KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Nomor 120 Tahun 2004 PDF
KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Nomor 120 Tahun 2004 PDF
LAMPIRAN 21
KEPUTUSAN
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
NOMOR : KEP / 120 / M.PAN / 9 / 2004
TENTANG.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :
1. Program Keluarga Berencana Nasional yang selanjutnya disingkat Program KB
nasional, adalah upaya peningkatan kepedulian dan peranserta masyarakat melalui
pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil,
bahagia dan sejahtera, menuju keluarga berkualitas.
2. Penyuluh Keluarga Berencana yang selanjutnya disingkat PKB, adalah Pegawai
Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh
oleh pejabat yng berwenang untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan, pelayanan,
evaluasi dan pengembangan Keluarga Berencana Nasional.
3. Penyuluhan Keluarga Berencana Nasional yang selanjutnya disebut Penyuluhan KB
nasional, adalah kegiatan penyampaian informasi dalam rangka meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga dan masyarakat untuk mewujudkan
keluarga berkualitas.
4. Pelayanan Keluarga Berencana yang selanjutnya disebut Pelayanan KB, adalah
kegiatan pemberi fasilitas kepada keluarga dan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhannya dalam mewujudkan keluarga berkualitas.
5. Angka kredit, adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai
butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang PKB dalam rangka pembinaan
karier kepangkatan dan jabatannya.
6. Tim Penilai Angka Kredit, adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang dan bertugas untuk menilai prestasi kerja PKB.
BAB II
RUMPUN JABATAN, INSTANSI PEMBINA,
KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK
Pasal 2
(1) Jabatan fungsional PKB termasuk dalam rumpun ilmu sosial dan yang berkaitan.
(2) Instansi Pembina Jabatan fungsional PKB adalah Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional yang selanjutnya disingkat BKKBN.
Pasal 3
(1) PKB, adalah pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis
fungsional program KB pada instansi pemerintah.
(2) PKB sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), adalah jabatan karier yang hanya
dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Pasal 4
Tugas pokok PKB adalah melakukan penyuluhan keluarga berencana nasional dan
pelayanan keluarga berencana.
BAB III
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
Pasal 5
Unsur dan Sub Unsur kegiatan PKB. terdiri dari :
1. Pendidikan, meliputi :
a. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah / gelar;
b. Pendidikan dan Pelatihan fungsional di bidang keluarga berencana dan
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP);
c. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan (STTPP).
2. Penyuluhan KB nasional, meliputi :
a. Persiapan Penyuluhan;
b. Pelaksanaan penyuluhan;
c. Pembinaan generasi muda.
3. Pelayanan Keluarga Berencana. meliputi :
a. Persiapan Pelayanan;
b. Pelaksanaan pelayanan;
c. Pengembangan model pelayanan.
4. Pengembangan profesi, meliputi :
a. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang penyuluhan KB nasional dan
pelayanan KB;
b. Penerjemahan / penyaduran buku dan bahan lainnya di didang penyuluhan KB
nasional dan pelayanan KB;
c. Pembuatan buku pedoman / petunjuk pelaksanaan / petunjuk teknis di bidang
penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB;
d. Pengembangan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan KB nasional dan
pelayanan KB;
5. Penunjang tugas PKB. meliputi :
a. Pengajar / pelatih di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB;
b. Berperan serta dalam seminar / lokakarya di bidang penyuluhan KB nasional dan
pelayanan KB;
c. Keanggotaan organisasi profesi PKB;
d. Keanggotaan / kepengurusan kelembagaan masyarakat;
e. Pelaksanaan kegiatan kemasyarakatan;
f. Pembinaan generasi muda;
g. Keanggotaan Tim Penilai jabatan fungsional PKB;
h. Perolehan gelar Kesarjanaan lainnya;
i. Perolehan penghargaan / tanda jasa.
BAB IV
JENJANG JABATAN DAN PANGKAT
Pasal 6
(1) Jabatan fungsional PKB terdiri dari PKB terampil dan PKB ahli.
(2) Jenjang jabatan PKB terampil dari yang terendah sampai dengan tertinggi, adalah :
a. PKB Pelaksanaan Pemula;
b. PKB Pelaksana;
c. PKB Pelaksana Lanjutan;
d. PKB Penyelia.
(3) Jenjang jabatan PKB ahli dari yang terendah sampai dengan tertinggi, adalah :
a. PKB Pertama;
b. PKB Muda;
c. PKB Madya.
(4) Jenjang pangkat PKB sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) sesuai jenjang
jabatan, adalah :
a. PKB Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur Muda, golongan ruang II/a ;
b. PKB Pelaksana, terdiri dari :
1. Pengatur Muda Tingkat I golongan ruang II/b;
2. Pengatur, golongan ruang II/c;
3. Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d.
c. PKB Pelaksana Lanjutan, terdiri dari :
1. Penata Muda, golongan ruang III/a;
2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
d. PKB Penyelia, terdiri dari :
1. Penata, golongan ruang III/c;
2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
(5) Jenjang pangkat PKB sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) sesuai Jenjang
jabatan, adalah :
a. PKB Pertama, terdiri dari :
1. Penata Muda, golongan ruang III/a;
2. Penata Muda Tingkat I. golongan ruang III/b.
b. PKB Muda, terdiri dari :
1. Penata, golongan ruang III/c;
2. Penata Tingkat I. golongan ruang III/d.
c. PKB Madya. terdiri dari :
1. Pembina, golongan ruang IV/a;
2. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b :
3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.
(6) Jenjang pangkat untuk masing-masing jabatan PKB sebagaimana dimaksud dalam
ayat (4) dan ayat (5) adalah jenjang pangkat dan Jabatan berdasarkan jumlah
angka kredit yang dimiliki untuk masing-masing Jenjang jabatan.
(7) Penetapan Jenjang jabatan PKB untuk pengangkatan dalam jabatan ditetapkan
sesuai dengan jumlah angka kredit yang dimiliki berdasarkan penetapan pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit sehingga dimungkinkan pangkat dan
jabatan tidak setara dengan pangkat dan jabatan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (4) dan ayat (5).
BAB V
RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI
DALAM MEMBERIKAN ANGKA KREDIT
Pasal 7
(1) Kegiatan PKB terampil sesuai dengan Jenjang jabatan adalah sebagai berikut :
a. PKB Pelaksana Pemula :
1. Melakukan pendataan KB;
2. Melakukan pengisian form pendataan Mutasi Data Keluarga (MDK);
3. Membuat peta pendataan Institusi Masyarakat Pedesaan / Perkotaan (IMP)
dan Organisasi Mon Pemerintah (0RMOP) tingkat desa/kelurahan;
4. Membuat penomoran IMP;
5. Melakukan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) KB kepada masyarakat
secara perorangan;
6. Melakukan fasilitas kepada kader;
7. Menyalurkan alat kontrasepsi ke tingkat desa/kelurahan;
8. Mengumpulkan data pelayanan KB di klinik;
9. Menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan dalam kegiatan KB
keliling/Posyandu.
10. Menyusun laporan pelayanan terpadu (Bina Keluarga UPPKS).
b. PKB Pelaksana :
1. Menyusun rencana pendataan dan pemetaan wilayah kerja tingkat
desa/kelurahan;
2. Melaksanakan pendataan KB dengan mengolah data wilayah
desa/kelurahan;
3. Menyiapkan pendataan IMP dan ORNOP dengan membuat rencana kerja;
4. Membuat peta pendataan IMP dan ORNOP tingkat kecamatan;
5. Menyusun rencana operasi bulanan KB tingkat desa/kelurahan;
6. Mengembangkan media KIE KB dalam bentuk spanduk atau umbul-umbul;
7. Menjadi Tim lomba KB nasional, tingkat desa/kelurahan;
8. Menjaga stand dalam setia pameran KB nasional;
9. Melakukan fasilitas kepada kelompok KB / KS;
10. Menjadi peserta mini lokakarya;
11. Menyalurkan alat kontrasepsi ke tingkat kecamatan;
12. Mendapatkan akseptor / peserta asuransi KB;
13. Membuat laporan hasil pelayanan KB Keliling/Posyandu;
14. Melakukan rujukan medis ke tempat pelayanan kesehatan;
15. Melakukan pelayanan terpadu dan pendapingan kegiatan terpadu (Bina
Keluarga, UPPKS).
d. PKB Penyelia :
1. Membuat peta wilayah kerja hasil pendataan;
2. Melakukan sosialisasi hasil pendataan tingkat kecamatan;
3. Memberikan pembekalan kepada kader, masyarakat, tokoh formal/informal
tingkat kecamatan;
4. Melakukan pendekatan kepada IMP dan ORNOP tingkat kecamatan;
5. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk poster;
6. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk leaflet atau
billboard;
7. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk media tradisional di
pedesaan;
8. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan advokasi dan KIE KB tingkat
kecamatan;
9. Menjadi Tim Penilai lomba KB nasional tingkat kecamatan;
10. Melakukan fasilitas kemitraan instansi pemerintah dan non pemerintah
tingkat kecamatan;
11. Menyusun materi rakor / raker KB tingkat kecamatan;
12. Menfasilitasi terlaksananya pelayanan KB oleh LSOM;
13. Memberikan pembekalan dan informasi kepada masyarakat/tokoh formal;
14. Mengidentifikasi sasaran, menganalisis dan menyusun rencana kebutuhan
alat kontrasepsi di desa/kelurahan;
15. Mengidentifikasi dan menyeleksi calon penerima bantuan pelayanan
terpadu di desa/kelurahan;
16. Melakukan pelayanan KB pada momentum strategi;
17. Memberikan orientasi keterampilan kader IMP/POKTAN;
(2) Kegiatan PKB ahli sesuai dengan jenjang jabatan, adalah sebagai berikut :
a. PKB Pertama :
1. Menyusun rencana pendataan dan pemetaan wilayah kerja tingkat
Kabupaten/Kota;
2. Melaksanakan pendataan KB dengan mengolah data wilayah kecamatan
dan Kabupaten/Kota;
3. Melaksanakan pendataan KB dengan verifikasi/validasi data;
4. Menyiapkan pendataan IMP dan ORNOP dengan membuat rencana kerja
tingkat Kabupaten/Kota;
5. Membuat peta pendataan IMP dan ORNOP tingkat Kabupaten/Kota;
6. Menyiapkan instrumen pendataan KB dengan menguji coba instrumen;
7. Mengevaluasi pencapaian KB tingkat desa/kelurahan;
8. Menyusun isi pesan KB nasional untuk bahan advokasi/bahan KIE tingkat
kecamatan;
9. Menyusun rencana operasinal bulanan KB tingkat Kabupaten/Kota;
10. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk banner;
11. Melakukan KIE dengan mobil penerangan (MUPEN) KB;
12. Melakukan uji coba materi dan media advokasi KIE KB nasional;
13. Mendesain pameran KB nasioanal di tingkat kecamatan;
14. Melakukan fasilitas kepada PPKBD;
15. Menjadi peserta pada rakor/raker KB nasional tingkat Propinsi;
16. Mengidentifikasi sasaran, menganalisis dan menyusun rencana kebutuhan
alat kontrasepsi tingkat kecamatan;
17. Mengidentifikasi dan menyeleksi calon penerima bantuan pelayanan
terpadu di tingkat Kabupaten/Kota;
18. Melakukan pengemabnagn wawasan pelayanan terpadu (Bina Keluarga.
UUPKS);
19. Melakukan prakonseling KB;
20. Memantau dan mengevaluasi pelayanan KB tingkat Kabupaten/Kota;
21. Melakukan uji coba pengembangan model teknis penyuluh an K3 nasional
dan pelayanan KB;
b. PKB Muda :
1. Melaksanakan pendataan KB dengan menginterprestasi dan analisis data;
2. Memberikan pembekalan kepada kader, masyarakat, tokoh formal/informal
tingkat Kabupaten/Kota;
3. Menyiapkan instrument pendataan KB dengan merencanakan instrument;
4. Mengevaluasi pencapaian KB tingkat kecamatan;
5. Menyusun isi pesan KB nasional untuk bahan advokasi/bahanKIE tingkat
Kabupaen/Kota;
6. Mengembangkan media KIE KBnasional dalam bentuk asesoris;
7. Melakukan KIE KB melalui surat kabar/majalh atau radio;
8. Melakukan penyuluhan massa tentang KB nasional;
9. Melakukan pendekatan kepada ORNOP tingkat Kabupaten/Kota;
10. Menjadi tim penilai lomba KB nasional tingkat Kabupaten/Kota;
11. Menyiapkan materi pemeran KB nasional;
12. Melakukan fasilitas kepada POKTAN;
13. Melakukan fasilitas kemitraan instansi pemerintah dan non pemerintah
tingkat Kabupaten/Kota;
14. Menyusun materi rakor/raker KB tingkat Kabupaten/Kota;
15. Menjadi peserta pada rakor/raker KB nasional tingkat nasional;
16. Membentuk institusi masyarakat pedesaan/POKTAN;
17. Mengidentifikasi sasaran, menganalisis dan menyusun rencana kebutuhan
alat kontasepsi tingkat Kabupaten/Kota;
18. Melakukan konseling KB;
19. Membuat umpan balik hasil analisis pelayanan KB tingkat Kabupaten/Kota;
20. Mengembangkan model KB nasional;
c. PKB Madya
1. Melaksanakan pendataan KB nasional dengan penyajian hasil analisis data,
kecamatan dan Kabupaten/Kota;
2. Menyiapkan instrument pendataan KB;
3. Mengevaluasi pencapaian KB tingkat Kabupaten/Kota;
4. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk : video, lagu,
sandiwara, audio, CD dan film;
5. Melakukan KIE KB melalui televise;
6. Memberikan advokasi kepada tokoh formal dan informal tingkat
Kabupaten/Kota;
7. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan advokasi dan KIE KB nasional tingkat
Kabupaten/Kota;
8. Mendesain jenis lomba KB nasional tingkat Kabupaten/Kota;
9. Mendesain pameran KB nasional tingkat Kabupaten/Kota;
10. Mengembangkan institusi masyarakat pedesaan/POKTAN;
11. Mengembangkan model teknis penyuluh KB nasional dan pelayanan KB;
12. Mengevaluasi pengembangan model KB nasional;
(3) PKB yang melaksanakan kegiatan pengembangan profesi, pengabdian pada
masyarakat dan penunjang tugas PKB diberikan angka kredit masing-masing untuk
PKB Pelaksana Pemula samapai dengan PKB Penyelia sebagaimana tersebut
dalam Lampiran I dan untuk PKB Pertama sampai dengan PKB Madya
sebagaimana tersebut dalam Lampiran II
Pasal 8
Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat PKB sesuai jenjang jabatanya untuk
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) atau ayat (2) maka
PKB satu tingkat diatas atau satu tingkat di bawah jenjang jabaannya dapat
melaksanakan tugas tersebut berdasarkan surat penugasan tertulis dari pimpinan unit
kerja yang bersangkutan;
Pasal 9
Penilaian angka kredit pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ditetapkan, sebagai berikut :
1. PKB yang melaksanakan tugas satu tingkat diatas jenjang jabatannya, angka kredit
yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari angka kredit
setiap butir kegiatan sebagaimana tersebut dalam Lampiran I dan Lampiran II;
2. PKB ynag melaksanakan tugas satu tingkat di bawah jenjang jabatannya angka
kredit yang diperoleh ditetapkan sebear 100% (seratus persen) dari angka kredit
setiap butir kegiatan sebagaimana tersebut dalam Lampiran I dan Lampiran II;
Pasal 10
(1) Unsur kegiatan yang dinilai dalam pemberian angka kredit terdiri dari :
a. Unsur utama;
b. Unsur penunjang;
(2) Unsur utama, terdiri dari :
a. Pendidikan;
b. Penyuluhan KB nasional;
c. Pelayanan KB;
d. Pengembanagn profesi;
(3) Unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukukng pelaksanaan tugas PKB
sebagaimana tersebut dalam Pasal 5 angka 5;
(4) Rincian kegiatan PKB dan angka kreditnya dari masing-masing unsur sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) untu PKB terampil adalah sebagaiman tersebut dalam
lampiran I dan untuk PKB ahli adalah sebagaiman tersebut dalam lampiran II;
Pasal 11
(1) Jumalah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai
Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan pangkat/jabatan
PKB terampil sebagaiamana tersebut dalam lampiran III dan untuk PKB ahli
sebagaiman tersebut dalam lampiran IV, dengan ketentuan:
a. Sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari
unsure utama;
b. Sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsure
penunjang;
(2) Untuk kenaikan jabaan/pangkat setingkat lebih tinggi untuk menjadi PKB Madya
pangkat Pembina Tingkat I, gol ruang IV/b sampai dnegan Pembina Utama Muda
gol ruang IV/c diwajibkan mengumpulkan sekurang-kurangnya 12 (dua belas)
angka kredit harus dari kegiatan pengembangan profesi;
(3) PKB yang telah memiliki angka kredit melebihi anka kredit yang telah ditentukan
untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi. Kelebihan angka kerdit
tersebutdapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya;
(4) Apabila kelebihan jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud dalam ayat (3)
memenuhi jumlah angka kredit untuk kenaikan jabatan dua tingkat atau lebih dari
jabatan terakhir yang diduduki, maka PKB yang bersangkutan dapat diangkat
dalam jenjang jabatan sesuai dengan jumlah angka kredit yang dimiliki, dengan
ketentuan;
a. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan;
b. Setiap unsur penilaian dalam DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir;
(5) PKB yang naik jabatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4), setiap kali
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi di syaratkan mengumpulkan 20% (dua
puluh persen) dari jumlah angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi tersebut, yang berasal dari kegiatan penyuluhan KB nasional dan pelayanan
KB dan/atau pengembangan profesi;
(6) PKB yang telah mencapai angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat
lebih tinggi pada tahun pertama dalam masa jabatan/pangkat yang didudukinya.
Pada tahun berikutnya diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-
kurangnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit yang diisyaratkan
untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari kegiatan
penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB dan/atau pengembangan profesi;
(7) PKB Penyelia pangka Penata Tingkat I. golongan ruang III/d setiap tahun sejak
diangkat dalam pangkat/jabatan diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-
kurangnya 10 (sepuluh) yang berasal dari kegiatan penyuluhan KB nasional dan
pelayanan KB dan/atau pengembangan profesi;
(8) PKB Madya pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c setiap tahun
sejak diangkat dalam pangkat/jabatan diwajibkan mengumpulkan angka kredit
sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) yang berasal dari kegiatan penyuluhan KB
nasional dan pelayanan KB dan/atau pengembangan profesi;
Pasal 12
(1) PKB yang secara bersama-sama membuat karya tulis/karya ilmiah dalam bidang
KB nasional, angka kreditnya ditetapkan sebagai berikut :
a. 60% (enam puluh persen) bagi penulis utama;
b. 40% (empat puluh persen) dibagi rata untuk semua penulis pembantu;
(2) Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b;
sebanyak-banyaknya terdiri dari 3 (tiga) orang;
BAB VI
PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
Pasal 13
(1) Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, setiap PKB diwajibkan
mencatat dan menginvertarisir seluruh kegiatan yang dilaksanakan.
