Anda di halaman 1dari 13

NASKAH FILM PENDEK

AYRA

Cast:

- Alem Savero Heyura ( Teman David, Minghao)


- Dimas Aditya ( David )
- Imam Akram Rizqy (
- Muhammad Ridho ( David 2 )
- Muhammad Fadhillah (
- Tengku Said Muhtarom ( Ayah David )
- Tengku Hidayat ( Penjual Kue )
- Cheshe Havara Moonray ( Ayra )
- Maulida Hasanah ( Anak David & Ayra )
- Marani Tamelin ( Ibu David )
- Nurhikmah Tamimi ( Teman Ayra, Tami )
- Raisya Yasmine Putri Qusyairi ( Mantan pacar David, Yasmine )

Menceritakan seorang laki-laki bernama David yang kehidupannya tidak seperti bagaimana
kehidupannya yang dulu. Merokok, clubbing, alkohol, pergaulan yang kasar. Tiba-tiba bertemu
dengan seorang perempuan yang mengatakan dirinya adalah istri David di masa depan. Akankah
David percaya dengan perempuan itu?.

( Memotret pemandangan )

( Pulang kerumah di tengah senja )

( Memeriksa potretan foto tadi )

( Mengambil album foto di bawah meja, menyapu debu di album , membuka album )

David : Orangtua ? Huh

( Menutup kembali album , meletekkan kembali di bawah meja )

#Flashback on

( 11 Januari 2013 , Ibu David sedang menonton TV di ruang TV, malam hari )

Ibu David : 5 Hari berturut-turut ya, oke. ( Menghela nafas )

( 15 kemudian Ayah David datang )


Ayah David : Assalamualaikum

Ibu David : Waalaikumsalam! Baru pulang ya, dari mana aja?

Ayah David : Aku mau istirahat dulu, ya baru pulang kerja lah buk dari mana lagi. Udah aku mau
istirahat dulu.

Ibu David : Kita udah berapa lama berumah tangga?

Ayah David : Ngapa nanya ke gitu?

Ibu David : Kamu udahlah enggak pulang selama 5 hari , pulang-pulang kayak gitu penampilan
kamu, bentuk kamu. Gimana sih?

Ayah David : Emang salah kalau aku kayak gini, kalau kamu enggak suka bilang aja. Aku kerja
tau enggak! Kerja! Enak kek kamu, tinggal makan duit.

Ibu David : Ngomong apa tadi? Makan duit? Kamu iya kerja, kerja sama perempuan sekretaris
kamu tu yang cantik, yang pandai berdandan tu, yag muda tu, iya kan?!

Ayah David : Iya kenapa? Dari pada aku nikah sama kamu yang taunya Cuma ngabisin duit aku,
yang ngurusin anak enggak pandai, yang pergi bertandang keluar dengan kawan-kawan kamu tu,
dan sekarang peran aku di rumah ni bukan sebagai Ayah melainkan Ibu. Aku cari uang, aku jaga
David, semua aku yang lakukan. Kamu taunya cuma senang!

Ibu David : Aku tarik kesimpulan ya, jadi kau mau cerai sama aku, huh?

Ayah David : Ayok! Aku lebih senang kalau gitu.

Ibu David : David aku yang bawa.

Ayah David : Hahaha, kalau dia mau sama kamu.

( David melihat orang tua nya bertengkar dari dapur yang sedang minum menjatuhkan gelas
yang di pegangnya )

David : Aku enggak mau tinggal dengan Ibu sama Ayah!

Ibu Ayah David : DAVID!

David : Aku bukan anak kecil lagi bu yah. Bukan!

#Flashback off

( Di taman, David dan Minghao berbincang )

Minghao : Hunyng zhnln mngho , zi zhl, w jing jisho w de gngzu


David : Hei! Hei! Minghao English please English not China. Okey?

Minghao : Okey, okey sorry aku cuma pengen ilangkan rasa gugup waktu pameran nanti.

