2. Klasifikasi
a. Bayi Aterm
1) Berat badan 2500-4000 gram.
2) Panjang badan lahir 48-52 cm.
3) Lingkar dada 30-38 cm.
4) Lingkar kepala 33-35 cm.
5) Bunyi jantung janin pada menit pertama 180 x/menit.
6) Pernapasan pada menit-menit pertama cepat 80x/menit kemudian
lebih kecil setelah 40x/menit.
7) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup
terbentuk dan diliputi verniks kaseosa.
8) Rambut lanugo telah terlihat dan rambut kepala biasanya telah
sempurna.
9) Kuku agak panjang dan lemas.
10) Pada bayi perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora,
pada bayi laki-laki testis sudah turun.
11) Refleks menghisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
12) Refleks morro sudah baik apabila diletakkan suatu benda
diletakkan ditelapak tangan, bayi akan menggenggamnya.
13) Eliminasi baik urine dan mekonium akan keluar dalam waktu 24
jam pertama
14) Umur kehamilan 37-42 minggu
b. Bayi Prematur
1) Berat badan kurang dari 2499 gram
2) Organ-organ tubuh imatur
3) Umur kehamilan 28-36 minggu
c. Bayi Posmatur
1) Biasanya lebih berat dari bayi aterm
2) Tulang dan Sutura kepala lebih keras dari bayi aterm
3) Verniks kaseosa dibadan kurang
4) Kuku-kuku panjang
5) Rambut kepala agak tebal
6) Kulit agak pucat dengan deskuamasi epitel
7) Umur kehamilan lebih dari 42 minggu
Tanda 0 1 2
Appearance (warna Pucat Badan merah Seluruh tubuh
kulit)
Pulse (heart Tidak ada Ekstremitas biru Kemerahan
rate/frekuensi < 100 / menit > 100/ menit
jantung)
Grimace (reaksi Tidak ada Sedikit gerakan Batuk / bersin
terhadap Mimik
rangsangan)
Activity (tonus Tidak ada Ekstremitas Gerak aktif
otot) sedikit fleksi
Respiration Tidak ada Lemah Baik, menangis, kuat
(pernafasan)
4. Adaptasi Fisiologis Bayi Baru Lahir
a. Sistem pernapasan / respirasi
Selama dalam uterus, janin mendapatkan oksigen dari pertukaran gas
melalui plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru-
paru.
1) Perkembangan paru-paru
Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari pharynx
yang bercabang dan kemudian bercabang kembali membentuk
struktur percabangan bronkus proses ini terus berlanjut sampai
sekitar usia 8 tahun, sampai jumlah bronkus dan alveolus akan
sepenuhnya berkembang, walaupun janin memperlihatkan adanya
gerakan napas sepanjang trimester II dan III. Paru-paru yang tidak
matang akan mengurangi kelangsungan hidup BBL sebelum usia
24 minggu. Hal ini disebabkan karena keterbatasan permukaan
alveolus, ketidakmatangan sistem kapiler paru-paru dan tidak
tercukupinya jumlah surfaktan.
b. Sistem Kardiovaskuler
Setelah lahir darah BBL harus melewati paru untuk mengambil
oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan
oksigen ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik, kehidupan
diluar rahim harus terjadi 2 perubahan besar :
1) Penutupan foramen ovale pada atrium jantung
2) Perubahan duktus arteriousus antara paru-paru dan aorta.
Perubahan sirkulasi ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh
sistem pembuluh. Oksigen menyebabkan sistem pembuluh mengubah
tekanan dengan cara mengurangi /meningkatkan resistensinya,
sehingga mengubah aliran darah.
c. Sistem Gastrointestinal
Reflek gumoh dan reflek batuk yang matang sudah terbentuk baik
pada saat lahir. Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk
menelan dan mencerna makanan (selain susu) masih terbatas.
Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna
yang mengakibatkan “gumoh” pada bayi baru lahir dan neonatus,
kapasitas lambung masih terbatas kurang dari 30 cc untuk bayi baru
lahir cukup bulan. Kapasitas lambung ini akan bertambah secara
lambat bersamaan dengan tumbuhnya bayi baru lahir.
b. Tanda-Tanda Vital
1) Temperature suhu tubuh bayi pada axilla biasanya 36,5-370c dan
suhu tubuh pada daerah oral 35,8-370c
2) Denyut jantung pada daerah paru aspek biasanya 120-140
kali/menit dan keadaan takikardi yaitu frekuensi jantung pada saat
istirahat dibawah 80-100 kali/menit dan keadaan takikardi
frekuensi jantung diatas 160-180 kali/menit.
