Anda di halaman 1dari 26

TUGAS MODUL 5 Strategi Pembelajaran

NAMA : YENI ANGGRAENI


NO PESERTA : 19056418010035
KELAS :A

Setelah Saudara mendalami materi mata kegiatan: model-model pembelajaran, media


pembelajaran, pengembangan bahan ajar, dan terakhir perencanaan pembelajaran,
kemampuan memahami kompetensi pedagogik hampir purna. Untuk mengukur tingkat
kepurnaan tersebut, kerjakan tugas-tugas berikut:

1. Susun perangkat pembelajaran mata pelajaran yang Saudara ampu untuk satu kompetensi
dasar. Adapun perangkat pembelajaran yang dimaksud terdiri dari:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik
b. Mendesain atau membuat media pembelajaran yang relevan (minimal media presentasi
dengan powerpoint)
2. Anda telah mempelajari beberapa model pembelajaran berbasis SCL yang juga relevan
dengan pendekatan saintifik. Silakan Anda memilih satu model (misalnya model kooperatif
Jigsaw) dan catatlah sintaknya (langkah-langkah pembelajarannya). Kemudian, bukalah
YouTube dan temukan video tentang penerapan model pembelajaran kooperatif Jigsaw.
Amati dengan cermat bagaimana sintak model kooperatif Jigsaw tersebut dilaksanakan,
Kemudian jelaskan apakah sintak model kooperatif Jigsaw dalam video tersebut sesuai
dengan catatan sintak model pembelajaran kooperatif Jigsaw Anda?

Kerjakan secara mandiri tugas ini, kemudian kirimkan hasilnya dalam bentuk file PDF atau MS
Word
Jawaban :
1. MENYUSUN PERANGKAT PEMBELAJARAN
Dalam penyusunan perangkat pembelajaran, mata pelajaran yang saya akan mengambil
mata pelajaran Matematika SMK Kelas X Semester Ganjil. Adapun perangkat pembelajaran
yang akan disusun terdiri dari:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik
b. Mendesain atau membuat media pembelajaran yang relevan (minimal media presentasi
dengan powerpoint)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Bhakti Indonesia Medika Kota Mojokerto


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linier Dua Variabel
Alokasi Waktu : 180 menit (2 x Pertemuan )

A. Kompetensi Inti ( KI)


No. Kompetensi Inti (K I)
K.I.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K.I.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
K.I.3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kajian matematika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
K.I.4
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian
matematika.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar ( KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


No Kompetensi Dasar (KD) No Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1.5 Menghargai karakter berahklak 1.5.1 Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah
mulia dalam memperkuat berikhtiar atau melakukan usaha.
komitmen negara kesatuan. 1.5.2 Menjaga lingkungan hidup disekitar rumah
tempat tinggal, sekolah dan masyarakat.
1.5.3 Memelihara hubungan baik dengan sesama umat
beragama yang berbeda-beda.

No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


2.5 Mengamalkan nilai-nilai 2.5.1 Menunjukan perilaku jujur dalam proses
Pancasila sebagai pandangan pembelajaran.
hidup dan ideologi nasional 2.5.2 Menunjukan perilaku disiplin dalam proses
dalam kehidupan pembelajaran.
2.5.3
bermasyarakat, berbangsa dan Menunjukan perilaku tanggung jawab dalam
bernegara. proses pembelajaran.
No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.3 Menentukan nilai variabel 3.3.1 Menemukan konsep sistem persamaan linear dua
pada sistem persamaan linear variabel.
dua variabel dalam masalah 3.3.2 Menentukan nilai variabel pada sistem persamaan
linear dua variabel.
kontekstual
No. Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
4.3 Menyajikan penyelesaian 4.3.1 Memecahkan masalah yang berkaitan sistem
masalah sistem persamaan persamaan linear dua variabel.
linier dua variabel
C. Tujuan Pembelajaran:
Melalui model Discovery Based Learning, peserta didik dapat:
3.3.1 Diberikan suatu sistem persamaan, Peserta didik dapat menentukan konsep sistem
persamaan linear dua variabel secara mandiri.
3.3.2 Disajikan suatu sistem persamaan linear dua variabel, Peserta didik dapat menentukan nilai
variabel secara mandiri dan teliti
4.3.1 Diberikan soal cerita tentang sistem persamaan linear dua variabel, Peserta didik dapat
memecahkan masalah yang diminta dengan teliti.

D. Materi Pembelajaran
1 Sistem persamaan liner dua variabel
ax + by =d...............................(persamaan 1)
px + qy =s................................(persamaan 2)
Dengan a, b, p dan q bilangan Real dan tidak nol,
x, y = variabel
a, p = kefisien x
b, q = koefisien y
d, s, = konstanta
2 Menentukan penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel dengan 3 cara yaitu :
a. Dengan metode eliminasi
b. Dengan metode substitusi
c. Dengan metode gabungan substitusi dan eliminasi
d. Dengan metode grafik

E. Pendekatan, Model Pembelajaran, Metode


Pendekatan : Saintific
Model Pembelajaran : Discovery Based Learning
Metode : Ceramah Bervariasi, Tanya Jawab, Diskusi Kelompok, Penugasan

F. Media/alat, Bahan dan Sumber Belajar


1. Media/Alat : LCD, Laptop, PPT berkaitan dengan Sistem persamaan liner
dua variabel, Lembar Kerja Siswa.
2. Sumber Belajar : Buku paket matematika, Modul

G. Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit )
Proses pembelajaran menggunakan pendekatan Saintifik, Model: Discovery Based Learning.
Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi menjadi tiga tahapan yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

NO KEGIATAN
a. PENDAHULUAN (15 Menit)
1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses
belajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan,
menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).
2) Peserta didik bersama guru mengawali pembelajaran dengan berdoa
3) Apersepsi (memicu peserta didik untuk menjelaskan sistem persamaan linier dua
variabel melalui pertanyaan)
4) Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari.
5) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
6) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
b. KEGIATAN INTI ( 60 Menit)
1. Stimulasi/Pemberian Rangsangan
- Guru menampilkan slide PPT tentang sistem persamaan linear dua variabel.
- Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa yang sedang mengamati
slide PPT yang mendorong eksplorasi/merencanakan cara untuk memecahkannya
melalui model pembelajaran penemuan.
2. Pernyataan/Identifikasi Masalah
- Guru membagikan LKS untuk menentukan konsep dan nilai variabel serta
bersama-sama siswa mengidentifikasi masalah tentang sistem persamaan linear
dua variabel.
3. Pengumpulan Data
- Siswa berdiskusi untuk menentukan konsep dan nilai variabel dari sistem
persamaan linear dua variabel.
- Guru memfasilitasi peserta didik dalam berdiskusi.
4. Pengolahan Data
- Siswa mencoba mengerjakan soal yang berkaitan dengan sistem persamaan
linear dua variabel seperti contoh sebagai pembuktian rumusan
masalah/hipotesis
- Guru memfasilitasi kegiatan peserta didik
5. Memverifikasi
- Siswa menilai dan mengolah informasi tentang sistem persamaan linear dua
variabel.
- Guru menugaskan peserta didik untuk menilai dan mengolah informasi tentang
sistem persamaan linear dua variabel.
6. Generalisasi/Penarikan Kesimpulan
- Guru menugaskan peserta didik untuk menyajikan cara-cara serta kesimpulan
dalam memecahkan masalah tentang sistem persamaan linear dua variabel.
- Siswa membuat bahan presentasi tentang cara-cara serta kesimpulan dalam
memecahkan masalah tentang sistem persamaan linear dua variabel.
c. PENUTUP ( 15 Menit )
1) Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas pada pertemuan
ini dalam tulisan melalui refleksi.
1) Peserta didik di tugaskan untuk mengerjakan Tugas Mandiri Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel.
2) Peserta didik diberi tugas kelompok menyelesaikan analisis dan alternatif solusi
permasalahan yang menjadi kajian kelas.
3) Menyampaikan pokok materi untuk pertemuan yang akan datang.
4) Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa syukur
kepada Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan
lancar.