(2) Apabila dari hasil catatan dan inventarisasi seluruh kegiatan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dipandang sudah dapat memenuhi angka kredit yang
ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat, secara hirarki PKB dapat mengajukan
usul penilaian dan penetapan angka kredit.
(3) Penilaian dan penetapan angka kredit PKB dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua)
kali dalam 1(satu) tahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat.
Pasal 14
(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit PKB. adalah :
a. Kepala BKKBN atau pejabat eselon I yang ditunjuk olehnya bagi PKB Madya.
b. Bupati/Walikota atau pejabat eselon II yang ditunjuk yang membidangi
keluarga berencana bagi PKB Pelaksana Pemula sampai dengan PKB
Penyelia dan PKB Pertama sampai dengan PKB Muda di lingkungan masing-
masing.
(2) Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit bagi PKB Madya, maka
Kepala BKKBN atau pejabat eselon I yang ditunjuk olehnya dapat memberi
kuasa/delegasi wewenang kepada Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi.
(3) Dalam menjalankan kewenangannya pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) dan ayat (2), dibantu oleh :
a. Tim Penilai jabatan PKB Pusat bagi Kepala BKKBN atau Pejabat eselon I yang
ditunjuk olehnya yang selanjutnya disebut TIM Penilai Pusat.
b. Tim Penilai jabatan PKB Propinsi bagi Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi
apabila diberi kuasa/delegasi, yang selanjutnya disebut Tim Penilai Perwakilan
Propinsi.
c. Tim Penilai jabatan PKB Kabupaten/Kota bagi Bupati/Walikota atau pejabat
eselon II yang ditunjuk yang membidangi keluarga berencana yang selanjutnya
disebut Tim Penilai Kabupaten/Kota.
Pasal 15
(1) Anggota Tim Penilai PKB adalah PKB dengan susunan sebagai berikut :
a. Seseorang Ketua merangkap anggota;
b. Seseorang Wakil Ketua merangkap anggota;
c. Seseorang Sekretaris merangkap anggota; dan
d. Sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota;
(2) Persyaratan untuk menjadi AnggotaTim Penilai adalah :
a. Menduduki pangkat/jabatan serendah-rendahnya sama dengan pangkat/jabatn
PKB yang dinilai;
b. Memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilaki prestasi kerja PKB;
c. Dapat aktif melakukan penilaian;
(3) Masa tugas Anggota Tim Penilai adalah 3 (tiga) tahun;
(4) Apabila jumlah Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak
dapat dipenuhi. Anggota Tim Penilai dapat diangkat dari Pegawai Negeri Sipil lain
sepanjang memenuhi syarat;
a. Memiliki kompetensi untuk menilai PKB;
b. Menduduki pangkat/jabatan serendah-rendahnya sama dengan PKB yang
dinilai;
c. Dapat aktif melakukan penilaian;
(5) Apabila Tim Penilai Kabupaten/Kota belum dapat dibentuk karena belum ada
Pegawai Negeri Sipil yanag memenuhi syarat Tim Penilai yang ditentukan, maka
penilaian dan penetapan angka kredit dapat dilakukan Tim Penilai Kabupaten/Kota
lain yang terdekat atau Tim Penilai Pusat atau Tim Penilai Perwakilan Propinsi.
(6) Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai ditetapkan oleh :
a. Kepala BKKBN untuk Tim Penilai Pusat/Tim Penilai Perwakilan Propinsi;
b. Bupati/Walikota atau pejabat eselon II yabg ditunjuk yang membidangi
keluarga berencana untuk Tim Penilai Kabupaten/Kota.
Pasal 16
(1) Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi Anggota Tim Penilai dalam 2 (dua) masa
jabatan berturut-turut. dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu
1 (satu) masa jabatan;
(2) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang ikut dinilai, maka Ketua Tim Penilai
dapat mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti.
Pasal 17
Tata kerja dan tata cara penilaian Tim Penilai, ditetapkan oleh Kepala BKKBN selaku
Pimpinan Instansi Pembina jabatan PKB.
Pasal 18
Usul penetapan angka kredit PKB diajukan oleh :
1. Bupati/Walikota atau pejabat eselon II yang ditunjuk yang membidangi keluarga
berencana kepada Kepala BKKBN atau pejabat eselon I yang ditunjuk olehnya
atau Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi apabila diberi kuasa/delegasi untuk
angka kredit PKB Madya di lingkungan masing-masing.
2. Pejabat yang membidangi kepegawaian yang bersangkutan (serendah-rendahnya
eselon III) kepada Bupati/Walikota atau pejabat eselon II yang ditunjuk yang
membidangi keluarga berencana untuk angka kredit PKB Pelaksana Pemula
sampai dengan PKB Penyelia dan PKB Pertama sampai dengan PKB Muda di
lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
Pasal 19
(1) Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka
kredit, digunakan untuk mempertimbangkan kenaikan jabatan/pangkat PKB sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Terhadap keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, tidak
dapat diajukan keberatan oleh PKB yang bersangkutan.
BAB VII
PEJABAT YANG BERWENANG MENGANGKAT DALAM JABATAN
Pasal 20
Pejabat yang berwenang mengangkat Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan PKB adalah
Pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 21
(1) Persyaratan bagi Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat pertama kali dalam
jabatan PKB terampil. adalah :
a. Berijazah serendah-rendahnya SLTA sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan;
b. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda, golongan II/a;
c. Telah mengikuti dan lulus diklat fungsional bidang keluarga berencana;
d. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
(2) Persyaratan bagi Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat pertama kali dalam
jabatan PKB ahli, adalah :
a. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana (S-1)/Diploma IV (D IV) sesuai dengan
kualifikasi yang ditentukan;
b. Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda , golongan ruang III/a;
c. Telah mengikuti dan lulus diklat fungsional bidang keluarga berencana;
d. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DPS sekurang-kurang
bernilai baik dalam 1 (satu) terakhir.
(3) Penetapan jenjang jabatan PKB sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat
(2), ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur utama
dan unsur penunjang setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit.
(4) Kualifikasi pendidikan untuk jabatan PKB sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dan ayat (2), ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala-BKKBN selaku pimpinan Instansi
Pembina jabatan PKB.
Pasal 22
Disamping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, pengangkatan
Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam jabatan PKB dilakasanakan sesuai dengan formasi
jabatan PKB, yang ditetapkan oleh Kepala DAerah masing-masing setelah mendapat
persetujuan tertulis Menteri yang bertanggung jawab dibidang pendayagunaan aparatur
Negara dan berdasarkan pertimbangan Kepala BKN.
Pasal 23
(1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan PKB dapat
dipertimbangkan dengan ketendtuan sebagai berikut :
a. Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 22 ;
b. Memiliki pengalaman dibidnag penyuluh KB sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun;
c. Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai usia pensiun dari
jabatan terakhir yang didudukinya;
d. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DOS sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
(2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri SIpil sebagaimana dimaksud dlama
ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang dimilikinya dan jenjang jabatan PKB
ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang menetapkan angka kredit.
(3) Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan dari unsur
utama dan unsur penunjang.
BAB VIII
PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI DAN
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN
Pasal 24
(1) PKB Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur Muda. golongan ruang II/a sampai
dengan PKB Penyelia, pangkat Penata, golongan ruang III/c dan PKB Pertama.
pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan PKB Madya pangkat
Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b, dibebaskan sementara dari jabatannya,
apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir
tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi.
(2) PKB Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d dibebaskan
sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak diangkat dalam
pangkat/jabatannya tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya
10 (sepuluh) dari kegiatan penyuluh KB nasional dan pelayanan KB dan/atau
pengembangan profesi.
(3) PKB Madia, pangkat Pembian Muda, golongan ruang IV/c dibebaskan sementara
dari jabatannya apabila setiap tahun sejak diangkat dalam pangkat/jabatannya
tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) dari
kegiatan penyuluh KB nasional dan pelayanan KB dan/atau pengembangan
profesi.
(4) Disamping pembebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat
(2) dan ayat (3) PKB dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila :
a. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tungkat berat berupa penurunan
pangkat;
b. Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
c. Ditugaskan secara penuh diluar jabatan PKB;
d. Menjalani cuti diluar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan
seterusnya;
e. Sedang menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
Pasal 25
(1) PKB yang telah selesai menjalani pembebasan sementara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 24 dapat diangkat kembali dalam jabatan PKB :
(2) Pengangkatan kembali dalam jabatan PKB sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dapat menggunakan angka kredit terakhir yang dimiliki dan dari prestasi
penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang diperoleh selama tidak
menduduki jabatan PKB, setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit.
Pasal 26
PKB diberhentikan dari jabatannya, apabila :
1. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) tidak dapat mengumpulkan angka
kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.
2. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) atau ayat (3) tidak dapat
mengumpulkan angka kredit yang ditentukan.
3. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum
yang tetap, kecuali hukuman disiplin tingkat berat berupa penurunan pangkat.
Pasal 27
Pembebasan sementara, pengangkatan kembali dan pemberhentian dari jabatan PKB
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26 ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 28
Prestasi kerja PKB yang telah dilakukan sampai dengan ditetapkannya petunjuk
pelaksanaan Keputusan ini, masih dinilai berdasarkan Keputusan Menkowasbang PAN
Nomor 13/KEP/MK.WASPAN/4/1999 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga
Berencana dan Angka Kreditnya.
BAB X
KENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 29
Untuk kepentingan dinas dan atau menambah pengentahuan, pengalaman dan
pengembangan karier, PKB dapat dipindahkan kejabatan structural atau jabatan
fungsional lainnya sepanjang memenuhi persyaratan jabatan yang ditentukan.
Pasal 30
PKB tingkat terampil yang mendapatkan ijasah Sarjana (S I) / Diploma IV, dapat
diangkat dalam jabatan PKB tingkat ahli apabila ijasah yang diperoleh/dimiliki sesuai
dengan kualifikasi yang ditentukan dan memenuhi angka kredit minimal untuk PKB
tingkat ahli.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 31
Apabila terdapat perubahan yang mendasar sehingga ketentuan dalam Keputusan ini
tidak sesuai lagi, maka Keputusan ini dapat ditinjau kembali.
Pasal 32
Petunjuk pelaksanaan Keputusan ini diatur lebih lanjut oleh Kepala Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara.
Pasal 33
Dengan ditetapkannya Keputusan ini maka Keputusan Menkowasbang PAN Nomor
13/KEP/MK. WASPAN/4/1999 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga
Berencana dan Angka Kreditnya, dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 34
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 2 September 2004
ttd
Feisal Tamin
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
NOMOR : KEP/120/M.PAN/9/2004
TANGGAL : 2 SEPTEBER
Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara
Feisal Tamin
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
NOMOR : KEP/120/M.PAN/9/2004
TANGGAL : 2 SEPTEBER 2004
Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara
Faisal Tamin
LAMPIRAN III : KEPUTUSAN MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
NOMOR : KEP/120/M.PAN/9/2004
TANGGAL : 2 SEPTEMBER 2004
Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara
Faisal Tamin
LAMPIRAN III : KEPUTUSAN MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
NOMOR : KEP/120/M.PAN/9/2004
TANGGAL : 2 SEPTEMBER 2004
Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara
Faisal Tamin
KEPUTUSAN BERSAMA
KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL
DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR : 280/HK.007/B.2/2004
NOMOR : 34 TAHUN 2004
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
DAN ANGKA KREDITNYA
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :
1. Program Keluarga Berencana Nasional yang selanjutnya disingkat program KB
nasional adalah upaya peningkatan kepedulian dan peranserta masyarakat
melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera, menuju keluarga berkualitas.
2. Penyuluh Keluarga Berencana yang selanjutnya disingkat PKB, adalah Pegawai
Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan has secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan penyuluh,
pelayanan, evaluasi dan pengembangan Keluarga Berencana Nasional.
3. Penyuluh Keluarga Berencana Nasional yang selanjutnya disebut Penyuluh KB
nasional, adalah kegiatan penyampaian informasi dalam rangka meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga dan masyarakat untuk mewujudkan
keluarag berkualitas.
4. Pelayanan Keluarga Berencana yang selanjutnya disebut Pelayanan KB, adalah
pemberian fasilitas kepada keluarga dan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhannya dalam mewujudkan keluarga berkualitas.
5. PKB terampil, adalah PKB yang mempunyai kualifikasi teknik yang pelaksanaan
tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan pengetahhuan teknis dan
prosedur kerja dibidang penyuluh KB nasional dan pelayanan KB.
6. PKB ahli, adalah PKB yang mempunyai kualifikasi professional yang
pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan,
metodologi dan tehnik analisis dibidang penyuluh KB nasional dan pelayanana
kB.
7. Tim Penilai Angka Kredit, adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang dan bertugas untuk menilai prestasi kerja PKO.
8. Angka kredit, adalah satuan nilai dari setiap butir kegiatan dan/atau akumulasi
nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang PKB dalam rangka
pembinaan karier kepangkatan dan jbatannya.
9. Instansi Pembina jabatan fungsional PKB, adalah instansi ynag secara
fungsional bertanggung jawab dalam kegiatan penyuluh KB nasional dan
pelayanan KB dalam hal ini adalah Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional yang selanjutnya disingkat BKKBN.
BAB II
USUL DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
Pasal 2
(1) Usul penetapan angka kredit PKB disampaikan setelah menurut perhitungan
PKB yang bersangkutan, jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi telah dapat dipenuhi dan dibuat sesuai
contoh formulir sebagai berikut :
a. Lampiran I.a sampai dengan Lampiran I.d untuk PKB tingkat terampil.
b. Lampiran II.a sampai dengan Lampiran II.c untuk PKB tingkat terampil.
Pasal 3
(1) Setiap usul penetapan angka kredit bagi PKB harus dinilai secara seksama oleh
Tim Penilai, dengan berpedoman pada Lampiran I atau Lampiran II Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara KEP/120/M.PAN/9/2004.
(2) Hasil penilaian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ditetapkan oleh pejabat
ynag berwenang menetapkan angka kredit dengan menggunakan contoh
formulir sebagimana tersebut pada Lampiran VII, dengan ketentuan :
a. Asli Pentetapan Angka Kredit (PAK) disampaikan kepada Kepala Badan
Kepegawaian Negara (BKN) atau Kepala Kantor Regional BKN yang
bersangkutan ; dan
b. Tembusan disampaikan kepada :
(1) PKB yang bersangkuatn ;
(2) Pimpinan Unit Kerja yang bersangkuan ;
(3) Sekretaris Tim Penilai yang bersangkuatn ;
(4) Pejabat yang berwenang menetakan angka kredit ;
(5) Kepala Bagian Kepegawaian/Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang
bersangkutan ;
(3) Apabila pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit berhalangan
sehingga tidak dapat menetapkan angka kredit dalam batas waktu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3), amak pejabat yang berwenang menetapkan
angka kredit dapat mendelegasikan kepada pejabat lain satu tingkat lebih rendah
sebagaiman ditentukan dalam Pasal 14 ayat (1) Keputusna Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/120/M.PAN/9/2004.
(4) Dalam rangka pengendalian dan tertib adaminstrasi penetapan angka kredit,
maka specimen tanda tangan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) disampaikan kepada Kepala BKN atau
Kepala Kantor Regional BKN yang bersangktan.
(5) Apabila terdapat pergantian pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit,
maka specimen tanda tangan pejabat yang menggantikan disampaikan kepada
Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan.
BAB II
TIM PENILAI
Pasal 4
(1) Syarat pengangkatan untuk menjai Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud
dalam pasal 15 ayat (2) Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor KEP/120/M.PAN/9/2004, yaitu :
a. Sekurang-kurang menduduki jabatn/pangkat setingkat dengan
jabatan/pangkat PKB yang dinilai ;
b. Mempunyai kompetensi untuk menilai prestasi kerja PKB ; dan
c. Dapat aktif melakukan penilaian.
(2) Masa jabatan Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan
berikutnya.
(3) Anggota Tim Penilai yang telah menjabat dalam 2 (dua) masa jabatan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), dapat diangkat kembali setelah
melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan.
(4) Dalam hal komposisi jumlah Anggota Tim Penilai tidak dapat dipenuhi
seluruhnya atau sebagian dari PKB, maka Anggota Tim Penilai dapat diangkat
dari pejabat lain yang mempunyai kompentisi dalam bidang penyuluhan KB
nasional dan pelayanan KB.
Pasal 5
(1) Tugas pokok Tim Penilai Pusat, adalah :
a. Membantu Kepala BKKBN atau pejabat eselon I yang ditunjuk olehnya,
dalam menetapkan angka kredit bagi PKB Madya.
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala BKKBN atau
pejabat eselon I yang ditunjuk olehnya yang berhubungan dengan penetapan
angka kredit sebagaimana dimaksud pada huruf a.
(2) Tugas pokok Tim Penilai Perwakilan Propinsi, adalah :
a. Membantu Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi apabila diberi kuasa/delegasi,
dalam menetapkan angka kredit bagi PKB Madya di wilayahnya.
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN
Propinsi apabila diberi kuasa/delegasi yang berhubungan dengan penetapan
angka kredit sebagaimana dimaksud pada huruf a.
(3) Tugas pokok Tim Penilai Kabupaten/Kota, adalah :
a. Membantu Bupati/Walikota atau pejabat eselon II yang ditunjuk yang
membidang keluarga berencana dalam menetapkan angka kredit bagi PKB
Pelaksana Pemula sampai dengan PKB Penyelia dari PKB Pertama sampai
dengan PKB Muda di lingkungan masing-masing.
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati/Walikota atau
pejabat eselon II yang ditunjuk yang membidangi keluarga berencana yang
berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud pada
huruf a.
Pasal 6
(1) Apabila Tim Penilai Kabupaten/Kota belum dapat dibentuk karena belum
memenuhi kriteria Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian prestasi kerja
PKB dilakukan oleh Tim Penilai Kabupaten/Kota terdekat atau Tim Penilai Pusat
atau Tim Penilai Perwakilan Propinsi.
(2) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang berhalangan sekurang-kurangnya
6 (enam) bulan atau pensiun, maka Ketua Tim Penilai wajib mengusulkan
pengganti Anggota Tim Penilai kepada pejabat yang berwenang menetapkan
Tim Penilai.
(3) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang turut dinilai, Ketua Tim Penilai
dapat mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti.
(4) Tata kerja dan tata cara Tim Penilai dalam melakukan penilaian ditetapkan oleh
Kepala BKKBN selaku Pimpinan Instansi Pembina Jabatan PKB.
Pasal 7
(1) Untuk membantu Tim Penilai dalam melaksanakan tugasnya, dibentuk
Sekretaris Tim Penilai yang dipimpin oleh seorang Sektaris yang secara yang
secara fungsional dijabat oleh pejabat di bidang kepegawaian.
(2) Sekretaris Tim Penilai ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sebagaiman
ditentukan dalam pasal 14 ayat (1) Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor KEP/120/M.PAN/9/2004.
Pasal 8
(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dapat membentuk Tim
Penilai Teknis yang anggotanya terdiri dari para ahli, baik yang berkedudukan
sebagai Pegawai Negeri Sipil atau bukan Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai
kemampuan teknis yang diperlukan.
(2) Tim Penilai Teknis menerima tugas dari dan tanggung jawab kepada Ketua Tim
Penilai.
(3) Tugas Pokok Teknis menerima tugas dari dan bertanggung jawab kepada Ketua
Tim Penilai.
BAB IV
KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT
Pasal 9
(1) Penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam asal 3 ayat (2), digunakan
sebagai dasar untuk mempertimbangkan kenaikan jabatan dan kenaikan pangkat
PKB, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Kenaikan jabatan sebagaiman dimaksud dalam ayat (1), dapat dipertimbangkan,
apabila :
a. Sekurang-kurangnya telah 1(satu) tahun dalam jabatan terakhir ;
b. Memenuhi angka kredit yang ditenukan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih
tinggi ;
c. Setiap unsur penilain prestasi kerja atau pelaksanaan pekerja dalam Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik
dalam 1 (satu) tahun terakhir.
(3) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat dipertimbangkan,
apabila :
a. sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir ;
b. Memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi ; dan
c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik
dalam 2 (dua) tahun terakhir.
(4) Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan PKB Madya
pangkat Pembina Timhkat I, golongan ruang IV/b untuk menjadi Pembina Utama
Muda, golongan ruang IV/c ditetapkan oleh Presiden serta mendapat
pertimbangan teknis dari Kepala BKN.
(5) Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaiaan Kabupaten/Kota
yang bersangkutan setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala Kantor
Regional BKN yang bersangkutan bagi :
a. PKB Pelaksana Pemula pangkat Pengatur Muda, golongan II/a untuk menjadi
PKB Pelaksana panngkat Pengatur Muda Tingkat I. golongan ruang II/b sampai
dengan PKB Penyelia pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d ; dan
b. PKB Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a untuk menjadi
Penata Muda Tingkat I, golongan ruang I II/b sampai dengan PKB Muda
pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
(6) Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/Kota yang menduduki
jabatan PKB Muda pangkat Penata Tingkat I. golongan ruang III/d untuk menjadi
PKB Madya pangkat Pembina, golongan ruang IV/a sampai dengan Pembina
Tingkat I, golongan ruang IV/b ditetapkan oleh Gubernur yang bersangkutan
setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala Kantor Regional BKN yang
bersangkutan.
(7) Penetapan kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) dan ayat (6)
dapat didelegasikan atau dikuasakan kepada pejabat lain sesuai dengan
peraturan perundang-undang yang berlaku.
Pasal 10
PKB tingkat terampil yang menduduki pangkat Pengatur Tingkat I, golongan II/d ke
bawah apabila memperoleh ijasah Strata 1 (S1)/Diploma IV, dapat dipertimbangkan
kenaikan pangkatnya menjadi Penata Muda, golongan ruang III/a dan jabatan PKB
tingkat ahli, dengan ketentuan :
1. Ijasah/Surat Tanda Tamat Belajar harus sesuai dengan tugas pokok dan kualifikasi
yang ditentukan untuk jabatan PKB yang ditetapkan oleh Kepala BKKBN ;
2. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir ;
3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baikdalam 1
(satu) tahun terakhir ; dan
4. Sekurang-kurangnya memenuhi jumlah angka kredit kumulatif minimal yang
ditentukan untuk pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a.
Pasal 11
(1) PKB yang memiliki agka kredit melebihi angka kredit yang ditentukan untuk
kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut
dapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya.
(2) Apabilla kelebihan jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
memenuhi jumlah angka kredit untuk kenaikan jabatan dua tingkat atau lebih dari
jabatan terakhir yang diduduki, maka PKB yang bersangkutan dapat diangkat
dalam jenjang jabatan sesuai dengan jumlah angka kredit yang dimiliki, dengan
ketentuan :
a. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir ; dan
b. Setiap unsure penilaian dalam DP-3 sekurang-kurangnya bernilai dalam 1
(satu) tahun terakhir.
(3) PKB yang naik jabatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), setiap kali
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi disyaratkan mengumpulkan 20% (dua
puluh persen) dari jumlah angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi tersebut yang berasal dari kegiatan penyuluhan KB nasional dan pelayanan
KB dan/atau pengembangan profesi.
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (30, berlaku juga bagi PKB yang
naik pangkat setingkat lebih tinggi dalam jenjang jabatan yang sama.
BAB V
PANGANGKATAN, PEMBEBASA SEMENTARA DAN PEMBERHENTIAN
DALAM DAN DARI JABATAN
Pasal 12
Pengangkatan, pembebasan sementara, dan pemberhentian dalam dan dari jabatan
PKB, ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dengan ketentuan, sebagai berikut :
1. Untuk pengangkatan pertama kali dan pengangkatan kembali dlaam jabatan PKB
ditetapkan dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada
Lampiran VIII ;
2. Untuk pembebasan sementara dari jabatan PKB ditetapkan menggunakan contoh
formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran IX ;
3. Untuk pemberhentian dari jabatan PKB ditetapkan dengan menggunakan contoh
formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran X ;
Pasal 13
(1) Untuk menjamin tingkat kinerja PKB dalam mencapai angka kredit untuk kenaikan
jabatan/pangkat, maka dalam pengangkatan PKB harus memperhitungkan
keseimbangan anatar bebean kerja dengan jumlah PKB sesuai jenjang
jabatannya.
(2) Disamping harus memenuhi ketentuan sebagimana dimaksud dalam ayat (1)
maka pengangkatan PKB di lingkungan Satuan Organisasi Pemerintah Daerah
harus didasarkan pada formasi jabatan pKB yang ditetapkan oleh Kepala Daerah
masing-masing setelah mendapat persetujuan tertulis menteri yang bertanggung
jawab dibidang pendayagunaan aparatur Negara dan berdasarkan Kepala BKN.
Pasal 14
Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan PKB tidak dapat menduduki
jabatan rangkap, baik dengan jabatan fungsional lain maupun dengan jabatan
struktural.
Pasal 15
(1) PKB Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur Muda. golongan ruang II/a sampai
dengan PKB Penyelia, pangkat Penata, golongan ruang III/c dan PKB Pertama.
pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan PKB Madya pangkat
Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b, dibebaskan sementara dari jabatannya,
apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir
tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi.
(2) PKB Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d dibebaskan
sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak diangkat dalam
jabatan/pangkat tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 10
(sepuluh) dari kegiatan penyuluh KB nasional dan pelayanan KB dan/atau
pengembangan profesi.
(3) PKB Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c dibebaskan
sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak diangkat dalam
jabatan/pangkatnya tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya
20 (dua puluh) dari kegiatan penyuluh KB nasional dan pelayanan KB, dan/atau
pengembangan profesi.
(4) Pembebasan sementara bagi PKB sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Ayat
(2), dan ayat (3), didahului dengan peringatan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan
sebelum batas waktu pembebasan sementara dengan menggunakan surat
peringatan yang dibuat sesuai lampiran XI.
(5) Disamping dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2)
dan ayat (3), PKB dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila:
a. Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin
sedang atau berat berupa jenis hukuman disiplin penurunan pangkat ; atau
b. Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil ; atau
c. Ditugaskan secara penuh diluar jabatan PKB ; atau
d. Cuti diluar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan
seterusnya ; atau
e. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
(6) PKB yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) huruf a.
selama menjalani masa hukuman disiplin tetap melaksanakan tugas pokoknya,
tetapi kegiatan tersebut tidak dapat ditetapkan angka kreditnya.
(7) PKB yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) huruf e.
selama pembebasan sementara dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya
secara pilihan sesuai dengan peraturan perundang-undang yang berlaku apabila :
a. Sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir ; dan
b. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik
dalam 2 (dua) tahun terakhir.
Pasal 16
PKB diberhentikan dari jabatannya apabila :
1. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hokum
tetap, kecuali jenis hukuman disiplin berat berupa penurunan pangkat ; atau
2. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya
sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (1), tidak dapat mengumpulkan
angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi ; atau
3. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya
sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (2) atau ayat (3), tidak dapat
mengumpulkan angka kredit yang ditentukan.
BAB VI
PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN
Pasal 17
(1) PKB yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa
penurunan pangkat,dapat diangkat kembali dalam jabatan PKB apabila masa
berlakunya hukuman disiplin tersebut tealh berakhir.
(2) PKB ynag dibebaskan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil dapat diangkat
kembali dalam jabatan PKB, apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi
pidana percobaan.
(3) PKB yang ditugaskan secara penuh di luar jabatannya dapat diangkat kembali
dalam jabatan PKB, apabila telah selesai melaksanakan tugas di luar jabatan PKB.
(4) PKB yang dibebaskan sementara karena cuti di luar tanggungan Negara dan telah
diangkat kembali pada instansi semula, dapat diangkat kemabali dalam jabatan
PKB.
(5) PKB yang telah selesai tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, dapat diangkat
kembali dalam jabatan PKB.
Pasal 18
PKB yang diangkat kembali dalam jabatan PKB sebagaimana dimakasud pada Pasal
17, jabatannya ditetapkan berdasarkan angka kredit terakhir yang dimiliki.
BAB VII
PERPINDAHAN JABATAN
Pasal 19
(1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan PKB atau
perpindahan jabatan dapat dipertimbangkan setelah memenuhi syarat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, Pasal 22, dan Pasal 23 Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/120/M.PAN/9/2004.
(2) Pangkat awal yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang dimilikinya, sedang jenjang
jabatan PKB ditetapkan sesuai dengan angka kredit yang diperoelh dari kegiatan
unsur utama dan unsure penunjang setelah melalui penilaian dan penetapan
angka kredit oleh pejabt yang berwenang.
(3) Bagi PKB yang karena perpindahan jabatan memiliki pangkat/golongan ruang
lebih tinggi dari jabatan PKB yang diperolehnya dapat mengajukan keniakan
jabatan setingkat lebih tinggi setelah 1 (satu) tahun dalam jabatannya dan
memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan tersebut.
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 20
PKB yangs sedang dibebaskan sementara karena :
1. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat (kecuali pemberhentian
sebagai Pegawai Negeri Sipil) ; atau
apabila mencaapi batas usia pensiua Pegawai Negeri Sipil, diberhentikan dengan
hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan mendapatkan hak-hak kepegawaian
sesuai dengan peratuaran perundang-undangan yang berlaku, kecuali ditentukan lain
dalam peraturan perundang-undnagan yang berlaku.
Pasal 21
(1) Untuk menjamin adanya persamaan persepsi, pola piker dan tindakan dalam
melaksanakan pembinaan PKB, BKKBN selaku Instansi Pembina jabatan PKB
wajib melaksanakan sosialisais dan fasilitsi kepada Pejabat berkepentingan dan
PKB.
(2) Untuk meningkatakan kemampuan PKB secara professional sesuai kompetensi
jabatan, BKKBN selaku Insatansi Pembina, anatara lain melakukan :
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Petunjuk teknis pelaksanaan yang belum diatur dalam Keputusan Bersama ini akan
diatur kemudian oleh Kepala BKKBN dan Kepala BKN baik secara bersama-sama
atau snediri-sendiri sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
Pasal 23
Untuk memperjelas dan mempermudah pelaksanaan Keputusan Bersama ini
dilampirkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
KEP/120/M.PAN/9/2004 sebagaiaman tersebut pada Lampiran XII.
Pasal 24
Dengan berlakunya Keputusan Bersama ini, maka Keputusan Bersama Menteri
Negara Kependudukan/Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 131/HK-104/H1/1999 dan Nomor 171
TAHUN 1999, dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 25
Keputusan Bersama ini disampaikan kepada yang berkepentingan untuk dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya.
Pasal 26
Keputusan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 3 September 2004
KEPALA KEPALA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA BADAN KOORDINASI KELUARGA
BERENCANA NASIONAL,
Ttd Ttd
No. KETERANGAN
1 Nama :
2 NIP :
3 Nomor Seri KARPEG :
4 Tempat dan tanggal lahir :
5 Jenis Kelamin :
6 Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya :
7 Pangkat / golongan ruang/TMT :
8 Jabatan : PKB Pelaksana Muda
9 MAsa Kerja Golongan Lama :
Baru
10 Unit Kerja :
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
UNSUR UTAMA
I. PENDIDIKAN
2. Diploma II
3. SLTA / Diploma I
V. PENGEMBANGAN PROFESI
A. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang penyuluhan KB nasional dan
pelayanan KB.
1. Membuat karya tulis /karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey
dan evaluasi di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang
dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara
nasional.
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI.
2. Membuat-karya tulis /karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey
dan evaluasi di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang
tidak dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara
nasional.
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI.
3. Membuat karya tulis /karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah
dengan gagasan sendiri dalam bidang penyuluhan KB nasional dan
pelayanan KB yang dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara
nasional.
b. Dalam makalah ilmiah yang diakui oleh LIPI.
4. Membuat karya tulis /karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah
dengan gagasan sendiri dalam bidang penyuluhan KB nasional dan
pelayanan KB yang tidak dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku.
b. Dalam bentuk makalah.
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
………, Tanggal………………….
Pejabat Pengusul
NIP.
Catatan Tim Penilai
………, Tanggal………………….
Pejabat Pengusul
NIP.
Catatan Pejabat Penilai
………, Tanggal………………….
Pejabat Pengusul
NIP.
LAMPIRAN 1.b. KEPUTUSAN BERSAMA
KEPALA BADAN KOORDINASI
KELUARGA BERENCANA NASIONAL DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR : 280/HL.007/B.2/2004
NOMOR : 34 TAHUN 2004
TANGGAL : 3 September 2004
No. KETERANGAN
1 Nama :
2 NIP :
3 Nomor Seri KARPEG :
4 Tempat dan tanggal lahir :
5 Jenis Kelamin :
6 Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya :
7 Pangkat / golongan ruang/TMT :
8 Jabatan : PKB Pelaksana
9 MAsa Kerja Golongan Lama :
Baru
10 Unit Kerja :
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
UNSUR UTAMA
I. PENDIDIKAN
A. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar
1. Sarjana Muda / Diploma III
2. Diploma II
3. SLTA / Diploma I
B. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang Keluarga Berencana
memperoleh SuratTandaTamat Pendidikandan Pelatihan (STTPP)
1. Lamanya lebih dari 961 jam
2. Lamanya antara 941 s/d 960 jam
3. Lamanya antara 481 s/d 940 jam
4. Lamanya antara 161 s/d 480 jam
5. Lamanya antara 81 s/d 160 jam
6. Lamanya antara 30 s/d 80 jam
C. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan golongan II
JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
II PENYULUHAN KB NASIONAL
1. Menyusun rencana pendataan dan pemetaan wilayah kerja tingkat
desa/kelurahan;
2. Melaksanakan pendataan KB dengan mengolah data wilayah desa/kelurahan;
3. Menyiapkan pendataan IMP dan ORNOP dengan membuat rencana kerja
tingkat desa/kelurahan;
4. Membuat peta pendataan IMP dan ORNOP tingkat kecamatan;
5. Menyusun rencana operasionat bulanan KB tingkat desa/keturahan;
6. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk spanduk
7. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk umbul-umbul
8. Menjadi Tim lomba KB nasional, tingkat desa/kelurahan
9. Menjaga stand dalam setiap pameran KB nasional;
10. Melakukan fasilitasi kepada kelompok KB/KS.
JUMLAH
………, Tanggal………………….
Pejabat Pengusul
NIP.
Catatan Tim Penilai
………, Tanggal………………….
Pejabat Pengusul
NIP.
Catatan Pejabat Penilai
………, Tanggal………………….
Pejabat Pengusul
NIP.
LAMPIRAN 1.c. KEPUTUSAN BERSAMA
KEPALA BADAN KOORDINASI
KELUARGA BERENCANA NASIONAL DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR : 280/HL.007/B.2/2004
NOMOR : 34 TAHUN 2004
TANGGAL : 3 September 2004
No. KETERANGAN
1 Nama :
2 NIP :
3 Nomor Seri KARPEG :
4 Tempat dan tanggal lahir :
5 Jenis Kelamin :
6 Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya :
7 Pangkat / golongan ruang/TMT :
8 Jabatan : PKB Pelaksana
9 Masa Kerja Golongan Lama :
Baru
10 Unit Kerja :
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
UNSUR UTAMA
I. PENDIDIKAN
A. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar
1. Sarjana Muda / Diploma III
2. Diploma II
3. SLTA / Diploma I
B. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang Keluarga Berencana
memperoleh SuratTandaTamat Pendidikandan Pelatihan (STTPP)
1. Lamanya lebih dari 961 jam
2. Lamanya antara 941 s/d 960 jam
3. Lamanya antara 481 s/d 940 jam
4. Lamanya antara 161 s/d 480 jam
5. Lamanya antara 81 s/d 160 jam
6. Lamanya antara 30 s/d 80 jam
C. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan golongan II
JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
II PENYULUHAN KB NASIONAL
1. Menyusun rencana pendataan dan pemetaan wilayah kerja tingkat
kecamatan;
2. Melaksanakan pendataan KB dengan menyajikan hasil pengolahan data
desa/kelurahan;
3. Membuat laporan pendataan di wilayah kerja;
4. Melakukan sosialisasi hasil pendataan tingkat desa/kelurahan;
5. Menyiapkan pendataan IMP dan ORNOP dalam membuat rencana kerja
tingkat kecamatan;
6. Memberikan pembekalan kepada kader, masyarakat, tokoh formal/informal
Tingkat desa/kelurahan;
7. Melakukan pendekatan kepada IMP dan ORNOP tingkat desa/kelurahan;
8. Menyusun rencana operasional bulanan KB tingkat Kecamatan;
9. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk transparan;
10. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk media sederhana;
11. Metakukan KIE KB kepada masyarakat secara kelompok;
12. Menyiapkan sarana KIE dengan mobil penerangan (Mupen) KB;
13. Menjadi tim lomba KB nasional tingkat kecamatan;
14. Metakukan fasilitasi kepada Sub PPKBD;
15. Melakukan fasilitasi kemitraan instansi pemerintah dan non pemerintah
Tingkat desa/kelurahan;
16. Menyusun mated rakor/raker KB tingkat desa/kelurahan.
JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
III PELAYANAN KELUARGA BERENCANA
1. Menjadi peserta dalam mini lokakarya sebagai penyaji
2. Memberikan pembekalan dan informasi kepada kader
3. Menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan KB kepada kader
4. Membimbing kegiatan pendewasaan usia perkawinan
JUMLAH
………, Tanggal………………….
Pejabat Pengusul
NIP.
Catatan Tim Penilai
………, Tanggal………………….
Pejabat Pengusul
NIP.
Catatan Pejabat Penilai
………, Tanggal………………….
Pejabat Pengusul
NIP.
