Anda di halaman 1dari 8

SKENARIO FILM PENDEK

TERNYATA HANYALAH REKAYASA

Galih : Kak Reksa -kakak senior-


Matthew : Davin -mahasiswa ospek-
Opit : Thomas -mahasiswa ospek-
Fani : Adit -penjual air-
Ruth : Tari -Penjual dasi-
Patricia : Dina -jin bola lampu-

Davin dan Thomas, tetangga kos-kosan, universitas sama pula, dan dulu adalah sahabat di SMA.
Suatu hari saat mereka ospek Universitas Sukaribut di suatu tempat terpencil (dalam hal ini, di
dekat gudang sanggar pramuka), biasanya tempat ospek para mahasiswa baru, Thomas dan Davin, 2
mahasiswa baru, disuruh mencari jalan ke kampus (dalam hal ini SMA Cendana) dalam waktu 30 menit
tanpa petunjuk arah (kompas, GPS) dalam rangka hukuman ospek, karena mereka terlambat.

Thomas, Davin : Pagi Kak!!!


Kak Reksa (nada tinggi) : Pagi. Kenapa kalian terlambat!!! Hayo ngaku!!!
Thomas, Davin : Bangun terlambat!!!
Kak Reksa : Kalian takut kan diospek, makanya sengaja terlambat!!!
Thomas, Davin : Nggak juga!!!
Kak Reksa : Oh, kalian udah sengaja terlambat, berani bilang nggak takut. Mau
menantang???
Thomas, Davin : Nggak Kak!
Kak Reksa : Kalian memang siap menerima hukumannya ospek??? Hukumannya,
kalian harus mencari jalan sampai di kampus kita dengan cara apa saja!!! Kuberi waktu 30 menit!!!
Thomas : -melongo-
Davin : Hmmm.
Kak Reksa (nada tinggi) : Mental itu harus dibina. Kami dulu begini juga, lebih parah malahan!!!
Davin, Thomas (memelas) Uh
Kak Reksa (tegas) : Coba saya uji, Skotjam minimal 15 kali dalam 10 detik!!!
Davin, Thomas (skotjam)
Kak Reksa : Alah cemen Katanya dulu anak fitness, masa skotjam 15x dalam
10 detik aja nggak bisa mahasiswa macam apa!!!
Davin : Tapi, Kak (memelas)
Kak Reksa : Tak ada tapi-tapi an, dalam hitungan ke 3, kalian CARI jalan ke
kampus !!! Ingat 30 menit!!! Lebih, lihat saja konsekuensinya!!!
Davin, Thomas (muka memelas dan ketakutan) : Ya, Kak!!!
Kak Reksa : 1, 2, 3!!! 30 MENIT!!! (teriak)
Thomas : Kompas tak ada, GPS tak ada!!!
Kak Reksa : Katanya kau dulu anak pramuka, pakailah cara yang diajarkan pas
pramuka itu!!! (teriak)
Kak Reksa : Sekarang, jalan berpisah!!! Thomas, ke kanan!!! Davin, ke kiri!!!
Thomas, Davin : (mengangguk)
Mereka pun mulai berjalan, berbeda arah.

Saat awal perjalanan

Thomas (berbicara sendiri) : Mentang-mentang aku dulu anak pramuka, gini ospeknya!!!
Davin (berbicara sendiri) : Gara-gara sering ke fitness, tau aja tuh kakak disuruh skotjam 15x
dalam 10 detik

15 menit berlalu

(latar : dekat TK Cendana Rumbai)

