Anda di halaman 1dari 8

Laporan Ekologi Hewan Rizky Nur Madani

Pendidikan Biologi 2016 K4316054 / B / Kelompok 2

ESTIMASI POPULASI DENGAN METODE SIMULASI CMRR


(Capture, Mark, Release, and Recapture)

Rizky Nur Madani


K4316054 / Kelas B / Pendidikan Biologi
email : rizkymadani.rnm@gmail.com

Abstrak

Abstrak : Praktikum ini bertujuan menerapkan metode CMRR (Capture, Mark, Release, and
Recapture) untuk memperkirakan besarnya suatu populasi dan membandingkan dua rumus
yaitu rumus Paterson dan Schnabel. Percobaan dilakukan di Laboratorium
Keanekaragaman dan Klasifikasi Cryptogamae (KKC) Pendidikan Biologi FKIP UNS.
Prinsip kerja percobaan ini adalah mengambil segenggam kancing baju lalu menghitung
jumlahnya kemudian menggantikan jumlah kancing baju tersebut dengan kancing baju
yang berbeda warna dan memasukkan kembali ke tempat yang berisi kancing baju warna
semula. Kemudian mengambil cuplikan kedua dengan cara yang sama dan dilakukan
pengulangan hingga sepuluh kali. Percobaan dilakukan pada tanggal 26 April 2019. Hasil
analisis rumus Peterson menunjukkan ukuran populasi N sebesar 96, varians sebesar 2.56,
standar error sebesar 98.6, standar deviasi sebesar 1.7, dan N relatif sebesar 96 ± 1.7. Hasil
analisis rumus Schnabel menunjukkan ukuran populasi N sebesar 10, varians sebesar 0.24,
standar error sebesar 1.02, standar deviasi sebesar 1.7, dan N relatif sebesar 10 ± 1.7.
Perbandingan antara kedua rumus menunjukkan bahwa rumus Schnabel lebih akurat dalam
estimasi jumlah populasi dibandingkan dengan rumus Peterson.

Kata Kunci : Populasi, Estimasi, Simulasi, CMRR

1. PENDAHULUAN hewan dapat dinyatakan dalam bentuk


jumlah per unit atau persatuan penangkapan.
Dasar Teori
Populasi merupakan kumpulan kelompok Kepadatan relatif dapat dihitung dengan
makhluk yang sama jenis yang mendiami membandingkan kepadatan suatu jenis
suatu ruangan khusus. Populasi memiliki dengan kepadatan semua jenis yang terdapat
karakterisitik kelompok yang tidak dapat dalam unit tersebut. Kepadatan relatif
diterapkan pada individu. Ukuran populasi biasanya dinyatakan dalam bentuk
dapat berubah-ubah seiring berjalannya persentase (Suin, 1989).
waktu (Soetjipta, 1992). Kerapatan populasi ialah ukuran besar
Estimasi populasi adalah suatu metode populasi yang berhubungan dengan satuan
yang digunakan untuk melakukan ruang, yang umumnya diteliti dan dinyatakan
perhitungan kepadatan suatu populasi. sabagai cacah individu per satuan luas atau
Kepadatan populasi satu jenis atau kelompok per satuan isi. Kerapatan populasi dapat
dihitung dengan dua cara, yaitu secara 7. Sampling dilakukan dengan interval
absolut dan secara relatif. Pada kerapatan waktu yang tetap.
relatif jumlah individu tidak dapat 8. Hewan yang ditandai mempunyai
dinyatakan secara pasti melainkan harus probabilitas kesintasan.
dibandingkan dengan jenis lain atau
Rumusan Masalah
frekuensinya per satuan waktu
1. Bagaimanakah cara memperkirakan
(Widyaleksono, 2012).
besarnya populasi simulasi dengan
Dalam suatu ekosistem penghitungan
penerapan metode CMRR ?
kepadatan populasi dapat dilakukan dengan
2. Bagaiamnakah perbandingan hasil
cara simulasi. Metode yang dapat digunakan
estimasi dari 2 rumus yaitu Peterson
adalah metode CMRR yang dikembangkan
dan Schnabel ?
untuk mengatasi kesulitan yang berhubungan
dengan estimasi ukuran populasi pada
Tujuan
hewan. Metode CMRR terdiri dari beberapa
1. Menerapkan metode CMRR untuk
cara yaitu single mark-recapture (metode
memperkirakan besarnya populasi
peterson), repeated mark recapture (metode
simulasi.
schnabel), multiple mark-recapture (metode
2. Membandingkan hasil estimasi dari 2
jolly-seber), dan triple-catch method
rumus yaitu Peterson dan Schnabel.
(Williams et al., 2001).
Southwood (1971), menyebutkan dalam
Hipotesis
pelaksanaan metode ini perlu diasumsikan
bahwa:
1. Metode CMRR dapat digunakan untuk
1. Hewan yang ditandai tidak mudah
memperkirakan besarnya populasi
hilang.
simulasi.
2. Hewan tercampur secara homogen
2. Rumus Schnabel lebih akurat untuk
dalam populasi.
memperkirakan besarnya populasi
3. Dalam populasi tidak ada emigrasi atau
simulasi.
imigrasi.
4. Tidak ada kelahiran dan kematian
1. METODOLOGI
dalam periode sampling.
a. Waktu dan Tempat Praktikum
5. Hewan yang tertangkap sekali atau
Waktu : 26 April 2019
lebih, tidak akan mempengaruhi
16.00 WIB
penangkapan selanjutnya.
Tempat : Laboratorium KKC
6. Populasi dicuplik secara random .
Laporan Ekologi Hewan Rizky Nur Madani
Pendidikan Biologi 2016 K4316054 / B / Kelompok 2

b. Alat dan Bahan Cuplikan kedua diambil dengan


Alat : cara yang sama, apabila terdapat
1. Kantong saku jas praktikum 2 sejumlah kancing kuning maka dicatat
buah sebagai R. Percobaan ini dilakukan
2. Data pengamatan 2 lembar sebanyak 10 kali. Estimasi populasi
3. Alat tulis untuk kancing merah dapat dihitung
Bahan : setelah didapatkan data dengan kedua
1. Kancing baju merah 20 buah rumus yaitu rumus Peterson dan rumus
2. Kancing baju kuning 20 buah Schnabel.
Langkah yang sama dilakukan
c. Langkah Kerja untuk menghitung kancing kuning.
Langkah awal dalam melakukan Angka-angka yang didapatkan
percobaan ini adalah menyiapkan alat kemudian dimasukkan ke dalam tabel
dan bahan yang digunakan yaitu hasil pengamatan.
kancing baju warna merah sebanyak 10
2. HASIL DAN PEMBAHASAN
buah dan warna kuning sebanyak 10
Berdasarkan hasil hasil analisis
buah. Kantong jas laboratorium (kanan
percobaan, terdapat perbedaan data
dan kiri) digunakan sebagai wadah
menggunakan rumus Paterson dan
kancing baju.
Schnabel. Keduanya dapat digunakan
Langkah selanjutnya adalah
untuk memperkirakan besarnya suatu
memasukkan 10 kancing kuning ke
populasi. Namun, rumus Peterson
dalam saku kanan jas laboratorium jika
bersifat akurat hanya pada data sampel
ingin menghitung populasi kancing
yang kecil. Hal ini juga sesuai dengan
baju merah. Memasukkan kancing
teori yang menyebutkan bahwa metode
merah pada saku kiri jas laboratorium.
Paterson memiliki range bias yang
Mengambil segenggam kancing merah
besar sehingga akurasi data yang
dan dihitung lalu kancing merah yang
dihasilkan lebih rendah jika
telah diambil diganti dengan kancing
dibandingkan dengan metode Schnabel
kuning sesuai jumlahnya. Kancing
(Ariefiandy, 2009). Hasil perhitungan
tersebut dimasukkan kembali ke dalam
rumus pada percobaan ini dapat dilihat
saku dan dikocok agar kancing kuning
pada Tabel 1.
dan kancing merah dapat tercampur
secara homogen.
Tabel 1. Hasil Perhitungan CMRR

NO C M R REC M2 (C . M)2 M . REC C.M C.M/REC


1 3 0 3 0 0 0 0 0 0
2 4 3 4 0 9 144 0 12 -
3 3 7 0 3 49 441 21 21 7
4 4 7 2 2 49 784 14 28 14
5 7 9 0 7 81 3969 63 63 21
6 5 9 0 5 81 2025 45 45 9
7 5 9 0 5 81 2025 45 45 9
8 3 9 0 3 81 729 27 27 9
9 1 9 0 1 81 81 9 9 9
10 2 9 1 1 81 324 9 18 18
𝜮 37 71 10 27 593 10.522 233 268 96

NO C M R (C.M)2/ REC2/C (C.M)2/M . REC X x̄ X- x̄ (X- x̄)2


REC
1 3 0 3 0 0 0 3 3,7 -0,7 0,49
2 4 3 4 0 0 ∞ 4 3,7 0,3 0,09
3 3 7 0 147 3 21 3 3,7 -0,7 0,49
4 4 7 2 392 1 56 4 3,7 0,3 0,09
5 7 9 0 567 7 63 7 3,7 3,3 10,89
6 5 9 0 405 5 45 5 3,7 1,3 1,69
7 5 9 0 405 5 45 5 3,7 1,3 1,69
8 3 9 0 243 3 27 3 3,7 -0,7 0,49
9 1 9 0 81 1 9 1 3,7 -2,7 7,29
10 2 9 1 324 0,5 36 2 3,7 -1,7 2,89
𝜮 37 71 10 2564 25,5 ∞ 37 37 0 26,1

Keterangan:
C = Tangkapan total selama pengambilan N = Cacah individu yang ada di populasi

sampel Rec = Cacah individu yang ditandai dan

M = Cacah individu yang ditandai tertangkap lagi

R = Cacah individu yang ditandai dalam


periode sampling tertentu (merah)
Laporan Ekologi Hewan Rizky Nur Madani
Pendidikan Biologi 2016 K4316054 / B / Kelompok 2

ANALISIS KUANTITATIF metode CMMR dengan rumus Peterson


A. Rumus Paterson didapatkan hasil ukuran populasi (N)
Ukuran Populasi sebesar 96, varians sebesar 2.56, standar
error sebesar 98.6, standar deviasi
sebesar 1.7, dan N relatif sebesar 96 ±
1,7.
B. Rumus Schnabel
Ukuran Populasi

Jadi, nilai N berkisar antara 94,3 - 97,7.


Data hasil perhitungan menunjukkan
bahwa 1,7 ≤ 3,7 sehingga data hasil
percobaan dapat dikatakan continue.
Dari perhitungan estimasi populasi
Jadi, nilai N berkisar antara 8,3 - Schnabel. Metode CMRR biasa digunakan
11,7. Data hasil perhitungan untuk melakukan estimasi ukuran populasi
menunjukkan bahwa 1,7 ≤ 3,7 sehingga yang didasarkan pada berapa banyak
data hasil percobaan dapat dikatakan individu yang sedang ditandai (Samuel,
continue. Dari perhitungan estimasi 2011).
populasi metode CMRR dengan rumus Metode CMRR diterapkan untuk
schnabel didapatkan hasil ukuran menandai dan menghitung estimasi populasi
populasi N sebesar 10, varians sebesar secara sederhana untuk menangkap hewan,
0,24, standar error sebesar 1,02, standar menandai, melepaskan dan menangkap
deviasi sebesar 1.7, dan N relatif sebesar kembali (Piter, 2015).
10 ± 1,7. Tabel perbandingan hasil Perkiraan populasi merupakan
perhitungan menggunakan rumus perkiraan kelimpahan yang berasal dari
Paterson dan rumus Schnabel dapat analisis data menangkap hewan, menandai,
dilihat pada Tabel 2. melepaskan dan menangkap kembali
Tabel 2. Perbandingan Hasil Perhitungan (Williams, et.al. 2001). Perkiraan populasi
Menggunakan Rumus Paterson Dan digunakan untuk mengevaluasi dampak dari
Rumus Schnabel ancaman, menilai respon terhadap tindakan
Ket. Paterson Schnabel manajemen yang dirancang untuk
Ukuran 96 10 mengurangi ancaman, dan daerah sorot
Populasi dimana dibutuhkan penelitian lebih lanjut

(N) (Lettink & Armstrong, 2003).


