Defisit perawatan diri merupakan suatu keadaan dimana individu mengalami suatu
kerusakan fungsi motorik atau fungsi kognitif yang menyebabkan penurunan kemampuan
untuk melakukan masing – masing dari kelima aktifitas perawatan diri (Carpenito, 2007).
Potter, Perry (2005), mengatakan personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memeliihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
b. Faktor Presipitasi
Yang merupakan faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah kurang/ penurunan
motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas., lelah/lemah yang dialami
individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.
Faktor kemampuan realitas menurun : pasien dengan gangguan jiwa dengan
kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidak-pedulian dirinya dan
lingkungan termasuk perawatan diri. Faktor sosial : kurang dukungan dan latihan
1
kemampuan perawatan diri lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan
kemampuan dalam perawatan diri.
d. Mekanisme Koping
1. Regresi
2. Penyangkalan
3. Isolasi diri, menarik diri
4. Intelektualisasi
DPD
Isolasi sosial
Harga diri rendah kronis
Data Obyektif :
Badan tampak kotor dan bau
Baju tidak diganti
Klien tamapak sering mengantuk
Rambut kusust, kotor dan bau
Kuku panjang , hitam dan kotor
Tidak rapi
Klien tampak menarik diri
Mulut dan gigi kotor.
VI. Sumber :
Carpenito, L. J, 2001, Buku saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8 Jakarta : EGC
Depkes 2000 Standar Pedoman Perawatan Jiwa
Stuart & Sundeen, , 1998, Buku saku Kesehatan Jiwa, Edisi 3, Jakarta,\ ; EGC
3
Nanda, 2011, Diagnosis keperawatan : definisi dan klasifikasi, Jakarta : EGC
Towsend Mary, C, 1998, Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan Psikiatri, Edisi 3,
Jakarta ; EGC.