Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Perencanaan

Perencanaan fungsi dasar manajemen adalah suatu tugas prinsip dari semua manejer dalam divisi
keperawatan. Ini adalah suatu proses sistematik dan memerlukan ilmu pengetahuan yg mendasari
ilmu menejemen. Perencanaa mempermudah seni menangani orang-orang hal ini mendapartkan
keberanian moral karena hali ini dapat memastikan . perencanaan yg efektif memerlukan
kontinuitas jabatan. Perencanaan yg baik adalah tanda kompetensi . perencanaan memberikan
informasi untuk mengkoordinasikan kerjaan secara akurat efektif. Suatu rencana yg baik harus
berdasarkan pada sasaran, bersifat sederhana., mempunyai standar, flexibel, seimbang, dan
menggunakan sumber-sumber yg tersedia lebih dahulu.

Dalam keperawatan perencanaan membantu untuk menjamin bahwa klien/pasien akan menerima
pelayanan keperawatan yg mereka ingini dan butuhkan serta bahwa pelayanan ini diberikan oleh
pekerjaan keperawatan yg memuaskan. Dalam perencanaan menejer perwat akan menghindari
meninggalkan kejadian untuk berubah, menejrer perawat akan menerapkan proses intelektual
secara sadar menentukan proses tindakan untuk menyelesaikan pekerjaan dan organisasi
keperawatan total. Rowland dan Rowland mengatakan bahwa perencanaan mulai dengan filosofi
tentang keperawatan.mereka mengurutkan fase perencaanaan ini sebagai: menentukan tujuan,
mengumpilkan dta, mengembangkan rencana tindakan, menyusun tindakan dan mengevaluasi.

PERUBAHAN BERENCANA

Perubahan berencana adalah perubahan yang berasal dari pemikiran dan usaha yang
dengan sengaja dilakukan oleh seorang change agent untuk membuat sesuatu
terjadi.
Change agent adalah orang yang bertanggung jawab untuk menggerakkan orang-
orang yang terkena dampak perubahan tersebut. Ketrampilan yang harus dimiliki
oleh seorang change agent antara lain :

1. Ketrampilan dalam memecahkan masalah


2. Ketrampilan dalam membuat keputusan
3. Ketrampilan dalam berkomunikasi dan berhubugan dengan orang lain

Biasanya yang menjadi change agent adalah manager.


Tingkatan perubahan berencana menurut Kurt Lewin :

1. Unfreezing

Pada tahap ini change agent mengaktifkan kekuatan yang ada untuk membuat anggota yang
lain percaya bahwa perubahan memang diperlukan. Agar perubahan yang direncanakan dapat
berjalan dengan efektif, maka change agent perlu membuat penilaian yang akurat dan teliti
tentang tujuan perubahan yang akan dilakukan, motivasi yang dalam, dan menyiapkan
lingkungan yang mendukung terjadinya perubahan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini
antara lain : mengumpulkan data, menentukan masalah dengan teliti, memutuskan bahwa
perubahan memang diperlukan, meyakinkan anggota yang lain pentingnya perubahan.

2. Movement
Pada tahap ini change agent mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan strategi
yang tepat, memastikan bahwa kekuatan yang tersedia bisa dimanfaatkan secara optimal.
Perubahan dilaksanakan secara bertahap karena perubahan meliputi proses yang komplek,
perlu rencana yang matang dan waktu yang cukkup lama. Kegiatan yang dilakukan adalah :
mengembangkan rencana, menentukan tujuan dan sasaran, mengidentifikasi dukungan dan
kekuatan, mengikutsertakan anggota yang lain dalam membuat rencana, menentukan waktu,
melaksanakan perubahan, memberikan support dan dukungan, menggunakan strategi untuk
memanfaatkan perubahan, mengevaluasi perubahan, memodifikasi perubahan jika perrlu.

3. Refreezing

Tahap ini bertujuan untuk memantapkan dan menyatukan rencana perubahan yang telah
dibuat sehingga menjadi strategi yang baik untuk mencapai tujuan yang ada. Change agent
harus dapat memberikan dukungan kepada anggota yang lain, karena perubahan memerlukan
waktu yang cukup lama.

Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Berencana

Perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat disebabkan oleh


beberapa hal. Perubahan harus terus terjadi secara dinamis, sehingga masyarakat itu dapat
memperoleh kesejahteraan dan kemajuan. Perubahan yang dikehendaki masyarakatialah
perubahan yang memberikan dampak membangun masyarakat itu menjadi lebih baik,
bukannya menghancurkannya.