LAMPIRAN 1.d. KEPUTUSAN BERSAMA
KEPALA BADAN KOORDINASI
KELUARGA BERENCANA NASIONAL DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR : 280/HL.007/B.2/2004
NOMOR : 34 TAHUN 2004
TANGGAL : 3 September 2004
No. KETERANGAN
1 Nama :
2 NIP :
3 Nomor Seri KARPEG :
4 Tempat dan tanggal lahir :
5 Jenis Kelamin :
6 Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya :
7 Pangkat / golongan ruang/TMT :
8 Jabatan : PKB Penyelia
9 MAsa Kerja Golongan Lama :
Baru
10 Unit Kerja :
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
UNSUR UTAMA
I. PENDIDIKAN
A. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar
1. Sarjana Muda / Diploma III
2. Diploma II
3. SLTA / Diploma I
B. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang Keluarga Berencana
memperoleh SuratTandaTamat Pendidikandan Pelatihan (STTPP)
1. Lamanya lebih dari 961 jam
2. Lamanya antara 941 s/d 960 jam
3. Lamanya antara 481 s/d 940 jam
4. Lamanya antara 161 s/d 480 jam
5. Lamanya antara 81 s/d 160 jam
6. Lamanya antara 30 s/d 80 jam
C. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan golongan II
JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
II PENYULUHAN KB NASIONAL
1. Membuat peta wilayah kerja hasil pendataan;
2. Melakukan sosialisasi hasil pendataan tingkat kecamatan;
3. Memberikan pembekalan kepada kader, masyarakat, tokoh formal/informal
tingkat kecamatan;
4. Melakukan pendekatan kepada IMP dan ORNOP tingkat kecamatan;
5. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk poster;
6. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk leaflet;
7. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk media tradisional di
pedesaan:
8. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk billboard;
9. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan advokasi dan KIE KB tingkat kecamatan;
10 Menjadi Tim Penilai setiap jenis lomba KB nasional tingkat kecamatan;
11 Melakukan fasilitasi kemitraan Instansi pemerintah dan non pemerintah tingkat
kecamatan.
12. Menyusun mated rakor/raker KB tingkat kecamatan;
13. Memfasilitasi terlaksananya pelayanan KB oleh LSOM.
JUMLAH
………, Tanggal………………….
Pejabat Pengusul
NIP.
Catatan Tim Penilai
………, Tanggal………………….
Pejabat Pengusul
NIP.
Catatan Pejabat Penilai
………, Tanggal………………….
Pejabat Pengusul
NIP.
LAMPIRAN II.a. KEPUTUSAN BERSAMA
KEPALA BADAN KOORDINASI
KELUARGA BERENCANA NASIONAL DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR : 280/HL.007/B.2/2004
NOMOR : 34 TAHUN 2004
TANGGAL : 3 September 2004
No. KETERANGAN
1 Nama :
2 NIP :
3 Nomor Seri KARPEG :
4 Tempat dan tanggal lahir :
5 Jenis Kelamin :
6 Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya :
7 Pangkat / golongan ruang/TMT :
8 Jabatan : PKB Pertama
9 MAsa Kerja Golongan Lama :
Baru
10 Unit Kerja :
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
UNSUR UTAMA
I. PENDIDIKAN
A. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar
1. Doktor (S.3)
2. Pasca Sarjana (S.2)
3. Sarjana / Diploma IV
B. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang Keluarga Berencana
memperoleh SuratTandaTamat Pendidikandan Pelatihan (STTPP)
1. Lamanya lebih dari 961 jam
2. Lamanya antara 941 s/d 960 jam
3. Lamanya antara 481 s/d 940 jam
4. Lamanya antara 161 s/d 480 jam
5. Lamanya antara 81 s/d 160 jam
6. Lamanya antara 30 s/d 80 jam
C. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan golongan II
JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
II PENYULUHAN KB NASIONAL
1. Menyusun rencana pendataan dan pemetaan/wilayah kerja tingkat
Kabupaten/Kota;
2. Melaksanakan pendataan KB dengan mengolah data wilayah
kecamatan/Kabupaten/Kota;
3. Melaksanakan pendataan KB dengan verifikasi/validasi data;
4. Menyiapkan pendataan IMP dan ORNOP dalam membuat rencana kerja
tingkat Kabupaten/Kota;
5. Membuat peta pendataan IMP dan ORNOP tingkat Kabupaten/Kota;
6. Menyiapkan instrumen pendataan KB dengan menguji coba instrumen;
7. Mengevaluasi pencapaian KB tingkat desa/kelurahan;
8. Menyusun isi pecan KB nasional untuk bahan advokasi tingkat Kecamatan;
9. Menyusun isi pesan KB nasional untuk bahan KIE tingkat Kecamatan;
10. Menyusun rencana operasional bulanan KB tingkat Kabupaten/Kota;
11. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk banner;
12. Metakukan KIE dengan mobil penerangan (MUPEN) KB;
13. Melakukan uji coba mated dan media advokasi dan KIE KB nasional;
14. Mendesain pameran KB nasional di tingkat kecamatan;
15. Melakukan fasilitasi kepada PPKBD;
16. Menjadi peserta pada rakor/rakernas KB nasional tingkat Propinsi.
JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
III PELAYANAN KELUARGABERENCANA
1. Mengidentifikasi sasaran, menganalisis dan menyusun rencana kebutuhan
alat kontrasepsi di tingkat Kecamatan;
2. Mengidentifikasi dan menseleksi calon penerima bantuan pelayanan terpadu
di tingkat Kabupaten/Kota;
3. Melakukan pengembangan wawasan pelayanan terpadu (Bina Keluarga,
UPPKS);
4. Melakukan pra konseling KB;
5. Memantau dan mengevaluasi pelayanan KB tingkat Kabupaten/Kota;
6. Melakukan uji coba pengembangan model teknis penyuluhan KB Nasional
dan pelayanan KB.
JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
V PENGEMBANGAN PROFESI
A. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang penyuluhan KB nasional dan
pelayanan KB
1. Membuat karya tulis /karya ilmiah hasit penelitian, pengkajian, survey dan
evaluasi di bidang penyutuhan KB nasionat dan petayanan KB yang
dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional.
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI.
2. Membuat-karya tulis /karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan
valuasi di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang tidak
dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oteh LIPI.
3. Membuat karya tulis /karya ilmiah berupa tinjauan atau utasan ilmiah
dengan gagasan sendiri dalam bidang penyutuhan KB nasional dan
petayanan KB yang dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional.
b. Dalam makatah ilmiah yang diakui oleh UPI.
4. Membuat karya tulis /karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah
dengan gagasan sendiri dalam bidang penyutuhan KB nasionat dan
petayanan KB yang tidak dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku.
b. Dalam bentuk makalah.
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
………, Tanggal………………….
Pejabat Pengusul
NIP.
Catatan Tim Penilai
………, Tanggal………………….
Pejabat Pengusul
NIP.
Catatan Pejabat Penilai
………, Tanggal………………….
Pejabat Pengusul
NIP.
LAMPIRAN II.b. KEPUTUSAN BERSAMA
KEPALA BADAN KOORDINASI
KELUARGA BERENCANA NASIONAL DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR : 280/HL.007/B.2/2004
NOMOR : 34 TAHUN 2004
TANGGAL : 3 September 2004
No. KETERANGAN
1 Nama :
2 NIP :
3 Nomor Seri KARPEG :
4 Tempat dan tanggal lahir :
5 Jenis Kelamin :
6 Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya :
7 Pangkat / golongan ruang/TMT :
8 Jabatan : PKB Muda
9 Masa Kerja Golongan Lama :
Baru
10 Unit Kerja :
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
UNSUR UTAMA
I. PENDIDIKAN
A. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar
1. Doktor (S.3)
2. Pasca Sarjana (S.2)
3. Sarjana / Diploma IV
B. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang Keluarga Berencana
memperoleh SuratTandaTamat Pendidikandan Pelatihan (STTPP)
1. Lamanya lebih dari 961 jam
2. Lamanya antara 941 s/d 960 jam
3. Lamanya antara 481 s/d 940 jam
4. Lamanya antara 161 s/d 480 jam
5. Lamanya antara 81 s/d 160 jam
6. Lamanya antara 30 s/d 80 jam
C. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan golongan II
JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
II PENYULUHAN KB NASIONAL
1. Menyusun rencana pendataan dan pemetaan wilayah kerja tingkat
Kabupaten/Kota;
2. Menyiapkan pendataan IMP dan ORNOP dalam membuat rencana kerja
tingkat Kabupaten/Kota;
3. Menyiapkan instrumen pendataan KB dengan merancang instrumen;
4. Mengevaluasi pencapaian Ketingkat kecamatan;
5. Menyusun isi pesan KB nasional untuk bahan advokasi tingkat
Kabupaten/Kota;
6. Menyusun isi pesan KB nasional untuk bahan KIE tingkat Kabupaten/Kota;
7. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk asesoris;
8. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk neon sign;
9. Melakukan KIE KB melalui surat kabar/majalah;
10. Melakukan KIE KB melalui radio;
11. Melakukan penyuluhan massa tentang KB nasional;
12. Melakukan mendekatkan kepada ORNOP tingkat Kabupaten/Kota;
13. Menjadi tim penilai setiap jenis lomba KB nasional tingkat
Kabupaten/Kota;
14. Mendesain pemeran KB nasional dalam menyiapkan materi pameran;
15. Metakukan fasititasi kepada POKTAN;
16. Melakukan fasititasi kemitraan instansi pemeriut2h dan non pemerintah
tingkat Kabupaten / Kota;
17. Menyusun materi rakor/ raker KB tingkat Kabupaten / Kota;
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
18. Menjadi peserta pada rakor/rakeras KB nasional tingkat Nasional;
19. Membentuk institusi masyarakat pedesaan/POKTAN.
JUMLAH
V PENGEMBANGAN PROFESI
A. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang penyuluhan KB nasional dan
pelayanan KB
1. Membuat karya tulis /karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan
evaluasi di bidang penyutuhan KB nasionat dan petayanan KB yang
dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional.
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI.
2. Membuat-karya tulis /karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan
valuasi di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang tidak
dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI.
3. Membuat karya tulis /karya ilmiah berupa tinjauan atau utasan ilmiah
dengan gagasan sendiri dalam bidang penyutuhan KB nasional dan
petayanan KB yang dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional.
b. Dalam makatah ilmiah yang diakui oleh UPI.
4. Membuat karya tulis /karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah
dengan gagasan sendiri dalam bidang penyutuhan KB nasionat dan
petayanan KB yang tidak dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku.
b. Dalam bentuk makalah.
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
………, Tanggal………………….
Pejabat Pengusul
NIP.
Catatan Tim Penilai
………, Tanggal………………….
Pejabat Pengusul
NIP.
Catatan Pejabat Penilai
………, Tanggal………………….
Pejabat Pengusul
NIP.
LAMPIRAN II.c. KEPUTUSAN BERSAMA
KEPALA BADAN KOORDINASI
KELUARGA BERENCANA NASIONAL DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR : 280/HL.007/B.2/2004
NOMOR : 34 TAHUN 2004
TANGGAL : 3 September 2004
No. KETERANGAN
1 Nama :
2 NIP :
3 Nomor Seri KARPEG :
4 Tempat dan tanggal lahir :
5 Jenis Kelamin :
6 Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya :
7 Pangkat / golongan ruang/TMT :
8 Jabatan : PKB Madya
9 Masa Kerja Golongan Lama :
Baru
10 Unit Kerja :
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
UNSUR UTAMA
I. PENDIDIKAN
A. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar
1. Doktor (S.3)
2. Pasca Sarjana (S.2)
3. Sarjana / Diploma IV
B. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang Keluarga Berencana
memperoleh SuratTandaTamat Pendidikandan Pelatihan (STTPP)
1. Lamanya lebih dari 961 jam
2. Lamanya antara 941 s/d 960 jam
3. Lamanya antara 481 s/d 940 jam
4. Lamanya antara 161 s/d 480 jam
5. Lamanya antara 81 s/d 160 jam
6. Lamanya antara 30 s/d 80 jam
C. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan golongan II
JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
II PENYULUHAN KB NASIONAL
1. Melaksanakan pendataan KB dalam penyajian hasil analisis data kecamatan/
Kabupaten/ Kota;
2. Menyiapkan instrumen pendataan KB dalam menyusun pedoman;
3. Mengevaluasi pencapaian KB tingkat Kabupaten/Kota;
4. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk video;
5. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk lagu;
6. Mengembangkan media KIE RB nasional dalam bentuk sandiwara;
7. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk audio;
8. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk CD:
9. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk film;
10. Metakukan KIE KB melalui televisi;
11. Memberikan advokasi kepada tokoh formal dan informal tingkat
Kabupaten/Kota;
12. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan advokasi dan KIE KB nasional tingkat
Kabupaten/Kota;
13. Mendesain jenis lomba KB nasional tingkat Kabupaten/Kota;
14. Mendesain pameran KB nasional dengan mendesain pameran tingkat
Kabupaten/ Kota;
15. Mengembangkan institusi masyarakat pedesaan/POKTAN.
JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
III. PELAYANAN KELUARGA BERENCANA
1. Mengembangkan model teknis penyuluh KB nasional dan pelaynan KB
2. Mengevaluasi pengembangan model KB Nasional
JUMLAH
V PENGEMBANGAN PROFESI
A. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang penyuluhan KB nasional dan
pelayanan KB
1. Membuat karya tulis /karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey
dan evaluasi di bidang penyutuhan KB nasionat dan petayanan KB yang
dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara
nasional.
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI.
2. Membuat-karya tulis /karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey
dan valuasi di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang
tidak dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara
nasional
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI.
3. Membuat karya tulis /karya ilmiah berupa tinjauan atau utasan ilmiah
dengan gagasan sendiri dalam bidang penyutuhan KB nasional dan
petayanan KB yang dipublikasikan
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara
nasional.
b. Dalam makatah ilmiah yang diakui oleh UPI.
4. Membuat karya tulis /karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah
dengan gagasan sendiri dalam bidang penyutuhan KB nasionat dan
petayanan KB yang tidak dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku.
b. Dalam bentuk makalah.
5. Membuat tulisan itmiah poputer di bidang penyutuhan KB nasional dan
pelayanan KB yang disebartuaskan melalui media massa.
6. Menyampaikan prasarana berupa tinjauan, gagasan dan atau ulasan
ilmiah di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB pada
pertemuan ilmiah
B. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya di bidang penyuluhan KB
nasional dan pelayanan KB.
1. Menerjemahkan/menyadurkan buku atau karya itmiah datam bidang
penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara
nasional.
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI.
2. Menerjemahkan/menyadurkan buku atau karya ilmiah dalam bidang
penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang tidak dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku.
b. Dalam bentuk makalah.
3. Membuat abstraksi tulisan yang dibuat dalam penerbitan.
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
C. Pembuatan buku pedoman/ petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis di bidang
penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB.
Membuat buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang
penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB.
D. Penemuan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan KB nasional dan
pelayanan KB.
Menemukan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan KB nasional dan
pelayanan KB.
JUMLAH
VI PENUNJANG TUGAS PKB
A. Pengajar/pelatih yang berkaitan dengan bidang penyuluhan KB nasional dan
pelayanan KB.
Mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai
B. Peran serta dalam seminar/ lokakarya dalam bidang penyuluhan Kb nasional
dan pelayanan KB.
1 . Mengikuti seminar/ lokakarya setiap kali sebagai:
a. Pemasaran
b. Pembahas/moderator/narasumber
c. Peserta
2. Mengikuti/ berperan serta sebagai delegasi ilmiah sebagai
a. Ketua
b. Anggota
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
C. Keanggotaan dalam organisasi profesi.
Menjadi anggota dalam organisasi profesi sebagai
a. Pengurus
b. Anggota
D. Keanggotaan /kepengurusan kelembagaan masyarakat
Menjadi anggota/pengurus BPMD, koperasi dll.
E. Pelaksanaan kegiatan kemasyarakatan
1. Melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana alam
2. Memfasilitasi orang jompo, kesejahteraan wanita, karang taruna
F. Pembinaan generasi muda
Membina generasi muda datam pramuka, karang taruna.
G. Keanggotaan dalam Tim Penitai jabatan fungsional.
Menjadi anggota Tim Penitai jabatan fungsional.
a. Ketua/Wakil ketua
b. Anggota
H. Perolehan getar kesarjanaan lainnya
Memperoleh ijazah/getar yang tidak sesuai dalam bidang tugasnya
a. Doctor (S3)
b. Pasca Sarjana (S2)
c. Sarjana / D.IV
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR YANG DINILAI INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
I. Perolehan piagam penghargaan
Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satya Lancana Karya Satya:
a. 30 (tiga puluh) tahun lebih
b. 20 (dua puluh) tahun
c. 10 (sepuluh) tahun
JUMLAH UNSUR PENUNJANG
JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG
LAMPIRAN USUL / BAHAN YANG DINILAI
1.
2.
3.
………, Tanggal………………….
Pejabat Pengusul
NIP.
Catatan Tim Penilai
………, Tanggal………………….
Pejabat Pengusul
NIP.
Catatan Pejabat Penilai
………, Tanggal………………….
Pejabat Pengusul
NIP.
LAMPIRAN III : KEPUTUSAN BERSAMA
KEPALA BADAN KOORDINASI
KELUARGA BERENCANA NASIONAL
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR :
NOMOR :
TANGGAL :
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENYULUHAN KB NASIONAL
Menyatakan bahwa :
Nama : …………………………………………………
NIP : …………………………………………………
Pangkat/Golongan ruang / TMT : …………………………………………………
Jabatan : …………………………………………………
Unit Kerja : …………………………………………………
dst
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Nama Jelas
LAMPIRAN IV : KEPUTUSAN BERSAMA
KEPALA BADAN KOORDINASI
KELUARGA BERENCANA NASIONAL
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR :
NOMOR :
TANGGAL :
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PELAYANAN KB NASIONAL
Menyatakan bahwa :
Nama : …………………………………………………
NIP : …………………………………………………
Pangkat/Golongan ruang / TMT : …………………………………………………
Jabatan : …………………………………………………
Unit Kerja : …………………………………………………
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Nama Jelas
LAMPIRAN V : KEPUTUSAN BERSAMA
KEPALA BADAN KOORDINASI
KELUARGA BERENCANA NASIONAL
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR :
NOMOR :
TANGGAL :
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI
Menyatakan bahwa :
Nama : …………………………………………………
NIP : …………………………………………………
Pangkat/Golongan ruang / TMT : …………………………………………………
Jabatan : …………………………………………………
Unit Kerja : …………………………………………………
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Nama Jelas
LAMPIRAN VI : KEPUTUSAN BERSAMA
KEPALA BADAN KOORDINASI
KELUARGA BERENCANA NASIONAL
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR :
NOMOR :
TANGGAL :
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG TUGAS PKB
Menyatakan bahwa :
Nama : …………………………………………………
NIP : …………………………………………………
Pangkat/Golongan ruang / TMT : …………………………………………………
Jabatan : …………………………………………………
Unit Kerja : …………………………………………………
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Nama Jelas
LAMPIRAN VII : KEPUTUSAN BERSAMA
KEPALA BADAN KOORDINASI
KELUARGA BERENCANA NASIONAL
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR :
NOMOR :
TANGGAL :
A. KETERANGAN PERORANGAN
1. NAMA
2. NIP
3. NOMOR SERI KARPEG
4. JENIS KELAMIN
5. PENDIDIKAN YANG TELAH DIPERHITUNGKAN
ANGKA KREDITNYA
6. PANGKAT/GOL. RUANG/TMT
7. JABATAN PKB
8. MASAKERJAGOLONGAN LAMA
BARU
9. UNITKERJA
B. PENETAPANANGKAKREDIT LAMA BARU JUMLAH
1. UNSUR UTAMA
a. Pendidikan
1). Pendidikan Sekolah dan memperoleh Ijazah/gelar
Ditetapkan di : .......................................
Pada tanggal : ........................................
Nama
Jelas
NIP.
Asli disampaikan dengan hormat kepada
Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN *) di …………………………
KEPUTUSAN
………………………………………………….
NOMOR : …………………………………………..
TENTANG
PENGANGKATAN PERTAMA KAI/PENGANGKATAN KEMBALI
DALAM JABATAN PKB
Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan dari Pasal 21 dan Pasal 25 Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor : KEP/ .../M.PAN/.... /2004 tanggal .................................. 2004, dipandang
perlu untuk mengangkat/mengangkat kembali *) Saudara .............................................. dalam jabatan PKB.
b. …………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43
Tahun 1999;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 7Tahun 1977 jo, Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003;
5. KeputusanMenteriPendayagunaanAparaturNegaraNomorKEP/.../M.PAN/..../2004
6. Keputusan Bersama Kepala Badan Koordinasi KeLuarga Berencana Nasional dan Kepata Badan Kepegawaian
Negara Nomor .......................... dan Nomor ;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
Keempat : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan diadakan perbaikan
dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.
Asli Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipit yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
Pada tanggal
Tembusan
KEPUTUSAN
………………………………………………….
NOMOR : …………………………………………..
TENTANG
PEMBESARAN SEMENTARA DARI JABATAN PKB
DALAM JABATAN PKB
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43
Tahun 1999;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 7Tahun 1977 jo, Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003;
6. Keputusan Bersama Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dan Kepada Badan Kepegawaian
Negara Nomor .......................... dan Nomor ;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
Ketiga : ……………………………………………………………………………………………….
………………………………….
Keempat : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan diadakan perbaikan
dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.
Asli Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
Pada tanggal
Tembusan
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN KEPALA BADAN KORDINASI KELUARGA
BERENCANA NASIONAL TENTANG PETUNJUK TEKNIS
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUHAN KELUARGA
BERENCANA DAN ANGKA KREDITNYA
Kedua : Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penyulh KB dan Angka
Kreditnya sebagaimana dalam dictum pertama adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini ;
Ketiga : Lampiran Keputusan ini merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dengan Keputusan ini ;
Keempat : Petunjuk Teknis, Jabatan Fungsional Penyuluh KB dan
Angka Kreditnya ini merupakan acuan bagi Pusat dan
Daerah untuk ; melaksanakan penilaian ankga kredit bagi
Penyuluhan KB dalam pengelolaan program KB nasional.
Secara khusus dalam pengelolaan program KB nasional.
Secara khusus dalam implementasinya dirancang sebagai
landasan bagi setiap kabupaten/kota untuk menetapkan
pengangkatan, pemindahan
dan pemberhentian jabatan Penyuluhan KB di
kabupaten/kota dalam rangka pelaksanaan program KB
nasional ;
Kelima : Setiap kabupaten/kota dapat menjabarkan dan menetapkan
lebih lanjut pelaksanaan Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
Penyuluh KB dan Angka Kreditnya sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi daerah masing – masing dengan Keputusan
Bupati/Walikota,sepanjang tidak bertentangan dengan
keputusan ini
Keenam : Segala ketentuan yang tidak sesuai dan atau bertentangan
dengan keputusan ini dinyatakan tidak berlaku
Ketujuh : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan, apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam penetetapan ini akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 14 Oktober 2004
BADAN KOORDINASI
KELUARGA BERENCANA
NASIONAL
Kepala
TTD
A. LATAR BELAKANG
Sejalan dengan arah kebijakan desentralisasi sebagaimana di amanatkan
dalam Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, dan berdasarkan Keputusan Presiden RI No 102 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewewenangan. Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Pemerintahan Non Departemen yang kemudian
disempurnakan dengan Keppres Nomor: 09 Tahun 2004 mengatakan bahwa
sebagian kewenangan penyelenggaraan Program KB diserahkan kepada
pemerintah daerah kabupaten/kota sejak 1 Januari 2004.
B. TUJUAN
1. Umum
Menigkatkan Pengelolaan Jabatan Fungsional Penyuluh Kb dan Tim
Penilai dalam penetuan nilai awal, penetapan angka kredit, penjenjangan
Jabatan dan penyetaraan kegiatan serta pengangkatan dan
pemberhentian sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang
berlaku.
2. Khusus
a. Membentuk Tim Penilai oleh pejabat yang berwewenang sesuai
dengan perundang – undangan yang berlaku.
b. menentukan dana menetapkan nilai akreditasi untuk jabatan
Fungsional Penyuluh KB.
c. Melaksanakan penjenjangan jabatan dan penyetaraan kegiatan sesuai
dengan keterampilan dan keahlian Penyuluh KB yang bersangkutan.
d. Mengangkat dan memberhentikan Pejabat Fungsional Penyuluh KB.
C. RUANG LINGKUP
1. Sasaran
a. Penyuluh Keluarga Berencana.
b. Tim Penilai Jabatan Fungsional Penyuluh KB.
c. Perangkat Daerah Pengelola Program Kb Kabupaten/Kota
(PDPPKB).
d. BKKBN Propinsi
e. Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
f. Bupati/Walikota.
2. Jangkauan
Seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
D. PENGERTIAN
1. Program Keluarga Berencana Nasional yang selanjutnya disingkat
Program KB Nasional adalah upaya peningkatan kepedulian dan
peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,
pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan
sejahtera menuju keluarga berkualitas.
2. Pembangunan lain adalah kegiatan sector/subtansi pembangunan lain
diluar Program KB Nasional yang berada dalam nomenkltur institusi
pengelola Program KB Nasional di kabupaten/kota.
BAB II
RANGKAIAN KEGIATAN
b. Penyuluh KB ahli
Penyuluh KB Ahli adalah Penyuluh KB yang berpendidikan minimal
Sarjana (SI), pangkat/ golongan ruang (III/a), dengan kualifikasi
pendidikan (bidang studi) sesuai kebutuhan daerah masing -
masing. Untuk Penyuluh KB ahli pangkat maksimal yang dapat
dicapai adalaha Pembina Utama Muda (IV/c),(lihat contoh).
2. Penentuan Jabatan
Untuk menentukan Jabatan Penyuluh KB Terampil dan Penyuluh KB
Ahli digunakana angka kredit yang berasal dari pendidikan dan
pengalaman kerja yaitu: Penyuluh KB Terampil pendidikan minimal
SLTA/D1.
a. Penyuluh KB Ahli pendidikan minimal S1.
b. Kegiatan penyuluhan Program KB nasional
c. Kegiatan Pelayanan KB Nasional.
d. Kegiatan Pengembangan Profesi.
e. Kegiatan Pendukung yang telah ditetapkan oleh pejabat yang
berwewenang menetapkan angka kredit.
3. Penyetaraan Kegiatan
Mengingat beraneka ragamnya nomenklatur institusi pengelola
Program KB di kabupaten/kota, maka tugas Penyuluh KB ruang
lingkupnya tidak terbatas pada program KB saja. Tetapi tugas
penyuluhan yang dilakukan sesuai dengan nomenklatur insitusi
pengelola program KB dimana Ia bertugas. Namun kegiatan
penyuluhan tesebut belum seluruhnya tercantum secara rinci pada
Lampiran I dan II Keputusan Mendri Pendatagunaan Aparatur Negara
Nomor Kep/120/M.PAN/9/2004 tanggal 2 september 2004 tentang
Jabatan Fungsional PKB dan Angka Kreditnya. Oleh karenaitu
kegiatan Penyuluh KB yang meliputi (pendidikan & latiha, penyuluhan,
pelayanan, pengembangan profesi dan penunjang) subtansi
pembangunana lainnya yang telah dicatat pada buku visum, agar
dapat diusulkan penetapan angka kreditnya setara dengan kegiatan –
kegiatan yang telah ditetapkan. Adapun batasan subtansi
pembangunan lain adalah kegiatan sesuai dengan nomenklatur
instansi pengelola program KB nasional Kabupaten/Kota.
Kegiatan Kegiatan
Program KB Nasional Pembangunan lainnya
100 % 80%
Contoh :
Binker Penyuluh KB Ahli melakukan penyuluhan masa tentang akte
kelahiran selama bulan Juli–Desember 2003 sebanyak 12 kali, maka nilai
yang diperoleh adalah : 12 x 0.080 x 80% = 0.768
Apabila melakukan kegiatan yang sama dengan subtansi Program KB
Nasional maka perolehan angka kreditnya adalah : 12 x 0.080 x TOO % -
0.96.
D. PENGANGKATAN
A. PERSIAPAN
Dalam rangka mempelancar pelaksanaan tugas dan pencapaian angka
kredit bagi para pejabat Fungsional Penyuluh KB, maka perlu dibentuk
Tim Penilai Jabatan Fungsional Penyuluh KB.
Apabila terdapat anggot Tim Penilai yang ikut dinilai, maka Ketua Tim
Penilai dapat mengangkat pengganti Anggota Tim tersebut.
3. Sekretariat
a. Untuk membantu Tim Penilai dalam melaksanakan tugasnya di
bentuk Sekretariat Tim Penilai yang di pimpin oleh seorang
Sekrtaris secara fungsional dijabat oleh pejabat di bidang
kepegawaian.
b. Sekretariat Tim Penilai yang ditetapkan bersamaan dengan Tim
Penilaian Jabatan Fungsional Penyuluhan KB.
c. Tugas Sekretariat :
1) Mengumpulkan, mencatat dan menyimpan Daftar Usul
Penetapan Angka Kredit (DUPAK) Penyuluh KB.
2) Menyelenggarakan rapat Tim Penilai minimum 2 x setahun.
3) Mendistribusikan DUPAK ke Tim Penilai.
4) Mengumpulkan hsail penilaian dan menyampaikan ke
pimpinana untuk ditetapkan.
5) Memeberiakan Feedback kepada yang bersangkutan.
6) Mengingatkan kepada Penyuluh KB yang tidak mengirimkan
DUPAK selama 4 periode berturut-turut.
B. PELAKSANAAN
1. Penetuan Nilai awal dan Penetapan Angka Kredit.
Setiap pengangkatan pertama Pejabat Fungsional Penyuluh KB perlu
ditetapkan Nilai Awal yang terdiri dari :
a. Unsur Pendidikan
1) SLTA/D1 nilai awal : 25 AK.
2) Diploma II niali awal : 40 AK.
3) Sarjana Muda/Diploma III nilai awal : 60 AK.
4) Sarjana/Diploma IV nilai awal : 75 AK.
5) Pasca Sarjana (S2) nilai awal : 100 AK.
6) Doktor (S3) nilai awal : 150 AK.
b. Unsur Penyuluhan
c. Unsur Pelayanan
d. Unsur Pengembangan Profesi
e. Unsur Penunjang
Nilai dari semua unsure ditetapkan oleh Tim Penilai berdasarkan bukti
– bukti Kegiatan yang ada.
Contoh Kasus :
a. Pengangkatan yang belum memiliki pengalaman :
Sudarman pendidikan SMU, pangkat Pengatur Muda (II/a).
Pengalaman kerja 2 tahun. Ingin menjadi Penyuluh KB. Yang
bersangkutan belum memiliki bukti–bukti prestasi kerja (pelatihan,
Penyuluhan dan kegiatan lainnya) sehingga yang bersangkutan
sewaktu diangkat menjadi Penyuluh KB mempunyai nilai angka kredit
25 AK. Dengan jabatan Penyuluh KB Pelaksana Pemula.
4. Jenjang Jabatan.
Penyuluh KB terampil :
a) Penyuluh KB Pelaksana Pemula : (II/a)
1) Penyuluh KB Pelaksana : (II/b. II/c. II/d).
2) Penyuluh KB Pelaksana Lanjutan : (III/a. III/b).
3) Penyuluh KB Penyelia : (III/c. III/d)
b) Penyuluh KB Ahli :
1) Penyuluh KB Pertama : (III/a. III/b)
2) Penyuluh KB Muda : (III/c. III/d)
3) Penyuluh KB Madya : (IV/a. IV/b. IV/c)
Nilai angka kredit masing–masing Jenjang jabatan dapat di lihat pada
lampiran 2.
Contoh Kasus.
a. Penyuluh KB yang melakukan tugas limpah :
a) Dra. Indrawati adalah Penyuluh KB Muda golongan III/c. dia
mendapat tugas melakukan evaluasi pengembangan model KB
nasional (angka kredit yang ditetapkan 0.600). Tugas tersebut
seharusnya dilaksanakan oleh pejabat fungsional Penyuluh KB
Madya. Maka Dra. Indrawati untuk kegiatam tersebut diatas
mendapat perolehan Angka Kredit 80% x 0.600 = 0,48.
7. Pengangkatan Kembali.
Penyuluh KB Terampil atau Penyuluh KB Ahli dapat diangkat kembali
dalam jabatannya apabila :
a. Telah sesuai melaksanakan tugas diluar jabatan fungsional
Penyuluh KB.
b. Telah selesai menjalani hukuman Disiplin Pegawai Negeri Sipil
tingkat sedan atau berat berupa penurunan pangkat
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 30 Tahun 1980.
c. Telah selesai dari tugas belajar lebih dari 6 bulan.
d. Telah selesai melakukan cuti diluar tanggungan Negara dan
diangkat kembali pada insatansi semula.
e. Penyuluh KB yang diangkat kembali dalam jabatan Penyuluh KB
ditetapkan berdasarkan angka kredit terakhir yang di miliki.
8. Umpan Balik.
Hasil penilaian yang dilakukan oleh Tim Penilaian atas prestasi yang
telah dicapai oleh Penyuluh KB, diumpan balikkan setiap periode
kepada Penyuluh KB yang bersangkutan.Untuk periode Januari-Juni
paling lambat, disampaikan pada bulan September.Sedangkan untuk
bulan Juli – Desember paling lambat disamapaikan pada bulan Maret.
Dalam umpan Balik diinformasikan secara rutin perolehan angka kredit
lama dan baru serta beberapa kekurangan, atau sudah memenuhi
untuk kenaikan pangkat.
2. Evaluasi
Evaluasi dilakukan oleh instansi Pembina Penyuluh KB (BKKBN)
secara periodik. Berdasarkan informasi dan masukan Tim Penilai
Kabupaten/Kota dan Propinsi.
BAB IV
PENUTUP
Pejabat
Penetapan
Angka Kredit
Tim Penilai
Rancangan Hasil PAK
4 5
PAK Rapat Penilaian
Sekretariat
Pejabat Pengusul
Penyuluh
1. Setiap bulan Januari dan Juli DUPAK diajukan ke Sekretariat Tim Penilai oleh:
Penyuluh KB Madya oleh Bupati/Walikota atau Kepala PDPPKB.
Penyuluh KB Terampil sampai dengan PKB Ahli Muda oleh pejabat Eselon III yang membidangi
kepegawaian.
2. Sekretariat meneruskan DUPAK kepada 1im Penilai untuk dibahas dalam rapat penilaian.
3. Tim Penilai menyerahkan hasii peniiaian ire Sekretariat.
4. Sekretariat menyampaikan rancangan PAK yang belum ditandatangani kepada Pejabat Penetap Angka
Kredit.
5. Hasil Penetapan Angka Kredit (PAK Pk n .M ear KB disampaikan ke Sekretariat.
6. Sekretariat mengumpan balikkan PAK ke Penyuluh KB.
Keterangan
PDPPKB : Perangkat Daerah Pengelola Program KB Kabupaten/Kota.
Pejabat Penetap adalah Kepala BKKBN Pusat atau Kepala BKKBN Propinsi untuk Penyuluh KB
Ahli Madya dan atau Kepala PDPPKB urrtuk Penyuluh KB Terampil sampai dengan Penyuluh KB
Ahli Muda.
Lampiran : 2
JENJANG JABATAN DAN
ANGKA KREDIT
ANGKA
NO JABATAN PANGKAT
KREDIT
1 PENYULUH KB TERAMPIL:
a. Penyuluh KB Pelaksana Peniula II/a 25
II/b 40
b. Penyuluh KB Pelaksana
60
c. Penyuluh KB Pelaksana II/c
II/d 80
d. Penyuluh KB Pelaksana
III/a 100
e. Penyuluh KB Pelaksana Lanjutan
f. Penyuluh KB Pelaksana Lanjutan III/b 150
300
h. Penyuluh KB Penyelia HIM
2 PENYULUH KB AHLI
a. Penyuluh KB Pertama III/a 100
4. Membuat peta wilayah kerja Laporan naratif tentang jumlah peta yang telah 0,080 PKB Penyeia
hash pendataan dikerjakan, tentang Program KB Nasional dan
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR SATUAN HASIL ANGKA PELAKSANA
KREDT
pembangunan lainnya
5. Membuat laporan pendataan di Laporan naratif tentang pendataan wilayah kerja yang 0,030 PKB Pelaksana
wilayah kerja sudah dikerjakan, dari persiapan, pelaksanaan dan hasil Lanjutan
tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
a. Desa/kelurahan Laporan naratif tentang lokasi, waktu, peserta, penyaji, 0,030 PKB Pelaksana
tanggapan dan hasilnya tentang. Program KB Nasional Lanjutan
b. Kecamatan dan pembangunan lainnya
Laporan naratif tentang lokasi, waktu, peserta, enyaji, 0,060 PKB Penyelia
tanggapan dan hasilnya tentang program KB Nasional
dan pembangunan lainnya
2) Kecamatan Laporan naratif berisi tentang sasaran, lokasi, waktu, 0,060 PKB Penyelia
materi, hasil yang diperoleh tentang Program KB
Nasional dan pernbangunan lainnya
a. Desa/kelurahan Laporan naratif hasil pendekatan IMP berisi tentang 0,020 PKB Pelaksanma
jumlah Institusi lokasi, materi, hasil yang diperoleh Lanjutan
tentang Program KB Nasional pembangunan lainnya.
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR SATUAN HASIL ANGKA PELAKSANA
KREDT
b. Kecamatan Laporan naratif hasil pendekatan IMP berisi tentang 0,040 PKB Penyelia
jumlah Institusi lokasi, mated, hasil yang diperoleh
tentang Program KB Nasional pembangunan lainnya.
a. Desa/kelurahan Laporan naratif berisi tentang format penyajian seta 0,012 PKB Pelaksana
IMP/keluarga bentuknya apa (grafik) dimana disajikan Pemula
tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
b. Kecamatan Laporan naratif berisi tentang format penyajian eta IMP 0,016
bentuknya apa (grafik) dimana disajikan tentang Program PKB Pelaksana
KB Nasional pembangunan lainnya.
10. Membuat penomoran IMP Laporan naratif berisi tentang jumlah Institusi ang telah 0,006 PKB Pelaksana
diberi nomor, tentang Program KB Nasional dan Pemula
pembangunan lainnya
b. Kecamatan Rencana adalah jadwal yang memuat tentang lokasi 0,030 PKB Pelaksana
sasaran, waktu pelaksanaan sesuai dengan Rencana Lanjutan
operasional yang ada tentang Program KB Nasional dan
pembangunan lainnya
2. Mengembangkan media KIE
KB nas. dalam bentuk:
a. Transparan Laporan naratif tentang pembuatan Media KIE dengan 0,060 PKB Pelaksana
topik bahasan dalam bentuk transparan yang setara Lanjutan
dengan itu seperti "Flip Chart"
b. Poster Poster tentang Topik bahasan atau jadwal tentang 0,160 PKB Penyelia
Program KB Nasional dan pembangunan lainnya.
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR SATUAN HASIL ANGKA PELAKSANA
KREDT
c. Spanduk Spanduk tentang: Topik bahasan tentang program KB 0,020 PKB Pelaksana
Nasional dan pembangunan lainnya
d. Umbul-umbul Umbul-umbul dengan topik bahasan tentang program KB 0,020 PKB Pelaksan
Nasional dan pembangunan lainnya
e. Leaflet Leaflet dengan topik bahasan tentang Program 0,240 PKB Pelaksana
KB Nasional dan pembangunan lainnya
f. Media tradisional di pedesaan Media tradisional dengan topik bahasan tentang program 0,200 PKB Penyelia
KB Nasional dan pembangunan lainnya
g. Bilboard Bilboard dengan topik bahasan tertentu tentang Program 0,240 PKB Penyetia
KB Nasional dan pembangunan lainnya
h. Media sederhana 7 Macam media sederhana tentang topic tertentu seperti 0,120 PKB Pelaksana
pembuatan tugu, ban bekas pot dan lain-lain, tentang Lanjutan
Program KB Nas. Dan pembangunan lainnya
b. Kelompok Laporan naratif yang berisi tentang jumlah, kelompok, 0,030 PKB Pelaksana
mated, tempat dan hasil tentang Program KB Nasional Lanjutan
dan pembangunan lainnya
4. Menyiapkan sarana KIE dengan Laporan naratif yang berisi tentang tempat dan sarana 0,060 PKB Pelaksana
mobil penerangan (MUPEN) KB Mupen yang diperlukan, tentang Program KB Nas. dan Lanjutan
pembangunan lainnya
5. Mengevaluasi pelaksanaan Laporan naratif berisi tentang kegiatan yang telah 0,120 PKB Penyelia
kegiatan advokasi dan WE dilakukan, hasil yang telah dicapai dan perubahan sikap
nasional tingkat kecamatan serta saran-saran, tentang Program KB Nas. dan
pembangunan lainnya.
laporan naratif tentang keikutsertaan sebagai tim lomba 0,048 PKB Pelaksana
6. Menjadi Tim lomba KB KB/Nasional tingkat desa, dilampirkan foto copy surat
nasional tingkat: tugas atau SK, tentang Program KB Nasional dan
pembangunan lainnya
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR SATUAN HASIL ANGKA PELAKSANA
KREDT
a. Desa/kelurahan Laporan naratif bedsi tentang keikutsertaannya sebagai 0,080 PKB Pelaksana
Tim lomba KB Nasional dan pembangunan lainnya Lanjutan
b. Kecamatan tingkat kecamatan dilampirkan foto copy.
7. Menjaga stand dalam setiap Laporan naratif tentang keikutsertaannya sebagai enjaga 0,032 PKB Pelaksana
pameran stand pameran Program KB Nasional pembangunan
KB nasional lainnya dilampirkan foto copy.
b. Ketompok KB/KS Laporan naratif, pelaksana an fasititasi berisi tentang 0,012 PKB Pelaksana
tempat, sasaran, mated, hasil yang diperoteh ditampirkan
fotocopy surat tugas dan SK. tentang Program KB
Nasional dan rembangunan lainnya
c. Sub-FPKBD Laporan naratif, pelaksanaan fasilitasi beris tentang 0,030 PKB Pelaksana
tempat. sasaran mated, hasil yang diperoleh ditampirkan Lanjutan
fotocopy surat tugas dan SK. tentang Program KB
Nasional dan pembangunan lainnya
b. Kecamatan Foto copy naskah tentang Program KB Nasional dan 0,040 PKB Pelaksana
pembangunan lainnya Lanjutan
12.Memfasititasi terlaksananya Foto copy naskah tentang Program KB Nasional dan 0,080 PKB Penyelia
pelayanan KB oteh LSOM pembangunan lainnya
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR SATUAN HASIL ANGKA PELAKSANA
KREDT
Laporan naratif tentang jumlah LSOM yang difasititasi, 0,180 PKBPenyelia
waktu. jenis pelayanan, tempat petayanan dan Program
KB Nasional dan pembangunan tainnya
III PELAYANAN KB A. Persiapan Pelayanan 1. Menjadi peserta dalam mini PKB Pelaksana
NASIONAL lokakarya sebagai: Laporan naratif berisi tentang tokasi, waktu, petaksana 0,060 Lanjutan
a. Penyaji dan draf mated penyajian tentang program KB Nas. dan
pembangunan tainnya
b. Peserta Laporan naratif bedsi tentang lokasi. waktu. petaksana 0,012 PKB Pelaksana
dan dan surat tugas, tentang program KB Nasional dan
pembangunan lainnya
2. Memberikan pembekalan dan
informasi kepada
a. Kader PKB Pelaksana
Laporan naratif bedsi tentang lokasi. waktu, petaksanaan, 0,030 Lanjutan
mated yang dipersiapkan, tentang program KB Nasionat
dan pembangunan lainnya
b. Masyarakat Laporan naritif berisi tentang lokasi, waktu. elaksanaan, 0,135 PKB Pelaksana
materi yang dipersiapkan, tentang Program KB Nasional Pemula
dan pembangunan lainnya
c. Tokoh formal Laporan naratif berisi tentang lokasi. waktu, 0,080 PKB Pengelia
pelaksanaan. materi yang dipersiapkan tentang Program
KB Nasional dan pembangunan lainnya
B. Pelaksanaan Pelayanan 1. Menyiapkan sarana dan Laporan tentang persiapan pelayanan yang meliputi 0,030 PKB Pelaksanma
prasarana KB kepada kader lokasi, waktu. jumlah dokter. bidan. alkon dan sarana Lanjutan
lainnya. tentang Program KB Nasional dan
pembangunan lainnya
2. Membimbing kegiatan Laporan tentang bimbingan PUP meliputi lokasi waktu. 0,030 PKB Pelaksana
pendewasaan usia perkawinan peserta dan materi. Lanjutan
(PUP)
Laporan tentang identifikasi sasaran analisis dan 0,060 PKB Penyelia
3. Mengidentifikasi sasaran , menyusun rencana kebutuhan alkon tentang Program KB
menganalisis dan menyusun Nasional dan pembangunan lainnya
rencana kebutuhan alat PKB Pelaksana
Laporan tentang penyaluran alat kontrasepsi meliputi 0,016
4. Menyalurkan alat kontrasepsi ke jumlah dan sarana pendukung kegiatan tingkat desa dan
tingkat: kecamatan tentang Program KB Nasional dan
a. Desa/kelurahan pembangunan lainnya
b. Kecamatan Laporan tentang penyaluran alat kontrasepsi meliputi 0,040 PKB Pelaksana
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR SATUAN HASIL ANGKA PELAKSANA
KREDT
jumlah dan sarana pendukung kegiatan tingkat desa dan Lanjutan
5. Mengumpulkan data pelayanan kecamatan tentang Program KB Nasional dan
KB di klinik pembangunan lainnya
8. Melakukan rujukan medis Laporan tentang ruiukan medis ketempat petayanan dan 0,032 PKB Pelaksana
ketempat petayanan kesehatan rujukar, pembangunan lainnya
9. Mengdentifikasi dan menseteksi Laporan tertang jumttan penerima bantuan pelayanan 0,240 PKB Penyetia
talon penerirria bantuan pelayanan terpadu dan penerima bantuan pembangunan lainnya
terpadu
10.Melakukan pelayanan KB pada Laporan tentang pelayanan KB pada momentum strategis 0,080 PKB Penyetia
momentum strategis dan pembangunan lainnya
11.Menyusun laporan pelayanan Laporan tentang penyusunan laporan pelayanan terpadu 0,00 PKB Pelaksana
terpadu (Bina Keluarga, serta Program KB Nasional dan sembangunan lainnya Pemula
UPPKS)
12.Melakuka n pelayanan dan Laporan tentang pelaksanaan pelayanan dan 0,012 PKB Pelaksana
pendampingan kegiatan terpadu pendampingan kegiatan terpadu/kader dan pembangunan
(Bina keluarga. UPPKS) lainnya
13.memberikan orientasi
ketrampilankader IMP/POKTAN Laporan tentang pemberian orientasi ketrampilan kader 0,240 PKB Penyelia
IMP/Poktan/kader pembangunan lainnya
VI PENGEMBANGAN A. Pembuatan karya tulis/karya 1. Membuat karya tulis/karya
PROFESI ilmiah di bidang penyutuhan dan itmiah hasii penelitian, pengkajian,
pelayanan KB nasional survey dan evaluasi di bidang 12,5 Semua jenjang
penyuluhan dan pelayanan KB Buku ini merupakan laporan hasil penelitian yang
Untuk kesemuanya dalam penentuan nasional yang dipublikasikan dilengkapi dengan :
angka kredit jika dikerjakan oleh tim a. Dalam bentuk buku yang 1) Proposal penelitian
atau lebih 1 orang : diterbitkan dan diedarkan secara 2) Kata pengantar dari pimpinan instansi unit
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR SATUAN HASIL ANGKA PELAKSANA
KREDT
penulis utama = 50 % nasional kerja
penulis pembantu = 40 % 3) Telah diseminarkan
4) Penerbit Nasional
5) Buku Asli
6) Tentang Program KB Nasional dan
pembangunan lainnya Semua jenjang
6
b. Dalam majalah ilmiah yang Foto copy majalah ilmiah yang memuat tentang
diakui oleh LIPI makalah dimaksud tentang Program KB Nas. dan
pembangunan lainnya
2. Membuat karya tulis/karya
ilmiah hash penelitian, pengkajian.
Survey dan evaluasi di bidang
penyuluhan dan pelayanan KB
nasional yang tidak dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang Buku merupakan laporan hasil penelitian yg 8 Semua jenjang
diterbitkan dan diedarkan secara dilengkapidengan
nasional 1) Proposal Penelitian
2) Kata pengantar dari pimpinan instansi unit
kerja
3) Telah diseminarkan
4) Pencetak buku
5) Buku asli
6) Tentang Program KB Nasional dan
pembangunan lainnya
b. Dalam majalah ilmiah yang Foto copy majalah ilmiah yang memuat tentang makatah 4 Semua jenjang
diakui oteh LIPI dimaksud, tentang Program KB Nas. an pembangunan
lainnya
3. Membual karya lulis/karya
ilmiah berupa tinjauan atau ulasan
ilmiah dengan gagasan sendiri
dalam bidang penyuluhan dan
pelayanan KB nas. yang
dipublikasikan
7 Semua jenjang
a. Dalam bentuk buku yang Buku merupakan tinjauan kajian hasil penelitian orang
diterbitkan dan diedarkan secara lain/referensi ilmiah tentang penyuluhan pelayanan KB
nasional yang dilengkapi dengan:
1) Kata pengantar dari pimpinan instansi unit kerja
2) Telah diseminarkan
3) Penerbit Nasional
4) Buku asli
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR SATUAN HASIL ANGKA PELAKSANA
KREDT
5) Tentang Program KB Nasional dan pembangunan
lainnya
b. Dalam makalah ilmiah yang Foto copy majalah ilmiah yang memuat tentang 3,5 Semua jenjang
diakui oleh LIPI makalah dimaksud. tentang Program KB Nas.
dan pembangunan lainnya).
4. Membuat karya tutis/karya
ilmiah berupa tinjauan atau utasan
ilmiah dengan gagasan sendiri
datam bidang penyutuhan dan
petayanan KB nas. yang tidak
dipublikasikan
a. Datambentukbuku Buku merupakan tinjauan/kajian hasil penetitian, orang
lain/referensi ilmiah tentang penyutuhan petayanan KB 7 Semua jenjang
yang dilengkapi dengan
1) Kata pengantar dari pimpinan instansi unit kerja
2) tetah diseminarkan
3) Pernyataan telah digunakan diperpustakaan
4) Buku asli
5) Tentang Program KB Nasional dan
pembangunan lainnya
b. Dalam majalah ilmiah yang b. Foto copy majalah yang memuat tentang 3,5 Semua jenjang
diakui oleh LIPI makatah dimaksud, tentang Program KB
Nasionat dan pembangunan lainnya
2. Menerjemahkan/menyadurkan
buku atau karya ilmiah dalani
bidang penyuluhan dan pelayanan Buku asli dilengkapi dengan : 3 Semua jenjang
KB nas. yang tidak dipublikasikan 1) Kata pengantar dan pimpinan instansi unit
a. Dalam bentuk buku kerja
2) Naskah/copy yangditerjemahkan/disadur
3) Telah diseminarkan
4) Telah digunakan diperpustakaan
5) Tentang Program KB nasional dan
pembangunan (ainnya
b. Dalam bentuk makatah Makatah anti dilengkapi dengan : 1,5 Semua jenjang
1) Kata pengantar dari pimpinan instansi unit kerja
2) Naskah/copy yang diterjemahkan/disadur
3) Telah diseminarkan
4) Tentang Program KB Nasional dan pembangunan
lainnya
1,5 Semua jenjang
3. Membuat abstraksi tulisan yang Foto copy penerbit yang memuat tentang abstraksi
dimuat dalam penerbitan dimaksud, tentang Program KB Nas.dan pembangunan
lainnya
C. Pembuatan buku pedoman petunjuk Membuat buku pedoman/petunjuk Buku asli dilengkapi dengan: 3 Semua jenjang
pelaksanaan/ petunjuk teknis di bidang pelaksanaan/petunjuk teknis di 1. Kata pengantar dari pimpinan instansi unit
penyuluhan dan pelayanan KB idang penyuluhan dan pelayanan kerja nasional
nasionat KB nasional 2. Surat tugas
3. Pernyataan telah digunakan secara nasional
dan pimpinan instansi nasional
4) Tentang Program KB Nasional dan
pembangunan lainnya
D. Penemuan teknologi tepat guna di Menemukan teknologi tepat guna Laporan naratif tentang karya dimaksud dilengkapi 5 Semua jenjang
bidang penyuluhan dan pelayanan KB di bidang penyuluhan dan dengan:
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR SATUAN HASIL ANGKA PELAKSANA
KREDT
nasional pelayanan KB nasional 1. Kata pengantar dari pimpinan instansi unit kerja
2. Telah didemonstrasikan
3. Mendapal pengakuan dari pihak yang berkompeten
4) Tentang Program KB Nasional dan pembangunan
lainnya
V PENUNJANG TUGAS A. Pengajar/pelatih yang berkaitan Mengajar/melatih pada pendidikan Surat permintaan, jadwal dan mated, tentang program 0,04 Semua jenjang
PKB dengan bidang penyuluhan dan pelatihan pegawai KB Nasional dan pembangunan lainnya
danpetayanan KB nasional
b. Anggota Surat tugas tentang Program KB Nasional dan 0,5 Semua jenjang
pembangunan lainnya
Menjadi anggota dalam organisasi
profesi sebagai:
Semua jenjang
a. Pengurus Surat keputusan, Kartu anggota, tentang program KB 1
Nasional dan pembangunan lainnya
b. Anggota Surat keputusan, Kartu anggota, tentang program KB 0,5 Semua jenjang
Nasional dan pembangunan lainnya
D. Keanggotaan/kepengurusan Menjadi anggota/pengurus BPMD. Surat Keputusan, kartu anggota 0,25 Semua jenjang
kelembagaan masyarakat koperasi dan lain-lain SuratKeputusan.kartuanggota
E. Pelaksanaan kegiatan 1. Melaksanakan kegiatan Surat tugas dan tentang Program K.B Nas. dan 0,035 Semuajenjang
kemasyarakatan penanggulangan bencana alam pembangunan lainnya
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR SATUAN HASIL ANGKA PELAKSANA
KREDT
2. Memfasilitasi orang jompo, Surat Keputusan surat tugas 0,035 Semua jenjang
kesejahteraan wanita, karang
taruna
F. Pembinaan generasi muda Membina generasi muda dalam Surat keputusan, kartu anggota 0,25 Semua jenjang
pramuka karang taruna
G. Keanggotaan dalam Tim Penilai Menjadi anggota Tim Penilai Surat Keputusan, kartu anggota 1 Semua jenjang
Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional sebagai
1. Ketua/Wakil ketua
a. Tingkat asional/Internasional Copy penghargaan tentang Program KB Nas. dan Semua jenjang
pembangunan lainnya
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR SATUAN HASIL ANGKA PELAKSANA
KREDT
b. Tingkat Propinsi Copy penghargaan tentang Program KB Nas dan Semua jenjang
pembangunan lainnya
c. Tingkat Kabupaten/Kota Copy penghargaan tentang Program KB Nas. dan Semua jenjang
pembangunan lainnya
2. Melaksanakan pendataan KB
a. M e n g o l a h data wilayah Rek RW. Desa. tentang Program KB Nas. Dan 0 150 PKB Pertama
kec./kab/kota pembangunan lainnya
b. Verifikasi/validasidata Laporan tingkat dusun tentang KB dan pembangunan 0,150 PKB Pertama
lainnya
c. Interprestasi dan analisisdata Laporan naratif analisa data tentang program 0,300 PKB Muda
KB Nas. dan pembangunan lainnya
d. Penyajian hasil analisis data
kec./kab/kota Laporan naratif penyajian hasil pendataan 0,180 PKB Madya
(dalam bentuk tabel) tentang Program KB
3. Menyiapkan pendataan IMP dan Nasional dan pembangunan lainnya
ORNOP
a. Membuat rencana kerja tingkat Jadwal kegiatan tentang Program KB Nas. dan 0,060 PKB Pertama
kab./kota pembangunan lainny
b. Memberikan pembekalan Notulen dan laporan kegiatan tentang Program 0,120 PKB Muda
kepada kader, masyarakat. KB Nasional dan pembangunan lainnya
tokoh formal, informal tingkat
kab. /kota
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR SATUAN HASIL ANGKA PELAKSANA
KREDT
4. Membuat peta pendataan IMP Peta IMP dan atau peta basil pendataan eluarga 0,030 PKB Pertama
dan ORNOP tingkat kab. /kota
5. Menyiapkan instrumen
pendataan
KB:
a. Merancang Instrumen Format laporan bei st tF ntang lokasi, waktu 0,300 PKB Muda
pelaksanaan, pelaksana pendataan KB dan pembangunan
lainnya
b. Uji coba instrument Jadwal yang memuat tentang lokasi, sasaran, waktu 0,150 PKB Pertama
petaksanaan, penyuluhan KB dan pembangunan lainnya
c. Menyusun pedoman Format laporan berisi tentang rekapitulasi hasit 0,360 PKB Madya
pendataan KB dan pembangunan lainnya
6. Mengevatuasi pencapaian KB Laporan naratif berisi tentang kegiatan yang telah 0,060 PKB Pertama
TK: dilakukan, hasil yang telah dicapai tentang Program KB
a. Desa/kelurahan Nasional dan pembangunan ainnya
b. Kecamatan Laporan naratif berisi tentang kegiatan yang telah 0,120 PKB Muda
dilakukan, hasil yang telah dicapai tentang Program KB
Nasional dan pembangunan lainnya
c. Kabupaten/Kota Laporan naratif berisi tentang kegiatan yang telah 0,180 PKB Madya
dilakukan, basil yang telah dicapai tentang Program KB
7. Menyusun isi pesan KB Nasional dan pembangunan lainnya
nasional untuk:
a. Bahan advokasi tingkat: Laporan naratif yang berisi tentang jumlah tempat dan 0,060 PKB Pertama
1) Kecamatan hasil, tentang PKBN dan pembangunan lainnya
2) Katupaten/Kota Laporan naratif yang berisi tentang jumlah. tempat dan 01 20 PKB Muda
hasil, tentang Program KB Nasional dan pembangunan
lainnya
b. Bahan KIE tingkat Laporan naratif yang berisi tempat dan sarana, entang 0,060 PKB Pertama
1) Kecamatan Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
2) Kabupaten/Kota Laporan naratif yang berisi tempat dan sarana, tentang 0,120 PKB Muda
Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
1. Wenyusun rencana operasional Rencana kerja tentang Program KB Nas. Dan 0,020 PKB Pertama
8. Pelaksanaan Penyuluhan bulanan KB nasional tingkat pembangunan lainnya
kab./kota
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR SATUAN HASIL ANGKA PELAKSANA
KREDT
b. Lagu Lagu tentang topik bahasan dan Program KB Nasional 0,450 PKB Madya
serta pembangunan lainnya
c. Sandiwara Sandiwara tentang topik bahasan, tentang program KB 0,900 PKB Madya
Nas.dan pembangunan lainnya
d. Asesoris Asesoris tentang topik bahasan, tentang program KB dan 0,120 PKB Muda
pembangunan lainnya
e. Audio Audio tentang topik bahasan, tentang program KB dan 0,270 PKB Madya
pembangunan lainnya
f. Neon sign Neon sign tentang tpik bahasan, tentang program KB dan 0,240 PKB Muda
pembangunan lainnya
h. Banner Banner tentang topik bahasan, tentang program KB dan 0,060 PKB Pertama
pembangunan lainnya
i. Film Film tentang topik bahasan, tentang Program KB dan 1,800 PKB Madya
pembangunan lainnya
5. Melakukan KIE dengan mobil Laporan kegiatan tentang Program KB Nasional dan 0,060 PKB Pertama
penerangan (MUPEN) KB pembangunan lainnya
4. Melakukan KIE KB nasional
melatui:
a. Surat kabar/majalah Copy surat kabar/majalah tentang Program KB 0,060 PKB Muda
Nasional dan pembangunan lainnya
b. Radio Naskah KIE radio tentang Program KB Nas. dan 0,060 PKB Muda
pembangunan lainnya
c. Televisi Naskah KIE Tetevisi tentang Program KB Nasional 0,180 PKB Madya
dan pembangunan lainnya
5. Melakukan penyuluhan massa Laporan kegiatan penyutuhan tentang Program 0,080 PKB Muda
tentang KB Nasionat KB Nas dan pembangunan lainnya
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR SATUAN HASIL ANGKA PELAKSANA
KREDT
6. Metakukan pendekatan kepada Visum kegitatan tentang Program KB Nas. dan 0,060 PKB Muda
organisasi non pemerintah pembangunan lainnya
(ornop)tingkat kab. /kota
7. Metakukan uji coba materi dan Laporan kegiatan tentang Program KB Nas dan 0,150 PKB Pertama
media advokasi dan KIE KB pembangunan lainnya
nas.
8. Memberikan advokasi kepada Visum kegiatan tentang Program KB Nas. dan 0,180 PKB Madya
tokohformal dan informal tingkat pembangunan lainnya
9. Mengevaluasi pelaksanaan Laporan kegiatan tentang Program KB Nas. dan 0,090 PKB Madya
kegiatan advokasi dan KIE KB pembangunan lainnya
nasionat tingkat desa/kecamatan
10.Mendesain Jenis lomba KB Visum kegiatan dan Laporan tentang lomba• 0,450 PKB Madya
nasional tingkat kab. / kota lomba KB dan pembangunan lainnya
11.Menjadi tim penilai setiap jenis Surat tugas atau surat keterangan/SK ttg Lomba 0,240 PKB Muda
lomba KB nasional tingkat kab. KB dan pembangunan lainnya
/ kota
12.Mendesain pameran KB Visum dan Laporan tentang pameran 0,060 PKB Pertama
nasional: Program KB Nas. dan pembangunan lainnya 0,180 PKB Madya
a. Mendesain pameran tingkat:
1) ecamatan PKB Muda
2) Kabupaten/Kota Visum dan Laporan tentang pameran program 0,300
b. menyiapkan materi pameran KB Nas.dan pembangunan lainnya
13. Melakukan fasititasi kepada Visum tentang fasilitasi Program KB Nas. Dan 0,030 PKB Pertama
a. PPKBD pembangunan lainnya
b. POKTAN Visum tentang fasilitasi Program KB Nas. Dan 0,060 PKB Muda
pembangunan lainnya
14.Metakukan fasilitasi kemitraan Visum tentang fasilitasi Program KB Nas. Dan 0,060 PKB Muda
instansi pemerintah dan non pembangunan lainnya
pemerintah
15.Menyusun mated rakor/raker Notuten tentang mated Program KB Nas. Dan 0,120 PKB Muda
KB nasional tingkat kab. /kota pembangunan lainnya
17.Membentuk institusi Visum tentang Program KB Nasionat dan 0,480 PKB Muda
masyarakat pedesaan/POKTAN pembangunanlainnya
18.M e n g e m b a n g k a n Visum tentang Program KB Nasional dan pembangunan 0,360 PKB Madya
Institusi masyarakat lainnya
pedesaan/POKTAN
III PELAYANAN KB A. Pelaksanaan Pelayanan 1. Mengidentifikasi s a s a r a n , Laporan tentang persiapan pelayanan yang meliputi 0,030 PKB Pertama
NASIONAL menganatisisdan menyusun lokasi, waktu, jumlah dokter, bidan, atkon dan sarana
rencana kebutuhan slat lainnya tentang Program KB Nasional dan pembangunan
a. Kecamatan lainnya.
b. Kabupaten/Kota Laporan tentang persiapan petayanan yang meliputi 0,060 PKB Muda
lokasi, waktu, jumlah dokter, bidan alkon dan sarana
lainnya tentang Program KB Nasional dan pembangunan
lainnya.
2. Mengidentifikasi dan menseleksi Laporan tentang persiapan pelayanan yang meliputi 0,120 PKB Pertama
calon penerima bantuan pelayanan lokasi, waktu, jumlah dokter, bidan, alkon dan sarana
terpadu lainnya tentang Program KB Nasional dan pembangunan
lainnya
3. Melakukan pengembangan Visum konseling pelayanan KB tentang Program 0,060 PKB Pertama
wawasan pelayanan terpadu (Bina KB Nasional dan pembangunan Lainnya
Keluarga, UPPKS)
4. Melakukan pra konseling KB Visum konseling pelayanan KB tentang Program 0,020 PKB Pertama
nasional2. Melakukan konseling KB Nasional dan pembangunan lainnya
KB nasional
6. Memantau dan mengevaluasi Visum konseling pelayanan KB tentang Program 0,040 PKB Muda
pelayanan KB nasional tingkat KB Nasional dan pembangunan Lainnya
kab/kota
V PENGEMBANGAN 8. Pengembangan model pelayanan 7. Membuat umpan batik hasit Laporan atau visum tentang Program KB 0,030 PKB Pertama
PROFESI analisis pelayanan KB nasional Nasional dan pembangunan Lainnya
1. Mengembangkan model Laporan atau visum tentang Program KB 0,040 PKB Muda
KB nas. Nasional dan pembangunan Lainnya
1. Membuat karya tutis/ilmiah hash Laporan, keterangan tentang Program KB 0,600 PKB Madya
penelitian. pengkajian, survey dan Nasionat dan pembangunan Lainnya
evatuasi di bidang penyuluhan dan
pelayanan KB nasional yang
dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang diterbit
kan dan diedarkan secara nas. Buku ini merupakan laporan hasil penelitian 12,5 Semua jenjang
yang ditengkapi dengan
1) Proposal penelitian
2) Kata pengantar dari pimpinan instansi unitkerja
3) Telah diseminarkan
4) Penerbit nasional
5) Buku asli
6) Tentang Program KB Nasional dan
pembangunan lainnya
b. Dalam majalah ilmiah yang Foto copy majalah ilmiah yang memuat tentang 6 Semua jenjang
diakui oleh LIPI makalah dimaksud tentang Prog. KB Nasional
dan pembangunan lainnya
2. Membuat karya tulis/ilmiah
hasil penelitian, pengkajian,
survey dan evaluasi di bidang
penyuluhan dan pelayanan KB
nasional yang tidak dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang Buku ini merupakan laporan hasil penelitian 8 Semua jenjang
diterbitkan dan diedarkan secara yang dilengkapi dengan
nasional 1) Kata pengantar dari pimpinan instansi unit
kerja
2) Telah diseminarkan
3) Penerbit nasional
4) Buku asli
5) Tentang Program KB Nasional dan
pembangunan lainnya
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR SATUAN HASIL ANGKA PELAKSANA
KREDT
b. Dalam majalah ilmiah yang
diakui den LIPI Foto copy majalah ilmiah yang memuat tentang 4 Semua jenjang
3. Membuat karya tulis/ilmiah makalah dimaksud tentang Prog. KB Nasional
berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dan pembangunan lainnya
dengan gagasan sendiri dalam
bidang penyuluhan dan pelayanan
KB nasional yang dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang Buku ini merupakan tinjauan kajian hasil
diterbitkan dan diedarkan secara penelitian orang lain/referensi ilmiah tentang 7 Semua jenjang
nas penyuluhan pelayanan KB yang dilengkapi
dengan:
1) Kata pengantar dari pimpinan instansi unit
kerja
2) Telah diseminarkan
3) Pencetak buku
4) Buku ash
5) Tentang Program KB Nasional dan pembangunan
(ainnya
b. Dalam majalah ilmiah yang Foto copy majalah ilmiah yang memuat tentang akalah 4 Semua jenjang
diakui oleh LIPI dimaksud tentang Program KB Nas dan pembangunan
tainnya
4. Membuat karya tulis/ilmiah
berupa tinjauan atau utasan ilmiah
dengan gagasan sendiri dalam
bidang penyuluhan dan pelayanan Buku ini merupakan tinjauan kajian hash penelitian 7 Semua jenjang
KB nasional yang tidak orang lain/referensi ilmiah tentang penyuluhan pelayanan .
ipublikasikan KB yang dilengkapi dengan:
a. Dalam bentuk buku 1) Kata pengantar dari pimpinan instansi unit kerja
2) Tetah diseminarkan
3) Telah digunakan diperpustakaan
4) Buku asli
5) Tentang Program KB Nasional dan pembangunan
tainnya
b. Dalam bentuk makalah Makalah ash dilengkapi dengan : 3,5 Semua jenjang
1) Kata pengantar dari pimpinan instansi unit kerja
2) Tetah diseminarkan
3) Telah dipergunakan di perpustakaan
4) Tentang Progreun KB Nasional dan
pembangunan lainnya
5. Membuat tulisan ilmiah populer Foto copy media massa yang memuat tulisan dimaksud 2 Semua jenjang
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR SATUAN HASIL ANGKA PELAKSANA
KREDT
di bidang penyuluhan dan elayanan dan tentang Program KB Nasional dan pembangunan
KB nasional yang disebarluaskan lainnya
melalui media massa
6. Menyampaikan prasaran berupa Naskah asli dilengkapi dengan : 2,5 Semua jenjang
tinjauan, gagasan dan atau ulasan a. Undangan
ilmiah di bidang penyuluhan dan b. Jadwal
pelayanan Kb nasional pada r.. Surat keterangan telah dipresentasikan
pertemuan ilmiah dalam pertemuan ilmiah dan
d. Tentang Program KB dan pembangunan
lainnya
b. Penerjemahan/penyaduran buku 1. Menerjemahkan/menyadurkan
dan bahan lainnya di bidang buku atau karya ilmiah dalam
penyuluhan dan pelayanan Kb bidang penyuluhan dan pelayanan
nasional KB nasional yang dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang Buku asli dilengkapi dengan: 7 Semua jenjang
diterbitkan dan diedarkan 1) Kata pengantar dart pimpinan instansi unit
secara nas.. kerja
2) Telah diseminarkan
3) Tetah dipergunakan di perpustakaan
4) Naskah/copy yangditerjemahkan/disadur
5) Tentang Program KB Nasionat dan
pembangunan lainnya.
b. Dalam majalah ilmiah yang Foto copy makalah yang memuat tentang 3,5 Semua jenjang
diakui deh LIPI makalah dimaksud tentang Program KB Nasional
dan pembangunan lainnya.
2. Menerjemahkan/menyadurkan
buku atau karya ilmiah dalam
bidang penyuluhan dan pelayanan
KB nasional yang tidak
dipublikasikan
3. Membuat abstraksi tulisan yang Foto copy penerbit yang memuat tentang 1,5 Semua jenjang
Dimuat dalam penerbitan abstraksi dimaksud dan tentang Program KB
Nasional dan pembangunan lainnya
C. Pembuatan buku pedoman/ Membuat buku pedoman/ Buku asti di lengkapi dengan :
juklak/ juknis dibidang penyuluhan dan juklak/juknis di bidang penyuluhan 1. Kata pengantar dari pimpinan instansi unit 2 Semua jenjang
pelayanan KB nas. dan pelayanan KB nasional kerja
2. Surattugas
3. Pernyataan telah digunakan secara nasional
dari pimpinan instansi nasional
D. Penemuan teknologi tepat guna di
bidang penyuluhan dan petayanan Menemukan teknotogi tepat guna Laporan naratif tentang karya dimaksud 5 Semua jenjang
Kb nasional di bidang penyuluhan dar dilengkapi dengan
pelayanan KB nasional 1. Kata pengantar dari pimpinan instansi unit
kerja
2. Telah didemonstrasikan
3. Mendapat pengakuan dari pihak yang
berkompoten dan
4. Tentang Program KB Nasional dan
pembangunan lainnya
V PENUNJANG TUGAS A. Pengajar/pelatih yang berkaitan Mengajar/melatih pada pendidikan Surat permintaan, jadwal dan mated tentang 0,04 Semua jenjang
PENYULUH dengan bidang penyuluhan dan dan pelatihan pagawai Program KB Nasional dan Pembangunan lainnya
pelayanan KB nas.
C. Keanggotaan dalam organisasi b. Anggota Surat keterangan atau Surat keputusan atau 1 Semua jenjang
profesi kartu anggota tentang Program KB Nasional dan
D. Keanggotaan / kepengurusan pembangunan lainnya
kelembagaan masyarakat Menjadi anggota dalam organisasi
E. P e l a k s a n a a n k e g i a t a n profesisebagai:
kemasyarakatan
F. Pembinaan generasi muda 1. Pengurus Surat keterangan atau Surat keputusan atau 1 Semuajenjang
D. Keanggotaan dalam Tim Penilai kartu anggota tentang Program KB Nasional dan
jabatan Fungsionat pembangunan lainnya
H. Perolehan gelar kesarjanaan
lainnya 2. Anggota Surat keterangan atau Surat keputusan atau 0,50 Semua jenjang
kartu anggota tentang Program KB Nasional dan
pembangunan lainnya
Menjadi anggota/pengurus BPMD, Surat keputusan atau kartu anggota atau Surat 0,25 Semua jenjang I
koperasi. dan lain-lain keterangan
1. Melaksanakan kegiatan
penanggulangan bencana alam Surat tugas atau Surat keterangan 0,35 Semuajenjang
2. Memfasilitasi orang jompo,
kesejahteraan wanita dan anak. Surattugasdansuratketerangan 0,35 Semua jenjang
Membina generasi muda dalam
pramuka dan karang taruna Surat Keputusan, Surat Tugas atau Surat 0,25 Semuajenjank
keterangan
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
PERUBAHAN ATAS
KETENTUAN LAMPIRAN I DAN ATAU LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DAN ANGKA KREDITNYA
MEMUTUSKAN
Pasal I
Mengubah ketentuan Lampiran I dan atau Lampiran II Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Angka Kreditnya
khususnya sub unsur pendidikan sekolah dnegan memperoleh
ijasah/gelar, sehingga seluruhnya berubah menjadi berbunyi
sebagai berikut :
“Unsur pendidikan ijazah Doktor menjadi 200 angka kredit, ijazah
Pasca Sarjana menjadi 150 angka kredit, dan ijazah Sarjana/DIV
menjadi 100 angka kredit“.
Pasal II
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 1 Juni 2005
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,
Ttd
TAUFIQ EFFENDI
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
KETENTUAN PELAKSANAAN
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
NOMOR : PER/60/M.PAN/6/2005 TENTANG
PERUBAHAN ATAS KETENTUAN LAMPIRAN I DAN ATAU LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DAN ANGKA KREDITNYA
TENTANG
KETENTUAN PELAKSANAAN
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
NOMOR : PER/60/M.PAN/6/2005 TENTANG
PERUBAHAN ATAS KETENTUAN LAMPIRAN I DAN ATAU LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DAN ANGKA KREDITNYA
MEMUTUSKAN :
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 Desember 2005
Kepala
Badan Kepegawaian Negara
Ttd
Prapto Hadi
Lampiran I PERATURAN KEPALA BADAN
KEPEGAWAIAN NEGARA
Nomor : 28 TAHUN 2005
Tanggal : 28 Desember 2005
KETENTUAN PELAKSANAAN
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
NOMOR : PER/60/M.PAN/6/2005 TENTANG
PERUBAHAN ATAS KETENTUAN LAMPIRAN I DAN ATAU LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DAN ANGKA KREDITNYA
I. PENDAHULUAN
A. UMUM
B. TUJUAN
Contoh :
1. Seorang Pegawai Negeri Sipil
¾ Nama : Nining
¾ NIP : 260006810
¾ Tempat/Tgl Lahir : Tangerang, 3 April 1978
¾ Pendidikan : Diploma III
¾ CPNS : 1 Maret 2004
¾ PNS : 1 Mei 2005
¾ Pangkat/Golru : Pengatur, II/c
¾ Jabatan : ---
¾ Unit Kerja : Biro Kepegawaian
pada awal bulan Juli 2005 yang bersangkutan di usulkan untuk diangkat
dalam jabaatn Analis Kepegawaian.
Jumlah 67,55
Contoh 1 :
seorang Pegawai Negeri Sipil
Nama : Roby
NIP : 260004600
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 6 September 1959
Pendidikan : SLTA
CPNS : 1 Maret 1983
PNS : 1 Me1984
Pangkat/Golru : Penata, III/c TMT 1 April 2002
Jabatan : Analis Kepegawaian Penyelia
TMT 1 Maret 2002
Unit Kerja : Biro Kepegawaian
Pada bulan Mei 2004 yang bersangkutan memperoleh Ijazah Diploma III
Adminstrasi Kepegawaian Negara.
