1. PENDAHULUAN
Pelayanan publik merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan pemerintah beserta
aparaturnya kepada masyarakat dalam mewujudkan peningkatan kualitas kehidupan
masyarakat sekaligus memberikan kepuasan terhadap masyarakat yang dilayani. Sebagai
salah satu bentuk tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat, sudah tentunya suatu
pelayanan publik yang diselenggarakan pemerintah harus mencakup seluruh masyarakat yang
membutuhkannya, dan yang paling penting lagi adalah bagaimana masyarakat dapat
merasakan kepuasan dari layanan yang diberikan kepada mereka.
Pada tahun 2015-2019 melalui Peraturan Menteri PAN RB Nomor 11 Tahun 2015,
sasaran reformasi birokrasi diarahkan pada tiga aspek yaitu :
1) Birokrasi yang bersih dan akuntabel;
2) Birokrasi yang efektif dan efesien;
3) Birokrasi yang memiliki pelayanan publik yang berkualitas.
Ketiga sasaran strategis tersebut memiliki rumusan yang berbeda dengan sasaran reformasi
birokrasi pada periode tahun 2010 – 2014.
Sesuai UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) bahwa
setiap badan publik mempunyai kewajiban untuk memberikan informasi seluas-luasnya untuk
diakses di lingkungan masyarakat kecuali informasi yang sifatnya dikecualikan sesuai Pasal 6
dan Pasal 17 UU KIP. Selanjutnya didalam UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
mengatur tentang prinsip-prinsip pemerintahan yang baik, membangun kepercayaan
masyarakat atas pelayanan publik yang dilakukan penyelenggara pelayanan publik merupakan
kegiatan yang harus dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan seluruh warga negara dan
penduduk tentang peningkatan pelayanan publik.
Dua komponen yang menjadi sasaran program Reformasi Birokrasi adalah meningkatnya
kualitas pelayanan publik dan meningkatnya kapasitas manajemen penyelenggaraan pelayanan
publik. Oleh karena itu bidang peningkatan kualitas pelayanan publik dilaksanakan dengan
tujuan agar :
1) Terimplementasinya penggunaan standar pelayanan dalam peningkatan kualitas pelayanan
publik, dan
2) Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan.
Dari kegiatan tersebut diharapkan terselenggaranya pelayanan publik yang lebih cepat,
lebih baik dan lebih terjangkau sesuai dengan asas-asas transparansi, akuntabel, efektif dan
efisien.
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok telah menerapkan Standar Pelayanan
Publik sejak Tahun 2014 (SK Kepala BBKP Tanjung Priok Nomor 427.a/OT.210/L.7.A/9/2013)
dan telah dilakukan public hearing. Sejak ditetapkan dan diterapkan, SPP belum dilakukan
review.
2. TUJUAN
Kegiatan review pelaksanaan standar pelayanan bertujuan untuk memetakan
pelaksanaan peningkatan kualitas pelayanan publik pada Balai Besar Karantina Pertanian
Tanjung Priok
3. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan review dan perbaikan standar pelayanan hanya dilakukan pada
program peningkatan kualitas pelayanan publik terutama dalam hal standar pelayanan.
4. HASIL REVIEW
a. Sebagai sebuah instansi publik, BBKP Tanjung Priok mempunyai kewajiban dalam
menyelenggarakan pelayanan publik sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang No
25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik serta Undang-undang No.14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik.
b. Sebagai wujud komitmen BBKP Tanjung Priok terhadap peraturan perundangundangan,
BBKP Tanjung Priok tetap mentaati dengan menyelenggarakan pelayanan pada publik
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
c. Pelayanan publik yang dilakukan oleh BBKP Tanjung Priok adalah melakukan tindakan
karantina terhadap media pembawa yang dilalulintaskan ke dalam wilayah RI, keluar
wilayah RI dan di dalam wilayah RI. Produk layanan berupa sertifikasi media pembawa.
Laporan kegiatan tersebut terdokumentasikan dengan baik dengan mencantumkan
jumlah permohonan, waktu rata-rata pelayanan dan alasan permohonan yang ditolak.
d. Dalam hal pelayanan publik, belum adanya petugas khusus desk information yang
standby bagi masyarakat yang ingin mengajukan permohonan informasi kepada
organisasi, sehingga menyulitkan dalam proses permintaan informasi dan membutuhkan
waktu untuk penyelesaian permintaan informasi.
e. Belum adanya pedoman atau mekanisme pemberian reward dan funishment terhadap
pelayanan yang diberikan apabila tidak sesuai dengan standar yang dilakukan
f. BBKP Tanjung Priok telah terakeditasi dan menerapkan SMM ISO 9001:2015, ISO
37001:2016; Sistem Pengendalian Internal, Zona Integritas, SMM ISO/IEC 17025 : 2008,
namun dalam penerapannya saling tumpang tindih dan tidak efisien.
6. PENUTUP
Demikian laporan hasil review standar pelayanan publik di lingkungan BBKP Tanjung
Priok sebagai sebuah upaya untuk peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
guna penerapan good government dan clean governance.