Anda di halaman 1dari 5

RESENSI BUKU KONSTRUKSI BAJA

Judul Buku : Konstruksi Baja

Pengarang Buku : Smith, B. J

Penerbit Buku : PT. Pradnya Paramita

Tahun Terbit : 1983

Penerjemah : Asri Rasad

Tebal Buku : 59 halaman

Keyword : Baja

Resensi Buku

KONSTRUKSI BAJA

Buku Konstruksi Baja ini adalah salah satu buku yang dikemas Smith, B. J secara simple dan
jelas untuk dijadikan bahan pengajaran. Buku ini berisi beberapa tips agar pembaca mampu
belajar dan memahami lebih cepat tentang ilmu konstruksi baja, lalu kemudian diajarkan oleh
para penerima pelajaran, misalnya mahasiswa.
1. Kata Pengantar

Baja, sebagai bahan bangunan didalam perniagaan terdapat bentuk baja-balik, baja-bilah, baja-
sudut, baja-te (T), baja-pelat dan sebagainya, dapat dipakai untuk berbagai-bagai konstruksi. Ada
2 macam kerja pada baja, yang pertama perkerjaan konstruksi, termasuk pekerjaan membuat
kap-baja, tiang, besi-besi bantalan dan sebagainya. Yang kedua, pekerjaan menempa ukiran,
yaitu pekerjaan menempa yang halus. Konstruksi baja memperlihatkan 3 perbedaan yang nyata
dengan pelajaran menyambung kayu. yang pertama, pekerjaan api atau memanaskan baja dan
menempa baja itu kedalam bentuk yang seharusnya. Yang kedua, pekerjaan bangku, atau dengan
mesin, baja itu dapat dikerjakan dengan mesin ketam, mesin bubut dan mesin frais. Yang ketiga,
pekerjaan pelat misalnya pengguntingan, pencanaian, pengeliman dan mengeling, baja pelat
tipis.

2. Sambungan las-tempa

Untuk melumerkan menjadi satu batang baja, ujung-ujungnya dipanaskan sebentar sampai panas
putih-pijar, dilantak dan dipancung. Sesudah itu ujung-ujungnya dipanaskan sekali lagi, tetapi
sampai titik lumer, yang satu diletakkan diatas yang lain dan ditempa keras. Misalnya, untuk
menlas dua buah ujung satu sama lain itu gambar 1, 2 dan 13. Untuk membentuk siku-siku
dengan membengkokkan baja saat panas seperti gambar 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dan 11. Untuk
membengkokkan biasa dan ditempa sedikit itu (gambar 12).
3. Sambungan Paku-keling dan sambungan-baut

Paku-keling sangat penting dipakai untuk menyambungkan bagian-bagian dari sebuah konstruksi
baja seperti halnya dengan baut-mur (misalnya gb. 20). Paku dan baut itu gunanya sangat
berhubungan dalam sebuah pekerjaan misalnya untuk menjepit, penahan keling.

4. Membuat gambar untuk konstruksi-baja

Untuk membuat gambar, baik untuk konstruksi baja yang sederhana, maupun untuk konstruksi
yang sulit, kita harus memperhitungkan teknik mengerjakan baja, misalnya aturan gambar,
bahwa semua ukuran, juga ukuran yang bermeter-meter panjangnya, dituliskan dalam mili-
meter. Skala gambar yang umum dipakai, biasanya tidak lebih kecil dari 1 : 10, untuk detail
bagian yang kecil yaitu perbandingan 1 : 5.

5. Sambungan bilah

Sambungan sudut yang paling sederhana dengan Batang gepeng (picak) atau bilah, kita peroleh
dengan menyambungkan kedua batang baja itu kepada sebuah baja-sudut.
6. Sambungan baja-sudut

Sambungan sudut yang sederhana kita peroleh dengan membuat pada sebuah flens disebelah
bawah sudut-baja dan sesudah itu membengkokkannya.

Cara lain ialah dengan membengkokkan sebuah flens baja-sudut sampai membuat sudut siku-
siku, baja-sudut lain diletakkan diatasnya dan dikeling dengan paku keling

7. Sambungan baja-T

Sambungan sudut yang paling sederhana kita peroleh dengan membuat cangap bersudut lancip
pada flens tegak dari baja-T. Sesudah itu membengkokkannya dan mengelas celahnya.
Selanjutnya, sambungan itu dapat pula diberi pelat simpul. Pemasangan pelat simpul pada flens
regak baja-T dapat membawa kesukaraan.

Suatu cara yang amat praktis pula ialah mempertemukan ujung kedua baja-T yang dipotong
miring, lalu menyambungnya dengan pelat simpul dan disebelah luar flens rebah dikelingkan
bilah yang dibengkokkan seperti siku-siku.

8. Sambungan baja balok

Pada semua sambungan itu terdapat, bahwa balok yang satu mendukung balok yang lain dan
sambungan dalam sudut terjadi dengan baja sudut yang dikeling dan dihubungkan pada balok-
ravil dengan baut-baut mur.

9. Konstruksi-Tiang

Pada konstruksi-tiang yang terpenting ialah sambungan tiang itu pada balok dukung dan pada
pelat kaki.

10. Konstruksi-bubungan

Kasau-bubungan baja selalu dikonstruksi menurut sistem segitiga, karena segitiga itu stabil
(kukuh), artinya tidak dapat berubah bentuk. Sistem segitiga pada kasau itu dibentuk oleh garis
yang dinamakan garis sistem. Garis itu ialah garis berat profil yang membentuk bubungan.

11. Konstruksi-tangga

Konstruksi tangga yang termudah kita peroleh dengan mengeling baja-sudut kepada induk-
tangga dari baja U. Diatas baja sudut itu dipasang baja pelat.
Kelebihan buku :

Buku ini diterangkan menurut sistem yang teratur, penjelasan materi dan gambarnya tepat,
banyaknya dimasukkan pertanyaan-pertanyaan dan beberapa puluh soal gambar, sehingga para
pengajar dengan mudah dapat melakukan pengajaran baik dikelas maupun dilapangan serta
dengan mudah memberikan tugas untuk melatih peserta didiknya.

Kekurangan buku :

Buku ini dibuat pada tahun 1983, jadi penggunanaan kata per kata dan bahasanya cukup sulit
dimengerti oleh saya dan mungkin pembaca yang lainnya, mengingat bahasa yang digunakan
sekarang.

Penutup

Terlepas dari berbagai ketidaksempurnaannya,harus diakui bahwa buku ini merupakan buku
yang sangat menarik untuk dibaca, gaya bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami tetapi
membutuhkan pemikiran yang cerdas.

Anda mungkin juga menyukai