2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit )


Proses pembelajaran menggunakan pendekatan Saintifik, Model: Discovery Based Learning.
Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi menjadi tiga tahapan yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
NO KEGIATAN
a. PENDAHULUAN (15 Menit)
1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses
belajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan,
menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).
2) Peserta didik bersama guru mengawali pembelajaran dengan berdoa
3) Apersepsi (memicu peserta didik untuk menjelaskan sistem persamaan linier dua
variabel melalui pertanyaan)
4) Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
5) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
6) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
b. KEGIATAN INTI ( 60 Menit)
1. Stimulasi/Pemberian Rangsangan
- Guru menampilkan slide PPT tentang sistem persamaan linear dua variabel.
- Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa yang sedang mengamati
slide PPT yang mendorong eksplorasi/merencanakan cara untuk memecahkannya
melalui model pembelajaran penemuan.
2. Pernyataan/Identifikasi Masalah
- Guru membagikan LKS untuk menentukan konsep dan nilai variabel serta
bersama-sama siswa mengidentifikasi masalah tentang sistem persamaan linear
dua variabel.
3. Pengumpulan Data
- Siswa berdiskusi untuk menentukan nilai variabel dan masalah tentang sistem
persamaan linear dua variabel.
- Guru memfasilitasi peserta didik dalam berdiskusi.
4. Pengolahan Data
- Siswa mencoba mengerjakan soal yang berkaitan dengan sistem persamaan
linear dua variabel seperti contoh sebagai pembuktian rumusan
masalah/hipotesis
- Guru memfasilitasi kegiatan peserta didik
5. Memverifikasi
- Siswa menilai dan mengolah informasi tentang sistem persamaan linear dua
variabel.
- Guru menugaskan peserta didik untuk menilai dan mengolah informasi tentang
sistem persamaan linear dua variabel.
6. Generalisasi/Penarikan Kesimpulan
- Guru menugaskan peserta didik untuk menyajikan cara-cara serta kesimpulan
dalam memecahkan masalah tentang sistem persamaan linear dua variabel.
- Siswa membuat bahan presentasi tentang cara-cara serta kesimpulan dalam
memecahkan masalah tentang sistem persamaan linear dua variabel
c. PENUTUP ( 15 Menit )
1) Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas pada pertemuan
ini dalam tulisan melalui refleksi.
2) Peserta didik di tugaskan untuk mengerjakan Tugas Mandiri Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel.
3) Peserta didik diberi tugas kelompok menyelesaikan analisis dan alternatif solusi
permasalahan yang menjadi kajian kelas.
4) Menyampaikan pokok materi untuk pertemuan yang akan datang.
5) Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa syukur kepada
Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar.

H. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik penilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi/Pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis dan Lisan
c. Penilaian Ketrampilan : Unjuk kerja; Presentasi; Laporan penugasan
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : Jurnal guru
b. Tes Tertulis : Uraian ; Laporan ; Paparan
c. Unjuk Kerja : Laporan ; Paparan
3. Instrumen penilaian Sikap, Pengetahuan dan Ketrampilan (terlampir)

Mengetahui, Mojokerto, 22 April 2019


Kepala SMK Bhakti Indonesia Medika Guru Mata Pelajaran,
Kota Mojokerto

Ina Dwi Wijayanti, S.E. Yeni Anggraeni, S.Pd


Lampiran Instrumen Penilaian

A. Pertemuan Pertama
1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar berlangsung. Penilaian
dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dalam
mengumpulkan data dari berbagai sumber tentang sistem persamaan linear dua variabel dan
tingkat perhatian peserta didik pada saat berdiskusi. Aspek yang dinilai kemampuan menyampaikan
pendapat, argumentasi atau menjawab pertanyaan serta aspek kerjasama kelompok.

Pedoman Pengamatan Sikap


Kelas : ……………………….
Hari, Tanggal : ……………………….
Pertemuan Ke- : ……………………….
MateriPokok : ……………………….
Aspek Penilaian
No Nama Peserta Didik Iman Tole- Jujur Disiplin Tanggung Empati
Taqwa ransi Jawab
1
2
3

2. Penilaian Ketrampilan
Penilaian ketrampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik pada saat
menyajikan hasil diskusi sistem persamaan linear dua variabel. Format penilaian dapat
menggunakan contoh sebagaimana terdapat pada bagian lampiran Buku Guru.
3. Penilaian Pengetahuan :
Pertanyaan lisan sesuai IPK dan pertanyaan yang berkembang dalam pembelajaran. Penilaian
pengetahuan dilakukan dengan menilai hasil penugasan yaitu Tugas Kelompok
 Penyekoran Tugas Kelompok
Soal nomor 1 – 5 masing-masing skornya 20 sehingga skor maksimal adalah 100
SkorPerolehan
Nilai = -------------------- x 100
100

