STATISTIKA DESKRIPTIF
(Untuk memenuhi tugas individu mata kuliah statistika)
Oleh :
Makalah ini saya buat sebagai salah satu tugas yang diberikan dosen
STATISTIKA DESKRIPTIF agar kami bisa memahami dan bisa mengaplikasikan
ilmu yang kami dapat di kampus ke kehidupan sehari-hari.
1.3 TUJUAN
1. Mengerti Statistika Deskriptif
2.1 PENGERTIAN
Pada dasarnya statistik dibedakan menjadi dua jenis yaitu statistik deskriptif
dan statistik inferensia.
Statistik deskriptif
Statistika inferensia
tertentu, seperti halnya pepatah yang mengatakan “satu gambar sama halnya
dengan seribu kata,” yang bermakna bahwa penyajian data dalam bentuk gambar
akan lebih cepat
bisa ditangkap atau dimengerti daripada kata-kata yang puitis sifatnya. Seorang
manajer perusahaan atau seorang pejabat tinggi pemerintahan akan lebih mudah
mengetahui perkembangan harga dengan melihat grafik trend yang naik daripada
harus membaca laporan dengan penuh kata-kata yang bagus, akan tetapi kurang
sistematis penyusunannya. Itulah sebabnya, dalam suatu laporan sering disertai
tabel-tabel atau grafik-grafik. Setelah disajikan dalam bentuk tabel, data sering
digambarkan grafiknya
PRODUKSI AIR
NO SAPI
SUSU (LITER)
1 SAPI 1 17
2 SAPI 2 20
3 SAPI 3 15
4 SAPI 4 20
5 SAPI 5 18
6 SAPI 6 18
7 SAPI 7 20
8 SAPI 8 17
9 SAPI 9 15
10 SAPI 10 16
11 SAPI 11 14
12 SAPI 12 18
13 SAPI 13 19
14 SAPI 14 16
15 SAPI 15 15
16 SAPI 16 19
17 SAPI 17 13
18 SAPI 18 15
19 SAPI 19 17
20 SAPI 20 18
21 SAPI 21 18
22 SAPI 22 16
23 SAPI 23 15
24 SAPI 24 11
25 SAPI 25 15
26 SAPI 26 14
27 SAPI 27 15
28 SAPI 28 13
29 SAPI 29 11
30 SAPI 30 11
PRODUKSI AIR
SUSU (LITER)
Mean 15,96666667
Standard Error 0,47581348
Median 16
Mode 15
Standard Deviation 2,60613776
Sample Variance 6,791954023
Kurtosis -0,51559979
Skewness -0,299106633
Range 9
Minimum 11
Maximum 20
Sum 479
Count 30
Largest(1) 20
Smallest(1) 11
Confidence
Level(95,0%) 0,973147833
Dari data di atas dapat dibuat sebagi pengetahun mana saja jumlah terbesar
yang berarti Max sebagi produksi yang terbesar dan Min yang berati terendah dan
sebagiya.
C. CONTOH 3 MENENTUKAN BIN RANGE
DATA DATA
RANGE = TERBESAR - TERKECIL
20 - 11
9
K = 1 + 3,32 LOGn
5,904043 6
L = 1,524379 2
PRODUKSI(LITER) FREKUENSI
11 - 12
13 - 14
15 - 16
17 - 18
19 - 20
21 - 22
BIN
12
14
16
18
20
22
Kerangka di atas menujukan contoh untuk pembuatan tabulasi, dalam praktek
tertentu bisa di sebut variasi dan bagi BIN ya perlu di perhatikan karena Excel
secara otomatis akan membuat sel pada outputya dengan kata MORE.
Cumulative Cumulative
Bin Frequency % Bin Frequency %
11 3 10,34% 16,4 10 34,48%
12,8 0 10,34% 18,2 7 58,62%
14,6 4 24,14% More 5 75,86%
16,4 10 58,62% 14,6 4 89,66%
18,2 7 82,76% 11 3 100,00%
More 5 100,00% 12,8 0 100,00%
Histogram
15 150.00%
Frequency
10 100.00%
5 50.00% Frequency
0 0.00%
Cumulative %
More
11
16,4
18,2
14,6
12,8
Bin
Data yang di atas menujukan bahwa sanya Analisa Hasil adalah perensentase
dari masing-masing frekuensi yang menunjukan kumulatif, seperti untuk
produksi air susu dan Gambar dari distribusi frekunsigrafikcumulative %.
BAB III PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
3. http://maulidiya92hasanah.blogspot.co.id/2014/12/statistika-
deskriptif.html!?=1
5. http://maggiedarlenelautama88.blogspot.co.id/2015/09/makalah-distribusi-
frekuensi-dan.html