Sutradara
Lakonde
GUSTI
Bapak… Ibu! Pak! Pak’eeee.
CUT TO:
BU JONO
Pak? Itu suara Gusti?
PAK JONO
Heh? Opo? Opo Bu? Liburan ke Bali?
BU JONO
Bukan ngajak liburan ke Bali Pak. Itu
loh, Gusti, Gusti anak kita!!
PAK JONO
Buk!? Kalau ngomong mbok ya nggak usah
bentak-bentak begitu, dosa lo Bu berani
sama suami.
BU JONO
Udah Budek emosian. Huh…
GUSTI
Pak! Kabar bagus Pak, Bu! Ibu!
GUSTI
Lihat Pak, Bu. Gusti sudah lulus sidang
skripsi. Gusti sudah lulus kuliah
sekarang, tinggal nunggu wisuda 2 bulan
lagi.
Pak Jono dan Bu Jono yang mendengar itu sangat senang. PAK
JONO langsung teriak-teriak, semua petani yang ada di
sekitar situ akan dia traktir semua.
PAK JONO
Sedulurku kabeh! Sini! Sini semuanya!
Kumpul kabeh! Semua tak traktir!
Semuanya tak ajak makan enak!
PETANI 1
Weh, mau di traktir opo Pak Jono?
PAK JONO
Sak njalukmu! Pengen makan apa saja
hari ini tak turutin! Aku lagi bahagia!
Anakku Gusti ini, sudah jadi sarjana
ekonomi. Anak kebanggaan!
PETNANI 2
Wah aku nasi pecel saja kalau gitu.
PETANI 3
Bakso boleh ndak Pak Jono?
PAK JONO
Ayam goreng, pizza, bebek goreng, apa
saja boleh. Aku iki lagi bahagia,
anakku bakal jadi orang kantoran.
GUSTI
Pak, gusti mau jadi petani saja. nggak
mau kerja kantoran.
PAK JONO
(dengan rasa tidak percaya)
Apa? Apa katamu tadi?
GUSTI
Anu Pak, Gusti kok prihatin ya lihat
para petani sudah tua-tua semua.
Termasuk Bapak yang sudah tua masih
harus tetap nggarap lahan pertanian
berhektar-hektar.
PAK JONO
Jangan bikin malu kerluaga kamu Le!
Bapak nyekolain kamu tinggi-tinggi itu
biar jadi pegawai Bank, jadi orang
kantoran. Sawah ini nanti akan bapak
jual. Bapak sama ibumu ini mau pensiun
jadi petani.
GUSTI
Gusti nggak setuju kalau Bapak jual
lahan pertanian kita.
(Gusti menunjuk para petani tua dihapan
Gusti)
Kalau bapak jual tanah ini, mereka
semua mau kerja apa Pak?
PAK JONO
Tekat Bapak sudah bulat, tanah ini akan
bapak jual, harganya lagi mahal, sudah
ada yang nawar mau dijadiin hotel.
GUSTI
Jangan di jual Pak, Gusti akan
menerusin pekerjaan Bapak sebagai
petani. Kalau petani nggak ada
regenarasi, 10 tahun lagi nggak ada
PAK JONO
Kamu ngomong opo to Le? Pokoknya kamu
harus kerja kantoran! jadi petani itu
nggak keren! Nggak bisa ngangkat
derajad keluarga!
GUSTI
Keren nggak harus kerja kantoran Pak,
keren nggak harus berdasi! Tapi dengan
cangkul ini, juga bisa keren Pak!
BU JONO
Sudah Pak… katanya tadi mau nraktir
tetangga?
PAK JONO
Pulang semua, bubar! Bubar!
PETANI 5
Nggak jadi di traktir Pak?
PAK JONO
Ba-tal! Kamu nggak lihat anakku sudah
senewen begitu!??
INSERT:
Di tengah sawah, Gusti mencangkul parit, melanjutkan
pekerjaan ayahnya.
BU JONO
Maaf njih pak, bu, besok aja biar Gusti
yang traktir…
PETANI
Njih Bu Jono… ndak apa-apa…
CUT TO:
GUSTI
Wah!? kotak opo ini? Jangan-jangan
harta karun!?
GUSTI
Patung apa ya ini? Kayak Putri Raja?
Ini pasti patung bersejarah dari
reruntuhan Candi Prambanan… keren nih
buat hiasan kamar…
Gusti terlihat mikir dan kagum dengan patung yang baru saja
dia temukan.
GUSTI
Auuwduh…
Gusti mengucek matanya, yang makin perih kena air kotor dan
lumpur. Bahkan mukanya makin penuh lumpur. Dengan pandangan
setengah kabur Gusti melihat seorang Putri cantik
mengulurkan tangannya ke Gusti. Putri cantik itu hendak
membantu Gusti bangun. Gusti panik, kaget seperti mimpi.
GUSTI
Si.. Siapa kamu?
PUTRI
Gusti… ayo bangun!
BU JONO
Gusti! ayo bangun! Malah mainan! Udah
sore! Pulang!
GUSTI
Putri?
BU JONO
Putri opo? Aku ini ibumu!
GUSTI
Eh.. iya.. Anu Bu, tadi kayaknya ada
putri cantik disini. Atau? Jangan-
BU JONO
Putri opo? Ngimpi opo nglindur?
GUSTI
Bu, gusti nemu ini Bu. Lihat to Bu,
bagus banget kan Bu? Barang antik loh
ini…
BU JONO
Patung batu gitu, banyak di prambanan
sana. Batu gitu dibilang antik? Antik
apanya?
GUSTI
GUSTI
Gusti? Kamu sehat to?
GUSTI
Sehat kok Bu.
BU JONO
Sehat kok ngomong sama batu?
GUSTI
Eit! Jangan dibuang to bu. Dari pada
ibu buang, nanti Gusti akan kasih ke
museum, kalau beneran benda purbakala
kan bagus untuk ilmu pengetahuan.
GUSTI
Patung ini Gusti kasih nama Putri..
cantik kan Bu namanya?
BU JONO
(kesel, gemes ke Gusti)
Putri batu!?
BU JONO
Kamu mau kemana to kok dandan rapi
begitu?
GUSTI
Mau ketemu pacar dong, kan malam
minggu.
BU JONO
GUSTI
Bu. Ibuku tersesayang, jadi petani itu
peluang ekonominya sangat bagus untuk
ke depan.
BU JONO
Ibu ndak masalah kamu mau jadi apa,
tapi kamu harus inget, Bapakmu banting
tulang siang malam buat nyekolahin
kamu, habis biaya ratusan juta!
GUSTI
Beres, nanti Gusti jelasin ke Bapak.
Ayo Bu, makan sekalian?
CUT TO:
GUSTI
Waduh telat ini. Bisa diomelin Leny
kalau begini.
CUT TO:
GUSTI
Leny.. kekasihku sayang.
GUSTI
Duh kok mayun sih didatengin Brad Pitt?
Ilang loh cantiknya….
LENY
Udah jangan becanda terus! Emang kalau
ilang cantiknya kamu jadi nggak cinta?
Gusti jadi mati kutu dengan jawaban Leny yang ketus. Tangan
Gusti masih di taruh di belakang. Lalu Gusti menunjukkan
bunga mawar yang dibawa. Gusti berusaha Romatis. Tapi Leny
bukannya seneng, tapi terlihat kesel, bahkan nggak mau
nerima bunga yang diulurkan Gusti padanya.
LENY
Lama banget sih? Mampir kemana sih?
Gusti duduk di kursi kosong dekat Leny. Bunga yang dia bawa
diletakkan di dekat Leny. Gusti pegang topeng kertas
bergambar wajah Brad Pitt. Di meja terlihat menu makanan
yang sudah di pesan Leny juga sudah habis.
GUSTI
Maaf ya Len.. macet…
LENY
Alesan itu yang masuk akal… ini Jogja,
bukan Jakarta…
GUSTI
(dengan muka melas)
Jogja udah nggak kayak dulu, Jogja udah
macet. Udah banyak mall, apalagi malam
minggu, banyak wisatawan berkunjung,
bikin jalanan makin padet…
LENY
Alesan! Yang jelas udah 1 jam aku
nunggu disini.
GUSTI
(penasaran)
Apa ini Len?
LENY
(antusias)
Itu masa depan kita. Siapin aja dulu
lamarannya. Ada lowongan Hotel, ada
lowongan di Bank Swasta, ada juga di
BUMN. Tinggal kamu mau pilih yang mana?
Nanti Leny yang akan urus semuanya,
surat lamaran juga udah aku siapin.
LENY (CON’T)
Kalau kamu sudah dapat kerja, sudah
jadi orang kantoran, sudah punya gaji
tetap kita bisa segera menikah.
JRENG!
Leny kaget, dia tidak percaya dengan perkataan Gusti. Leny
terlihat tidak terima dengan keputusan Gusti menjadi
Petani.
LENY
Hah? jadi petani? kamu nggak serius
kan? Gusti? Kamu bercandakan?
GUSTI
Aku serius. Jadi petani itu keren len…
LENY
What? nggak! Enggak ada keren-kerennya
jadi petani.
GUSTI
Keren kok! Sekeren Brad Pit malah Len..
LENY
Brad Piit itu artis, dia keren karena
bukan Petani. Kamu harus kerja
kantoran, kamu harus pakai dasi, celana
necis pakai jas… biar kayak Brd Pitt.
Petani itu bajunya kumel, bau apek,
keringatan tiap hari. Leny nggak mau
punya suami petani.. hii…
GUSTI
Keputusanku udah bulet. Bulet bagaikan
telur bebek. Jadi petani itu enak,
nggak ada bos, kita bisa atur waktu
kapan mau kerja, kapan mau istirahat.
LENY
Enggak… enggak… dan enggak…
GUSTI
Kalau ndak ada generasi penerus petani,
nantinya Indonesia bakal kehilangan
petani, kita makan apa coba?
LENY
Gusti! Kalau kamu serius mau jadi
petani, kamu tinggal milih, lanjut
hubungan sama Leny terus menikah atau
jadi petani dan hubungan kita selesai?
Perkataan Leny yang cukup keras dan cukup tegas itu membuat
beberapa pelanggan melihat ke arah mereka. Gusti jadi malu.
GUSTI
Leny? Malu ah di lihat orang. duduk
dong sayang, duduk…
GUSTI (CON’T)
Len, aku itu cinta sama kamu, aku itu
sayag sama kamu, dan aku tetep pengen
nikah sama Leny tapi tetep jadi petani.
Jangan dibikin rumit Len..
LENY
Justru itu! Aku nggak mau hidupku makin
rumit karena punya suami petani!
Hubungan kita selesai sampai disini!
CUT TO:
LENY
Nggak ada yang salah kekasih minta
dukungan, yang salah itu seorang
kekasih minta dukungan yang enggak
masuk akal. Pilihannya cuman satu, Leny
atau petani?
GUSTI
LENY
Aku rasa nggak ada yang perlu dibahas
lagi…
GUSTI
Len? Dengerin dulu to Len… Aku janji
nggak akan jadi petani miskin. Tanah
Bapakku itu puluhan hektar Len. Nggak
cuman sepetak.
LENY
Gusti!?? Ini jaman sudah modern, udah
jamannya gadged! Semua serba online!
Nggak ada ceritanya petani yang
modalnya cuman cangkul itu bisa sukses!
GUSTI
Justu itu Len, ketika semua orang
meninggalkan profesi petani, peluang
buat aku sukses itu makin gede…
tolonglah Len kamu pikirkan sekali
lagi. Udah 4 tahun kita susah seneng
bareng Len.
LENY
Bener! Bener banget! 4 tahun susah
senang kita bisa lalui bersama, dan
kamu hancurkan semuanya dalam 4 menit!
Cukup Gusti! Cu-kup! Silahkan kamu
kejar mimpimu jadi petani! Kamu egois!
Kamu cuman mikirin mimpimu sendiri,
nggak pernah mau mikirin mimpiku!
GUSTI
Oke Len! Oke! Aku akan buktiin sama
kamu kalau jadi petani bisa Sukses! Aku
akan bukktin Len!
GUSTI
Leny??!
GUSTI
Bayar opo? Nggak makan apa-apa kok
suruh bayar?
GUSTI
Sebagai pacar yang baru diputusin
pacarnya, aku tetep harus bayar? Huh!
CUT TO:
GUSTI
Putri? Putri!!
BACK TO REAL:
GUSTI
Kenapa aku tidur sama patung batu??
Perasan semalam ada diatas meja?
CUT TO:
GUSTI
Mulai hari ini Gusti adalah Petani,
sama seperti Bapak Ibu…
PAK JONO
Bapak ora setuju!
BU JONO
Kalau nggak ikhlas jadi petani nggak
usah maksa… wes tidur lagi sana!
GUSTI
Oh, tenang Bu… Gusti galau bukan karena
jadi petani, tapi karena tadi malem
diputusin Leny.
BU JONO
Di putisin leny? Bukannya selama ini
baik-baik aja?
GUSTI
Ya, cuman masalah sepele kok Bu… cuman
gara-gara Leny itu sama kayak Bapak,
sama-sama nggak setuju kalau Gusti jadi
petani.
PAK JONO
Hahaha… ya jelas wae diputusin,
perempuan mana mau punya suami petani?
Pergi ke sawah? Panas-panasan? Gatel-
gatel? Mandi keringet? Bau apek! Lepek!
GUSTI
Itu ibu mau jadi istri petani kayak
bapak yang lepek!?
PAK JONO
Dengerin yo Le! Ibumi itu terpaksa!
Dulu bapakmu ini bukan petani, Bapakmu
ini dulunya pegawai BUMN, terus di
pecat, makanya menggarap tanah dan
terpaksa jadi petani!
GUSTI
Nah, makanya Pak! Gusti nggak mau kerja
kantoran, nanti dipecat kayak bapak.
Kalau dipecat ujung-ujungnya jadi
petani juga to? Petani nggak iklas?
BU JONO
Gusti, ibu ikhlas dan seneng jadi istri
petani. Wes Pak, ayo ke sawah! Keburu
siang!
CUT TO:
ESTABLISH
PERSAWAHAN YANG INDAH DI SEKITAR PRAMBANAN
- BERSAMBUNG -