B. Pertemuan Kedua
1. Penilaian sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar berlangsung.
Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam Observasi ini misalnya dilihat aktivitas dalam
mengumpulkan data dari berbagai sumber berkaitan dengan materi sistem persamaan linear dua
variabel dan tingkat perhatian peserta didik pada saat berdiskusi. Aspek yang dinilai adalah Iman
taqwa, toleransi, disiplin, jujur, tanggung jawab.
Pedoman Pengamatan Sikap
Kelas : ……………………….
Hari, Tanggal : ……………………….
Pertemuan Ke- : ……………………….
MateriPokok : ……………………….
Aspek Penilaian
No Nama Peserta Didik Iman Tole- Jujur Disiplin Tanggung Empati
Taqwa ransi Jawab
1
2
3
2. Penilaian Ketrampilan
Penilaian ketrampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
mempresentasikan pemecahan masalah tentang sistem persamaan linear dua variabel, peran
dalam kelompok, maupun ketrampilan membuat resume, serta menyampaikan gagasan di
kelompok dan kelas.
Aspek yang dinilai Skor
Pemahaman
Proses Ketepatan Ketepatan
No. Nama/Kelompok Terhadap
perhitungan Jawaban Akhir Waktu Perolehan
Konsep SPLDV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Kelompok 1
2 Kelompok 2
3 Kelompok 3
4 Kelompok 4
5 Kelompok 5
6 Kelompok 6

3. Penilaian Pengetahuan
a) Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan mudah kalian
pahami, ada juga yang sulit kalian pahami. Oleh karena itu, lakukanlah penilaian diri atas
pemahaman kalian terhadap materi pada bab ini dengan memberikan tanda ceklist (√) pada
kolom PS (Paham Sekali), PSb (Paham Sebagian), BP (Belum Paham).

No Sub-Materi Pokok Paham Paham Belum


Sekali Sebagian Paham
1. konsep sistem persamaan linear dua variabel
2. menentukan nilai variabel dari sistem
persamaan linear dua variabel
3. memecahkan masalah soal cerita tentang sistem
persamaan linear dua variabel
Apabila pemahaman kalian berada pada kategori PS (paham sekali) mintalah materi pengayaan
kepada guru untuk menambah wawasan kalian, sedangkan apabila pemahaman kalian berada
pada kategori PSb (Paham Sebagian) dan BP (Belum Paham) coba bertanyalah kepada guru serta
mintalah penjelasan lebih lengkap, supaya kalian cepat memahami materi pembelajaran yang
sebelumnya kurang atau belum memahaminya.
b) Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk mengerjakan Uji Kompetensi.
Soal Pengetahuan
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1. Berikut ini merupakan contoh persamaan linear dua variabel, kecuali...


a. 2x + y = 6
b. 3x – 2y =10
c. x + 4y = 2n
d. 5x + 2y =3x – 8
e. 2x – 3y = x + 2y

2. Berikut ini merupakan persamaan linear dua variabel adalah...


a. 3x – 2y = 5
b. 2x + 3y = 3z – 6
c. 3z – 3r + y = 0
d. 2a + 3b = c
e. 1 + x = 8

3. Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear 2y – x = 10 dan 3x + 2y = 29 adalah . ..


a. {(7, 4)}
b. {(7,-4)}
c. {(-4, 7)}
d. {(4, 7)}
e. {(-4,-7)}
4. Penyelesaian sistem persamaan 3x –2y= 12 dan 5x + y = 7 adalah x = p dan y = q. Nilai 4p +
3q adalah . . . .
a. -17
b. -1
c. 1
d. 7
e. 17

5. Andi membeli 1 pulpen dan 1 buku dengan harga Rp 2000,- di toko yang sama Budi membeli 5
pulpen dan 2 buku dengan harga Rp 7000,- . Harga 1 buah pulpen...
a. Rp 500,-
b. Rp 850,-
c. Rp 1000,-
d.Rp 1200,-
e. Rp 1500,-

Kriteria Penskoran :
No. Soal Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20

Jadi skor ideal = 100

c) Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi pelajaran dan
belum mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Bentuk yang dilakukan antara lain peserta
didik secara terencana mempelajari Buku Teks Matematika SMK pada bagian tertentu yang
belum dikuasainya. Guru menyediakan soal-soal latihan atau pertanyaan yang merujuk pada
pemahaman kembali tentang isi buku teks Matematika SMK materi sistem persamaan linear
dua variabel.
Peserta didik diminta komitmennya untuk belajar secara disiplin dalam rangka memahami
materi pelajaran yang belum dikuasainya. Guru kemudian mengadakan uji kompetensi kembali
pada materi yang belum dikuasai peserta didik yang bersangkutan .
2. Pengayaan
Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang telah menguasai materi pembelajaran, yaitu materi sistem persamaan linear tiga variabel,
sistem persamaan linear dan kuadrat. Dalam pengayaan ini dapat dilakukan dengan beberapa
cara dan pilihan. Sebagai contoh, peserta didik dapat di berikan bahan bacaan yang relevan
dengan materi pembelajaran.
MEDIA PEMBELAJARAN
Media Powerpoint
Lampiran Pertemuan ke-1
Lembar Kerja Siswa

Kelompok ke :
Nama Anggota :

SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL


Cari istilah dalam kehidupan sehari-hari kalian, yang mengikuti kata sistem!

sistem ..................................., ......................................., .......................................

...........................sistem, ............................., Jadi sistem dapat diartikan


sebagai. ..........................................

Kata dasar dari persamaan, yaitu ................


Linier adalah kata serapan dari bahasa asing line, yang artinya ....................
Jadi dapat kita artikan, sistem persamaan linier dua variabel
adalah ........................................................................................................................
Kelas I SMK BIM terdiri dari 2 kelas, kelas X farmasi A dan B. Jumlah total siswa Kelas I SMK BIM adalah
53 siswa. Jika 3 siswa X farmasi A tidak masuk, maka jumlah siswa kelas X farmasi A akan sama dengan
jumlah siswa kelas X farmasi B. Nyatakan permasalahan di atas dalam bentuk sistem persamaan linier
dua variabel!

Dengan menggunakan metode menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel, tentukan nilai
variabel dari sistem persamaan

Jawab:
Metode Eliminasi
Eliminasi variabel x

+
y = ...
Metode Substitusi

Substitusikan y = ... ke

Jadi, himpunan peyelesaian sistem persamaan linier tersebut adalah {( ... , ... )}

Berikut ini merupakan contoh persamaan linear dua variabel, kecuali...


a. 2x + y = 6
b. 3x – 2y =10
c. x + 4y = 2n
d. 5x + 2y =3x – 8
e. 2x – 3y = x + 2y

Berikut ini merupakan persamaan linear dua variabel adalah...


a. 3x – 2y = 5
b. 2x + 3y = 3z – 6
c. 3z – 3r + y = 0
d. 2a + 3b = c
e. 1 + x = 8

Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear 2y – x = 10 dan 3x + 2y = 29 adalah . ..


a. {(7, 4)}
b. {(7,-4)}
c. {(-4, 7)}
d. {(4, 7)}
e. {(-4,-7)}
Penyelesaian sistem persamaan 3x –2y= 12 dan 5x + y = 7 adalah x = p dan y = q. Nilai 4p + 3q
adalah . . . .
a. -17
b. -1
c. 1
d. 7
e. 17
Lampiran Pertemuan ke-2
Lembar Kerja Siswa

Kelompok ke :
Nama Anggota :

Jawablah permasalahan dibawah ini dengan benar dan tanggung jawab!


1. Andi membeli 1 pulpen dan 1 buku dengan harga Rp 2000,- di toko yang sama Budi membeli 5
pulpen dan 2 buku dengan harga Rp 7000,- . Harga 1 buah pulpen...
a. Rp 500,-
b. Rp 850,-
c. Rp 1000,-
d.Rp 1200,-
e. Rp 1500,-

2. 6. Ibu membeli 3 ember dan I panci dengan harga Rp 50.000,-. Di toko yang sama Ani membeli 1
ember dan 2 panci dengan harga Rp 65.000,-. Harga untuk 1 ember dan 1 panci adalah...
a. Rp 25.000,-
b. Rp 30.000,-
c. Rp 32.000,-
d. Rp 36.000,-
e. Rp 40.000,-

3. Sebuah gedung kesenian memiliki kapasitas 250 orang. Harga karcis untuk penonton kelas I
Rp5.000,00 dan penonton kelas II Rp3.000,00. Jika uang yang terkumpul adalah Rp900.000,00,
berapakah banyak penonton tiap kelas?
4. Harga enam CD RW A dan empat CD RW B harganya Rp. 41.000,00. Diketahui CD RW B lebih
mahal Rp. 1.500,00 dari CD RW A. Tentukan biaya yang harus dibayarkan oleh toko jika membeli
sepuluh CD RW A dan lima belas CD RW B.
5. Jumlah siswa suatu kelas adalah 52 orang. Jika banyak murid laki-laki adalah 7 orang lebihnya
daripada dua kali banyak murid wanita, tentukan banyak murid wanita dan banyak murid laki-
laki.
2. ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS SCL
Anda telah mempelajari beberapa model pembelajaran berbasis SCL yang juga relevan
dengan pendekatan saintifik. Silakan Anda memilih satu model (misalnya model kooperatif
Jigsaw) dan catatlah sintaknya (langkah-langkah pembelajarannya). Kemudian, bukalah
YouTube dan temukan video tentang penerapan model pembelajaran kooperatif Jigsaw.
Amati dengan cermat bagaimana sintak model kooperatif Jigsaw tersebut dilaksanakan,
kemudian jelaskan:
a. Apakah sintak model kooperatif Jigsaw dalam video tersebut sesuai dengan catatan
sintak model pembelajaran kooperatif Jigsaw Anda?
b. Menurut pengamatan Anda, apakah para siswa lebih senang dan antusias mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran tersebut? Mengapa?
c. Hasil-hasil belajar apa saja yang dapat dicapai oleh siswa ketika mereka terlibat aktif
dalam pembelajaran dengan model pembelajaran (Jigsaw) tersebut?
Jawaban :
Saya menganalisis video mengenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD
(student Team-Achievement Division), Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah
salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana(
https://www.youtube.com/watch?v=UyX2QWWcxLw diakses 23 April 2019).
Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang
merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru
menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa
seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai
kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu.
Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan Cooperative
Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling
memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai
prestasi yang maksimal. Guru yang menggunakan STAD mengajukan informasi akademik
baru kepada siswa setiap minggu mengunakan presentasi Verbal atau teks.
Langkah atau sintak inti pembelajaran pada kooperatif tipe STAD berdasarkan
pendapat penemunya, yaitu Slavin (1995), adalah: 1) presentasi materi (oleh guru), 2)
siswa belajar dalam kelompok, 3) siswa mengerjakan kuis individual, 4) pemberian skor
peningkatan individual, dan 5) penghargaan kelompok. Sintak secara lengkap, jika kita
ingin menerapkan pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah: 1) Orientasi
(apersepsi, penyampaian tujuan, dan memotivasi), 2) guru mempresentasikan materi, 3)
siswa belajar atau berdiskusi dalam kelompok, 4) siswa mengerjakan kuis individual, 5)
pemberian skor peningkatan individual, 6) penghargaan kelompok, dan 7) Penutup
(penyampaian review dan tindak lanjut).
Dalam video tersebut ditampilkan tahap-tahap pembelajaran STAD sesuai dengan
yang dijelaskan Slavin sebagai pencetus model tersebut. Berikut adalah langkah-langkah
yang ditampilkan dalam video simulasi pembelajaran.

Tampilan Awal Judul Video

a. Tahap Orientasi (apersepsi, penyampaian tujuan, dan memotivasi)


Pada fase pertama merupakan tahap Persiapan dan Apersepsi atau dapat disebut tahap
Orientasi (apersepsi, penyampaian tujuan, dan memotivasi). Pada tahap ini, guru
menyajikan materi yang secara klasikal dengan menggunakan presentasi verbal atau teks.
Penyajian difokuskan pada konsep-konsep dari materi yang dibahas. Setelah penyajian
materi, siswa bekerja pada kelompok untuk menuntaskan materi pelajaran melalui
tutorial, kuis atau diskusi. Dalam video tersebut guru sudah sesuai menyampaikan materi
mengenai tanaman jagung, memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan dari
pembelajaran.
Fase 1 Persiapan dan Apersepsi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Guru mempresentasikan materi


Guru menjelaskan kepada siswa apa yang akan dipelajari dan mengapa hal itu penting
untuk memunculkan rasa ingin tahu siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberi
teka-teki, memunculkan masalah-masalah yang berhubungan dengan materi dalam
kehidupan sehari-hari, dan sebagainya. Pada video tersebut gurua memberikan
penjelasan kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari. Pemberian materi
dilakukan karena hal itu penting untuk memunculkan rasa ingin tahu siswa.

Pada Fase 2, Guru memberikan materi secara klasikal kepada siswa

c. Siswa Belajar atau Berdiskusi dalam Kelompok/Mengorganisasikan Siswa dalam


Kelompok
Kelompok menjadi hal yang sangat penting dalam STAD karena didalam kelompok harus
tercipta suatu kerja kooperatif antar siswa untuk mencapai kemampuan akademik yang
diharapkan. Fungsi dibentuknya kelompok adalah untuk saling meyakinkan bahwa setiap
anggota kelompok dapat bekerja sama dalam belajar. Lebih khusus lagi untuk
mempersiapkan semua anggota kelompok dalam menghadapi tes individu. Kelompok
yang dibentuk sebaiknya terdiri dari satu siswa dari kelompok atas, satu siswa dari
kelompok bawah dan dua siswa dari kelompok sedang. Guru perlu mempertimbangkan
agar jangan sampai terjadi pertentangan antar anggota dalam satu kelompok, walaupun
ini tidak berarti siswa dapat menentukan sendiri teman sekelompoknya. Pada video ini
guru mengkondisikan siswa dan membaginya ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri
dari 4 siswa. Kemudian guru memberikan materi/permasalahan yang akan didiskusikan.

Fase 3 Guru Membagi Siswa Kedalam Kelompok

Guru membimbing siswa dalam kelompok

d. siswa mengerjakan kuis individual, dan pemberian skor peningkatan individual


Siswa diberi tes individual setelah melaksanakan satu atau dua kali penyajian kelas dan
bekerja serta berlatih dalam kelompok. Siswa harus menyadari bahwa usaha dan
keberhasilan mereka nantinya akan memberikan sumbangan yang sangat berharga bagi
kesuksesan kelompok.
Siswa melakukan presentasi kelompok

Skor peningkatan individual berguna untuk memotivasi agar bekerja keras memperoleh
hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil sebelumnya. Skor peningkatan
individual dihitung berdasarkan skor dasar dan skor tes. Skor dasar dapat diambil dari
skor tes yang paling akhir dimiliki siswa, nilai pretes yang dilakukan oleh guru
sebelumnya melaksanakan pembelajaran kooperatif metode STAD

Guru memberikan kuis kepada siswa dan melakukan penskoran individu-kelompok

e. Penghargaan kelompok, dan Penutup (penyampaian review dan tindak lanjut)


Pengakuan kelompok dilakukan dengan memberikan penghargaan atas usaha yang telah
dilakukan kelompok selama belajar. Kelompok dapat diberi sertifikat atau bentuk
penghargaan lainnya jika dapat mencapai kriteria yang telah ditetapkan bersama.
Pemberian penghargaan ini tergantung dari kreativitas guru.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik dan siswa

Menurut pengamatan saya siswa lebih senang dan antusias mengikuti pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif model STAD. Hal itu disebabkan karena model
pembelajaran kooperatif STAD akan menimbulkan interaksi diantara siswa untuk saling
memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai
prestasi yang maksimal. Proses tersebut akan membuat siswa menjadi bersemangat dan
antusias dalam mengikuti pembelajaran. Siswa akan mendapatkan beberapa hasil belajar
yang menguntungkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD
diantaranya sebagai berikut :
a. Model pembelajaran kooperatif membantu siswa mempelajari isi materi pelajaran yang
sedang dibahas.
b. Adanya anggota kelompok lain yang menghindari kemungkinan siswa mendapat nilai
rendah, karena dalam tes lisan siswa dibantu oleh anggota kelompoknya.
c. Pembelajaran kooperatif menjadikan siswa mampu belajar berdebat, belajar
mendengarkan pendapat orang lain, dan mencatat hal-hal yang bermanfaat untuk
kepentingan bersama-sama.
d. Pembelajaran kooperatif menghasilkan pencapaian belajar siswa yang tinggi
menambah harga diri siswa dan memperbaiki hubungan dengan teman sebaya.
e. Hadiah atau penghargaan yang diberikan akan memberikan dorongan bagi siswa untuk
mencapai hasil yang lebih tinggi.
f. Siswa yang lambat berpikir dapat dibantu untuk menambah ilmu pengetahuan.
g. Pembentukan kelompok-kelompok kecil memudahkan guru untuk memonitor siswa
dalam belajar bekerja sama

Anda mungkin juga menyukai