RUANG VEKTOR
Pembahasan tentang ruang vektor dibagi menjadi tiga bagian pokok. Bagian pertama membahas
pengertian ruang vektor, ruang bagian dan kombinasi linear dari vektor-vektor. Bagian kedua membahas
tentang kebebasan linear, basis dan dimensi. Sedangkan bagian terakhir membahas tentang ruang baris dan
ruang kolom, bagian ini disajikan sebagai persiapan untuk pembahasan ruang eigen yang akan diberikan
pada bab IV. Diletakkan pada bab I karena keterkaitannya dengan dua sub bab sebelumnya.
Definisi 1.1.2. Lapangan (field) F adalah suatu sistem aljabar dengan dua operasi biner yang dinamakan
penjumlahan (notasi +) dan perkalian (notasi .) yang memenuhi :
1. (F ; +) merupakan grup
2. (F ; .) merupakan grup
3. Bersifat distributif
Dalam hali ini ditulis singkat, (F ; + , . ) lapangan/field
Contoh lapangan :
1. (Q ; +, .)
2. (Â ; +, .)
3. (C ; +, .)
Setelah diingatkan kembali tentang grup dan lapangan, berikut diberikan pengertian tentang ruang vektor
1
Definisi 1.1.3. Sistem { V, F ; + , . , Å , Ä } disebut ruang vektor (vector space) atas lapangan F jika
memenuhi :
1. (F ; + , . ) lapangan dengan elemen identitas perkalian 1
2. (V ; Å ) grup komutatif
3. Untuk semua a , b Î F dan v, w Î V, berlaku :
a. aÄvÎV
b. (a + b) Ä v = (a Ä v) Å (b Ä v)
c. a Ä (v Å w) = (a Ä v) Å (a Ä w)
d. (a . b) Ä v = a Ä (b Ä v)
e. 1Äv = v
Untuk selanjutnya ruang vektor {V, F; +, . , , } atas lapangan F ditulis singkat sebagai ruang
⊕ ⊗
vektor V atas lapangan F, dan dinotasikan V(F) atau disingkat V saja. Elemen dari V disebut vektor dan
elemen lapangan F disebut skalar. Unsur identitas pada V disebut vektor nol.
Dengan memperhatikan pengambilan elemen, keempat notasi biner di atas dapat ditulis singkat dengan dua
notasi biner + dan . saja.
Contoh.
1. Himpunan n-pasangan berurutan bilangan real Ân dengan operasi :
(x1, x2, … ,xn) + (y1, y2, … ,yn) = ( x1+ y1, x2 + y2, … ,xn+ yn)
a (x1, x2, … ,xn) = (ax1, ax2… , axn)
merupakan ruang vektor atas Â.
2. Lapangan F adalah ruang vektor atas dirinya sendiri.
3 Himpunan semua matriks berukuran mxn yang elemen-elemennya anggota lapangan F, dinotasikan
Mmxn(F), dengan operasi penjumlahan matriks dan operasi perkalian skalar dengan matriks, merupakan
ruang vektor atas lapangan F
4. Himpunan semua polinomial dalam variabel X berderajat paling tinggi n, dinotasika P n, yang koefisien-
koefisiennya anggota lapangan F dengan operasi penjumlahan polinomial dan perkalian skalar dengan
polinomial merupakan ruang vektor atas F.
5. Himpunan semua bilangan real  merupakan ruang vektor atas  sendiri, dengan operasi penjumlahan
dan pergandaan bilangan real
Penjelasan contoh 1 : Untuk menunjukkan bahwa Ân merupakan ruang vektor, akan diperlihatkan bahwa Ân
dengan operasi yang diberikan memenuhi definisi 1.1.3.
i. Jelas (Â, +, .) merupakan lapangan dengan elemen satuan 1
ii. Ân ={ (x1, x2, … ,xn) / xi Î Â , i = 1, 2, ..., n } dengan operasi penjumlahan yang didefinisikan
merupakan grup komutatif yang mempunyai elemen satuan (0,0,...,0) dan invers penjumlahan dari
2
(x1, x2, … ,xn) adalah (-x1, -x2, … , -xn)
iii. Diambil sebarang bilangan real a, b dan (x1, x2, … ,xn), (y1, y2, … ,yn) Î Ân . Tentu berlaku :
a. a (x1, x2, … ,xn) = (ax1, ax2, … , axn) Î Ân karena axi Î Â untuk i= 1,2,...,n
b. (a + b) (x1, x2, … ,xn) = ((a + b)x1, (a + b)x2, … , (a + b)xn)
= (ax1+ bx1, ax2+ bx2, … , axn + bxn)
= (ax1, ax2, … , axn) + (bx1, bx2, … , bxn)
= a (x1, x2, … ,xn) + b (x1, x2, … ,xn)
c. a [(x1, x2, … ,xn) + (y1, y2, … ,yn)] = a (x1 + y1, x2 + y2, … , xn + yn)
= (a(x1+ y1), a(x2 + y2) , … , a(xn+ yn))
= (ax1, ax2… , axn) + (ay1, ay2… , ayn)
= a (x1, x2, … ,xn) + a (y1, y2, … ,yn)
d. (a b)(x1, x2, … ,xn) = ((a b)x1, (a b)x2 , … , (a b)xn)
= (a (bx1), a (bx2) , … , a (bxn))
= a (bx1, bx2 , … , bxn)
= a [b(x1, x2 , … , xn)]
e. 1. (x1, x2, … ,xn) = (1.x1, 1.x2, … , 1.xn)
= (x1, x2, … ,xn) §
(Berikan alasan untuk masing-masing langkah di atas)
Kadang-kadang untuk suatu keperluan tertentu, dibutuhkan suatu himpunan bagian dari ruang vektor
yang masih mempunyai sifat-sifat ruang vektor. Untuk itu diberikan definisi tentang ruang bagian.
Definisi 1.1.4. Misalkan V adalah ruang vektor atas lapangan F dan S himpunan bagian dari V. Himpunan
S dikatakan ruang bagian (subspace ) dari V jika S juga merupakan ruang vektor atas F dengan
operasi yang sama pada V.
Contoh.
1. Himpunan W ={ (x1, … ,xn-1,0) ; xi Â, i=1,2,…,n-1} merupakan ruang bagian dari Ân
¿
2. {0} dan V merupakan ruang bagian dari V dan disebut ruang bagian tidak sejati.
3. merupakan ruang bagian dari M 2x2(F).
{( )
A= a b ; a,b,c ∈ F
c 0 }
Teorema 1.1.5. Misalkan V adalah ruang vektor atas lapangan F dan S himpunan bagian dari V. Himpunan
3
S merupakan ruang bagian V jika hanya jika untuk setiap u,v S dan a F berlaku u+v
¿ ¿
S dan au S.
¿ ¿
2x2(F), diambil sebarang matriks dan dengan a, b,c, p, q, dan r elemen dari F dan
( )
a b
c 0 ( )
p q
r 0
sebarang a elemen F. Jelas bahwa
i. + = Î M 2x2(F) sebab a+p, b+q, c+r Î F
Definisi 1.1.6. Misalkan V adalah ruang vektor atas F dan S himpunan bagian V. Kombinasi linear (linear
combination) dari S adalah jumlahan berhingga yang berbentuk a1v1 + a2v2 … + anvn dengan ai
F dan vi S, i=1,2,…,n.
¿ ¿
4
Andaikan (3, 1, 2) = a (1, 3, 1) + b (2, 0, -1) = (a + 2b, 3a, 2a-b). Ini berarti a+2b=3, 3a = 1, dan 2a – b
= 2. Padahal tidak ada bilangan real yang memenuhi ketiga persamaan terakhir.
antara lain a1v1 + a2v2 … + anvn , b1v1 + b2v2 … + bnvn , g1v1 + g2v2 … + gnvn dengan ai , bi , gi adalah
skalar-skalar untuk i = 1, 2, .. , n. Kombinasi linear tersebut merupakan vektor-vektor dalam V (mengapa ?).
Jumlahan dua kombinasi linear dari v1 , v2 , … , vn juga merupakan kombinasi linear dari v1, v2, … , vn ,
demikian juga sebarang kombinasi linear dari v 1, v2, …,vn apabila dikalikan dengan sebarang skalar juga
merupakan kombinasi linear dari v1, v2 , … , vn (mengapa?). Akibatnya jika semua kombinasi linear tersebut
dikumpulkan dalam satu himpunan, maka himpunan yang terbentuk akan merupakan ruang bagian dari
ruang vektor V. Hal ini diberikan dalam teorema berikut ini.
Teorema 1.1.7. Himpunan semua kombinasi linear dari sebarang himpunan vektor tak kosong dari ruang
vektor V merupakan ruang bagian dari V.
Bukti : sebagai latihan.
Definisi 1.1.8. Himpunan semua kombinasi linear dari S disebut ruang bagian yang dibangun oleh S
dan dinotasikan [S] atau span{S} .
Dalam hal ini S dikatakan sebagai pembangun atau generator dari span{S}
Contoh :
1. Dari contoh Definisi 1.1.6. , vektor-vektor (1,3,1), (4,6,1), (4,-6,-6) merupakan anggota span{S} tetapi
(3,1,2) bukan anggota span{S}.
2. Dalam P2, span{1+X,X2-X+2} = {a(1+X) + b(X2-X+2) ; a,b skalar} = {(a+2b)+(a-b)X+bX2 ; a,b
skalar}. Dapat ditunjukkan 5-X+2X2 Î span{1+X,X2-X+2} sedangkan 2 + X-X2 Ï span{1+X,X2-
X+2}.
Definisi 1.1.9. Himpunan vektor-vektor { v1 , v2 , … , vn } disebut pembangun minimal untuk ruang vektor
V, jika:
i. v1 , v2 , … , vn pembangun V
ii. Ada vi , i=1,2..,n sehingga v1 , v2 , … , vi-1 , vi+1 , … , vn bukan pembangun V
Latihan. 1.1.
1. Manakah di antara himpunan bagian Ân berikut ini yang merupakan ruang vektor atas  ?
a. { (x1, x2, … ,xn) / xi ≥ 0, i = 1, 2, ..., n }
b. { (x1, x2, … ,xn) / x12 + x22 + … + xn2 = 1 }
c. { (x1, x2, … ,xn) / x12 + x22 + … + xn2 ≥ 0 }
d. { (x1, x2, … ,xn) / x1 + x2 + … + xn = 0 }
e. { (x1, x2, … ,xn) / x1 + x2 + … + xn = 1 }
2. Diketahui ruang vektor V. Jika v Î V dan a, b sebarang skalar maka berlaku :
a. 0.v = 0
b. a.0 = 0
c. -1.v = -v
3. Manakah di antara himpunan berikut yang merupakan ruang bagian dari Â3 ?
a. {(a,b,c) Î Â3 / a+b+c = 0}
b. {(a,b,c) Î Â3 / a+b+c = 1}
c. {(a,b,c) Î Â3 / a.b.c = 0}
d. {(a,b,c) Î Â3 / a2+b2 = 0}
Definisi 1.2.1. Himpunan vektor-vektor {v1, v2 , … ,vn} dikatakan bebas linear (linearly independent)
jika persamaan a1v1 + a2v2 … + anvn = 0 mengakibatakan a1= a2 =… = an = 0.
Himpunan vektor –vektor { v1,v2 , …,vn } dikatakan tak bebas linear atau bergantung linear
( linearly dependent) jika terdapat skalar ai ≠ 0 , i = 1, 2, … , n sehingga a1v1 + a2v2 … +
anvn = 0.
Contoh .
1. Himpunan vektor-vektor {(1,3,5), (2,-3,1), (-3,0,1)} bebas linear di Â3, sebab jika a(1,3,5) + b(2,-3,1) +
c (-3,0,1) = (0,0,0) maka a+2b-3c = 0, 3a-3b=0, 5a+b+c=0. Persamaan kedua menyebabkan a=b, kalau
hasil ini disubstitusikan ke persamaan pertama menyebabkan a=b=c. Hasil ini disubstitusikan ke
persamaan ketiga menghasilkan a=b=c=0.
2. Himpunan vektor-vektor {(2,-1,3), (4,-2,6), (1,2,0)} tidak bebas linear di Â3, sebab jika a(2,-1,3) +
b(4,-2,6) + c(1,2,0) = (0,0,0) akan menyebabkan 2a+4b+c=0, -a-2b-2c=0, 3a+6b=0. Dari persamaan
ketiga diperoleh a=-2b, kalau hasil ini disubstitusikan ke persamaan pertama maupun kedua
menyebabkan c=0. Misal diambil a=1, b=-2, c=0, tentu memenuhi ketiga persamaan tersebut. Ini berarti
ada a≠ 0, b≠0, dan c=0 yang memenuhi a(2,-1,3) + b(4,-2,6) + c(1,2,0) = (0,0,0).
7
3. Himpunan {0} dengan 0 adalah vektor nol dalam ruang vektor V tidak bebas linear di V.
Teorema 1.2.2. Himpunan vektor –vektor {v1, …, vn} tak bebas liner jika hanya jika terdapat vi, i =1, 2 , …,
n yang merupakan kombinasi linear dari n-1 vektor yang lain.
Bukti : Vektor –vektor v1 , …, vn tak bebas liner berarti terdapat skalar ai ¹ 0, i=1,2,...,n dengan a1v1 + a2v2
… + anvn = 0. Tanpa mengurangi keumuman bukti dapat dimisalkan a1 ¹ 0. Akibatnya terdapat a1-1 ¹ 0
sehingga
v1 = -a1-1a2v2 -a1-1a3v3 - … - a1-1anvn
Ini berarti v1 merupakan kombinasi linear dari vektor-vektor v2 , v3 , …, v n
Sebaliknya, misalkan ada vi , i=1,2,...,n adalah kombinasi linear dari n-1 vektor yang lain. Tanpa
mengurangi keumuman bukti misalkan v1 adalah kombinasi linear dari v2 , v3 , …, vn maka terdapat skalar-
skalar a2, a3, ..., an sehingga
v1 = a2v2 + a3v3 + … + anvn
Diperoleh
-v1 + a2v2 + a3v3 + … + anvn = 0
Ini berarti v1, v2 , …, vn tidak bebas linear. §
Dapat dilihat contoh nomor 2 di atas {(2,-1,3), (4,-2,6), (1,2,0)} tidak bebas linear di Â3 karena (4,-
2,6) = 2.(2,-1,3) + 0.(1,2,0)
Dari suatu himpunan yang tidak kosong, kita dapat membentuk subset (himpunan bagian) maupun
superset (himpunan yang memuat himpunan semula). Jika himpunan semula bebas linear ataupun
bergantung linear, bagaimana dengan subset ataupun supersetnya ?
Teorema 1.2.3.
i. Himpunan bagian dari himpunan vektor – vektor yang bebas linear adalah bebas linear.
ii. Himpunan yang memuat himpunan bagian yang tak bebas linear adalah tak bebas linear.
Bukti : sebagai latihan.
Dari contoh nomor 1 di atas, dapat ditunjukkan {(1,3,5), (2,-3,1)} bebas linear di Â3 sedangkan dari
contoh nomor 3, dapat ditunjukkan bahwa {0, v} tidak bebas linear untuk sebarang v Î V dengan v ≠ 0.
Teorema 1.2.4. Misalkan { v1 , v 2 , …, vn } himpunan vektor –vektor bebas linear. Untuk suatu vektor v ,
{ v1 , …, vn , v } bebas linear jika hanya jika v Ï span{v1, v2 , …, vn}.
Bukti : Andaikan v Î span{v1, v2 , …, vn}, maka terdapat skalar-skalar a1, a2, ..., an sehingga
v = a1v1 + a2v2 + … + anvn
8
Diperoleh
a1v1 + a2v2 + … + anvn – v = 0
Ini berarti {v1, v2 , …, vn, v} tidak bebas linear. Bertentangan dengan kenyataan bahwa {v 1, v2 , …, vn, v}
bebas linear. Jadi haruslah v Ï span{v1, v2 , …, vn}.
Sebaliknya andaikan {v1, v2 , …, vn, v} tidak bebas linear, maka terdapat skalar-skalar a1, a2, ..., an , an+1
yang tidak semuanya nol sehingga
a1v1 + a2v2 + … + anvn + an+1v = 0
Dari persamaan ini pasti an+1 ¹ 0, sebab jika an+1 = 0 akan menyebabkan
a1v1 + a2v2 + … + anvn = 0
yang mengakibatkan a1 = a2 = ... = an = 0, bertentangan dengan tidak semua ai bernilai nol.
Karena an+1 ¹ 0 maka terdapat an+1-1 ¹ 0 sehingga
v = -an+1-1a1v1 - an+1-1a2v2 - … - an+1-1anvn
Ini berarti v Î span{v1, v2 , …, vn}. Bertentangan dengan kenyataan bahwa v Ï span{v1, v2 , …, vn}. Jadi
haruslah {v1, v2 , …, vn, v} bebas linear. §
Teorema ini dapat digunakan untuk menambahkan suatu vektor pada sekumpulan vektor yang bebas
linear sehingga sekumpulan vektor yang baru tersebut tetap bebas linear.
Karena {(1,3,5), (2,-3,1)} bebas linear di Â3 dan (3,1,1) bukan kombinasi linear dari (1,3,5) dan (2,-
3,1) maka {(1,3,5), (2,-3,1), (3,1,1)} bebas linear di Â3. Sedangkan (0,9,9) merupakan kombinasi linear
dari (1,3,5) dan (2,-3,1) sehingga {(1,3,5), (2,-3,1), (0,9,9)} tidak bebas linear di Â3.
Teorema 1.2.5. Misalkan v1 , v2 , … , vn elemen dalam ruang vektor V. Jika w1,w2 , … , wm elemen-elemen
dalam ruang vektor V yang bebas linear dan setiap w i , i=1,2,...,n merupakan kombinasi linear dari
v1 , v2 , … , vn maka m £ n.
Bukti : Andaikan m > n. Untuk setiap i=1,2,..,m terdapat skalar-skalar aij sehingga wi = a1iv1 + a2iv2 + ... +
anivn
Pandang persamaan
b1w1 + b2w2 + ... + bmwm = 0
Karena pembentukan wi di atas, maka
0 = b1(a11v1 + a21v2 + ... + an1vn) + b2(a12v1 + a22v2 + ... + an2vn) + .... +
bm (a1mv1 + a2mv2 + ... + anmvn)
= (b1a11 + b2a12 +... + bma1m )v1 + (b1a21 + b2a22 + ... + bma2m) v2 + .... + (b1a1m + b2a2m + ... + bmanm)
vn
Karena w1 , w2 , … , wm bebas linear maka b1 = b2 =... = bm = 0 sehingga
9
b1a11 + b2a12 +... + bma1m = 0
b1a21 + b2a22 + ... + bma2m = 0
...
b1a1m + b2a2m + ... + bmanm = 0
yang merupakan sistem persamaan linear homogen dengan n persamaan dan m variabel. Oleh karena m > n
maka sistem ini mempunyai penyelesaian tidak nol. Jadi ada di antara b 1 , b2 , ... , bm yang nilainya tidak
sama dengan nol. Bertentangan dengan kenyataan bahwa b1 = b2 =... = bm = 0. Jadi m £ n. §
Teorema 1.2.6. Jika S = {v1 , … , vn} maka terdapat himpunan bagian S yang bebas linear dan membangun
span{S}.
Bukti : sebagai latihan
Definisi 1.2.7. Misalkan v1 , v2 , … , vn elemen dalam ruang vektor V . Elemen - elemen v1 , … , v r , r < n .
dikatakan bebas linear maksimal jika :
i. v1 , … , vr bebas linear .
ii. Ada vi , i > r, sehingga {v1 , … , v r , vi } tidak bebas linear .
Contoh. Himpunan vektor-vektor {(1,0,1),(2,-1,0)} bebas linear dalam Â3 tetapi tidak bebas linear
maksimal karena kita dapat menambahkan vektor (5,-2,0) sehingga {(1,0,1),(2,-1,0), (5,-2,0)}bebas linear.
Akibat 1.2.8. Sebarang himpunan berhingga vektor –vektor tidak nol memuat
himpunan bagian bebas linear maksimal.
Definisi 1.2.9. Himpunan vektor – vektor {v1, v2 , …, vn }disebut basis dari ruang vektor V jika
i. v1, v2 , … , vn bebas linear .
ii. V = span{v1 , v2 , … , vn }.
Banyaknya vektor dalam suatu basis disebut dimensi
Jika V memuat basis berhingga maka V dikatakan berdimensi hingga , jika tidak maka V dikatakan
berdimensi tak hingga.
Teorema 1.2.11. Jika V ruang vektor berdimensi hingga maka setiap basis dari V mempunyai banyak
elemen yang sama .
Bukti : Sebagai latihan (gunakan Teorema 1.2.5.)
Dengan Teorema 1.2.12. ini, untuk suatu ruang vektor yang telah diketahui dimensinya, syarat basis
ruang vektor dapat diperlemah, yaitu cukup bebas linear saja atau cukup membangun ruang vektornya saja.
Teorema 1.2.14. Jika v1 , v2 ,…, vn pembangun untuk V dan w1, …, wm vektor-vektor bebas linear dalam V
maka w1 , … , wm, vm+1, …, vn juga pembangun untuk V.
Bukti : sebagai latihan
Akibat 1.2.15. Himpunan vektor –vektor bebas linear dalam ruang vektor berdimensi hingga dapat
diperluas untuk menjadi basis .
Teorema 1.2.16. Jika V ruang vektor berdimensi n dan W ruang bagian V dengan W ¹ {0} maka dim(W)
£n.
Latihan 1.2.
1. Manakah di antara vektor-vektor berikut yang bebas linear di Â3?
a. (1,3,7) , (1,2,2)
b. (2,-1,3) , (-4,2,-6)
c. (2,3,1) , (1,1,3) , (2,1,2)
d. (2,1,1), (-1,0,2) , (-2,0,4)
e. (1,1,0) , (3,1,-1), (0,1,0) , (0,4,-1)
f. (1,0,1) , (0,0,1) , (1,1,0) , ( 3,1,2)
2. Manakah di antara vektor-vektor berikut yang bebas linear di P3 ?
12
a. 1 , X , 1-X2 , X3+X-2
c. 2X2+X+3 , X-3 , 4
13
( S ) + dim ( T ). Tunjukkan
12. Manakah di antara vektor-vektor berikut yang merupakan basis di P3 ?
a. 1 , X , 1-X2 , X3+X+2
b. 1 , X2+1, X2+X+1 , X3
( )
11 12 . . 1n
a 21 a 22 . . a 2n
. . .
. . .
a m1 a m2 . . a mn
() () ()
a21 a 22 a 2n
. . .
. . .
. . .
a m1 am 2 amn
( )
1 0 1 1
3 2 5 1
0 4 4 −4
Row(A) = span {(1 0 1 1), (3 2 5 1) , (0 4 4 -4)}
= { a(1 0 1 1) + b(3 2 5 1) + c(0 4 4 -4) / a,b,c skalar}
= {(a+3b 2b+4c a+5b+4c a+b-4c) / a,b,c skalar}
Col(A) = span{(1 3 0)t, (0 2 4)t, (1 5 4)t, (1 1 -4) t}
= {a(1 3 0)t + b(0 2 4)t + c(1 5 4)t + d(1 1 -4) t / a,b,c,d skalar}
= {(a+c+d 3a+2b+5c+d 4b+4c-4d) t / a,b,c,d skalar}
Ker(A) = { X / AX=0}
= { (a b c d)t / a+c+d=0 , 3a+2b+5c+d=0 , 4b+4c-4d=0}
Dari bentuk di atas, anggota row(A) antara lain (7 8 15 -1) , (2 -4 -2 -2). Anggota col(A) antara lain (0
6 12)t , (5 13 -4)t.
Anggota ker(A) antara lain (0 -2 1 -1)t , (0 6 -3 3)t.
Karena ruang baris, ruang kolom, dan ruang nul merupakan ruang bagian maka ruang-ruang itu memiliki
basis.
Teorema 1.3.3. Operasi baris elementer tidak mengubah ruang baris sebuah matriks.
Bukti : Sebagai latihan. (gunakan latihan 1.1 no 11)
15
Teorema 1.3.4. Misalkan A adalah matriks berukuran m x n. Jika B adalah matriks yang ekivalen baris
dengan matriks A, maka
(i). Row(B) = row(A).
(ii). Misalkan C1, C2, . . . ., Cs dan D adalah kolom-kolom dari matriks A yang masing-masing
berkorespondensi dengan kolom-kolom C’1, C’2, . . . ., C’s dan D’ dari matriks B. Maka untuk
sebarang skalar a1,a2, . . .,as, D = a1 C1+ a2 C2+ . . .+as Cs jika hanya jika D’ = a1 C’1 +a2 C’2+ . .
.+as C’s.
Bukti : sebagai latihan.
Teorema 1.3.5. Jika A adalah matriks ukuran mxn dan R adalah bentuk eselon baris tereduksi dari matriks
A, maka
(i). Basis dari row(A) adalah baris-baris tidak nol dari matriks R
(ii). Basis dari col(A) adalah kolom-kolom A yang bersesuaian dengan kolom-kolom yang
memuat 1 utama pada R
(iii). Rank(A) = rank(At)
Akibat 1.3.6. Rank (A) adalah banyaknya baris tidak nol dari bentuk eselon baris tereduksi matriks A.
Latihan 1.3.
1. Carilah sebuah basis untuk ruang yang dibangun oleh vektor-vektor v1=(1 -2 0 0 3) , v2 =
(2 -5 -3 -2 6) , v3 = (0 5 15 10 0) ,
v4=(2 6 18 8 6)
2. Carilah basis untuk ruang kolom A=
( )
1 0 1 1
3 2 5 1
0 4 4 −4
3. Carilah ruang nul (ker A) dari A =
(11 3 1
0 2 )
4. Jika ruang vektor V dibangun oleh vektor-vektor u=(1,2,1,2), v=(0,1,1,0) , w=(1,4,3,2) , dan
t=(1,0,2,1) maka tentukan
b. Dimensi V
c. Basis dari V di antara vektor-vektor u , v , w , t
16
d. Basis lain di antara vektor-vektor u, v, w, t selain jawaban b)
5. Misalkan A matriks berukuran mxn. Tunjukkan bahwa row(A) merupakan ruang bagian dari Ân
sedangkan col(A) dan ker(A) merupakan ruang bagian dari Âm.
6. Tentukan basis untuk ruang baris, ruang kolom dan ruang null untuk matriks-matriks berikut ini
a. b. c.
(12 5 2
) ( )
2 1 1
()
2 0
3 1 5 2 3 1 1
3 1 2 0 0
2 1
{( ) ( ) ( ) ( )} {( ) ( ) ( )}
1 2 3 4 1 4 9
4 , 3 , 2 , 1 2 , 3 , 8
9 8 7 6 3 2 7
4 1 6
17