Abstrak: Sosiometri merupakan salah satu prosedur non tes yang dapat
digunakan oleh konselor/guru BK untuk mengetahui dinamika hubungan sosial
siswa di kelas. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui suasana kelas yang
dapat mendukung dalam pengembangan kehidupan efektif sehari-hari (KES)
siswa. Data hasil analisis sosiometri dapat digunakan oleh konselor/guru BK
dalam merencakan kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang tepat
sasaran.
Fenomena di lapangan ditemukan kesulitan dalam pengolahan data
sosiometri bila dilakukan secara manual. Makalah ini menyajikan : (1) instrumen
sosiometri dengan 12 kriteria pilihan (pertanyaan/pernyataan) untuk tingkat
perkembangan siswa SLTP dan SLTA dan (2) program analisis untuk pengolahan
data sosiometri dengan memanfaatkan fasilitas microsoft excel.
E-Sosiometri telah teruji efektif dan mudah diaplikasikan oleh
konselor/guru BK di sekolah dalam mengolah data sosiometri dan membuat
laporan analisis hasil sosiometri. E-Sosiometri sangat direkomendasikan bagi
konselor/guru BK di sekolah.
B. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan sebagai bahan informasi dan pengenalan
program E-Sosiometri sebagai program pengolah data sosiometri yang
dikembangkan menggunakan microsoft excel.
C. Metodologi
Pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini menggunakan pendekatan
Research and Development. Sugiyono (2008 : 407) mengatakan Research
and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji kefektifan produk tersebut.
Dalam hal ini kegiatan yang dilakukan adalah menguji performance program
E-Sosiometri, kemudian membuatkan video tutorial serta manual guide dari
program yang dikembangkan sebagai panduan penggunaan program.
D. Landasan Teori
Begitu pentingnya peranan asesmen dalam pelayanan konseling
menuntut konselor/guru BK tidak hanya mengenal instrumen pengumpul
data, lebih jauh lagi konselor/guru BK mampu mengembangkan instrumen
khususnya non tes dan sepenuhnya menggunakan data hasil asesmen untuk
membantu klien mengenal diri dan lingkungannya serta membantu klien
membuat rencana masa depannya. Dengan adanya keterbatasan kewenangan
berkenaan dengan tes, maka konselor/guru BK dapat berkolaborasi dengan
profesi lain berkenaan dengan instrumentasi tes.
Keterbatasan informasi dari hasil tes dapat dilengkapi dengan
berbagai macam prosedur non tes untuk melengkapi kekurangan tersebut.
Sosiometri merupakan prosedur non tes yang dapat digunakan oleh
konselor/guru BK untuk mengetahui hubungan sosial siswa di dalam kelas.
Untuk memahami pentingnya sosiometri dalam pelayanan konseling berikut
ini dijelaskan berbagai kajian kepustakaan tentang sosiometri.
1. Sejarah Sosiometri
Sosiometri merupakan salah satu metode psikologi sosial yang
dikembangkan oleh Jacob Lewi Moreno, MD (1889 - 1974), seorang
dokter yang beralih profesi sebagai psikiater, dibesarkan di Vienna,
kemudian pindah ke Amerika Serikat pada 1925, dan bekerja di bagian
utara negara bagian New York pada 1930-an. Moreno mengembangkan
metode ini untuk menganalisa hubungan antar emosi dalam suatu
kelompok. Metode ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi pemimpin
informal, peringkat sosial dan individu yang terisolir. Moreno juga
dikenal sebagai penemu dari metode terapi bermain peran yang disebut
psychodrama, selain itu Moreno merupakan inovator cerdas sebagai
pioneer group psychotherapy, teori peran sosial, improvisational theater,
dan aplikasi dari bermain peran dalam bisnis, pendidikan dan lain
sebagainya (Hoffman, 2001).
