lah hasilnya!
dalam kehidupanku.
Salam,
Dyan Nuranindya
MASUUUK!
”Iya. Ayam!”
”Hahahaha... Serem kayak ayam? Ayam wab apa
ucapan Finta.
menyeramkan?”
”Hiiiii.…”
nggak berdaya....”
10, Karr!”
”Jadi?”
Dio. Diooo!”
ngeliatin dia!”
10
”Lain?”
”50?”
handuk Karra.
$$$-
11
senyum Closeup-nya.
12
13
teman-teman Iraz menjadi tempat untuk latihan band.
muncul di depannya.
nya.
14
$$$
menanggapi.
atas.
nya.
15
ngerutkan dahi.
dia!”
memetik senar.
dirinya.
16
lambaikan tangan.
Abe.
Rugi!”
17
Kalo tiap hari elo ke sini, tambah sial aja gue!” ucap
ketiga temannya.
$$$
memberi saran.
kan?
19
jail.
Pinta ngomel-ngomel.
”Hahahaha...”
$$$
20
ke pinggir lapangan.
di sekolah.
meremehkan.
kekagumannya.
kalah?”
”Heh! Belagu amat sih lo!” Karra semakin panas.
bola lo…”
22
bola.
23
***
kan tomboi.
bersama Karra.
bakso.
Dio.
25
tangan Dio.
”Gue ke sini ada perlu sama elo.”
telunjuknya ke wajah.
26
Karra menengok ke arah sahabatnya sambil ber-
yakin.
27
Dio.
meninggalkan mereka.
tangan.
$$$
biru itu.
itu.
28
gue?”
pertanyaannya.
anak mal.”
buat Manda.”
ruang tamu.
”Siiip...”
29
ruang tamu.
berlagak marah.
Manda.”
30
$$$-
”Siapa?”
”Gue, Karr.”
nya.
”Kenapa, Raz?”
adiknya itu.
bicaraan.
”Why? Did Ibis bizrt_yazr? Or… Aha! Yim bmi ber,” Karra
31
ya, Raz?”
dungin dia…”
pikiran Karra.
terpaksa.
32
kok.”
belum...
$$$
Keesokan hanya di Jekala/J.
33
dikasih Toblerone.
34
reka.
”Aduh, Mei, gue nggak sabar nunggu acara festival
satu lagi.
”Gue juga.”
itu.
manggung.”
”Iya nih…”
menahan tawanya.
Karra berjalan menuju kelasnya sambil terus mew
ke arah Karra.
35
lebar.
ucapnya bangga.
arah mereka.
lagi kejar-kejaran.
cowok itu.
36
”Nggak apa—apa. Thanh” jawab Karra setengah
apa—apa.
itu pergi.
cuek.
pantatnya.
sambil nyengir.
37
$$$
sendiri!”
Raaaz!”
”Iya, bawel!”
38
** $ **
39
”Yang mana?”
nya Manda?”
”Ketemu sih belum, tapi gue udah lihat fotonya,”
memanas.
40
”Udah, Bel…”
dia.”
41
cowoknya.”
Ibel.
”Setelah kejadian itu, Manda jadi dikucilin sama
gue, ya?”
rumah Karta.
Karr...”
$$$
kakaknya.
43
Iraz.
”Raz, hmmm... Manda udah pernah lo apain aja?”
nya.
kepalanya sendiri.
dia,” jelasnya.
”Bohong.”
”Nane.”
”Walaupun sedikit?”
44
Iraz menggeleng lagi. ”Emangnya tampang gue
katanya.
kan.
”Ah, udahlaaah...”
gini sih?”
kemudian . . ..
45
badan cewek.”
”Yeee... itu ma elonya aja!”
buka baju. Gue kaget sih, tapi gue kok biasa aja,
46
jahat dong....”
dulu iuga gue pernah suka sama dia. ]adi kenapa se—
”Huuu... males!”
”Nggak mauuu!”
47
$$$
Adit.
48
”Niiih!” ucap Karra sambil mengacungkan kepalan
”Hahahahaha...”
langsung menyerbu.
Iraz.
tertawa.
”Heh! Kenapa sih?” Karra jadi ingin tahu.
49
begitu.”
polosnya.
”Hahahaha…”
dian...
50
Adit nyeroeos.
angkat telepon.
temukan jawabannya.
$$$
51
nunggunya.
”Elo?” tanya Karra setengah berteriak saking kaget-
nya.
wajah superjutek.
kacak pinggang.
52
$$$
53
kuda.
”Wadowww! Iraaaz!”
”Ups, sori!”
Iraz.
54
55
,,H
kejadian kemarin.
”Lo jadi latihan hari ini?” tanya Iraz ketika melihat
56
ajar!
57
”Karta baneegy!”
”Lho, Finta? Ngapain 10 ke sini?” tanya Karta
mendekatinya.
”Ah, nggak...”
”Bohooong...”
cowok...”
”Nggak kaget.”
”Males ah!”
”Yaaah, Karta. Lo kok gitu sih? Hargain gue
gaya dibuat-buat.
”Hehehehe...”
”Cepetan!”
Dio.”
58
Karra.
menegaskan.
dong!”
nya?”
gue mau ngepasin jam pulang les gue sama jam dia
Hihihihi...”
”Biarin aja!”
59
”Mungkin.”
ada di sebelahnya.
”Karr... sumpah. Dira mol banget,” ucap Finta
60
Plak!
”Auw! Gile lo… Emangnya muka gue bantal!”
Finta marahumarah.
Finta.
$$$
tiga.
61
orang?”
lam hati.
sama dahsyatnya.
Kapten?”
62
ring dan…
Namun...
detak.
apa-apa.
berakhir seimbang.
“$$$-
63
sudah selesai. Meskipun begitu, Karra masih belum
pukul 15.00.
”Hei, Karr!”
64
Karra lemah.
menawarkan diri.
$$$
tempat tidur.
65
heran, kok tiba—tiba ia sudah berada di tempat tidur
di kamarnya.
”Iya.”
”Siapa, Bel?”
jangan...
”Apa dia pake fiandbmzd di pergelangan tangannya?”
gue?
”Musuh.”
elo?”
66
lo apain?”
pikirannya ngeres.”
baikan?”
Karra.
67
putih.
ketus.
pergi.
”Yang bener?”
68
$$$
69
dan berjalan keluar ball. Hari ini nggak ada yang bisa
berkata apa—apa.
Gila! Dia kan pemain basket! Kok ngerokok sih?
70
gagal, ya?”
gendong!”
pahlawan deh!”
”Dasar cewek nggak tau berterima kasih!”
kencang.
Diam.
71
pelukannya...
kencangnya.
$$$
Karra.
berteriak.
73
”Gue nggak suka gaya 10. Dan gue nggak mau kalah
74
75
kan pemenang. Ada yang pro Karra dan ada yang pro
Aneh!
arah Dira.
76
$$$
luar.
nu.
tertahan.
Tiba—tiba Dira menempelkan telapak tangan kanan-
78
79
sebelum hari H.
ini. Sampai—sampai...
80
”Emangnya iya?”
tersipu malu.
Stres semua!
81
$$$
manggut-manggut.
rese!”
ngeloyor duluan.
82
usap-usap pipinya.
makin kusut.
83
tanya Karra.
”Itu lho, yang cakep itu…,” sahut Abe yakin.
84
BS
depan, ya…”
biru...
86
Karr?”
menambahi.
keluar.
yakin.
dengan jaketnya.
87
”Tapi...”
hujanan.”
$$$
”Males ah!”
88
banggakan diri.
”Hehehe... iya.”
”Tumben.”
salah.
sibuk tertawa.
$$$—
89
”Belum Sih.”
nya.
” orak io!”
dikit pun.
90
balas.
temen»temannya.
91
tampang menggoda.
meninggalkan Stanie.
$$$
92
depan.
”Ngantre, Pak.”
rah.
93
nya.
”Kenapa, Pak?” tanya Dira tanpa rasa bersalah
sedikit pun.
nantang.
naik darah.
94
***-$-
”Halo, Man...”
kan.
95
”Ya udah, saya .in? lemon tea aja deh, Mbak,” Iraz
di sebelahnya.
Manda.
memikirkan pesanannya.
96
pesanannya.
gendut deh!”
berusaha tenang.
jelas neranginnya.”
pada kakaknya.
”Maksud lo?”
sedikit cemas.
97
diri.
menimpali.
bata.
98
wajah Iraz....
$$$
dokter itu.
99
katanya.
nya.
kandungnya...”
nepuk bahunya.
100
jebak Iraz. Tapi ayah bayi itu siapa, ya? Apa cowok
Iraz…?
$$$
ilegal.
pu menutupinya.
”Hm?”
102
$$$“
mereka.”
”Gue juga nggak tau pasti sih, tapi yang jelas, dia
Finta berbinar-binar.
nggak rela.”
”Yah… Karta!”
mendekati mereka.
104
banyak deh…”
lawan empat.
ngomongnya?”
lengan Karra.
”Sekarang giliran gue yang ngomong,” Karra ber-
1”
105
]an gan-jangan. ..
nya.
Titik.”
tawanya, sehingga...
”Hahahaha...1” Karta tertawa lepas.
106
Stanie.
untuk melihat.
merah.
laniutkan kata-katanya.
mereka.
107
kan? Itu karena Dio nggak Suka sama elo! Dia suka
sakitnya Finta.
terus menangis.
mendekat.
beresin sekarang.”
lerai sampai...
109
$$$
”Nggak perlu!”
”Halo…”
”Halo...”
lemparan bantal.
”Kok gitu?”
antem?”
sabar.
bercerita.
”Elo.”
”Nggak.”
”Barusan...”
”Maksud 10?”
”Apaan?”
'!”
”Siapa? Dirar
112
”Mmmm...”
padanya.
pingsan.”
”Baik? Emangnya dia ngapain?” tanya Karta pe-
nasaran.
113
elo pingsan...”
”Se.?”
Non!”
”Siapa ya, Raz, malam—malam begini?”
Karra.
114
dengan terburu-buru.
Karra terdiam sejenak. ”Duduk dulu deh, Yo. Elo
yakin.
”Oh, ya udah.”
lanjutkan ceritanya.
115
”Dulu?”
Finta.”
yang terakhir.
”Menurut lo gimana?”
Dio ragu.
116
”Sip!”
mobil.
117
kopi di teras.
Mus.
””Dua-duanya, Non…”
118
orangtuanya.
”Huuu, Ayah...”
sofa.
Bunda menyarankan.
119
kamar.
ibunya.
Bunda.
sama elo.”
”Trus...”
gue harus…”
120
sekarang, Raz?”
”Sori, Karr...”
Yah?”
121
an.
$$$
elo?”
”Nanya apaan?”
daripada Manda?”
tersenyum. ”QF _yaa ma'r have the one yaa fave, love the one
JW baya.”
122
”Maksud lo?”
kita miliki.”
”Kok kesannya lo nggak bisa ngedapetin cewek
123
”Nggak.”
menahan senyum.
$$$
mandi.
124
$$$
Dio!”
sama dia.”
kelas.
125
cewek itu.
Karta membalikkan tubuhnya. ”Ibel?” Karra rne-
”Oh, sori.”
126
$$$
”Stanie?”
”Iya. Lo kenal?”
senyum kecil.
”Trus?”
”Like ::)/Jaf?”
ngetahuinya.
gue.
127
”Oh… Trus?”
”Oh…”
”Hehehehe...”
”Eh, ngomongngomong... Adit sama Abe ikut
nganter nggak?”
kok.”
”Oh…”
Pokoknya jangan!”
129
sesuatu.
jalan, Iraz!
$$$-
”Huh, pelit.”
”Biarin!”
lebar.
130
ngomougnya?”
marah, ya.”
”Oke. Apaan?”
pertanyaannya.
Ibel menatap wajah Karra dalam—dalam.
131
Ia tampak terkejut.
”Iya. Nggak tau juga ya, Bel. Tapi gue ngerasa ada
gue sendiri.”
132
39B
kata—katanya.
”Mmm... iya.”
”Biarin aja!”
Dan tiba-tiba...
datangnya suara.
133
”Apaan?”
buru.
”Oke, tapi…”
”Maksud lo?”
perlahan.
134
bantu.
rneninggalkan Dira.
bunyL
$$$—
menghampirinya.
135
duduk di lantai.
jadi kaptennya,”
menimpali.
minumannya.
deh. Habisan gue juga baru tau tadi dari Pak Haris,”
jawab Dewita.
ya itu.”
136
dia…”
Karra.
jangan... ASTAGA!
Ah, udah deh. Lo nggak usah kege—eran, Karr!
137
seorang.
menghalanginya.
”Heh, biasa aja dong jadi orang! Mau 10 apa sih?
cewek murahan?”
,”
138
SOri...”
nya.
Ibel wangi!
deh…”
Karra yakin.
139
”Heh, ati-ati lho. Ntar 10 jadi suka sama Dira
beneran.”
emosinya.
dian.
”Nah 10!”
140
balik bantal.
”'Ngng?”
kan Karra.
wajah.
”Hun… Norak!”
balik...”
$$$
orang itu.
dalam rumah.
mengerti.
”Ada masalah penting yang harus gue omongin
142
cepat.
hilang di kejauhan.
$$$
teman Aji.
dian.
143
sadar.
belagu!”
144
Dira mengangguk.
Karra.
di mana?”
kesal.
145
ketemu elo...”
146
benci sama gue, tapi gue nggak rela elo jauh dari
Dira.
147
***
separah itu?
temen-temennya.”
Marah-marah?”
serem.…”
”Katanya apaan?”
148
$$$
149
pun ciut.
itu.
Stanie.
150
$$$:
itu padanya.
$$$
kan.
151
tanyanya.
”Janji?”
tengahnya.
membacanya.
Lo kenapa?”
152
”Apaan?”
”Gila! Gila!”
tandanya.”
”Ma...maksud 10?”
sadar nggak sih, kalo elo udah mulai sayang sama dia?
153
$$$
udah. Daaa. . .”
154
gagang telepon.
apa, Karr?”
”Dasar aneh!”
”Ceileee... ngecek!”
Tatapan mereka tertuju ke televisi, padahal tak
,”
|”
155
Dira?”
”Kemaren apaan?”
”Gitu, ya.”
”Nggak.”
panik.
156
angkat bahu.
”Perasaan lo gimana?”
”Ngambang.”
”Maksud lo?”
meninggikan suaranya.
157
kalimatnya.
”Trus kenapa?”
Ibel terdiam. Ia menundukkan kepala.
melemah.
” adi...”
158
annya.
binar.
kan.
”Ke mana?”
159
tempat.
$$$"
kaki bukit.
160
waktu malam.
gue say…”
tajam.
Jantung Karra berdetak kencang. Ternyata Dira
ujar Dira.
161
Dear Ding. . .
163
165
167
”Hehehehe....”
168
”Sekarang?”
”Iya. Sekarang. Lo keluar sebentar deh.”
di depan rumahnya.
teleponnya.
Karra.
kepala Karra.
169
mencari seseorang.
ke bahu Ibel.
170
”Ceileee... Bi Minah...”
”Apa kabar, Bi Minah?” terpaksa Ibel mengulangi
171
mengganjal di benaknya.
kobokannya...”
sini?”
172
kah Bi Minah.
kamar.”
terus.”
173
Ibel.
”Oh...”
an.
174
nggak apa—apa.”
”Ya elo sabar aja. Nanti juga dia nelepon.”
”Baik.”
mengangkat telepon.
berbisik.
Karra menoleh ke arah Ibel dengan tatapan penuh
175
Bel?”
176
penasaran.
”Dia egois! Buktinya selama ini selalu gue yang
panjangulebar.
ngomong...”
”Ngomong apa?”
untuk putus!”
177
”Udahlah, Karr...”
and be?! && wrg; for the wqy be treat; yan,” ucap Ibel
”Ke mana?”
$$$
178
itu menimpali.
cowok itu.
nyapa Difa.
pergi?
Karra.
179
itu pacarnya.
dong, Dir…”
gue.”
180
”Apaan?”
pingkal.
”Dira itu jagoan. Orangnya emang sengak banget.
lepaskan genggamannya.
ditujunya.
181
berbenah diri di depan kaca wastafel. Karta sebenar—
karena…
ganteng abis.”
”Iya.”
nya, lagi.”
”Coba elo ketok-ketok aja. Tapi kayaknya dari
Karra berada.
182
takut duluan.”
napas lega.
Setelah yakin kedua cewek itu sudah jauh, Karta
dengan keras.
183
mendengar suaranya karena musik dalam kafe itu
begitu keras.
hingga akhirnya...
bersama teman-temannya.
itu.
$$$
sialan!”
berkata—kata, tiba—tiba...
184
selesai diganti.
”Jam dua.”
185
”Hmmm... boleh.”
”Gawi Yuk!”
& & **
Di kantin kamp“
”Oh… pantes.”
Sejak tadi Ibel memperhatikan cara Niki makan.
nya.
”Lo mau?”
pada Ibel.
186
cowok itu.
Niki, tetapi...
ikut campur.
187
itu pergi.
tenang.
bajunya, dan…
Ibel terkejut ketika melihat banyaknya plester dan
188
$$$
mengerjakannya.
hadapan Karta.
189
”Cerewet!”
”Iya.”
menuju kelasnya.
kelasnya.
190
kamu perbuat?”
191
ketus.
kelas!”
Pak.”
”Maksud Bapak?”
tidak jujur...”
192
sengaja...”
rneninggalkan Karra.
$$$
193
dada.
$$$
lapangan.
194
gue!”
nemenin gue!”
lo ikut gue.”
”Ke mana?”
”Mau nggak?”
Karra.
“$$$
195
untuk duduk.
menerpa wajahnya.
buka pembicaraan.
orangtua gue.”
196
males sekolah!”
”Oh…”
sama dia.”
197
nyentuh pipinya.
198
”Gue...”
”Siapa?”
”Winona Ryder.”
”Hahaha... pasti Niki deh. Kenapa, Nik, nelepon-
nelepon?”
”Hihihihi...”
199
$$$
”Gaya makan lo ngingetin gue pada Karra deh,”
kampus.
ngunyah baksonya.
bahu.
”Apaan?”
200
tenang.
”Maksud io?”
”Apa?”
gue percaya.”
”Kenapa?”
202
lapor ke polisi.”
gue...”
Nik?”
203
mobil.”
dia.”
lalu.”
”Kenapa?”
dia sakit, gue paling deket sama dia. Dia itu sebener-
204
Bel?”
*$&
205
Niki tersenyum.
$$$
benernya?
tentang Dira.
206
berkata lemah.
”Apaan?”
tempat telepon.
207
“* “$ %
Ting tong. ..
”Aduuuh, Bi!”
terlihat ramah.
208
Tante sekarang?”
papanya Dira.
209
kan Dira...
ramah.
bantal duduk.
”Kamu duduk dulu aja, Karra. Tante mau nyiapin
sendiri.”
”Dira—nya...”
210
211
yang dilihatnya.
foto itu.
basketnya.
212
bola basketnya.
Mas Dira.”
coba ramah.
213
”Apa, Rio?”
Dira!”
”Maksud Rio?”
Dira, ya?”
Karra.
an.
”Baik.”
malaikat...”
214
Dita…”
”Iya, Oom…”
papanya Dira.
”Ulat pete!”
sama teman-temannya!”
selesai makan.
temani 'made—ap?
jagain dia.”
$$$
215
di benak Karra.
tangan. Ia menangis.
217
nya tidak berbahaya. Tetapi ketika Dira berumur
nahan tangis.
ya, Sayang...”
218
219
PINTU gerbang bercat putih yang tampak megah
an rumah.
tersusun rapi.
Ibel.
220
sibuk.”
”Apa, Sayang?”
”Karta.”
”Oh… Karta.”
221
penting sekali.”
bangunan.? Karra.
”Ibel...”
Bel…”
”Iya, tapi...”
”Cepet, Bell”
nulis lagi.”
”Ya udah! Tapi cepetan, ya,” ucap Karra, lalu
mematikan baadpbone—nya.
222
cewek itu.
rumah Karra.
tadi pagi.”
Karra buru-buru.”
”Sama—sama, Mas.”
ke teras balkon.
223
sentak.
”Karra, Ma...”
hantunya.
224
ucap Ibel.
apa.!
225
”Hai, Bel!”
ucapnya sinis.
nyuman.
$$$
226
membungkuk.
Karra.
sama semua yang ada pada diri lo. Gue pengen de-
perlahan.
227
”Bel...”
Ibel tersenyum.
$$$
rumah sakit.
menunggui pacarnya.
228
meja kecil untuk membuat teh. Beberapa saat kemu-
nya.
di tempat tidur.
229
:“);in Pm fina/gy scared maw. Yaa think I'm male, bar ! think
you're wrong...”
"I think. _yaa're aireacg: leaving jee]; .li/ee your band .fr tm the
am? be sure. . ..
230
$$$
nya.
”Halo…”
”Iya, tapi…”
”Elo gimana?”
Karta menenangkan.
sini lagi.”
Ibel bergegas turun menuju tempat parkir. Ia me-
terbuka.
231
”Ke mana?”
kahnya.
menopang badan.
dua perawat.
232
kedatangan mereka.
cowok itu.
air mata.
seperti ini!”
”Tapi gue Niki...”
PERGI!”
233
$$$
tawa.
sambil tertaWa.
”Wajar? Kenapa?”
mengambilkan dompet.
buka dompetnya.
$$$
234
”Nggak!”
”Halo...”
”Nik... Niki...”
”Bye...”
”Niki...”
235
ke dalam rumah.
baju.”
”No problema.”
$$$
Malam harinya, di rumah Karta, Ibel masih rne—
236
Dunkin Donuts.
Adit.
kemping aja!”
Boleh, kan?”
kesukaan Karra.
binar.
tawa.
23?
ajal Hihihihi...”
Abe.
tentara.
keadaan dia.”
238
cewek!”
”Masuk, Bel...”
kepala Karra.
di bibirnya.
nyanyi aja.”
”Yem me I fee! sad when you?? md... I jail glad when you ”re
glad... If _yaa onar kamar what I”»; going through... Ijmi can't
$$$
240
yang sebenarnya.
asalkan lo sembuh...”
dari mana?”
namanya?
242
,,KE
kembali bicara.
kan kakak lo. Yaaah... tapi wajar sih kalo elo nggak
243
permainan.
”Hehehehe...”
sambil terpingkal-pingkal.
ke elo.”
berdua.”
biliarnya.
”Tapi kenapa?”
244
Niki.
lain.”
lain.”
nya.
245
Bel.”
Niki menggeleng.
”Karena apa?”
Igo...”
”Bel, gue suka sama elo, jadi elo juga harus suka
komentar apa-apa.
”Lo suka sama gue juga kan, Bel? Jawab, Bel!”
246
anggukkan kepalanya.
Niki beranjak dari tempatnya sambil membanting
- $$$
”DIRAAAAAA!”
247
”Ibeeel...” Karra ketakutan. ”Dira sakit parah. Se—
memeluk Karra.
nya berkeringat.
sini...?”
248
ya?”
Dira hanya tersenyum. ”Ini buat elo, Karr,” ucap
”Makasih, Dir...”
sudah pergi.
sama gue.”
Ibel.
”NGGAK MUNGKIIIN...!”
249
$$$»
lenan» iba! I war biersed And zf yaw gile; are the Ini! 161323
that I fee, then I know the [aman heaven 190!ch far me. . ..
lawan sakit.
mulutnya.
Karra.
250
$$$
nggak tega!
menuju rumahnya.
Ibel hanya terdiam sambil terus menyetir. Hujan
semakin deras.
”Ibel...”
jadi.
kencang.
251
Kama,
kehidupanku
indnb
nams beijnang untuk hidup dan bahwa &an ini harm“ diarungi
252
hadapi akn
mengalah
felarna ini
—Dr'ra-
$$$
253
rabat.
”Cuma apaan?”
sama Ibel.”
hati, Karr.”
254
$$$-
surat itu.
Untuk Ibel. ..
Ibel, pa; elo nerima Jarar eni, rnnnglezn gne adab ada di
255
Gne Jeneng, Bel! Gne balik .rarna Iga. Lo bener, Bel, dia
emang 56911233 banget Janin gne. Buktinya malem gne bilang gue
Thanks _ya, Bei, adab man nemenin gue di yaa! gne bgi
Mile,
-Nikz'—
256
”H
nimpali.
”Cieee...”
”Ngapain?”
257
"Sekarang?"
”Iya...”
”Buat apa?”
pake rok.”
”Tapi, Fin…”
”Udahlah...”
”Muka?”
258
”Nggak!”
nungguin.”
”Gue paksa!”
259
Karra penasaran.
”Nggak mau!”
”Kenapa?” tanya Ibel penasaran.
”Kenapa?”
jalan.”
mobil.
260
begini?”
”Jujur?”
ucapnya santai.
”Huuuu... dasar!”
”Hahahaha...”
261
Adit.
Finta.
semata wayangnya.
mendekap Karta.
262
dan wangi.
tangan Iraz.
Dit?”
”Masih dong.”
”Malu tuh sama umur! Hahaha…” Setelah meledek
”Baek, baek. Gila lo! Makin oke aja 10, ya.” Abe
263
Ibel tersenyum.
”Eh... ngomong—ngomong, itu siapa, Raz?” tanya
Rei.”
agak formal.
tersenyum kecil.
264
bisa siap—siap.”
kembali bertanya.
265
kemudian.
nimpali.
duli.
$$$
rumah Iraz.
266
comiiinggg!”
$$$
enak tuh?
267
teras rumah.
arah rumah.
268
Wanita tersebut mengangguk hormat kepada para
tamunya.
masuk.
belakang.
269
nerangkan.
”Hehehehe...”
bersama Finta.
geleng—geleng kepala.
$$$
Mereka tertawa.
Rei.
271
272
”Akhirnya…”
”Tanya apa?”
kembali memerah.
”Trus...”
273
”Rei…”
”Hmm...”
elo…”
$$$
lakang.
”Hai, Raz,” sapa Ibel.
”Oi, Bel…”
274
nikmati pemandangan.
tanya Iraz.
”Banyak.”
”Like ;;)/Jar?!
”Adik lo…”
sendiri.”
”Maksud lo?”
Ibel.
adiknya Dita.”
275
$$$-
bertanya.
”Sip...”
ucap Abe.
276
”Cerewet lo!”
$$$
Bali.
277
kecil di daerah Kuta agar Pak Ketut bisa menyalurkan
dan keluarganya.
terlepas. PRAAANG!
makin lebar.
278
hingga...
sambil cemberut.
”Asyik?”
”Iya, asyik. Kalo elo jadi istri gue, berarti elo se-
santai.
279
”Kenapa?”
Karra berbohong.
tiba...
”Aduuuhh!”
280
Karra.
$$$
Ibel tersenyum.
281
”Mas Ibel…” Tiba—tiba Rio muncul dari tangga atas.
langsung mengangguk.
beranda.
perempuan itu.
lanjut Ibei.
282
wanita itu.
sambil tersenyum.
$$$
283
”Iraz…”
”Huuu...”
Iraz cengengesan.
goda.
284
Karra menggeleng.
Malam ini, jam ini, menit ini, dan detik ini, Karra
juga, ya!
** * **
285
kecil di pantai.
Cewek itu mengenakan kaus Jm! am see putih dan
Itu.
yuk.”
di toko itu.
”Rio mau yang mana?”
atas toko.
”Ya, udah, Mas, yang itu aja,” ucap Ibel pada pen”
jaga toko.
286
nya.
287
nyusuri pantai, hingga sore pun tiba. Rio tertidur
layangan Rio.
dan membacanya.
saja dilihatnya.
”Bel…”
langsung membacanya.
Aim Dara,
288
ke sana.”
datang.
itu.
bingung.
289
di Bali ke elo.”
di pasir pantai.
Karra.
290
04.15!
lakang vila.
pantai.
”Nggak tau!”
keluarganya.”
Mereka terdiam.
Ibel.
”Hahahaha...”
291
mereka terhenti.
”Wharf”?
”Ya senenglah!”
lagi...”
”Hah?”
292
”Oh, tidaaak!” Kini gantian Ibel yang menolak
mentah—mentah.
kan lagu.
menatap Ibel.
gue sih? Dia lebih cantik dari gue nggak? Sama gue
nya.
293
”Kenapa, Bel?”
itu..
juga sih, gue kan jadi tau kalo elo lagi suka sama
”Nggak!”
dong.”
294
marah.
”Kok elo jadi marah sih, Bel? Kalo elo nggak mau
dia!”
benci sama gue. Gue nggak mau elo jauh dari gue!”
ucap Ibel.
”Kenapa gue harus jauh dari elo? Emangnya cewek
295
akan kasih tau elo! Dan elo nggak usah sok tau deh,
”BUKANNYA GITU!”
”TERUS KENAPA?”
”SOALNYA . . .”
296
gue. Apa gue isengin dia juga aja, ya? ujar Karra
dalam hati.
297
gue, dan gue sadar banget akan hal itu. Eio perhatian,
ke kening Karra.
298
”Apa?”
”Kenapa?”
$$$
di wajahnya.
&
300
Profil Penulis