Kepala seksi pelayanan dan mutu laboratorium kesehatan, dr.
Gde Agus Suryadinatha dan dilanjutkan dengan pemberian materi terkait pengolahan limbah
oleh tim K3 UPTD. Balai Laboratorium kesehatan Kerthi Bali Sadhajiwa Provinsi Bali.
Setelah pemberian materi kami dipersilahkan untuk melihat kondisi pengolahan limbah pada
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) UPTD. Balai Laboratorium kesehatan Kerthi Bali
Sadhajiwa Provinsi Bali, selanjutknya kami berkunjung di Laboratorium Kimia Kesehatan
dan Laboratorium Mikrobiologi Kesehatan Masyarakat.

3.2 ALUR PENERIMAAN DAN PEMERIKSAAN SAMPEL


Dalam pelaksanaan penerimaan dan pemeriksaan sampel di UPTD. . Balai
Laboratorium kesehatan Kerthi Bali Sadhajiwa Provinsi Bali, terdapat tiga alur yang harus
dilalui yaitu penerimaan sampel, pemeriksaan sampel dan penyerahan hasil pemeriksaan
sampel. Pada alur kegiatan tersebut yaitu konsumen membawa sampel dan melakukan
registrasi dikamar terima. Konsumen akan memperoleh surat pengantar yang berisi
pecatatan parameter uji yang akan diperiksa, petugas sampling, penerima sampel, nomor
registrasi, alamat lengkat asal sampel, jumblah sampel, jenis sampel dan tanggal terima serta
tanggal pengambilan hasil. Setelah dari kamar terima, konsumen melakukan pembayaran
biaya sesuai dengan parameter yang akan diperiksa.
Sampel dan surat pengantar kemudian dikirim ke labotarorium sesuai dengan jenis
pemeriksaan sampel yang diterima oleh masing-masing petugas laboratorium. Sampel
tersebut didaftarkan dalam bentuk buku penerimaan smpel dan buku ekspedisi,kemudian
sampel diberi nomor sesuai dengan urutan datangnya sampel. Selanjutnya dilakuan
pemeriksaan sesuai dengan parameter yang tertera pada formulir permohonan pemeriksaan.
Apabila pemeriksaan sudah selesai dilakukan, hasil diketik yang kemudian diberikan kepada
pihak konsumen.

3.3 INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH


IPAL adalah suatu system yang dirancang untuk memproses sisa proses produksi
baik berupa cairan biologis maupun kimia, sehingga layak dan aman dibuang ke lingkungan.
Cairan tersebut bisa berasal dari proses industry, pabrik, pertanian, dan perkotaan, yang
mana limbah tersebut dapat membahayakan manusia maupun mencemari lingkungan, oleh
karena itu diperlukan sebuah instalasi pengolahan air limbah, sebelum dibuang ke saluran
pembuangan.
Pada kegiatan berkunjung di Instalasi Air Limbah (IPAL) kami mendapatkan
tambahan ilmu tentang alur pengolahan air limbah (IPAL), jenis IPAL yang digunakan, dan
cara pemeliharaan IPAL di UPTD. Balai Laboratorium Kesehatan Kerthi Bali Sadhajiwa
Provinsi Bali.
A. Jenis IPAL di UPTD. Balai Laboratorium Kesehatan Kerthi Bali Sadhajiwa Provinsi
Bali.
IPAL Sistem Biofilter adalah IPAL yang dalam prosesnya menggunakan proses
gabungan antara proses anaerob dan aerob, yang memanfaatkan bakteri untuk
menguraikan polutan dalam air limbah, media sebagai tempat melekatnya
biomasa/bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak.

B. Alur IPAL
Dengan menggunakan proses biofilter anaerob-aerob maka akan dapat dihasilkan air olahan

dengan kualitas yang baik dengan menggunakan konsumsi energi yang lebih rendah.

Seluruh air limbah dialirkan masuk ke bak pengumpul atau bak ekualisasi, selanjutnya dari bak

ekualisasi air limbah dipompa ke bak pengendap awal, untuk mengendapkan partikel lumpur,

pasir dan kotoran organik tersuspensi. Selain sebagai bak pengendapan, juga berfungsi sebagai

bak pengontrol aliran, serta bak pengurai senyawa organik yang berbentuk padatan, pengurai
lumpur (sludge digestion) dan penampung lumpur. Skema proses pengolahan air limbah dengan

sistem biofilter anaerob-aerob

Air limpasan dari bak pengendap awal selanjutnya dialirkan ke reaktor biofilter anaerob. Di

dalam reaktor biofilter anaerob tersebut diisi dengan media dari bahan plastik tipe sarang tawon.

Reaktor biofilter anaerob terdiri dari dua buah ruangan. Penguraian zat-zat organik yang ada

dalam air limbah dilakukan oleh bakteri anaerobik atau fakultatif aerobik. Setelah beberapa hari

operasi, pada permukaan media filter akan tumbuh lapisan film mikro-organisme.