2. Definisi Sosiometri
Dari berbagai literatur berkaitan dengan sosiometri telah banyak
dirumuskan mengenai definisi sosiometri agar dapat dipahami dan lebih
berguna. Kata sosiometri berasal dari bahasa Latin "socius", yang berarti
sosial dan "metrum", yang berarti mengukur. Dengan mengartikan kedua
kata tersebut tersirat bahwa, sosiometri adalah salah satu cara untuk
mengukur tingkat hubungan sosial antar individu. Sosiometri mengukur
pemilihan antar personal di dalam sebuah kelompok yang mengacu pada
kriteria tertentu. Namun dalam pengertian yang luas, sosiometri
merupakan bentuk pendekatan multidimensi dimana tidak hanya meliputi
teknik pengukuran, namun juga metode-metode dan prinsip-prinsip yang
dapat diikuti untuk membuat kelompok yang lebih efektif dalam
mencapai tujuan mereka dan lebih bersifat pribadi yang memuaskan
anggotanya (Hoffman, 2001).
Sosiometri dapat pula diartikan sebagai suatu metode atau teknik
untuk memahami individu terutama untuk memperoleh data tentang
jaringan hubungan sosial antar-individu dalam suatu kelompok,
berdasarkan preferensi pribadi antara anggota-anggota kelompok.
Preferensi pribadi dapat dinyatakan dalam bentuk kesukaan untuk
berada bersama dalam melakukan kegiatan tertentu, atau dinyatakan
dalam ungkapan perasaan terhadap anggota-anggota kelompok untuk
melakukan suatu kegiatan tertentu. Dalam hal ini sering terjadi bahwa
dalam kegiatan yang berbeda individu memilih teman yang berbeda pula
(Susilo Raharjo, 2005). Moreno sendiri mendefinisikan sosiometri
sebagai “the mathematical study of psychological properties of
populations, the experimental technique of and the results obtained by
application of quantitative methods” (Hoffman, 2001). Berikut ini
beberapa definisi sosiometri;
Sosiometri merupakan salah satu cara yang dapat
digunakan untuk mengetahui hubungan yang ada di
antara anggota dalam satu kelompok, guru dapat
menggunakan teknik ini untuk mengetahui struktur sosial
kelas, pemilihan bintang kelas, teman belajar kelompok
dan sebagainya (A. Muri Yusuf, 2005a)
3. Tujuan Sosiometri
Tujuan metode sosiometri adalah untuk mengukur nilai stimulus
sosial individu atau dengan kata lain, nilai sosial individu atau nilai
pribadi individu menurut teman sejawatnya (Shertzer and Stone,
1981:289). Namun demikian, banyak diasumsikan, bahwa sosiometri
hanya mengukur popularitas seseorang di dalam sebuah kelompok,
mengapa demikian karena banyak tergantung pada kriteria pilihan khusus
yang digunakan. Tujuan utama penggunaan teknik sosiometri adalah
untuk menilai hubungan antar orang, yang dipercaya ikut menjalankan
fungsi kepribadian. Sosiometri dapat pula digunakan sebagai metode dan
model analisis persahabatan dalam setting kelompok. Barclay (1966,
Shertzer and Stone, 1981:289) yang menyatakan bahwa sosiometri dapat
digunakan sebagai alat screening untuk mendeteksi individu yang
perilakunya dalam setting sosial tidak kongruen. Kennedy (1971, dalam
Shertzer and Stone, 1981:289) hasil penelitiannya mendukung
digunakannya teknik sosiometri untuk tujuan asesmen sekolah berkenaan
dengan penyesuaian diri siswa di sekolah.