David : What time do you exhibit?

Minghao : Hmmm sekitar jam 9 pagi. Come!

David : InsyaAllah kalau aku enggak sibuk. ( David pergi meninggalkan minghao sambil
menepuk pundaknya )

( 7 am. Saat itu David sedang tidur dengan kondisi kamar yang berantakan )

( Seorang perempuan datang kerumah David dan melihat David tidur kemudian perempuan itu
pun membersihkan rumah David )

( Dan perepuan itu juga membuang semua rokok dan minuman-minuman David. Perempuan itu
menunggu David bangun dari tidurnya duduk di kursi di samping tempat tidur David sambil
membava buku )

( David membuka mata melihat sekeliling )

David : ( terkejut )

Ayra : ( Senyum ke David ) Hai morning

David : ( Kebingungan ) Who.. who are you?

Ayra : ( Senyum ) Aku Ayra istri kamu, ya... istri kamu dari masa depan.

David : I...i..i..istri? tunggu bentar

( David pergi meninggalkan kamar dan menelfon Minghao )

( Minghao sedang mempersiapkan pamerannya dan menerima panggilan David )

Minghao : Hello

David : Hei Minghao what the hell what are you doing!?

Minghao : What do you mean what the hell, iam working.

David : Oh come on Minghao, this is not funny man. Mengirimkan perempuan kerumah ku dan
mengaku istri aku di masa depan. Oh Minghao please!

Minghao : What do you mean?


David : Aish! Minghao tell me the true! Berapa kamu bayar tu cewek sampai ngaku jadi istri aku
di masa depan segala. Aku enggak ada waktu dengan permainan ini Minghao. Im busy.

Minghao : Im busy too.

David : Ohhh Minghao, come on!

( David mematikan telfonnya kembali lagi ke kamar )

David : ( Melihat ayra )

Ayra ( Senyum )

David : Oke gini, kamu di bayar berapa sama Minghao, biar aku bayar lebih.

Ayra : ( Senyum )

David : Kalau mau tetap disini juga terserah. Aku mau pergi.

Ayra : Dav... dompetnya enggak di bawa? Kamu kebiasaan kalau buru-buru kelupaan semuanya.

David : ( Melihat ayra sebentar keluar dari kamar )

Ayra : Dav... hati-hati dijalan. Pastikan kalau naik bis yang benar.

David : ( melihat sekilah dan pergi meninggalkan rumah )

( David pergi kesebuah cafe dan menjumpai kekasih David )

David : Hai, sorry, sorry

Yasmine : No problem, are you okay?

David : Yaa Iam okay.

Yasmine : Do you get my text?

David : Eum sorry no why?

Yasmine : Aku akan pindah ke demanrk bisnis keluarga ku dan aku meminta izin ke ayah ku
untuk bawa kamu ikut ke denmark. Kamu pasti setuju kan?

David. I dont know, terlalu banyak hal yang mengganggu ku belakangan ini.

( Ketika david bercerita ayra datang ke cafe dimana david dan yasmine berada )

David : waktu aku bangun tiba-tiba aja di samping aku ada cewek yang ngaku-ngaku istri aku di
masa depan.
Yasmine : dia bilang apa?

David : Ya... dia bilang kek gitu.

Yasmine : cewek datang kerumah kamu ngaku-ngaku jadi istri kamu di masa depan?

( Ayra mengambil kursi meja di samping dan meletakkan kursi tersebut di samping David dan
Yasmine pun tercengan )

Yasmine: Um excuse me

Ayra : Hai im Ayra David wife.

David : Ngapain kesini, tau dari mana?

Ayra : Kan aku dah bilang istri kamu dari masa depan jadi aku tau lagian aku mau makan.

David : Cari tempat lain kan bisa!.

Ayra : Kan enggak ada larangan untuk aku makan disini. Um.. senyorita excume me.

Yasmine : Dav, tell me, whats going on?

David : Nih ( david memberi ayra uang ) ambil. Aku bayar sekarang kamu pergi.

Ayra : Aku enggak butuh duit kamu.

David : Ya sekarang kamu pergi. Pergi!

Ayra : Aku tu kesini mau makan

Yasmine : Dav, dav. Who is she?

David : Belive me.

David & Ayra : Looking to my eyes.

David : ( kebingungan )

Ayra : Ya... dia memang seperti itu ke semua cewek. Looking to my eyes, dengarkan yang
sebenarnya. Ya seperti itu

Yasmine : ( Berdiri dari kursi dan menyiram David dengan air )

David : Yasmine , please. Its not true.

( Yasmine pergi meninggalkan David )


( David pun mengejar Yasmine tapi Yasmine tidak ada lagi di tempat dan melihat kebelakang
ternyata di belakang Ayra mengikuti David. Ayra tetap mengikuti David pergi. )

David : Kamu maunya apa sih?

Ayra : Bukannya seharusnya kamu harus putus sama dia? Kamu kan enggak suka cara dia
berlakukan kamu, apalagi dengan papanya.

David : Sebenarnya kamu siapa ,huh?

Ayra : Istri kamu.

David : Iya dari masa depan, terus ngapain kesini?

Ayra : Kamu pernah bilang ke aku kalau kamu pernah tinggal di Itali, terus kamu enggak pernah
bawa aku. Jadi aku datang.

David : Gila ni anak.

( David pun meninggalkan Ayra , dan Ayra tetap mengikuti David hingga sampai kerumah )

David : Udah, kalau kamu tetap ngikuti aku. Aku panggil polisi

( David masuk rumah dan Ayra tetap diluar hingga pagi )

( David menjumpai Ayra yang tetap menunggu David di luar )

David : Kamu maunya apa sekarang?

Ayra : Makan ( Senyum )

( Restoran )

David : SALAD? Masa makan kayak gini. Makan aja!

Ayra : Kalau aku sakit atau segala macam jangan bawa aku kerumah sakit entar masalahnya
panjang. Biarin aja sakitnya bakalan enggak lama.

David : Terserah, kamu dari masa depan?

Ayra : Hm

David : Thomas abang aku gimana?

Ayra : Thomas? Kamu enggak punya abang ( senyum )

David : Orang tua aku gimana?


Ayra : Orang tua kamu masih tetap kayak gitu. Enggak ada berubah, kamu pulang ke Indo aja
tetap gitu.

David : Ayra.. itu. Darah

( Ayra mimisan dan pingsan, David membawa Ayra ke bangku taman dekat rumah Minhao )

David : Oi! Bangun oi. Ni cewek ( menggurutu )

Ayra : Oh, hai. Kamu bawa aku kesini? Oh ada Minghao. Hai Minghao

Minghao : Siapa dia?

David : Yang aku ceritakan itu

Minghao : Oh....

Ayra : Minghao, kamu tetap melukis ya. Enggak usah cari pekerjaan yang aneh-aneh. Lukisan
mu bakal sukses bentar nanti.

Minghao : Dia benar! Ya shes true! Dav, dia enggak bohong. Dia benar datang dari masa depan.

David : Terserah deh.

( David kembali membawa Ayra kerumah )

David : Kita kapan nikahnya?

Ayra : 2 tahun dari sekarang itu tergantung kalau jadi si Beni buka kedai kopi nya dan kamu
balik ke jakarta

David : Kita punya anak?

Ayra : Punya Ulid

David : Namanya Ulid. Mirip siapa?

Ayra : Mirip kamu, kulitnya aja. Hahaha

( Selama Ayra tinggald dengan David Ayra terus mengajak David jalan, olah raga tiap pagi. Itu
berlangsung sekitar 1 bulan )

( Joging Pagi )

David : Kamu kapan pulangnya? Capek kayak gini terus

Ayra : Entar kalau aku pulang kamu kangen lo. Oh ya akalau kamu balik ke jakarta cari aku ya.
Deketin aku harus berani , entar aku kasih tau caranya biar deketin aku.
David : Enggak kebalik ya. Terus kalau kamu disini kamu yang asli dimana?

Ayra : Di Jakarta , aku kerja di Perusahaan LTIE jadi manager.

David : Apa sih, aku tu sampai sekarang sampai bingung tau enggak. Kok aku bisa suka sama
cewek kek kamu.

Ayra : Hahaha tanya aja ke hati mu nanti.

David : Sampai kamu pergi kek gini terus? Makan sayur, buah, joging, enggak ada yang lain
gitu.

Ayra : Enggak, Hidup Sehat!

( Siang hari, di restoran )

David : Lagi ? ( Makanan Salad ). Bagi dong ( Mengambil makanan Ayra )

Ayra : Enggak!

David : Aku kan suami kamu masa enggak boleh.

Ayra : ( Merajuk )

David : Ya, ya , ya

Ayra ( Senyum ) kita jalan yok. Ke taman.

( Taman Senja hari )

( Minghao menelfon david )

David : Ya, whats up!

Minghao : Apa pun yang ku katakan jangan lihat ke belakang.

( David melihat kebelakang )

Minghao : Ehh ni anak!

( David menyusul Minhao )

David : Tunggu disini.

( Sore tetap ngikutin David )

David : Yasmine?
Yasmine : Ini dia isitri kamu yang katanya dari masa depan? Oke. Ayar aku tanya ke kamu. Siapa
orang yang bawa kamu kesini dan kenapa bisa kayak gini?

Ayra : ( Diam dan mulai menangis )

David : Siapa Ayra? Atau kamu Cuma mengada dan itu benar?

Ayra : ( masih diam dan menangis )

( Yasmine pergi meninggalkan Ayra dan David ikut dengan Yasmine begitu juga dengan
Minghao )

( Ayra kembali ke taman tadi )

( 5 menit David mengikuti Ayra dan balik ke taman tadi menjumpai Ayra )

Ayra : Senja itu indah lo. Kadang dia merah merekah bahagia kadang dia hitam gelap berduka.
Tapi langit menerima senja apa adanya.

( David tetap menatap Ayra , Ayra tidak menatap Ayra )

Ayra : Itu kamu lo yang bilang

David : Emang segombal itu ya?

Ayra : Enggak juga sih

David : Kamu nungguin aku

Ayra : Sejujurnya aku enggak tau mau kemana lagi, kamu sendiri kenapa balik ?

David : Makasih, makasih udah nungguin.

( Setelah kejadian itu mereka berdua makin akrab dan David mulai menyukai Ayra )

( Malam hari )

Ayra : Dav.. kerjanya di sambung besok pagi aja.

David : Enggak apa-apa sampai pagi pun juga enggak apa-apa.

( David pergi ke dapur mengambil minuman Ayra menghapus semua pekerjaan David )

( David kembali )

David : Kamu hapus semua file aku!? Ayra sekalipun kamu itu istri aku kamu enggak ada berhak
ngelakuin kek gini!?

Ayra : Kamu tu bisa dengerin enggak


David : Dengerin apa? Ngatur-ngatur aku tidur jam berapa makan apa gitu. Gila ni anak ya

Ayra : He, harus nya kamu tu tau persis gimana rasanya di tinggal aya di tinggal suami. Kalau
kamu berniat ninggalin aku lebih dulu ninggalin Ulid. Oke enggak masalah. Tapi kamu perlu
satu hal jangan kamu kenal sama aku, jangan pernah deketin aku , jangan kamu datang ke
kehidupan aku buat aku makin sayang sama kamu. Terus ujung-ujungnya kamu meninggal
duluan. ( menangis )

David : Ayra, aku minta maaf.

( malam yang panjang , malam ini ayra jatuh pingsan dan hilang begitu paginya )

( Besoknya David pulang ke Jakarta )

( Tiba di Jakarta David mencari perusahaan LTIE dan mencari Ayra, tapi tak ada satupun orang
yang mengenal Ayra )

( David menelfon Beni)

Beni : Oi orang jauh. Kapan balik?

David : Gua lagi di Hotel

Beni : Sinilah, mampir ke Coffe Shop gua

David : Lu, buka Coffee Shop?

( David langusng menuju Coffee Shop Beni )

( Disana mereka berbincang-bincang dan Beni mengenalkan pacarnya ke David )

Gina : Hai, Gina.

David : David

( Beni dan Gina megajak David pergi ke Bazar Malam , tampak dari kejauhan Ayra yang
menelfon )

Ayra : Tami, kamu jangan kayak gini terus, coba pikirkan keluarga kamu dan cowok itu. Kamu
harus bisa milih apa yang bisa aku korban kan.

Tami : Apa harus kayak gitu?

( Tami mematikan telfonnya )

( David langsung mengejar Ayra hingga mereka bertatap muka )

David : Ayra
Ayra : Siapa?

David : Aku David.

( Tiba-tiba Gina dan Beni datang dari belakang )

Gina : Kakak kenal?

David : Adek kakak?

Gina : Iya dia kakak aku.

Ayra : Oh, ini barusan aja kenalan.

( David mengajak Ayra berkeliling di bazar tersebut )

Ayra : Aku bakal jadi Menejer LTIE, seriusan?

David : Iya serius.

Ayra : Hahaha enggak mungkin. Diterima enggak ya, aku baru rencana masukin lamaran
keasana.

David : Pasti di terima. Pasti. Kamu udah punya pacar belum ?

Ayra : Ini kamu enggak berusaha deketin aku kan?

David & Ayra : Aku orangnya pemilih lo

Ayra : Kok kamu bisa tau gitu ?

David : Ya tau lah. Kamu itu orangnya pemilih, enggak mau namanya pacaran dengan status, dan
pacaran untuk tujuan menikah.

Ayra : Eh, siapa sih kamu sebenarnya?

David : Suami kamu di masa depan.

Ayra : Hahaha , kamu ngaur ya.

David : ( Senyum )

2 Tahun berlalu.

( Restoran )

Ayra : Kamu nelfon aku katanya mau ngomongin sesuatu, bilang apa?

David : Kamu dulu


Ayra : Aku bukan mau nyakitin perasaan kamu, tapi mungkin ini perlahan.

David : Aku paham kok. Enggak usah seperti ini.

Ayra : Alhamdulillah kalau kamu ngerti ( senyum ). Kamu juga mau ngomongin sesuatu kan?

( David mengeluarkan kotak cincin dari kantong nya, dan kotak cincin itu terjatuh akibatnya
cincinnya keluar dari kotaknya , Ayra melihat cincin itu. )

Ayra : Kamu mau ngelamar aku?

( Ayra mengambil cincin tersebut )

David : Um... ya begitu . Aduh ( menggaruk pundak )

Ayra : Aku senang.

David : Senang gimana?

Ayra : Aku senang kamu enggak kayak cowok-cowok sekarang yang cuma permainkan
hubungan aja. Yang enggak pernah serius gitu.

David : Seriusan?

Ayra : Iya ( Ayra memakai cincin tersebut )

David : Eh, aku belum bilang.

Ayra : Enggak mesti dibilang, aku terima kok.

Ayra & David : ( Senyum )

15 Tahun kemudian

Ayra : Ulid cepat! Sarapannya di atas meja.

David : Pergi dulu!

Ulid : Antar kan papa!

David & Ulid : Kami pergi ma. Assalamualaikum.

TAMAT !!!!!!!!
LETIH !!!!!!!!
PENGORBANAN !!!!!!!!

Anda mungkin juga menyukai