Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

OBAT TRADISIONAL (PSIDIUM GUAJAVA)


GASTROINTESTINAL (DIARE)

Oleh:
Kelompok IV

Nama Kelompok : Kadek Candra Krisna Yanti (15C11420)


Ni Kadek Dessyani Kusuma Dewi (15C11428)
Anak Agung Rani Arsanti (15C11454)
Ida Ayu Putu Ratih Widiadnyani (15C11455)
Ni Made Ratri Dwiandari (15C11456)
Luh Widyariesta Damayanti (15C11471)
Kelas :A
Mata Ajar : Keperawatan Komplementer

SARJANA KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) BALI
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
limpahan rahmat dan petunjuk dari-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah
Obat Tradisional (Psidium Guajava) Gastrointestinal (Diare).
Makalah Obat Tradisional (Psidium Guajava) Gastrointestinal (Diare) ini
dibuat dengan tujuan untuk mengetahui manfaat daun jambu biji sebagai obat
tradisional untuk mengatasi diare serta memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Komplementer. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah yaitu Ibu Putu Indrayoni, S.Farm.,M.Farm.,Apt., tim penulis serta teman-
teman yang telah membantu penulis dalam menghadapi berbagai masalah dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Terima kasih dan semoga makalah ini memberikan manfaat positif bagi
pembaca dan kita semua.

Denpasar, 20 April 2019


Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan.......................................................................................... 2
D. Manfaat ……………………………………………………....... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3
A. Diare............................................................................................ 3
B. Obat Tradisional Jambu Biji ....................................................... 4
BAB III PENUTUP....................................................................................... 6
A. Kesimpulan.................................................................................. 6
B. Saran............................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih menjadi
penyebab utama tingginya morbiditas dan mortalitas pada anak di negara
berkembang termasuk di Indonesia. Menurut WHO angka kesakitan diare
pada tahun 2010 yaitu sebanyak 411 penderita per 1.000 penduduk.
Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia tahun 2010 jumlah kasus diare
yang ditemukan sekitar 213.435 penderita dengan jumlah kematian 1.289,
dan sekitar 70–80% dari jumlah tersebut terjadi pada anak-anak terutama usia
dibawah 5 tahun. Dari data tersebut dapat diperkirakan bahwa selama 20–30
tahun ke depan diare dan beberapa penyakit infeksi lainnya akan tetap
menjadi perhatian sebagai penyebab masalah kesehatan di dunia.
Berdasarkan etiologinya, penyakit diare dapat disebabkan oleh
mikroorganisme seperti bakteri, virus dan protozoa. Mikroorganisme
penyebab diare terutama pada anak yang paling banyak ditemukan di negara
berkembang antara lain Escherichia Coli enterotoksigenik, Shigella,
Campylobacter Jejuni, dan Cryptosporidium. Upaya penatalaksanaan pada
penderita diare sebagian besar dengan rehidrasi yang berfungsi untuk
mengganti cairan tubuh yang hilang akibat adanya dehidrasi. Diare yang
berkelanjutan harus diatasi dengan pengobatan simtomatik dan pengobatan
kausatif. Untuk pengobatan kausatif mikroorganisme penyebab diare
dimatikan dengan menggunakan antibiotik. Pengobatan modern yang banyak
dilakukan adalah dengan pemberian antibiotik oral yang banyak ditemukan di
apotek dengan biaya yang relatif mahal dan dapat menyebabkan efek samping
bagi penderita diare.
Alternatif pengobatan lain adalah dengan obat tradisional yang
mempunyai keuntungan mudah diperoleh dan relatif murah. Alternatif
pengobatan yang banyak digunakan di kalangan masyarakat adalah dengan
memanfaatkan tanaman herbal. Beberapa tanaman herbal yang telah banyak

1
digunakan oleh masyarakat sebagai anti diare terdiri dari Aegle Marmelos,
Cyperus Rotundus, Psidium Guajava L., dan Zingiber Officinale. Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Tannaz, tanaman jambu biji atau Psidium
Guajava L. terutama bagian daun, memiliki efektifitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan beberapa tanaman lain yang digunakan sebagai anti
diare.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk membahas tentang
obat-obat tradisional yang dapat digunakan untuk menangani diare.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah yang diajukan dalam
makalah ini adalah:
1. Apa definisi diare?
2. Apa penyebab diare?
3. Apa definisi obat tradisional?
4. Apa manfaat daun jambu biji sebagai obat tradisional?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui
manfaat daun jambu biji sebagai obat tradisional dalam mengatasi diare.

D. Manfaat Makalah
1. Sebagai referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Meningkatkan pengetahuan terkait pemanfaatan daun jambu biji sebagai
obat tradisional untuk mengatasi diare.

BAB II
PEMBAHASAN

2
A. Diare
1. Definisi diare
Diare (berasal dari bahasa Yunani dan Latin: dia, artinya melewati,
dan rheein, yang artinya mengalir atau lari) merupakan masalah umum
untuk orang yang menderita “pengeluaran feses yang terlalu cepat atau
terlalu encer” (Goodman dan Gilman, 2003). Diare adalah buang air besar
(defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat),
kandungan air tinja lebih banyak daripada biasanya lebih dari 200 gram
atau 200 ml/24 jam. Definisi lain memakai frekuensi, yaitu buang air besar
encer lebih dari 3 kali perhari. Buang air besar tersebut dapat atau tanpa
disertai lender dan darah (Nurarif & Kusuma, 2015).
2. Klasifikasi diare
Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan (Sudoyo Aru, 2009) :
a. Lama waktu diare :
- Akut : berlangsung kurang dari 2 minggu
- Kronik : berlangsung lebih dari 2 minggu
b. Mekanisme patofisiologis : osmotik atau sekretorik dll.
c. Berat ringan diare : kecil atau besar
d. Penyebab infeksi atau tidak : infeksi atau non infeksi
e. Penyebab organik atau tidak : organik atau fungsional
3. Etiologi (Nurarif & Kusuma, 2015)
Diare dapat disebabkan karena virus, parasit, dan bakteri. Berikut etiologi
diare :
a. Virus : Rotavirus, Adenovirus, Norwalkvirus
b. Parasit : Giardia lambdia, Entamoeba hystolitica, Trikomonas
hominis, Isospora sp, Cacing (A. lumbricoides, A. duodenale, N.
americanus, T. trichiura, O. vermicularis, S. strecolaris, T. saginata, T.
sallium)
c. Bakteri : yang memproduksi enterotoksin (S aureus, C perfringens,
E coli, V cholera, C difficile) dan yang menimbulkan inflamasi mukosa
usus (Shingella, Salmonnella spp, Yersinia)

B. Obat Tradisional Jambu Biji (Psidium guajava L)


1. Karakteristik Jambu Biji (Dalimartha, 2000)
Jambu biji berasal dari Amerika tropic, tumbuh pada tanah yang
gembur maupun liat, pada tempat terbuka dan mengandung air yang cukup