Hasil perhitungan estimasi populasi
Varians 2,56 0,24
dengan rumus Peterson dan Schnabel
SE 98,6 1,02 menunjukkan bahwa standar error pada
rumus Peterson sangat tinggi sehingga
SD 1,7 1,7
kurang akurat dalam mengestimasi jumlah
N 96 ± 1,7 10 ± 1,7 populasi, sedangkan standar error dalam
Relatif rumus Schnabel lebih rendah sehingga lebih
akurat dalam mengestimasi jumlah populasi.
Kisaran 94,3 - 97,7 8,3 - 11,7
Berdasarkan teori yang ada, maka hasil
nilai N
percobaan sesuai dengan teori, yaitu
ANALISIS KUALITATIF penghitungan menggunakan metode CMRR
Percobaan ini menggunakan metode dengan rumus Schnabel memiliki nilai
CMRR dengan rumus Peterson dan
Laporan Ekologi Hewan Rizky Nur Madani
Pendidikan Biologi 2016 K4316054 / B / Kelompok 2

keakuratan yang lebih tinggi dibandingkan Recapture Analysis for Monitoring


dengan rumus CMRR Paterson. Threatened Species. Department of
Conservation Technical Series 28A:
3. KESIMPULAN
5–32.
Berdasarkan hasil percobaan dapat
Piter, Fetronius. 2015. Karakteristik
disimpulkan bahwa penghitungan
Populasi dan Habitat Kelelawar
menggunakan metode CMRR dengan
Hipposideros cervinus (Sub ordo
rumus Schnabel memiliki nilai
Microchiroptera) di Gua Bratus
keakuratan yang lebih tinggi
Kecamatan Air Besar. Program Studi
dibandingkan dengan rumus CMRR
Biologi, Fakultas MIPA, Universitas
Paterson.
Tanjungpura. Pontianak: Protobiont
4. UCAPAN TERIMA KASIH (2015) Vol. 4 (1) : 77-83.
Terselesainya paper ini, penulis
Samuel, G. 2011. Testing The
mengucapkan terima kasih kepada:
Effectiveness Of Capture Mark
1. Allah SWT yang telah
Recapture Population Estimation
melimpahkan karunia dan hidayah-Nya
Techniques Using A Computer
sehingga penulis mampu menyelesaikan
Simulation With Known Population
paper.
Size. Elsevier B.V. Department of
2. Dosen pembimbing Puguh
Natural and Social Sciences,
Karyanto, S.Si., M.Si., Ph.D. selaku
University of Gloucestershire,
dosen mata kuliah Ekologi Hewan.
Cheltenham, GL50 4AZ, UK
3. Teman-teman pendidikan biologi
Ecological Modelling 222, 3291–
2016 yang terlibat dalam praktikum.
3294.
Soetjipta. 1992. Dasar-Dasar Ekologi
5. DAFTAR PUSTAKA
Hewan. Jakarta: Depdikbud.
Ariefiandy, Achmad. 2009. Jurnal Survey
Southwood. 1971. Ekologi Umum.
Populasi Biawak Komodo (Varanus
Angkasa. Bandung.
Komodoensis) dan Populasi Satwa
Suin, Nurdin Muhammad (1983) dalam
Mangsa Biawak Komodo. Balai
Hasnah. 2010. Estimasi Besarnya
Besar Konservasi Sumber Daya Alam
Populasi Serangga. Makassar:
Nusa Tenggara Timur Kabupaten
Universitas Negeri Hasanudin.
Landak.
Lettink, M.; Armstrong, D.P. 2003 An
Introduction to Using Mark-
Widyaleksono, dkk. 2012. Petunjuk
Praktikum Ekologi Umum. Surabaya:
Airlangga University Press.
Williams, et.al. 2001. Analysis and
Management of Animal Populations.
New York : Academic Press.

2. LAMPIRAN
1 Lembar Laporan sementara
1 Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai