A. BIODATA
Agama : Islam
Suku : Banjar
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
(Riw. Astma)
(Riw. Astma)
Keterangan:
: Pasien X : Meninggal
: Garis menikah
Riwayat Ginekologi : Tidak ada
Riwayat Obstetric :
a. Kepala
1) Inspeksi : bentuk normal, tidak ada benjolan, kulit kepala tidak ada tampak lesi,
kulit kepala tidak ada ketombe, penyebaran rambut merata, rambut tebal dan hitam,
rambut tampak kusam.
2) Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada krepitasi.
3) Keluhan : tidak ada keluhan
b. Mata
Mata simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, ukuran pupil
dextra 3mm/3mm sinistra, reflek cahaya dextra +/+ sinistra, tidak ada gangguan
penglihatan mata dextra dan sinistra, tidak ada menggunakan alat bantu penglihatan.
c. Hidung
Hidung simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret, tidak ada perdarahan, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada krepitasi dan tidak ada gangguan penciuman.
d. Mulut dan Tenggorokan
Gigi lengkap, mulut tampak kotor, tidak ada sariawan, gusi tampak berwarna merah muda,
tidak ada gangguan saat menelan, teraba kelenjar tiroid, tercium bau tidak sedap.
e. Axilla dan payudara
Payudara
1) Mammae : Membesar
2) Areola mammae : Hitam kecoklatan
3) Papila mammae : Terlihat bersih dan menonjol
4) Colostrum : Keluar
Axilla
f. Dada
Inspeksi :
bentuk dada simetris kiri dan kanan, tidak masa ataupun luka, frekuensi napas 20x/menit
dengan irama napas vesikuler, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan, tidak ada
pernapasan cuping hidung, iktus kordis tidak tampak.
Palpasi :
takil fremitus simetris dengan getaran terasa sama di kedua lapang dada, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada krepitasi.
Perkusi :
Paru suara perkusi sonor.
Jantung suara perkusi redup.
Batas jantung :
Kanan atas: ICS II linea para sternalis dextra
Kanan bawah: ICS IV linea para sternalis dextra
Kiri atas: ICS II linea para sternalis sinistra
Kiri bawah: ICS V mid klavikularis
Auskultasi :
Jantung: SI S2 tunggal (apek jantung), irama jantung reguler.
Paru: vesikuler tidak ada suara napas tambahan
g. Abdomen
Inspeksi :
Bentuk abdomen agak besar setelah mehairkan dengan kulit yang agak kendor, dan ada
terpasang gurita, ada balutan kassa yang menutupi luka SC dengan panjang kassa 8 cm
dan lebar 6 cm.
Auskultasi :
Bunyi peristaltik usus (+), bising usus 14 x/menit.
Palpasi :
TFU 2 jari dibawah pusat, uteri teraba keras, masih ada kontraksi uterus 3 kali dalam 10
menit dengan waktu 20 detik.
Perkusi :
Timpani
Keluhan : Pasien mengatakan “merasa nyeri karena bekas robekan operasi (Problem),
nyeri seperti nyut-nyut (Quality), dirasakan didaerah luka bekas operasi di perut (Regio),
dengan skala 5 (0-10) (Skala), nyeri terasa setiap saat terlebih jika bergerak (Timing)”.
h. Genitourinary
Vagina tidak edema, tampak keluar lochea rubra warna merah terang sekitar 30 cc, tampak
pasien menggunakan pembalut.
i. Ektremitas (Integumen/Muskuloskeletal)
Turgor kulit normal, kulit teraba lengket, ekstremitas teraba hangat, CRT kembali dalam <
2 detik, warna kulit tidak pucat. Pasien mengeluh nyeri saat bergerak. Skala aktivitas 2
memerlukan bantuan sebagian oleh orang lain.
Skala kekuatan otot:
4444 4444
4444 4444
Riwayat kesehatan
Komponen Hasil
Pola Pemeliharaan kesehatan 1) Sebelum masuk RS:
a) Mandi
Frekuensi : 2x/hari
Sabun : Ya
b) Oral Hygyene
Frekuensi : 2x/hari
Waktu : Pagi
dan malam
c) Cuci rambut
Frekuensi : 1x/2
hari
Shampo : Ya
d) Jika sakit biasanya ke puskesmas
terdekat untuk berobat
2) Saat ini: Pasien mengatakan belum
ada mandi/diseka sejak dari operasi
SC, belum ada menyikat gigi.
Profil Keluarga
Pekerjaan : IRT
4444 4444
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik prosedur bedah yang ditandai
dengan pasien mengatakan “merasa nyeri karena bekas robekan operasi
(Problem), nyeri seperti nyut-nyut (Quality), dirasakan didaerah luka bekas
operasi di perut (Regio), dengan skala 5 (0-10) (Skala), nyeri terasa setiap saat
terlebih jika bergerak (Timing)”. Ekspresi wajah pasien tampak meringis, fokus
pada diri sendiri, pasien tampak waspada dalam bergerak, pasien hanya berbaring
di tempat tidur, TTV pasien: Tekanan darah 130/80mmHg; Nadi 88x/menit;
Respirasi 22x/menit; Suhu 36,70C.
2. Defisit perawatan diri berhubungan dengan nyeri yang ditandai dengan pasien
mengatakan “belum ada mandi/diseka sejak dari operasi SC”. Pasien belum ada
menyikat gigi, kuku pasien tampak panjang dan hitam, kulit teraba lengket,
rambut tampak kusam, mulut pasien berbau, pasien tidak mampu melepas
pakaian, pasien tidak mampu memakai pakaian, pasien tampak hanya berbaring
ditempat tidur dan takut bergerak karena nyeri, popok pasien penuh, linen pasien
kotor, skala aktivitas 2 (dibantu sebagian oleh orang lain/perawat).
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan program pembatasan gerak yang
ditandai dengan pasien mengatakan “bergerak masih sulit dan takut karena kata
dokter bergerak masih dibatasi dan saya merasa tidak nyaman bergerak karena
nyeri luka bekas operasi”. Pasien tampak kesulitan membolak balik badan, pasien
terpasang selang kateter pasien terpasang infus dilengan kiri, skala kekuatan otot:
4444 4444
4444 4444
Rencana,Implementasi, Evaluasi
4444 4444
3. Tidak ada cedera 4. Dorong pasien dalam 4. Motivasi dari luar untuk pasien
fisik : jatuh, dsypnea melakukan latihan gerak dapat memicu pasien untuk
setelah pasien postpartum SC. melakukan latihan gerak.
beraktvitas.
4. Pasien dapat 5. Kaloborasi dengan keluarga 5. Mencegah adanya cedera dan
kooperatif dalam dalam monitoring pasien melakukan penanganan cepat saat
pemberian saat melakukan latihan pasien cedera.
intervensi. gerak.
Implementasi Evaluasi
1. Mengkaji skala kekuatan otot pasien. Pukul 13.00 WITA
(10.30 WITA) DS:
Hasilnya: Pasien mengatakan “saya mau untuk belajar latihan bergerak sedikit-sedikit
Skala kekuatan otot pasien untuk mempercepat pemulihan saya”.