Anda di halaman 1dari 5

KONSEP KEPERAWATAN

NAMA: RIZA FEBRINA RAHMAYANTI

NIM: 026 SYE 16

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG D III

TAHUN AKADEMIK 2016/2017


RANGKUMAN KONSEP KOMUNIKASI

1. Definisi komunikasi
komunikasi berasal dari bahasa latin Coomunicare yang berarti berpartisipasi atau
memberitahukan.
beberapa pendapat ahli dalam mendefinisakan komunikasi, antara lain:
a. komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang
disampaiakan oleh pemberi pesan kepadapenerima pesan. (Edward Depari, dari
AW Widjaja, 2000)
b. komunikasi adalah suatu rangkaian peristiwa terkait dalam penyampaian pesan
dari pengirim ke penerima. (James A.F. Stoner)
c. komunikasi adalah proses dimana simbol verbal dan non verbal disampaikan,
diterima dan diberi arti. (William J Seiller 1998)
d. komunikasi adalah proses individu dalam mengirim stimulus dalam bentuk verbal
untuk mengubah tingkah laku orang lain. (Hovlan, Janis, dan Kelly)
e. komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu (Louis
Forsdale 1981)
2. Tujuan komunikasi
Tujuan komunikasi yaitu:
a. Supaya pesan yang kita sampaikan dapat dimengerti oleh orang lain. Dalam
menjalani tugasnya sebagai komunikator seorang perawat perlu menyampaikan
pesan dengan jelas, lengkap dan sopan sehingga tujuan bersama dalam membantu
kesembuhan klien dapat dicapai.
b. Memahami orang, perawat harus memahami kondisi atau apa yang diinginkan
klien (komunikan) ini sangat penting agar proses komunikasi dapat berlangsung
secara efektif.
c. Supaya gagasan dapat diterima orang lain, Selain sebagai komunikator perawat
juga sebagai edukator yaitu untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada
klien, oleh karena itu perawat harus berkomunikasi dengan baik agar dapat
dimengerti oleh klien.
d. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu, melakukan pendekatan-
pendekatan yang jitu agar orang lain (klien) percaya dan yakin agar dapat
bermanfaat bagi klien atau komunikan yang lain.
e. bertujuan agar pelayanan keperawatan yang diberikan dapat berjalan dengan
efektif yang ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi.
3. Fungsi komunikasi
Beberapa fungsi komunikasi sebagai berikut:
a. Informasi, pengumpulan, penyimpanan, penyebaran berita, data, gambar, fakta,
pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan agar orang
lain dapat mengambil keputusan yang tepat.
b. Sosialisasi, agar sesuatu yang diinginkan dapat tersebar luas ke masyarakat
dengan adanya komunikasi.
c. Motivasi, komunikasi yang dilakukan secara persuasif dan argumentatif dapat
berfungsi sebagai penggerak semangat, dan agar dapat melakukan sesuatu yang
diinginkan oleh komunikator.
d. Perdebatan dan diskusi, dapat menyelesaikan masalah secara intens dengan debat
dan diskusi dalam masalah publik yang masih polemik.
e. Pendidikan, untuk mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak,
serta membentuk kemahiran dan keterampilan melalui komunikasi yang baik dan
efektif.
f. Memajukan kehidupan, contohnya seperti menyebarkan kebudayaan dan seni,
membuat leaflet, booklet yang berisi tentang bagaimana hidup sehat.
g. Hiburan, dunia entertaimen banyak dari produk komunikasi misalnya lawak,
menyanyi, drama, sastra, seni dan lain-lain.
h. Integrasi, adanya kesempatan untuk memperoleh berbagai informasi dan pesan
yang dibutuhkan dapat mempengaruhi seseorang dalam bersikap, berprilaku, dan
untuk memahami pandangan orang lain dapat diperoleh dari komunikasi yang
dilakukan.
i. sebagai media informasi, pendidikan, himbauan atau ajakan dan hiburan bagi
klien.
4. Elemen-elemen komunikasi
Komunikasi akan berlangsung baik dan bermakna bila semua elemen yang terlibat
dapat berjalan sebagaimana mestinya, elemen-elemen dalam komunikasi antara lain:
a. Sumber, merupakan dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan
digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber informasi dapat
berupa orang, buku, dokumen, lembaga atau sejenisnya.
b. Komunikator, merupakan orang ataupun kelompok yang menyampaikan pesan
kepada orang lain atau kepada pihak lain dan diharapkan penerima pesan tersebut
dapat memberikan respon atau jawaban.
c. Pesan, merupakan keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator
kepada komunikan penerima. Disampaikan dengan cara langsung dan dapat
melalui media.
d. canel, merupakan saluran atau sarana untuk menyampaikan pesan atau disebut
juga media. media dapat dibedakan menjadi media umum, media masa dan media
khusus.
e. Komunikan, merupakan penerima pesan.
f. Feed back, merupakan respon komunikan terhadap pesan yang diterima baik
secara verbal maupun non verbal. Dapat digunakan untuk mengetahui apakah
pesan yang disampaikan komunikator dimengerti oleh komunikan.
g. Efek, merupakan hasil akhir dari suatu komunikasi yakni sikap dan tingkah laku
seseorang sesuai atau tidak dengan yang kita inginkan.
5. Proses komunikasi
Komunikasi akan terjadi apabila ada sumber informasi yang menjadi materi yang
akan disampaikan oleh komunikator. Sebelum informasi disampaikan komunikator
perlu melakukan penyandian seperti penyandian kata-kata dalam komunikasi
nonverbal,anggukan kepala, kontak mata dan sebagainya. Setelah penyandian
komunikator menyampaikan pesan kepada penerima pesan melalui saluran atau
media.
6. Prinsip komunikasi
Menurut Seiler (1988) prinsip dasar dari komunikasi sebagai berikut:
a. Komunikasi sebagai suatu proses, merupakan kegiatan yang terus-menerus, dan
selalu berubah-berubah serta berdampak pada terjadinya perubahan. contohnya
seorang perawat salah memberikan informasi tentang pasien kepada perawat yang
akan shift dinas berikutnya dan itu akan mempengaruhi pelayanan.
b. Komunikasi adalah suatu sistem, keterkaitan masing-masing elemen dalam proses
komunikasi yang efektif. contohnya perawat (komunikator) menyampaikan
informasi kondisi klien kepada dokter yang merawat (komunikan) melalui saluran
media (telepon).
c. Komunikasi merupakan suatu interaksi dan transaksi, dimana perawat dan pasien
sama-sama terlibat dalam proses penyampaian atau pengiriman pesan.
d. Komunikasi dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja.
7. Tingkatan komunikasi
a. Komunikasi intrapersonal, merupakan proses berfikir pada diri sendiri, dan
berbicara pada diri sendiri tentang kesehatan sendiri.
b. Komunikasi interpersonal, merupakan komunikasi langsung antara perawat
dengan klien.
c. Komunikasi kelompok, merupakan komunikasi yang terjadi dengan melibatkan
lebih dari tiga orang.
d. Komunikasi publik, merupakan komunikasi yang dilakukan di depan orang secara
pasif maupun aktif.
e. Komunikasi organisasi, komunikasi dalam organisasi maupun antar organisasi
yang dapat bersifat formal maupun non formal.
f. Komunikasi massa, melibatkan jumlah komunikan yang banyak.
8. Jenis komunikasi
a. Komunikasi tertulis, merupakan komunikasi yang disampaikan secara tertulis,
baik dengan tulisan manual maupun tulisan dari media.
b. Komunikasi verbal, merupakan komunikasi yang disampaikan secara lisan baik
tatap muka maupun melalui telepon.
c. Komunikasi non verbal, merupakan komunikasi yang terjadi dengan
menggunakan mimik atau bahas tubuh, pantonim, dan bahasa isyarat.
d. Komunikasi satu arah, komunikasi ini biasanya bersifat koersif, yang dapat berupa
perintah, intruksi, dan bersifat memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi.
e. Komunikasi dua arah, merupakan komunikasi yang memungkinkan bahkan harus
ada proses respon balik, biasanya bersifat informatif dan persuasif.
9. Metode komunikasi
a. komunikasi informasi adalah metode komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan informasi secara umum. Sifat metode ini adalah memberikan
keterangan atau pemberitahuan yang bersifat informatif, stimulatif, dan edukatif.
Informatif bila pesan yang disampaikan baru bagi penerima pesan. Stimulatif bila
komunikasi dapat memberikan semangat bagi penerima pesan untuk melakukan
sesuatu. Edukatif bila komunikasi yang dilaksanakan memberikan pengetahuan
dan pengalaman baru bagi penerima pesan.
b. Komunikasi persuasif adalah metode komunikasi yang bersifat membujukmsecara
halus agar komunikan atau sasaran menjadi yakin dan mau mengikuti apa yang
diinginkan komunikator.
c. Komunikasi instruktif adalah metode komunikasi berupa perintah untuk
melakukan sesuatu tugas atau pekerjaan.

Sumber:

Mundakir. (2006). Komunikasi Keperawatan Aplikasi dalam Pelayanan. Yogyakarta: Graha


Ilmu

Anda mungkin juga menyukai