Untuk lebih mengerti penyebab perubahan-perubahan sosial yang terjadi, perlu


analisis tentang faktor pendorong maupun penghambat dalam perubahan yang terjadi itu Dari
analisis tersebut, masyarakat mampu mempelajari dan memperbaiki perubahan mana yang
dikehendaki terjadi di masyarakat itu. Faktor-faktor pendorong perubahan antara lain :

1. Kontak atau komunikasi dengan kebudayaan lain dapat meningkatkan interaksi sosial
suatu masyarakat, sehingga kemajuan-kemajuan yang ada di salah satu masyarakat dapat
dibagikan dengan masyarakat lainnya.

2. Pendidikan yang maju akan menumbuhkan pola pikir baru dalam setiap masyarakat
untuk dapat berkembang dan berprestasi, sehingga kemajuan dalam setiap masyarakat
itu akan diperoleh.

3. Kebutuhan akan prestasi (need for achievements) juga akan semakin memicu setiap
elemen masyarakat untuk maju.

4. Sikap menghargai orang lain dan kebudayaannya dapat menumbuhkan toleransi


terhadap masyarakat lain dalam interaksi sosial yang terjadi.

5. Sosialisasi yang terbuka dapat lebih menampung aspirasi-aspirasi masyarakat baik


dari luar maupun dari dalam masyarakat itu.
6. Penduduk yang heterogen merupakan salah satu tanda dari telah majunya suatu
masyarakat, karena telah mampu menerima perubahan yang dinamis dengan tetap
menjaga toleransi.

7. Ketidakpuasan terhadap keadaan yang terjadi didalam masyarakat itu menyebabkan


setiap elemen masyarakat dapat merubah atau merevolusi keadaan tersebut menjadi lebih
baik dari sebelumnya.

8. Masyarakat yang berorientasi ke masa depan akan membawa masyarakat itu


membangun struktur sosial secara bersama-sama menjadi lebih baik untuk
kepentingan bersama.

Sementara itu, terdapat pula faktor-faktor penghambat perubahan yang perlu di


analisis melalui beberapa hal berikut ini:

1. Kurangnya interaksi sosial dengan masyarakat lain dapat menghambat perubahan


yang terjadi. Oleh karena itu, bangun interaksi sosial dengan masyarakat luas untuk saling
berbagi kemajuan bersama.

2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terhambat dapat memperlambat


perubahan suatu masyarakat tersebut. Maka, sebaiknya setiap masyarakat mampu
menanggapi perkembangan yang terjadi guna perubahan yang lebih baik lagi.

3. Sikap masyarakat yang tradisional dan belum mampu menerima perubahan juga dapat
menghambat perubahan sosial. Masyarakat itu perlu melihat dunia luar yang telah
berkembang, sehingga mereka mengerti perlunya perubahan yang terjadi.

4. Ketakutan akan terjadi kegoyahan dalam sistem sosial apabila terjadi perubahan,
sehingga masyarakat enggan menerima perubahan itu. Memang perlu analisis yang
mendalam, bagaimana pengaruh perubahan itu mampu memiliki dampak yang positif bagi
perkembangan masyarakat agar tidak terjadi kekacauan dalam sistem sosial.

5. Prasangka terhadap hal baru yang muncul, sehingga belum mampu menerima adanya
perubahan yang terjadi. Perubahan sosial yang dibutuhkan masyarakat, lambat laun akan
dapat diterima oleh masyarakat tersebut tanpa disadarinya.

6. Hambatan adat dan tradisi yang masih melekat cenderung pada menolak perubahan
dari luar yang hendak merubah budayanya endiri. Seiring waktu, Kebudayaan itu akan
semakin berkembang diikuti dengan kesadaran masyarakatnya.

1. Perubahan adalah beranjak dari status quo atau beralih pada suatu keadaan ke keadaan yg
lebih baik(Lancaster dan lancaster 1982)
2. Membuat suatu menjadi lain(Robbins, 1996)
3. Peubahan berencana adalah beranjak dari suatu keadaan lain yg lebih baik yg dirumuskan
sebagai tujuan perubahan(lancaster dan lancaster 1982)
Kegiatan perubahan yg disengaja dan berorientasi pada tujuan (robbins, 1996)

Tahap-tahapan perubahan
(menurut Lippit)
Tahap 1: mendiagnosis masalah
Tahap 2: mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah
Tahap 3: mengkaji motivasi change agent dan sumber
Tahap 4: menetapkan tujuan berubah
Tahap 5: menetapkan peran change agent
Tahap 6: mempertahankan perubahan
Tahap 7: mengakhiri bantuan yang diberikan.

Aspek-aspek yang dapat diubah oleh Change agent


Mengubah struktur
Mengubah teknologi
Mengubah setting fisik
Mengubah orang

Anda mungkin juga menyukai