Anda di halaman 1dari 19

Panen Cinta Putri Raja Draf 1

“PANEN CINTA PUTRI RAJA”

Cerita & Skenario


Endik Koeswoyo

Sutradara
Lakonde

Skenario draf 1 – 13 Maret 2017

1. EXT. JALANAN DEKAT CANDI PRAMBANAN. SIANG.


CAST: GUSTI
Jalanan dengan pemandangan areal persawahan yang indah
dengan latar belakang candi Prambanan terlihat megah. Tidak
lama kemudian muncul Gusti, menaiki sepeda motornya, cukup
ngebut. Wush… Gusti terlihat sangat bahagia siang menjelang
sore itu. Dengan kemeja putih rapi, dasi hitam dan celana
bahan hitam, sepatu disemir mengkilap. Gusti ngebut naik
motor, sambil teriak-teriak memanggil Bapak dan Ibunya.

GUSTI
Bapak… Ibu! Pak! Pak’eeee.

Motor Gusti terus melaju, menuju Sawah Pak Jono milik


ayahnya.

CUT TO:

2. EXT. SAWAH PAK JONO. SIANG.


CAST: PAK JONO, BU JONO
Di sawah miliknya, Pak Jono dan Bu Jono sedang bekerja di
sawah, Pak Jono membetulkan aliran air di sawahnya dengan
cangkulnya. Sementara Bu Jono tidak jauh dari Pak Jono
sedang memasang orang-orangan sawah. Bu Jono yang sedang
menggarap sawah mereka kaget, mendengar suara teriakan
Gusti. BU JONO bilang ke suaminya.

Skenario – Endik Koeswoyo Page | 1


Panen Cinta Putri Raja Draf 1

BU JONO
Pak? Itu suara Gusti?

PAK JONO yang sedikit budek karena sudah tua, bingung.

PAK JONO
Heh? Opo? Opo Bu? Liburan ke Bali?

BU JONO
Bukan ngajak liburan ke Bali Pak. Itu
loh, Gusti, Gusti anak kita!!

Kata BU JONO sembari mengencangkan suaranya. PAK JONO


terlihat kesal karena istrinya teriak ke dia.

PAK JONO
Buk!? Kalau ngomong mbok ya nggak usah
bentak-bentak begitu, dosa lo Bu berani
sama suami.

BU JONO geleng kepala kesel.

BU JONO
Udah Budek emosian. Huh…

Gerutu Bu Jono. Pak Jono dan Bu Jono menoleh ke arah


pinggir sawah.

INSERT: Di jalan dekat sawah Pak Jono, dari kejauhan tampak


GUSTI teriak-teriak senang. Masih diatas motornya yang
mulai melambat.

GUSTI
Pak! Kabar bagus Pak, Bu! Ibu!

Gusti terlihat sangat bahagia. Sambil memarkir motornya


yang baru saja berhenti di tepi jalan, di pinggir sawah
Bapaknya. Di dekat situ ada Motor tua milik Pak Jono, di
tempat biasa dia parkir.

Dari tengah sawah, Pak Jono dan Bu Jono bergegas ke arah


Gusti. Pak Jono panggul cangkulnya.
CUT TO:

3. EXT. JALANAN PINGGIR SAWAH. SORE


CAST: GUSTI, PAK JONO, BU JONO, 4 PETANI LELAKI TUA, 2 PETANI PEREMPUAN TUA.
Pak Jono dan Bu Jono sampai di tempat Gusti. Gusti langsung
menunjukkan skripsinya, plus surat hasil sidangnya. GUSTI
sangat senang.

Skenario – Endik Koeswoyo Page | 2


Panen Cinta Putri Raja Draf 1

GUSTI
Lihat Pak, Bu. Gusti sudah lulus sidang
skripsi. Gusti sudah lulus kuliah
sekarang, tinggal nunggu wisuda 2 bulan
lagi.

Pak Jono dan Bu Jono yang mendengar itu sangat senang. PAK
JONO langsung teriak-teriak, semua petani yang ada di
sekitar situ akan dia traktir semua.

PAK JONO
Sedulurku kabeh! Sini! Sini semuanya!
Kumpul kabeh! Semua tak traktir!
Semuanya tak ajak makan enak!

Para petani yang ada di dekat situ langsung buru-buru


mendekat. Semua senang. Pak Jono begitu bangga pada Gusti
anaknya.

PETANI 1
Weh, mau di traktir opo Pak Jono?

PAK JONO
Sak njalukmu! Pengen makan apa saja
hari ini tak turutin! Aku lagi bahagia!
Anakku Gusti ini, sudah jadi sarjana
ekonomi. Anak kebanggaan!

PETNANI 2
Wah aku nasi pecel saja kalau gitu.

PETANI 3
Bakso boleh ndak Pak Jono?

PAK JONO
Ayam goreng, pizza, bebek goreng, apa
saja boleh. Aku iki lagi bahagia,
anakku bakal jadi orang kantoran.

Pak Jono tidak bisa menyembunyikan rasa bangga dan


bahagianya, dia sampai meremas bahu Gusti sambil memeluknya
dengan tangan kanan, ditunjukin ke para pertani yang sudah
pada kumpul disitu. Tapi, Gusti terlihat sangat prihatin
dengan nasib para petani di kampungnya.

GUSTI
Pak, gusti mau jadi petani saja. nggak
mau kerja kantoran.

JRENG! Semua orang menatap Gusti heran. Paling heran dan


paling kaget adalah Pak Jono dan Bu Jono.

Skenario – Endik Koeswoyo Page | 3


Panen Cinta Putri Raja Draf 1

PAK JONO
(dengan rasa tidak percaya)
Apa? Apa katamu tadi?

Gusti ragu, tetapi dia menjelaskan niatnya pada Bapaknya,


ibunya dan para petani yang ada disitu.

GUSTI
Anu Pak, Gusti kok prihatin ya lihat
para petani sudah tua-tua semua.
Termasuk Bapak yang sudah tua masih
harus tetap nggarap lahan pertanian
berhektar-hektar.

Gusti memperhatikan para petani yang sudah tua-tua itu.


Semua kumpul karena tadi hendak ditraktir Pak Jono,
jumlahnya ada 6 Orang, 4 laki-laki tua, 2 Orang perempuan
tua. Pak Jono terlihat tidak percaya dengan ucapan Gusti.
Dia tetap menyarankan Gusti kerja kantoran.

PAK JONO
Jangan bikin malu kerluaga kamu Le!
Bapak nyekolain kamu tinggi-tinggi itu
biar jadi pegawai Bank, jadi orang
kantoran. Sawah ini nanti akan bapak
jual. Bapak sama ibumu ini mau pensiun
jadi petani.

Tetapi Gusti langsung menolak keinginan Bapaknya.

GUSTI
Gusti nggak setuju kalau Bapak jual
lahan pertanian kita.
(Gusti menunjuk para petani tua dihapan
Gusti)
Kalau bapak jual tanah ini, mereka
semua mau kerja apa Pak?

PAK JONO
Tekat Bapak sudah bulat, tanah ini akan
bapak jual, harganya lagi mahal, sudah
ada yang nawar mau dijadiin hotel.

GUSTI
Jangan di jual Pak, Gusti akan
menerusin pekerjaan Bapak sebagai
petani. Kalau petani nggak ada
regenarasi, 10 tahun lagi nggak ada

Skenario – Endik Koeswoyo Page | 4


Panen Cinta Putri Raja Draf 1

petani yang nanam padi, Indonesia ini


akan impor beras Pak…

PAK JONO
Kamu ngomong opo to Le? Pokoknya kamu
harus kerja kantoran! jadi petani itu
nggak keren! Nggak bisa ngangkat
derajad keluarga!

GUSTI
Keren nggak harus kerja kantoran Pak,
keren nggak harus berdasi! Tapi dengan
cangkul ini, juga bisa keren Pak!

Gusti langsung melepas sepatunya, melinting baju dan


celananya. Dia ambil cangkul milik Pak Jono, lalu langsung
nyamplung ke sawah.

Pak Jono makin heran dengan Gusti, bahkan tampak mulai


emosi.
PAK JONO
Gusti!? gusti!!

Bu Jono mendekati suaminya.

BU JONO
Sudah Pak… katanya tadi mau nraktir
tetangga?

Pak Jono kesal.

PAK JONO
Pulang semua, bubar! Bubar!

Teriak Pak Jono kesal, Para petani kecewa tidak jadi


ditraktir.

PETANI 5
Nggak jadi di traktir Pak?

PAK JONO
Ba-tal! Kamu nggak lihat anakku sudah
senewen begitu!??

INSERT:
Di tengah sawah, Gusti mencangkul parit, melanjutkan
pekerjaan ayahnya.

Pak Jono yang kesal, langsung pulang naik Motornya. Bu Jono


sampai ditinggalin disitu. Bu Jono kemasin barang-

Skenario – Endik Koeswoyo Page | 5


Panen Cinta Putri Raja Draf 1

barangnya. Sambil minta maaf sama petani yang kecewa batal


ditraktir.

BU JONO
Maaf njih pak, bu, besok aja biar Gusti
yang traktir…

PETANI
Njih Bu Jono… ndak apa-apa…

Semua petani kembali bekerja ke tempat masing-masing. Ada


raut kecewa diwajah mereka.

CUT TO:

4. EXT. SAWAH PAK JONO. SIANG.


CAST: GUSTI, PUTRI, BU JONO
Siang itu Gusti asik melanjutkan pekerjaan bapaknya. Gusti
lalu menggali parit, mengalirkan air ke sawah mereka.
Ketika sedang mencangkul di sawah membuat aliran air, tiba-
tiba BLETAK! Gusti kaget, cangkulnya menghantam sebuah
kotak kayu.

Tampak kotak kayu sekitar 60 centi meter dengan ukiran


klasik menyembul dari lumpur sawah. Gusti buru-buru
memeriksanya.

GUSTI
Wah!? kotak opo ini? Jangan-jangan
harta karun!?

Gusti kaget, ketika dibuka isinya satu buah patung dari


batu dengan tinggi sekitar 50 centi meter, patung batu itu
tampak Kuno tapi masih terlihat sempurna bentuk dan
ukirannya.

Gusti memperhatikan patung seorang Putri perempuan. Gusti


penasaran sekali, dia amati patung itu sambil membersihkan
lumpur yang memenuhi patung itu. Bahkan sempat dibilas
dengan air oleh Gusti.

GUSTI
Patung apa ya ini? Kayak Putri Raja?
Ini pasti patung bersejarah dari
reruntuhan Candi Prambanan… keren nih
buat hiasan kamar…

Gusti terlihat mikir dan kagum dengan patung yang baru saja
dia temukan.

Skenario – Endik Koeswoyo Page | 6


Panen Cinta Putri Raja Draf 1

Disaat Gusti memperhatikan patung itu, tanganya seperti


kesetrum. BRET ZZZT… Gusti sampai teriak kaget sambil
melepaskan patung itu.

GUSTI
Auuwduh…

Sambil melepaskan patung itu, Gusti terhuyung ke belakang,


dan jatuh ke sawah BYUR! Patung terlepas dari tangan Gusti.
Gusti belepotan tanah berlumpur campur air.

Gusti mengucek matanya, yang makin perih kena air kotor dan
lumpur. Bahkan mukanya makin penuh lumpur. Dengan pandangan
setengah kabur Gusti melihat seorang Putri cantik
mengulurkan tangannya ke Gusti. Putri cantik itu hendak
membantu Gusti bangun. Gusti panik, kaget seperti mimpi.

GUSTI
Si.. Siapa kamu?

Putri cantik itu senyum ke Gusti. Mengulurkan tangannya.

PUTRI
Gusti… ayo bangun!

Suara Putri begitu lembut, menggetarkan hati Gusti. Karena


dikiranya mimpi, Gusti tidak segera menyambut uluran tagan
Putri, dia malah bersihin wajahnya, mencoba melihat lebih
jelas lagi, tapi ternyata yang dilihat Gusti sebagai putri
cantik tadi adalah Bu Jono ibunya Gusti.

BU JONO
Gusti! ayo bangun! Malah mainan! Udah
sore! Pulang!

Gusti kaget bukan kepalang, dia melihat ibunya mengulurkan


tangan hendak membantu Gusti bangun dari jatuhnya sambil
mengomel. Gusti buru-buru bangun sendiri, dia celingukan,
bingung dan penasaran.

GUSTI
Putri?

Bu Jono heran dengan anaknya.

BU JONO
Putri opo? Aku ini ibumu!

GUSTI
Eh.. iya.. Anu Bu, tadi kayaknya ada
putri cantik disini. Atau? Jangan-

Skenario – Endik Koeswoyo Page | 7


Panen Cinta Putri Raja Draf 1

jangan ibu ini titisan Putri Prambanan?


Iya Bu?

Bu Jono makin kesel sama anaknya. Dia memegang kening


anaknya. Mikir sejanak lalu geleng kepala.

BU JONO
Putri opo? Ngimpi opo nglindur?

Gusti buru-buru ambil Patung dan Kotak yang dia temukan


sambil celingukan. Penuh rasa penasaran dengan sosok Putri
yang tadi sempat dia lihat

GUSTI
Bu, gusti nemu ini Bu. Lihat to Bu,
bagus banget kan Bu? Barang antik loh
ini…

Gusti bicara ke ibunya sambil nunjukin patung yang baru dia


temukan. Bu Jono cuek.

BU JONO
Patung batu gitu, banyak di prambanan
sana. Batu gitu dibilang antik? Antik
apanya?

Gusti senyum kecut. Dia buru-buru mengikuti ibunya yang


jalan ke arah pinggir sawah, ke arah motor Gusti di parkir
tadi. Gusti memasukkan patung ke dalam kotak, dan
membawanya pulang.
CUT TO:

ESTABLISH RUMAH GUSTI SORE

5. INT. KAMAR GUSTI. SORE.


CAST: GUSTI, BU JONO.
Di kamarnya Gusti tampak selesai Mandi, sudah selesai ganti
baju kemeja kerena siap apel, tapi kemejanya belum di
kancingkan. Gusti malah sibuk membersihkan Patung dan kotak
kayu yang sudah selesai dia cuci, dan kini dia lap dengan
kain biar kering.

Gusti lalu meletakkan di meja belajarnya, Gusti masih


serius membersihkannya dengan kain, lalu menyimpan kotak
kayu di atas lemari. Gusti mengamati patung itu, kagum dan
memuji-mujinya.

GUSTI

Skenario – Endik Koeswoyo Page | 8


Panen Cinta Putri Raja Draf 1

Cantik sekali patung ini. Cantik


seperti putri Raja dari kayangan.
Benar-benar cantik.

Muncul BU Jono mengejutkan Gusti, langsung pegang kening


anaknya.

GUSTI
Gusti? Kamu sehat to?

Gusti polos jawab polos.

GUSTI
Sehat kok Bu.

BU JONO
Sehat kok ngomong sama batu?

Bu Jono hendak ambil patung itu, hendak dibuangnya ke


tempat sampah di kamar Gusti. Gusti langsung melarangnya.

GUSTI
Eit! Jangan dibuang to bu. Dari pada
ibu buang, nanti Gusti akan kasih ke
museum, kalau beneran benda purbakala
kan bagus untuk ilmu pengetahuan.

Gusti langsung merebut patung itu dari tangan ibunya. Bu


Jono geleng kepala melihat ulah anaknya. Gusti lalu
meletakkan patung itu di mejanya dengan hati-hati.

GUSTI
Patung ini Gusti kasih nama Putri..
cantik kan Bu namanya?

BU JONO
(kesel, gemes ke Gusti)
Putri batu!?

Gusti lalu dandan rapi, pasang kancing bajunya, pakai


minyak wangi.

BU JONO
Kamu mau kemana to kok dandan rapi
begitu?

GUSTI
Mau ketemu pacar dong, kan malam
minggu.

BU JONO

Skenario – Endik Koeswoyo Page | 9


Panen Cinta Putri Raja Draf 1

Makan dulu sama Bapakmu sebelum pergi,


seharian bapakmu uring-uringan. Kamu
ini gimana to Le? Masak mimpi cuman
jadi petani?

Gusti tersenyum, jelasin ke ibunya.

GUSTI
Bu. Ibuku tersesayang, jadi petani itu
peluang ekonominya sangat bagus untuk
ke depan.

Bu Jono terlihat kesel dengan rayuan Gusti.

BU JONO
Ibu ndak masalah kamu mau jadi apa,
tapi kamu harus inget, Bapakmu banting
tulang siang malam buat nyekolahin
kamu, habis biaya ratusan juta!

Gusti senyum, dia selesai dandan. Gusti merangkul ibunya,


merayunya, lalu mengajaknya keluar kamar.

GUSTI
Beres, nanti Gusti jelasin ke Bapak.
Ayo Bu, makan sekalian?

Mereka keluar dari kamar Gusti.

CUT TO:

ESTABLISH, SUASANA JOGJA MALAM HARI.


6. EXT. JALANAN JOGJA/BERBAGAI SUDUT. MALAM
CAST: GUSTI
Gusti dengan menaiki motornya, melintasi sudut-sudut Jogja,
tapi Jogja yang sudah padat kendaran. Gusti bahkan sempat
terjebak kemacetan di Jalanan Jogja.

Gambarkan Jogja yang padat, Jogja sudah tidak seperti dulu,


sekarang banyak mall dan bikin macet. Gusti sempet
ngedumel, melihat jam tangannya.

GUSTI
Waduh telat ini. Bisa diomelin Leny
kalau begini.

Gusti buru-buru memacu motornya. Menyelinap diantara


kendaraan yang cukup padat malam Minggu itu.

Di gantungan depan motornya Gusti, ada sebuah plastik,


isinya sekuntum bunga mawar, terlihat sedikit, dibungkus

Skenario – Endik Koeswoyo Page | 10


Panen Cinta Putri Raja Draf 1

kresek digantung di motornya. Gusti tipe cowok romantis dan


humoris.

CUT TO:

7. INT. SEBUAH CAFÉ. MALAM.


CAST: GUSTI, LENY, PELAYAN CAFÉ PRIA, PELAYAN CAFÉ WANITA, EXTRAS PENGUNJUNG
CAFÉ.
Gusti sampai di sebuah café, dia celingukan, lalu melihat
Leny ada di salah satu sudt café. Gusti mengendap-endap,
hendak memberikan surprise ke Leny kekasihnya. Gusti muncul
dari belakang Leny, dia sudap pakai topeng kertas dengan
muka BRAD PITT. Lalu melompat kecil ke samping Leny.

GUSTI
Leny.. kekasihku sayang.

Leny nggak bereaksi, dia sibuk baca-baca beberapa lembar


kertas isinya lowongan pekerjaan. Gusti buka topengnya
lalu senyum, berusaha meminta maaf.

GUSTI
Duh kok mayun sih didatengin Brad Pitt?
Ilang loh cantiknya….

LENY
Udah jangan becanda terus! Emang kalau
ilang cantiknya kamu jadi nggak cinta?

Gusti jadi mati kutu dengan jawaban Leny yang ketus. Tangan
Gusti masih di taruh di belakang. Lalu Gusti menunjukkan
bunga mawar yang dibawa. Gusti berusaha Romatis. Tapi Leny
bukannya seneng, tapi terlihat kesel, bahkan nggak mau
nerima bunga yang diulurkan Gusti padanya.

LENY
Lama banget sih? Mampir kemana sih?

Gusti duduk di kursi kosong dekat Leny. Bunga yang dia bawa
diletakkan di dekat Leny. Gusti pegang topeng kertas
bergambar wajah Brad Pitt. Di meja terlihat menu makanan
yang sudah di pesan Leny juga sudah habis.

GUSTI
Maaf ya Len.. macet…

LENY
Alesan itu yang masuk akal… ini Jogja,
bukan Jakarta…

Skenario – Endik Koeswoyo Page | 11


Panen Cinta Putri Raja Draf 1

GUSTI
(dengan muka melas)
Jogja udah nggak kayak dulu, Jogja udah
macet. Udah banyak mall, apalagi malam
minggu, banyak wisatawan berkunjung,
bikin jalanan makin padet…

LENY
Alesan! Yang jelas udah 1 jam aku
nunggu disini.

Leny lalu ngasih beberapa lembar kertas, informasi lowongan


pekerjaan.

GUSTI
(penasaran)
Apa ini Len?

LENY
(antusias)
Itu masa depan kita. Siapin aja dulu
lamarannya. Ada lowongan Hotel, ada
lowongan di Bank Swasta, ada juga di
BUMN. Tinggal kamu mau pilih yang mana?
Nanti Leny yang akan urus semuanya,
surat lamaran juga udah aku siapin.

Gusti tampak tidak seantusias Leny. Dia memperhatikan


informasi lowongan pekerjaan itu.

LENY (CON’T)
Kalau kamu sudah dapat kerja, sudah
jadi orang kantoran, sudah punya gaji
tetap kita bisa segera menikah.

Leny terliat cukup bersemangat dengan impiannya. Tetapi


Gusti bilang dia nggak mau kerja kantoran, dia mau jadi
petani saja.
GUSTI
Aku nggak mau kerja kantoran, aku mau
jadi saja

JRENG!
Leny kaget, dia tidak percaya dengan perkataan Gusti. Leny
terlihat tidak terima dengan keputusan Gusti menjadi
Petani.
LENY
Hah? jadi petani? kamu nggak serius
kan? Gusti? Kamu bercandakan?

Gusti mengangguk, yakin.

Skenario – Endik Koeswoyo Page | 12


Panen Cinta Putri Raja Draf 1

GUSTI
Aku serius. Jadi petani itu keren len…

LENY
What? nggak! Enggak ada keren-kerennya
jadi petani.

GUSTI
Keren kok! Sekeren Brad Pit malah Len..

Gusti mencoba bercanda, mencairkan suasan dengan nunjukin


topeng wajah Brad Pitt.

LENY
Brad Piit itu artis, dia keren karena
bukan Petani. Kamu harus kerja
kantoran, kamu harus pakai dasi, celana
necis pakai jas… biar kayak Brd Pitt.
Petani itu bajunya kumel, bau apek,
keringatan tiap hari. Leny nggak mau
punya suami petani.. hii…

Leny terlihat jijik membayangkan petani yang kumel dan


dekil. Tapi Gusti tetep ngotot, dia milih jadi petani.

GUSTI
Keputusanku udah bulet. Bulet bagaikan
telur bebek. Jadi petani itu enak,
nggak ada bos, kita bisa atur waktu
kapan mau kerja, kapan mau istirahat.

LENY
Enggak… enggak… dan enggak…

GUSTI
Kalau ndak ada generasi penerus petani,
nantinya Indonesia bakal kehilangan
petani, kita makan apa coba?

Leny makin kesel ke Gusti yang masih ngotot. Leny sampai


berdiri dari kursinya.

LENY
Gusti! Kalau kamu serius mau jadi
petani, kamu tinggal milih, lanjut
hubungan sama Leny terus menikah atau
jadi petani dan hubungan kita selesai?

Skenario – Endik Koeswoyo Page | 13


Panen Cinta Putri Raja Draf 1

Perkataan Leny yang cukup keras dan cukup tegas itu membuat
beberapa pelanggan melihat ke arah mereka. Gusti jadi malu.

GUSTI
Leny? Malu ah di lihat orang. duduk
dong sayang, duduk…

Gusti pikir Leny bercanda dengan katanya tadi, Gusti merayu


Leny buat duduk dan kembali tenang. Gusti lalu jawab dengan
santai setelah Leny kembali duduk.

GUSTI (CON’T)
Len, aku itu cinta sama kamu, aku itu
sayag sama kamu, dan aku tetep pengen
nikah sama Leny tapi tetep jadi petani.
Jangan dibikin rumit Len..

Leny terhenyak dengan jawaban Gusti.

LENY
Justru itu! Aku nggak mau hidupku makin
rumit karena punya suami petani!
Hubungan kita selesai sampai disini!

Leny marah langsung kemasin barang-barangnnya lalu buru-


buru pergi ninggalin café. Gusti bingung sendiri, semua
mata memandang padanya. Gusti buru-buru kejar Leny.

CUT TO:

8. INT. HALAMAN SEBUAH CAFÉ. MALAM.


CAST: LENY, GUSTI, PELAYAN CAFÉ WANITA.
Di halaman café, di tempat Parkir, Leny yang marah,
langsung buka pintu mobilnya, dia mau masuk ke dalam mobil,
tetapi di tahan sama Gusti.
GUSTI
Leny… aku minta dukungan kamu buat
kejar mimpiku. Apa salah seorang
kekasih minta dukungan kekasih hatinya?

LENY
Nggak ada yang salah kekasih minta
dukungan, yang salah itu seorang
kekasih minta dukungan yang enggak
masuk akal. Pilihannya cuman satu, Leny
atau petani?

Gusti berpikir sejenak, dia tetep milih jadi petani.

GUSTI

Skenario – Endik Koeswoyo Page | 14


Panen Cinta Putri Raja Draf 1

Aku tetep milih jadi petani dan menikah


sama Leny. Itu Len pilihanku…

LENY
Aku rasa nggak ada yang perlu dibahas
lagi…

Leny hendak masuk mobil, Gusti masih berusaha menahannya.

GUSTI
Len? Dengerin dulu to Len… Aku janji
nggak akan jadi petani miskin. Tanah
Bapakku itu puluhan hektar Len. Nggak
cuman sepetak.

LENY
Gusti!?? Ini jaman sudah modern, udah
jamannya gadged! Semua serba online!
Nggak ada ceritanya petani yang
modalnya cuman cangkul itu bisa sukses!

GUSTI
Justu itu Len, ketika semua orang
meninggalkan profesi petani, peluang
buat aku sukses itu makin gede…
tolonglah Len kamu pikirkan sekali
lagi. Udah 4 tahun kita susah seneng
bareng Len.

LENY
Bener! Bener banget! 4 tahun susah
senang kita bisa lalui bersama, dan
kamu hancurkan semuanya dalam 4 menit!
Cukup Gusti! Cu-kup! Silahkan kamu
kejar mimpimu jadi petani! Kamu egois!
Kamu cuman mikirin mimpimu sendiri,
nggak pernah mau mikirin mimpiku!

BRAK! Leny masuk ke dalam mobilnya dan menutup pintu mobil


dengan kesal. KLIK! Leny langsung kunci mobilnya. Gusti
nggak bisa buka pintu.

Saat itu juga Leny mutusin Gusti, Leny langsung pergi


dengan mobilnya. Gusti hanya menatap kepergian Leny dengan
sedih. Gusti jadi emosi sendiri, sambil marah-marah ke
topeng kertas muka Brad Pitt.

GUSTI
Oke Len! Oke! Aku akan buktiin sama
kamu kalau jadi petani bisa Sukses! Aku
akan bukktin Len!

Skenario – Endik Koeswoyo Page | 15


Panen Cinta Putri Raja Draf 1

Gusti yang kesal melangkah pelan ke motornya yang tidak


jauh dari situ. Gusti pasang helm, naik motornya hedak
pulang. Tepi ketika Gusti menghidupkan mesin motornya, ada
sauara perempaun memanggil nama Gusti.

PELAYAN CAFÉ PEREMPAUN


Mas… Tunggu Mas…

Gusti senang, dipikirnya Leny balik lagi.

GUSTI
Leny??!

Tetapi pas menoleh, suara itu bukan Leny, tapi pelayan


café. Senyum Gusti pudar.

PELAYAN CAFÉ PEREMPUAN


Mas mau kemana? Mas kan belum bayar!??

Gusti jadi makin kesel.

GUSTI
Bayar opo? Nggak makan apa-apa kok
suruh bayar?

PELAYAN CAFÉ PEREMPUAN


Kan pacar sampeyan yang baru mutusin
sampeyan itu tadi pesen makannya
banyak, nah pacar sampeyan yang baru
mutusin sampeyan tadi itu belum bayar
Mas… sebagai pacar…

Gustu langsung motong kalimat pelayan dengan persaan


jengkel banget. Gusti ngedumel sambil turun dari motornya.

GUSTI
Sebagai pacar yang baru diputusin
pacarnya, aku tetep harus bayar? Huh!

Gusti balik ke dalam café, bayar pesanan Leny tadi. Pelayan


café senyum, ngikutin Gusti dari belakang.

CUT TO:

ESTABLISH LANSCAPE JOGJA YANG INDAH DI KALA PAGI

9. EXT. SCENE MIMPI GUSTI/TEMPAT INDAH.PAGI.


CAST: GUSTI, PUTRI.

Skenario – Endik Koeswoyo Page | 16


Panen Cinta Putri Raja Draf 1

Ini adalah SCENE MIMPI GUSTI.


Dalam mimpinya GUSTI melihat seorang Putri melangkah
diantara celah-celah candi (dinding Candi Boko) Tapi jangan
ditunjukin ini lokasi mimpinya di mana dan candinya apa.
Cukup dinding-dinding candi saja. Sebagai rasa pesanaran
Gusti. Gusti mengikuti Putri, lalu Putri itu menghilang di
balik dinding candi. Gusti panggil-panggil, tetapi Putri
cantik itu tidak ada.

GUSTI
Putri? Putri!!

BACK TO REAL:

10. INT. KAMAR GUSTI. PAGI.


CAST: GUSTI.
Rupanya Gusti mimpi, dia terbangun dengan kaget di
kamarnya. Gusti heran dan penasaran, menatap patung Batu
yang ada di atas tubuhnya.

GUSTI
Kenapa aku tidur sama patung batu??
Perasan semalam ada diatas meja?

Gusti bangun, lalu meletakkan patung itu di atas mejanya.


Gusti lalu melihat jam dinding, sudah jam 7 pagi. Gusti
dengan malas keluar kamarnya. Bangun kesiangan.

CUT TO:

11. EXT. HALAMAN RUMAH GUSTI. PAGI.


CAST: GUSTI, PAK JONO, BU JONO.
Gusti muncul dari dalam rumahnya dengan malas. Di halaman
sudah terlihat Pak Jono dan Bu Jono sudah siap ke sawah.
Pak Jono sudah menyiapkan motor tua kesayangannya.

Walau Gusti malas-malasan, sambil meluk tiang teras


rumahnya tetapi dia mengatakan pada kedua orang tuanya,
mulai hari ini Gusti adalah petani.

GUSTI
Mulai hari ini Gusti adalah Petani,
sama seperti Bapak Ibu…

Pak Jono tetap nggak setuju.

PAK JONO
Bapak ora setuju!

Skenario – Endik Koeswoyo Page | 17


Panen Cinta Putri Raja Draf 1

Bu Jono melihat Gusti yang berbeda dari biasanya, langsung


tanya ke Gusti.

BU JONO
Kalau nggak ikhlas jadi petani nggak
usah maksa… wes tidur lagi sana!

Gusti langsung memasang sikap semangat. Yang tadinya malas


langsung sigap.

GUSTI
Oh, tenang Bu… Gusti galau bukan karena
jadi petani, tapi karena tadi malem
diputusin Leny.

Bu Jono kaget dengan jawaban Gusti. Tidak percaya anaknya


putus sama Leny.

BU JONO
Di putisin leny? Bukannya selama ini
baik-baik aja?

GUSTI
Ya, cuman masalah sepele kok Bu… cuman
gara-gara Leny itu sama kayak Bapak,
sama-sama nggak setuju kalau Gusti jadi
petani.

Mendengar jawaban Gusti, Pak Jono langsung tertawa ngejek


Gusti.

PAK JONO
Hahaha… ya jelas wae diputusin,
perempuan mana mau punya suami petani?
Pergi ke sawah? Panas-panasan? Gatel-
gatel? Mandi keringet? Bau apek! Lepek!

Gusti senyum, nunjuk ibunya.

GUSTI
Itu ibu mau jadi istri petani kayak
bapak yang lepek!?

Pak Jono mendekat ke Gusti.

PAK JONO
Dengerin yo Le! Ibumi itu terpaksa!
Dulu bapakmu ini bukan petani, Bapakmu
ini dulunya pegawai BUMN, terus di
pecat, makanya menggarap tanah dan
terpaksa jadi petani!

Skenario – Endik Koeswoyo Page | 18


Panen Cinta Putri Raja Draf 1

GUSTI
Nah, makanya Pak! Gusti nggak mau kerja
kantoran, nanti dipecat kayak bapak.
Kalau dipecat ujung-ujungnya jadi
petani juga to? Petani nggak iklas?

Bu Jono langsung melerai perdebatan bapak dan anak itu


dengan ikut bicara.

BU JONO
Gusti, ibu ikhlas dan seneng jadi istri
petani. Wes Pak, ayo ke sawah! Keburu
siang!

Pak Jono hidupin motornya, Bu Jono naik di boncengan. Lalu


meninggalkan halaman rumah itu. Gusti buru-buru ambil
cangkul, topi petani, dia naik motor sendiri, mengejar Pak
Jono dan Bu Jono naik motor berdua. Berangkat ke sawah.

CUT TO:

ESTABLISH
PERSAWAHAN YANG INDAH DI SEKITAR PRAMBANAN

- BERSAMBUNG -

Skenario – Endik Koeswoyo Page | 19

Anda mungkin juga menyukai