Ijazah SLTA : 25
Ijazah Diploma III : 35
Pelaksanaan tugas pokok sampai dengan
akhir penilaian, telah mendapatkan angka kredit sebagai berikut :
- Perencanaan Kepegawaian : 105,02
- Pembina Kepegawaian : 75,03
Penunjang tugas Analis Kepegawaian : 5,00
Jumlah 245,05
Contoh 2 :
seorang Pegawai Negeri Sipil
¾ Nama : Drs. Slamet
¾ NIP : 260004500
¾ Tempat/Tgl Lahir : Sukabumi, 6 September 1959
¾ Pendidikan : Sarjana (S1) Tahun 2004
¾ CPNS : 1 Maret 1983
¾ PNS : 1 Mei 1984
¾ Pangkat/Golru : Penata, III/c TMT 1 April 2002
¾ Jabatan : Analis Kepegawaian Muda
TMT 1 Maret 2002
¾ Unit Kerja : Biro Kepegawaian
Ijazah SLTA : 50
Ijazah Diploma III : 75
Diklat fungsional tingkat ahli : 2
Pelaksanaan tugas pokok selama
di Biro Kepegawaian :
- Perencanaan Kepegawaian : 45,02
- Pembina Kepegawaian : 53,03
- Ketatausahaan Kepegawaian : 5,00
Penunjang tugas Analis Kepegawaian : 5,00
Jumlah 255,17
B. Pengangkatan pertama
Pegawai Negeri Sipil yang akan diangkat untuk pertama kali dalam jabatan
fungsional melalaui pengangkatan pertama setelah berlakunya peraturan ini.
tingkat terampil harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Pegawai Negeri Sipil yang akan diangkat untuk pertama kali dalam
jabatan fungsionaltingkat terampil harus memenuhi syarat sebagai berikut
:
a. Berijazah paling rendah SLTA/Diploma I sesuai dengan kompetensi
fungsionalnya;
b. Pangkat paling rendah Pengatur Muda, golongan ruang II/a;
c. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaab dalam DP-3 paling
rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
Contoh :
seorang Pegawai Negeri Sipil
¾ Nama : Nining
¾ NIP : 260006810
¾ Tempat/Tgl Lahir : Tangerang, 3 April 1978
¾ Pendidikan : Diploma III
¾ CPNS : 1 Maret 2004
¾ PNS : 1 Mei 2005
¾ Pangkat/Golru : Pengatur, II/c
¾ Jabatan : ---
¾ Unit Kerja : Biro Kepegawaian
pada awal bulan Juli 2005 yang bersangkutan di usulkan untuk diangkat
dalam jabaatn Analis Kepegawaian.
Jumlah 67,55
2. Pegawai Negeri Sipil yanga akan diangkat untuk pertama kali dalam
jabatan fungsional tingkat ahli harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV sesuai dengan
kompetensi jabatan fungsional ;
b. Pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang III/a ;
c. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP-3 paling
rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
Contoh :
seorang Pegawai Negeri Sipil
¾ Nama : Drs. Tuparno
¾ NIP : 2600006809
¾ Tempat/Tgl Lahir : Kebumen, 3 April 1976
¾ Pendidikan : Sarjana (S1)
¾ CPNS : 1 Maret 2004
¾ PNS : 1 Mei 2005
¾ Pangkat/Golru : Penata, III/a
¾ Jabatan : ---
¾ Unit Kerja : Biro Kepegawaian
pada awal bulan Juli 2005 yang bersangkutan di usulkan untuk diangkat
dalam jabaatn Analis Kepegawaian.
Jumlah 113,05
Pegawai Negeri Sipil yang pindah dari jabatan structural atau jabatan
fungsional lainnya, pangkat ditetapkan sesuai dengan pangkat terakhir
yang dimiliki sedangkan jabatan fungsional ditetapkan sesuai dengan
besarnya angka kredit yang diperoleh dari pendidikan dan tugas pokok,
pengembangan profesi, dan kegiatan penunjang tugas Analisis
Kepegawaian sewaktu bertugas pada unit tersebut
Contoh :
seorang Pegawai Negeri Sipil
¾ Nama : Drs. Sudarja
¾ NIP : 260004809
¾ Tempat/Tgl Lahir : Kebumen, 3 April 1960
¾ Pendidikan : Sarjana (S1)
¾ CPNS : 1 Maret 1984
¾ PNS : 1 Mei 1986
¾ Pangkat/Golru : Penata, III/c TMT 1 April 2002
¾ Jabatan : Pengadministrasi
¾ Unit Kerja : Biro Kepegawaian
pada awal bulan Juli 2005 yang bersangkutan di usulkan untuk diangkat
dalam jabaatn Analis Kepegawaian.
Contoh : 1
seorang Pegawai Negeri Sipil
¾ Nama : Rakimin
¾ NIP : 260005700
¾ Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 2 September 1971
¾ Pendidikan : SLTA
¾ CPNS : 1 Maret 1990
¾ PNS : 1 Mei 1991
¾ Pangkat/Golru/TMT : Pengatur TK I, II/d
TMT 1 April 2002
¾ Jabatan : Analisis Kepegawaian Pelaksana
TMT 1 Desember 2001
¾ Unit Kerja : Biro Kepegawaian
Jumlah : 164,05
Contoh : 2
seorang Pegawai Negeri Sipil
¾ Nama : Dadang
¾ NIP : 260004502
¾ Tempat/Tgl Lahir : Sukabumi, 11 Juli 1959
¾ Pendidikan : Diploma II Tahun 1998
¾ CPNS : 1 Maret 1983
¾ PNS : 1 Mei 1984
¾ Pangkat/Golru/TMT : Penata, III/c TMT 1 April 2002
¾ Jabatan : Analisis Kepegawaian Penyelia
TMT 1 Maret 2002
¾ Unit Kerja : Biro Kepegawaian
Ijazah Diploma II : 50
Ijazah Sarjana (S1) : 60
Diklat fungsional tingkat ahli : 2
Pelaksanaan tugas pokok
di Biro Kepegawaian :
- Perencanaan Kepegawaian : 65,02
- Pembina Kepegawaian : 63,03
- Ketatausahaan Kepegawaian : 25,12
Penunjang tugas Analis Kepegawaian : 5,00
Jumlah : 270,17
Jumlah : 250,17
Contoh : 4
seorang Pegawai Negeri Sipil
¾ Nama : Roby
¾ NIP : 260004600
¾ Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 6 September 1959
¾ Pendidikan : Diploma III Tahun 2000
¾ CPNS : 1 Maret 1983
¾ PNS : 1 Mei 1984
¾ Pangkat/Golru/TMT : Penata, III/c TMT 1 April 2002
¾ Jabatan : Analisis Kepegawaian Penyelia
TMT 1 Maret 2002
¾ Unit Kerja : Biro Kepegawaian
Jumlah : 287,05
III. PENUTUP
Demikian, apabila terdapat hal-hal yang memerlukan penjelasan lebih lanjut, dapat
dikoordinasikan dengan Kepala Badan Kepegawaian Negara.
Ditetapkan di Jakarta
tanggal 28 Desember 2005
Kepala
Badan Kepegawaian Negara
Ttd
Prapto Hadi
Contoh A1
PENETAPAN ANGKA KREDIT
Nomor : / / /
Kepada Yth.
Kepala Instansi Pembina Teknis Jabatan Fungsional
di
Jakarta
1. Perubahan angka kredit khusus untuk sub unsur Pendidikan Sekolah dengan
memperoleh ijasah/gelar sebagaimana ditetapkan dalam peraturan tersebut di atas
hanya berlaku untuk ijazah yang pada saat peraturan tersebut ditetapkan belum dinilai.
2. Perolehan ijasah yang lebihj tinggi S2 dan atau S3 yang relevan dengan kompetensi
/bidang tugas fungsionalnya diperhitungkan penuh, karena merupakan unsur utama
jabatnan fungsional. Perolehan angka kredit merupkan pengurangan berdasarkan
angka kredit untuk unsur pendidikan tersebut pada ketentuan yang baru. Misalnya
pejabat fungsional memperoleh S2 yang relevan dengan bidang tugas fungsionalnya
maka perolehan angka kredit untuk sub unsur pendidikan tersebut adalah 50 (150-
100).
Deputi Men.PAN
Bidang SDM Aparatur
Ttd
Ridwan Kamarsyah
Tembusan Yth :
Kepala Badan Kepegawaian Negara
Kepada Yth.
Para Bupati/Walikota
di
Seluruh Indonesia
Dengan hormat,
Sekaitan dengan hal tersebut diatas, maka untuk kelancaran tugas dan penilaian
angka kredit jabatan fungsioanl Penyuluh KB, BKKBN sebagai Pembina menganggap
perlu melakukan revisi Keputusan MENKO WASBANGPAN No. 13/Kep/MK,
Waspan/IV/1999 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh KB dan Angka Kreditnya serta
JUKLAK Jabatan Fungsional Penyuluh KB No. 131/HK.104/III/1999. Sambil
menunggu selesainya revisi Keputusan Menko Wasbangpan dan Juklak menegnai
Jabatan fungsional Penyuluh KB tersebut diatas, maka untuk kelancaran penilaian
angka kredit Jabatan Fungsioan Penyuluh KB, kami menunjuk surat Kepala Badaan
Kepegawaian Negara No. C.26-14/V.14-26/99 tanggal 11 Oktober 2000 terlampir)
perihal penilaian dan penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsioanl dan surat Kepala
Badaan Kepegawaian Negara No. C.26-W.16-31/99 tanggal 22 Nopember 2000
(terlampir) perihal Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit jabatan
fungsional, untuk dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan penilaian angka
kredit pejabat fungsional penyuluh KB.
Dengan acuan di atas untuk kelancaarn tugas dan penilain angka kredit jaabatn
fungsional Penyuluh KB, dapat kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Tatap memfungsikan Tim Penilai Jabaatn Fungsioanl yangs elama ini sudah
ada sesuai denagn SK BKKBN Propinsi (apabila anggota tim telah beralih
tugas dan fungsinya, agar tetap berkoordiansi untuk tetap menjalankan tugas-
tugasnya).
2. ntuk Pemerintah Daerah Kab/Kota yanga sudah ada perangkat daerah, hasil
penilaian ANgaka kredit sebagaimana dimaksud, ditetapkan oleh pimpinan
instansi daerah (Kepaal Dinas/Badan/kantor) yang menangani bidang KB dan
KS dimana fungsi dan tugasnya terkait langsung dengan jabatan fungsional
Penyuluh KB.
3. Untuk Pemerintah Daerah Kab/Kota yang belum ada perangkat daerah yang
menangani bidang KB dan KS dan yang menjalani fungsi dan tugasnya terkait
langsung dengan jabatan fungsional Penyuluh KB, maka sambil menunggu
keetntuan lebih lanjut pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dapat
ditetapkan oleh Asisten Sekretaris Wilayah Daerah Kab/Kota yang membidangi
kepegawaian.
4. Untuk Daerah Pengembanagn Pemda Kab/Kota tetap memfungsikan Tim
Peniali Jabaatn Fungsional yang selama ini sudah ada (Kab/Kota induk) sesuai
dnegan SK Kepala BKKBN Propinsi, sedangkan hasil penilaian angka kredit
sebagai mana dimaksud ditetapkan oleh Pimpinana perangkat instansi Daerah
(Kepala Dinas/Badan/Kantor) yang menanganibidang KB dan KS dimana
fungsi dan tugasnya terkait langsung dengan jabatan fungsional Penyuluh KB.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjsamanya kami ucapkan terima
kasih.
Kepala BKKBN
ttd
Jakarta, 1 Agustus
2005
Ttd
H. MOH. MA’RUF
Tembusan Yth :
1. Bapak Presiden RI (sebagai laporan)
2. Bapak Wakil Presiden RI
3. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI
4. Menteri Kesehatan RI
5. Kepada BKKBN.
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
Nomor : B/1719/M.PAN/09/2005 Jakarta, 16 September
2005
Lampiran : -
Perihal : Pengisian Formasi Tenaga Fungsional
Penyuluhan Keluarga Berencana (PKB).
Kepada Yth.
Para Gubernur
Para Bupati/Walikota
di
Seluruh Indonesia
Sesuai dengan arahan Presiden RI di berbagai kesempatan dalam acara yang
bersifat nasional terutama dalam bidang Keluarga Berencana, arahan Presiden
tersebut di dasarkan atas pertimbangan, mengingat jumlah penduduk Indonesia
sekitar 215 juta (nomor 4 terbesar di dunia) kendati angka kelahiran di Indonesia saat
ini terus menurun sebagai dmpak keberhasilan program KB dalam menurunkan
tingkat fertilitas (TFR), yaitu dari rata-rata 5,6 anak per wanita usia subur pada tahun
1970 dapat diturunkan menjadi 2,3 anak per wanita usia subur pada tahun 2003.
namun setiap tahun masih terjadi sekitar 4,2 juta kelahiran, sehingga menurunnya
angka kelahiran belum diikuti dengan menurunnya angka pertambahan penduduk,
dengan demikian program KB tetap diperlukan dalam upaya mengendalikan angka
kelahiran.
Untuk itu Presiden RI menyampaikan bahwa program KB agar terus digalakkan
oleh pemerintah untuk itu saya minta kepada jajaran BKKBN dan Pemerintah Daerah
untuk terus meningkatkan program ini sampai ke desa-desa.
Program KB tidak saja berkaitan dengan pembangunan keluarga sejahtera,
tetapi terkait secara langsung dengan peningkatan pendapatan bruto nasional
sebagai salah satu tolok ukur meningkatnya kemakmuran suatu bangsa.
Sehubungan hal tersebut diatas dan sebagaimana kita ketahui keberhasilan
program KB tidak terlepas dari peran tenaga Fungsional Penyuluh Keluarga
Berencana (PKB) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yang selama ini
merupakan ujung tombak program KB pada tingkat lini lapangan mengingat tenaga
PKB saat ini semakin berkurang akibat pension dan mtasi. Idealnya setiap PKB ini
membina 1 desa/kelurahan namun dapat disesuaikan dengan kebutuhan, maka untuk
pemenuhan tersebut diharapkan saudara dapat memprioritaskan tenaga PKB dalam
pengusulan formasi 2005 yang diambilkan dari pagu tenaga teknis lainnya yang telah
saudara terima.
Demikian disampaikan untuk maklum, dan perhatian kita bersama.
KLASIFIKASI :
NOMOR : 015/ORK/DP-BKKSI/1-2006
TGL : 25 JANUARI 2006
BERSAMA INI DGN HORMAT KAMI SAMPAIKAN BHW SESUAI DENGAN ARAHANI
PRESIDEN R.1 TTG PENTINGNYA PROGRAM KELUARGA BERENCANA GARING KB PD BERBAGAI
KESEMPATAN KMA MENGGINGAT JUMLAH PENDUDUK INDONESIA SEKITAR 215 JUTA (NOMOR 4
TERBESAR DI DUNIA) MESKIPUN ANGKA KELAHIRAN DI INDONESIA SAAT INI TERUS MENURUN
SBG DAMPAK KEBERHASILAN PROGRAM KB DLM MENURUNKAN TINGKAT FERTILITAS GARING
CFR KMA YAITU DR RATA2 5,6 ANAK PERWANITA SUBUR PD TAHUN 1970 DPT DITURUNKAN
MENJADI 2,6 ANAK PER WANITA USIA SUBUR PD TAHUN 2003 TTK NAMUN SETIAP TAHUN
MASIH TERDAPAT SEKITAR 4,2 JUTA KELAHIRAN KMA SEHINGGA MENURUNNYA ANGKA
KELAHIRAN BLM DIIKUTI DGN MENURUNNYA ANGK ' PERTAMBAHAN PENDUDUK KMA DGN
DEMIKIAN PROGRAM KB TETAP DIPERLUKAN D[A l U PAYA MENGENDALIKAN ANGKA
KELAHIRAN TTK
SHBG DGN HALS TERSEBUT PEMERINTAH KABUPATEN SELAKU ANGG
INDONESIAGARING BKKSI HALS SBB TTK A BERSAMA INI KAMI SAMPAIKAN KEPADA OTA
BADAN KERJASAMA KABUPATEN SELURUH INDONESIA GARING BKKSI HALS SBB TTK DUA.
DUM DAN ATAS PERHATIAN DAN KERJASA MAAN DIUCAPKAN TERIMA KASIH TTK HBS
TENTANG
MEMUTUSKAN
Pasa 1
(2) Visi tersebut merupakan kondisi ideal yamh ingin dan harus diupayakan dicapai
melalui pengelolaan Program KB Nasional.
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Dalam mengelola Program KB untuk mewujudkan Visi dan Misi, Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional, menggunakan nilai-nilai yang mewarnai gerak
pembangunan Program KB Nasional :
(2) ULET : “Mampu bertahan dan pulih dengan cepat dalam kondisi sulit”.
(3) KEMITRAAN : “Membangun jejaring dan bekerja sama dengan prinsip saling
menguntungkan”.
Pasal 5
Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut diupayakan melalui Grand Strategi :
Pasal 6
Visi, Misi dan Grand Strategi dalam Peraturan ini merupakan arah, acuan dan rujukan
bagi petugas Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dan para pengelola
program Keluarga Berencana Nasional dalam menetapkan kebijakan dan
pelaksanaan program Keluarga Berencana Nasional ;
Pasal 7
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
terdapat kekeliruan dalam peraturan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 30 Januari 2007
-----------------------------------------------------
KEPALA BADAN KOORDINASI
KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Ttd
Menimbang : a. bahwa Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam
Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana, perlu diberikan
tunjangan jabatan fungsional yang sesuai dengan beban kerja dan tanggung
jawab pekerjaannya;
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a dan dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas kerja Pegawai Negeri Sipil
yang bersangkutan, dipandang perlu mengatur Tunjangan Jabatan
Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana dengan Peraturan Presiden;
Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3890);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 9 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 25);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994
Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547);
5. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan Tunjangan Jabatan
Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana, yang selanjutnya disebut dengan
Tunjangan Penyuluh Keluarga Berencana adalah tunjangan jabatan fungsional
yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan
secara penuh dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 2
Kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh
dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana, diberikan tunjangan
Penyuluh Keluarga Berencana setiap bulan.
Pasal 3
Besarnya tunjangan Penyuluh Keluarga Berencana sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan
Presiden ini.
Pasal 4
(1) Tunjangan Penyuluh Keluarga Berencana sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3, diberikan terhitung mulai tanggal 1 Januari 2007.
(2) Sejak mulai tanggal pemberian tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), bagi Pegawai Negeri Sipil yang telah menerima tunjangan Penyuluh
Keluarga Berencana berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2006
tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana,
kepadanya hanya diberikan selisih kekurangan besarnya tunjangan
Penyuluh Keluarga Berencana.
Pasal 5
Pemberian tunjangan Penyuluh Keluarga Berencana dihentikan apabila
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, diangkat dalam
jabatan struktural atau jabatan fungsional lain atau karena hal lain yang
mengakibatkan pemberian tunjangan dihentikan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 6
Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan Peraturan Presiden
ini, diatur oleh Menteri Keuangan dan/atau Kepala Badan Kepegawaian
Negara, baik secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri menurut
bidang tugasnya masing-masing.
Pasal 7
Dengan berlakunya Peraturan Presiden ini, maka Peraturan Presiden Nomor 57
Tahun 2006 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga
Berencana, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 8
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 Juni 2007
PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIA,
ttd
DR. H. SUSILO BAMBANG
YUDHOYONO
LAMPIRAN
PERATURAN PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 64 Tahun 2007
TANGGAL : 28 Juni 2007
PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIA,
DR. H. SUSILO
BAMBANG
YUDHOYONO