Gambar 2D Line 1
Hasil interpretasi dan pengolahan data geolistrik pada line 1 menunjukan 2 tipe batuan
andesit. Tipe 1 (resistivitas rendah) dengan nilai 25.3 - 205 Ωm berupa campuran antara
lapukan andesit yang sudah membentuk tanah dan andesit berupa bolder-bolder (bomb
andesit). Tipe 2 nilai resis 205-3335 Ωm berupa andesit masif. Pada line ini, dipermukaan
terlihat beberapa kenampakan andesit segar dengan pencampuran tanah lapukan. Pada
kedalaman 15m terlihat adanya andesit segar yang cukup tinggi nilai resistivitasnya.
Gambar line 2
Hasil interpretasi dan pengolahan data geolistrik pada line 2 terdapat 2 tipe batuan
andesit. Tipe 1 (resistivitas rendah) dengan nilai 20.7 – 218 Ωm berupa campuran antara
andesit yang sudah membentuk tanah dan bomb andesit yang sudah cukup lapuk. Tipe
2 berupa kumpulan bomb andesit yang rapat dan masif dengan nilai resis 218 – 1276
Ωm. Pada line ini, batuan andesit segar sudah terdapat berada di permukaan tipis dengan
ketebalan kurang dari 10m. Kemudian bagian bawah andesit segar yang tebal hingga
muncul di permukaan.
Pemodelan 3Dimensi dan Perhitungan volume sumberdaya
Perhitungan dan pemodelan 3Dimensi dilakukan berdasarkan integrasi dan
interpolasi antara hasil pengukuran 1Dimensi dan 2Dimensi, dari kedua pengukuran
dilakukan pencocokan data yang kemudian selanjutnya akan dibentuk model 3Dimensi.
Air tanah rata-rata berada pada kedalaman 20 - 45m dan air tanah untuk akuifer
tertekan berada pada kedalaman 85 – 350 meter.
Perhitungan Sumberdaya
Bila diasumsikan maksimal kegiatan penambangan adalah -20meter
Tanah dan Andesit Andesit
Item Lapuk Segar Total
Volume Terkoreksi
(m³) 2.023.452,22 1.113.679,56 3.137.131,78
Persen (%) 64,5 35,5 100