3) Respirasi
Frekuensi pernafasan biasanya 30-60 kali/menit, takipneu jika RR
diatas 60 kali/menit, dan bisa terjadi apneu bila dalam keadaan
takikardi yang lebih dari 15 detik.
4) Tekanan darah
Biasanya tekanan darah pada lengan dan betis 64/41 mmHg dan
tekanan darah sistolik pada betis 6-9 mmHg lebih rendah
disbanding pada lengan atas.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko hipotermi berhubungan dengan adaptasi yang belum efektif
pada bayi antara lingkungan intrauteri dengan ekstrauteri
b. Resiko tinggi gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan
dengan proses pengeluaran asi yang belum efektif
c. Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan permeable dan entri portal
ekstra tali pusat sirkumsisi
d. Jalan nafas inefektif berhubungan dengan hipersekresi mucus
e. Resiko tinggi terjadinya distress pernafasan berhubungan dengan
minimnya atau belum efektifnya efek bersin pada bayi
f. Proses perubahan ikatan keluarga berhubungan dengan transisi
perkembangan dan penambahan anggota keluarga
3. Intervensi
a. Diagnosa 1: Resiko hipotermi berhubungan dengan adaptasi yang
belum efektif pada bayi antara lingkungan intrauteri dengan ekstrauteri
1) Berikan segera ASI dini atau eksklusif segera setelah bayi baru
lahir
2) Berikan atau pertahankan lingkungan dengan menciptakan
kehangatan yaitu selalu memberikan selimut ekstra pada bayi dan
lakukan bounding attachment
3) Hindari memandikan bayi setelah lahir dan berikan atau lakukan
memandikan bayi denga menggunakan air hangat.
b. Diagnosa 2: Resiko tinggi gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
berhubungan dengan proses pengeluaran asi yang belum efektif
1) Berikan penjelasan tentang pentingnya ASI dini setelah bayi lahir
2) Anjurkan ibu untuk selalu menyusui bayinya walaupun
pengeluaran ASI belum lancar
3) Berikan penjelasan bahwa dengan seringnya menyusui walaupun
ASI belum keluar tapi daya isapan bayi dapat merangsang dan
melancarkan pengeluaran ASI
4) Lakukan perawatan payudara
5) Anjurkan ibu untuk memakan makanan yang tinggi protein dan
tinggi kalori
6) Anjurkan ibu untuk minum sebanyak 8 gelas perhari
c. Diagnosa 3: Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan permeable dan
entri portal ekstra tali pusat sirkumsisi
1) Cuci tangan dan instruksikan ibu melakukannya sebelum
memegang bayi
2) Anjurkan untuk memandikan bayi dengan spons sampai tali pusat
lepas
3) Tinjau ulang perawatan tali pusat yang tepat
4) Observasi terhadap/diskusikan tanda-tanda infeksi, kaji suhu aksila
sesuai indikasi
5) Memandikan bayi setiap hari dan ganti balutan tali pusat
6) Lakukan perawatan tali pusat setiap hari dan dengan memberikan
betadine pada luka
d. Diagnosa 4: Jalan nafas inefektif berhubungan dengan hipersekresi
mucus
1) Miringkan bayi bila terjadi aspirasi pada bayi
2) Usahakan dan lakukan pemberian ASI dalam keadaan bayi
setengah tegak
3) Hindari pemberian makanan tambahan yang dapat meningkatkan
hipersekresi
g. Diagnosa 5: Proses perubahan ikatan keluarga berhubungan dengan
transisi perkembangan dan penambahan anggota keluarga
1) Informasikan kepada orangtua tentang kebutuhan-kebutuhan
neonatus segera dan perawatan yang diberikan
2) Tempatkan bayi dalam lengan ibu/ayah setelah kondisi bayi
memungkinkan
3) Anjurkan orangtua untuk mengulas dan bicara pada bayi baru lahir
4) Anjurkan ibu untuk menyusui bayi bila diinginkan
5) Bagi informasi tambahan dari pengkajian fisik awal bayi baru lahir
6) Diskusikan kemampuan bayi untuk berinteraksi
Daftar Pustaka
______. 2004. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta:
YBP-SP