Mikroorganisme inilah yang akan menguraikan zat organik yang belum sempat terurai pada bak

pengendap

Air limpasan dari reaktor biofilter anaerob dialirkan ke reaktor biofilter aerob. Di dalam reaktor

biofilter aerob ini diisi dengan media dari bahan plastik tipe sarang tawon, sambil diberikan

aerasi atau dihembus dengan udara sehingga mikro organisme yang ada akan menguraikan zat

organik yang ada dalam air limbah serta tumbuh dan menempel pada permukaan media.

Dengan demikian air limbah akan kontak dengan mikro-orgainisme yang tersuspensi dalam air

maupun yang menempel pada permukaan media yang mana hal tersebut dapat meningkatkan

efisiensi penguraian zat organik, deterjen serta mempercepat proses nitrifikasi, sehingga efisiensi

penghilangan amonia menjadi lebih besar. Proses ini sering di namakan Aerasi Kontak (Contact

Aeration).

Dari bak aerasi, air dialirkan ke bak pengendap akhir. Di dalam bak pengendap akhir sebagian

air limbah dipompa kembali ke bagian inlet bak aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur.
Sedangkan air limpasan (over flow) dialirkan ke bak biokontrol dan selanjutnya dialirkan ke bak

kontaktor khlor untuk proses disinfeksi. Di dalam bak kontaktor khlor ini air limbah dikontakkan

dengan senyawa khlor untuk membunuh mikro-organisme patogen. Air olahan/ efluen, yakni air

yang keluar setelah proses khlorinasi dapat langsung dibuang ke sungai atau saluran umum.

Dengan kombinasi proses anaerob dan aerob tersebut selain dapat menurunkan zat organik

(BOD, COD), amonia, deterjen, padatan tersuspensi (SS), phospat dan lainnya.

C. CARA PEMELIHARAAN

Pemeliharaan Harian :

1. Petugas mengontrol mesin pompa air limbah

2. Petugas mengontrol dan menarik sampah sekam dari bak reactor

3. Petugas membersihkan saluran aerasi pada kolam indikator

4. Petugas memeriksa plo meter masuk dan keluarnya limbah

5. Petugas mengecek air limbah pada tank outlet dan inlet

6. Petugas mengecek panel dan blower pada mesin IPAL

7. Petugas selalu menjaga kebersihan di area IPAL

8. Petugas mengisi form cheklish pemeliharaan IPAL

Pemeliharaan Bulanan :
1. Petugas melalukan sampling air limbah outlet dan inlet pada IPAL

3.3 LABORATORIUM KIMIA KESEHATAN ( KIMIA AIR)

Berikut sedikit kami jelaskan poin-poin yang dibahas pada Laboratorium Kimia Kesehatan

Pemeriksaan Kimia Kesehatan meliputi :

1. Air Limbah Rs poin B


2. Air Limbah RS
3. Air Limbah Domestik
4. Air Limbah Hotel
5. Air Limbah Industri Tekstil
6. Air Limbah Minuman Ringan
7. Air Bersih
8. Air Minum
9. Air Kolam Renang
10. Air Laut sungai

Sedikit dijelaskandi laboratorium UPTD. Balai Laboratorium Kesehatan Kerthi Bali Sadhajiwa
Provinsi Bali untuk penggolongan Limbah Fasilitas Pelayanan Kesehatan digolongkan Menjadi dua
yaitu :

1. Hanya mengolah limbah domestik


2. Gabungan antara limbah domestik dan B3

Masing – masing memiliki parameter wajib yang harus diperiksakan, tetapi pada
UPTD. Balai Laboratorium Kesehatan Kerthi Bali Sadhajiwa Provinsi Bali hanya
melakukan 23 parameter pengujian. Untuk di labkes mengacu pada kedua golongan yaitu
limbah domestic dan limbah domestic dan B3.
Untuk frekuensi pengujian yang ada di laboratorium Kimia kesehatan UPTD. Balai
Laboratorium Kesehatan Kerthi Bali Sadhajiwa Provinsi Bali adalah setiap satu bulan sekali
tujuannya adalah untuk melihat kemampuan fungsi dari alat IPAL di Laboratorium UPTD.
Balai Laboratorium Kesehatan Kerthi Bali Sadhajiwa Provinsi Bali.
Untuk Estimasi Waktu Pengerjaan bisa diliat pada table dibawah ini :
3.4 Laboratorium Mikrobiologi Kesehatan Masyarakat
Pemeriksaan Mikrobiologi Kesehatan Masyarakat Meliputi :
1. Bakteriologi Air Paket
2. Kultur Bakteri Umum
3. Kultur Clostridium Sp
4. Kultur Leggionella Sp
5. Pemeriksaan Angka Kuman Ruangan / Unit
6. Pemeriksaan Usap Alat masak dan makan
7. Pemeriksaan makanan
8. Pemeriksaan Alat Nosokomial
9. TPC ( total plate count ) uji sterilitas

Anda mungkin juga menyukai