3
banyak. Pohon ini banyak ditanam sebagai pohon buah-buahan. Namun,
sering tumbuh liar dan dapat ditemukan pada ketinggian 1 – 1.200 mdpl.
Jambu biji berbunga sepanjang tahun.
Perdu atau pohon kecil, tinggi 2 – 10 m, percabangan banyak.
Batangnya berkayu, keras, kulit batang licin, mengelupas, berwarna
cokelat kehijauan. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan,
daun muda berambut halus, permukaan atas daun tua licin. Helaian daun
berbentuk bulat telur agak jorong, ujung tumpul, pangkal membulat, tepi
rata agak melekuk ke atas, pertulangan menyirip, panjang 6 – 14 cm, lebar
3 – 6 cm, berwarna hijau. Bunga tunggal, bertangkai, keluar dari ketiak
daun berkumpul 1 – 3 bunga, berwarna putih. Buahnya berbentuk bulat
sampai bulat telur, berwarna hijau sampai hijau kekuningan. Daging buah
tebal, buah yang masuk bertekstur lunak, berwarna putih kekuningan atau
kemerahan. Biji buah banyak mengumpul di tengah, kecil – kecil, keras,
berwarna kuning kecokelatan.
2. Kandungan Daun Jambu Biji (Fratiwi, 2015)
Jambu biji (Psidium guajava) termasuk ke dalam suku Myrtaceae.
Daun jambu biji mengandung zat samak, minyak atsiri, triterpenoid,
leukosianidin, kuersetin, asam arjunolat, resin, dan minyak lemak. Khasiat
daun jambu biji sebagai anti inflamasi, hemostatik, dan astringen. Daun
jambu biji berguna untuk disentri, haid tidak lancar, keputihan, mencret,
pencernaan tidak baik pada anak-anak, radang usus, sariawan usus, panu
(obat luar) dan sakit kulit (obat luar).
Salah satu bahan aktif yang terkandung dalam daun Psidium
guajava yang memiliki peranan paling efektif sebagai antidiare adalah
flavonoid. Senyawa turunan flavonoid yang terkandung dalam daun
Psidium guajava L. adalah quercetin. Penelitian lain secara lebih spesifik
menjelaskan bahwa quercetin merupakan senyawa golongan flavonoid
jenis flavonol dan flavon, senyawa ini banyak terdapat pada tanaman
famili Myrtaceae dan Solanacea.
Senyawa quercetin memiliki potensi sebagai agen antidiare dengan
menghambat pelepasan asetilkolin yang dapat meningkatkan kontraksi
usus akibat adanya iritasi oleh bakteri penyebab diare seperti

4
Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Salmonella enteritidis, Bacillus
cereus, dan Vibrio cholera.
3. Cara Pembuatan Daun Jambu Biji (Yuana, dkk., 2016)
Jambu biji (Psidium guajava) dengan merebus 3 lembar daun
jambu biji dengan 3 gelas air (600 ml) hingga diperoleh 1 gelas (200 ml)
larutan. Penelitian Hamzari (2008) dalam Yuana, dkk (2016) juga
menyebutkan bahwa masyarakat di sekitar hutan tabo-tabo menggunakan
daun yang masih muda atau segar sebanyak 15 lembar untuk kemudian
dicuci dan direbus. Dapat juga direndam dengan air panas selama 15 – 20
menit, diminum 3 kali sehari. Selain itu dapat juga dilakukan dengan cara
memakan langsung daun muda (pucuk) sebanyak 3 helai.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Diare merupakan buang air besar dengan tinja berbentuk cair lebih
dari 3 kali perhari. Diare disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri,
virus dan protozoa. Mikroorganisme penyebab diare paling banyak ditemukan
di negara berkembang antara lain Escherichia Coli enterotoksigenik,
Shigella, Campylobacter Jejuni, dan Cryptosporidium. Upaya
penatalaksanaan pada penderita diare sebagian besar dengan rehidrasi yang
berfungsi untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat adanya dehidrasi.

5
Diare yang berkelanjutan harus diatasi dengan pengobatan simtomatik dan
pengobatan kausatif. Pengobatan modern yang banyak dilakukan adalah
dengan pemberian antibiotik oral yang banyak ditemukan di apotek dengan
biaya yang relatif mahal dan dapat menyebabkan efek samping bagi penderita
diare. Alternatif pengobatan lain adalah dengan obat tradisional yang
mempunyai keuntungan mudah diperoleh dan relatif murah. Alternatif
pengobatan yang banyak digunakan di kalangan masyarakat adalah dengan
memanfaatkan tanaman herbal. Tanaman herbal yang digunakan untuk
mengatasi diare adalah tanaman jambu biji atau Psidium Guajava L. Tanaman
jambu biji terutama bagian daun, memiliki efektifitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan beberapa tanaman lain yang digunakan sebagai
antidiare.

B. Saran
Pemanfaat tanaman jambu biji terutama bagian daun sebagai obat
antidiare dapat dikembangkan lebih lanjut dengan memproduksi skala besar
sebagai bahan obat herbal atau obat tradisional, sehingga kegunaan daun pada
tanaman jambu biji dapat lebih bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai