1. Susun perangkat pembelajaran mata pelajaran yang Saudara ampu untuk satu kompetensi
dasar. Adapun perangkat pembelajaran yang dimaksud terdiri dari:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik
b. Mendesain atau membuat media pembelajaran yang relevan (minimal media presentasi
dengan powerpoint)
2. Anda telah mempelajari beberapa model pembelajaran berbasis SCL yang juga relevan
dengan pendekatan saintifik. Silakan Anda memilih satu model (misalnya model kooperatif
Jigsaw) dan catatlah sintaknya (langkah-langkah pembelajarannya). Kemudian, bukalah
YouTube dan temukan video tentang penerapan model pembelajaran kooperatif Jigsaw.
Amati dengan cermat bagaimana sintak model kooperatif Jigsaw tersebut dilaksanakan,
Kemudian jelaskan apakah sintak model kooperatif Jigsaw dalam video tersebut sesuai
dengan catatan sintak model pembelajaran kooperatif Jigsaw Anda?
Kerjakan secara mandiri tugas ini, kemudian kirimkan hasilnya dalam bentuk file PDF atau MS
Word
Jawaban :
1. MENYUSUN PERANGKAT PEMBELAJARAN
Dalam penyusunan perangkat pembelajaran, mata pelajaran yang saya akan mengambil
mata pelajaran Matematika SMK Kelas X Semester Ganjil. Adapun perangkat pembelajaran
yang akan disusun terdiri dari:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik
b. Mendesain atau membuat media pembelajaran yang relevan (minimal media presentasi
dengan powerpoint)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
D. Materi Pembelajaran
1 Sistem persamaan liner dua variabel
ax + by =d...............................(persamaan 1)
px + qy =s................................(persamaan 2)
Dengan a, b, p dan q bilangan Real dan tidak nol,
x, y = variabel
a, p = kefisien x
b, q = koefisien y
d, s, = konstanta
2 Menentukan penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel dengan 3 cara yaitu :
a. Dengan metode eliminasi
b. Dengan metode substitusi
c. Dengan metode gabungan substitusi dan eliminasi
d. Dengan metode grafik
G. Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit )
Proses pembelajaran menggunakan pendekatan Saintifik, Model: Discovery Based Learning.
Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi menjadi tiga tahapan yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
NO KEGIATAN
a. PENDAHULUAN (15 Menit)
1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses
belajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan,
menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).
2) Peserta didik bersama guru mengawali pembelajaran dengan berdoa
3) Apersepsi (memicu peserta didik untuk menjelaskan sistem persamaan linier dua
variabel melalui pertanyaan)
4) Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari.
5) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
6) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
b. KEGIATAN INTI ( 60 Menit)
1. Stimulasi/Pemberian Rangsangan
- Guru menampilkan slide PPT tentang sistem persamaan linear dua variabel.
- Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa yang sedang mengamati
slide PPT yang mendorong eksplorasi/merencanakan cara untuk memecahkannya
melalui model pembelajaran penemuan.
2. Pernyataan/Identifikasi Masalah
- Guru membagikan LKS untuk menentukan konsep dan nilai variabel serta
bersama-sama siswa mengidentifikasi masalah tentang sistem persamaan linear
dua variabel.
3. Pengumpulan Data
- Siswa berdiskusi untuk menentukan konsep dan nilai variabel dari sistem
persamaan linear dua variabel.
- Guru memfasilitasi peserta didik dalam berdiskusi.
4. Pengolahan Data
- Siswa mencoba mengerjakan soal yang berkaitan dengan sistem persamaan
linear dua variabel seperti contoh sebagai pembuktian rumusan
masalah/hipotesis
- Guru memfasilitasi kegiatan peserta didik
5. Memverifikasi
- Siswa menilai dan mengolah informasi tentang sistem persamaan linear dua
variabel.
- Guru menugaskan peserta didik untuk menilai dan mengolah informasi tentang
sistem persamaan linear dua variabel.
6. Generalisasi/Penarikan Kesimpulan
- Guru menugaskan peserta didik untuk menyajikan cara-cara serta kesimpulan
dalam memecahkan masalah tentang sistem persamaan linear dua variabel.
- Siswa membuat bahan presentasi tentang cara-cara serta kesimpulan dalam
memecahkan masalah tentang sistem persamaan linear dua variabel.
c. PENUTUP ( 15 Menit )
1) Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas pada pertemuan
ini dalam tulisan melalui refleksi.
1) Peserta didik di tugaskan untuk mengerjakan Tugas Mandiri Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel.
2) Peserta didik diberi tugas kelompok menyelesaikan analisis dan alternatif solusi
permasalahan yang menjadi kajian kelas.
3) Menyampaikan pokok materi untuk pertemuan yang akan datang.
4) Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa syukur
kepada Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan
lancar.
A. Pertemuan Pertama
1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar berlangsung. Penilaian
dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dalam
mengumpulkan data dari berbagai sumber tentang sistem persamaan linear dua variabel dan
tingkat perhatian peserta didik pada saat berdiskusi. Aspek yang dinilai kemampuan menyampaikan
pendapat, argumentasi atau menjawab pertanyaan serta aspek kerjasama kelompok.
2. Penilaian Ketrampilan
Penilaian ketrampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik pada saat
menyajikan hasil diskusi sistem persamaan linear dua variabel. Format penilaian dapat
menggunakan contoh sebagaimana terdapat pada bagian lampiran Buku Guru.
3. Penilaian Pengetahuan :
Pertanyaan lisan sesuai IPK dan pertanyaan yang berkembang dalam pembelajaran. Penilaian
pengetahuan dilakukan dengan menilai hasil penugasan yaitu Tugas Kelompok
Penyekoran Tugas Kelompok
Soal nomor 1 – 5 masing-masing skornya 20 sehingga skor maksimal adalah 100
SkorPerolehan
Nilai = -------------------- x 100
100
B. Pertemuan Kedua
1. Penilaian sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar berlangsung.
Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam Observasi ini misalnya dilihat aktivitas dalam
mengumpulkan data dari berbagai sumber berkaitan dengan materi sistem persamaan linear dua
variabel dan tingkat perhatian peserta didik pada saat berdiskusi. Aspek yang dinilai adalah Iman
taqwa, toleransi, disiplin, jujur, tanggung jawab.
Pedoman Pengamatan Sikap
Kelas : ……………………….
Hari, Tanggal : ……………………….
Pertemuan Ke- : ……………………….
MateriPokok : ……………………….
Aspek Penilaian
No Nama Peserta Didik Iman Tole- Jujur Disiplin Tanggung Empati
Taqwa ransi Jawab
1
2
3
2. Penilaian Ketrampilan
Penilaian ketrampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
mempresentasikan pemecahan masalah tentang sistem persamaan linear dua variabel, peran
dalam kelompok, maupun ketrampilan membuat resume, serta menyampaikan gagasan di
kelompok dan kelas.
Aspek yang dinilai Skor
Pemahaman
Proses Ketepatan Ketepatan
No. Nama/Kelompok Terhadap
perhitungan Jawaban Akhir Waktu Perolehan
Konsep SPLDV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Kelompok 1
2 Kelompok 2
3 Kelompok 3
4 Kelompok 4
5 Kelompok 5
6 Kelompok 6
3. Penilaian Pengetahuan
a) Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan mudah kalian
pahami, ada juga yang sulit kalian pahami. Oleh karena itu, lakukanlah penilaian diri atas
pemahaman kalian terhadap materi pada bab ini dengan memberikan tanda ceklist (√) pada
kolom PS (Paham Sekali), PSb (Paham Sebagian), BP (Belum Paham).
5. Andi membeli 1 pulpen dan 1 buku dengan harga Rp 2000,- di toko yang sama Budi membeli 5
pulpen dan 2 buku dengan harga Rp 7000,- . Harga 1 buah pulpen...
a. Rp 500,-
b. Rp 850,-
c. Rp 1000,-
d.Rp 1200,-
e. Rp 1500,-
Kriteria Penskoran :
No. Soal Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Kelompok ke :
Nama Anggota :
Dengan menggunakan metode menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel, tentukan nilai
variabel dari sistem persamaan
Jawab:
Metode Eliminasi
Eliminasi variabel x
+
y = ...
Metode Substitusi
Substitusikan y = ... ke
Jadi, himpunan peyelesaian sistem persamaan linier tersebut adalah {( ... , ... )}
Kelompok ke :
Nama Anggota :
2. 6. Ibu membeli 3 ember dan I panci dengan harga Rp 50.000,-. Di toko yang sama Ani membeli 1
ember dan 2 panci dengan harga Rp 65.000,-. Harga untuk 1 ember dan 1 panci adalah...
a. Rp 25.000,-
b. Rp 30.000,-
c. Rp 32.000,-
d. Rp 36.000,-
e. Rp 40.000,-
3. Sebuah gedung kesenian memiliki kapasitas 250 orang. Harga karcis untuk penonton kelas I
Rp5.000,00 dan penonton kelas II Rp3.000,00. Jika uang yang terkumpul adalah Rp900.000,00,
berapakah banyak penonton tiap kelas?
4. Harga enam CD RW A dan empat CD RW B harganya Rp. 41.000,00. Diketahui CD RW B lebih
mahal Rp. 1.500,00 dari CD RW A. Tentukan biaya yang harus dibayarkan oleh toko jika membeli
sepuluh CD RW A dan lima belas CD RW B.
5. Jumlah siswa suatu kelas adalah 52 orang. Jika banyak murid laki-laki adalah 7 orang lebihnya
daripada dua kali banyak murid wanita, tentukan banyak murid wanita dan banyak murid laki-
laki.
2. ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS SCL
Anda telah mempelajari beberapa model pembelajaran berbasis SCL yang juga relevan
dengan pendekatan saintifik. Silakan Anda memilih satu model (misalnya model kooperatif
Jigsaw) dan catatlah sintaknya (langkah-langkah pembelajarannya). Kemudian, bukalah
YouTube dan temukan video tentang penerapan model pembelajaran kooperatif Jigsaw.
Amati dengan cermat bagaimana sintak model kooperatif Jigsaw tersebut dilaksanakan,
kemudian jelaskan:
a. Apakah sintak model kooperatif Jigsaw dalam video tersebut sesuai dengan catatan
sintak model pembelajaran kooperatif Jigsaw Anda?
b. Menurut pengamatan Anda, apakah para siswa lebih senang dan antusias mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran tersebut? Mengapa?
c. Hasil-hasil belajar apa saja yang dapat dicapai oleh siswa ketika mereka terlibat aktif
dalam pembelajaran dengan model pembelajaran (Jigsaw) tersebut?
Jawaban :
Saya menganalisis video mengenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD
(student Team-Achievement Division), Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah
salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana(
https://www.youtube.com/watch?v=UyX2QWWcxLw diakses 23 April 2019).
Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang
merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru
menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa
seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai
kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu.
Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan Cooperative
Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling
memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai
prestasi yang maksimal. Guru yang menggunakan STAD mengajukan informasi akademik
baru kepada siswa setiap minggu mengunakan presentasi Verbal atau teks.
Langkah atau sintak inti pembelajaran pada kooperatif tipe STAD berdasarkan
pendapat penemunya, yaitu Slavin (1995), adalah: 1) presentasi materi (oleh guru), 2)
siswa belajar dalam kelompok, 3) siswa mengerjakan kuis individual, 4) pemberian skor
peningkatan individual, dan 5) penghargaan kelompok. Sintak secara lengkap, jika kita
ingin menerapkan pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah: 1) Orientasi
(apersepsi, penyampaian tujuan, dan memotivasi), 2) guru mempresentasikan materi, 3)
siswa belajar atau berdiskusi dalam kelompok, 4) siswa mengerjakan kuis individual, 5)
pemberian skor peningkatan individual, 6) penghargaan kelompok, dan 7) Penutup
(penyampaian review dan tindak lanjut).
Dalam video tersebut ditampilkan tahap-tahap pembelajaran STAD sesuai dengan
yang dijelaskan Slavin sebagai pencetus model tersebut. Berikut adalah langkah-langkah
yang ditampilkan dalam video simulasi pembelajaran.
Skor peningkatan individual berguna untuk memotivasi agar bekerja keras memperoleh
hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil sebelumnya. Skor peningkatan
individual dihitung berdasarkan skor dasar dan skor tes. Skor dasar dapat diambil dari
skor tes yang paling akhir dimiliki siswa, nilai pretes yang dilakukan oleh guru
sebelumnya melaksanakan pembelajaran kooperatif metode STAD
Menurut pengamatan saya siswa lebih senang dan antusias mengikuti pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif model STAD. Hal itu disebabkan karena model
pembelajaran kooperatif STAD akan menimbulkan interaksi diantara siswa untuk saling
memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai
prestasi yang maksimal. Proses tersebut akan membuat siswa menjadi bersemangat dan
antusias dalam mengikuti pembelajaran. Siswa akan mendapatkan beberapa hasil belajar
yang menguntungkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD
diantaranya sebagai berikut :
a. Model pembelajaran kooperatif membantu siswa mempelajari isi materi pelajaran yang
sedang dibahas.
b. Adanya anggota kelompok lain yang menghindari kemungkinan siswa mendapat nilai
rendah, karena dalam tes lisan siswa dibantu oleh anggota kelompoknya.
c. Pembelajaran kooperatif menjadikan siswa mampu belajar berdebat, belajar
mendengarkan pendapat orang lain, dan mencatat hal-hal yang bermanfaat untuk
kepentingan bersama-sama.
d. Pembelajaran kooperatif menghasilkan pencapaian belajar siswa yang tinggi
menambah harga diri siswa dan memperbaiki hubungan dengan teman sebaya.
e. Hadiah atau penghargaan yang diberikan akan memberikan dorongan bagi siswa untuk
mencapai hasil yang lebih tinggi.
f. Siswa yang lambat berpikir dapat dibantu untuk menambah ilmu pengetahuan.
g. Pembentukan kelompok-kelompok kecil memudahkan guru untuk memonitor siswa
dalam belajar bekerja sama