Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN

HEMODIALISA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI
2016
Pendahuluan

Gagal ginjal kronik (GGK) atau penyakit renal tahap


akhir ,Kasus di bali sendiri khususnya di ruang
Hemodialisis RSUD Wangaya kota Denpasar
didapatkan jumlah pasien yang melakukan terapi
hemodialisa 30 orang pasien tetap.
Hemodialisis
Secara klinis hemodialisis adalah suatu proses pemisahan zat-zat tertentu (toksik) dari
darah melalui membran semipermeabel buatan (artificial).

Tujuan :

• Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme protein (toksin uremia)

• Memperbaiki keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa.

• Menjaga fungsi ginjal bila terjadi obstruksi.

• untuk mengembalikan suasana cairan ekstra dan intrasel yang sebenarnya merupakan
fungsi dari ginjal normal
Indikasi
• Ureum lebih dari 200 mg% • Keracunan obat dan kesalahan
• Kreatinin lebih dari 8 mg% transfuse
• Kelebihan voleme cairan overload. • Tes Clearen Creatinin (CCT) < 10
ml/menit
• Gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit/hiperkalemia • Perikarditis
• Gangguan asam basa (asidosis) pH < • Uremic lung
7,2 • Enselopati
• Klinis uremia dengan kesadaran • Hipertensi Berat
menurun meskipun ureum darah <
200 mg%
Mekanisme Hemodialisis
Difusi
Berpindahnya suatu zat (solute) karena tenaga yang ditimbulkan oleh keadaan
kadar zat (konsentrasi) di dalam darah dan dializat yaitu makin tinggi kadar zat
dalam darah makin banyak yang dipindahkan ke dializat
Ultrafiltrasi
Berpindahnya air dan zat melalui membran semi permeabel akibat tekanan
hidrostatik yang bekerja pada membrane atau perbedaan tekanan hidrostatik di
dalam kompartemen darah dan kompartemen dialisat.
Osmosis
Perpindahan air oleh karena kimiawi, yaitu karena perbedaan osmolalitas darah
dan dialisat.
Komponen
• Sirkulasi darah
1. Saluran arteri (Arteri Line)
2. Saluran vena (Vena Line)
• Sirkulasi cairan dialisat
1. Asetat
2. Bikarbonat
• Dializer
Heparinisasi
• Dosis awal / Dosis pemula
Dosis yang diberikan 25 unit-100 unit/kg (2500 unit)dimasukkan pada
awal hemodialisa.

• Dosis lanjutan
Dosis yang diberikan 500-2000 unit/jam (1250 unit/jam diberikan
sebelum hemodialisa berakhir, heparin sudah harus di stop.
Akses Vaskuler
• Permanen : AV fistula
• Sementara : femoral
• Waktu HD :
a. HD pertama kali : 3 Jam
b. HD Kedua : 4 Jam
c. HD Rutin : 4-5 Jam
Perawatan pada pasien Hemodialisa
• Pre hemodialisa
a. Persiapan alat
Listrik, Mesin HD, RO, Dialisat, Dilisa set, HD pack, dll
b. Persiapan lingkungan
c. Persiapan pasien
Persiapan mental, Informed consent, Anamnase kesehatan umum,
pemeriksaan fisik ( Berat badan, Vital sign)
Perawatan pada pasien Hemodialisa
• Intra HD
a. Monitor Pasien
Keadaan umum dan vital sign
b. Monitor Mesin Hemodialisa
Quick blood, temperature mesin, Venous pressure, Ultra Filtrasi
Goal, Ultra Filtrasi Rate, Heparinisasi.
c. Sirkulasi Darah
Sambungan sirkulasi darah, kecepatan aliran darah, bekuan darah,
kebocaran darah.
Perawatan pada pasien Hemodialisa
• Post Hemodialisa
a. Tekan luka bekas tusukan dengan gaas betadine
b. Perhatikan keadaan umum pasien
c. Mengukur tanda-tanda vital
d. Menimbang berat badan
ASUHAN KEPERAWATAN
HEMODIALISA
Pengkajian
• Identitas pasien
Nama : Tn. NR
Usia : 75 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
No register : 464675
Analisa Data
• Pre HD
Analisa Data
• Intra HD
Analisa Data
• Post HD
Diagnosa

1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi cairan dan


natrium, penurunan pengeluaran urine.

2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan, terapi


permbatasan.

3. Resiko infeksi berhubungan dengan adanya port de entry luka


kanulasi akses vaskulerisasi
Rencanaan Tindakan
• Hari, tanggal, Jam : Selasa, 24 mei 2016 pukul 07.30 Wita
• Diagnosa : Kelebihan Voluma Cairan
Rencanaan Tindakan
• Hari, tanggal, Jam : Selasa, 24 mei 2016 pukul 07.30 Wita
• Diagnosa : Intoleransi Aktivitas
Rencanaan Tindakan
• Hari, tanggal, Jam : Selasa, 24 mei 2016 pukul 07.30 Wita
• Diagnosa : Resiko infeksi
Evaluasi
• Pre HD
Evaluasi
• Intra HD
Evaluasi
• Post HD
Pembahasan Pengkajian
Keluhan seperti :

1. Pasien mengatakan badan terasa berat,

2. Napas Berbau ammonia, dan

3. Adanya selisih berat badan kering dan berat badan pre hemodalisa

muncul pada tinjauan kasus sesuai dengan tinjauan teori

Namun Beberapa Keluhan yang muncul pada tinjauan teori tidak ditemukan pada tinjauan kasus dikerenakan
klien sudah rutin menjalani terapi hemodialisa dan patuh terhadap pembatasan asupan makanan dan
minuman.
Pembahsan Diagnosa
Diagnosa seperti :

1. Kelebihan volume cairan

2. Intoleransi aktifitas

3. Resiko infeksi

muncul pada tinjauan kasus sesuai dengan tinjauan teori

Namun Beberapa Diagnosa yang muncul pada tinjauan teori tidak ditemukan pada tinjauan kasus

Dikerenakan tidak ada data yang mendukung tintauan teoritis.


Pembahasan Perencanaan

Secara umum rencana keperawatan untuk tinjauan kasus sudah sesuai


dengan tinjauan teoritis.
Pembahasan Pelaksanaan

Tidak ada implementasi yang tidak dilaksanakan, ini tidak terlepas dari
kerjasama klien dan keluarga, tenaga kesehatan serta fasilitas
perawatan yang ada.
Pembahasan Evaluasi

Membandingkan dengan kriteria hasil evaluasi dalam teori, maka


dalam tinjauan kasus telah teratasi. Hal ini disebabkan oleh faktor
respon klien.

Anda mungkin juga menyukai