Thomas (berbicara sendiri) : Aduh Haus nih


Thomas (dalam hati) : Mana waktu tinggal 15 menit lagi
Thomas terus berjalan dantiba-tiba melihat ada bola lampu bekas
Thomas (berbicara sendiri) : Ambil aja lah siapa tahu
Thomas pun menggosok-gosok bola lampu tersebut
dan tiba-tiba datang sesosok jin (Dina, muncul dari belakang Thomas)
Dina (jin) : Terima kasih. Telah mengeluarkanku dari sini. Saya bebas setelah
puluhan tahun terperangkap di sini Sekali lagi, terima kasih.
Thomas : (terkejut) Sama-sama.
Dina (jin) : Sebagai hadiahnya Saya akan kabulkan tepat satu permintaanmu.
Dina (jin) : Baiklah, sekarang apa permintaanmu tersebut?
Thomas : Saya tersesat, dan ingin tahu jalan ke Universitas Sukaribut.
Dina (jin) : Baiklah. Saya beritahu petunjuknya. Lurus, nanti ada penjual dasi, tanya aja sama si penjual
dasi tersebut.
Thomas : Apa hubungannya?
Dina (jin) : (pergi -jin tersebut tidak melayani pertanyaan tambahan, karena dianggap sebagai permintaan
lain-)
Thomas (bingung, berbicara sendiri) : Kampus, dasi, kampus, dasi, kampus, dasi, apa hubungannya
Thomas (masih berbicara sendiri, dengan bingung), Mungkin aja maksudnya

Sementara itu saat Thomas sedang dalam perjalanan menuju penjual dasi, Davin yang kehausan sudah
duluan sampai di toko penjual dasi

Percakapan antara Davin dan penjual dasi (Tari)

Davin : Kak, boleh nanya, lagi haus nih. Dimana warung terdekat untuk beli air minum? Yang gratis,
soalnya nggak bawa uang. Katanya ada?
Tari (penjual dasi) : Warung terdekat? Lurus, terus pas tepat sebelum pertigaan, kan ada tempat olahraga
(dalam hal ini GOR), nah di depannya ada orang jual air minum, gratis kok!
Davin : Oh, begitu.
Tari : Tapi, ada syaratnya Beli dulu dasinya Gratis kok!!!
Davin : (nada emosi) : Aneh, masa orang haus disuruh beli dasi?
Tari : Beli saja, gratis kok!
Davin (nada emosi) : Ah, sudahlah!
Davin tidak jadi membeli dasi, dan langsung pergi berjalan, dengan rasa lelah karena kehausan, mengikuti
instruksi sang penjual dasi.

Beberapa saat kemudian Sementara, waktu tinggal 10 menit dan terus berjalan

Sesampainya di tempat penjual air minum

Davin : Om, aqua gelas 1!!!


Adit : Harganya 1500 dek!
Davin : Ha? Katanya gratis? Aku nggak bawa uang nih!
Adit : Siapa bilang?
Davin : Kata si penjual dasi disana!
Adit : Makanya itu, dia nawarin dasi gratis, disini, aqua cuma gratis untuk orang yang BERDASI!!!
Davin : (SIALLLLL!!!!!)

Davin pun bergumam

Davin : Begitu toh, tak sia-sia si penjual dasi itu tawarin dasi nih waktu tinggal 8 menit mana
kehausan lagi balik lagi ke tempat tadi jauh cuma gara-gara dasi
Davin (berbicara sendiri) : Nggak apa-apa lah kehausan, daripada diberi hukuman tambahan, waktu
sedikit lagi, mending langsung aja cari-cari jalan ke sekolah

Thomas pun, setelah mengalami hal yang sama dengan Davin, tiba-tiba bertemu dengan Davin, saat
mencari jalan ke kampus.

Sementara : Waktu tinggal 3 menit lagi

Davin : Waktu tinggal 3 menit lagi gara-gara soal dasi, habis waktu kita!!!
Thomas : Iya nih, mana haus lagi!
Davin : Sama, aku juga haus!
Thomas : Bagaimana kalau cari tumpangan
Davin : Jangan lagi tanggung juga 3 menit
Thomas : Iya nih dan kita masih di sekitar-sekitar sini

Davin dan Thomas pun kembali jalan berpisah

beberapa saat kemudian, tiba tiba datang sesosok manusia dari belakang Thomas dan ternyata ia
adalah Kak Reksa

