Anda di halaman 1dari 12

LEMBARAN KERJA 7

Interpretasi hasil EKG Sinus dan Aksis QRS

Tujuan pembelajaran:
Mahasiswa mampu menentukan interpretasi gambaran elektrokardiografi pada contoh
kasus yang diberikan dan mengidentifikasi aksis QRS

Perlengkapan yang disiapkan:

Penggaris
Papan Flipchart
Kertas flipchart
Spidol
Kegiatan sebelum pelaksanaan praktikum

Baca materi tentang elektrokardiografi dan jawab pertanyaan berikut.

Tuliskan definisi elektrokardiografi, elektrokardiograf, elektrokardiogram

Tuliskan karakteristik gelombang, kompleks dan interval pada EKG


Bentuk Ukuran Fase
Gelombang P
PR Interval
Kompleks QRS
Gelombang T
Segmen ST
Gelombang U
QT
Kegiatan pada saat praktikum
Petunjuk:
Bagi mahasiswa menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 5 – 8 mahasiswa. Masing-masing
mahasiswa berdiskusi di dalam kelompok untuk mengerjakan lembaran kerja.
Diskusi dilaksanakan selama 30 menit, dilanjutkan dengan presentasi kelompok.

Gambaran EKG Sinus

1. Pilihlah dengan cara melingkari pada pilihan jawaban yang sesuai.


2. Isilah pada titik-titik yang tersedia

1. Untuk gambaran EKG diatas,


a. Gelombang P Ada Tidak Ada
Normal Tidak Normal
b. Komplek QRS Sempit Lebar
c. PR interval Normal Memanjang Tidak dapat dihitung
d. Irama Teratur Tidak teratur
e. Frekwensi: ....................... < 60 x/mnt 60 – 100 x/mnt > 100 x/mnt
f. Kesimpulan: …………………………………
2. Untuk gambaran EKG diatas,
a. Gelombang P Ada Tidak Ada
Normal Tidak Normal
b. Komplek QRS Sempit Lebar
c. PR interval Normal Memanjang Tidak dapat dihitung
d. Irama Teratur Tidak teratur
e. Frekwensi: ....................... < 60 x/mnt 60 – 100 x/mnt > 100 x/mnt
f. Kesimpulan: …………………………………

3. Untuk gambaran EKG diatas,


a. Gelombang P Ada Tidak Ada
Normal Tidak Normal
b. Komplek QRS Sempit Lebar
c. PR interval Normal Memanjang Tidak dapat dihitung
d. Irama Teratur Tidak teratur
e. Frekwensi: ....................... < 60 x/mnt 60 – 100 x/mnt > 100 x/mnt
f. Kesimpulan: …………………………………
4. Untuk gambaran EKG diatas,
a. Gelombang P Ada Tidak Ada
b. Komplek QRS Sempit Lebar
c. PR interval Normal Memanjang Tidak dapat dihitung
d. Irama Teratur Tidak teratur
e. Frekwensi: ....................... < 60 x/mnt 60 – 100 x/mnt > 100 x/mnt
f. Kesimpulan: ………………………………….

5. Untuk gambaran EKG diatas,


a. Gelombang P Ada Tidak Ada
Normal Tidak Normal
b. Komplek QRS Sempit Lebar
c. PR interval Normal Memanjang Tidak dapat dihitung
d. Irama Teratur Tidak teratur
e. Frekwensi: ....................... < 60 x/mnt 60 – 100 x/mnt > 100 x/mnt
f. Kesimpulan: …………………………………
Penentuan Aksis jantung melalui rata-rata QRS

Gambarkan Bipolar frontal plane lead I, II, II

Gambarkan Unipolar frontal plane lead aVR, aVL, aVF


Gambarkan Hexaxial Reference System atau axis Wheel

Gambarkan axis jantung normal


Sumbu bidang frontal rata-rata QRS dapat ditentukan dalam beberapa cara. Metode yang paling
akurat adalah dengan rata-rata gaya yang bergerak ke kanan dan kiri dengan yang bergerak naik
dan turun karena ini mewakili bidang frontal. Karena lead I adalah lead kanan / kiri paling langsung
dan lead aVF adalah lead atas / bawah yang paling langsung, paling mudah untuk menggunakan
kedua lead tegak lurus ini untuk menghitung sumbu rata-rata. Untuk menentukan sumbu QRS rata-
rata, ikuti langkah-langkah ini:

1. Lihatlah kompleks QRS di lead I dan hitung jumlah kotak positif dan negatif. Tandai
vektor bersih di sepanjang ujung lead yang sesuai pada roda sumbu. Pada gambar diatas,
kompleks QRS dalam lead I adalah lima kotak positif dan dua kotak negatif,
menghasilkan jumlah tiga kotak positif, atau +3. Hitung tiga garis ke arah ujung positif
lead I dan beri tanda pada roda sumbu di tempat itu.
2. Lihatlah kompleks QRS di aVF dan ikuti prosedur yang sama seperti sebelumnya. Dalam
contoh ini, kompleks QRS dalam aVF adalah delapan kotak positif dan memiliki dua
defleksi negatif yang sangat kecil yang sama dengan kira-kira satu kotak ketika
ditambahkan bersama-sama, menghasilkan net +7. Hitung tujuh garis di sepanjang ujung
positif dari sumbu aVF dan letakkan tanda di tempat itu.
3. Gambarlah garis tegak lurus ke bawah dari tanda pada sumbu lead I dan garis tegak lurus
di seberang tanda pada sumbu aVF.
4. Gambarlah garis dari tengah roda sumbu ke titik di mana kedua garis tegak lurus ini
bertemu. Baris ini adalah poros QRS rata-rata — kira-kira +65 derajat.

Gambarkan axis wheel nya pada kotak berikut


Sinus takikardi, frekuensi 110 x/menit, PR interval normal, (140 ms), Durasi QRS normal, 120 ms, Aksis jantung normal
QRS kompleks normal
Gelombang T normal (gelombang T inverted pada aVR adalah normal
Sinus ritme, frekuensi 75 x/menit, PR interval 200 ms, Durasi QRS 120 ms
Deviasi aksis ke kakan (gelombang S prominen pada lead I, Kompleks QRS normal, Segmen ST dan gelombang T normal

Anda mungkin juga menyukai