Sosiometri didasarkan pada kenyataan bahwa setiap orang
membuat pilihan dalam hubungan antar pribadi. Kapanpun orang
berkumpul, hampir dapat dipastikan individu membuat pilihan --- tempat
duduk atau berdiri; pilihan tentang siapa yang dianggap ramah, siapa
yang menjadi idola dalam kelompok, siapa yang dipercaya untuk
menjaga rahasia, siapa yang dapat membantu mengatasi kesulitan dan
lain sebagainya. Pilihan adalah fakta mendasar yang sedang berlangsung
dalam setiap hubungan manusia, baik pilihan terhadap orang atau pilihan
terhadap sesuatu. Terlepas dari motivasi itu diketahui atau tidak oleh
pemilih, apakah pilihannya rasional atau tidak rasional. Pemilih tidak
memerlukan dasar kebenaran khusus selama mereka spontan dan benar
menurut pemilih (Hoffman, 2001).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan digunakannya
teknik sosiometri adalah sebagai alat penyaringan untuk mengidentifikasi
pola hubungan antar individu pada suatu kelompok, terkait dengan
penyesuaian diri, ketertarikan, penolakan, popularitas, konflik dan
potensi kelompok yang dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk
menciptakan iklim kelompok yang positif dan mendukung
pengembangan diri individu.
2. Implikasi
Produk penelitian yang dihasilkan pada penelitian ini dapat
digunakan oleh konselor/guru BK untuk mengidentifikasi hubungan sosial
siswa. Hadirnya program e-sosiometri ikut memperkaya perangkat
instrumentasi bimbingan dan konseling di sekolah. Konselor/guru BK
semakin dipermudah dalam mengolah data sosiometri dan membuat
laporan hasil analisis sosiometri dalam waktu yang relatif singkat.
Program e-sosiometri cukup ringan dan mudah untuk diaplikasikan serta
menggunakan petunjuk dalam bahasa Indonesia.
Program e-sosiometri merupakan produk lokal yang dikembangkan
untuk kebutuhan konselor/guru BK di Indonesia. Program e-sosiometri
diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja konselor/guru BK di
sekolah dalam menjalankan tugasnya. Program e-sosiometri dapat pula
digunakan dalam penelitian yang berkenaan dengan hubungan sosial siswa
di kelas. Program e-sosiometri dapat pula digunakan dalam perkuliahan
instrumentasi non tes pada jurusan/program studi bimbingan dan konseling
di perguruan tinggi.
G. Saran
Berdasarkan pada proses pengembangan yang dilakukan, serangkaian
uji coba, dan revisi produk penelitian serta kesimpulan yang dikemukakan di
atas, dipandang perlu untuk memberikan saran berkenaan dengan produk
hasil penelitian. Adapun saran-saran berkenaan dengan produk penelitian
yaitu: saran untuk keperluan pemanfaatan produk, saran untuk diseminasi
produk untuk digunakan secara luas, dan saran untuk keperluan
pengembangan lebih lanjut.
1. Saran untuk Keperluan Pemanfaatan Produk
Beberapa hal yang perlu disarankan untuk pemanfaatan produk
penelitian adalah sebagai berikut:
a. Untuk memudahkan kerja guru BK/konselor dalam mengaplikasikan
program analisis sosiometri, maka perlu memahami buku manual
guide yang disertakan pada paket produk penelitian.
b. Demi kelancaran proses pengolahan data sosiometri, maka perlu
memperhatikan spesifikasi perangkat komputer yang digunakan,
yakni harus sesuai dengan anjuran yang direkomendasikan pada
manual guide.
Abu Ahmadi. 2007. Psikologi Sosial (edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta
Farrah Dina Yusop, Hamidah Sulaiman, Siti Salina Abdullah. 1999. Information
Communication Technology (ICT) Competencies for Counselors, (Online),
Vol. 5.1, (http://jtc.colstate.edu/Vol5_1/Yusop.htm, diakses 13 September
2009)
Fransisca Mudjijanti. 2006. Modul Mata Kuliah Pemahaman Individu I. Prodi
Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Unika Widya
Mandala Madiun.
Moreno, Jacob Levy. 1934, Revised edition 1953. Who Shall Survive? Beacon,
NY: Beacon House.
_______. 1960. The Sociometry Reader . Glencoe, Illinois: The Free Press.
Soli Abimanyu dan Thayeb Manrihu. 1991. Teknik dan Laboratorium Konseling.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.