Kak Reksa : TEEEEET!!!!! WAKTU HABIS


Kak Reksa : mau konsekuensi yang lebih parah?
Thomas : Jangan, Kak!
Kak Reksa : Jangan, jangan, akui dulu, apa kesalahanmu?
Thomas : Terlambat, Kak!
Kak Reksa : Kok bisa? Anak pramuka tahu lah cara mencari jalan keluar!!!
Thomas : Sebenarnya bisa tadi kak, cuma gara-gara soal dasi hilang waktu 10 menit
Kak Reksa : Makanya turuti perintah orang! Kalau si penjual bilang beli dasi, gratis, beli aja Hemat
waktu 10 menit
Thomas : Oh, kok kakak tau ada penjual dasi?
Kak Reksa : Penjual dasi, penjual air, itu semua teman kakak!!!
Davin pun datang
Davin (nyeletuk) : Senior apa, sukanya bikin skenario, hukum nggak jelas!
Kak Reksa : (emosi) : DIAM!!! SAYA SEDANG BERBICARA DENGAN THOMAS.
Davin (takut) : Kak, maksudnya
Kak Reksa (tambah emosi) : DIAM!!! MAU KAKAK HUKUM LEBIH PARAH???
Davin (gugup) : Nggak, Kak!
Kak Reksa : MAKANYA, JANGAN IKUT CAMPUR URUSAN ORANG LAIN!!!
Kak Reksa : INI MEMANG CUMA SKENARIO DAMPAKNYA BUAT MENTAL KALIAN. MAU
LIHAT CONTOH SKENARIO BESAR, YANG DAMPAKNYA KEPADA SELURUH RAKYAT
INDONESIA???
Davin, Thomas : (bingung)

Saat pulang, sore harinya di kamar kos Davin (kamar tidur di sanggar pramuka) Davin dan Thomas
berkumpul.

Davin pun membuka internet di HPnya, dan melihat berita mengenai penangkapan terduga teroris.
Davin : Aduh, teroris lagi, teroris lagi
Thomas : Ah, itu cuma rekayasa
Davin : Rekayasa?
Thomas : Lihat aja, kan kemarin ada kasus korupsi besar?
Davin : Terus?
Thomas : Seolah hilang ditelan berita terduga teroris
Davin : Nggak juga. Kebetulan kali?
Thomas : Sebelumnya juga gitu. Coba aja perhatiin
Davin : Hmm iya juga ya

Tiba-tiba datang sesosok manusia yang ternyata telah mengikuti mereka

Kak Reksa : Itu dia contohnya, terduga teroris


Davin : Oh
Kak Reksa : Jadi kalian mau dihukum tambahan
Davin : Tapi yang tadi cuma skenario (rekayasa) Kak???
Kak Reksa : Memang Sama kaya terduga teroris yang muncul cuma pas lagi ada kasus korupsi besar
di pemerintah
Thomas : Mungkin aja si terduga teroris dipelihara pemerintah, nanti pas ada korupsi besar,
dimanfaatkan buat pengalihan isu
Kak Reksa : Mungkin aja Yang
Davin : Kalau mau mengalihkan isu ya pakai hal yang bagus aja lah misalnya tentang makanan,
tempat bersejarah, dsb berita cuplikan
Kak Reksa : Benar juga
Kak Reksa : Jadi, tujuan Kakak tadi menghukum kalian pakai cara yang aneh, adalah untuk memberi tahu
kalian, secara tidak langsung, bahwa negara kita ini sudah penuh dengan rekayasa, dan skenario busuk
Davin, Thomas : Iya juga ya
Kak Reksa, Davin, Thomas (berbarengan) : Alangkah lucunya negeri ini
TAMAT
Naskah Drama Komedi Lucu 5 Orang
Pemain
salman alparizzi 14:47 Karya Tulis

Naskah Drama Komedi Lucu 5 Orang Pemain - Drama adalah subuah pementasan dan Naskah adalah teks drama. Jadi

drama bukan drama bila belum atau tidak dipentaskan. Drama biasanya dimainkan atau diperankan oleh pemain yang

membawakan perannya masing-masing seperti antagonis, protagonis, dan tirtagonis.

Drama biasanya diambil dari kejadian yang sangat munkin terjadi. Drama tidak bersifat fiksi seperti adanya kekuatan ajaib

seperti memanggil naga, menyemburkan api, dan yang lain sebagainya. Jenis drama ada 3 yaitu drama tragedi, drama

komedi, dan mellow drama.

Sebelum ke naskah dramanya Saya akan memaparkan beberapa tokoh yang bergelut terlibat
dalam drama ini. Dintaranya sebagai berikut
Rio : Cerdik, pandai mengeles seperti petinju, dan pembohong level akut.
Renata : Kepo, cerewet, komentator, dan puitis yang dipaksakan.
Asep : Sangar, tegas, dan emosional
Ririn : Pintar, rajin, disiplin, dan baik hati
Renal : Semuanya di bawah standar

Jangan berebutan tokoh ya....Baiklah setelah memaparkan nama dan karakter tokoh sekarang
langsung saja ke naskah dramnya. Cekidot

Ulangan
Di suatu meja yang berada di suatu kelas. Di suatu kelas yang berada di sekolah. Di seuatu
sekolah yang entah ada atau tidaknya. Hiduplah 4 orang murid yang sedang senang-senangnya,
tapi semua itu berubah saat ulangan akan datang.

Renata : Eh. Kalian udah ngapalin buat ulangan besok? ( Datang )


Rio : Belum
Renal : Innalillahi
Renata : What the hell, Oh my God. Kalau nilai ulangannya jelek, nanti dihukum
Renal : Paling hukumannya lari di lapangan
Renata : Bukan. Hukumannya pelajaran tambahan setiap pulang sekolah
Renal : Innalillahi
Rio : Aku cek dulu, siapa tahu guru ( Pergi )
Renal : Ngapaling bab yang mana a-
Rio : Ada guru ( Dateng ) ( Semua melihat ke pintu )
Ririn : Loh. Kok sepi? ( Datang )
Renal : Huuu. Katanya ada guru ( Nepuk bahu Rio )
Rio : Iya ini guru. Guru masa depan
Ririn : Kamu bisa aja
Renata : Kamu udah ngapalin Rin?
Ririn : Udah dong. Ririn
Rio : Ellleh. Sombong amet
Ririn : Biarin
Renata : Udah-udah jangan berantem
Renal : Iya, daripada berantem mendingan gini, siapa yang nilainya paling gede, Dia yang
menang, dan yang menang bisa nyuruh 1 kali kepada yag kalah
Ririn + Rio : Setuju!
( Asep datang dari belakang ) Asep : Bapa juga setuju!
Ririn dan Rio semakin mempersiapkan ulangannya matang-matang. Ririn melakukan gerakan 3B
yaitu Belajar, Berdoa, dan Berusaha yang sudah biasa dilakukan. Sedangkan Rio merangkum
semua bab dan menulisnya di kertas kecil untuk nanti dihapal saat ulangan dengan kata lain
nyontek. Akhirnya saat ulanganpun tiba.

Asep : Baiklah anak-anak, buka lembar soalnya se-se-sekarang


Ririn : Bismillah ( Membuka dan mengisi soal)
Rio : Inimah enteng ( Membuka soal ) ( Saat Asep berbalik menempelkan kertas di
punggung Asep untuk menyontek )
Rio : Kalo ginikan ga akan ketahuan ( Ngisi )
Asep : Bapa keluar dulu, jangan nyontek, jangan kerja sama, dan jangan ribut ( Keluar )
Rio : Rencana B ( Nyilang kaki dan di alas sepatunya ada contekan )
Rio : Ah. Bukan yang ini ( Buka baju penghabus di dalamnya ada contekan
Rio : Ah yang ini ( Nulis ) ( Ngeluarin contekan dari dasi )
Rio : Ah yang ini juga ( Nulis )
Rio : Selesai ( Liat Ririn dan yang lainnya masih belum selesai )

Akhirnya ulangan selesai dan beberapa hari kemudian Asep membagikan hasil ulangan.

Asep : Ini ( Membagikan )


Ririn : Ye. Nilaiku 85
Renal : Hahaha. Aku ding 65, naik 5 dari ulangan yang lalu
Rio : Lah. Pak, kok nilai Saya 50?
Asep : Itu karena soal nomor 11-20 di balik kertas ga kamu isi
Rio : Aduh. Kok bapa ga kasih tahu Saya?
Asep : Kamu itu seharusnya bisa tahu dengan sendirinya, jangan ceroboh
Renata : Siap-siap terima perintah Ririn aja
Rio : Iya deh iya
Ririn : Dengan ini Saya nyatakan Kamu tidak boleh nyontek lagi
Asep : Jadi Kamu nyontek?. Nilai Kamu bapa kurangi 6, jadi nilai Kamu -1 ( Mukul kepala
Rio )
Akhirnya Rio tidak menggunakan cara yang yang kotor lagi. Dia menjadi lebih giat belajar dan
lebih berhati-hati dalam mengisi soal

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai