Anda di halaman 1dari 271

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL TETAP

RUMAH SAKIT UMUM THEOTOKOS


TAHUN 2013
PENGISIAN REGISTER RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Waktu yang dibutuhkan oleh pasien dan ditentukan oleh


PENGERTIAN manajemen Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien.
1. Meningkatkan kwalitas pelayanan kepada pasien
2. Menghindari terjadi komplain dan pasien dan keluarga.
TUJUAN 3. Pasien dan keluarga dapat memaklumi tentang Hari
Perawatan.
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
KEBIJAKAN tahun 2013
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
A. Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Theotokos
dikatakan satu hari bila :
1. Bagi pasien berada di ruang perawatan selama
≤24 jam.
2. Bila pasien perawatan ke ICU ≥ 2 jam.
3. Bagi pasien karena permintaan sendiri pulang
(pulang paksa), dirujuk, dan meninggal ≥ 3 jam diruang
perawatan.
4. Bagi pasien karena permintaan sendiri pulang
(pulang paksa), dirujuk, dan meninggal yang masuk
ruang perawatan ≤ 3 jam, setelah membayar biaya :
a. Kamar
PROSEDUR
b. Obat-obatan
c. Tindakan
5. Toleransi waktu yang diberikan 3 jam, setelah
pasien diperbolehkan pulang, untuk sementara tinggal
diruang perawatan.
B. Tugas Perawat adalah:
1. Mencatat hari, jam, tanggal, masuk dan
keluarnya/ pulangnya pasien dan rawat inap dengan
baik dan benar.
2. Perawat menghitung hari perawatan
berdasarkan hari, jam dan tanggal masuk dan
keluarnya / pulangnya pasien.
UNIT TERKAIT Semua ruang Rawat Inap
PENGISIAN REGISTER RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu cara yang digunakan untuk melengkapi pencatatan


PENGERTIAN
pasien pada buku besar register rawat inap
1. Pencatan lengkap dan benar
TUJUAN 2. Memudahkan untuk merekap data sesuai
kebutuhan

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
KEBIJAKAN Kebidanan tahun 2013
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
1. Mencatat hari, jam, tanggal, masuk dan keluarnya /
pulangnya pasien dan rawat inap dengan baik dan
benar.
PROSEDUR
2. Perawat menghitung hari perawatan bendasarkan
hari, jam dan tanggal masuk dan keluarnya /
pulangnya pasien.
UNIT TERKAIT Buku register rawat inap
1. Kolom tanggal dan bulan
Diisi tanggal dan bulan pasien datang berkunjung
2. Unit : Tulis nomor urut penulisan
3. Dokumen medic :Tulis Nomor CM 6 angka terakhir
4. Nama : Tulis nama pasien sesuai lyst
5. Alamat : Tulis alamat lengkap pasien sesuai lyst
6. Agama : Tulis agama pasien sesuai lyst
PENGERTIAN 7. Umur pasien
Diisi umur di kolom laki-laki bila pasien laki-laki dan
umur di kolom perempuan bila pasien perempuan
sesuai lyst dan dikonfirmasi dengan kenyataan
8. Tempat pasien dirawat
9. Diagnosis Kerja :
Ditulis lengkap diagnosis kerja terakhir pasien masuk.

UNIT TERKAIT Semua ruang Rawat Inap


PENATALAKSANAAN PASIEN TANPA IDENTITAS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Pasien yang datang ke IGD dalam keadaan kesadaran menurun


PENGERTIAN
atau tidak sadar tanpa identitas yang jelas
1. Memberikan bantuan hidup dasar
TUJUAN 2. Menyelamatkan barang-barang pasien yang dibawa
3. Memudahkan administrasi rumah sakit
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
KEBIJAKAN tahun 2013
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun 2013
1. Alat-alat melakukan BHD
2. Buku catatan barang-barang pasien / serah terima
PERSIAPAN
3. Buku catatan tentang barang, obat yang diperlukan
4. Fomulir bon obat
1. Lakukan semua prosedur sesuai dengan tingkat
kegawatan pasien
2. Catat semua barang-barang pasien secara cermat
dengan minimal 1 orang saksi
3. Bila ada yang mengantar, tanyakan hubungannya dengan
pasien lain
4. Menyerahkan barang-barang pasien kepada pihak ke-3
PROSEDUR
harus dilengkapi tanda tangan dan nama terang kedua belah
pihak
5. Kebutuhan obat disesuaikan dengan kebutuhan obat
ruangan.
6. Bila memungkinkan hubungi keluarga untuk informasi dan
tindakan selanjutnya
7. Bila pasti tidak ada keluarga kirim ke RSUP
UNIT TERKAIT IGD
MENYIAPKAN PASIEN KONSUL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan kebagian lain yang


PENGERTIAN diperlukan oleh dokter yang merawat / menanganinya, baik
untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
TUJUAN tahun 2013
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun 2013
1. Ada permintaan tertulis konsul dan dokter yang
merawat / menagani pasien
2. Semua pasien rawat inap diberlakukan konsul,
kecuali bila diperlukan alat - alat tertentu yang tidak
memungkinkan dibawa keruangan rawat inap dan bila
pasien memungkinkan untuk di antar ke Poli
KEBIJAKAN
3. Konsul rawat jalan dilakukan setiap hari pada jam
kerja, sesuai jadwal dokter di Poli
4. Konsul rawat inap dan konsul emergency dilakukan
dengan menghubungi via telepon, dokter konsultan yang
bersangkutan setiap saat
5. Jawaban konsul sudah ada pada hari yang sama
1. Perawat / bidan meneliti kelengkapan status dan
surat konsul
2. Perawat / bidan menjelaskan pada pasien / keluarga
tujuan konsul
3. Perawat / bidan menghubungi dokter konsultan.
PROSEDUR KERJA Untuk pasien rawat jalan bila diperlukan pasien diantar
ketempat konsul
4. Perawat / bidan mendampingi pasien saat konsultasi
berlangsung
5. Perawat / bidan membaca dan melaporkan hasil
konsultasi kepada dokter yang merawat
Semua SMF
UNIT TERKAIT
Semua ruang rawat Inap dan rawat Jalan
MENYIAPKAN PASIEN UNTUK PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Menyiapkan pasien yang memerlukan pemeriksaan


PENGERTIAN
laboratorium

1. Agar diagnosa penyakit dapat di tegakan dengan


tepat dan cepat
TUJUAN
2. Untuk mengevaluasi perkembangan kesehatan
pasien

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
KEBIJAKAN tahun 2013
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
PERSIAPAN
1. Ada fomulir permintaan jenis pemeriksaan oleh
dokter yang merawat
2. Ada informasi jelas kepada pasien tentang
pengambilan sampling dan biaya pemeriksaan
3. Sampling diambil oleh petugas laboratorium
4. Hasil pemeriksaan selesai diinformasikan keruangan
oleh petugas Lab. untuk diambil Pemeriksaan yang perlu
dirujuk keluar rumah sakit harus melalui lab RS
5. Tempat atau wadah untuk bahan pemeriksaan Lab.
Disiapkan oleh masing-masing ruangan yang meminta di
instilasi lab
6. Fomulir Lab yang sudah diisi dan ditanda tangani
oleh dokter yang merawat
7. Wadah untuk faces, urine atau sputum
8. Pasien sudah mendapat informasi tentang jadwal
pengambilan, biaya dan prosedur pemeriksaan
MENYIAPKAN PASIEN UNTUK PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

1. Perawat / bidan menyerahkan formulir kepada


petugas sampling laboratonium
2. Menginformasikan kembali kepada rencana
pengambilan bahan Lab.
Perawat / bidan menyiapkan pasien untuk pengambilan
bahan pemeriksaan lab.
3. Petugas sampling mengambil bahan Lab dan
PROSEDUR KERJA
melakukan labeling pada setiap bahan pemeriksaan
4. Petugas laboratorium mengirim hasil pemeriksaan
lab ke masing-masing ruang rawat inap
5. Perawat / bidan menerima dan melaporkan hasil
pemeriksaan lab kepada dokter yang merawat dan
melampirkan hasil pada status pasien

UNIT TERKAIT Instalasi laboratorium


MENYIAPKAN PASIEN UNTUK TINDAKAN
REHABILITASI MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSU Theotokos
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu kegiatan menyiapkan pasien untuk mendapatkan


PENGERTIAN
tindakan pemulihan kesehatan fisik dan mental
1. Memulihkan fungsi tubuh dan mental pasien
2. Meminimalkan kecacatan fisik dan mental akibat
TUJUAN
suatu penyakit
3. Memperpendek hari rawat
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
KEBIJAKAN tahun 2013
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun 2013
1. Surat konsul yang sudah diisi
dan ditanda tangani dokter
PERSIAPAN
2. Alat-alat bantu sesuai dengan
kebutuhan
PROSEDUR KERJA 1. Perawat
/ bidan menjelaskan tentang program yang akan
dilakukan
2. Perawat
/ bidan menyiapkan surat konsul
3. Perawat
/ bidan menghubungi dokter rehabilitasi medik
4. Dokter
rehablitasi medis memeriksa dan menjawab konsul serta
menulis instruksi tindakan rehabilitasi medis yang
diperlukan pasien
5. Petugas
rehabilitasi medis melaksanakan instruksi yang diberikan
dokter rehabilitasi medis.
6. Perawat
/ bidan melaporkan hasil konsul kepada dokter yang
merawat
7. Perawat
/ bidan menyiapkan pasien untuk dilakukan tindakan
rehabilitasi medis baik diruangan
8. Petugas
rehabilitasi medis membimbing pasien melakukan
mobilisasi medis sesuai dengan program rehabilitasi
medis
9. Perawat
/ bidan menjelaskan tentang hasil konsul untuk
perawatan selanjutnya kepada pasien
10. Petugas
rehabilitasi medis menulis tindakan yang dilakukan
dalam lyst pasien
UNIT TERKAIT SMF dan Instalasi rehabilitasi medis

TIMBANG TERIMA SHIFT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam

Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Kegiatan serah terima pasien dan sarana kesehatan secara


tertulis dan lisan meliputi kondisi pasien dan alat, tindakan
PENGERTIAN yang sudah dilakukan dan belum dilakukan serta perhatian
khusus kepada masing-masing yang dilakukan setiap
pergantian shift
1. Agar perawat
mengetahui kondisi pasien dan alat secara komprehensif
2. Menjalin
kerjasama, komunikasi dan koordinasi setiap jaga
TUJUAN 3. Agar pasien
mendapat perawatan yang berkelanjutan sesuai program
therapy
4. Perawat
mengetahui tentang kondisi kesiapan alat

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang Penerapan


KEBIJAKAN Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan tahun 2013
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun 2013
PERSIAPAN Catatan Medik Tindakan Keperawatan
Pelaksanaan :
1. Shift perawat
terdiri atas 3 (tiga) shift (pagi,sore, malam)
2. Operan
dilâkukan setiap pergantian shift oleh semua perawat
jaga.
3. Operan
PROSEDUR KERJA
dilakukan secara 2 tahap, di Ruang KARU dan di ruang
perawatan
4. Tidak
diperkenankan membicarakan masalah pasien di depan
pasien itu sendiri kecuali untuk klarifikasi

TIMBANG TERIMA SHIFT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSU Theotokos
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PROSEDUR KERJA Operan dari shift malam ke shitf pagi di Ruang Karu
Operan dibuka oleh kepala ruangan, katim ruangan. Untuk operan
dari malam ke pagi dihadiri seluruh petugas jaga pagi
Hal yang dioperkan meliputi kondisi pasien, masalah, tindakan
yang sudah dilakukan, dan perlu diingat ketertiban dan kebersihan
ruangan secara umum
Dilakukan klarifikasi permasalahan baik pasien ataupun ruangan
secara umum.
Operan dari shift pagi ke shift sore di Ruang Karu
Dibuka oleh kepala ruangan atau Katim dan diikuti oleh
perawat jaga.
Perawat Primer melaporkan kondisi perkembangan pasien,
masalah yang telah teratasi, masalah yang belum teratasi,
maupun masalah baru yang timbul kepenanggung jawab shift
Operan dari shift sore ke shift malam di Ruang Karu
Dibuka oleh perawat penanggung jawab ruangan
Perawat penanggung jawab ruangan mengoperkan kondisi
perkembangan pasien dalam 24 jam sesuai rencana
perawatan yang dibuat oleh perawat primer (PP) dan
masalah baru yang timbul
Operan ke ruang rawat waktu pagi, sore, dan malam
Dimulai dengan mengucapkan salam, memperkenalkan diri
dan memperkenalkan penanggung jawab pasien.
Operan diruangan hanya untuk klarifikasi operan yang sudah
dilakukan di ruang KARU
Bila ada masalah baik ketidak cocokan antara operan dan
kenyataan, kesalahan penulisan catatan keperawatan akan
diklarifikasi bersama-sama. tindakan keperawatan ditanda
tangani oleh yang mengoperkan dan yang menerima operan.
UNIT TERKAIT Semua Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan

INFORMED CONSENT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Persetujuan tindakan medik atau Informed Consent adalah

PENGERTIAN persetujuan yang diberikan oleh pasien / keluarganya atas


dasar penjelasan tindakan medik yang dilakuan terhadap
pasien.

1. Terselenggaranya pelayanan tindakan medis secara


aman
TUJUAN
2. Pasien dapat mengetahui, memahami tindakan dengan
haknya tanpa ada intervensi dari manapun.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013

1. Dokter menjelaskan selengkap lengkapnya tentang


rencana tindakan medis, manfaat serta resiko yang
dapat timbul dan tindakan medis tersebut
PROSEDUR KERJA
2. Memberikan hak bertanya kepada pasien atau keluarga
3. Menyetujui tindakan medis dengan menandatangani
blangko persetujuan tindakan medis

UNIT TERKAIT Kepala instalasi, Dokter, Perawat

MASUK KAMAR OPERASI/PEMBEDAHAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Masuk ke ruang pembedahan adalah masuk ke ruangan


PENGERTIAN
tempat pembedahan dilakukan
Agar petugas mengetahui cara-cara masuk ke ruang
TUJUAN
pembedahan dengan sopan, tertib dan disiplin
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
PROSEDUR KERJA 1. S
emua petugas harus sehat, bebas dari infeksi
penyakit menular
2. M
engganti pakaian dari luar dengan pakaian khusus
kamar operasi di ruang ganti pakaian.
3. M
emakai tutup kepala, masker, alas kaki khusus kamar
operasi, secara baik dan benar.
4. M
enjaga ketertiban lingkungan kamar operasi
5. T
idak diperkenankan keluar dari lingkungan kamar
operasi saat memakai atribut kamar operasi
6. B
ila dengan alasan tertentu keluar dengan memakai
atribut kamar operasi, maka saat masuk kembali ke
kamar operasi lagi harus ganti atribut kamar operasi.
UNIT TERKAIT Semua petugas yang masuk lingkungan kamar operasi

PERMINTAAN OKSIGEN (O2)


KE UNIT GAS MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSU Theotokos
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PENGERTIAN Permintaan O2 di ruang perawatan ke Unit Gas Medis

1. Tersedianya 02 siap pakai di ruang perawatan


TUJUAN
2. Efektifitas pengadaan dan penyediaannya

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di RSU
Theotokos tahun 2013
PERSIAPAN Buku permintaan O2

1. Perawat /
bidan mengecek tabung O2 yang habis

2. Perawat /
bidan membuat buku permintaan

3. Perawat /
PROSEDUR KERJA
bidan menghubungi petugas O2

4. Petugas
O2 mengganti tabung O2. Isi dengan tabung kosong

5. Menandata
ngani serah terima O2

UNIT TERKAIT Ka Unit Gas Medis

PENANGANAN SAMPAH
DI UNIT-UNIT PELAYANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Cara membuang sampah, baik sampah medis maupun


PENGERTIAN
umum dan unit-unit pelayanan ke TPA / Incenerator

1. Menjaga kebersihan
TUJUAN 2. Mencegah infeksi
3. Menghindari kecelakaan
KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
1. Ember tempat sampah dua
warna :
 Kuning untuk
sampah medis
PERSIAPAN  Hitam untuk sampah
umum
2. Tempat sampah medis
tajam

1. Menyiapkan tempat sampah


yaitu ember berisi tas plastik warna hitam / merah
2. Petugas ruangan
mengumpulkan sampah masing- masing dalam tas
PROSEDUR KERJA plastic tertutup
3. CS mengirim sampah medis ke
tempat incenerator dan sampah umum di kirim ke TPA
oleh petugas sampah umum

UNIT TERKAIT CS (clining Servisce)

MERINCI PEMBAYARAN PASIEN RAWAT INAP


KELUAR RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Menyiapkan rekapitulasi pembayaran pasien keluar RS, baik


PENGERTIAN sudah diijinkan pulang, pulang atas kemauan sendiri, dan karena
meninggal
1. Meningkatkan kualitas pelayanan pasien keluar RS
TUJUAN 2. Memudahan administrasi pembayaran pasien keluar RS
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Ada bukti tertulis pasien boleh pulang, pulang atas
kemauan sendiri, maupun meninggal
2. Ada rincian pembayaran dan petugas billing / petugas
ruangan
PERSIAPAN 3. Klarifikasi input tindakan medis maupun pengunaan alat
obat di unit terkait, dilakukan oleh petugas loket keuangan
lewat telepon langsung kebagian yang diinginkan
4. Persiapan kelengkapan administrasi pembayaran
dilakukan oleh petugas/perawat ruangan
1. Perawat / bidan menginformasikan kepada pasien
keluarganya / bahwa sudah diijinkan pulang oleh dokter
setelah ada bukti tertulis dan memberikan penjelasan tentang
prosedur pembayaran pasien pulang / meninggal
2. Perawat / bidan diruangan melakukan verifikasi data-data
kegiatan pelayanan maupun penggunaan obat / alat oleh
pasien sebelum menyerahkan data rincian pembayaran pada
keluarga pasien
3. Perawat/bidan menyerahkan data rincian pembayaran
PROSEDUR KERJA serta kelengkapan formulir / kartu yang diperlukan untuk
penyelesaian administrasi pembayaran ke kasir rawat inap
Perawat / bidan menjelaskan kepada keluarga pasien yang
pulang/ meninggal untuk menyelesaian administrasi
keuangan diloket pembayaran /kekasir terlebih dahulu
sebelum pulang
4. Perawat / bidan diruangan menerima bukti pelunasan
setelah pasien / keluarganya menyelesaikan administrasi
pembayaran
UNIT TERKAIT Ka.Bag Keuangan dan Administrasi

KETERTIBAN PENUNGGU
DAN PENGUNJUNG PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Memelihara ketertiban penunggu pasien diruang perawatan


PENGERTIAN
dan ketertiban pengunjung di RS
TUJUAN 1. Menjaga keamanan dan kenyamanan pasien dan
petugas
2. Menjaga kelancaran pemberian pelayanan perawatan
pasien
3. Menjaga kebersihan dan ketertiban RS
4. Mencegah infeksi Nosokomial
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Ada aturan tertulis tentang penunggu dan
pengunjung
2. Adanya sistem pengamanan terpadu antara petugas
perawatan dan piket RS
3. Petugas piket wajib memberi bantuan kepada
PERSIAPAN petugas ruangan untuk menertibkan penunggu dan
pengunjung pasien
4. Pengunjung ada jadwal dimasing-masing ruangan
5. Petugas piket menutup pintu masuk pengunjung
setelah jam besuk selesai, malam hari pada pukul 22.00
wib
1. Tata tertib penunggu dan pengunjung
PERSIAPAN
2. Rambu-rambu tertulis
1. Memberi orientasi pada pasien baru / keluarga
pasien tentang aturan dan tata tertib ruangan
2. Melakukan koordinasi dengan piket jika pengunjung
PROSEDUR TERKAIT masih banyak di luar ruang perawat setelah jam
berkunjung habis
3. Petugas ruangan pada saat-saat tertentu
berkoordinasi dengan piket dan supervisi keperawatan
Petugas piket dan supervisi
UNIT TERKAIT

PENGIRIMAN JENAZAH KE KAMAR JENAZAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Mengirim pasien yang telah meninggal dan ruang perawat ke


PENGERTIAN
kamar jenazah.
TUJUAN Jenazah mendapatkan penanganan selanjutnya
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
PERSIAPAN DOKUMEN
1. Ada surat kematian yang ditandatangani oleh dokter yang
menyatakan pasien telah meninggal
2. Ada kartu identitas jenazah
3. Ada buku ekspedisi pengiriman jenazah
4. Pengiriman jenazah ke kamar jenajah dilakukan 2 jam
setelah pasien dinyatakan meninggal
PERSIAPAN 5. Jenazah dirawat oleh perawat / bidan sebelum dikirim ke
kamar jenazah
6. Jenazah keluar rumah sakit melalui kamar jenazah

PERSIAPAN PASIEN
1. Kartu Identitas
2. Kereta jenazah (Brangkat)
3. Buku expedisi pengiriman jenazah

1. Perawat atau bidan melakukan perawatan jenazah setelah


pasien dinyatakan meninggal oleh dokter.
2. Perawat / bidan mengisi kartu identitas jenazah rangkap 2,
1 untuk diikatkan di kaki jenazah yang 1 lagi untuk kamar
PROSEDUR TERKAIT jenazah
3. Perawat / bidan menginformasikan kepada petugas kamar
jenazah bahwa ada jenazah yang akan di kirim
4. Petugas kamar jenazah menjemput menyuruh untuk dikirim
ke kamar jenazah

UNIT TERKAIT Kamar Jenazah

PASIEN PULANG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PENGERTIAN suatu proses pasien Meninggalkan RS karena sudah


sembuh

TUJUAN Agar semua pasien pulang mendapat penanganan yang


baik
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013

1. Meneliti pernyataan tertulis dari dokter pasien boleh


pulang serta program-program lanjutan untuk dirumah
2. Menginformasikan pasien dan keluarganya bahwa
pasien boleh pulang
3. Menyiapkan obat-obat yang diperlukan dan meretur
obat sisa atau yang tidak dipakai
4. Merinci pembayaran pasien
5. Menginformasikan keluarga pasien menyelesaikan
PROSEDUR TERKAIT administrasi ke loket pembayaran
6. Menerima bukti tanda lunas dari keluarga
7. Memberi surat kontrol dan menjelasan waktu, cara /
persiapan kontrol, tempatnya dan surat keterangan
istirahat bila diperlukan.
8. Mengingatkan pasien keluarga tentang hal-hal yang
harus dilakukan di rumah.
9. Mengantar pasien pulang sampai pintu keluar.

UNIT TERKAIT Semua unit keperawatan

MENERIMA PASIEN BARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSU Theotokos
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Menerima pasien yang baru masuk ke Rumah Sakit untuk


PENGERTIAN
dirawat sesuai peraturan yang berlaku.

Pasien segera memperoleh pelayanan kesehatan sesuai


TUJUAN
kebutuhannya.
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di RSU
Theotokos tahun 2013

1. Persiapkan tempat tidur,meja pasien,dan kursi.


2. Pasien dan keluarganya diterima dengan ramah dan
penuh Perhatian.
3. Bila pasien dapat berdiri, diukur dulu berat dan tinggi
badannya sebelum dibaringkan di tempat tidur.
4. Selanjutnya dilakukan :
PROSEDUR KERJA
a. Anamnesa (mengenai biodata, keluhan utama, riwayat
penyakit dan lain-lain).
b. Pemeriksaan fisik yang meliputi keadaan umum
pasien. Pengukuran suhu, denyut nadi, pernafasan,
tekanan darah dan lain-lain.

MENERIMA PASIEN BARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
5. Laporkan pasien baru tersebut kepada penanggung
jawab ruangan atau dokter yang bersangkutan.
6. Catat nama dan alamat yang jelas dalam buku register
ruang perawatan.
7. Pasien dan/atau keluarganya diberi penjelasan
mengenai tata tertib ruang perawatan dan peraturan
Rumah Sakit (antara lain ketentuan administrasi, waktu
kunjungan, waktu pemeriksaan
dokter) orientasi ruang rawatan beserta fasilitas di
dalamnya dan cara penggunaannya serta jadwal
PROSEDUR KERJA
kegiatan rutin di dalam ruangan.
8. bila membawa barang berharga, pasien harus
menitipkannya kepada penanggung jawab ruangan
dengan terlebih dahulu dicatat oleh petugas.
9. perawat mencatat semua hasil anamnesa dan
pemeriksaan fisik dalam catatan perawatan yang berada
dalam berkas catatan medik keperawatan.
10. Perawat mencatat semua hasil anamnesa dan
pemeriksaan fisik dalam catatan perawatan yang berada
dalam berkas catatan medik pasien.
1. Bidang Keperawatan
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Pelayananan Keperawatan
3. SMF Terkait

MEMANDIKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan
OPERASIONAL 25 Nov 2013 Direktur RSU Theotokos
PENGERTIAN Membersihkan badan pasien mulai dari kepala sampai dengan
kaki untuk memberikan rasa nyaman
1. Membersihkan kulit dan
menghilangkan bau badan
2. Memberikan rasa nyaman
3. Merangsang peredaran darah
TUJUAN 4. Sebagai pengobatan
5. Mencegah infeksi
6. Mendidik pasien dalam
kebersihan perorangan
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. 1 setel
pakaian bersih
2. Waskom
+ air bersih 2 buah
3. Waslap 2
buah
4. Sabun
PERSIAPAN
mandi
5. Baby oil
6. Selimut
mandi/sampiran
7. Talk
8. 2 handuk
(1 handuk kecil dan 1 handuk besar)
PROSEDUR KERJA 1. M
emberitahu pasien dan keluarga
2. M
endekatkan alat-alat ke dekat pasien
3. Pe
rawat mencuci tangan
4. M
emasang Sampiran, pintu, jendela, atau gorden di tutup.
5. M
emasang selimut disisi kanan pasien
6. Pa
kaian atas dibuka
7. M
embersihkan Muka
 Handuk
dibentangkan diatas kepala
 Muka,
telinga, leher dibersihkan
8. Membersihkan tangan
 Selimut mandi diturunkan
 Handuk dibentangkan dibawah lengan
yang terjauh
 Lengan dibersihkan dan dikeringkan
 Handuk dipindahkan dan dibentangkan
di lengan terdekat.

MEMANDIKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PROSEDUR KERJA 9.Lengan dibersihkan lalu dikeringkan, mencuci dada dan


perut
 Pakaian bawah di buka
 Selimut mandi diturunkan sampai
dibawah perut
 Kedua lengan pasien dikeataskan
 Handuk dibentangkan disisi pasien
 Ketiak dada dan perut dibersihkan
lalu dikeringkan
 Bagian atas ditutup / selimut mandi
10. Mencuci Punggung
 Pasien dimiringkan kekanan /kekiri
 Handuk dibentangkan dibawah
punggung bokong
 Punggung sampai bokong
dibersihkan, keringkan
 Punggung digosok dengan minyak
kayu putih, talk
 Pakaian bagian atas di pasangkan
11. Mencuci kaki
 Handuk di bentangkan dibawah kaki
dan selimut mandi yang menutup dibuka
 Kaki dibersihkan dan di keringkan
12. Mencuci lipat paha dan genitalia
 Handuk dibentangkan dibawah
bokong, pakaian bawah dibuka
 Daerah lipatan paha dan genitalia
dibersihkan lain dikeringkan
 Pakaian bawah / dalam dikenakan
 Selimut mandi dan handuk
dikenakan
13. Selimut pasien dipasang kembali
14. pasien dan tempat tidur dirapikan
15. Peralatan dan pakaian kotor di kembalikan
16. Perawat cuci tangan
17. Mendokumentasikan pada catatan keperawatan.
UNIT TERKAIT Semua instalasi rawat inap
MEMOTONGKAN KUKU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Memotong kuku pasien yang panjang pada pasien yang tidak


PENGERTIAN dapat melakukannya
Menjaga kebersihan, menjaga penularan dan mencegah
TUJUAN timbulnya infeksi
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
PERSIAPAN 1. Al
at Pemotong Kuku
1
buah
2. Ha
nduk

1
buah
3. Be
ngkok

1
buah
4. 4
Baskom berisi air hangat 1
buah
5. Sa
bun dalam tempatnya
1 buah
6. Si
kat kuku

1 buah
7. Ka
pas
Secukupnya
8. Mi
nyak Kelapa / baby oil

Secukupnya
9. Pe
ngosok Kapalan
1. Informasikan kepada pasien, siapkan pasien, kemudian
perawat mencuci tangan.
2. Rendam tangan ( kuku ) pasien pada baskom yang telah
berisi air hangat kurang lebih 5 menit
3. Bila kuku sangat kotor, harus disikat dengan sabun dan
sikat kuku kemudian bilas hingga bersih dan keringkan
dengan handuk
4. Kemudian potong kuku dengan hati-hati dengan
PROSEDUR KERJA beralaskan bengkok agar kuku tidak berserakan (lakukan
satu persatu hingga kuku terpotong)
5. Bila ada kapalan pada tangan dan kaki pengosokan
6. Balurkan minyak kelapa / baby oil pada ujung jari pasien
dan lakukan massage ringan agar peredaran darah menjadi
lancar
7. Bereskan alat, informasikan kepada pasien bahwa
kegiatan sudah selesai dilaksanakan
8. Mencuci tangan
UNIT TERKAIT Semua Instalasi Rawat inap

MENCUCI RAMBUT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Mencuci rambut dan kulit kepala dengan mempergunakan


PENGERTIAN
shampoo
TUJUAN 1. Membersihkan kulit kepala dan
rambut
2. Menghilangkan bau dan memberi
rasa nyaman
3. Merangsang peredaran darah
dibawah kulit kepala
4. Membasmi kutu dan ketombe
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
KEBIJAKAN tahun 2013
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun 2013
Alat-alat:
1. Handuk 2 buah
2. Perlak panjang sebagai alas
3. Baskom berisi air hangat
4. Gayung
5. Shampo dalam tempatnya
PERSIAPAN 6. Sisir
7. Haas dan kapas
8. Ember kosong
9. Bengkok
10. Celemek untuk petugas
11. Sampiran
12. Alat pengering rambut
1. Pasien diberi penjelasan
2. Bilas pasien tidak dapat duduk, posisi tidur diatur
dengan kepala di pinggir tempat tidur
3. Ember diletakan di bawah tempat tidur bagian kepala
4. Perlak pengalas dipasang di bawah kepala. Dengan
sisi kanan dan kirinya digulung sedikit ke dalam dan ujung
PROSEDUR KERJA
berada didalam ember
5. Lubang telinga ditutup dengan kapas dan mata ditutup
dengan kain kasa.
6. Dan ditutup dengan handuk sampai leher.

MENCUCI RAMBUT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PROSEDUR KERJA
7. Rambut disisir, kemudian disiram dengan air
selanjutnya rambut dicuci dengan sampho, rambut
beberapa kali dengan air hangat.
8. Kepala diangkat dan diberi alas handuk, selanjutnya di
keringkan
9. Kapas penutup lubang telinga dan Haas penutup mata
diangkat dan diletakan dalam bengkok
10. Rambut dikeringkan dengan handuk
11. Rambut disisir rapi, kepala pasien diletakan pada
bantal yang telah dialasi handuk kering
12. Posisi pasien diatur kembali
13. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan
tempat semula.

UNIT TERKAIT Semua Instalasi Rawat Inap

MENYISIR RAMBUT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam

Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Mengatur rambut agar rapi dengan mempergunakan sisir,


PENGERTIAN dilakukan pada pasien yang tidak dapat menyisir rambut
sendiri.
TUJUAN 1. Memberikan rasa nyaman dan meningkatkan
kepercayaan diri sendiri dalam diri pasien
2. Memelihara agar rambut tetap rapi
3. Merangsang kulit kepala
4. Mencegah adanya kutu dan kotoran lain
5. Mengetahui apakah ada kelainan pada kulit kepala
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Sisir, minyak rambut / air
2. Kertas untuk pembungkus rambut rontok
PERSIAPAN 3. Pengalas, handuk
4. Karet gelang, bengkok dengan disetrilkan
5. Pasien diberitahukan
1. Perawat mencuci tangan
2. Mengatur posisi pasien
3. Kain penadah / handuk diletakkan dibawah baju
4. Rambut pasien disisir
5. Bila rambut pasien panjang dan kusut, dibelah dua dan
disisir secara bertahap dari ujung rambut
PROSEDUR KERJA 6. Rambut pendek disisir dan pangkal ke ujung
7. Rambut yang rontok dikumpulkan dan dibungkus dengan
kertas tissue dan ditaruh dalam bengkok dengan
desinfektan
8. Peralatan dan pasien dibereskan
9. Perawat cuci tangan

UNIT TERKAIT Semua Instalasi Rawat Inap

MENGGANTI ALAT TENUN DENGAN PASIEN


DIATAS TEMPAT TIDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa


PENGERTIAN
memindahkan pasien
1. Memberikan perasaan nyaman pada pasien
TUJUAN 2. Mencegah terjadinya decubitus
3. Memelihara kebersihan dan kerapian
KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013

Alat-alat:
1. Alat tenun bersih ( sprei, perlak, steek laken, selimut,
sarung bantal).
PERSIAPAN 2. Kereta dorong / troley
3. Ember besar tertutup untuk alat tenun kotor
4. Dua buah waskom berisi larutan khlorin 0.5 % dan air
bersih
5. Lap basah dan lap kering
1. Pasien keluarga diberi penjelasan
2. Bantal diletakan diatas troly, selimut kotor ditaruh di
tempat alat tenun.
3. Pasien dimiringkan pada sisi tempat tidur
4. Lepaskan alat tenun yang kotor dengan menggulung
satu persatu sampai bawah punggung pasien, steek
laken dengan larutan khlorin 0.5 % kemudian di gulung
setengah sejauh mungkin.
PROSEDUR KERJA 5. Sprei yang bersih digulung setengah bagian kemudian
gulungannya diletakan dibawah punggung pasien dan
yang setengah bagian diratakan serta dipasangkan
pada kasur.
6. Perlak yang gulung diratakan
7. Steek laken digulung sebagian dan diletakan dibawah
punggung pasien, yang sebagian lagi diletakkan lagi
diatas perlak, lalu dimasukkan kebawah kasur
bersama-sama

MENGGANTI ALAT TENUN DENGAN PASIEN


DIATAS TEMPAT TIDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PROSEDUR KERJA
8. Pasien dimiringkan kebagian bersih
9. Lepaskan alat ténun yang kotor lalu ditaruh pada
tempat tenun kotor
10. Perlak yang belum dibersihkan separuhnya dibersihkan
dengan larutan khlorin 0.5 % dan dikeringkan
11. Sprei yang separuhnya lagi dipasangkan, begitu juga
steek laken
12. Sarung bantal yang kotor dilepas, isi bantal diratakan
dan bantal diperiksa, kemudian sarung bantal bersih
dipasangkan.
13. Bantal disusun
14. Pasien dibaringkan dalam proses yang nyaman
15. Selimut bersih dipasangkan
16. Tempat tidur dilap dengan khlorin 0.5 % (bagian besi
besinya)
17. Atur posisi pasien sambil memperhatikan keadaan
umumnya.
18. Alat-alat dirapikan, untuk pasien menular, alat-alat
tenun kotor harus direndam dengan khlorin 0.5%
selama 20 menit dalam wadah tertutup.

UNIT TERKAIT Semua Instalasi perawatan


MENGUKUR SUHU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PENGERTIAN Mengukur suhu tubuh pasien dengan thermometer pada


ketiak, mulut, atau pelepasan anus.

TUJUAN Mengetahui suhu tubuh pasien untuk menentukan


tindakan perawatan.
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
1. Thermometer
2. Air bersih
PERSIAPAN 3. Gelas kosong
4. Bengkok
5. Kertas tissue
1. Cuci Tangan perawat
2. Penjelasan kepada pasien
3. Lengan baju pasien dibuka, ketiak dikeringkan dengan
kertas tissue
4. Thermometer diperiksa dan diturunkan suhunya
5. Jepitkan reservoir tepat pada / ditenggah aksila
PROSEDUR KERJA 6. Setelah 3-5 menit termometer diangkat dan dibaca
7. Hasilnya dicatat dalam keperawatan / buku
temperatur / kurve lyst
8. Peralatan dibereskan dan dikembalikan ketempat
semula
9. Cuci tangan perawat.

UNIT TERKAIT Perawat, Dokter


MENGUKUR TEKANAN DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PENGERTIAN Mengukur desakan darah pada aterial

1. Mengetahui kondisi jantung atau tekanan darah


2. Membantu dalam memberikan therapy
TUJUAN 3. Mencegah terjadinya penurunan keadaan umum secara
mendadak

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
Alat-alat:
Tensimeter
Stetoskop
Catatan Perawatan / Kurve lyst
PERSIAPAN
Pasien:
Penjelasan kepada pasien
Persiapan lingkungan

1. Lengan baju digulung keatas


PROSEDUR KERJA 2. Manset dipasang sesuai kondisi
pasien dan jangan terlalu kencang
3. Buku tutup air raksa, stetoskop
ditempelkan pada arteri tempat pengukuran
4. Sekrup balon karet ditutup dan
pengunci air raksa dibuka
5. Balon dipompa sampai denyut arteri
tidak terdengar
6. Sekrup balon dibuka secara
perlahan sehingga air raksa dalam pipa gelas turun secara
perlahan sambil mendengar denyutan, lihat turunnya air
raksa, Skala permukaan air raksa waktu ada denyutan
pertama di sebut sistole, misalnya 120 mmHg.
7. Dengarkan terus sampai terdengar
denyutan terakhir, skala permukaan air raksa pada denyutan
terakhir disebut tekanan diastole, misalnya: 80 mmHg.
MENGUKUR TEKANAN DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

8. Hasilnya berarti sistole / distole


120 / 82mmHg. Dicatat dalam catatan perawatan / curve
list
9. Peralatan dibereskan
PROSEDUR KERJA
 Tutup kran air raksa
 Sekrup dilonggarkan
 Manset dilepas dan di
gulung.

UNIT TERKAIT Semua Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan


MENGHITUNG DENYUT NADI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Menghitung denyut nadi dengan meraba:


1. Arteri radialis pada pergelangan tangan
2. Arteri brachialis pada siku bagian dalam
3. Arteri Carotis pada leher
PENGERTIAN
4. Arteri Temporalis pada pelipis
5. Arteri femoralis pada lipatan paha (selangka)
6. Arteri dorsalis pada ubun-ubun (fontanel) bayi

TUJUAN Menghitung dalam jumlah denyut nadi dalam 1 menit


1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di RSU
Theotokos tahun 2013
Persiapan pasien
1. Pasien diberi penjelasan supaya tenang
2. Perawat mengukur nadi pasien dalam posisi
berbaring / duduk.
PERSIAPAN
Persipan alat
1. Arloji tangan dengan petunjuk detik
2. Buku catatan suhu dan nadi

PROSEDUR KERJA 1. Menghitung denyut nadi dilakukan bersamaan


dengan pengukuran suhu
2. Pada waktu penghitungan denyut nadi, pasien
harus benar-benar istirahat dalam posisi berbaring
atau duduk
3. Penghitungan dilakukan dengan
menempelkan jari-jari telunjuk dan jari tengah diatas
arteri selama setengah menit dan hasilnya dikalikan
dua.
4. Khusus pada anak-anak penghitungan
dilakukan selama satu menit
5. Hasil penghitungan dicatat pada buku catatan
nadi dengan kode N.

UNIT TERKAIT Semua Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan

MEMBANTU KLIEN/PASIEN YANG TIDAK DAPAT


MAKAN SENDIRI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Memberikan bantuan kepada pasien untuk memasukkan


makanan ke dalam mulutnya yang disebabkan karena
PENGERTIAN
ketidakmampuan pasien

Membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi


TUJUAN melalui mulut

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di RSU
Theotokos tahun 2013
1. Makanan dan minuman yang diperlukan oleh
pasien
2. Serbet makan
3. Sendok makan
PERSIAPAN
4. Lingkungan dirapikan
5. Posisi pasien dengan kepala lebih tinggi
6. Penjelasan kepada pasien

PROSEDUR KERJA 1. Perawat mencuci tangan


2. Serbet dibentangkan dibawah dagu
3. Perawat duduk dengan posisi yang memudahkan
untuk bekerja atau posisi berdiri disisi pasien
4. Ingatkan pasien untuk berdoa
5. Pasien ditawari untuk minum
6. Suapkan makanan sedikit demi sedikit. Perhatikan
keadaan pasien
7. Pasien diberikan minum
8. Setelah selesai, bersihkan mulut pasien dari sisa-
sisa makanan
9. Pasien dirapikan
10. Alat-alat dibereskan
11. Catat jumlah makanan yang dihabiskan
12. Perawat mencuci tangan

UNIT TERKAIT Semua Instalasi Rawat Inap


MEMBERI MINUMAN PER SONDE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Memasukan makanan cair / minuman / obat kedalam lambung


PENGERTIAN
dengan menggunakan selang sonde (NGT)
Memenuhi kebutuhan tubuh akan zat makanan, cairan electro
TUJUAN
lit dan obat.
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
Alat-alat :
1. Makanan cair ( ASI, susu, cairan ) sesuai kebutuhan
2. Stestokop
3. Corong
4. Air minum dalam gelas
PERSIAPAN
5. Bengkok
6. Gelas Siput.
7. Pengalas
8. Obat sesuai kebutuhan
9. Mortir
1. Perawat mencuci tangan
2. Pasien dan keluarga diberi tahu
3. Pasang pengalas dibawah dagu pasien
4. Lakukan pengetesan apakah selang sonde masih
terpasang dengan baik
5. Lakukan test residu
PROSEDUR KERJA 6. Masukan sedikit air putih kedalam corong
7. Masukan makanan cair dan obat melalui kebutuhan pasien
8. Bilas dengan air putih
9. Bereskan alat-alat pasien
10. Catatan jumlah makanan/cairan/obat, jumlah residu dan
reaksi pasien dalam catatan perawatan masalah pasien
dalam catatan perawatan
UNIT TERKAIT Semua Instalasi Rawat Inap
PRINSIP PEMBERIAN OBAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu metode / pedoman dalam pemberian obat pada


PENGERTIAN
pasien
Untuk mencegah terjadinya cidera kepada pasien karena
TUJUAN
adanya kesalahan obat ataupun pemberian obat
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Obat yang dibutuhkan pasien
2. Hal yang perlu diperhatikan saat
mempersiapkan obat adalah:
 Baca dalam buku referensi obat atau tanyakan pada
ahli farmasi (Untuk obat yang tidak kita kenal)
PERSIAPAN
 Bayi dan anak sangat memerlukan dosis obat yang
sangat rendah
 Pemberian obat cair pada anak akan lebih tepat jika
diukur dengan menggunakan spuit daripada dengan
gelas u
PROSEDUR KERJA 1. Cuci Tangan
2. Siapkan alat :
 Catatan pemberian obat / kartu obat sesuai
dengan cara pemberian obat
 Pulpen
 Sarung tangan K/P
 Obat yang akan diberikan
 Baki obat / bak suntik
 Kalkulator
 Spuit dengan jarum yang sesuai
 Kapas alkohol
 Segelas air
 Label obat.
PRINSIP PEMBERIAN OBAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

2. Bandingkan catatan pemberian obat dengan instruksi


dokter sesuai dengan prinsip 6 benar.
1. Benar Klien : periksa nama klien, nomer RM,
ruang nama dokter, yang meresepkan pada catatan
pemberi obat, kartu obat dan gelang identitas klien.
2. Benar Obat : Memastikan bahwa obat generic
sesuai dengan nama dagang obat, klien tidak alergi
pada kandungan obat yang didapat, memeriksa
identitas obat dengan catatan.
3. Benar Dosis : Mematikan dosis yang diberikan
sesuai dengan rentang pemberian dosis untuk cara
pemberian tersebut, berat badan dan umur klien,
periksa dosis pada label obat untuk membandingkan
dengan dosis yang sesuai pada catatan pemberian
PROSEDUR KERJA
obat. Lakukan penghitungan dosis secara akurat
4. Benar Waktu : Periksa waktu pemberian obat
sesuai dengan waktu yang tertera pada catatan
pemberian obat misalnya obat yang diberikan 2x
sehari, maka pada catatan pemberian obat akan
tertera waktu pemberian jam 6 pagi dan 6 sore)
5. Benar Cara Memeriksa label obat untuk
memastikan bahwa obat tersebut dapat diberikan
sesuai cara diintruksikan, dan periksa cara
pemberian pada cara pemberian obat.
6. Benar Dokumentasi : Mencatat di buku
mengenai tindakan pengobatan yang dilakukan pada
pasien sesuai instruksi yang di berikan dengan
benar.
1. Apotik
UNIT TERKAIT
2. Semua Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan
PRINSIP PEMBERIAN OBAT ORAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PENGERTIAN Memberikan obat oral kepada pasien melalui mulut, dengan


bentuk obat berupa tablet, kapsul, puyer, maupun sirup.
1. Membantu proses penyembuhan
TUJUAN 2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Memberi efek positip tertentu sesuai fungsi obat
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
Alat-alat:
1. Baki
2. Obat yang diperlukan
3. Cucing untuk tempat obat
PERSIAPAN
4. Gelas berisi air minum
5. Sendok
6. Tissue / pengalas
7. Bengkok
PROSEDUR KERJA 1. Cek program terapi dokter
2. Perawat mencuci tangan
3. Periksa ulang obat yang diberikan sesuai intruksi
dokter
4. Siapkan obat sesuai dengan kebutuhan (tablet
/puyer)
5. Berikan salam, lakukan klarifikasi terhadap nama
pasien
6. Berikan penjelasan tetang obat yang diberikan
meliputi jenis, kegunaan, dan efek serta kemungkinan
efek penyerta
7. Berikan kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
8. Tanyakan kebiasaan pasien minum obat
9. Pasang tissue/pengalas dibawah dagu (k/p)
10. Berikan obat pada pasien dengan cara sesuai
kebutuhan

PRINSIP PEMBERIAN OBAT ORAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

11. Lakukan observasi sampai obat harus diminum


12. Bersihkan mulut pasien dengan tissue (k/p)
13. Tanyakan perasaan pasien sehabis minum obat
14. Berikan penjelasan terhadap kemungkinan reaksi
alergi dan tanda yang harus diwaspadai
15. Pasien dan alat perawatan dibereskan
16. Tentukan kontrak selanjutnya
PROSEDUR KERJA
17. Berikan salam
18. Cuci tangan
19. Catat dalam catatan keperawatan untuk terapi sesuai
dengan ketentuan
20. Beri paraf dan nama terang/initial pada kolom obat
dan catat reaksi yang terjadi ( jika ada ) dalam catatan
keperawatan

UNIT TERKAIT Dokter, Apotik, Perawat, Semua Instalasi Rawat Inap


MEMBERIKAN OBAT SUNTIK INTRA MUSKULER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PENGERTIAN
Memberikan obat melalui suntikan ke dalam jaringan obat

TUJUAN Memberikan reaksi obat yang lebih cepat dan pada per oral
Memberikan obat karena tidak mungkin / tidak bisa oral
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Spuit dan jarum sesuai dengan kebutuhan
2. Kapas alcohol
3. Kikir ampul
4. Obat yang akan disuntikan dan Aquabidest
PERSIAPAN
5. Handschoend, bengkok
6. Troly, injeksi, (tempat sampah, tempat ampul, plester
dan tempat jarum)
7. Catatan Medik keperawatan

PROSEDUR KERJA 1. Memberi penjelasan kepada pasien


2. Memberikan / memperhatikan aseptic
3. Memperhatikan prinsip 6 B
 Benar Pasien
 Benar Obat
 Benar Dosis
 Benar Cara
 Benar Waktu
 Benar Pendokumentasian
4. Memasukan obat dalam spuit, kemudian udara dalam
spuit dikeluarkan
5. Mengatur posisi pasien
6. Menentukan daerah yang akan disuntik, Otot pangkal
lengan, otot paha 1/3 tengah bagian luar, otot bokong
1/2 bagian atas cocyqeus.

MEMBERIKAN OBAT SUNTIK INTRA MUSKULER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

7. Mendesinfeksi kulit yang akan disuntik dengan kapas


alkohol
8. Memasukan jarum suntik dengan posisi 90°
9. Lakukan aspirasi / pastikan jarum tidak masuk
pembuluh darah
10. Masukan obat dengan perlahan
PROSEDUR KERJA 11. Memperhatikan reaksi pasien
12. Mencabut jarum dan menghapus kulit bekas suntikan
dengan kapas alcohol
13. Mencatat dalam formulir pemberian, obat dengan
mencantumkan nama pemberi
14. Pasien dan alat dibereskan
15. Perawat mencuci tangan

UNIT TERKAIT Dokter, Perawat, Apotik


Semua Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI SECARA
INTRA VENA (IV)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PENGERTIAN Memberikan suntikan melalui pembuluh darah vena

Mendapatkan reaksi obat dengan cepat


TUJUAN Memberikan pengobatan karena tidak dapat berikan dengan cara
lain
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Spuit dengan jarumnya
2. kapas alcohol
3. Kikir ampul
4. Obat yang akan disuntikan
PERSIAPAN 5. Pengalas
6. Bengkok
7. Torniquet
8. Catatan Medik keperawatan
PROSEDUR KERJA 1. Cek program terapi dokter
2. Periksa kembali obat sesuai program
3. Baca label obat untuk memastikan kandungan obat,dosis
dalam satu kemasan, cara pemberian, kontra indikasi, efek
samping
4. Cuci tangan
5. Beri salam dan kenalkan diri
6. Dekatkan peralatan (troly injeksi)
7. Memberikan penjelasan kepada pasien / keluarga tentang
obat, kegunaan, cara pemberian dan kemungkinan efek
sama
8. Tentukan area suntikan, (diusahakan mencari vena yang
ujung ) dan pasang pengalas
9. Perawat mencuci tangan
10. Membaca etiket (nama pasien, obat, dosis,cara dan
waktu)
11. Jelaskan prosedur menyuntik agar ada kerja sama
dengan kapas
12. Pasang tourniquet (k/p)
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI SECARA
INTRA VENA (IV)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

13. Desinfektan area suntikan dengan kapas alcohol


secara melalui arah dalam keluar dan diameter 5 cm
14. Tusukan jarum dengan sudut 45 derajat
15. Lakukan aspirasi, bila ada darah yang keluar tourniquet
dan obat dimasukan pelan-pelan
16. Kaji reaksi pasien selama tindakan
17. Cabut jarum dan hapus kulit bekas tusukan dengan
kapas alkohol
PROSEDUR KERJA
18. Pasien dan peralatan dibereskan
19. Lakukan observasi terhadap tanda alergi, jelaskan
pada agar segera melapor bila timbul seperti panas,
gatal, sesak napas, keringat dingin ,benjolan dll
20. Tentukan kontrak selanjutnya
21. Cuci tangan, buka handscoen beri salam
22. Catat pada CM perawatan jenis obat jam, pemberian,
dosis dan parah/nama terang yang memberi
23. Bereskan dan kembalikan peralatan

Dokter, Apotik (bagian farmasi), Perawat


UNIT TERKAIT
Semua Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan
PELAYANAN ADMINISTRASI DAN PEMBAYARAN
PASIEN RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu sistem dalam pengelolaan administrasi melalui


PENGERTIAN pelayanan dokter spesialis dan pelayanan keperawatan
serta administrasi pembayaran pasien rawat jalan /
poliklinik.

1. Agar pasien mendapat pelayanan yang cepat dan


tepat dan mencegah adanya tumpang tindih pelayanan
TUJUAN keperawatan
2. untuk memberikan kepuasan kepada pasien
3. Agar tercapai efesiensi dan efektifitas waktu, biaya,
tenaga bagi pasien / petugas.
1.Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2.Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013

1. Petugas dimasing-masing ruangan


PERSIAPAN
2. Alat transportasi

1. Perawat poli mengambil status pasien ke RM


2. Perawat melakukan anamnesa kepada pasien dan
PROSEDUR KERJA mengarahkan pasien menunggu untuk diperiksa oleh
dokter sesuai antrian.
PELAYANAN ADMINISTRASI DAN PEMBAYARAN
PASIEN RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSU Theotokos
OPERASIONAL 25 Nov 2013

3. Dokter memeriksa pasien dan memberikan program


therapi, bila dilakukan tindakan diagnostik perawat
memberikan blangko pemeriksaan diagnostic dan hasil
pemeriksaan di setor ke dokter pemeriksa
4. Petugas poli memberikan kuitansi biaya sementara
dan mengarahan untuk mengurus biaya pengobatan/
PROSEDUR KERJA
tindakan di kasir rawat jalan
5. Setelah biaya administrasi pengobatan/ tindakan
selesai dan ada bukti pembayaran, pasien / keluarga
memperoleh resep
6. Petugas poli mengembalikan status pasien ke RM
pada hari itu juga sekitar jam 13.00 -14.00 Wib

UNIT TERKAIT Petugas Semua Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan
MEMBERIKAN OBAT – OBAT SUB KUTAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Memberikan obat melalui suntikan dibawah kulit yang dilakukan pada


PENGERTIAN lengan atas daerah luar atau 1/3 bagian dari bahu, paha sebelah
luar, daerah dada dan daerah sekitar umbilicus (abdomen).
1. Untuk mendapatkan reaksi obat yang lebih cepat
TUJUAN 2. Memberikan obat yang tidak mungkin biasa diberikan dengan
cara lain (insulin)
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang Penerapan
Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun 2013
1. Spuit insulin atau spuit 1 cc
2. Kapas alcohol
3. Obat-obat yang akan disuntikan
PERSIAPAN 4. Bak injeksi
5. Bengkok
6. Pengalas
7. Catatan Medik Keperawatan
1. Memberikan penjelasan kepada pasien/klien tentang obat
yang akan diberikan
2. Perawat mencuci tangan
3. Tentukan daerah yang akan disuntik dan lakukan desenfeksi
dengan kapas alcohol
4. Perhatikan prinsip 6B (6 benar)
5. Memasukan obat ke dalam spuit sesuai dengan program
dokter
6. Memasukan jarum dengan posisi 90 bila memakai jarum
PROSEDUR KERJA insulin/ kecil 45 bila memakai jarum biasa
7. Lakukan aspirasi dan pastikan jarum tidak masuk pembuluh
darah
8. Masukan obat dengan perlahan
9. Observasi kondisi / reaksi pasien
10. Cabut jarum dan desinfeksi kulit dengan alcohol
11. Pasien dan alat-alat dibereskan
12. Cuci tangan
13. Dokumentasikan pada catatan keperawatan
14. Perhatikan prisip aseptic

UNIT TERKAIT Rawat Inap


MELAKUKAN SKIN TEST

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Melakukan penyuntikan-penyuntikan sedikit antibiotika yang


PENGERTIAN sudah diencerkan kedalam jaringan dibawah kulit sampai
terjadinya gelembung

1. Mencegah reaksi sock anafilatik


2. Membantu memberikan antibiotika yang sesuai
TUJUAN 3. Indikasi pada pasien-pasien yang akan diberikan
antibiotika melalui intra vena muscular dan belum pernah
mendapatkan antibiotika sebelumnya

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
Alat :
 Spuit 1 cc dan jarum diposible pada tempatnya
 Obat-obat yang diperlukan
 Kapas alcohol dalam tempatnya
 Aquadest / NaCI 0.9%
 Bengkok
PERSIAPAN
 Bolpoint
 CM Keperawatan
Pasien:
 Memberi penjelasan terhadap tindakan yang akan
dilakukan

PROSEDUR KERJA 1. Perawat mencuci tangan


2. Menggulung lengan baju pasien
3. Mengisi spuit dengan obat yang akan di test
jumlah 0.1 CC kemudian dilarutkan dengan aquadest /NaCI
0.9 % menjadi 1 cc
4. Disenfeksi kulit yang akan disuntikan
mengunakan Kapas alcohol, kemudian di renggangkan
dengan tangan kiri perawat

MELAKUKAN SKIN TEST

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

5. Menyuntikan obat sampai permukaan kulit


menjadi gembung dengan cara lubang jarum
menghasap ke atas dan membuat 15 - 30° dengan
permukaan kulit
6. Melingkari area penyuntikan dengan
diameter 1 cm
7. Menilai reaksi obat 0-15 menit dan waktu
PROSEDUR KERJA
penyuntikan
8. Hasil positif ( + ) bila terdapat tanda-tanda
kemerahan pada daerah penusukan dengan diameter
1 cm
9. Catat reaksi skin test dan lakukan koordinasi
10. Awasi tanda-tanda syok anafilaatik
11. Perawat mencuci tangan

UNIT TERKAIT Perawat / Dokter


MEMBERIKAN INJEKSI INSULIN DENGAN
MENGGUNAKAN ALAT KHUSUS (PEN)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Menyuntikan obat insulin kedalam tubuh pasien yang menderita


PENGERTIAN kencing manis dengan mengunakan alat khusus (PEN)

Pasien mendapatkan obat degan dosis yang sangat tepat


TUJUAN Memudahkan petugas, dalam penyuntikan pasien

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013

1. Kapas Injeksi
PERSIAPAN 2. Alat khusus (PEN) dengan obat didalamnya (jarum sangat
kecil dan pendek serta mengandung penghilang rasa sakit)

PROSEDUR KERJA
1. Sebelum menyuntikan obat, tanyakan terlebih dahulu
kepada pasien apakah pasien ada nafsu makan, apakah
mual-mual atau muntah,
2. Bila ada mual-mual muntah tidak ada nafsu makan
konsulkan kembali kepada dokter
3. Bila tidak ada keluhan tentang nafsu makan, mual,
muntah, tanyakan kepada pasien tentang pen yang sering
digunakan
4. Menanyakan kepada pasien lokasi penyuntikan
sebelumnya. Lokasi penyuntikan sebaiknya berpindah-pindah
setiap kali penyuntikan, penyuntikan dapat di lakukan pada:
a. Otot deltoideus (1/3 lengan atas bagian atas)
b. Otot Fastus lateralis (1/3 paha bagian atas)
c. SIAS (Spina Iliaca Anterior Superior) pada
daerah bokong
d. 2-3 jari sekitar umbilicus
5. Desinfeksi dengan kapas alcohol daerah injeksi
6. Mengangkat sedikit daerah suntikan dengan ibu jari dan
telunjuk kiri.
MEMBERIKAN INJEKSI INSULIN DENGAN
MENGGUNAKAN ALAT KHUSUS (PEN)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

7. Suntikkan Obat (dengan terlebih dahulu membuka


tutup pen) dengan posisi tegak lurus (90) pada lokasi
yang telah ditentukan
8. Lakukan desinfeksi dengan hanya mengoleskan
sedikit kapas alkohol pada daerah suntikan
PROSEDUR KERJA
9. Anjurkan pasien untuk menunggu 15-30 menit
setelah suntikan, kemudian baru makan sesuai porsi
yang telah disediakan
10. Bereskan alat-alat
11. Perawat mencuci tangan

UNIT TERKAIT Perawat dan Dokter


MEMBERIKAN OBAT PADA MATA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Memberikan obat pada mata dengan tetes atau salep mata


PENGERTIAN
Melaksanakan tindakan pengobatan mata sesuai program
terapi Persiapan pemeriksaan struktur internal mata
TUJUAN dengan mendilatasi pupil, pengukuran refleksi dengan cara
melemahkan otot lensa.

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Obat tetes/salep mata
2. Kapas lembab steril dalam kom
PERSIAPAN 3. Pinset steril dalam tempatnya
4. Bengkok 1 buah

PROSEDUR KERJA 1. Pasien diberi penjelasan tindaan yang


akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Posisi pasien diatur dengan posisi
menghadap keatas dan posisi perawat disamping kanan
pasien
4. Gunakan sarung tangan
5. Bersihkan daerah kelopak mata
dengan kapas lembab dari sudut luar mata kearah
hidung, bila sangat kotor basuh dengan air hangat
6. Buka mata dengan menekan
perlahan bagian bawah menggunakan ibu jari dan
telunjuk pada atas tulang orbita
7. Teteskan atau oleskan salep diatas
sakus konjungtiva sesuai dosis, minta pasien menutup
mata perlahan saat kena obat
8. Tutup mata dengan kasa bila perlu
9. Cuci tangan setelah selesai tindakan
10. Catat prosedur dan respon pasien

UNIT TERKAIT Dokter dan Perawat

MEMBERIKAN OBAT TETES TELINGA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Memberikan obat tertentu dengan cara meneteskannya


PENGERTIAN pada lubang telinga pasien

Melaksanakan tindakan sesuai program pengobatan


TUJUAN
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
Alat- alat
1. Mangkok berisi air panas
2. Kapas lidi secukupnya
3. Obat tetes telinga sesuai
kebutuhan
4. Pipet obat
5. Kapas bulat dalam kom
PERSIAPAN
Pasien:
1. Pasien diberi penjelasan
tindakan yang akan dilakukan
2. Posisi pasien diatur
dengan posisi telinga yang akan di obati menghadap
keatas dengan sudut 60 derajat.

PROSEDUR KERJA
1. Hangatkan obat dengan merendam dalam mangkok
berisi air panas
2. Bersihkan dan keringkan kanal telinga luar dengan
kapas lidi
3. Teteskan obat sesuai dengan yang ditentukan
4. Tutup lubang telinga dengan kapas bulat
5. Anjurkan pasien tetap miring dengan telinga yang
diobati menghadap keatas selama ±5 menit
6. Bersihkan sisa obat disekitar telinga
UNIT TERKAIT Dokter , Perawat

MEMBERI OBAT TOPIKAL PADA KULIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Pemberian obat yang dilakukan pada kulit


PENGERTIAN

Mempertahankan hidrasi lapisan kulit, melidungi,


TUJUAN mengurangi iritasi kulit atau mengatasi infeksi dengan
banyak jenis preparat seperti krim, lation, bubuk.

1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam


tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk
Pakam tahun 2013

1. Obat kulit
2. Sarung tangan
PERSIAPAN
3. Air hangat dengan tempatnya
4. Kasa/kapas

PROSEDUR KERJA
1. Pasien diberi penjelasan tindakan
yang dilakukan
2. Cuci tangan dan gunakan sarung
tangan
3. Bersihkan daerah kulit dengan air
hangat, bila sangat kotor basuh dengan air hangat / air
sabun bila mengeras (kerak)
4. Berikan obat sesuai indikasi dan cara
pemberiannya seperti mengoles atau mengompres
5. Cuci tangan setelah prosedur
dikerjakan
6. Catat prosedur dan respon pasien

UNIT TERKAIT Dokter, perawat

PEMBERIAN OBAT MELALUI VAGINA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Memberikan pengobatan pada pasien melalui vagina


PENGERTIAN
dengan cara disemprotkan / dialirkan atau dimasukkan.

1. Untuk irigasi atau mengumbah vagina


TUJUAN
2. Sebagai obat suppositoria

1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam


tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk
Pakam tahun 2013
PERSIAPAN
Alat :
1. Irigator dengan selangnya (kanul kecil dalam
tempatnya)
2. Sarung tangan
3. Standar infus
4. Obat - obat dalam tempatnya
5. Bengkok
6. Alas bokong
7. Kapas savlon dalam tempatnya
8. Pispot
9. Klem 1 buah
10. Sampiran

Pasien :
Pasien diberi penjelasan hal-hal yang akan dilakukan
Posisi pasien diatur dengan posisi dorsal recumbent

1. Pasang sampiran
2. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
PROSEDUR KERJA
3. Obat-obatan dihangatkan sesuai suhu tubuh ( 37°C )
dan masukan dalam irigator digantungkan dengan tinggi
30 cm dan permukaan tempat tidur

PEMBERIAN OBAT MELALUI VAGINA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

PROSEDUR KERJA
4. Kanula dipasang pada ujung slang dan cairan
dialirkan, lalu slang diklem diletakan ditempatnya
5. Pasang selimut dan pakaian bawah pasien
dilepaskan
6. Pasang alas bokong dan pispot
7. Vulva dibersihkan dengan kapas savlon , ibu jari dan
telunjuk tangan kiri dibungkus dengan kapas savlon
selanjutnya vulva dibuka , tangan kanan memasukkan
kanula kedalam vagina pasien
8. Klem dibuka, kanula diputar cairan obat dialirkan
secara perlahan sampai habis.
9. Kanula dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam
bengkok yang desinfektan
10. Pispot diangkat setelah cairan tidak keluar lagi
11. Pasien dirapikan dan alat dibereskan
12. Perawat cuci tangan
13. Dokumentasikan pada catatan keperawatan
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
 Privasi pasien tetap di jaga
 Cegah penularan
 Tehnik septik aseptik

UNIT TERKAIT Dokter, perawat

PEMBERIAN OBAT PER RECTAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Memberikan obat kepada pasien sesuai program rectal


PENGERTIAN
dengan prinsip benar.

Agar pasien diberikan obat sesuai dengan prinsip 6B


TUJUAN
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk
Pakam tahun 2013
1. Kompetensi perawat
2. Persiapan pasien
3. Persiapan alat :
PERSIAPAN - Pengalas / perlak - hand schoen
- Bengkok - kain kasa
- Gunting - cairan anti septic

PROSEDUR KERJA 1. Cuci tangan


2. Memberi penjelasan kepada pasien
tentang obat, guna dan cara kerjanya
3. Mencocokan dosis obat dengan obat
terapy
4. Meminta salah satu teman sebagai
saksi
5. Memakai hand schon
6. Menganjurkan pasien untuk miring
ke kiri
7. Membersihkan rectum dan
sekitarnya sebelum memasukan obat
8. Membuka pembungkus obat
9. Memasukan obat ke dalam rectum
sampai obat benar benar masuk dan tidak kelihatan
10. Mengobservasi pasien setelah obat
di masukan
11. Melepaskan hand schon
12. Mencuci tangan
13. Mendokumentasi tindakan
1. Perawat
UNIT TERKAIT 2. Pasien

PEMBERIAN OBAT CHEMOTHERAPY

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSU Yoshua
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Suatu tindakan dengan menggunakan zat kimia yang dapat


PENGERTIAN menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker pada pasien yang
menderita keganasan dengan menyuntikan obat chemotherapy
1. Pasien mendapatkan pengobatan dengan tepat
TUJUAN
2. Petugas terlindung dan efek obat chemotherapy
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan tahun
2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013
1. Ruang isolasi
2. Alat pelindung diri ( baju panjang , topi, kaca sarung tangan)
3. Obat- obatan sesuai instruksi dokter
PERSIAPAN
4. Disposible spuit 10 cc 2 buah, 5cc 2 buah
5. Kapas injeksi, infus set, abbocath, cairan Naci
6. Trolly injeksi
PROSEDUR KERJA 1. Sebelum tindakan perawat memberikan KIE kepada pasien
keluarga tentang pengobatan dengan efek mungkin timbul
selama dan setelah tindakan
2. Pasien ditempatkan di ruang isolasi
3. Perawat memakai alat pelindung diri (baju panjang, topi
mata, masker, sarung tangan)
4. Perawat menyiapkan obat-obatan dan trolly injeksi
didekatkan dengan posisi pasien
5. Perawat memasang infus sampai infus netes lancar
6. Obat-obat ditarik ke dalam spuit
7. Menyuntikan obat per set pelan-pelan
8. Observasi reaksi yang timbul selama tindakan
9. Setelah selesai tindakan pasien dirapikan alat-alat
10. Observasi ketat selama 24 jam setelah tindakan efek
samping obat seperti mual, muntah, syok)
11. Mencatat tindakan dan hasil observasi di catatan
keperawatan
12. Kolaborasi dengan dokter tentang tindakan selanjutnya
13. Pasien dikembalikan ke ruang perawatan setelah 6 hari ada
reaksi yang serius / mengkuatirkan.
UNIT TERKAIT Dokter, Perawat.

MEMBERIKAN KOMPRES DINGIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Memberikan kompres dingin pada pasien yang memerlukan


PENGERTIAN
dengan menggunaksn kirbat es

1. Membantu menghentikan perdarahan


2. Membatasi peradangan
TUJUAN
3. Mengurangi rasa nyeri

1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua


Lubuk Pakam tentang Penerapan
Standar Asuhan Keperawatan dan
KEBIJAKAN Kebidanan tahun 2013
Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013
PERSIAPAN 1. Kirbat es dengan sarungnya
2. Perlak kecil dan alasnya
3. Mangkok berisi es
4. Sebelum dimasukkan kedalam kirbat es dicelupkan
ke air
1. Perawat mencuci tangan
2. Masukkan potongan es ke dalam kirbat 2/3 bagian
3. Pastikan kirbat tidak bocor
4. Kirbat es diberi sarung
5. Pasang pengalas
6. Kirbat es diletakkan dibagian tubuh pasien yang
PROSEDUR KERJA
diperlukan
7. Observasi keadaan pasien
8. Perawat mencuci tangan
9. Catat tindakan dan hasil observasi pada catatan
perawatan

UNIT TERKAIT Perawat

KOMPRES HANGAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Suatu tindakan yang dilakukan pada penderita yang mengalami


PENGERTIAN demam tinggi dengan cara kompres air hangat
Memberikan tindakan yang cepat dan tepat pada pasien demam
TUJUAN tinggi, mencegah menggigil dan kejang
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan tahun
2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013
1. Baskom mandi
2. Air hangat (37.C)
3. Thermometer
PERSIAPAN 4. Lap mandi / waslap
5. Sarung tangan
6. Perlak / bantal anti air
PROSEDUR KERJA 1. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
2. Jelaskan maksud tindakan yang akan dilakukan
3. Tutup tirai atau pintu
4. Ukur suhu dan nadi pasien:
5. Lepaskan pakaian pasien dengan selimut mandi
6. Letakan perlak/bantal anti air dibawah pasien
7. Periksa suhu air, celupkan waslap dan letakan lap yang sudah
basah di masing-masing ketiak dan lipatan paha diteruskan
kompres ekstremitas lain selama 5 menit sambil lihat respon
pasien
8. keringkan ekstremitas dan kaji ulang suhu dan klien tiap 15
menit, observasi respon klien
9. Ganti air dan lakukan kompres kembali sesuai kebutuhan, bila
suhu sudah turun sedikit diatas normal (38C) hentikan tindakan
10. Keringkan ekstremitas seluruhnya dan pertahankan selimut
atau ganti selimut yang kering
11. Bereskan alat-alat dan ganti alat tenun bila basah
12. Catat pada catatan perawat tindakan yang dilakukan dan
setiap perubahan tanda-tanda vital/menggigil.

UNIT TERKAIT Perawat, Dokter

PEMBERIAN INFORMASI / ORIENTASI PASIEN BARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Memberikan informasi atau sosialisasi kepada pasien dan


PENGERTIAN keluarga tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
pelayanan selama di Rumah Sakit.

1. Pasien dan keluarganya memahami tentang peraturan


Rumah Sakit
TUJUAN 2. Pasien dan keluarga memahami tentang semua fasilitas
yang tersedia dan cara penggunaannya

1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013

PERSIAPAN 1. Setiap pasien baru, pasien dan keluarga wajib diberikan


orientasi
2. Materi orientasi wajib dievaluasi bila terjadi kurang
pemahaman dan pelanggaran sewaktu-waktu
3. Leaflet orientasi / materi orientasi
4. Tempat duduk
5. Cek list orientasi

1. Memberi salam pada pasien /keluarga dan kenalkan diri


2. Klarifikasi nama pasien persilahkan duduk
3. Pertahankan hubungan melalui komunikasi terapiutik.
4. Menjelaskan informasi :
 Peraturan dan tata tertib Rumah Sakit
 Hak dan Kewajiban pasien
PROSEDUR KERJA  Petugas yang merawat
 Waktu konsultasi
 Biaya perawatan
 Rencana perawatan dan persiapan pasien pulang
 Kebersihan Kamar mandi dan lingkungan
 Fasilitas yang ada diruang perawatan dan cara
penggunaannya

PEMBERIAN INFORMASI / ORIENTASI PASIEN BARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

5. Mendokumentasikan informasi yang telah diberikan


dalam chek list dan buku pelaksanaan pemberian
informasi serta ditandatangani oleh perawat dan
PROSEDUR KERJA pasien/keluarga.
6. Beri salam dan persilahkan pasien / penunggu
kembali ke ruang perawatan

UNIT TERKAIT Semua Ruang Rawat Inap dan Jalan


KOMUNIKASI TERAPEUTIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Kegiatan yang dilakukan atau penyampaian pesan / informasi


PENGERTIAN tentang pikiran perasaan atau cermin dalam informasi dan
pengertian dan satu orang ke orang lain

1. Untuk mencegah terjadinya mis komunikasi


TUJUAN 2. Mengungkapkan perasaan dan menjelaskan prilaku
sendiri untuk mencapai suatu tujuan

1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam


tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk
Pakam tahun 2013

PERSIAPAN 1. Buku catatan


2. Pulpen
PROSEDUR KERJA
1. Tahap Preinteraksi
a. Mengumpulkan data tentang klien
b. Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan
diri
c. Membuat rencana pertemuan dengan klien
2. Tahap Orientasi
a. Beri salam dan terseyum pada klien
b. Memperkenalkan nama perawat
c. Menanyakan nama panggilan kesukaan klien
d. Melakukan validasi, perasaan, koqnitif, efektif /
psikomotor
e. Menjelaskan tanggung jawab dan klien
f. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan,
wawancara
g. Menjelaskan tujuan wawancara
h. Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk
wawancara
i. Menjelaskan kerahasiaan

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

3. Tahap Kerja
a. Memberi kesempatan pada klien untuk bertanya
b. Menanyakan keluhan klien
c. Menilai wawancara dengan cara yang baik
d. Melakukan wawancara sesuai rencana

PROSEDUR KERJA
4. Tahap terminasi.
a. Mengumpulkan hasil wawancara, evaluasi proses dan
hasil
b. Memberikan reinforcement positif
c. Merencanakan tindak lanjut dengan klien
d. Melakukan kontrak (waktu, tempat, topik)
e. Mengakhiri wawancara dengan cara yang baik dan
tersenyum

UNIT TERKAIT
Perawat, Dokter
MELAPORKAN KEADAAN PASIEN DAN MENERIMA
INTRUKSI DOKTER SECARA LISAN/LEWAT TELEPON

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Melaporkan keadaan pasien kepada dokter dan menerima


PENGERTIAN intruksi dan dokter secara lisan atau melalui telepon

1. Dokter segera mengetahui keadaan


pasien sehingga dapat memberikan penanganan
selanjutnya
TUJUAN
2. Pasien segera mendapatkan
penanganan / pengobatan

1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam


tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013
1. Nomor Telepon
2. Buku catatan tentang keadaan pasien
PERSIAPAN
3. Teman sebagai saksi

1. Perawat menyiapkan catatan tentang keadaan


pasien
2. Perawat menghubungi dokter lewat telepon dan
menyampaikan keadaan pasien
3. Perawat menanyakan kepada dokter, apakah dokter
bisa datang / tidak
4. Bila dokter tidak bisa datang, sarankan dokter untuk
PROSEDUR KERJA memberikan instruksi secara lisan
5. Perawat mencatat instruksi dokter tersebut pada
catatan keperawatan dengan disaksikan oleh perawat
lain sebagai saksi
6. 1 x 24 jam setelah memberikan instruksi, perawat
mengingatkan dokter untuk menuliskan instruksi
tersebut pada catatan perkembangan pasien

Dokter
UNIT TERKAIT
PELAYANAN KONSULTASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Merupakan suatu kegiatan dan program medis dalam upaya


PENGERTIAN menegakkan diagnose atau menentukan pengobatan yang
tepat
1. Mempercepat upaya pertolongan/penanggulangan
penyakit secara paripurna.
2. Untuk mendapat gambaran dalam menengakkan
TUJUAN diagnose
3. Untuk menentukan perawatan dan program
pengobatan (terapi)
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013
1. Memberi tahu keluarga bayi akan dikonsultasikan
kebagian lain
2. Dokter melengkapi formulir konsultasi (RM.15)
meliputi
 Nama penderita, No.RM
 Tgl/Jam
 Bagian/Poliklinik yang dituju
 Diagnosa pasien
 Riwayat perawatan dan pengobatan yang
PROSEDUR KERJA diberikan
 Tanda tangan dokter yang dikonsul dan yang
menjawab konsul
3. Petugas menghubungi poliklinik yang dituju
4. Untuk pasien bayi rawat inap semua beri konsul
perlu mengantar status ke poli/sekeretariat yang dituju
5. Mendampingi pasien saat diperiksa
6. Melaporkan hasil konsul kedokter ruangan
7. Merapikan pasien dan cuci tangan
8. Melakukan pendokumentasian
UNIT TERKAIT 1. Poliklinik yang dituju
2. Ruang cempaka barat, ruang rawat gabung.
TIRAH BARING

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Suatu tindakan yang diberikan kepada pasien yang tidur


PENGERTIAN lama atau pasien yang tidak bisa mobilisasi secara mandiri.

1. Untuk memperlancar peredaran darah


2. Untuk mencegah terjadinya Pnemonia
3. Untuk mencegah terjadinya Dekubitus
TUJUAN
4. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial
5. Mencegah terjadinya kontraktur

1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam


tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013
1. Mencegah terjadinya kontraktur
2. Perawat memakai handschoen
3. Memberikan penjelasan kepada pasien
4. Melatih pasien untuk napas dalam
5. Mengubah posisi pasien secara bergantian miring
kiri, miring kanan, terlentang setiap tiga jam atau sesuai
PROSEDUR KERJA kebutuhan
6. Sambil mengubah posisi lakukan massage dengan
minyak kelapa atau lotion dan lakukan claping
7. Selesai melakukan tindakan perawat mencuci tangan
8. Mendokumentasikan tindakan dalam check lyst
pasien

Semua unit keperawatan


UNIT TERKAIT
MEMBERI LATIHAN PASIF

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Suatu latihan yang diberikan kepada klien yang tidak bisa


PENGERTIAN melakukan aktititas secara sendiri

1. Melatih klien agar bisa beraktifitas sendiri


2. Mencegah Kontraktur
TUJUAN
3. Mencegah atropi

1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam


tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013
1. Klien dengan gangguan aktifitas
2. Penjelasan kepada klien tentang tujuan latihan dan
PERSIAPAN
dampak bila dilakukannya latihan

1. Cuci tangan
2. Beri salam, panggil nama secara benar
3. Menjelaskan tujuan dan lama tindakan yang
diberikan kepada klien
4. Menyiapkan klien dalam posisi terlentang
5. Lakukan latihan dengan cara kedua tangan diletakan
diatas dan dibawah sendiri anggota bagian tubuh yang
PROSEDUR KERJA
di latih
6. Lakukan gerakan sebanyak 5 x untuk setiap sendi
7. Meletakan anggota tubuh klien dalam posisi anatomi
8. Menganjurkan klien dan keluarga latihan sendiri
setiap sendi posisi anatomi untuk melakukan latihan
sendiri

UNIT TERKAIT Perawat, petugas fisioterapi


PENCEGAHAN DIKUBITUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Suatu tindakan pencegahan yang diberikan kepada pasien


yang tidur lama atau yang tidak bisa mobilisasi secara
PENGERTIAN
mandiri

1. Untuk memperlancar peredaran darah


2. Untuk mencegah terjadinya pneomonia
TUJUAN
3. Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial

1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam


tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013
1. Chek lyst pasien
PERSIAPAN
1. Mandikan pasien dua kali sehari
2. Jaga kelembaban kulit pasien
3. Ubah posisi pasien setiap tiga jam atau sesuai
kebutuhan (miring kanan, miring kiri atau terlentang)
4. Perhatikan tanda-tanda kemerahan, bula, dan lecet
5. Saat mengubah posisi pasien lakukan massage dengan
PROSEDUR KERJA
minyak kelapa atau lation dan lakukan clapping
6. Jaga kebersihan tempat tidur, laken dan steak laken
tetap kering
7. Dokumentasi tindakan yang dilakukan path cek lyst tirah
baring.

UNIT TERKAIT Semua Perawat


KEWASPADAAN UNIVERSAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Upaya pencegahan infeksi yang didapat di rumah sakit


dalam kurun waktu 3 x 24 jam sejak mendapat perawatan
PENGERTIAN
dan bukan merupakan sisi atau residual dan infeksi
sebelumnya
Mengobservasi kemungkinan terjadinya infeksi dan
TUJUAN memberikan perlindungan baik terhadap pasien maupun
untuk tenaga kesehatan pada waktu menjalankan tugas
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk
Pakam tahun 2013
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
2. Memakai sarung tangan dan masker bila melakukan
tindakan yang kontak langsung dengan cairan tubuh
pasien
PROSEDUR KERJA 3. Melakukan tindakan secara antiseptik
4. Jaga kesterilan alat instrumen
5. Jaga kebersihan pasien dan lingkungan
6. Pemakaian satu alat untuk satu orang pasien
7. Pembagian tempat sesui prosedur

UNIT TERKAIT Semua petugas rumah sakit


MENCUCI TANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Membersihkan tangan dibawah air mengalir dengan


PENGERTIAN
menggunakan sabun
1. Membersihkan tangan dari kotoran
TUJUAN 2. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial
3. Mencegah terjadinya Cross infeksi

1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam


tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan

Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk


Pakam tahun 2013
1. Basahi tangan di bawah air mengalir
2. Sabuni tangan dan telapak tangan saling menggosok
3. Telapak tangan kanan menggosok telapak tangan kiri
4. Telapak tangan saling menggosok dan jari-jari ketemu
5. Tekuk jari-jari tangan kanan dan kiri dan saling terkait.
PROSEDUR KERJA 6. Ibu jari digosok secara berputar dan bergantian
7. Gosok telapak tangan kiri dengan jari-jari kanan secara
berputar dan sebaliknya.
8. Bersihkan tangan di bawa air mengalir
9. Lap tangan dengan handuk kering.

UNIT TERKAIT Semua petugas Rumah Sakit

MEMAKAI SARUNG TANGAN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2

Jln. Medan No. 70.


Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

PENGERTIAN Memasukan tangan kedalam sarung tangan

TUJUAN 1. Mencegah penularan


2. Menjaga kesterilan alat
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk
Pakam tahun 2013

1. Sarung tangan sesuai dengan jenis tindakan


PERSIAPAN 2. Kuku dijaga agar tetap pendek
3. Lepaskan cincin dan perhiasan lain
4. Cuci tangan sesuai dengan prosedur lain

1. Cuci tangan
2. Siapkan area yang luas, bersih dan kering untuk
membuka paket sarung tangan
3. Perhatikan tempat menaruhnya (steril atau
dekontaminasi tingkat tinggi)
4. Dapat dipakai sarung tangan yang di sterilkan
5. Buka bungkus sarung tangan bila perlu dapat minta
bantuan ke petugas lain untuk membukanya, letakan
sarung tangan dengan bagian telapak tangan
PROSEDUR KERJA menghadap ke atas
6. Ambil salah satu sarung tangan, upayakan terlebih
dahulu sarung tangan kanan dengan memegang pada
sisi sebelah lipatannya. Bagian atas bersentuhan
dengan kulit tangan saat dipakai
7. Posisikan sarung tangan setinggi pinggang dan
mengantungkan ke Iantai sehingga bagian lubang jari-
jari tangannya terbuka, masukan tangan (jaga sarung
tangan supaya tetap tidak bersentuhan dengan
permukaan)
MEMAKAI SARUNG TANGAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 2/2

Jln. Medan No. 70.


Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

8. Ambilah sarung tangan kedua dengan cara


menyelipkan jari-jari tangan yang sudah memakai
sarung tangan ke bagian lipatan yaitu bagian yang
tidak bersentuhan dengan kulit tangan saat di pakai
9. Pasang sarung tangan kedua dengan cara
memasukan jari tangan yang belum memakai sarung
tangan kemudian luruskan lipatannya dan atur posisi

PROSEDUR KERJA sarung tangan sehingga terasa pas dan enak di


tangan
10. Setelah melakukan perasat/tindakan cuci tangan pada
air mengalir, kemudian lepas sarung tangan dan
memasukan ke dalam tempat yang berisi larutan
chlorine 0,5% dan rendam selama 10 menit
11. Cuci tangan kembali setelah melepas sarung tangan,
keringkan dengan tissue atau handuk kering

1. Seluruh ruangan rawat inap dan rawat jalan


UNIT TERKAIT
2. IPSRS (Incenerator)
MENGGUNAKAN MASKER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

PENGERTIAN Menggunakan masker secara benar

1. Mencegah penularan dan pasien ke petugas ataupun


dari petugas ke pasien
TUJUAN 2. Mencegah terkontaminasinya alat steril

1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam


tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013

1. Tempat cuci tangan


2. Masker N.95 atau surgical Mask
PERSIAPAN 3. Tempat sampah tertutup

PROSEDUR KERJA
1. Cuci tangan secara efektif sebelum mengambil masker
2. Ambil masker, regangkan tali masker (bila terbuat dari
karet)
3. Bila memasang masker N.95, pegang masker dengan
tangan kiri
4. Tempelkan kehidung, tangan kanan mengatur masker
agar pas pada dagu dan bagian logam berada pada bagian
hidung
5. Dengan kedua jari telunjuk tekuk bagian logam yang
akan mengenai hidung sesuai dengan bentuk hidung
pemakai
6. Selanjutnya dilakukan penekanan pada semua pinggir
masker dengan tujuan tidak ada celah antara masker
dengan daerah muka yang diberi masker ( hidung dan
mulut)
7. Ikatlah tali atas pada bagaian atas belakang kepala dan
pastikan bahwa tali lewat telinga
MENGGUNAKAN MASKER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

8. Ikatlah tali bawah dibelakang kepala sejajar dengan


atas dagu / leher
9. Pada portable kasus dibagian atas masker N.95
dipasang masker bedah lagi 1 (satu) lembar
10. Masker digunakan selama dalam ruangan
PROSEDUR KERJA
perawatan pasien, tidak diperkenankan memakai diluar
ruangan pasien
11. Masker dipakai 4 -6 jam
12. Masker dapat digunakan selama 24 jam dengan
catatan harus ganti apabila tercemar atau lembab

1. Binatu
UNIT TERKAIT 2. IPSRS (incenerator)
SURVEILENS INFEKSI NOSOKOMIAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Suatu kegiatan pengamatan yang dilakukan yang menerus,


aktif dan sistematis terhadap kejadian infeksi nosokomial
PENGERTIAN
pada suatu populasi serta mempengaruhi terjadinya infeksi
nosokomial dilakukan dan penyebaran peristiwa yang
mempengaruhi terjadinya infeksi nosokomial

TUJUAN Mengontrol angka kejadian infeksi nosokomial

1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013
1. Identifikasi infeksi nosokomial yang
akan diamati secara rutin melalui kegiatan surveilen
2. Perencanaan pengumpulan data
3. Pengumpulan data

PROSEDUR KERJA 4. Pengelolaan dan penyajian data


5. Analisa, interpretasi data dan feed
back ke masing-masing instalasi
6. Pembuatan laporan dan rekomendasi
tindak lanjut serta penyebaran informasi

UNIT TERKAIT Panitia Dalin, Ka instalasi rawat inap


MEMASANG INFUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Memasukan cairan / obat langsung ke dalam vena dalam jumlah


PENGERTIAN yang banyak dan dalam waktu yang lama dengan menggunakan
infus set

1. Sebagai tindakan pengobatan


TUJUAN 2. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolid
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013
1. Standar infuse
2. IV Catheter sesuai kebutuhan
3. Infus set (makro/mikro/blood)
4. Cairan yang diperlukan
5. Kain kasa steril dalam tempatnya
PERSIAPAN 6. Kapas alcohol
7. Bethadin, gunting, plester, lidi kapas dalam tempatnya
8. Pengalas, bengkok
9. Torniquite, bidai k/p
10. Form pantau cairan
11. Catatan Medik Keperawatan
1. Cek program terapi dokter
2. Beri salam, panggil pasien dengan namanya, kenaikan diri.
3. Jelaskan tujuan dan prosedur
4. Berikan kesempatan pasien untuk bertanya sebelum dimulai
5. Sepakati lokasi pemasangan infus berdasarkan prioritas
pilihan
6. Lakukan pencukuran k/p
7. Perawat mencuci tangan
8. Dekatkan alat ke area pemasangan infus
PROSEDUR KERJA 9. Pasang pengalas
10. Periksa label infus sesuai program terapi
11. Hubungkan cairan infus dengan infus set
12. Isikan selang kontrol dengan cairan sampai
13. Alirkan cairan untuk pengisian selang infus
14. Pastikan selang infus bebas u
MEMASANG INFUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

15. Pakai sarung tangan


16. Pasang torniquite untuk melakukan fiksasi
17. Palpasi dan pastikan vena yang akan dipungsi
18. Desinfektan daerah yang akan ditusuk dengan kapas alkohol
arah melingkar dan dalam ke luar diameter 5 cm
19. Tusukkan IV cateter pada vena yang didesinfektan dengan
kemiringan 300 sejajar vena yang akan ditusuk ke arah
jantung
20. Pastikan darah tampak keluar pada pangkal mandrin, tarik
mandrin ½ cm dorong IV cateter atau sesuai petunjuk masing-
masing IV cateter
21. Sambungkan IV cateter dengan selang cairan yang telah
disiapkan
22. Lepaskan torniquite
23. Buka klem infus alirkan cairan sampai mengalir lancar.
24. Buka sarung tangan
25. Fiksasi IV cateter dengan plester tanpa menutup insersi
PROSEDUR KERJA 26. Oleskan tempat insersi dengan lidi kapas alkohol
27. Tutup tempat insersi dengan kasa steril
28. Pasang bidai dan perban k/p
29. Atur tetesan infus sesuai program
30. Pasang form pantau cairan
31. Pasang stiker bertuliskan tanggal, jam pemasangan pada
tempat pemasangan infus
32. Rapikan pasien
33. Bereskan alat (buang sampah sesuai tempatnya)
34. Tanya perasaan pasien post pemasangan
35. Jelaskan tanda-tanda yang perlu diwaspadai dan dilaporkan
(nyeri, bengkak, merah dan infus tidak menetes)
36. Sepakati kontrak selanjutnya
37. Cuci tangan
38. Dokumentasi tindakan meliputi tanggal, jam, jenis cairan,
tetesan, nomor botol, paraf dan nama terang pada CM cairan
dan Catatan Medik Keperawatan sesuai ketentuan

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap


PEMASANGAN NGT (NASOGASTRIC TUBE)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Memasukan selang melalui nasopharynx menuju stomach /


PENGERTIAN
gaster.
1. Mengeluarkan cairan atau isi lambung ( laverge ) dan
gas yang dalam gaster ( decom pression)
2. Mencegah atau mengurangi nausea dan vomiting
setelah pembedah atau trauma
TUJUAN 3. Irigasi karena pendarahan atau keracunan dalam gaster
4. Untuk medikasi dan feeding ( gavage) secara langsung
pada GI
5. Pengambilan specimen pada gaster untuk studi
laboratorium terjadi obstruksi pilorik atau instestinal.
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan tahun
2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013
PROSEDUR KERJA 1. Memberikan kesempatan kilen untuk bertanya
2. Membantu klien untuk posisi high fowler externa
3. Bersama dengan klien menentukan kode yang akan di
misalnya mengangkat telunjuk untuk mengatakan sejenak
karena rasa tidak enak
4. Menyiapkan alat disamping tempat tidur klien dan
memasang handuk pada dada klien, meletakan tissue,
bengkok, clan air minum pada yang kanan klien
5. Mencuci tangan dan sarung tangan (prinsip bersih)
6. Menentukan hidung mana yang akan di insersi NGT dengan
cara menutup sebelah hidung kemudian mengulangi dengan
penutup hidung yang lainnya
7. Menentukan panjang tube yang dimasukan dengan
menggunakan:
 Metode tradisional : ukur jarak dan
ujung hidung sampai daun telinga bingga prosesus
xifoidens.
 Metode Hansen : mula-mula tandai
50cm pada tube kemudian lakukan pengukuran metode
tradisional. Tube yang akan dimasukkan harus sampai titik
tengah antara 50 cm (25 inci) dan tanda tradisional.
PEMASANGAN NGT (NASOGASTRIC TUBE)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

8. Memberi jelly pada tube sepanjang 10-20cm


9. Mengingatkan klien bahwa tube segera akan dimasukan
dengan posisi kepala ekstensi, masukan tube melalui
lubang hidung yang telah ditentukan
10. Menekan kepala klien ke dada ( fleksi) setelah tube
melewati nasopharynx dan mempersilahkan klien untuk
nicks sebentar
11. Menekankan perlunya bemafas dengan mulut dan menelan
selama prosedur berlangsung
12. Memberikan air minum ( dengan sedotan ) jika perlu
mendorong tube sampai sepanjang yang diinginkan
dengan memutar pelan-pelan pada saat klien menelan
13. Tidak memasakan tube masuk bila ada hambatan
menghentikan mendorong tube dan segera menarik tube
mencek posisi tube menggunakan spatel lidah dan senter.
14. Mengechek letak tube:
 Memasang spuit pada ujung NGT,
PROSEDUR KERJA memasang stetoskop pada perut bagian kiri atas klien
(daerah gester ) kemudian suntikan 10-20 cc udara
bersamaan dengan auskultasi abdomen
 Aspirasi pelan-pelan untuk dapat isi
lambung
 Bila tube tidak dilambung, masukan
lagi 2.5-5 cm tubenya
15. Oleskan bensin / alcohol biarkan sampai kering
16. Melepas sarung tangan Fikasi Tube dengan plester,
sebelum diikat benang
17. Memotong 5 - 7,5 cm plester, membelah menjadi 2 salah
satu ujungnya 3,5 cm, memasang ujung yang lainnya
dibatang hidung klien lingkarkan silangkan plaster pada
tube dihidung dan tempelkan pada batang hidung
18. Tempelkan ujung NOT pada baju klien dengan memasang
plester pada ujungnya dan penitikan pada baju
19. Merapikan alat-alat
20. Mencuci tangan

Perawat
UNIT TERKAIT

KATERISASI URINE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSU Theotokos
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu teknik memasukkan kateter ke dalam kandung


PENGERTIAN
kencing (blader)
1. untuk drainase urine
TUJUAN
2. Untuk memasukan cairan ke dalam blader
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Kateter Stenil + urinbag
2. Duksteril
3. Sarung tangan steril
4. Kapas pembersih steril
PERSIAPAN
5. Spuit yang telah diisi air steril
6. Jelly+spuit
7. Plester + gunting
8. Bengkok
PROSEDUR KERJA 1. Cuci tangan
2. Pilih tipe dan ukuran kateter
 Sambungkan urine bagian dengan kateter
 Untuk kateter tetap, ambil spuit dengan mengisi air
steril dan kempeskan balon dengan menarik air,
biarkan spuit tertinggal
 Siapkan alat steril dan non steril
3. Berikan privasi pada klien: tutup pintu kamar, pasang
tirai
4. Atur posisi klien
5. Beri pengalas pada bokong
6. Dekatkan alat-alat
7. Pakai sarung tangan steril
8. Gunakan tangan non dominant untuk mengekpos
meatus
9. Lakukan desinfeksi : gunakan kapas betadin dengan
pincet secara aseptis
10. Gunakan gerakan sekuler untuk laki-laki atau lakukan
Hygiene untuk wanita
KATERISASI URINE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

11. Jauhkan kapas bekas dan bengkok dan area steril


12. Menutup general pria dengan duk lubang
13. Tangan non dominant memegang penis atau
membuka vulva
14. Memasukan jelly (25 spuit) kedalam uretra bila laki-
laki (2-3 cc) dan atau mengoles jelly pada kateter
untuk wanita
15. Masukan kateter 15-22,5 cm pada pria pegang penis
45 sampai urine keluar atau masukan 5-7,5 cm pada
wanita
16. Masukan lagi kateter 2,5 cm
17. Isi balon dengan air steril sejumlah yang tertera pada
kateter
18. Tarik kateter sampai ada tahanan
19. Gunting plastic yang membungkus kateter
20. Buka sarung tangan
PROSEDUR KERJA 21. Fiksasi kateter kebawah abdomen pasien pria atau
pada paha depan untuk wanita
22. Menempatkan penampung dan saluran dengan benar
23. Bantu pasien untuk posisi nyaman
24. Kumpulkan dan sisihkan alat diposible
25. Cuci tangan
26. Evaluasi hasil yang didapat sebagai berikut :
 Kateter tetap draignage dengan
kateter langsung masuk dan dilepas tanpa ketidak
nyamanan
 Pasien nyaman
27. Dokumentasi Dokumentasikan
 Tanggal dan jam
 Type dan ukuran kateter
 Jumlah urine
 Deskripsi urin
 Respon pasien terhadap prosedur
UNIT TERKAIT Perawat
HUKNAH RENDAH DAN HUKNAH TINGGI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Memasukan cairan fisiologis (NaCI ) hangat kedalam colon


descendens (huknah rendah) dan colon ascendens (huknah
PENGERTIAN
tinggi) dengan mengunakan canula usus

 Merangsang peristatik usus sehingga pasien dapat BAB


(huknah rendah)
 Mengosokan usus sebagai persiapan tindakan operasi
TUJUAN
atau diagnostic
 Sebagai tindakan pengobatan

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013

Alat-alat
1. Sampiran
2. Selimut mandi / kain penutup
3. Pengelas
4. Irigator lengkap dengan kanule sesuai umur pasien
PERSIAPAN
5. Cairan Hangat ( NaCI)
6. Bengkok dengan cairan desinfektan hidroklorin 0.5%
7. Pelicin /jelly
8. Pispot 2 buah
9. Klem

PROSEDUR KERJA

1. Pasien diberi penjelasan


2. Pasang sampiran, pintu ditutup
3. Menyiapkan pasien dalam posisi tidur
sim
 Miring kekiri untuk huknah
rendah
 Miring kekanan untuk huknah
tinggi
4. Memasang pengalas

HUKNAH RENDAH DAN HUKNAH TINGGI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSU Theotokos
OPERASIONAL 25 Nov 2013

5. Pasang selimut mandi, pakaian


bagian bawah ditanggalkan, tutup dengan selimut
pasien
6. Mengisi irrigator dengan NaCI hangat
7. Memasang canule rectum, pada
ujung slang diolesi pelican, udara dikeluarkan, selang
dijepit/diklem
8. Irigator dipegang dengan tangan kiri
perawat pada huknah rendah setinggi 50 cm dan tempat
tidur, canule dimasukan 15 cm sambil pasien disarankan
nafas panjang. Pada huknah tinggi 30 cm dan tempat
tidur. Canule di masukan 15cm dengan waktu 20 menit
9. Klem selang dibuka, cairan
PROSEDUR KERJA dimasukan perlahan-lahan maksimal 1 liter
10. Bila cairan sudah habis, selang
diklem canule dicabut
11. Canule dilepas dan dimasukan
kedalam bengkok yang berisi larutan desinfektan
12. Pasien tetap dalam posisi miring dan
diberikan untuk menahan sebentar, kemudian pispot
dipasang
13. Setelah selesai pasien dicebok, dan
dikeringkan lalu dirapikan
14. Alat-alat dibereskan dan dikembalikan
ke tempatnya
15. Perawat mencuci tangan

IGD
UNIT TERKAIT
Semua Instalasi Rawat Inap
MENOLONG PASIEN PADA WAKTU BAB & BAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSU Theotokos
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Membantu pasien yang hendak buang air besar atau air kecil
PENGERTIAN diatas tempat tidur

1. Mengurangi pergerakan pasien


2. Membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi
TUJUAN 3. Mengetahui adanya kelainan feces atau urine dengan
langsung

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang Penerapan


Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun 2013

1. Pispot tertutup / urinal


2. Pengalas
3. Botol berisi air cebok
4. Kapas cebok dalam
PERSIAPAN
tempatnya
5. Tissue, sarung tangan
6. Bengkok
7. Sampiran
8. Selimut
PROSEDUR KERJA

1. Pakaian bawah pasien dibuka bagian


tubuh ditutup selimut
2. Pasien dianjurkan menekuk lutut dan
mengangkat bokong kalau perlu dibantu lalu pasang
pengalas
3. Pispot disorongkan sampai tepat
dibawah bokong pasien, bila pasien tidak bisa melakukan
sendiri petugas membantu dengan tangan kiri untuk
menekuk lutut dan mengangkat pinggul pasien sedangkan
tangan kanan menyorongkan pispot sampai posisi tepat
dan nyaman.
4. Pasien diberitahu, petugas memakai
sarung tangan
5. Pintu ditutup dan sampiran dipasang

MENOLONG PASIEN PADA WAKTU BAB & BAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

6. Bila sudah selesai bab /bak, kaki pasien


direnggangkan selimut dibuka sedikit lalu anus atau
daerah genetalia dibersihkan dan atas kebawah secara
berulang sampai bersih bila pasien bisa sendiri petugas
menyiram dan tangan pasien dicuci.
7. Setelah selesai pispot diangkat, ditutup
dan diturunkan
PROSEDUR KERJA 8. Bokong pasien dibersihkan dengan
tisue
9. Pasien dirapikan, alat dibereskan
10. Pintu sampiran dibuka kembali
11. Petugas membuka sarung tangan dan
mencuci tangan
12. Mendokumentasikan bila ada yang
perlu diobservasi

UNIT TERKAIT - Perawat


IRIGASI LAMBUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Membersihkan lambung dan zat kimia, darah


PENGERTIAN
1. Membersihkan lambung
2. Mencegah keracunan
TUJUAN
3. Memberi rasa nyaman pada klien

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di RSU
Theotokos tahun 2013
1. Cuci tangan
2. Cek letak NOT
3. Masukan 30 ml normal saline pada NOT
4. Klien slang pada ujungnya beberapa saat
kemudian dilepas
5. Masukan spuite untuk irigasi pada slang dan
masukan normal saline perlahan-lahan
PROSEDUR KERJA 6. Jika terjadi tahanan, cek posisi selang miringkan
klien ke posisi lain
7. Setelah selang masuk aspirasi cairan yang ada
dilambung perlahan-lahan dan ukur jumlahnya
8. Hubungkan selang dengan penampung, jika tidak
mengulangi irigasi
9. Cuci tangan

UNIT TERKAIT Semua instalasi


MELAKUKAN IRIGASI MATA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Membersihkan mata dengan cara mengalirkan cairan ke


PENGERTIAN dalam mata
1. Untuk membersihkan mata yang kotor
TUJUAN 2. Untuk mengeluarkan benda asing
3. Melaksanakan tindakan pengobatan mata
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Boowater 5 % atau obat/cairan lain
didalam tempatnya
2. Spuit 20 cc/ khusus untuk mata
3. Kapas basah steril dalam kom
PERSIAPAN 4. Kasa steril, pengalas /handuk
5. Bengkok
6. Pasien diatur dalam posisi duduk
dengan kearah posisi mata yang akan diirigasi
1. Perawat mencuci tangan
2. Pengelas dipasang didada pasien sampai bahu
3. Pasien dianjurkan memegang bengkok
4. Mata yang akan dicuci dilap dengan kapas basah dan
arah luar dalam
5. Spuite diisi cairan yang akan dipakai
6. Kelopak mata dibuka dengan kapas basah, cairan
disemprotkan perlahan-lahan dan arah dalam ke luar
7. Setelah selesai kelopak mata dikeringkan dengan kapas
lembab, muka dikeringkan dengan handuk
PROSEDUR KERJA 8. Obat mata diberikan bila perlu
9. Setelah selesai pasien dirapikan kembali
10. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke
tempat semula
11. Perawat mencuci tangan
12. Mendokumentasikan pada catatan keperawatan
Perhatikan:
 Teknik antiseptek / aseptic
 Cairan tidak boleh disemprotkan terlalu keras
 Obat diberikan sesuai dengan program pengobatan
UNIT TERKAIT Semua instalasi perawatan

MELAKUKAN IRIGASI TELINGA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Mencuci rongga telinga di bagian luar dengàn cairan yang


PENGERTIAN
dialirkan / disempotkan kedalamnya
1. Membersihkan
rongga telinga dan nanah, kotoran telinga dan benda-
TUJUAN benda asing
2. Dilakukan pada
pasien OMP (Otitis Media Purulenta)
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
Alat-atat
1. Spuit biasa / spuit khusus untuk irigasi
2. Cairan / obat yang diperlukan dalam tempatnya
3. bengkok 1 buah
PERSIAPAN
4. Perlak / pengalas
5. Handuk
6. Pinset khusus untuk telinga
7. Kapas
PROSEDUR KERJA 1. Perawat mencuci
tangan
2. Pasang pengalas
diatas bahu
3. Pasien
dianjurkan agar memegang bengkok dibawah telinga
yang akan diberikan
4. Dengan tangan
kiri petugas daun telinga ditarik keatas dan sedikit ke
belakang
5. Ujung spuit
diletakan dimuka lubang telinga tetapi jangan sampai
menutupinya
6. Penyemprotan
dilakukan pada sisi atas lubang telinga dengan aliran
agak deras, namun hati-hati.
7. Cairan yang
keluar dan lubang telinga di tampung mengunakan
bengkok
8. Penyemprotan di
ulang beberapa kali sampai rongga telinga bersih
9. Setelah bersih
lubang telinga dikeringkan dengan kapas dan daerah
sekitarnya dikeringkan dengan handuk
10. Telinga ditetesi
obat bila perlu
UNIT TERKAIT Perawat /Dokter

MELAKUKAN UJI TORNIQUET (REUMPLE LEED)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Tindakan yang dilakukan dengan memasang alat pengukur


PENGERTIAN tensi pada lengan atas untuk mengetahui terjadinya
kelainan homeostatis
TUJUAN Mengetahui ada atau tidaknya kelainan homeostatis
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
Alat:
PERSIAPAN a. Tensi Meter
b. Stetoskop
PROSEDUR KERJA 1. Mencuci tangan
2. Pasang manset pada lengan atas
3. Hubungkan manset dengan tensi meter
4. Ukur tekanan sistole dan diastole
5. Jumlahkan hasil systole dan diastole, selanjutnya
dibagi dua
6. Hasil pembagian dipertahankan selama 5 menit
7. Lepaskan manset tensi meter
8. Periksa daerah fossa cubiti dan hitung jumlah bintik-
bintik
9. Bila dalam diameter 1 cm muncul bintik-bintik merah
lebih dari 10 cm dinyatakan positif
10. Infomasikan hasil yang didapat klien
11. Mencuci tangan
12. Dokumentasi
Catat hasil pada dokumen keperawatan

UNIT TERKAIT Perawat, dokter

LATIHAN SEBELUM OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Latihan fisik yang dilakukan oleh pasien sebelum


PENGERTIAN melakukan operasi / tindakan pembedahan

TUJUAN Mengurangi efek narkose setelah operasi

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di RSU
Theotokos tahun 2013
Persiapan Pasien :
PERSIAPAN Pasien diberitahu tindakan yang harus dilakukan

1. Perawat menjelaskan kepada pasien untuk


PROSEDUR KERJA melakukan latihan sebelum dilakukan tindakan
operasi
2. Perawat menjelaskan latihan nafas perut
 Posisi kepala ditinggikan dengan beberapa
bantal
 Kedua tangan dikepal diletakan ke
perbatasan antara perut dan dada, sentuh ibu jari
menempel pada tulang iga terakhir
 Keluarkan nafas dengan penuh sampai
tulang iga terasa turun
 Kemudian tarik nafas dalam melalui hidung
dan mulut sampai perut terasa naik
 Tahan nafas sampai hitungan ke lima
 Kemudian keluarkan nafas dengan penuh
melalui hidung mulut dan mulut
 Ulangi sebanyak 15 kali dan istirahat setiap
5 kali
 Lakukan latihan dua kali sehari
3. Anjurkan dan dampingi pasien untuk melakukan
tindakan ini

LATIHAN SEBELUM OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PROSEDUR KERJA
4. Perawat mengajarkan dan menganjurkan pasien
untuk melakukan batuk efektif
 Posisi kepala ditinggikan dengan beberapa
bantal
 Letakan tangan dengan jari saling menyisip
diatas perut dengan ibu jari diatas dada
 Lakukan nafas perut seperti diatas
 Dengan mulut sedikit terbuka tarik nafas
penuh
 Lakukan batuk 3 kali dengan bunyi “huck”
 Kemudian selagi mulut terbuka tarik nafas
dalam dengan cepat
 Lakukan batuk dengan kuat 1-2 kali lagi
5. Perawat menganjurkan dan mengajarkan latihan
tungkai:
 Posisi kepala ditinggikan dengan beberapa
bantal
 Luruskan ke dua tungkai
 Angkat tungkai degan posisi lurus secara
perlahan kemudian tekuk lutut dan tahan beberapa
menit
 Turunkan tungkai secara perlahan dalam
posisi lurus
 Lakukan sebanyak lima kali
6. Perawat menganjurkan dan mengajarkan pasien
latihan kaki
 Posisi kepala ditinggikan dengan beberapa
bantal
 Luruskan kedua tungkai
 Kemudian lakukan gerakan memutar
pergelangan kaki dengan arah yang sama
 Lakukan pemutaran dengan dua arah (kiri-
kanan)
 Lakukan gerakan ini sebanyak lima kali
7. Selama melakukan latihan, perawat
mengobservasi keadaan pasien
8. Perawat menganjurkan pasien untuk melakukan
latihan terlampir

UNIT TERKAIT Semua Instalasi/Unit Pelayanan

TEKNIK MELAKUKAN NAFAS DALAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu kegiatan dengan memasukan udara ke dalam


PENGERTIAN paru-paru yang jumlahnya 1,5 -2 kali nafas normal
1. Agar seluruh bagian paru-paru dapat
mengembang dengan baik dan relaksasi dari otot-otot
pernafasan
2. Merangsang terjadinya batuk dan membantu
TUJUAN lancarnya pengeluaran secret.
3. Mencegah terjadinya bronkopneumonia.
4. Untuk mencegah kolapnya paru-paru yang
disebabkan terhambatnya secret keluar
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
PERSIAPAN Pasien yang mengalami tirah baring dan infeksi paru-paru
1. Perawat mencuci tangan
2. Kedua tangan pasien diletakkan diatas perut
( boleh menggunakan bantal tipis untuk mengurangi
sakit ) dan kedua kaki ditekuk
3. Menganjurkan pasien menarik nafas panjang lewat
hidung ( inspirasi ) sebanyak-banyaknya , kemudian
ditahan sebentar lalu hembuskan nafas (ekspirasi)
melalui mulut pelan-pelan, sambil perut ditekan sedikit
PROSEDUR KERJA 4. Prosedur ini dilakukan berulang 2-3 kali dengan
cara yang sama dan nafas dalam yang ke 4 anjurkan
kembali pasien tarik nafas yang panjang lalu ditahan
sebentar setelah itu disuruh membatukan kuat-kuat
dengan mengunakan otot perut, diafragma dan otot
dada
5. Bila pasien kesulitan untuk mengeluarkan sekret
boleh diberikan minum air hangat (bila tidak puasa)
UNIT TERKAIT Fisioterapi

TEKNIK FISIOTERAPI DADA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu tindakan yang dilakukan untuk memberikan latihan pada


PENGERTIAN daerah dada dan punggung dengan cara melakukan claping
dan vibrasi
1. Membantu agar sekret yang melekat pada alveoli
terlepas dan terdorong sehingga dapat keluar pada
TUJUAN percabangan bronchus dan trachea
2. Merangsang terjadinya batuk
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
PROSEDUR KERJA 1. Clapping :
 Perawat mencuci tangan
 Melakukan clapping dengan cara kedua tangan
perawat menepuk-nepuk dada dan atau punggung
pasien secara bergantian dimana hanya bagian tepi
telapak tangan yang bersentuhan dengan permukaan
tubuh sampai ada rangsangan batuk. Bila sudah ada
rangsangan batuk pasien dianjurkan membatukkan dan
mengeluarkan lendir ditampung dalam sputum pot
prosedur ini dilakukan beberapa kali sampai lendir
bersih dan pasien lega.
 Merapikan pasien dan alat – alat
 Perawat mencuci tangan
2. Vibrasi
 Perawat mencuci tangan
 Menganjurkan pasien menarik nafas dalam, pada
waktu mengeluarkan nafas kedua tangan perawat
diletakan di bagian samping depan dan cekungan iga. ,
kemudian membuat getaran — getaran lembut .
Prosedur ini dilakukan beberapa kali sampai pasien
merasa lega.
 Merapikan pasien dan alat-alat
 Perawat mencuci tangan
Mencatat pada catatan perawat : reaksi pasien , jumlah dan
warna sputum / sekret yang keluar.
UNIT TERKAIT Fisioterapi
MEMBANTU MELAKUKAN LUMBAL FUNGSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Penyuntikan pada daerah lumbal untuk mengambil cairan


PENGERTIAN
otak kemudian dilakukan pemeriksaan.
1. Mengambil cairan otak
TUJUAN
2. Sebagai bahan pemeriksaan
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
Bahan dan alat:
 Kuvet steril berisi : sarung tangan , duk lubang , lidi
kapas, kasa, kapas kering , botol kecil tempat liquor,
jarum lumbal.
 Botol berisi alkohol
 Plester dan gunting verband
PERSIAPAN
 Manometer
 Bengkok
Persiapan pasien
 Inform consent
 Mengatur posisi pasien

1. Dokter menjelaskan maksud tindakan dan


menandatangani inform consent.
2. Perawat / bidan mencuci tangan
3. Pasien diberitahu bahwa akan dilakukan lumbal fungsi
4. Daerah bokong ditutup dengan kain / pakaian / popok,
lutut dan bagian tengkuk ditekuk hingga dagu hampir
menyentuh
5. Dokter memakai sarung tangan dan memulai dengan
PROSEDUR KERJA memasang duk steril , desinfektan daerah lumbal
dengan betadin
6. Kemudian dibersihkan dengan alkohol
7. Mulai dilakukan lumbal fungsi , mandrin ditarik
MEMBANTU MELAKUKAN LUMBAL FUNGSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

8. Perawat / bidan menampung cairan liquor dalam botol


kecil yang sudah disediakan sebelumnya dalarn
jumlah secukupnya untuk bahan pemeriksaan.
9. Mandrin dipasang kembali kemudian jarum ditarik,
bekas tusukan dioles dengan betadin lalu ditutup
dengan kasa steril dan diplester
10. Pasien dirapikan dan alat dibereskan
PROSEDUR KERJA
11. Perawat mencuci tangan
12. Mendokumentasikan tindakan pada catatan
keperawatan
13. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
14. Hati-hati menekuk bayi, jangan sampai biru.
15. Setelah lumbal fungsi pasien ditidurkan terlentang
tanpa bantal selama 6 jam.

UNIT TERKAIT Perawat, dokter


PENERIMAAN DAN PENYERAHAN PASIEN
DI KAMAR BEDAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Penerimaan dan penyerahan penderita beserta


kelengkapannya dan petugas ruangan ke petugas kamar
operasi dan sebaiknya dengan menanda tangani check lyst
PENGERTIAN
perpindahan pasien pre dan post operasi oleh kedua belah
pihak

1. Mencegah terjadinya kekeliruan pada penderita


TUJUAN 2. Mencegah kehilangan dan kelengkapan administrasi
penderita
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
Serah terima pasien dari ruangan ke perawat OK dan
PERSIAPAN sebaliknya dan perawat OK ke perawat ruangan secara
lengkap

1. Petugas OK menerima penderita dan kelengkapan dan


petugas ruangan.
2. Pindahkan pasien ke Brancard khusus kamar operasi
3. Serah terima dilakukan secara tertulis dengan
menandatangani check lyst perpindahan penderita
pasien dan post operasi yang ditandatangani kedua
belah pihak
PROSEDUR KERJA
4. Pasca pembedahan, OK menyerahkan kembali
penderita dan. kelengkapannya kepada petugas
ruangan.
5. Serah terima juga dilakukan tertulis memakai check lyst
perpindahan penderita pre dan post operasi oleh
petugas OK dan petugas penerima (ruangan)

Ruangan penerimaan, perawat ruangan, perawat OK IRD


UNIT TERKAIT
PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN CUCI TANGAN
OPERASI DI KAMAR BEDAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Cuci tangan untuk pembelahan dengan air dan cairan


PENGERTIAN
desinfectan agar bebas bakteri dan spora
1. Mencegah infeksi luka operasi
2. Menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dan
TUJUAN
permukaan kulit serta mengurangi jumlah
mikroorganisme sementara.
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
a. Persiapan
1. Chlorhexidine 5% / Hibiscrub
2. Sikat dan pembersih kuku
3. Air mengalir
b. Pelaksanaan
1. Hidupkan kran air
2. Basahi kedua tangan, bubuhkan detergen
(chorlacxidine 5%/Hibiscrub ± 2 cc) -) gosokkan
pada kedua tangan dan ujung jari sampai siku bilas
dengan air mengalir untuk menghilangkan debu
PROSEDUR KERJA
dan lemak.
3. Perhatikan posisi ujung-ujung jari harus lebih tinggi
dan pada siku
4. Ambil sikat yang telah disiapkan, teteskan hibiscrub
± 2 cc pada kedua tangan, disikat dan ujung jari
sampai siku kemudian bilas dengan air bersih.
5. Dilakukan berulang-ulang sampai ± 6 s/d 10 menit
untuk kedua tangan.
6. Bilas dengan air
7. Keringkan tangan dengan lap steril

UNIT TERKAIT Ruang cuci tangan kamar operasi


PERILAKU PETUGAS KAMAR BEDAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Perilaku dikamar operasi adalah tingkah laku petugas


PENGERTIAN kamar operasi sedemikian rupa berdasarkan ketentuan
yang berlaku di OK
1. Agar kamar operasi selalu dalam
keadaan aseptic atau sucihama dan dapat dipakai
setiap saat
2. Agar alat terpelihara, berfungsi
dengan baik & siap pakai
3. Agar tindakan kegiatan pembedahan
TUJUAN atau operasi dapat terlaksana lancar dan aman
4. Agar semua anggota tim dapat
bekerja dengan tenang dan nyaman.
5. Agar dapat dijadikan tempat untuk
pelatihan bagi siswa, mahasiswa dan pendidikan
spesialis.
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
1. Tersedia ruang penerimaan, ruang pembedahan dan
ruang pulih
2. Tersedia alat (instrumen dan linen), bahan habis pakai
(medik), obat-obatan standar yang cukup
PERSIAPAN
3. Tersedia topi, masker, baju, celana dan alas kaki yang
cukup.
4. Tersedia mencatat alat lainnya.

1. Setiap petugas yang masuk kamar operasi harus


memakai pakaian khusus (baju, celana, topi, masker,
alas kaki) yang telah disediakan.
PROSEDUR KERJA 2. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
3. Berlaku tertib dan disiplin sesuai ketentuan yang
berlaku.
4. Mengurangi pembicaraan yang tidak perlu
UNIT TERKAIT Semua Instalasi/Unit Pelayanan
MENJEMPUT PASIEN PASCA OPERASI
KEKAMAR BEDAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Melakukan penjemputan pasien pasca operasi dikamar


PENGERTIAN operasi keruang rawat inap

Untuk memberikan perawatan lanjutan di ruang rawat inap


TUJUAN
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013

Alat-alat:
1. Brancard / tempat tidur dorong yang siap pakai sesuai
indikasi
PERSIAPAN
2. Bengkok, tissue
3. Chek lyst pasien pindah

1. Memindahkan pasien dari tempat tidur RR (recovery


room) ke brancard atau tempat tidur wang rawat inap
yang telah disediakan ( 02, standard infuse, pengaman
TT)
2. Mengatur posisi sesuai kondisi pasien
3. Mengatur alat-alat medis yang dia pakai
PROSEDUR KERJA
4. Mengobservasi daerah operasi
5. Menerima operan obat-obatan, program dokter dan
PA secara tertulis
6. Perhatikan keadaan umum dan keselamatan pasien
selama diperjalanan

UNIT TERKAIT Semua Instalasi/Unit Pelayanan


ALUR PASIEN MASUK ICU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Urutan-urutan pasien masuk ke ruangan intensif sesuai


PENGERTIAN dengan prosedur.

Pasien masuk sesuai dengan indikasinya. Pasien


TUJUAN mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013

1. Penderita di konsulkan oleh SMF (Bedah, Anak,


lnterna, Kandungan) ke Intensivist /Anastesi
2. Dokter intensivist / melakukan pemeriksaan
penderita di ruangan atau IRD
3. Bila dokter intensivist ace di rawat di ruangan maka
dokter intensivist menghubungi petugas ICU
4. Petugas ICU menyiapkan bed dan peralatan yang
akan digunakan
5. Petugas ruangan atau IGD akan menghubungi
PROSEDUR KERJA
petugas ICU untuk mengkonfirmasikan bahwa akan
mengirim pasien
6. Petugas ruangan atau IGD mengantar pasien ke
ICU,
7. Bila kondisi pasien dalam keadaan kritis harus di
dampingi oleh dokter
8. Penderita di terima oleh petugas ICU dan dilakukan
serah terima dengan lengkap mengenai permasalah
pasien.

UNIT TERKAIT Dokter dan Perawat


INDIKASI PASIEN KELUAR ICU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Persyaratan pasien dipindahkan dari perawatan intensif


PENGERTIAN
Pasien terseleksi dengan benar
TUJUAN
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di RSU
Theotokos tahun 2013
Indikasi pasien keluar ICU :
1. Pasien tidak memerlukan lagi terapi intensif
karena keadaan membaik atau terapi telah gagal dan
prognosis dalam waktu dekat akan memburuk serta
manfaat terapi intensif sangat kecil.
2. Bila pada pemantauan intensif temyata hasilnya
tidak memerlukan tindakan atau terapi intensif lebih
lama
3. Terapi intensif tidak memberi manfaat dan tidak
PROSEDUR KERJA perlu diteruskan lagi pada:
a). Pasien usia lanjut dengan gagal 3 organ atau
lebih yang memberi respon terhadap terapi
intensif selama 72 jam
b). Pasien mati otak atau koma (bukan karena
trauma) yang menimbulkan keadaan vegetatif
dan sangat kecil kemungkinan untuk pulih
4. Pasien dengan bermacam-macam diagnosis
Jantung Terminal, Karsinoma yang menyebar.

UNIT TERKAIT Dokter dan perawat


PENYEDIAAN ALKES DAN OBAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jln. Medan No. 70.
0 1/1
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Pengenalan lingkungan kerja bagi baru di ruang intensif pegawai /


PENGERTIAN tenaga keperawatan
1. Menyamakan persepsi tentang misi, visi, struktur organisasi,
tugas pokok, uraian tugas falsafah dan tujuan rumah sakit.
2. Meningkatkan keterampilan tenaga keperawatan baru dalam
TUJUAN melakukan prosedur-prosedur keperawatan yang dilakukan
dilingkup pelayanan keperawatan dan intensif khususnya.
3. Meningkatkan kepuasan kerja tenaga keperawatan.
4. Membina sikap profesional tenaga keperawatan
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
KEBIJAKAN tahun 2013
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun 2013
1. Melakukan orientasi ruangan
2. Memberikan penjelasan tentang :
a) Struktur organisasi intensif
b) Kebijakan yang berlaku
c) Gambaran umum asuhan keperawatan intensif
3. Melakukan bimbingan langsung tentang penggunaan alat-alat
intensif.
4. Memberikan penjelasan dan mendemonstrasikan pemeliharaan
alat-alat di intensif
5. Mengajarkan dan membimbing ketrampilan khusus :
PROSEDUR KERJA a) Tehnik suction
b) Tehnik memandikan pasien dengan ventilator
c) Resusitasi Cairan
d) Resusitasi Jantung Pulmonal
e) Assistant intubasi, CVP,mengukur CVP.
f) Ekstubasi
g) Pengisian chart intensif
h) Chest Physioterapi Perawatan pasien dengan WSD Terapi
i) Perawatan Lukabakar
j) Penggunaan bath tub
UNIT TERKAIT Unit keperawatan
ORAL HYGIENE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Membersihkan rongga mulut, lidah dan gigi dan semua


PENGERTIAN kotoran atau sisa makan dengan mempergunakan kasa
atau kapas yang telah dibasahi air bersih

1. Mempertahankan kebersihan rongga mulut lidah dan gigi


dan semua kotoran dan sisa makanan agar tetap sehat
dan tidak berbau
TUJUAN
2. Mencegah terjadinya infeksi seperti stomatitis dll
3. Memberi perasan nyaman pada pasien
4. Meningkatkan nafsu makan

Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
KEBIJAKAN Kebidanan tahun 2013
Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
PERSIAPAN
Persyaratan dalam asuhan keperawatan kepada pasien :
1. Setiap pasien yang tidak sabar
2. Setiap pasien yang operasi mulut
3. Setiap saat sesuai kebutuhan
Baki yang berisi:
1. Handuk
2. Gelas kumur berisi air bersih NaCl 0,9%/air garam
3. Sudip Lidah (Tongue spatel) yang sudah dibungkus kasa
4. Kapas lidi
5. Bengkok
6. haas/kapas deppers
7. Pinset(arteri klem)
8. Borax gliserin 100%
ORAL HYGIENE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

1. Beri penjelasan kepada pasien


2. Handuk diletakkan didagu dan di pipi pasien
3. Ujung pinset di bungkus dengan haas dibasahi dengan
air bersih/Na cl 0,9%/air garam
4. Mulut pasien dibuka dengan sudip lidah
5. Rongga mulut dibersihkan mulai dan rongga mulut
gigi, lidah dan terakhir bibir
PROSEDUR KERJA
6. Haas yang kotor dibuang dibengkok
7. Tindakan pembersihan tersebut diulangi sampai bersih
8. Selanjutnya oleskan borax gliserin 10%
9. Bila ada stomatitis oleskan obat lain
10. Pasien dirapikan
11. Peralatan dikembalikan ketempatnya
12. Dokumentasikan pada catatan keperawatan

UNIT TERKAIT Perawat


MEMBUAT LARUTAN KLORIN 0,5%

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Larutan desinfektan dengan konsentrasi efektif klorin 5000


PENGERTIAN
ppm

Menghilangkan sebagian atau semua mikroorganisme dari


TUJUAN
alat kesehatan

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013

1. Sarung tangan
PERSIAPAN 2. Bayelen 1 liter
3. Air bersih 9 liter

1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan
3. Siapkan 1 liter bayelen / larutan natrium hipoklorit
PROSEDUR KERJA 4. Campurkan 1 liter bayelen dengan 9 liter air bersih
5. Simpan larutan dalam tempat yang tertutup
6. Buka sarung tangan
7. Cuci tangan

UNIT TERKAIT Petugas kebersihan, Perawat


PERAWATAN LUKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Mengganti balutan luka dan mengobati luka dengan obat


PENGERTIAN desinfektan
1. Melindungi luka dan trauma
mekanik
2. Mengobati drainase
3. Mencegah kontaminasi dan kotoran
tubuh
4. Membantu hemostasis
5. Mengimobilisasikan luka
TUJUAN 6. Menghambat/membunuh mikro
organisme
7. Memberikan rasa aman bagi mental
dan fisik pasien
8. Memberikan lingkungan psikologis
yang sesuai untuk penyembuhan luka
9. Mencegah komplikasi dan
mempercepat proses penyembuhan
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Satu set perawatan luka / packing set ( pincet anatomi , pincet
chirugis, gunting heating, kom kecil 2 buah, lidi kapas, haas
steril) Pengalas dan bengkok
2. Obat-obatan yang diperlukan
PERSIAPAN 3. Sepasang sarung tangan
4. Plester dan gunting
5. Larutan desinfectan dalam tempatnya
6. Kantong sampah medis
PROSEDUR KERJA 1. Cuci tangan
2. Buka alat-alat steril dan pertahankan agar tidak
terkontaminasi, tuang larutan antiseptik dan bahan yang
diperlukan
3. Gunakan sarung tangan
4. Bersihkan luka sesuai kondisi luka tetap steril
5. Berikan obat sesuai program / kondisi luka lalu tutup dengan
haas steril
6. Buka sarung tangan
7. Fiksasi kasa dengan plester, tambahan balutan bila
diperlukan
8. Rapikan pasien seperti semula
9. Cuci tangan
UNIT TERKAIT Perawat, dokter

MENGANGKAT JAHITAN LUKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PENGERTIAN Mengangkat / membuka jahitan pada luka yang dijahit

1. Mencegah terjadi infeksi dan benang


TUJUAN
2. Mencegah tertinggalnya benang

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
KEBIJAKAN Kebidanan tahun 2013
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
PERSIAPAN
Satu set alat steril , terdiri dan:
- Pinset anatomi
- Pinset chirugi
- Kiemarten
- Gunting lurus
- Kapas lidi
- Haas steril
- Mangkok kecil
- Agraf tang

Peralatan yang tidak steril


- Gunting
- Plester
- Bengkok
- Pengalas
- Alkohol dalam tempatnya
- Bensin dalam tempatnya
- Betadin dalam tempatnya
- Larutan desinfektan dalam tempat

MENGANGKAT JAHITAN LUKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

1. Pasien diberi penjelasan

2. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan

3. Pasang pengalas dan bengkok

PROSEDUR KERJA 4. Balutan lama dibuka dan dibuang


kedalam bengkok

5. Luka dibersihkan dengan lidi kapas


yang dibasahi dengan alkohol dan dilakukan satu arah
dan dalam keluar

UNIT TERKAIT Semua Instalasi/Unit Pelayanan


PERAWATAN KOLOSTOMI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar stoma dan


PENGERTIAN mengganti kantong kolostomi secara berkala sesuai
kebutuhan
1. Menjaga kebersihan dan mencegah infeksi
2. Mencegah iritasi kulit sekitar stoma
TUJUAN 3. Mempertahankan kenyamanan pasien dan lingkungannya
4. Memunculkan dampak psikologis terhadap stoma tersebut

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Kantong kolostomi
2. 1 set rawat luka ( pincet, kom kecil, gunting)
3. Kapas, Nacl 0,9%
4. Kasa steril , plester
PERSIAPAN
5. Zinksalp/zinkoil
6. Bengkok dan pengalas
7. Sarung tangan
8. Kantong plastik untuk sampah
PROSEDUR KERJA 1. Memakai sarung tangan
2. Pasang pengalas dibagian kanan/ kiri sesuai stoma
3. Observasi produk stoma ( warna, kosistensi,ban,dll)
4. Membuka kantong stoma dengan hati-hati
menggunakan pincet dan tangan kin menekan kulit
5. Membersihkan kulit sekitar stoma dengan kapas Naci
0,9 % /kapas air hangat
6. Keringkan kulit sekitar stoma dengan kasa steril
7. Observasi stoma dan kulit sekitar stoma
8. Memberikan salep / zink oil tipis-tipis jika ada iritasi
kulit sekitar stoma
9. Mengukur stoma dan membuat lubang kantong
kolostomi sesuai ukuran stoma
10. Membuka satu sisi /sebagian perekat kantong
kolostomi
11. Menempelkan kantong kolostomi dengan posisi sesuai
kebutuhan

PERAWATAN KOLOSTOMI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

12. Menggunakan pincet untuk mempermudah


memasukkan stoma melalui lubang kantong kolostomi
13. Membuka sisa perekat dan hindari masuknya udara
dalam kantong
PROSEDUR KERJA 14. Merapikan pasien dan lingkungannya
15. Merapikan alat dan membuang sampah
16. Melepas sarung tangan dan cuci tangan
17. Dokumentasi Catat hasil kegiatan pada catatan
keperawatan

UNIT TERKAIT Dokter, perawat


KEBERSIHAN RUANG RAWAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Kebersihan ruang rawat meliputi kebersihan kamar,


PENGERTIAN
tempat tidur, lingkungan
1. Untuk menjaga rumah sakit tetap bersih dan indah
2. Memberi rasa nyaman, tenang kepada semua
TUJUAN orang pengguna rumah sakit
3. Mencegah infeksi nosokomial dan memberdayakan
kebersihan pada semua pihak
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
1. Tempat sampah umum yang tertutup
PERSIAPAN 2. Alat-alat kebersihan
3. Tersedia cairan pembersih
PROSEDUR KERJA 1. Pekarya / CS menyapu / mengepel 2 x sehari setiap
kali ada kotoran seperti muntahan, urine, dan
sebagainya dengan memakai larutan sesuai ketentuan
2. Pekarya / CS membersihkan kaca, pintu dan
jendela 2 x seminggu
3. Pekarya / CS melawa-lawa 1 x seminggu
4. Pekarya / CS membersihkan kamar mandi setiap
hari atau setiap pasien pulang untuk ruang perawatan
VIP
5. Pekarya / CS membersihkan wastafel setiap hari
6. Pekarya / CS menyediakan handuk/tissue untuk
mengeringkan tangan
7. Perawat bertanggung jawab terhadap kebersihan
8. Perawat merapikan tempat tidur dan meja-meja
pasien
9. Perawat menganti alat-alat tenun setiap kotor dan
basah
10. Kepala ruangan memantau, membimbing pekarya
dan perawat dalam menjaga dan meningkatkan
kebersihan
UNIT TERKAIT Instalasi pelayanan dan gudang
KONSUL ANTAR DOKTER SPESIALIS/KONSULEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Konsultasi dimaksudkan untuk melakukan pelayanan medis


PENGERTIAN secara terpadu sesuai dengan kebutuhan pasien.

Memberikan pelayanan Medis Interdisiplin dan holistik


TUJUAN
kebutuhan pasien
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
Pasien wajib dilakukan konsultasi kepada disiplin terkait
PERSIAPAN apabila diketahui terdapat masalah yang menyangkut
multidisiplin
1. Konsultasi dilaksanakan secara tertulis ditujukan kepada
unit terkait
2. Konsultasi dilakukan dengan menggunakan lembar
lembar medis
3. Dalam konsultasi dicantumkan secara jelas kronologis
pada data-data penunjang dan maksud konsultasi
dengan jelas
4. Dicantumkan tanda tangan dan nama terang pengirim
konsultan
PROSEDUR KERJA
5. Jawaban konsul ditulis dalam lembar khusus dalam
memberi anjuran pemeriksaan penunjang, terapi, atau
tindakan yang diperlukan sesuai dengan disiplin
konsultan
6. Konsultasi dilakukan di bangsal pengonsul (bed consult)
7. Konsultasi dapat dalam bentuk konsultasi efektif /
berencana segera/cito ( sesuai dengan kebutuhan,
apakah keadaan pasien emergency atau tidak)

UNIT TERKAIT Disiplin / SMF terkait Konsultan


PENGIKATAN PADA KLIEN KRISIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Tindakan yang dilakukan pada klien yang gaduh gelisah


PENGERTIAN
dengan cara mengikat tangan dan kaki

1. Mencegah segera bahaya yang akan dialami klien


maupun orang lain ketika terapi lain tidak efektif
2. Menghindari gangguan serius program penanganan
kerusakan lingkungan yang bermakna
TUJUAN
3. Untuk mempertahankan penanganan sebagai simulasi
yang dapat dijangkau oleh klien
4. Untuk menuruti perasaan pasien itu sendiri

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013

Tali pengikat
PERSIAPAN
Cuci tangan

1. Lakukan pengikatan pada klien gaduh / gelisah


2. Pertahankan privasi klien
3. Rancang cara untuk melakukan pengikatan
4. Gunakan cara yang sesuai untuk memegang
5. Mengidentifikasi perilaku yang menjadi alas dan
dilakukannya pengikatan
PROSEDUR KERJA 6. Jelaskan prosedur yang dilakukan, tujuan lama waktu
pengikatan dengan bahasa yang mudah dan
dimengerti, tidak terkesan menghukum
7. Monitor respon klien terhadap prosedur
8. Hindari mengikat diseat real tempat tidur klien
9. Jauhkan ikatan dan jangkauan klien
PENGIKATAN PADA KLIEN KRISIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

10. Berikan rasa nyaman secara psikologis


11. Berikan pengobatan bila perlu
12. Monitor kondisi klien disekitar daerah ikatan
13. Berikan posisi yang nyaman dan aman, hindari
aspirasi dan kerusakan klien
14. Lakukan pergerakan akrimitas jika memungkinkan
pertimbangkan keamananya
15. Lakukan perubahan posisi secara periodik
PROSEDUR KERJA 16. Sediakan alat untuk memanggil perawat, misalnya Bel
17. Bantu pemenuhan kebutuhan dasar makan, minum
eliminasi & kebersihan diri
18. Evaluasi secara periodic kelanjutan pengikatan
19. Libatkan klien dalarn membuat keputusan
melepaskan ikatan jika memungkinkan
20. Lepaskan ikatan secara bertahap
21. Monitor respon klien sesudah dilepas
22. Minta bantuan pengamanan bila diperlukan

UNIT TERKAIT Perawat


PASIEN PULANG PAKSA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu langkah-langkah yang perlu dilakukan apabila pasien /


PENGERTIAN keluarga menolak untuk rawat inap

1. Memastikan pasien / keluarga memahami tujuan, rawat


inap dan resiko terhadap keputusan yang telah diambil
TUJUAN pasien / keluarga.
2. Menghindari terjadinya tuntutan hukum terhadap RS
dikemudian hari.
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Surat penolakan
PERSIAPAN 2. Catatan perawatan

1. Dokter memberikan KIE tentang kondisi pasien


komplikasi / resiko, dan program perawatan / pengobatan
2. Pasien /keluarga menandatangani surat penolakan
3. Dokter menjadi saksi dan menandatangani kolom saksi
PROSEDUR KERJA 4. Dokter MOD menegaskan sekali lagi informasi yang telah
diberikan dokter yang merawat dan tanda tangan
5. Perawat menandatangani sebagai saksi
6. Pasien menyelesaikan administrasi RS

Dokter
UNIT TERKAIT
Perawat
PERAWATAN PASIEN YANG AKAN MENINGGAL
(SAKRATURAL MAUT)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Memberikan perawatan khusus kepada pasien meninggal


PENGERTIAN
(dalam keadaan sakratul maut)
Memberikan kepuasan dan ketenangan kepada keluarganya
TUJUAN
Memberikan ketenangan dan kesan pasien di sekitarnya
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
Alat-alat:
 Tempat/ruangan khusus sampiran
 Alat resusitasi
 Tensimeter dan testokop
 Pinset
PERSIAPAN  Kain kassa dan air matang dalam tempatnya
 Handuk kecil dan waslap untuk menyeka keringat dingin
 Alat tenun secukupnya
Pasien:
 Keluarga pasien diberitahu secara bijaksana
 Pasien disiapkan menurut agama dan kepercayaan
1. Pasien ditempatkan terpisah dan pasien lain dipasang
sampiran
2. Pasien tetap didampingi oleh perawat
3. Perawat secara bijaksana menjelaskan keadaan
pasien kepada keluarga pasien
4. Usahakan pasien selalu dalam keadaan bersih
5. Usahakan suasana disekitar pasien dalam keadaan
PROSEDUR KERJA
bersih
6. Bila bibir pasien kering basahilah bibir pasien dengan
haas yang dicelupkan dulu kedalam air matang dengan
menggunakan pinset
7. Berikan bantuan kepada keluarga pasien untuk
kelancaran pelaksanaan upacara keagamaan
8. Amati terus tanda tanda kehidupan (Vital sign) pasien
UNIT TERKAIT Seluruh Instalasi/unit Pelayanan
PERAWATAN JENAZAH DAN PENGIRIMANNYA
KE KAMAR JENAZAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Jln. Medan No. 70.
Lubuk pakam
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Membersihkan jenazah dari kotoran sebelum jenazah


PENGERTIAN
dibungkus

1. Jenasah bersih
TUJUAN 2. Mencegah penularan.
3. Memberi kepuasan kepada keluarga.

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di RSU
Theotokos tahun 2013
1. Cuci tangan
2. Mayat dimandikan dan ujung rambut sampai
kaki
3. Tutup lubang-lubang pengeluaran
4. Tangan dan kaki diikat
PROSEDUR KERJA 5. Mayat dibungkus dengan kain pembungkus
6. Pasang label, kirim dengan kereta mayat
7. Cuci tangan
8. Dokumentasi
9. Catat tanggal pasien meninggal dalam catatan
perawat
UNIT TERKAIT Seluruh Instalasi/unit Pelayanan
PERDARAHAN DALAM KEHAMILAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Terjadinya perdarahan pada kehamilan setelah minggu


PENGERTIAN
sampai bayi lahir.

1. Bidan/perawat mampu mengenal perdarahan dalam


kehamilan.
2. Mampu melaksanakan askeb terhadap ibu dengan
TUJUAN perdarahan dalam kehamilan.
3. Ibu mendapat penanganan yang cepat dan tepat.
4. Menurunkan angka kesakitan, kematian ibu dan bayi.

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.
2. Baringkan ibu, nilai vital sign (tensi, nadi, temperature,
respirasi)
3. Anamnesa, inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi.
4. Kolaborasi terhadap therapy
5. Bila rawat inap anjurkan tirah baring
6. Bantu segala kebutuhan ibu: makan, minim, BAB, BAK,
PROSEDUR KERJA
personal hygiene.
7. Bila boleh pulang: pesan segera kembali ke RS bila
perdarahan tiba-tiba, tidak boleh koitus, batasi gerak, diit
TKTP.
8. Bereskan alat-alat.
9. Pendokumentasian.

1.Kamar Bersalin
UNIT TERKAIT 2.Rawat inap.
3 .Poli Kebidanan
4.IGD
PASIEN DENGAN KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU
(KET)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Terjadi kehamilan dimana ovum yang dibuahi berimplantasi


dan tumbuh di tempat yang tidak normal dan KET
PENGERTIAN
merupakan kehamilan ektopik yang disertai kehamilan
ektopik tersebut.
1. Pasien dapat penanganan yang cepat dan tepat
TUJUAN
2. Mencegah terjadinya syok hipovolemik
1. Dilakukan path setiap pasien KET yang datang ke RB
KEBIJAKAN 2. Dikerjakan oleh dokter kebidanan dan bidan
3. Ada protap penatalaksanaan KET
PERSIAPAN Ada intruksi tertulis dan dokter
1. Mencuci tangan
2. Melakukan pengkajian
3. Anamnesa
4. Pemeriksaan umum yaitu vital sign, warna kulit, mata
5. Pemeriksaan obstetric yaitu fundus uteri, nyeri tekan
tanda cairan bebas
6. Menegakkan diagnosa
7. Menjalankan tindakan delegatif
8. Memasang infuse
9. Mengambil bahan Lab DL, gol darah
PROSEDUR KERJA
10. Menyiapkan laparatomy
11. Mengobservasi respon pasien
12. Mengevaluasi perkembangan pasien
13. Mengantar pasien ke OK
14. Menyerahkan pasien dengan petugas OK
15. Membereskan obat-obat dan cuci tangan
16. Menulis Catatan Medik Keperawatan dengan lengkap
dan benar
17. Mencatat temuan yang ada pada pasien
18. Melengkapi tanda tangan dan nama
OK
UNIT TERKAIT Anaestesi
Laboratorium
KEHAMILAN PRE EKLAMPSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu komplikasi yang ditandai dengan timbulnya hipertensi


PENGERTIAN disertai protein uria atau oedema pada umur kehamilan 20
atau lebih.
1. Bidan /perawat mampu melakukan deteksi dini
kehamilan pre-eklamsi.
TUJUAN 2. Mencegah terjadinya kehamilan normal menjadi PE
menjadi.
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.
2. Siapkan pasien, timbang berat badan.
3. Anamnesa.
4. Baringkan ibu, nilai vital sign (tensi, nadi, suhu,
respirasi)
5. Inspeksi, palpasi, Auskultasi, perkusi.
6. KIE:
PROSEDUR KERJA - Terhadap gejala yang membahayakan
kehamilan (tanda iris)
- Kapan harus control
- Mencari pertolongan, dll
7. Kolaborasi untuk therapy.
8. Alat-alat dibereskan
9. Melakukan pendokumentasian.
1. Kamar Bersalin
UNIT TERKAIT 2. Rawat inap
3. Kebidanan
PASIEN DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan adanya


PENGERTIAN hipertensi ≤ 160 mmHg disertai protein urine, pada umur
kehamilan 20 minggu atau lebih
1. Pasien mendapat penanganan cepat dan tepat
2. Mencegah terjadinya eklamsia
TUJUAN
3. Menurunkan AKB
4. Menurunkan tekanan darah
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Membaca catatan medik pasien
2. Menyiapkan tempat dan lingkungan
3. Menyiapkan obat-obatan
4. Menghubungi dokter / bagian pediatric
5. Mencuci tangan
6. Memberi salam pada pasien
7. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan (informed
PROSEDUR KERJA consent)
8. Membaringkan pasien dengan posisi miring ke kiri
9. Mengukur vital sign
10. Kolaborasi dengan dokter
11. Memasang infuse RE
12. Memberi injeksi MGSO4 20%, 40%
13. Periksa Lab

UNIT TERKAIT Dokter, Perawat


PASIEN DENGAN EKLAMPSIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Kelainan akut pada ibu hamil, persalinan dan masa nifas,


ditandai timbulnya kejang atau koma dimana sebelumnya
PENGERTIAN
sudah ada tanda pre eklamsia

1. Pasien mendapat penanganan cepat dan tepat


2. Menghentikan kejang dan mencegali kejang ulangan
TUJUAN 3. Menunmkan tekanan darah
4. Memperbaiki KU Pasien dan janin
5. Mencegah dan mengatasi komplikasi
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Membaca status pasien
2. Menyiapkan tempat dan lingkungan
3. Menyiapkan alat
4. Mencuci tangan
5. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada
keluarga (informed consent)
6. Koordinir team kerja
7. Baringkan ibu di tempat tidur dengan posisi miring ke
kiri
PROSEDUR KERJA 8. Memberi 02 4-6 liter / menit
9. Memasang tong spatel yang siap pakai pada mulut
pasien
10. Memasang infuse RL
11. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian MgSO4
(boka dan bold) dan 20% IV
12. Bila kejang sudah berhenti, melakukan pengkajian
pemeriksaan vital sign, inspeksi, palpasi, auskultasi,
danVT.
13. Mengambil bahan Lab CDL, VL, BUN SC, LET dan
UNIT TERKAIT Seluruh Instalasi/Unit pelayanan
PASIEN HAMIL DENGAN GAWAT JANIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Keadaan janin intra uterin dengan denyut jantung janin


PENGERTIAN
kurang dan 120 x/menit atau lebih dari 160 x/menit
1. Mencegah kematian janin
TUJUAN
2. Mempercepat proses kelahiran
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
1. Menyiapkan pasien
2. Membaca status pasien
3. Menyiapkan tempat tidur dan lingkungan
4. Menyiapkan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Memberikan salam pada pasien
7. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan (informed
consent)
8. Menyarankan ibu tidur miring ke kiri
9. Memberikan 02 2-3 liter / menit
10. Menjalankan tindakan delegatif
11. Memasang infusedex 10%
PROSEDUR KERJA 12. Menyiapkan pasien untuk SC apabila pasien kelas I
13. Melakukan episiotomi apabila pasien dalam Kelas II
14. Memantau denyut jantung janin setiap 15 menit
15. Menginformasikan respon pasien
16. Mengevaluasi keberhasilan tindakan yang telah
dilakukan
17. Membereskan alat-alat
18. Mencuci tangan
19. Mencatat semua kegiatan pada CM perawatan secara
lengkap dan benar
20. Mencatat semua kelainan dan temuan
21. Melengkapi catatan dengan tanda tangan dan nama
terang.
UNIT TERKAIT Laboratorium
PASIEN DENGAN SOLUTIO PLASENTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Terlepasnya plasenta dan posisinya yang normal pada


PENGERTIAN
uterune sebelum janin lahir.
1. Mempercepat proses persalinan
TUJUAN 2. Pasien mendapat penanganan yang cepat dan benar
3. Menurunkan AM dan AKB
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Dilakukan pada setiap pasien Solutio Plasenta
PERSIAPAN 2. Dikerjakan oleh dokter kebidanan dan bidan
3. Ada protap tentang Solutio Plasenta
1. Menyiapkan pasien
2. Membaca status pasien
3. Menyiapkan tempat tidur dan lingkungan
4. Menyiapkan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Memberi salam kepada pasien
7. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan (Informed
Concent)
8. Membaringkan pasien di tempat tidur
9. Mencuci tangan
10. Melakukan pengkajian: anamnesa, pemeriksaan-
PROSEDUR KERJA
pemeriksaan penunjang.
11. Menentukan diagnosa
12. Menjalankan tindakan delegatif
13. Mengukur vital sign setiap 15 menit
14. Memantau his, DJJ, perdarahan setiap 15 menit
15. Mengevaluasi keberhasilan tindakan
16. Membereskan alat-alat
17. Mencuci tangan
18. Mencatat semua kegiatan yang telah dilakukan
19. Mencatat setiap perkembangan dan temuan-temuan
20. Menandatangani dan nama terang CM perawatan
UNIT TERKAIT IKB, IGD. Instalasi pelayanan dan Laboratorium
INDUKSI PERSALINAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu tindakan terhadap ibu hamil yang belum inpartu untuk


PENGERTIAN merangsang timbulnya kontraksi rahim untuk memulai terjadinya
persalinan.

1. Bidan mampu melakukan tindakan kolaborasi


melaksanakan induksi persalinan.
2. Mampu melaksanakan askeb terhadap ibu dengan
TUJUAN persalinan.
3. Persalinan bisa berjalan normal dan bayi lahir

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos


tentang Penerapan Standar Asuhan
Keperawatan dan Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.
2. Anamnesa, kaji vital sign.
3. Baringkan ibu, inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi
4. Pasang infuse, abocath fiksasi dengan plester tutup
dengan kasa steril.
5. Atur tetesan mulai 8 tetes / mnt tambahkan 5 unit piton’s
naikkan setiap 15 menit sebanyak 4 tetes sampai mencapai
maximal tetes / menit.
6. Pantau kontraksi dan DJJ secara cermat setiap ½ jam.
7. Tetesan dipertahankan setelah kontraksi rahim mulai
PROSEDUR KERJA teratur adekuat.
8. Bila terjadi kontraksi rahim mulai kuat dan DJJ < 100/> 160’
menit, tetesan dapat dikurangi / dihentikan.
9. Evaluasi kemajuan pembukaan serviks dengan periksa diri
setelah his adekuat setiap 4 jam.
10. Indiksi persalinan gagal bila:
- 2 fles cairan sudah habis, tidak ada tanda-tanda inpartu
11. Diulang setelah 24 jam ( sesuai program dokter).
12. Bereskan alat dan cuci tangan.
13. Bereskan penderita
14. Lakukan pendokmentasian.
Kamar bersalin

UNIT TERKAIT
PERSALINAN VACUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Tindakan untuk melahirkan bayi dengan menggunakan alat


PENGERTIAN
vacuum
1. Ibu dan bayi mendapatkan pertolongan yang cepat dan
tepat
2. Menurunkan AKI dan AKB.
TUJUAN
3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan bidan dalam
menentukan indikasi, menegakkan masalah dan memberi
Askeb ibu dan bayi dengan vacum.
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. ICE pada pasien atau keluarga tentang keadaan pasien
dan bayi yang akan dilakukan tindakan vacum.
2. Inform conset pada pasien atau keluarga tentang
tindakan yang akan dilaksanakan.
3. Persiapan alat untuk melakukan vacum di dekatkan dan
diurutkan.
4. Observasi CHPB.
5. Persiapan pasien:
- Pasang infus sesuai program dokter.
- Memcuci daerah kemaluan.
- Mengosongkan kandung kencing sesuai sikon.
- Cuci tangan di air yang mengalir.
PROSEDUR KERJA
6. Melakukan kolaborasi untuk tindakan vacum dan siap
menjadi asisten.
7. Mendampingi ibu dan menjadi asisten dalam persalinan
vacuum.
8. Melakukan perawatan bayi baru lahir, merawat tali
pusat dam asisten memberikan injeksi uterotonika.
9. Mendekatkan bayi ke ibu dan membantu ibu untuk
menetekkan dalam 30 menit pertama.
10. Memandikan ibu.
11. Observasi 2 jam PP.
12. Membereskan alat-alat, cuci tangan.
13. Pendokumentasian.
UNIT TERKAIT - Kamar bersalin
PERSALINAN FORCEPS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Tindakan melahirkan bayi dengan menggunakan alat


PENGERTIAN Forcep

1. Ibu dan bayi mendapatkan pertolongan dengan cepat


dan tepat
2. Menurunkan AM dan AKB.
TUJUAN 3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan bidan
menentukan indikasi menegakkan Askeb ibu dan bayi
dengan forcep.

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
1. Memberikan ME path pasien keluarga.
2. Persiapan alat didekatkan, diurutkan sesuai
kebutuhan.
3. Kosongkan kandung kencing dan cuci tangan di air
mengalir 6 pakai APD.
4. Memasang infus sesuai program dokter.
5. Melakukan kolaborasi untuk tindakan forceps dan
siap menjadi asisten
PROSEDUR KERJA
6. Mendampingi ibu untuk memberikan dukungan moril.
7. Melakukan perawatan bayi baru lahir dan memeriksa
kelam yang ada.
8. Merawat ibu memandikan dan observasi sampai 2
jam partum
9. Membereskan alat dan cuci tangan.
10. Melakukan pendokumentasian

a. Kamar bersalin
b. OK
UNIT TERKAIT
c. Rawat Inap
PASIEN DENGAN PARTUS KASEP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu keadaan dimana persalinan mengalami kemacetan


PENGERTIAN dan berlangsung lama sehingga menimbulkan komplikasi
baik pada ibu maupun pada bayi

1. Mempercepat kelahiran bayi


TUJUAN 2. Mencegah komplikasi lebih lanjut pada ibu dan bayi
3. Menurunkan AKB dan AKI

1.Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
KEBIJAKAN Kebidanan tahun 2013
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Menyiapkan pasien
2. Membaca status pasien
3. Menyiapkan alat-alat, obat-obatan dan lingkungan
4. Mencuci tangan
5. Menghubungi bagian pediatric
6. Memberi salam pada pasien
7. Menjelaskan prosedur tujuan dilakukan tindakan
(informed concent)
8. Memberi kesempatan pada pasien untuk bertanya
9. Membaringkan pasien miring ke kiri
10. Melakukan pengkajian
PROSEDUR KERJA 11. Anamnesa
12. Pemeriksaan umum (S, N, T, R, TB, dan BB)
13. Pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auskultasi dan
perkusi)
14. Pemeriksaan penunjang ; Lab, NST
15. Memberi 02
PASIEN DENGAN PARTUS KASEP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

16. Menjalankan / kolaborasi dengan dokter


17. Memasang infusse Dcx 5% /10% 1
18. Terminasi kehamilan I mempercepat persalinan
19. Injeksi antibiotika dan uterotonika
20. Mendampingi pasien selama proses persalinan
21. Melakukan observasi Djj, his, keadaan umum pasien
Setelah lahir, melakukan observasi tekanan darah,
nadi, kontraksi uteri, perdarahan setiap 15 menit dalam
1 jam pertama, 30 m selama 2 jam post partum

PROSEDUR KERJA 22. Memberi hidrasi pada pasien


23. Memantau respon pasien
24. Mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan
25. Membereskan alat-alat sesuai prosedur P.I
26. Mencuci tangan
27. Memindahkan pasien ke Ruang Rawat inap
28. Mencatat semua tindakan yang dikerjakan
29. Mencatat / melengkapi status obstetric lengkap tanda
tangan dan nama terang
30. Melengkapi Catatn Medik keperawatan pindah

I
nstalasi/Unit Pelayanan
UNIT TERKAIT
OK
PASIEN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Perdarahan pervaginan yang melebihi 500 cc setelah


PENGERTIAN
plasenta lahir
1. Agar pasien mendapat penanganan yang cepat dan tepat
TUJUAN 2. Mencegah syok akibat perdarahan
3. Menurunkan angka kematian ibu (AKI)

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Membaca catatan medik pasien
2. Menyiapkan alat-alat dan lingkungan
3. Mencuci tangan
4. Mengkoordinir team kerja
5. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan (Informed
Concent)
6. Memindahkan pasien ke meja gynecology
7. Melakukan dengan pemeriksaan KU, vital sign, dan bila
ada tanda-tanda syok, lakukan penanganan syok.
8. Pasang infuse
9. Melakukan pemeriksaan kontraksi uterus
10. Kolaborasi dengan dokter kebidanan
PROSEDUR KERJA 11. Kontraksi baik, pemeriksaan kelengkapan plasenta, bila
tidak lengkap lakukan curetage. Bila lengkap evaluasi
robekan jalan lahir, robekan (+) lakukan penjahitan
12. Kontraksi uterus lembek / atonia uteri, melakukan
massage dan bila lembek, melakukan KBI.
13. Memberi injeksi methergin 0,2 mg/IV, drip oxytocin
dalam Dex 5%, mesoprostol 400 mg dan KBE
PASIEN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

14. Bila tetap atonia uteri dipertimbangkan untuk operasi


15. Mengevaluasi kontraksi uterus tiap 15 meit
16. Mengukur vital sign tiap 15 menit
17. Memberi makan dan minum yang cukup
18. Memandikan pasien
19. Memeriksa lab (DL, gol darah dan pembekuan darah)
20. Mengevaluasi hasil kegiatan yang telah dilakukan
PROSEDUR KERJA
21. Memantau respon pasien
22. Membersihkan alat-alat
23. Mencuci tangan
24. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
25. Mencatat perkembangan pasien dan tanda tangan serta
nama terang

1. Bagian penyakit dalam


2. Bagian anesthesia
3. Bagian OK
UNIT TERKAIT
4. Bagian lab
5. Bagian ICU
RETENSIO PLASENTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Retensio plasenta adalah plasenta yang belum lahir dalam


PENGERTIAN
setengah jam (30 menit) setelah janin keluar.

1. Mencegah terjadinya perdarahan post partum


TUJUAN
2. Menurunkan AM yang disebabkan oleh HPP

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013

1. Kolaborasi dengan dokter untuk tindakan plasenta


manual
2. Siapkan pasien dan keluarganya, bed informed concent
tindakan yang akan dilakukan
3. Pasang cairan infuse RL
4. Ukur suhu, nadi, tensi dan perdarahan
PROSEDUR KERJA 5. Posisi pasien litotomy
6. Kolaborasi dengan dokter untuk melakukan tindakan
7. Membereskan pasien dan alat-alat
8. Cuci tangan
9. Pendokumentasian yang benar pada CM tindakan
keperawatan yang lengkap dengan tanda tangan dan
nama terang

IKB
UNIT TERKAIT
Ruang rawat inap
PASIEN INVERTIO UTERI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu keadaan dimana uterus bagian dalam menjadi di luar


PENGERTIAN
saat melahirkan plasenta
1. Mengembalikan keadaan uterus ke posisi normal
TUJUAN 2. Mencegah syok neurogenik
3. Mencegah perdarahan post partum
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
1. Membaca status pasien
2. Menyiapkan alat-alat
3. Mencuci tangan
4. Memberi salam kepada pasien
5. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan (informed
concent)
6. Menyiapkan pasien
7. Memberi 02
8. Mengukur vital sign
9. Menjalankan tindakan delegatif
10. Memantau keadaan umum pasien, gejala-gejala
PROSEDUR KERJA syok, perdarahan
11. Mendampingi pasien selama tindakan
12. Membersihkan tubuh pasien dan vulva hygiene
13. Memantau intake dan output pasien
14. Memperhatikan respon pasien
15. Mengevaluasi keberhasilan tindakan
16. Membereskan alat-alat
17. Mencuci tangan
18. Mencatat semua kegiatan pada Catatan Medik
perawatan secara lengkap dan benar serta tanda tangan
dan nama terang.
19. Mencatat semua temua-temuan pasien
Ruang gynecologi
UNIT TERKAIT Ruang bersalin
PEMBERIAN IDENTITAS PADA BAYI BARU LAHIR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Memberikan identitas yang jelas dan akurat sesuai garis


PENGERTIAN
keturunan.

1. Mencegah / menghindari bayi tertukar.


TUJUAN 2. Bayi mempunyai identitas yang jelas dan akurat sesuai
garis keturunan.
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di RSU
Theotokos tahun 2013
PROSEDUR KERJA
1. Bidan / perawat di kamar bersalin mengambil bayi
dan mengisi kartu identitas BBL, baik lahir spontan
ataupun tindakan.
2. Kartu yang sudah diisi lengkap ditempelkan pada
status ibu
3. Bidan / perawat memasang gelang identitas yang
sudah diisi lengkap pada kaki bayi dan tangan ibunya
(warna sama) dengan ketentuan sebagai berikut :
4. Untuk bayi perempuan dipasang gelang warna merah
muda.
5. Untuk bayi laki-laki dipasang gelang warna biru
muda.
6. Bidan melengkapi sidik telapak kaki kiri dan kanan
bayi serta sidik jari tangan kanan ibu pada lembar
identifikasi (1 di RM ibu, 1 di RM bayi).
7. Setelah bayi lahir segera informasikan kepada
suami / keluarganya dan bidan / perawat
menyerahkan kartu identitas bayi untuk mencari
status bayi ke RM.
8. Petugas loket memberi cap stampel merah pada
status bayi untuk bayi perempuan (karena semua
status rawat map berwarna biru).
PEMBERIAN IDENTITAS PADA BAYI BARU LAHIR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSU Theotokos
OPERASIONAL 25 Nov 2013

9. Bidan / perawat yang bertugas di kamar bersalin / OK


Keb. agar melengkapi surat keterangan lahir yang
ditandatangani oleh penolong ditaruh di lyst ibu.
10. Bidan / perawat ruangan yang bertugas melengkapi
PROSEDUR KERJA administrasi menyerahkan surat keterangan lahir
yang sudah lengkap pada saat pulang.
11. Bidan / perawat senior menyerahkan bayi dan orang
tua / penanggung jawab menerima bayi,
menandatangani lembar identifikasi bayi

1. Kamar bersalin dan ruang bayi


UNIT TERKAIT 2. OK
BAYI DENGAN HYPOTERMI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu usaha mempertahankan kembali suhu tubuh bayi


PENGERTIAN menjadi 36,5-37,50C

1. Mempertahankan suhu tubuh bayi antara 36,5 - 37,5°C


2. Mencegah terjadinya hipoglikemia
TUJUAN
3. Menurunkan angka kejadian infeksi neonatus

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
1. Melakukan informed concent
2. Memakai APD
3. Mencuci tangan
4. Menghangatkan bayi dalam incubator / radiant heater
5. Memberi 02 1-2 liter /menit
6. Memantau suhu tubuh bayi setiap 15 menit sampai sd
mencapai 36,5 — 37,5°C
7. Bila suhu bayi antara 36 — 35,4 °C ukur suhu setiap 30
PROSEDUR KERJA
menit sampai suhu stabil
8. Bila suhu bayi < 36°C lakukan tindakan kolaborasi
untuk pemberian therapy dan pemeriksaan
laboratoriuin
9. Melakukan pendokumentasian dengan lengkap
ditandatangani serta nama terang
10. Mencuci tangan

UNIT TERKAIT Laboratorium


MEMULANGKAN BAYI DARI RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Bayi yang dinyatakan sudah sembuh oleh dokter yang


PENGERTIAN merawat atau keluar Rumah Sakit atas permintaan orang
tua atau keluarga (pulang paksa).
1. Bayi sehat.
TUJUAN
2. Bayi diterima orang tua / keluarga yang asli.
1. Ada pernyataan tertulis dokter yang merawat bahwa
bayi boleh pulang.
2. Identitas bayi dan gelang bayi sama.
KEBIJAKAN
3. Ibu bayi menandatangani pada buku pulang.
4. Gelang bayi dipotong, ditaruh di list bayi, gelang ibu
dipotong ditaruh di lyst ibu.
1. Petugas melengkapi CM dan memberitahu ibu /
keluarga bahwa bayi boleh pulang.
2. Menyerahkan kebagian billing untuk melengkapi kartu
kendali dan mengisi kartu control.
3. Orang tua / keluarga membawa perincian ke loket
pembayaran.
4. Ibu bayi menandatangani buku bayi pulang dan status
bayi.
5. Bila ibu tidak ada, ayah / keluarga bisa mengambil bayi
dengan membawa surat keterangan dari kelurahan dan
diserahkan oleh Humass Rumah Sakit.
PROSEDUR KERJA 6. Petugas yang memulangkan bayi harus tanda tangan
dan menulis nama terang.
7. ME ibu bayi / keluarga:
- Kapan control, ke mana harus control (Pol Anak I
Puskesmas terdekat)
- Imunisasi yang sudah didapat
- Tentang perawatan bayi di rumah.
- Obat-obatan yang harus dilanjutkan di rumah
8. Bidan / perawat mengisi resume perawatan.
9. Menyerahkan ko dokter untuk diisi resume.
10. Menyerahkan status ke bidang administrasi Rekam
Medis.
UNIT TERKAIT Rekam Medis
PENGUKUR SUHU BAYI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
STANDAR Direktur RSU Theotokos
Tanggal Terbit
PROSEDUR
25 Nov 2013
OPERASIONAL

PENGERTIAN Mengukur suhu badan bayi dengan menggunakan termometer

- Mengetahui suhu badan bayi


TUJUAN - Menentukan diagnosa
- Menentukan tindakan perawatan

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013


Alat-alat didekatkan

Petugas mencuci tangan

Membersihkan ketiak bayi dengan tisu kering

Menurunkan air raksa termometer tepat pada angka nol.

Memasang termometer tepat pada resevoirnya jepitkan
ditengah-tengah ketiak dan lengan dilipatkan.

PROSEDUR KERJA Mengangkat termometer setelah 5-10 menit langsung dibaca.

Mencuci termometer di air mengalir dengan sabun”kapas
alkohol dikeringkan air raksa kembali diatur ke 0 disimpan.

Merapikan pasien.

Membereskan alat-alat

Petugas mencuci tangan

Lakukan pendokumentasian

UNIT TERKAIT
Ruang bayi

PENATALAKSANAAN SENAM KGEL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
25 Nov 2013
OPERASIONAL

PENGERTIAN Suatu latihan untuk penguatan otot daerah panggul

TUJUAN Untuk mengatasi masalah stress inkontinensia

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Ruangan yang nyaman dengan bed dan kursi
2. Handsehoen
3. pispot
PERSIAPAN
4. Urinal
5. Tissue
6. Bengkok.
PROSEDUR KERJA 1. Memberi salam kepada pasien
2. Memberi penjelasan tindakan apa yang akan dilakukan
3. Memberitahukan pasien untuk tidur atau duduk
4. Memberi penjelasan dan aba-aba kepada pasien
5. Masukkan jari kevagina untuk perempuan dan ice rectum
untuk laki-laki
6. Lakukan seperti saat buang air kecil tiba-tiba pancaran
mine
7. Kontraksikan 10 x bitungan atau 10 detik
8. Jadwal latihan pagi 1 5X, sore 1 5X, malam 1 5x.
9. Mengobservasi respon pasien selama latihan
10. Memberi informasi kepada pasien bahwa : bila dilakukan
setiap hari selama 2 minggu berturut turut maka akan
terjadi perubahan yang sangat besar dengan angka
keberhasilan 10% s/d 94%
11. Melakukan pendokumentasian pada catatan perawatan

UNIT TERKAIT Instalasi pelayanan dan kebidanan

PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN SYOK


HIPOVOLEMIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu keadaan syok yang diakibatkan oleh ketidak


seimbangan antara pembuluh darah dan isinya yang
PENGERTIAN
mengakibatkan perfusi jaringan tidak adekat

Memberi pertolongan yang cepat dan tepat dan berbagai


TUJUAN Etiologi

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
1. O2
2. Ambu bag
3. Cairan Cristaloid
4. Abocath 2 buah sesuai ukuran
5. Blood infusion 22 buah atau sesuai indikasi
PERSIAPAN
6. Obat-obatan emergency ( adrenalin, dopanin,
dobutamin, furosemid)
7. Intubasi set
8. Masker 02

PROSEDUR KERJA
1. Memberikan Posisi pasien trendelenburg ( kepala
lebih rendah dan kaki
2. Bebaskan jalan nafas k/p tracheal intubasi
3. Berikan o2 masker 3 — 5 liter/menit atau sesuai
indikasi
4. Beri IVFD RL/Assering 2 line yaitu 4 — 5 x jumlah
perluaran, cairan keluar sebagai cairan dasar
5. Kolaborasi pemberian darah apabila pasien
pendarahan >20% volume cairan tubuh
6. Monitor cairan keluar
7. Monitoring kebutuhan cairan dengan CVD

PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN SYOK


HIPOVOLEMIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

8. Obs vital sign setiap 15” pada kondisi beium stabil


selanjutnya setiap jam
9. Siapkan obat-obatan inotropik apabila setelah
diberikan cairan cukup tidak ada peningkatan perfusi
yaitu adrenalin, dopamin, noor adrenalin Monitor onchi
setiap lodding 500cc
10. Lakukan pemeriksaan ECG, lab (elektrolit, AGD)
PROSEDUR KERJA
thom foto untuk memonitor adanya oedem paru
(kolaboratif)
11. Lanjutkan teraphi depenitif sesuai penyebab syok
hypovolemik sesuai program dokter
12. Melakukan pendokumentasian pada catatan
perawatan

UNIT TERKAIT Semua Instalasi/Unit Pelayanan


PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN SYOK
ANAFILAKTIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PENGERTIAN Suatu keadaan syok akibat reaksi antigen antibodi oleh berbagai
etiologi
TUJUAN Untuk memberikan pertolongan yang cepat dan tepat
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
KEBIJAKAN tahun 2013
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun 2013
1. 02
2. Infus set, abocath, plaster
3. Cairan infus, RL, NaCI 0.9 %, Dextran 70
4. Epinephrin (adrenalin) 1: 1000
5. Depenhidramin 50 mg
6. Amynophylin injeksi
PERSIAPAN 7. Spuit
8. Dexamethason
9. Ambubag
10. Set Tracheotomi
11. Set intubasi
12. EKG, Monitor, tensimeter
1. Bebaskan jalan nafas
2. Beri 02 dengan face mask 5-8 liter/menit
3. Pasang infus NaCI 0.9 %/RL atau Dextran 70
4. Bila tidak ada dokter berikan:
- Epinefrin/adrenalin 1:1000 0.3-0.6 mg second/mnt diulang
setiap 15-20 mnt sesuai dengan kebutuhan
- Bila terjadi rejatan anafilatik berikan larutan epinefrin 1:
PROSEDUR KERJA
1000 sebanyak 10 cc IV pelan-pelan selama 5-10 mnt
5. Kolaborasi aminofilin 0.45 mg/kg/jam atau 4-7 mg/kg selama
15-29 mnt
6. Lakukan EKG, elektrolit darah, AGD
7. Monitor vital sign antara 15 menit
8. Pasang monitor EKG, bila ada
9. Melakukan pendokumentasian dengan tepat catatan perawat

UNIT TERKAIT Semua Instalasi / Unit Pelayanan


PENATALAKSANAAN PASIEN SYOK
KARDIOGENIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PENGERTIAN Suatu keadaan syok akibat kegagalan kerja jantung


TUJUAN Memberikan pertolongan cepat dan tepat
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
1. Ruang resusitasi Iengkap
2. DC Syok
3. EKG Monitor
4. Infus set, abocath, plester
PERSIAPAN
5. Cairan infuse Dex 5%, Dextran 40, RL
6. Morphin, dopamine, norephineprin, furosemid
7. Tensister

1. Bebaskan jalan nafas buka pakaian penderita


dengan pasien ditidurkan pada tempat yang datar dan
keras
2. Beri 02, 5-8 liter permenit dengan fase masker
3. Pasang infus dex 5% atau bila ada dextran 40, 28
tetes/ menit atau RL 28 tetes/ menit
4. Kolaborasi pemberian obat :
 Morphin 4—8 mg intervena
 Dopamin 2— 15 mic gram/kg/menit
 Norephinephrin 2 — 20 mic gram/kg/menit
PROSEDUR KERJA  Doatamin 2,5 — 10 mic gram/kg/menit
 Furosemid 40 — 80 mg atau asam atakrinik
sony (bila ada bendungan paru)
5. Lakukan pemeriksaan penunjang EKG, eletrolit,
AGD, Thorax foto
6. Monitor vital sign masing-masing 5 menit sampai
stabil selanjutnya bertahap 15 menit — 30 menit — 1
jam
7. Melakukan pendokumentasian pada catatan
perawatan

UNIT TERKAIT Semua Unit/Instalasi Pelayanan


PENATALAKSANAAN PASIEN SYOK
CARDIAC ARREST

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSU Theotokos
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu cara untuk melakukan pertolongan penyelamatan


PENGERTIAN
pertama bila pasien tiba-tiba henti nafas jantung
Dapat melakukan pertolongan secara tepat dan benar
TUJUAN
sesuai indikasi pada pasien henti nafas jantung
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
1. Bed plank
2. Ambubag
PERSIAPAN 3. O2/ masker 02
4. Obat-obatan emergency ( adrenalin, Bic. Nat, Dopant
Dobutamin)
1. Tepuk, cubit, rangsang, nyeri, setrum untuk menilai
kesadaran
2. Lihat, dengar, rasakan, nafas pasien
3. Pasien tidak bernafas lakukan bantuan 2 x dengan
ambubag yang disambungkan dengan 02
4. Cek nadi karotis
5. Bila tidak adanya denyut nadi, lakukan RJP, dengan
posisi tangan 3 jari diatas Px dengan posisi tangan
tegak lurus dengan membentuk sudut 90, atau pada
PROSEDUR KERJA anak dengan satu tangan dan dengan jari pada bayi
dengan frekwensi 1 penolong 15 : 2, 2 penolong 5:1.
dengan kecepatan sesuai irama jantung
6. Lakukan evaluasi nadi karotis : 4 periode untuk satu
penolong, 10 periode untuk 2 penolong
7. BiIa respon (+) lanjutkan sampai mendapat thergin
lebih lanjut
8. Bila respon (-) RJP diulang selama 30menit
9. Bila tidak ada respon petolongan diberhentikan
10. Lakukan pendokumentasian dengan benar
UNIT TERKAIT Semua Unit/Instalasi Pelayanan.
PENATALAKSANAAN PASIEN
DENGAN VENTRIKEL FIBRILASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu tindakan yang dilakukan pada penderita yang mengalami


PENGERTIAN ventikel fibrilasi dengan cara memberikan aliran listrik asinkoniise

Memberikan tindakan yang cepat dan tepat pada pasien ventrikel


TUJUAN fibrilasi dengan DC shock sehingga kontraksi jantung kembali
keirama sinus.

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
KEBIJAKAN tahun 2013
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013

1. EKG Monitor
2. Defibrilator
3. Jelly
4. Lead EKG / Eleesonde
PERSIAPAN 5. Ambubag
6. Set intubasi
7. O2 Nasal/mask
8. Adrenalin, SA, Xylocain, Dopamin, Dobutamin,
Noradrinalin, dan trolleyemergency.

1. Perhatikan gambaran pada monitor EKG ( kemungkinan


salah Intpretasi atau extrude lepas)
2. Lakukan record EKG bila yakin ventrikan febrilasi beri 02
mask 5-8 liter
3. Segera panggil teman untuk pertolongan minimal 2 orang
4. Siapkan alat defibrillator, lakukan cardiac tumb bila alat
belum siap lanjutkan dengan RJP
5. Bila ventrilcal vibrilasi membandel segera defibrilasi
PROSEDUR
 Beri jellly yang cukup kedua paddle
KERJA
 Hidupkan power on defebrilator dan pastikan
dalam pasien ansinkronise
PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN VENTRIKEL
FIBRILASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

 Setel energi sesuai dengan keadaan pasien :


dewasa 200- 300 joule atau 4-5 joule/ Kg berat
badan, anak anak 1-2 jaule/Kg berat badan
 Letakkan pedle sesuai aksis jantung pedel /
diletakkan, pada inter kosta 2,3 kanan sternum,
Pedel II pada interkostal 5 media sebelah kiri
sternum.
 Pastikan tidak ada kontak orang dengan
pasien/ bed
 Tekan knop padle secara bersama-sama dan
deflulasi akan memberikan kejutan kontraksi pada
PROSEDUR KERJA jantung
6. Segera nilai EKG monitor jika masih VF Defibrilasi
bisa diulang dengan menaikkan energi.
7. Segera lakukan kolaborasi dengan dokter untuk
terapi
8. Siapkan obat-obat emergensi dekat pasien.
9. Lakukan tindakan delegatif sesuai intruksi
10. Observasi vital sign tekanan darah setiap 5- 10 menit
pada pase emergency sampai stabil atau irama sinus
11. Lakukan dokumentasi setiap respon dan tindakan
dengan benar

Rontgen
UNIT TERKAIT
PENANGANAN INFARK MIOKARD INFARK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Penyakit jantung yang ditandai dengan nyeri dada khas,


keringat dingin diperkuat dengan adanya gambaran EKG ST
PENGERTIAN
elevasi dan atau kelainan enzim jantung

Agar pasien yang mengalami IMA dapat diselamatkan


TUJUAN
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Dilakukan path pasien dengan keluhan nyeri dada lebih
dan 20 mnt
PERSIAPAN 2. ST elevasi > 0,1 mv pada sekurang-kurangnya 2
sandapan usia < 70 tahun

1. Petugas menggunakan alat pelindung (masker,


sarung tangan)
2. Penderita dilayani sesuai dengan prosedur layanan
unit gawat darurat
3. Baringkan dengan posisi semi fowler
4. Berikan 02 4ltr/nmt
PROSEDUR KERJA 5. Pasang EKG monitor
6. Pasang infuse
7. Ambil sample darah untuk pemeriksaan enzim jantung
8. Kolaborasi dengan team medis unuk pemberian
acetosal 160 - 325 mg/oral
9. Siapkan ICU

UNIT TERKAIT Perawat, dokter


PENATALAKSANAAN PASIEN CEDERA KEPALA
DENGAN GANGGUAN KESADARAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu cara untuk melakukan pertolongan pertama pada


PENGERTIAN pasien yang mengalami trauma kepala dari berbagai etiologi
dengan gangguan kesadaran
TUJUAN Memberikan pertolongan secara tepat dan cepat
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. O2
2. Set intubasi
3. Suction
PERSIAPAN
4. Uropharygeal tube
5. Masker 02
6. Collar brace
1. Kaji tingkat kesadaran kualitas dan kwantitas
2. Bebaskan jalan nafas
3. Berikan O2, 6-12 liter dengan rebreathing mask atau
5-8 liter dengan O2 mask
4. Pasang collar brace
5. Berikan posisi miring, cegah head down
6. Pasang Infus RL dengan blood infusion
7. Ambil sample darah lengkap
8. Observasi ketat perkembangan kesadaran tiap 10-
PROSEDUR KERJA
l5menit
9. Memasang kateter pada pasien kesadaran memburuk
/tidak sadar
10. Mengobservasi intake dan output kalau perlu
kolaborasi pemasangan CVP
11. Melakukan kolaborasi dan delegatif untuk penaganan
dan therapi lebih lanjut
12. Melakukan pendokumentasian terhadap tindakan dan
respon pasien
1. Laboratorium
UNIT TERKAIT
2. Rontgen
PENATALAKSANAAN PASIEN KERACUNAN BAHAN
NON KOROSIF SEPERTI MAKANAN, OBAT-OBATAN
ATAU ZAT KIMIA (BAYGONE)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu cara untuk menagani pasien yang menderita


PENGERTIAN gangguan setelah menelan makanan, obat-obatan / zat

1. Mencegah pemaparan racun yang lebih jauh


TUJUAN
2. Menghindari agar petugas tidak ikut terpapar
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Air minum
2. Norit
3. Maag slang
4. Spuit 50cc 1100 cc
PERSIAPAN
5. Ember
6. Spuit 3cc, 10cc dan 20cc
7. Obat-obatan (SA, MgSO4)

1. Upayakan pasien muntah dengan melakukan


rangsangan
2. Pasang maag slang sesuai kebutuhan
3. Lakukan pencucian lambung sehingga bau
makanan, obat-obatan atau zat yang ditelan hilang
4. Berikan norit 10 tablet dihaluskan, berikan MgSO430
gram + Norit
PROSEDUR KERJA
5. Bila pupil pin poin kolaborasi untuk pemberian SA 10
sampul IV bolus selanjutnya 05 mg tiap 5 merit sampai
pupil diatasi
6. Monitor vital sign
7. Lakukan pendokumentasian lengkap dan benar serta
nama terang dan tanda tangan

UNIT TERKAIT Psikolog/psikiater


PENATALAKSANAAN PASIEN KERACUNAN BAHAN
KOROSIF

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Keracunan yang disebabkan oleh bahan-bahan seperti


PENGERTIAN bensin, minyak tanah, porset, asam/basa kuat

1. Mencegah keadaan yang lebih lanjut


TUJUAN 2. Menghindari kesalahan prosedur tindakan

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
1. Air minum
2. Susu cair
PERSIAPAN 3. Alat-alat minum
4. Ember

1. Memberikan inform consent


2. Observasi vital sign
3. Memberi minum susu sebanyak-banyaknya
4. Beri minum air sebanyak-banyaknya
5. Cari informasi mengapa hal tersebut bisa terjadi
PROSEDUR KERJA 6. Memberikan konseling
7. Bila paisen dipulangkan berikan penjelasan kepada
keluarga agar hal tersebut tidak terulang lagi
8. Melakukan pendokumentasian lengkap dan benar
serta nama terang dan tanda tangan

UNIT TERKAIT Psikolog/psikiater


PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN SEPSIS
PUERPERALIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu tatanan asuhan kebidanan yang dilakukän pada post


PENGERTIAN
partum yang mengalami infeksi puerperalis

1. Mencegah terjadinya septik syok


TUJUAN 2. pasien mendapat penaganan yang cepat dan tepat
3. Menurunkan AKI oleh karena sepsis

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Tensimeter, stestokop, thermometer
2. Tempat tidur dengari block dikepala
3. Infus set, abocath, standard infuse
4. 02
5. Cairan infus
PERSIAPAN 6. Obat-obatan Dexamethason, Xylo, Deladry Dopamin,
Adrenalin
7. Poly catheter dan urinbag
8. Bengkok
9. Alat-alat TV
10. Meja ginekologi
1. Melakukan infomed consent
2. Mencuci tangan
PROSEDUR KERJA 3. Memakai APD
4. Menyiapkan pasien dengan
flower posisi
5. Melakukan pengkajian

 Anamnesia
 Pemeriksaan umum
(tekanan darah, nadi respirasi, suhu) inspeksi palpasi,
auskultasi, perkusi
PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN SEPSIS
PUERPERALIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

6. Melakukan kolaborasi dengan


dokter
 Memasang infuse
 Pemeriksaan laboratorium
(DL, UL, BUN SC, LFT, BT, CT)
 Pemeriksaan vagina
toucher
 Therapi
 Konsultasi kebagian lain
PROSEDUR KERJA
13. Memasang dower kateter sesuai dengan program
14. Memantau intake dan output
15. Mengukur Vital sign, kesadaran setiap 30 menit
16. Membantu pemenuhan kebutuhan sehari hari
17. Membereskan alat-alat
18. Melakukan pendokumentasian dengan lengkap dan
benar serta nama terang dan tanda tangan
19. Menyiapkan pasien pindah ruangan sesuai dengan
prosedur

1. laboratorium
2. Penyakit dalam
UNIT TERKAIT
3. Unit radiologi
PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN ASPHYXIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
25 Nov 2013
OPERASIONAL

PENGERTIAN Bayi baru lahir yang tidak dapat bernafas secara spontan

1. Agar bayi mendapat pertolongan secara cepat tepat


TUJUAN 2. Menurunkan mobiditas akibat asphyxia
3. mencegah kecacatan dikemudian hari
4. Menurunkan angka kematian bayi
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013

1. Meja pemanas (radiant heater).


2. handuk bersih dan hangat
3. O2 dengan masker
4. Ambubag I intubasi set
5. Sarungtangan
PERSIAPAN 6. Stetoskop, thermometer
7. Slym zuiger
8. Obat-obatan emergency adrenalin
9. Alat-alat infuse
10. Alat-alat tulis
11.APD(Alatpelindung)

1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan
PROSEDUR KERJA 3. Menilai bayi segera setelah lahir ( sebelum pertama nilai
APGAR) dan mengeringkan bayi dengan handuk bersih
hangat.
4. Bila bayi tidak bernafas, tangis lemah, warna kulit
melakukan hal-hal sebagai berikut :

Membaringkan bayi terlentang pada perilaku yang datar
dengan dongak kepala topang dagu
PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN ASPHYXIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
25 Nov 2013
OPERASIONAL


Menghisap hidung dan mulut bayi secara hati-hati

Memberikan stimulus taktil dengan lembut

Menilai ulang keadaan bayi dan bila bayi bernafas normal,
lanjutkan perawatan seperti bayi baru lahir normal

Bila bayi tetap tidak bernafas, petugas melakukan
pertolongan dengan ventilasi
PROSEDUR KERJA 
Mengamati bayi selama 5 menit dan bila pernafasan normal,
petugas melakukan perawatan seperti bayi baru lahir
5. Mengobservasi warna kulit, pernafasan dan denyut nadi
selama 2 jam
6. Mengukur suhu setiap 1 jam hingga normal (36.5° C —
37.5° C)
7. Menjalankan tindakan delegatif
8. Melakukan pendokumentasian lengkap dan benar
9. Memberi informasi pada keluarga
10. Membereskan alat-alat
11. Mencuci tangan

1. Laboratorium
UNIT TERKAIT 2. Rontgen
3. Anestesi
PENANGANAN PASIEN KEJANG DEMAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PENGERTIAN
Kejang yang terjadi akibat adanya kenaikan suhu tubuh
yang disebabkan oleh adanya suatu proses extrakranium

TUJUAN 1. Mencegah terjadinya kejang berulang


2. Meminimalisir cedera akibat kejang
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013

1. Petugas menggunakan alat


pelindung
2. Mengatur posisi pasien (cegah
pasien terbentur dengan benda-benda sekitar)
3. Berikan O2
PROSEDUR KERJA
4. Memasang sudip lidah
5. Memasang infus
6. Memberikan obat-obatan sesuai
indikasi
7. Mengukur tanda-tanda vital

UNIT TERKAIT Perawat, dokter


PENATALAKSANAAN KEGAWATAN PASIEN
DIABETES MILLITUS (DM)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu cara yang dilakukan untuk menangani pasien yang


PENGERTIAN mengalami keadaan darurat dengan riwayat DM yang
ditandai oleh kesadaran menurun

1. Memberikan penaganan yang cepat dan tepat


TUJUAN
2. Mengendalikan kadar gula secara cepat

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di RSU
Theotokos tahun 2013

1. Setiap pasien yang


datang dengan kesadaran menurun dengan riwayat
DM dianggap sebagai pasien hipoglikemia
INDIKASI
2. Pertolongan pertarna
dan pengendalian awal gula darah dapat dilakukan
oleh perawat berpengalaman

1. Dex5%/10%
2. Glukosa4O%
3. Infus set
4. Abocath
5. O2
6. NaCl
7. Uropharengial tube
PERSIAPAN
8. Infusion purnp
9. Syringe pump
PENATALAKSANAAN KEGAWATAN PASIEN
DIABETES MILLITUS (DM)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

1. Mempertahankan jalan nafas


tetap paten
 Kepala extensi
 Pasang uro pharengial
tube
 K/p lakukan suction
2. Beri oksigen 5-8 liter dengan
face mask
3. Pasang infuse Dex 5% 28
tts/menit
4. Mengambil darah untuk cek
BS Cyto
PROSEDUR KERJA
Berikan glucose 40 % bolus IV 2 fles (50cc)
5. Konfirmasi hasil BS
 Bila BS 100 mg ulangi
bolus glucose 40 % 1 amp IV
 Bila BS 300 mg
lakukan kaloborasi delegatif untuk dilakukan scale
6. Kaloborasi dengan dokter
program pengecekan guna darah selanjutnya
7. Melakukan Observasi ketat
setiap 30 menit sampai kesadaran kembali
8. Melakukan pendokumentasian
terhadap tindakan dan respon pasien secara benar

UNIT TERKAIT Semua Uit/Instalasi Pelayanan


MENERIMA PASIEN DENGAN KEDARURATAN PSIKIATRI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu kegiatan menerima pasien baru dengan gangguan atau


PENGERTIAN perubahan perilaku alam pikir atau alam perasaan yang muncul
secara tiba-tiba, untuk mendapat pertolongan segera
Untuk menghindari ancaman integritas fisik atau psikis terhadap
TUJUAN diri pasien atau orang lain maupun ancaman integritas social
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
KEBIJAKAN tahun 2013
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun 2013
Dilakukan pada pasien dengan :
1. Perilaku bunuh din
PERSIAPAN 2. Ganas menyerang/violence
3. Panik
1. Petugas menggunakan alat
pelindung diri
2. Mendampingi pasien saat dilakukan
pemeriksaan
3. Melakukan orientasi minimal dengan
memanggil nama pasien dan menyebut nama perawat
4. Meminta kepada pasien untuk
mencoba mengendalikan diri dengan kata-kata sederhana dan
mudah dimengerti
5. Mengajak pasien ketempat tenang
dan memotivasi untuk mengungkapkan perasaannya secara
verbal
6. Libatkan keluarga pasien secara
langsung dan melakukan komunikasi pertama kali
PROSEDUR KERJA 7. Pasien gaduh gelisah tidak dapat
dikendalikan, petugas dipaksa melakukan pengekangan
8. Memegang tangan kanan dan kin
selanjutnya disilangkan didepan dada
9. Membimbing pasien ke tempat yang
sudah di sediakan atau bila gaduh bisa dipasang jaket
pengaman
10. Bila pasien tetap meronta ikat pasien
di tempat tidur yang sudah di sediakan
11. Mengobservasi pasien sebelum dan
sesudah melakukan tindakan
12. Melaksanakan program pengobatan
13. Mencatat semua tindakan yang telah
dilakukan
UNIT TERKAIT Perawat, dokter
PENATALAKSANAAN PASIEN NGAMUK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PENGERTIAN Pasien ngamuk akibat kejiwaan yang terganggu yang


dapat membahayakan orang lain
1. Mencegah bahaya terhadap orang lain
TUJUAN 2. Meminimalkan cedera
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di RSU
Theotokos tahun 2013
PERSIAPAN Alat pengangkat
1. Jauhkan pasien dan benda-
benda yang dapat membahayakan seperti pisau,
gunting atau tongkat
2. Upayakan mengiring pasien
ketempat yang aman
3. Laporkan kepada petugas
keamanan
4. Libatkan keluarga yang tidak
dibenci oleh pasien
5. Lakukan restrain yang benar
PROSEDUR KERJA jika pasien cenderung membahayakan diri sendiri dan
orang lain, gunakan ikatan yang kuat tapi lembut
( pengikat khusus)
6. Lakukan komunikasi / berikan
informasi pada pasien atau keluarga tentang
pelaksanaan restrain
7. Kolaborasi dan delegasi untuk
penanganan dan therapi selanjutnya
8. Melakukan pendokumentasian
terhadap tindakan respon pasien yang benar
UNIT TERKAIT Petugas piket, Perawat
PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu cara yang digunakan untuk menangani apabila


PENGERTIAN petugas tertusuk jarum/benda tajam mulai pertolongan
pertama sampai lanjutan
1. Agar petugas dapat melakukan
tindakan yang tepat dan benar bila tertusuk jarum / benda
TUJUAN tajam
2. Mencegah terinfeksi kuman /virus
infeksius
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Sabun
PERSIAPAN 2. Plester kedap air
3. Anti septic
PROSEDUR KERJA 1. Keluarkan darah dengan memijit
luka pada setiap tusukan
2. Cuci tangan dengan sabun cair
3. Bersihkan atau bilas luka dengan
sabun bersih mengalir
4. Berikan antiseptik
5. Tutup luka dengan plester kedap
air
6. Menentukan jenis paparan (staus
HIV, hepatitis)
7. Melakukan pemeriksaan pada
sumber paparan (status HIV, hepatitis) yang sebelumnya
dilakukan konseling sesuai prosedur pemeriksaan
8. Lakukan pemeriksaan serologis
pada petugas kesehatan jika sumber yang paparan
dinyatakan positif infeksi dengan sebelumnya melakukan
konseling sesuai prosedur pemeriksaan
9. Bila hasil pemeriksaan petugas
paparan dinyatakan negatif maka dilakukan pemeriksaan
ulang pada minggu VI, minggu XII dan bulan IV
10. Bila hasil pemeriksaan petugas
terpapar dinyatakan positif maka dilakukan penanganan
lebih lanjut sesuai rekomendasi tim K3RS
UNIT TERKAIT K3RS

PENATALAKSANAAN KEDARURATAN PASIEN


LUKA BAKAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PENGERTIAN Suatu cara melakukan pertolongan pertama pada pasien


dari berbagai etiologi dan tingkatan / derajat.
1. Memberikan pertolongan cepat dan tepat
TUJUAN 2. Menentukan derajat luka bakar
3. Memberikan resusitasi cairan sesuai indikasi
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
1. O2
2. Uropharingeal tube
3. Face mask
4. Set intubasi
PERSIAPAN 5. Infus set 2 buah
6.Abbocath 2 buah
7. Cairan cristaloid (RL, NaCl, Asering)
8. Obat-obatan emergency
9. Analgetik ( phetidin, novalgin, thoradol)
PROSEDUR KERJA 1. Bebaskan jalan nafas kalau
perlu pasang uropharingeal tube, intubasi, tracheotomy
/ mini tracheotomy
2. Kaji tingkat kesadaran pasien
3. Lakukan pendinginan dengan
air dingin bersih / Nacl
4. Kaji derajat kegawatan luka
bakar dan presentase luka dengan rumas rule on nine
 Luka bakar minor
 Dewasa < 15%,
anak < 10% pada derajat ll
 < 2% pada
derajat 111
 Tidak ada
riwayat penyakit kronis
 Tidak ada
gangguan pernafasan

PENATALAKSANAAN KEDARURATAN PASIEN


LUKA BAKAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PROSEDUR KERJA  Luka bakar mayor


 Dewasa 15-
25%,anak 10-20% derajat 11
 2-10% pada
derajat 111
 Mengenai
Wajah, tangan, kaki , perinium
 Ada kerusakan
saluran pemafasan
 Ada penyakit
kronis
 Disebabkan
oleh listrik
 Luka bakar gawat
 Dewasa > 25%,
anak > 20% derajat 1l
 > 10% pada
derajat lll
 Usia dibawah
18 tahun diatas 45 tahun
 Mengenai
kepala, ekstremitas dan genetalia
5. Memasang infus dengan blood
infus 2 line
6. Lakukan resusitasi cairan pada
pasien dengan kegawatan mayor dan gawat, dengan
menggunakan rumus cairan baxteter 4cc X BB X luas
LB diberikan V2 bagian pada 16 jam II
7. Pasang dower kateter
8. Obsepasi ketat intake dan
output, pertahankan urine 1-2 cc/Kg berat badan/jam
9. Periksa lab (AOD,
Electrolit,BUN SC, DL)
10. Kaloborasi dan delegatif dari
therapy lebih lanjut terutama dalam pemberian
analgetik (petidin) dan debridenent.
11. Kaji pemenuhan kebutuhan
nutrisi kalau perlu pasang NOT untuk nutrisi adekuat.
12. Lakukan perawatan pada
ruangan khusus luka bakar
13. Melakukan pendokumentasian
terhadap tindakan dan respon pasien dengan benar.

1. Laboratorium
UNIT TERKAIT 2. Rontgen
3. Semua Unit/Instalasi Pelayanan
PENATALAKSANAAN PASIEN APNOE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu cara untuk menangani pasien dengan henti nafas


PENGERTIAN
yang disebabkan oleh berbagai etiolagi.

Memberikan pertolongan cepat melalui oksigenasi


TUJUAN
adekuat

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di RSU
Theotokos tahun 2013
Dilakukan oleh perawat berpengalaman yang terdekat
PERSIAPAN dengan pasien dan mempunyai kompetensi untuk
memberikan bantuan nafas

1. Indikasi pasien masuk ke ICU berdasarkan


Prioritas / Derajat Ke Kritisan Pasien:
2. Pasien sakit kritis, pasien tidak stabil yang
memerlukan terapi intensif, gagal napas berat, pasca
bedah jantung
3. Pasien yang memerlukan pemantauan intensif
PROSEDUR KERJA invasif atau noninvasif sehingga komplikasi berat
dapat di hindarkan atau dikurangi
4. Pasien yang memerlukan terapi intensif untuk
mengatasi komplikasi-komplikasi akut, sekalipun
manfaat 1CU ini sedikit ( contoh : pasien dengan
tumor ganas metastasis dengan komplikasi infeksi,
tamponade jantung, sumbatan jalan napas).

UNIT TERKAIT Dokter dan perawat


PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN KEGAWATAN
EFEK ANASTESI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu tindakan cepat dan tepat yang dilakukan pada


PENGERTIAN pasien setelah dilakukan anasthesi selama durasi operasi
sampai 6 jam post anasthesi
Untuk dapat melakukan tindakan tepat dan benar
TUJUAN terhadap perubahan yang terjadi akibat efek anasthesi
seperti, cardiac arrest, obstruksi jalan nafas , kesakitan
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di RSU
Theotokos tahun 2013
1. Oksigen
PERSIAPAN 2. Trolly emergency
3. suction
1. Melakukan tindakan yang cepat dan tepat sesuai
dengan respon yang timbul.
2. Kaji penyebab obstruksi / pikirkan lidah jatuh
kebelakang benda asing, muntahan atau cairan
berlebih
3. Bebaskan jalan nafas sesuai penyebab obstruksi
4. Henti nafas:
a. lakukan pembebasan airway
b. beri nafas buatan
PROSEDUR KERJA c. beri 02 5-8 liter
5. Melakukan observasi ketat terhadap kondisi
pasien setiap 15 menit selama 6 jam
6. Memberi informasi pada pasien dan keluarga
terhadap kondisi dan hal-hal yang tidak boleh
dilakukan
7. Identifikasi setiap perubahan respon ( tanda
obstruksi jalan nafas, henti nafas, henti jantung, syok,
dan kesakitan)
8. Pendokumentasian tindakan dan respon pasien
UNIT TERKAIT OK. ICU.IGD
PENATALAKSANAAN KEGAWAT DARURATAN
PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu cara yang digunakan untuk menangani pasien


PENGERTIAN dalam keadaan gawat darurat yang menderita penyakit
menular

1. Mencegah penularan penyakit


dan penderita ke orang sehat (petugas dan pasien
lain)
TUJUAN 2. Memudahkan pengelolaan
bahan dan alat habis pakai pasien
3. Meningkatkan kewaspadaan
petugas
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di RSU
Theotokos tahun 2013

1. Alat proteksi : schort, masker,


topi, sepatu boat, kaca mata, handschon rumah
tangga, hanschon disposable
2. Alat penampung bahan
PERSIAPAN
infeksius dalam kondisi tertutup dan tak mudah
tembus
3. Larutan desinfektan (klorin
lysol)

PROSEDUR KERJA

Melakukan pengelolaan bahan dan alat habis pakai


sesuai jenis kencenderungan penularan
a. Alat habis pakai diposible dibuang pada
tempat khusus tertutup dan tak mudah tembus (jarum,
pisau, dan lain- lain)
b. Cairan tubuh seperti darah, muntahan,
berak ditempat pada tempat tertutup yang sebelumnya
diberikan Lysol
PENATALAKSANAAN KEGAWAT DARURATAN
PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

c. Bila terjadi dekontaminasi pada alat medis

Dekontaminasi
Rendam 10 menit dengan larutan
klorin 5%

Cuci dan Bilas


(pakai sarung tangan rumah tangga)
hati-hati tertusuk jarum

Metode terbaik MetodeAlternatif


PROSEDUR KERJA

Sterilisasi Rebus 20 Rendam


menit zat kimia
setelah air 20 menit
mendidih

 Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga


tentang cara penularan dan pencegahan penularan
 Menginformasikan pada setiap orang / petugas yang
merawat pasien bahwa pasien tersebut menular dan
kepada petugas mengelola sampah medis
 Melakukan pendokumentasian terhadap semua
tindakan yang dilakukan, pengisian form untuk pasien
menular, regristrasi khusus menular dengan tepat dan
benar

UNIT TERKAIT Semua Unti/Instalasi Pelayanan


RESUSITASI CAIRAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Pemberian cairan secara cepat dalam waktu tertentu yang


PENGERTIAN diberikan dengan mempertimbangkan penyebab dan
kehilangan cairan pasien

1. Menggantikan kehilangan akut


TUJUAN cairan tubuh
2. Untuk ekspansi cepat dan cairan
intravaskuler dan memperbaiki perfusi jaringan
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
Dilakukan pada pasien dengan syok hipovolemik, syok
PERSIAPAN
hemoragi, luka bakar dan pasien dengan dehidrasi berat
PROSEDUR KERJA

1. Petugas memakai sarung tangan


2. Lakukan penilaian tentang
kondisi pasien
3. Pasang infus dengan cairan
kristaloid
4. Berikan cairan infuse sesuai
dengan kebutuhan
a. Pasien syok hipovoleniik
 berikan ringer
laktat atau normal saline 20 ml/kg bb selama 30-
60 mnt 9 jika repon tidak membaik dosis bisa di
ulangi)
b. Pasien syok hemoragi
boleh diberikan cairan 2-3 lt dalam 10 mnt
c. Pasien dengan luka bakar
 24 jam pertama
berikan 2-4 ml RL/kg bb tiap % luka bakar dengan
cara: setengah dosis diberikan untuk 8 jam
pertama dan setengah dosis berikut 16 jam
kemudian (lika respon membaik turunkan laju
infus secara bertahap)

RESUSITASI CAIRAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

d. Pasien dengan dehidrasi


berat
 Untuk neonatus
dengan berat 2 — 3 kali : 4 jam pertama berikan
25 ml/kg bb/ jam atau 6 tetes/kg bb/mnt bila satu
ml = 15 tetes atau 8 tetes/kg bb/mnt bila satu ml =
20 tetes
 Untuk anak
1bulan sampai 2 tahun dengan berat 3-10kg: 1
jam pertama = 40 ml/kg bb/jam 7 jam kemudian =
PROSEDUR KERJA 12 ml/kg bb/jam
 Untuk anak 2-5
tahun dengan berat 10-15kg : 1 jam pertama = 30
ml/kg bb/jam 7 jam kemudian =10ml /kg bb/jam.
 Untuk anak 5-10
tahun dengan berat badan 15-25 kg: 1 jam
pertama = 20 ml/kg bb/jam 7jam pertama= 10
mI/kg bb/jam
 Untuk anak lebih
dan 10 tahun berikan 20 ml/kg bb/jam pada jam
pertama

Perawat dokter
UNIT TERKAIT
RESUSITASI JANTUNG PARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu tindakan untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan


PENGERTIAN jantung guna kelangsungan hidup pasien
TUJUAN Mengembalikan fungsi jantung dan paru
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
PROSEDUR KERJA 1. Petugas menggunakan alat
pelindung diri (masker, handscoen)
2. Mengecek kesadaran pasien
dengan cara:
a. Memanggil nama
b. Menanyakan keadaannya
c. Menggoyangkan bahu
pasien /mencubit pasien
3. Jika pasien tidak sadar/tidak ada
respon, aktifkan SPGDT
4. Buka jalan nafas dengan “head tilt
chin lift” dan bersihkan jalan nafas dan sumbatan
5. Menilai pernafasan dengan cara
a. Melihat pergerakan
dada/perut
b. Mendengar suara
keluar/masuk udara dan hidung
c. Merasakan adanya udara
dari mulut/hidung dengan pipi atau punggung tangan
6. Jika pasien tidak bernafas, berikan
nafas buatan dengan bag resusitator sebanyak 2 kali secara
perlahan
7. Periksa denyut jantung pasien
dengan cara meraba arteri carotis, jika arterio carotis teraba,
cukup berikan nafas buatan setiap 5 detik sekali
8. Jika arteri carotis tidak teraba
lakukan kombinasi nafas buat dan kompresi jantung luar
dengan perbandingan 15 : 2 dewasa baik 1 atau 2 penolong
dan 31 untuk neonatus
9. Setiap 4 siklus (4 kali kompresi dan
5 kali ventilasi) cek pernafasan
10. Jika nafas tetap belum ada
lanjutkan teknik kombinasi dimulai dengan kompresi jantung
luar.
UNIT TERKAIT Perawat dokter

TINDAKAN INTUBASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Memasukkan pipa trakea kedalam trakea melalui


PENGERTIAN
hidung/mulut
1. Membebaskan jalan nafas
2. Sebagai tindakan awal untuk pemasangan ventilator
3. Mempertahankan pernafasan secara adekuat pada
TUJUAN kegagalan pernafasan
4. Mengurangi “dead space” pada patah beberapa
tulang iga yang menimbulkan “fail chest” /respirasi
paradoxal
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di R RSU Theotokos
tahun 2013
PERSIAPAN Dilakukan pada pasien dengan gagal nafas, retensi sputum,
pemasangan ventilator, pasien koma, perdarahan massif di
rongga mulut
1. Petugas mamakai masker dan
hand schoen
2. Memasang monitor EKG
3. Memberikan obat relaksan dan
sedative
4. Menghisap sekresi sebelum dan
selama tindakan intuba berlangsung
5. Dokter melakukan intubasi
PROSEDUR KERJA 6. Mengisi balon pipa endotrakeal
tube, sesudah dokter melakukan intubasi
7. Melakukan pernafasan buatan
menggunakan air pipa (bagging) sebelum dan sesudah
intubasi pada saat dokter melakukan pemeriksaan
auskultasi
8. Memfiksasi ETT diantara bibir
atas dan lubang hidung
9. Memfiksasi ETT di pipi kiri/kanan

UNIT TERKAIT Perawat, dokter


TINDAKAN DC SHOCK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Memberikan tindakan arus listrik searah pada otot jantung


PENGERTIAN melalui dinding dada dengan menggunakan defibrilator
Menghilangkan aritmia ventrikel yang spesifik pada henti
TUJUAN jantung dan kelainan organic jantung lainnya
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Memberikan sedative atau
analgetik bila perlu
2. Memasang elektrode dan
menyalakan EKG monitor
3. Cek ulang gambaran EKG dan
print gambaran EKG tersebut untuk mencegah kekeliruan
4. Set kebutuhan joule sesuai indiksi
(untuk defibrilasi mulai dengan 150 joule, untuk kardio
versi mulai dengan 50 joule)
5. Pegang paddle 1 dengan tangan
kiri, letakkan pada daerah mid sternum dan paddle 2
PROSEDUR KERJA dengan tangan kanan pada daerah mid axila
6. Sambil mengatur letak kedua
paddle, beri aba-aba agar staff yang lain tidak ada yang
menyentuh pasien ataupun bed pasien
7. Bila terdengar tanda, “ready” dan
mesin debrilator, tekan tombol DC shock dengan jempol
agar arus masuk dengan baik
8. Amati EKG monitor, bila tidak ada
perubahan lanjutkan dengan memberi watt second (joule)
yang lebih tinggi
9. Bila gambaran EKG sudah sinus
dan stabil, hentikan tindakan

UNIT TERKAIT Perawat, dokter


PENANGANAN SYOK HEMORAGIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu keadaan dimana terjadi gangguan perfusi yang


PENGERTIAN
disebabkan karena adanya perdarahan

1. Memulihkan perfusi pada jarinyan


TUJUAN 2. Memulihkan keseimbangan cairan di dalam tubuh
3. Mencegah kematian
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
1. Petugas menggunakan alat
pelindung (kaca mata safety, masker, sarung tangan,
Scot)
2. Airway dan C spain dijamin
aman
3. Breathing dijamin aman, berikan
O2
4. Circulation :
 Infuse 2 lines dengan
jarum no 14/16 RL 1-2 ltr sesuai dengan kebutuhan
atau kelas syok.
 Periksa laboratorium
PROSEDUR KERJA
darah: golongan darah, Rb/Ut, AGD
 Tranfusi specific type atau
golongan O
 Stop sumber perdarahan
 Tidak ada reaksi
dilakukan bedah resusitasi W1U11 menghentikan
perdarahan
5. Pasang monitor EKG
6. Pasang gastric tube
7. Pasang kateter urine dan nilai
produksi urine

Perawat, dokter
UNIT TERKAIT
PENANGANAN PASIEN DENGAN CEDERA KEPALA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu keadaan dimana kepala mengalami cidera akibat


PENGERTIAN
adanya suatu trauma
1. Mencegah kerusakan otak sekunder
TUJUAN
2. Mempertahankan pasien tetap hidup
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
1. Petugas menggunakan alat
pelindung diri ( kaca mata safety, masker dan sarung
tangan)
2. Bersihkan jalan nafas dari
kotoran (darah, secret, muntah) dengan menggunakan
suction
3. Imobillisasi C spain dengan neck
collar
4. Jika tiba-tiba muntah miringkan
dengan menggunakan teknik “Log Roll”
5. Letakkan pasien diatas long
spinal board
6. Bila pasien mengorok pasang
oropharingeal jangan difiksasi
7. Bantu dokter pasang intubasi
(jika ada indikasi)
PROSEDUR KERJA
8. Pertahankan breathing dan
ventilation dengan memakai masker O2 dan berikan O2
100%, diberikan dengan kecepatan 10 — 12 ltr/mnt
9. Monitor sirkulasi dan stop
perdarahan, berikan infus RL 1-2 ltr bila ada tanda-tanda
syok dan gangguan perfüsi,hentikan perdarahan luar
dengan cara balut tekan
10. Periksa tanda lateralisasi dan
nilai GCS nya
11. Pasang polycateter dan viva
naso gastrik bila tidak ada kontraindikasi
12. Selimuti tubuh penderita setelah
diperiksa seluruh tubuhnya jaga jangan sampai
kedinginan
13. Persiapkan pasien untak
persiapan diagnostilc/ foto kepala
UNIT TERKAIT Perawat, dokter
PENANGANAN PENGHENTIAN PERDARAHAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan baik


PENGERTIAN pada kasus bedah maupun non bedah

TUJUAN Mencegah terjadinya syok

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di RSU
Theotokos tahun 2013

PROSEDUR KERJA 1. Mencuci tangan sebelum dan


sesudah melakukan tindakan
2. Petugas menggunakan
masker, sarung tangan dan scort
3. Perawat I
a. Menekan pembuluh
darah proximal dan luka, yang dekat dengan
permukaan kulit dengan menggunakan jari tangan
b. Mengatur posisi dengan
cara meninggikan daerah yang luka
4. Perawat II
a. Mengatur posisi pasien
b. Memakai sarung
tangan kecil
c. Meletakkan kain kasa
steril diatas luka, kemudian ditekan dengan ujung-
ujung jari
d. Meletakkan lagi kain
kasa steril diatas kain kasa yang pertama,
kemudian tekan dengan ujung jari jika perdarahan
masih berlangsung
e. Tindakan ini dapat
dilakukan secara berulang tanpa mengangkat kain
kasa yang sudah ada.
PENANGANAN PENGHENTIAN PERDARAHAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

5. Balut tekan
a. Meletakkan kain kasa
steril diatas luka
b. Memasang perban
balut tekan, kemudian letakkan benda keras
(perban atau kayu balut) diatas luka
c. Membalut luka dengan
menggunakan perban balut tekan
6. Memasang torniquit untuk luka

PROSEDUR KERJA dengan perdarahan yang hebat dan traumatik


amputas
a. Menutup luka ujung
tangkai yang putus dengan menggunakan kain
kasa steril
b. Memasang torniquit
kurang lebih 10 cm proximal luka, kemudian ikatlah
dengan kuat
c. Torniquit harus
dilonggarkan setiap 15 mnt secara periodik

UNIT TERKAIT Semua Unit/Instalasi Perawat


PENANGANAN HEMATOTHORAK MASIF

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Terkumpulnya darah secara cepat sebanyak > 1500 ml di


rongga thorak akibat trauma tajam atau tumpul yang
Pengertian menyebabkan terputusnya arteri intercostalis, pembuluh
darah hilus paru atau robek parenkim paru atau jantung

1. Mengurangi rasa sesak


Tujuan
2. Mempertahankan pasien tetap hidup
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
1. Petugas menggunakan alat pelindung diri (kaca mata
safety, masker, sarung tangan, scort)
2. Bersihkan jalan nafas, control servikal dengan
pemasangan semi rigid cervical collar
3. Berikan oksigenasi 12 ltr/mnt
4. Membantu dr untuk pemasangan chest tube dan
Prosedur kerja WSD
5. Monitor WSD Undulasi, jumlah darah dan bublle
6. Lakukan resusitasi cairan secara simultan
7. Pasang infus RE hangat dengan 2 jalur lumen besar
8. Pasang pulse oximetry
9. Pasang monitor EKG

Unit terkait Perawat, dokter


PENANGANAN FAIL CHEST

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Adanya bagian dari dinding dada kehilangan kontinuitas


dengan dinding dada sisanya (ada bagian yang melayang),
PENGERTIAN
terdapat multiple fraktur iga dengan garis fraktur lebih dan
satu pada satu iga

1. Mengurangi rasa sesak


TUJUAN
2. Mempertahankan pasien tetap bidup

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
1. Petugas menggunakan alat pelindung diri (kaca mata
safety, masker, sarung tangan, scort)
2. Bersihkan jalan nafas, control servikal dengan
pemasangan semi rigid cervical collar
3. Berikan oksigenasi 12 ltr/nmt
4. Membantu dokter untuk pemasangan chest tube dan
PROSEDUR KERJA WSD
5. Monitor WSD undulasi,jumlah darah dan bublle
6. Lakukan resusitasi cairan secara simultan
7. Pasang infus RL hangat dengan 2 jalur lumen besar
8. Pasang pulse oximetry
9. Pasang monitor EKG

UNIT TERKAIT Perawat, dokter


PEMASANGAN NEEDLE THORAKOSINTESIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSU Theotokos
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Memasukkan jarum dengan lumen yang besar ke rongga


PENGERTIAN
paru

1. Mengurangi rasa sesak


2. Mengeluarkan udara dan rongga paru
TUJUAN
3. Mengurangi rasa sakit

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di RSU
Theotokos tahun 2013
1. Petugas menggunakan alat
pelindung
2. Petugas I mengamankan jalan
nafas sambil menjaga cervical
3. Petugas II mendesinfeksi
daerah yang akan di tusuk, yaitu pada daerah dada
yang mengalami tension pneumotorax
4. Melakukan penusukan dengan
menggunakan jarum yang sudah disiapkan
5. Setelah jarum ditusukkan
pada sela iga ke tiga miringkan jarum 30-40 derajat ke
PROSEDUR KERJA arah atas
6. Jika jarum sudah masuk
ditandai oleh suara keluarnya udara mandrin dicabut
dan kateternya ditinggal
7. Tutup ujung IV kateter dengan
klep buatan dan potongan sarung tangan yang telah
diberikan lubang pada ujungnya
8. Fiksasi IV kateter dengan
memberikan plester pada persambungan antara
sarung tangan dan kateter
9. Catat seluruh tindakan yang
sudah dilakukan dan monitor respon pasien

UNIT TERKAIT Perawat, dokter


PEMASANGAN NEEDLE CRICO THYROIDOTOMY

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Menusukkan jarum yang berlumen besar pada membrane


PENGERTIAN cricothiro

1. Membuat jalan nafas


2. Menjaga jalan nafas tetap lancar
TUJUAN
3. Memberikan oksigen

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
1. Petugas menggunakan alat
pelindung diri
2. Tidurkan pasien terlentang
3. Fiksasi trakea path posisi
bagian lateral dekstra dan sinistra
4. Spuit diisi dengan cairan
setengahnya, kemudian IV kateter pasang pada spuit
5. Tusukkan jarum pada membran
crocotiroidea kerah caudal
PROSEDUR KERJA
6. Aspirasi spuit, bila keluar
gelembung udara berarti benar tempat penusukan,
kemudian lepaskan spuit dan mandrin dicabut
7. Hubungkan jarum
cricothyroidotomy dengan jet insuflation untuk
memberikan oksigen
8. Oksigen diberikan dengan
cara, 1 detik ditutup dan 4 detik di buka

UNIT TERKAIT Perawat, dokter


PENANGANAN OPEN PNEUMOTHORAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSU Theotokos
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Defek yang lebar pada dinding dada menyebabkan


terjadinya pneumothorak wound. Diameter > 2/3 diameter
PENGERTIAN
trachea yang terbuka / sucking chest

Menghilangkan sesak nafas dan mempertahankan pasien


TUJUAN agar hidup

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Petugas menggunakan alat
pelindung diri
2. Jaga ABC tetap stabil dan jaga
cervical tetap stabil
3. Tutup defek dengan kasa steril
dan plastik, sampai melewati tepi defek
PROSEDUR KERJA
4. Plester pada tiga sisi saja
5. Kolaborasi dengan dokter untuk
memasang chest tube dan WSD, pemberian 02 8 ltr/mnt,
analgetik bila perlu dan infus RL 2 jalur dengan jarum
yang besar

Perawat, dokter
UNIT TERKAIT
MEMBANTU DOKTER MEMASANG WSD

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Pemasangan drainage dan rongga pleura yang dihubungkan


PENGERTIAN dengan pipa khusus kedalam botol yang berisi air
Mengeluarkan caftan dan udara yang ada dalam rongga pleura
TUJUAN sehingga paru-paru mengembang kembali secara normal
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
Dilakukan pada pasien dengan:
1. Hematothorak
2. Pneumothorak
PERSIAPAN 3. Emphyema
4. Pasca torakotomy
5. Pleural effusion
6. Hemato Pneumothorak
1. Mengatur posisi semi fowler dengan
kedua tangan diletakkan diatas kepala untuk memudahkan
operasi
2. Memberikan kasa dan desinfektan
(antiseptik) untuk desinfeksi bila operator telah memakai
sarung tangan
3. Menutup daerah operasi dengan
doek lubang
4. Memberikan alat anastesi lokal
kepada dokter
5. Memberikan pisau bedah untuk
menoreh kulit
PROSEDUR KERJA 6. Membuat lubang pada sisi dada
dengan menggunakan triocard
7. Pangkal drain WSD diklem,
kemudian ujung drain dimasukkan kedalam lubang dinding
dada yang dibuat kemudian difiksasi
8. Pangkal drain disambung ke botol,
kemudian Hem dibuka
9. Bekerjasama dengan dokter selama
pemasangan WSD, sesuai kebutuhah
10. Mengobservasi tanda-tanda vital
a. Tekanan darah, nadi, pernafasan
b. Undulasi udara dalam botol
c. Adanya gelembung udara saat batuk dan bemafas biasa
UNIT TERKAIT
Perawat, Dokter

PENANGANAN TRAUMA TUMPUL ABDOMEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu keadaaan dimana abdomen mengalami benturan


PENGERTIAN

Mencegah kerusakan lebih lanjut organ di rongga perut


TUJUAN

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di R RSU
Theotokos tahun 2013
PROSEDUR KERJA 1. Petugas
menggunakan alat pelindung diri
2. Pertahank
an jalan nafas tetap terbuka dan immobilisasi C spine
3. Pasien
diberikan 02 6 ltr/mnt
4. Pasang
infus RL hangat dengan menggunakan jarum yang
besar
5. Pasang
gurita jika terjadi perdarahan external
6. Jika ada
organ yang keluar tutup dengan kasa steril yang
lembab
7. Membant
u dokter untuk menyiapkan pasien untuk dilakukan
operasi
8. Monitor
tanda-tanda vital
UNIT TERKAIT Perawat, dokter

PEMASANGAN NECK COLLAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Memasang alat neek collar untuk immobilisasi leher


PENGERTIAN (mempertahankan tulang cervical)

1. Mencegah
pergerakan tulang cervical yang patah
2. Mencegah
TUJUAN
bertambahnya kerusakan tulang cervical dan spinal cord
3. Mengurangi
rasa sakit
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
PERSIAPAN 1. Dilak
ukan pada pasien dengan penurunan kesadaran
2. Dilak
ukan pada pasien dengan jejas daerah klavikula kearah
kranial
3. Dilak
ukan pada pasien dengan multi trauma
4. Dilak
ukan pada pasien dengan trauma biomekanika
5. Dilak
ukan pada pasien dengan patah tulang leher
1. Petugas menggunakan masker handschoen
2. Pegang kepala/lengan cara satu tangan memegang
bagian kanan mulai dan mandibula kearah temporal,
demikian juga bagian sebelah kiri dengan tangan yang
lain dengan cara yang sama
3. Petugas yang lain memasukkan neck collar secara
PROSEDUR KERJA perlahan kebagian belakang leher dengan sedikit
melewati leher
4. Letakkan bagian neck collar yang berlekuk tepat
pada dagu
5. Rekatkan 2 sisi neck collar sama lain
6. Pasang bantal pasir di kedua sisi kepala pasien

UNIT TERKAIT Perawat, dokter


MEMASANG BIDAI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Memasang alat untuk immobilisasi (mempertahankan


PENGERTIAN kedudukan tulang)
1. Mencegah pergerakan tulang yang patah
2. Mencegah pertambahan perlukaan pada patah tulang
TUJUAN 3. Mengurangi rasa sakit
4. Mengistirahatkan daerah patah tulang

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
Dilakukan pada pasien dengan patah tulang terbuka dan
PERSIAPAN
tertutup
1. Petugas
menggunakan masker dan sarung tangan
2. Petugas I
mengangkat daerah yang akan dipasang bidai
3. Petugas II
meletakkan bidai melewati 2 persendian anggota gerak
4. Jumlah dan
ukuran bidai yang dipakai disesuaikan dengan lokasi
patah tulang
5. Petugas I
mempertahankan posisi, sementara petugas II mengikat
PROSEDUR KERJA bidai
6. Pengikatan
tidak boleh terlalu kencang atau terlalu kendor
7. Mengatur
posisi pasien, sesuiakan dengan kondisi luka
8. Pada fraktur
terbuka atau fraktur dengan luka, rawat luka terlebih
dahulu dan tutup luka dengan kasa steril
9. Mencatat
respon dan tindakan yang telah dilakukan pada catatan
perawatan
UNIT TERKAIT Perawat, dokter
MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK
PEMASANGAN GIPS PADA TULANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PENGERTIAN Menyiapkan peralatan dan pasien yang akan dipasang gips


Untuk melakukan fiksasi, reposisi, immobillisasi dan
TUJUAN penyembuhan tulang sesuai dengan yang diharapkan pada
pasien dengan patah tulang terbuka maupun tertutup
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
PROSEDUR KERJA 1. Memindahk
an pasien ke ruangan khusus
2. Memasang
perlak dibawah daerah yang akan di gips
3. Mengisi
ember dengan air secukupnya
4. Membantu
dr pada saat pemasangan gips
a. Meng
atur posisi pasien
b. Meng
angkat daerah yang akan dipasang gips dan posisi
tersebut dipertahankan selama dilakukan tindakan
reposisi
c. Meng
ukur daerah yang akan dipasang gips
d. Mem
asang gips dengan cara:

Masukkan gulungan verban gips kedalam air

Biarkan verban gips di dalam air beberapa saat
sampai gips mengeluarkan gelembung udara

Angkat verban gips dan peras sedikit

Pemasangan pada daerah yang fraktur dengan
posisi gulungan gips terletak disebelah luar

Haluskan gips jika balutan gips dirasa susah cukup

Atur posisi setelah pemasangan
e. Mem
bersihkan areal disekitar pemasangan
f. Melak
ukan obervasi terhadap : respon setelah
tindakan/keluhan pasien, neuro vascular baik
g. Memi
ndahkan pasien dan meja pemasangan gips
h. Menc
atat seluruh tindakan dalam catatan perawatan
UNIT TERKAIT Perawat, dokter

MEMBILAS LAMBUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Membersihkan lambung dengan cara memasukkan air / cairan


PENGERTIAN tertentu ke dalam lambung dan mengeluarkan kembali dengan
menggunakan selang penduga lambung (NOT)
TUJUAN Membersihkan dan mengeluarkan racun/darah dari dalam lambung
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan tahun
KEBIJAKAN 2013
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun 2013
Dilakukan pada pasien dengan keracunan : obat, zat kimia,
PERSIAPAN makanan
Dilakukan pada pasien dengan hematemesis
PROSEDUR KERJA 1. Petugas
memakai pelindung
2. Memasang
perlak dan alas didada pasien
3. Meletakkan
bengkok dibawah dagu pasien
4. Menentukan
panjang selang penduga yang masuk kedalam lambung
5. Memberikan
pelicin pada ujung NOT
6. Menutup NGT
dengan ditekuk/diklem
7. Masukkan NGT
pelan-pelan kedalam lambung melalui hidung. Bagi pasien
sadar dianjurkan untuk menelan pelan-pelan sambil menarik
nafas panjang
8. Meyakinkan
NOT masuk ke dalam lambung dengan cara masukkan ujung
selang NOT ke dalam mangkok yang berisi air dan tidak tampak
gelembung udara dalam air
9. Setelah yakin
NGT masuk ke lambung pasien, posisi diatur miring kiri tanpa
bantal dan letakkan kepala lebih rendah
10. Memasang
corong pada pangkal selang kemudian masukkan air/cairan,
selanjutnya tunggu air keluar dan tampung dalam ember yang
sudah disiapkan
11. Membilas
lambung dilakukan berulang kali sampai air yang keluar
berwarna bening / tidak berbau racun
12. Mengobservasi
tanda-tanda vital pasien
13. Mencatat
semua tindakan yang telah ditentukan
UNIT TERKAIT Perawat, dokter

MERAWAT LUKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu rangkain kegiatan yang meliputi membersihkan,


PENGERTIAN mengobati, menutup dan membalut luka

TUJUAN 1. Mencegah terjadinya infeksi


2. Memberi rasa nyaman pada pasien
3. Membantu penyembuhan primer

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
1. Petugas
mengunakan masker dan sarung tangan
2. Mengatur
posisi pasien sesuai dengan keadan luka
3. Membersihk
an daerah luka dan kotoran, darah kering sebelum luka
dijari
4. Membantu
dokter saat menjahit luka
a. Mend
esinfeksi
b. Mem
berikan anastesi lokal
c. Menc
uci luka dengan 14202 bila terpapar karat besi atau
PROSEDUR KERJA seng dan cuci luka dengan lainnya dengan cara
menekan secara perlahan-lahan
d. Mem
buang jaringan nekrotik
e. Menj
ahit luka
f. Mem
bersihkan sekitar

Menutup luka dengan kain kasa steril sekitarnya
dibersihkan sampai kering

Memfiksasi kasa dengan pleter

Membalut luka dengan verban

UNIT TERKAIT Perawat, dokter


MENYIAPKAN PASIEN UNTUK PEMASANGAN CVP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Memasukkan kateter CVP melalui pembuluh tepi


PENGERTIAN sehingga ujungnya berada di muara atrium kanan

Untuk mengetahui tekanan vena sentral dan menilai


TUJUAN jumlah cairan dalam tubuh

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di RSU
Theotokos tahun 2013
Dilakukan pada pasien dengan:
1. Dehidrasi berat
PERSIAPAN 2. Hipovolemik syok
3. Hypervolemik

1. Mengga
ntung caftan infus pada standar infuse
2. Menemp
elkan manometer CVP pada standar infuse dengan
titik 0 setinggi jantung
3. Mendam
pingi pasien selama pemasangan
4. Tindakan
pemasangan CVP harus oleh dokter
5. Memban
tu dokter selama pemasangan CVP
6. Menyam
PROSEDUR KERJA
bung selang CVP dengan kateter CVP yang telah di
pasang oleh dokter
7. Memberi
zalfdesinfektan pada lubang bekas tusukan CVP
8. Memfiks
asi kateter CVP
9. Menutup
bekas tusukan dengan kateter CVP
10. Memasa
ng plester lebar diatas kain kasa sampai tertutup
seluruhnya
Perawat, dokter
UNIT TERKAIT

MENYIAPKAN PASIEN UNTUK TINDAKAN


PEMBEDAHAN AKUT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu kegiatan untuk mempersiapkan baik jasmani


maupun mental serta peralatan yang akan diperlukan
PENGERTIAN
untuk operasi

1. Menyiapkan pasien agar kooperatif


2. Mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi
TUJUAN
3. Membantu kelancaran pembedahan

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos
tahun 2013
Dilakukan pada pasien yang memerlukan tindakan
PERSIAPAN
pembedahan akut
PROSEDUR KERJA 1. Mengecek
kelengkapan dokumen medik/perawatan, basil
pemeriksaan penunjang, perjanjian operasi
2. Mengganti
baju pasien dengan menggunakan mitella dan tutup
kepala
3. Mengukur:
a. Ten
si
b. Nadi
c. Suh
u
d. Per
nafasan
e. Ting
kat kesadaran
f. Cair
an yang masuk/keluar
4. Mengecek
kelengkapan alat-alat kesehatan dan obat-obat serta
darah yang diperlukan untuk tindakan pembedahan
5. Mengantar
pasien ke kamar bedah bila perlengkapan, petugas
dan kamar bedah sudah siap
6. Peralatan
dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat
semula
UNIT TERKAIT Perawat, dokter

MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK PEMERIKSAAN


RADIODIAGNOSTIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Suatu kegiatan menyiapkan pasien untuk tindakan


PENGERTIAN pemeriksaan diagnostik

1. Membantu kelancaran tindakan


2. Mendapat hasil yang akurat
TUJUAN 3. Menyiapkan pasien kooperatif selama pemeriksaan
berlangsung

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
Dilakukan pada semua pasien yang memerlukan tindakan
PERSIAPAN
diagnostik
PROSEDUR KERJA 1. Non invasive
USS : puasa atau minum banyak sesuai dengan program
pemeriksaan Radiodiagnostik tanpa kontras
2. Invasif dengan
kontras
a. Pasie
n puasa
b. Mena
ndatangani surat persetujuan tindakan medis
c. Mem
bersihkan daerah yang akan dilakukan pemeriksaan
3. Mengantar
pasien ke ruang pemeriksaan
a. Pada saat pemeriksaan
perawat mendampingi pasien
b. Memperhatikan respon
pasien
c. Setelah pemeriksaan pasien
diantar ke tempat semula
4. Memberikan
hasil rontgen kepada dokter

UNIT TERKAIT Perawat, dokter

ALUR PENYELESAIAN MASALAH ETIK PROFESI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2

Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Tata cara upaya dalam menyelesaian masalah etik di


PENGERTIAN pelayanan Keperawatan
1. Mengenal masalah etik keperawatan
2. Memahami alur penyelesaian masalah etik keperawatan
TUJUAN 3. Apabila menjadi pelanggaran, dapat diselesaikan
berdasarkan kode etik dan peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit.
SK Direktur Pemberlakuan kode etik keperawatan/bidan di
KEBIJAKAN RSU Theotokos Tahun 2013
MEKANISME 1. PELANGGARAN RINGAN
Apabila akibat pelanggaran mengganggu privacy dan harga
diri orang lain
Contoh :
- Dikeluhkan Oleh Pasien Karena Judes, Malas,
- Tidak Sopan dengan teman sejawat, Doker dan p[asien
- Tidak Memakai Atribut Yang Ditatapkan RSU Theotokos
- Dan Lain-Lain.

2. PELANGGARAN SEDANG
Apabila akibat pelanggaran mengancam kesehatan dan
merugikan orang lain, profesi dan rumah sakit, tetapi tidak
fatal.
Contoh :
- Pasien kehabisan infuse,
- Salah prosedur tetapi tidak fatal

3. PELANGGARAN BERAT
Apabila akibat pelanggaran mengancam nyawa dan nama
baik orang lain, profesi dan rumah sakit.
Contoh :
- Membocorkan rahasia pasien, sehingga pasien dipecat
dari pekerjaannya.Pasien menjadi cacat atau meninggal
- Menyalah gunakan profesi atau jabatannya untuk
kepentingan pribadi.

ALUR PENYELESAIAN MASALAH ETIK PROFESI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
PROSEDUR
1. Apabila diketahui terjadi pelanggaran etik keperawatan,
maka pelanggar membuat laporan tertulis yang ditujukan
kepada atasan masing-masing.

2. Untuk pelanggaran ringan, penyelesaiaannya langsung


oleh Kepala Ruangan.

3. Untuk pelanggaran sedang, penyelesaiannya oleh


Kepala Bidang Keperawatan berdasarkan laporan dari
kepala Ruangan

4. Untuk pelanggaran berat, penyelesaiannya oleh


Direktur berdasarkan laporan tertulis dari Kepala Bidang
Keperawatan.

5. Setiap terjadi pelanggaran dan telah diselesaikan,


pejabat yang menyelenggarakan wajib membuat laporan
tertulis yang ditujukan kepada pejabat struktural setingkat
lebih tinggi.

6. Penentuan berat ringannya pelanggaran disesuaikan


dengan dampaknya terhadap : nyawa pasien, nama baik
profesi dan rumah sakit.
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan
- Bidang Keperawatan

PENGELOLAAN DAN PENYIMPANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/3
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PENGERTIAN Suatu cara yang digunakan untuk menilai ketidaksesuaian,


kinerja
1. Agar dapat menilai kerja secara obyektif
2. Meningkatkan mutu kerja perawat / bidan
TUJUAN
3. Sebagai dasar pembinaan staf
4. Sebagai system seleksi
SK Direktur Pemberlakuan kode etik keperawatan/bidan di RSU
KEBIJAKAN
Theotokos tahun 2013
1. Anexdotal Note(Buku catatan)
PERSIAPAN
2. Ruangan Khusus
1. Identifikasi penyebab penyimpangan
PROSEDUR KERJA Umum
Penyimpangan oleh karena prosedur tidak jelas dan
keterbatasan alat
Khusus
Oleh karena kelaian pegawai (kurang pengetahuan
dalam menjabarkan peralatan dan kelalaian)
2. Identifikasi tingkat penyimpangan
b. Ringan :
 Kelalaian terhadap status tidak lebih
dari 3 kali
 Tidak menyebabkan kerugian material
 Psikologis bagi pasien, rumah sakit,
segnifikasi.
c. Sedang
 Penyimpangan dan satu standart
lebih dari 3 kali dan kurang dari lima kali-
Menyebabkan kerugian material, dan psikologis
pasien dan RS
 Mendapat komplin langsung dan
pasien dan keluarga baik lisan maupun tertulis
tapi tidak berdampak pada masyarakat luas dan
instansi

PENGELOLAAN DAN PENYIMPANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/3
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PROSEDUR KERJA
d. Berat
 Penyimpangan terhadap satu kali
berakibat fatal merugikan langsung pasien dan
rumah sakit sangat fatal opini masyarakat yang
berdampak buruk, komplin langsung dari pasien,
keluarga, masyarakat instansi yang terlibat.
Komplin berdampak terhadap instansi dan
profesi.
3. Mengelola penyimpangan
a. Penyimpangan Umum:
 Sosialisasikan SPO ( Standar
Operasional)
b. Penyimpangan khusus:
Ringan:
 Beri teguran lisan maksimal 3 kali
yang dilakukan oleh kepala ruangan
 Lakukan pembinaan khusus yang
kesalahan yang dibuat
 Mengadakan kesepakatan waktu,
untuk pembinaan yang di evaluasi selama 1
minggu
 Bila evaluasi tidak menunjukan
perubahan masukan dalam penyimpangan tingkat
sedang
Sedang:
 Beri teguran tertulis yang di tulis pada
buku pembinaan
 Beri pembinaan khusus terhadap
maksimal 2 kali yang dilakukan oleh kepala ruang
 Melaporkan secara lisan ke Kaseksi
keperawatan
 Menyepakati waktu evaluasi selama
satu minggu
 Melakukan evaluasi
 Melaporkan hasil evaluasi ke Kaseksi
Keperawatan
 Bila dalam evaluasi tidak ada
dikatagorikan berat terkait

PENGELOLAAN DAN PENYIMPANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 3/3
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PROSEDUR KERJA
Berat:
 Teguran tertulis dari Kabid
keperawatan
 Melakukan pembinaan dengan
menghadapkan yang bersangkutan langsung, Kabid
keperawatan kalau dianggap perlu penyampaian
langsung ke Direktur RSU Theotokos
 Memberi sangsi
 Bila dalam evaluasi ± 3 bulan masih
tidak ada perbaikan maka dilaporkan secara tertulis
ke Direktur RSU Theotokos .
 Direktur RSU Theotokos
menyarankan ke Kasubbag kepegawaian bila tidak
ada perubahan.
 Bila yang bersangkutan tenaga
kontrak, dikeluarkan

1. Kepala Ruang,
2. Kaseksi keperawatan
UNIT TERKAIT
3. Kabid keperawatan,
4. Komite Keperawatan

PENDISTRIBUSIAN BARANG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Memberikan suatu barang dari Ka. Unit Gas Medis ke


PENGERTIAN setiap unit kerja yang membutuhkan sesuai dengan
kebutuhan atau pengusulan
1. Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
TUJUAN 2. Untuk memenuhi kebutuhan suatu peralatan di unit
kerja
1. SK Direktur tentang penggunaan dan pemeliharaan
alat
khusus / tertentu.
KEBIJAKAN
2. Kebijakan Direktur tentang penggunaan dan
meliharaan alat khusus / tertentu.

1. Kepala Unit kerja/ruangan memeriksa ulang barang


yang diterima dari Unit Gas Medis
2. Kepala unit kerja/ruangan menerima barang dari Kaunit
Gas Medis sesuai dengan formulir pengajuan
PROSEDUR KERJA 3. Kepala unit kerja/ruangan menandatangani formulir
pengajuan
4. Petugas penunjang medis menandatangani blangko
penyerahan barang

1. Unit Kerja
UNIT TERKAIT 2. Kaunit Gas Medis

PENGADAAN PERALATAN DIUNIT KERJA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Mengadakan barang/alat keperawatan, kebidanan, alat


PENGERTIAN rumah tangga dan ATK
TUJUAN 1. Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
2. Untuk memenuhi kebutuhan suatu peralatan yang
dibutuhkan diunit kerja
1. SK Direktur tentang penggunaan dan pemeliharaan alat
khusus / tertentu.
KEBIJAKAN 2. Kebijakan Direktur tentang penggunaan dan meliharaan
alat khusus / tertentu.

1. Peralatan diunit kerja harus selalu siap


2. Setiap peralatan yang ada di unit kerja harus terpelihara
PERSIAPAN
3. Peralatan diunit kerja memenuhi kebutuhan

1. Kepala ruangan memeriksa peralatan yang belum


tersedia di unit kerja
2. Kepala ruangan merencanakan peralatan yang
dibutuhkan diunit kerja sesuai dengan kebutuhan untuk
menunjang terlaksananya asuhan keperawatan di unit
kerja
PROSEDUR KERJA 3. Kepala ruangan membuat pengajuan barang yang
dibutuhkan pada lembar pengajuan kepada bagian
barang (Unit Gas Medis, Instaljangwat dan Urdal)
4. Setelah di setujui mohon ruangan/bagian menerima
barang yang diajukan dan memasukkan dalam buku
inventaris ruangan

1. Kepala ruangan/bagian
UNIT TERKAIT 2. Ka unit Gas Medis
3. Instalasi rawat Jalan
4. Urusan dalam

ALUR PERBAIKAN ALAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Memperbaiki keadaan alat atau barang yang masih layak


PENGERTIAN
pakai agar selalu dalam kondisi baik
TUJUAN Agar kondisi alat selalu dalam kondisi baik dan siap pakai

1. SK Direktur tentang penggunaan dan pemeliharaan alat


khusus / tertentu.
KEBIJAKAN
2. Kebijakan Direktur tentang penggunaan dan meliharaan
alat khusus / tertentu.

Alat atau barang kesehatan sebagai penunjang penting


PERSIAPAN
dalam pelaksanaan tindakan

1. Kepala unit kerja/ruangan mengusulkan barang atau alat


yang rusak untuk diperbaiki kebagianya
2. Unit Gas Medis bersama teknisi RS memeriksa kondisi
PROSEDUR KERJA
alat apakah kondisi rusak berat atau ringan
3. Jika barang tersebut tidak dapat diperbaiki oleh teknisi
RS maka menghubungi teknisi luar agar diperbaiki

1. Unit Kerja
UNIT TERKAIT 2. Teknisi
3. Keuangan

TATA CARA PENGGUNAAN TELEPHON

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Sistem komunikasi menggunakan telephon harus didukung


PENGERTIAN dengan aturan/tata cara penggunaan telephon

TUJUAN
Sebagai acuan bagi setiap petugas di RSU Theotokos dalam
menggunakan telephon

1. SK Direktur tentang penggunaan dan pemeliharaan alat


khusus / tertentu.
KEBIJAKAN 2. Kebijakan Direktur tentang penggunaan dan meliharaan alat
khusus / tertentu.
1. Telephon hanya digunakan untuk kepentingan Dinas
PERSIAPAN 2. Pembicaraan ditelephon harus singkat, jelas dan terarah
3. Pembicaraan di telephon harus selalu sopan
1. Menerima telephon
a. Bila telephon bordering, segera angkat gagang telephon
jangan dibiarkan terlalu lama (mungkin emergency)
b. Ucapkan salam (selamat pagi/siang/sore dll)
c. Sebutkan nama instansi RSU Theotokos atau Instalasi
dan katakan : Apakah yang biasa dibantu
d. Bila mencari seseorang, pastikan orang yang diajak bicara
ada tempat dan katakan : akan segera disambungkan
e. Bila orang yang dimaksud tidak ada, katakan tidak ada
ditempat (sedang keluar, dll, jangan sebutkan aktifitasnya
secara detail)
f. Tanyakan kepada penelphon, apakah ada pesan yang
perlu disampaikan
g. Catat pesan yang diberikan, kalau bisa nama penelphon
dan sampaikan secepatnya bila yang bersangkutan sudah
PROSEDUR KERJA ada di tempat
2. Menelphon
a. Gunakan telephon hanya untuk kepentingan dinas nomor
intern instalasi yang bersangkutan.
b. Hubungan emergency dari IGD dan IKB ke dokter
consultan On Call dapat melalui Handphone
c. Hubungan keluar lewat operator, sampaikan nomor
telephon yang akan dituju dengan jelas

TATA CARA PENGGUNAAN TELEPHON

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PROSEDUR KERJA
d. Bila telah tersambung, perkenalkan diri dan ucapkan
salam(slamat pagi/siang/sore dll)
e. Pastikan orang yang diajak bicara adalah orang yang
di maksud
f. Lakukan pembicaraan dengan sopan dan jangan
terbawa oleh suasana hati atau emosi yang
berlebihan
g. Hindari pembicaraan yang tidak perlu
h. Ucapkan terima kasih bila akan mengakhiri
pembicaraan
3. Hindari
a. Berteriak-teriak pada waktu memanggil rekan kerja
untuk menerima telephon
b. Mengunyah makanan pada saat telephon
4. Perhatikan
a. Dalam keadaan tergesa-gesa sekalipun, ucapkan
kata-kata penutup pada akhir pembicaraan
b. Jika telephon terputus pada saat pembicaraan dan
anda yang pertama kali menghubungi maka anda
berkewajiban untuk menelphonnya kembali

UNIT TERKAIT Semua instalasi di RSU Theotokos

CUTI TAHUNAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSU Theotokos
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PENGERTIAN
Cuti adalah tidak melaksanakan dinas secara syah
selama waktu tertentu atas izin pejabat yang berwenang

Untuk memberikan kesempatan personel istirahat kerja


TUJUAN
sebagai wujud kesejahteraan personel ybs

SK Direktur tentang Peraturan RSU Theotokos dan


KEBIJAKAN
Kebijakan Direktur pelaksanaan Peraturan RSU Theotokos

1. Dilaksanakan bagi Perawat dan petugas di RSU


Theotokos Telah berdinas sekurang-kurangnya 1
tahun terus menerus
PERSIAPAN
2. Diberikan setiap Tahun selama 12 hari kerja
3. Cuti tahunan yang tidak dilaksanakan tidak dapat
digunakan lagi dalam tahun berikutnya

1. Personel ybs mengajukan cuti tahunan secara tertulis


PROSEDUR KERJA kepada Direktur RSU Theotokos
2. Direktur memberikan izin tahunan secara definitive

UNIT TERKAIT Semua Personel

CUTI KAWIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Cuti adalah tidak melaksanakan dinas secara syah selama


PENGERTIAN
waktu tertentu atas izin pejabat yang berwenang

TUJUAN Untuk memberikan kesempatan personel istirahat kerja


sebagai wujud kesejahteraan personel ybs

SK Direktur tentang Peraturan RSU Theotokos dan


KEBIJAKAN Kebijakan Direktur pelaksanaan Peraturan RSU Theotokos

Dilaksanakan bagi perawat

1. Cuti kawin diberikan sebagai akibat izin kawin

PERSIAPAN 2. Cuti kawin diberikan selama 2 hari kerja bagi anggota


pria/wanita, yang melaksanakan ditempat bertugas

Untuk pernikahan di luar tempat penugasan diberikan


waktu tidak lebih dari 2 hari

1. Setelah memperoleh Surat Izin Kawin, bisa mengajukan


cuti kawin secara tertulis kepada atasan di RSU
PROSEDUR KERJA Theotokos dengan melampirkan surat izin kawin

2. Direktur RSU Theotokos memberikan Surat Cuti Kawin

UNIT TERKAIT Semua Personel

CUTI LUAR BIASA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PENGERTIAN Cuti adalah tidak melaksanakan dinas secara syah


selama waktu tertentu atas izin pejabat yang berwenang
TUJUAN Untuk memberikan kesempatan personel istirahat kerja
sebagai wujud kesejahteraan personel ybs
SK Direktur tentang Peraturan RSU Theotokos dan
KEBIJAKAN
Kebijakan Direktur pelaksanaan Peraturan RSU Theotokos
1. Dilaksanakan bagi perawat dan petugas di RSU
Theotokos
2. Lamanya cuti luar biasa adalah 8 hari kerja dalam 1
tahun
3. Hal-hal luar biasa yang dimaksud adalah :
a. Memenuhi kewajiban hukum yang tidak dapat
dilakukan diluar jam dinas
b. Memenuhi panggilan yang berwajib untuk
PERSIAPAN menghadap sebagai tersangka atau saksi dalam
suatu perkara
c. Apabila suami/istri, anak, ibu/bapak meninggal
d. Apabila istri melahirkan
4. Jika cuti luar biasa dilakukan selama 8 hari kerja maka
cuti tahunan dikurangi 8 hari tsb
5. Cuti luar biasa dapat diperpanjang sebanyak-
banyaknya 1 bulan dalam 1 tahun

1. Anggota mengajukan cuti luar biasa kepada atasan


PROSEDUR KERJA
masing-masing dan diteruskan ke Direktur RSU
Theotokos disertai dengan alasan-alasan yang
tertulis.
2. Direktur memberikan cuti luar biasa

Semua Personel
UNIT TERKAIT

CUTI IBADAH HAJI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Cuti adalah tidak melaksanakan dinas secara syah selama


PENGERTIAN
waktu tertentu atas izin pejabat yang berwenang

TUJUAN
Untuk memberikan kesempatan personel istirahat kerja
sebagai wujud kesejahteraan personel ybs

SK Direktur tentang Peraturan RSU Theotokos dan


KEBIJAKAN Kebijakan Direktur pelaksanaan Peraturan RSU Theotokos

1. Dilaksanakan bagi Perawat dan petugas RSU Theotokos


Cuti ibadah haji diberikan paling lama 45 hari kerja
2. Persyaratan melaksanakan cuti ibadah haji :
a. Anggota yang berdinas selama 1 tahun terus
menerus
PERSIAPAN b. Belum pernah melaksanakan ibadah haji
c. Bagi yang sudah melaksanakan cuti ibadah haji,
diberikan setelah 3 tahun kemudian
3. Bagi yang melaksanakan cuti ibadah haji, maka cuti
tahunan dalam setahun berjalan, dihapuskan

1. Anggota mengajukan cuti ibadah haji secara tertulis


kepada Direktur RSU Theotokos
PROSEDUR KERJA 2. Setelah izin Dari Direktur Keluar, kasubbag
kepegawaian mengeluarkan Surat keterangan cuti
ibadah haji.

UNIT TERKAIT Semua Personel yang akan melakukan ibadah haji.

CUTI HAMIL DAN MELAHIRKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Cuti adalah tidak melaksanakan dinas secara syah selama


PENGERTIAN waktu tertentu atas izin pejabat yang berwenang

Untuk memberikan kesempatan personel istirahat kerja


TUJUAN sebagai wujud kesejahteraan personel ybs
SK Direktur tentang Peraturan RSU Theotokos dan
KEBIJAKAN Kebijakan Direktur pelaksanaan Peraturan RSU Theotokos

Dilaksanakan bagi Perawat dan petugas RSU Theotokos :


1. Bagi anggota wanita yang telah melaksanakan
perkawinan dan selanjutnya hamil dan melahirkan
diberikan cuti hamil selama 90 hari
2. Sebelum Melahirkan 45 hari cuti dan setelah melahirkan
dilanjutkan cuti selama 45 hari
PERSIAPAN
3. Cuti hamil diberikan berdasarkan surat keterangan
dokter
4. Selama melaksanakan cuti ybs menerima penghasilan
penuh
Bagi yang melaksanakan cut hamil dan melahirkan maka
cuti tahunan dihapuskan
1. Anggota wanita mengajukan cuti hamil dan melahirkan
secar tertulis kepada Direktur RSU Yoshua.
Yang dilampiri :
a. Foto copy surat nikah
PROSEDUR KERJA b. Surat Keterangan dokter
2. Kasubbag Kepegawaian mengajukan Surat Keputusan
cuti hamil dan melahirkan kepada kasubbag
kepegawaian selanjutnya diteruskan kepada Ybs.

UNIT TERKAIT Semua Personel Wanita yang hamil dan melahirkan

MENCUCI TANGAN SEBELUM OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSU Theotokos
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Mencuci tangan steril dikamar operasi adalah suatu aktivitas


PENGERTIAN cuci tangan secara steril bagi personil yang akan mengikuti
operasi secara langsung
TUJUAN 1. Untuk mencegah terjadinya infeksi
2. Sebagai acuan langkah-langkah dalam melaksanakan
prosedur cuci tangan sebelum operasi
Semua petugas kamar operasi yang akan mengikuti operasi
KEBIJAKAN langsung (scrube tim) harus melakukan cuci tangan sebelum
operasi
1. Air mengalir steril (wastafel lebar dank ran tangkai panjang)
2. Antiseptik (chlorhexidine gluconate 4 % dalam botol pompa)
PERSIAPAN 3. Sikat kuku steril dalam tromol khusus
4. Handuk Steril
5. Jam dinding
1. Lepas semua perhiasan, termasuk cincin, kuku palsu dan
jam tangan
2. Basahi tangan dengan air mengalir dari ujung jari sampai 2
cm di atas siku
3. Gunakan cairan antiseptic cuci tangan mulai dari telapak
tangan, punggung tangan dan jari-jari tangan bawah secara
menyeluruh sampai 2 cm diatas siku
4. Ambil sikat bersihkan kuku secara menyeluruh
5. Kemudian bersihkan kuku jari dan sela-sela jari, telapak
tangan dan punggung tangan, cuci tiap jari seakan
mempunyai 4 sisi dan pergelangan tangan, lengan bawah
PROSEDUR KERJA sampai 2 cm diatas siku selama 5 menit.
6. Cuci kedua tangan kembali secara bergantian selama 3
menit
7. Bilas tangan dan lengan bawah secara menyeluruh, pastikan
tangan ditahan lebih tinggi dari siku
8. Pastikan posisi tangan diatas dan biarkan air menetes
melalui siku
9. Keringkan dengan handuk steril dengan cara membagi dua
bagian, satu bagian untuk tangan kiri dan satu bagian lagi
untuk tangan kanan, dengan cara memutar dari arah jari-jari
tangan kesiku. Setelah selesai taruh kembali pada
tempatnya.

Petugas IKB
UNIT TERKAIT

MENIMBANG BERAT BADAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Untuk mengetahui berat badan pasien yang berobat


PENGERTIAN
TUJUAN 1. Mengetahui berat badan pasien
2. Mengetahui k/u pasien
3. Membantu menentukan salah satu penyokong diagnosa
4. Mengikuti pertumbuhan anak
5. Menentukan diet pasien.

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Alat- alat :
a. Timbangan bayi di atas meja
b. Dacin
c. Kain pengalas
d. Buku catatan dan alat tulis
2. Cara kerja :
a. Mencuci tangan
PROSEDUR KERJA b. Mengatur keseimbangan timbangan
c. Meletakkan bayi di atas timbangan,bila bisa berdiri
anak disuruh berdiri di atas dacin
d. Membaca skala timbangan secara tepat
e. Mengembalikan bayi pada tempatnya
f. mencatat hasilnya
g. Mencuci tangan

1. Rekam Medik
2. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Rawat Jalan

PENGGUNAAN ALAT SATURASI O2

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Memberikan bantuan O2 bagi pasien yang mengalami


PENGERTIAN
gangguan pernapasan.

TUJUAN
Untuk mengetahui O2 dalam tubuh / dalam darah.

1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Alat satu rasi O2
2. Plester
3. Gunting
4. Caranya :
a. Pasang alat monitor O2 pada kuku jari-jari(tangan/
PROSEDUR KERJA kaki )
b. Warna putih di atas kuku.
c. Warna hitam di jari bagian bawah.
d. Di plester
e. Hidupkan monitor

1. Instalasi Rawat Inap

2. Instalasi Gawat Darurat


UNIT TERKAIT
3. Kamar Bedah

PEMERIKSAAN E.K.G

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Untuk mengetahui irama jantung pasien dengan


PENGERTIAN menggunakan alat getaran yang ditempelkan (dada
sebelah kiri).
Memperoleh gambaran elektrolit jantung untuk membantu
TUJUAN
menegakkan diagnosa dan terapi
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang Penerapan
Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun 2013
1. Persiapan Alat :
a. Alat EKG lengkap dan siap pakai
b. Kapas alkohol dalam tempatnya
c. Jelly EKG
d. Kapas/kas lembab tissu
2. Persiapan Pasien :
a. Pasien / keluarga diberi penjelasan tentang tindakan
yang akan dilakukan
b. Posisi pasien di atur terlentang datar, setengah duduk.
3. Pelaksaan :
a. Membuka dan melonggarkan pakaian bagian atas, bila
pasien memakai jam tangan, gelang dan logam lainnya
dilepas.
b. Mengoleskan jelly EKG pada permukaan elektroda bila
tidak ada jelly menggunakan kapas basah.
c. Memasang manset elektroda pada kedua pergelangan
PROSEDUR KERJA tangan dan kedua tungkai.
d. Menyambung kabel EKG pada kedua pergelangan
tangan dan kedua tungkai pasien untuk rekam
ekstremitas:
 Warna merah pada tangan kanan
 Warna kuning pada tangan kiri
 Warna hitam pada tungkai kanan
 Warna hijau pada tungkai kiri

PEMERIKSAAN E.K.G

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

PROSEDUR KERJA
e. Memasang elektroda pada dada untuk rekaman pre cardial
lead :
 Warna merah untuk inter costa 3-4 dada kanan
 Warna kuning untuk inter costa 3-4 dada kiri
 Warna hijau terletak antara lead 2 dan 4
 Warna coklat terletak di bawah puting susu sebelah kiri
 Warna hitam terletak pada aksilla depan sejajar lead 4
 Warna ungu terletak pada tengah aksilla sejajar lead 5
f. Membuat rekaman secara berurutan sesuai dengan pilihan
lead yang terdapat pada mesin EKG
g. Memberikan identitas pasien pada hasil rekaman (nama,
umur, tanggal, jam dan nomor dokumen medik)

1. Rekam Medik
2. Instalasi Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat

PENGGUNAAN ALAT MONITOR ECG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

1. Dilakukan pada penderita yang akan menjalani operasi


PENGERTIAN 2. Dilakukan pada penderita yang menderita sakit jantung
Untuk mengetahui kerusakan-kerusakan / kelainan -kelainan
TUJUAN organ jantung sehingga dapat mempermudah dokter untuk
memberi terapi.
KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Persiapan alat :
a. Alat ECG
b. Jelly
c. Kassa
d. Bengkok
e. Kom kecil yang berisi kapas alkohol
2. Bila penderita sadar ;
a. Penderita diberi tahu dulu kalau akan dilakukan
pemeriksaan ECG
b. Baju ( bagian atas ) di buka
c. Bagian yang akan di pasang alat-alat dibersihkan dengan
kapas alkohol, kemudian diberi kapas alkohol
d. Alat di pasangkan di pergelangan:
PROSEDUR KERJA  Tangan kanan ( merah )
 Tangan kiri ( kuning )
 Kaki kanan ( hitam )
 Kaki kiri ( hijau )
3. Memasang elektroda didada
a. V1 : sela iga IV ( Garis Sternal kanan )
b. V2 : sela iga ( Garis Sternal kiri )
c. V3 : antara V2 dan V3
d. V4 : sela iga V ( Garis medium clavicula kanan )
e. V5 : setinggi V4 ( Garis axilaris anterior kiri )
f. V6 : setinggi V4 ( Garis axilaris medion kiri )
4. Menghidupkan monitor ECG
a. Bila sudah selesai semua alat dilepas
b. Tubuh yang kena jelly dibersihkan dengan kasa kering

Instalasi Rawat Inap, Kamar Bedah, Kamar Bersalin, Rekam


UNIT TERKAIT Medik

MEMINDAHKAN PASIEN DENGAN


KURSI RODA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda


dengan bantuan atau dirinya sendiri sesuai dengan
PENGERTIAN rasa nyaman pasien dengan memperhatikan
keselamatan pasien.

TUJUAN 1. Menjaga personal hygiene


2. Mencegah terjadinya kontaminasi infeksi terhadap
pasien lingkungan atau diri sendiri
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Kursi roda didorong ke sisi tempat tidur, roda
belakang harus ditahan / direm agar kursi roda tidak
terbalik.
2. Kedua tangan petugas menyokong ketiak pasien
pada sisi yang lemah, pasien dianjurkan bertumpu
pada sisi yang kuat.
PROSEDUR KERJA 3. Petugas menyuruh pasien untuk turun dari kursi roda
dan berjalan bersama-sama menuju tempat tidur.
4. Pasien bersandar pada sisi tempat tidur kemudian
dibantu naik ke tempat tidur.
5. Pasien ditidurkan pada posisi yang mengenakkan
kemudian dirapikan.

1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Gawat Darurat

MEMINDAHKAN PASIEN DENGAN


BRANCAR / KERETA DORONG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Memindahkan pasien dari tempat tidur ke Brancard dengan


bantuan atau dirinya sendiri sesuai dengan rasa
PENGERTIAN
nyaman pasien dengan memperhatikan keselamatan
pasien
TUJUAN 1. Untuk mengurangi / menghindarkan pergerakan pasien
sesuai dengan keadaan fisiknya
2. Pasien dapat istirahat dengan nyaman untuk
mendapatkan perawatan, pengobatan
3. Untuk konsul atau pindah ruangan
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Pasien diangkat oleh tiga orang petugas atau lebih
2. Petugas satu berdiri di bagian kepala
3. Petugas berdiri dibagian kepala
4. Petugas dua berdiri dibagian kaki
5. Ketiganya berdiri pada sisi kanan pasien
6. Lengan kiri petugas di bawah kepala dan pangkal
lengan pasien, lengan kanan di bawah punggung (bila
pasien gemuk, lengan kanan petugas I melilit badan
PROSEDUR KERJA
pasien ke bawah pinggang, lengan kanan di bawah
bokong
7. Lengan petugas tiga , keduanya melekat seluruh tungkai
8. Setelah siap salah satu petugas memberi aba-aba untuk
mengangkat bersama
9. Dengan langkah yang sama, mulai berjalan bersama-
sama menuju ke tempat tidur / brankart yang telah
disiapkan

1. Instalasi Rawat Jalan


UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat

MENGATUR POSISI
LITHOTOMI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Tindakan untuk persiapan pasien yang akan diperiksa pada


PENGERTIAN bagian vagina wanita

TUJUAN Memperlancar pelaksanaan tindakan kuretage, vakum


ekstraksi, eksterpasi daerah vagina, persalinan letak
sungsang, pemasangan / pelepasan IUD
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
KEBIJAKAN tahun 2013
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun 2013
PERSIAPAN -
1. Persiapan tempat tidur khusus pemeriksaan kebidanan
(gynecology bed), selimut atau kain penutup
2. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan
dilakukan
PROSEDUR KERJA 3. Pasien berbaring terlentang dan pakaian bagian bawah
dibuka
4. Kedua kaki ditekuk dan dibantu oleh perawat untuk
meletakkannya pada penahan lutut

Instalasi Kebidanan
UNIT TERKAIT

MENGATUR POSISI SIM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan
Direktur RSU Theotokos
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013

Mempersiapkan pasien untuk memudahkan tindakan


PENGERTIAN
perawatan miring kiri atau kekanan, dengan kaki atas
ditekuk.
1. Memudahkan pasien untuk tindakan pemeriksaan
TUJUAN
2. Memberikan perasaan nyaman
1. Surat Keputusan Direktur RSU Theotokos tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Theotokos tahun
2013
1. Pasien diberitahu
2. Pasien dimiringkan ke kiri setengah telungkup, kaki kiri
lurus
PROSEDUR KERJA 3. Sudut dan paha kanan ditekuk dan daerah kerak dada
4. Tangan kiri diatas kepala atau dibelakang punggung
5. Tangan kanan di atas tempat tidur

UNIT TERKAIT Semua Instalasi Rawat Inap

MENGATUR POSISI FOWLER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

PENGERTIAN Mengatur pasien tidur untuk memudahkan tindakan


perawatan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan
dengan cara kaki sedikit naik keatas daripada keadaan
kepala.

1. Mengurangi sesak nafas


2. Memberikan perasaan senang
TUJUAN 3. Membantu memperlancar keluarnya cairan misalnya pada
water scal drainage
4. Membantu mempermudah tindakan pemeriksaan
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013
1. Persiapan Alat :
a. Sandaran punggung
b. Bantal guling balok penahan kaki tempat tidur
2. Pelaksanaan :
a. Pasien diberikan tentang hal-hal yang akan dilakukan
b. Pasien didudukkan, sandaran punggung kursi
diletakkan di bawah atau di atas kasur dibagian
kepala, di atas sampai setengah duduk dan dirapikan
PROSEDUR KERJA c. Bantal disusun menurut kebutuhan
d. Pasien dibaringkan kembali, diujung kaki dipasang
penahan kaki
e. Pasien dirapikan
Perhatian :
1. Keadaan umum pasien
2. Bila merosot (sikap berubah) segera dibetulkan
3. Pada pasien pasca bedah, di bawah lutut dilarang diberi
guling / bantal
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Gawat Darurat

MENGATUR POSISI
GENUE PECTORAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

PENGERTIAN
Persiapan posisi pasien yang akan dilakukan Rectoscopy
sigmadioscopy dan Ibu Hamil dengan letak sungsang

1. Untuk memudahkan pemeriksaan daerah rectum dan


TUJUAN signeoid
2. Untuk membantu merubah letak kepala, pada pasien
hamil sungsang (sebelum dilakulkan versi luar)
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013

1. Pasien diberitahu
2. Pasien dianjurkan dengan posisi menungging
3. Pakaian bagian bawah dibuka
PROSEDUR KERJA
Perhatian :
1. Hindarkan tindakan yang menimbulkan rasa malas dan
lelah pada pasien
2. Tetap menjaga kesopanan

Instalasi Rawat Inap


UNIT TERKAIT

MENGATUR POSISI TRENDELENBURG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Mengatur posisi pasien kaki ditinggikan untuk memudahkan


PENGERTIAN
tindakan.

TUJUAN
1. Melancarkan peredaran darah ke otak
2. Memudahkan jalannya pembedahan pada bagian perut

1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013
1. Persiapan Alat :
a. Tempat tidur khusus yang dapat diatur.
b. Bantal guling, balok penopang kaki tempat tidur, bila
tidak ada tempat tidur yang bisa diatur posisinya.
2. Pelaksanaan :
a. Pasien diberitahu
b. Tempat tidur bagian kaki ditinggikan.
c. Pasien tidur tanpa bantal, di bawah lipatan lutut diberi
PROSEDUR KERJA bantal
d. Di atas kepala pasien anatara kepala dan ujung
tempat tidur diberi bantal
e. Pada tempat tidur yang dapat diatur dibagian kakinya
dapat langsung ditinggikan sesuai dengan kebutuhan
3. Perhatian :
a. Tempat tidur tidak boleh bergerak
b. Tinggi balok tergantung kebutuhan

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

MENGATUR POSISI
DORSAL RECUMBENT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Merubah / mengatur posisi pasien dengan kaki ditekuk,


PENGERTIAN
paha direnggangkan dan telapak kaki pada tempat tidur.

TUJUAN
1. Untuk memudahkan pemeriksaan dan perawatan
2. Untuk memudahkan tindakan keperawatan tertentu

1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013
Dilakukan pada :
1. Ibu hamil untuk pemeriksaan
2. Ibu hamil yang akan bersalin
PERSIAPAN
3. Pada waktu melakukan vulva hygiene
4. Penyedotan air kemih

1. Pasien diberitahu
2. Pasien dibaringkan terlentang
3. Pakaian bawah dibuka
4. Kaki ditekuk, paha direnggangkan
5. Telapak kaki pada tempat tidur

PROSEDUR KERJA Perhatian :

1. Perhatikan keadaan umum pasien


2. Hindarkan terjadinya bahaya jatuh
3. Menjaga kesopanan
4. Jangan sampai melelahkan pasien

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat

MENGATUR SIKAP TIDUR SELANG SELING


( ALIH BARING )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

PENGERTIAN Mengubah posisi tidur secara bergantian kesebelah sisi


kanan dan sisi kiri secara bergantian.

TUJUAN
1. Untuk menghindarkan terjadinya Dicubitus
2. Untuk memberikan perasaan nyaman/senang pada
pasien.
3. Mengurangi rasa sakit.
4. Memperlancar peredaran darah.

1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam tentang


Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013

1. Persiapan Alat :
a. Pakaian pasien yang kering dan bersih.
b. Bedak talk
c. Bila perlu Waskom dengan air bersih dan handuk.

2. Pelaksanaan :
a. Pasien diberitahu bila dalam keadaan sadar.
PROSEDUR KERJA
b. Pasien dibaringkan ke posisi kanan / kiri.
c. Apabila berkeringat dibersihkan / dikeringkan terlebih
dahulu dan diberi talk.
d. Bahu dan punggung di ganjal dengan bantal.
e. Memasang bantal dan guling diatas lutut.
f. Pasien diselimuti dan alat-alat dibereskan.
g. Mencuci tangan.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

MERAWAT LUKA OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Melakukan perawatan luka operasi dengan cara mengganti


PENGERTIAN
perban pada daerah luka operasi.
TUJUAN
1. Memberikan rasa nyaman.
2. Mencegah terjadinya infeksi
1. Dilakukan ganti perban setelah operasi tiga hari atau
KEBIJAKAN bila keadaan mengharuskan diganti perban.
2. Satu set alat digunakan untuk satu orang (steril).
1. Bengkok 2 buah.
2. Bak steril berisi :
- Gunting kasa
- Pinset 2 buah
- Kom kecil berisi betadine
PERSIAPAN - Kain kasa steril
- Sarung tangan
3. Plester
4. Gunting plester
5. Kasa gulung bila diperlukan.

1. Pasien diberitahu.
2. Perawat mencuci tangan.
3. Alat dibawa ke dekat pasien.
4. Perban dibuka dengan teknis Septik.
5. Daerah luka operasi diolesi bethadine dengan cara
melingkar dari dalam keluar dengan teknis septic dan
PROSEDUR KERJA
aseptik.
6. Bila ada Pus dikeluarkan.
7. Luka ditutup dengan kompres betadine dan ditutup
kasa steril lalu di plester.
8. Alat dibereskan.
9. Perawat cuci tangan.
UNIT TERKAIT Kamar Bedah, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat

MENDAMPINGI DOKTER VISITE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

PENGERTIAN Mendampingi Dokter pada waktu mengunjungi pasien.


1. Memperlancar kegiatan pemeriksaan fisik
pemeriksaan penunjang untuk program pengobatan /
TUJUAN penyembuhan pasien.
2. Memberi rasa tenang pada pasien.
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk
Pakam tahun 2013
1. Sebelum dan sesudah melakukan pemeriksaan harus
cuci tangan.
2. Waktu visite dokter sesuai keadaan
3. Dokter menemui Kepala ruang rawat / Ketua Grup /
Penanggung jawab ruangan.
4. Menyiapkan rekam medik dan data penunjang .
5. Menyiapkan pasien, alat – alat dan lingkungan.
PROSEDUR KERJA 6. Dokter memeriksa pasien.
7. Perawat mendampingi pasien selama pemeriksaan.
8. Mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan.
9. Menulis rencana medik dalam buku visite, rekam
keperawatan di papan acara.
10. Melaksanakan program dokter, mendiskusikan
keadaan pasien untuk kolaborasi.

Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan


UNIT TERKAIT

PEMBUATAN KASSA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
25 Nov 2013
OPERASIONAL
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Persiapan kain kassa guna memenuhi kebutuhan perawat
PENGERTIAN pasien yang mengalami luka tubuh

Untuk menekan / membersihkan luka bekas operasi


TUJUAN
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan tahun
2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013
1. Kasa hydrofil dengan lebar 80 cm kita potong dengan
ukuran 15x20 cm.
2. Kita lipat menjadi ukuran 5x7 cm.
3. Kasa yang sudah jadi dengan ukuran tersebut kita
masukkan dalam tromal dan ditala rapi.
4. Setelah tromal penuh kita tutup lubang tromal kita buka.
PROSEDUR
5. Tromal kita masukkan dalam Auto Clap dengan suhu
160ºC selama 1 jam.
6. Setelah selesai 1 jam tromol kita ambil dari auto clap dan
kita tutup lubang Auto clap
7. Kasa sudah siap pakai.

1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
4. Kamar Bedah
5. Kamar Bersalin

MEMBERSIHKAN KAMAR MANDI DAN WC

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Membersihkan kamar mandi dan wc dengaqn alat pembersih, saklon,
PENGERTIAN portex, dan larutan desimfectant lisol 2 %.
Mempertahankan kebersihan kamar mandi dan wc dari kotoran
TUJUAN sampah dan bau yang tidak sedap dengan cara membersihkan setiap
saat.
Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam tentang
KEBIJAKAN penerapan Kebersihan RS
1. Peralatan yang diperlukan :
a. Ember berisi larutan saklon
b. Ember berisi larutan desimfectant
c. Sikat kamar mandi
d. Sikat wc
e. Lap bersih
f. Ember berisi air bersih
g. Portex
h. Schort
i. Lawa-lawa
2. Petugas mengenakan skor
PROSEDUR 3. Langit-langit dibersihkan dengan sapu lawa-lawa.
4. Dinding dibersihkan dengan larutan saklon disikat dari arah atas
bawah, porselin digosok dengan air saklon dari arah atas keawah
selanjutnya dilap sampai kering.
5. Kram ditutup, bak dikosongkan disikat dibagian dalam dan luarnya
dengan air saklon dan dibilas dengan air bersih, apabila berkerak
dicuci dengan porstex, bilas lagi dengan air bersih.
6. Wc disikat, dibersihkan bagianluar dan dalamnya dengan air
bersih, bila perlu dengan porstex lantai disikat dengan air saklon
selanjutnya disiram dengan air bersih dengan diberi larutan
desimfectant.
8. Setelah selesai peralatan dibereskan.
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Jalan
3. Kamar Bedah

MEMBERSIHKAN KACA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Membersihkan kaca dengan alat pembersih/ air sehingga kaca
PENGERTIAN tampak bersih.

Umum : Menjaga agar kaca tetap mengkilap dan tak ternoda oleh
jamur yang menempel.
TUJUAN Khusus : Mempertahankan kebersihan kaca dengan alat
memberikan rasa nyaman untuk sejauh mata
memandang.

Surat Keputusan Direktur RSU Yoshua Lubuk Pakam tentang


KEBIJAKAN Kebersihan RS.

1. Persiapan Alat :
a. Cairan pembersih kaca
b. Lap Bersih
c. Alat pengering kaca.
2. Caranya :
a. Kaca digosok dengan lap yang sudah dibasahi dengan cairan
PROSEDUR pembersih kaca/clear, dimulai dari sudut kearah tengah
dengan cara memutar.
b. Berkas cat dibersihkan dengan cairan pembersih kaca/clear
dan dikikis dengan pisau atau alat logam lainnya, dibersihkan
dengan lap bersih dan dikeringkan dengan lap kering.
c. Setelah selesai, perlengkapan dibersihkan dan dibereskan
dan dikembalikan ke tempatnya.

UNIT TERKAIT Seluruh Ruangan yang menggunakan kaca jendela

MEMBERSIHKAN LANTAI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Membersihkan lantai dengan cara menyapu lantai hingga
PENGERTIAN
bersih dan mengepel.
Mempertahankan kebersihan lantai dengan menyapu dan
TUJUAN
mengepel.
Surat Keputusan Direktur RSU Yoshua Lubuk Pakam tentang
KEBIJAKAN Kebersihan RS.

1. Persiapan Alat :
a. Sapu lantai
b. Serok sampah
c. Ember berisi air
d. Kain pel
e. Stok pel
f. Obat pembersih lantai
g. Sulak/kain basah.
2. Pelaksanaan :
a. Menyulak meja/kursi dan perabot lainnya.
b. Menyapu lantai
PROSEDUR
c. Menyiapkan larutan obat pembersih lantai dengan air.
d. Lantai dipercik dengan air yang sudah disiapkan
secukupnya.
e. Setelah rata di pel/dislaber diulang-ulang.

Perlu diperhatikan :
1. Sebelum menyapu makanan ditutup.
2. Dilarang menyapu pada waktu
a. Penderita sedang makan
b. Jam berkunjung
c. Penderita diperiksa dokter.

UNIT TERKAIT Seluruh Ruangan yang ada di Rumah Sakit

MEMBERSIHKAN LANGIT-LANGIT/PLAFON

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Membersihkan langit-langit/plafon dengan menggunakan
PENGERTIAN
alat lawa-lawa/penyedot debu dengan bersih.

Mempertahankan kebersihan langit-langit dan memberikan


TUJUAN
rasa nyaman sejauh mata memandang.

Surat Keputusan Direktur RSU Yoshua Lubuk Pakam tentang


KEBIJAKAN Kebersihan RS.

1. Persiapan Alat :
a. Sapu tangkai panjang
b. Sapu lantai
c. Sulak
d. Kain pel
2. Pelaksanaan :
PROSEDUR
Perlu diperhatikan :
1. Sebelum membersihkan langit-langit makanan ditutup.
2. Dilarang membersihkan langit-langit pada waktu
a. Penderita sedang makan
b. Jam berkunjung
c. Penderita diperiksa dokter.

UNIT TERKAIT Seluruh Ruangan di Rumah Sakit

PENYETERILAN ALAT KARET

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Melaksanakan penyeterilan alat dari bahan karet dengan
PENGERTIAN
bahan berupa tablet (formalin) dalam waktu 24 jam.
Membebaskan micro organisme beserta sporanya yang
TUJUAN
terdapat pada alat karet.
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk
Pakam tahun 2013
Alat karet biasa dilakukan untuk :
- Tindakan Pembedahan
- Tindakan perawatan
- Tindakan kebidanan

1. Persiapan Alat :
 Formalin tablet 5
 Bak/teomal tertutup rapat
 Gas 3-4 potong
 Peralatan karet dalam keadaan kering dan diberi
PROSEDUR
talek.
2. Pelaksanaan :
 Alat karet dicuci bersih dan dikeringkan.
 Dimasukkan dalam bak yang berisi 5 biji formalin
tablet.
 Bak ditutup rapat.
 Beri Label, waktu (jam), tanggal saat memasukkan
bak steril.
 Lamanya 24 jam baru bisa dianggap steril.

1. Instalasi Rawat Inap


2. Kamar Bedah
3. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
4. Rekam Medik
5. Kamar bersalin

PENYETERILAN ALAT LOGAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
PENGERTIAN Agar tindakan pembedahan tidak terkomtaminasi khususnya
micro organisme beserta sporanya terdapat di alat logam.

TUJUAN Membebaskan atau membasmi micro organisme beserta


sporanya yang terdapat pada alat logam.
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan tahun
2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013

1. Peralatan dicuci bersih, ddikeringkan dan diberi minyak


parafin
2. Dibungkus dengan kain dan diusahakan pingir bungkus
alat tenun berada dipingir lipatan agar mudah
membukanya.
3. Setiap bungkus di beri keterangan mengenai apa yang ada
didalamnya dan ada tanggal kapan disterilkan (labelnya)
kemudian dimasukan kedalam autoclave.
PROSEDUR 4. Disusun dan diatur harus ada sela untuk lewatnya uap
panas.
5. Atoclave ditutup rapat dengan mengunci pintu autoclave.
6. Listrik dinyalakan dan mengukur suhu yang akan
dibutuhkan
7. Sesudah cukup waktu untuk steril listrik dimatikan, pintu
dibuka untuk mengeluarkan set alat yang disteril
Set alat yang sudah dikeluarkan didinginkan dulu kemudian
disimpan almari untuk set alat yang lamanya 1 minggu tak
dipakai harus ulang sterilnya.
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
3. Kamar Bersalin
4. Kamar Bedah

PENDERITA BEROBAT KE POLIKLINIK ANAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Penderita adalah anak 0 – 12 tahun yang sakit, yang datang pada
PENGERTIAN jam kerja di poliklinik anak untuk berobat
Sebagai acuan dalam tata laksana dan alur pasien berobat ke
TUJUAN poliklinik anak
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan tahun
2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013
1. Pendaftaran penderita
- Penderita mendaftar di loket kartu
- Petugas loket kartu :
Membuatkan berkas rekam medik (bagi pasien baru),
Mencarikan berkas rekam medik sesuai nomor kartu (bagi
pasien lama)
- Perawat poliklinik anak mengambil berkas rekam medik di
loket kartu
2. Penanganan penderita di poliklinik anak
- Perawat poliklinik anak :
Anamnesa, ukur tensi, dan suhu tubuh, Penimbangan berat
badan, Administrasi penderita
- Dokter
PROSEDUR Pemeriksaan dan terapi, memutuskan : Rawat jalan, rawat
inap, perlu konsul ke poliklinik spesialis yang lain/rujuk ke RS
lain, perlu pemeriksaan penunjang, perlu kontrol berikutnya
Alur Penderita

Penderita

Loket Kartu
Poliklinik Anak

Rawat Pol.Spes Pemeriksaan Rawat Rujuk ke


Jalan Lain Penunjang Inap RS Lain

Loket Kartu, Kasir Rawat Jalan, Unit Pemeriksaan Penunjang (Lab,


UNIT TERKAIT Rontgen), Ruang Rawat Inap

PERIKSA KEHAMILAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Pemeriksaan ibu hamil minimal 4x selama hamil yang meliputi
anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan
PENGERTIAN
seksama untuk menilai perkembangan janin secara
normal/resiko tinggi
- Untuk dapat mendetekdi kelainan-kelainan pada ibu hamil
TUJUAN - Untuk mendapat kesejahteraan ibu dan janin
- Untuk menurunkan angka kematian ibu dan janin
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan tahun
2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013
1. Timbangandan pengukur tinggi badan
2. Tensi meter + Stesoskop
3. Thermometer + Reflex Hamer
4. Metlin + Tong spatel
PERSIAPAN 5. Vondus Cup/Dopler
6. Tempat cuci tangan + handuk
7. Blangko lab, rontgen, USG, NST
8. Alat perawatan buah dada/putting susu
9. Vacin Imnunisasi TT
1. Melakukan anamnesa sesuai dengan status obstetri
2. Melakukan pemeriksaan meliputi :
Timbang berat badan, tinggi badan, ukur tekanan darah,
vital sign, inspeksi, palpasi DJJ, perkusi
3. Imunisasi TT
4. KIE penderita mengenai diit ibu hamil, kontrol kembali,
perawatan buah dada, senam hamil
PROSEDUR
5. Segera kontrol apabila ada kelainan/keluhan
6. Melakukan tindakan kolaborasi dengan dokter :
Untuk pemberian therapi dan untuk pemeriksaan
penunjang
7. Administrasi pasien pulang
8. Alat-alat dibereskan petugas cuci tangan
9. Melakukan pendokumentasian lengkap.
UNIT TERKAIT Pol Kebidanan, Kamar Bersalin, Laboratorium

KEHAMILAN DENGAN KELAINAN LETAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
25 Nov 2013
OPERASIONAL
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Kelainan letak adalah semua presentasi lain dari janin selain
PENGERTIAN presentasi verteks (posisi abnormal dari verteks). Kepala
janin dengan ubun-ubun kecil sebagai presentasi
- Bidan mampu mengenal kehamilan kelainan letak
- Mampu melaksanakan askeb pada kehamilan kelainan
TUJUAN letak
- Ibu mendapat penanganan yang cepat dan tepat
- Menurunkan angka kesakitan, kematian ibu dan bayi
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan tahun
2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013
- Air mengalir, sabun, handuk
- Alat pemeriksaan vital sign
- Alat pemeriksaan denyut jantung janin
PERSIAPAN - Timbangan, meteran
- Sarung tangan steril, kapas DTT, waskom air bayclin,
ember sampah medis, pispot, bengkok
- Status lengkap
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
2. Lakukan pemeriksaan vital sign
3. Anamnesa
4. Inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi
5. Kolaborasi dengan dokter
6. KIE keluarga tentang keadaan kehamilan
PROSEDUR
7. Untuk pasien anjurkan ANC yang teratur
8. Anjurkan untuk partus di rumah sakit bila sudah ada
tanda-tanda persalinan (sakit perut hilang timbul, keluar
air, keluar darah+lendir)
9. Bersihkan alat
10. Pendokumentasian
UNIT TERKAIT Kamar Bersalin, Rawat Inap, Poli Kebidanan, Radiologi

PERDARAHAN PADA KEHAMILAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Perdarahan yang berlebihan dan mengakibatkan kelainan


PENGERTIAN
bagi perkembangan janin
- Bidan/perawat mampu mengenal perdarahan dalam
kehamilan
- Mampu melaksanakan askeb terhadap ibu dengan
TUJUAN
perdarahan dalam kehamilan
- Ibu mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat
- Menurunkan angka kesakitan, kematian ibu dan bayi
- Ada aturan tertulis dari kebidanan/SPOG
KEBIJAKAN
- Program dokter yang jelas
- Air mengalir, sabun, handuk
- Alat pemeriksaan vital sign
- Alat pemeriksaan denyut jantung janin
- Oxygen
PERSIAPAN
- Sarung tangan steril, kapas DTT, waskom air bayclin,
ember sampah medis, pispot, bengkok
- Obat-obat Emergenci
- Status lengkap
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
2. Baringkan ibu, nilai vital sign (tensi, nadi, temperatur,
respirasi)
3. Anamnesa, inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi
4. Kolaborasi terhadap therapi
5. Bila rawat inap anjurkan tirah baring, bantu segera
PROSEDUR kebutuhna ibu makan, minum, BAB, BAK, personal
hygiene
6. Bila boleh pulang : pesan segera kembali ke RS bila
perdarahan tiba-tiba, tidak boleh koitus, batasi gerak,
diit TKTP
7. Berekan alat-alat
8. pendokumentasian
UNIT TERKAIT Kamar Bersalin, Rawat Inap, Poli Kebidanan

PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Asuhan yang diberikan pada persalinan yang dimulai secara spontan
beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama
PENGERTIAN proses persalinan. Bayi dilahirkan secar spontan dalam presentasi
belakang kepala pada usia kehamilan 38 hingga 42 minggu tanpa
komplikasi pada ibu maupun bayi sesuai partograf WHO
- Tercapainya derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayi
TUJUAN - Sebagai pedoman dalam melaksanakan asuhan persalinan
- Sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan tahun
2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam tahun
2013
- Alat-alat untuk pemeriksaan vital sign, fondus cope, dopler, meteran
- Kupet berisi 1 set alat-alat partus dan heacting
- Obat-obatan untuk persalinan dan benang jahit (Catgut)
- Waskom plastik besar tempat larutan bayclin, waskom sedang
tempat air DTT, waskom kecil tempat kapas steril
PERSIAPAN - Tempat sampah sesuai kebutuhan untuk persalinan tempat placenta,
pispot dan bengkok
- Alat-alat untuk perlindungan dari penolong (APD)
- Air larutan bayclin 0,5 % dan air DTT
- Satu set pakaian bayi dan satu set pakaian ibu
- Air cuci tangan atau larutan pengganti air cuci tangan
1. Menyiapkan pasien dan alat
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
3. Melakukan penatalaksanaan kebidanan dalam pengambilan
keputusan klinik dengan pengumpulan data (subjektif dan objektif),
menegakkan diagnosa, merencanakan tindakan, melaksanakan
tindakan dan evaluasi
4. Melaksanakan asuhan sayang ibu dan sayang bayi dalam proses
PROSEDUR persalinan dan melakukan pengawasan sampai 2 jam post partum
5. Melaksanakan tindakan pencegahan infeksi
6. Melaksanakan konsultasi dan kolaborasi bila dalam proses
persalinan terjadi hambatan dan kendala
7. Melaksanakan pendokumentasian dengan catatan seluruh hasil dan
proses persalinan pada partograf atau catatan khusus
8. Membereskan alat
UNIT TERKAIT Kamar Bersalin

PEMBERIAN IDENTITAS PADA BAYI BARU LAHIR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Memberikan identitas yang jelas dan akurat sesuai garis
PENGERTIAN
keturunan
- Mencegah/menghndari bayi tertukar
TUJUAN - Bayi mempunyai identitas yang jelas dan akurat sesuai
garis keturunan
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk
Pakam tahun 2013
- Bidan dan perawat jaga
- Setiap petugas di kamar bersalin/kamar operasi
PERSIAPAN
mampu memberikan identitas bayi baru lahir
- Ada SK tentang pemberian identitas bayi
1. Bidan dikamar bersalin/kamar operasi mengambil bayi
dan mengisi RM bayi baik lahir spontan ataupun
tindakan
2. RM yang sudah lengkap dimasukkan pada status ibu
3. Memasang gelang identitas yang sudah diisi lengkap
pada kaki bayi dan tangan ibunya (warna sama)
dengan ketentuan sebagai berikut :
4. Mencarikan nomor register RM bayi ke UGD dan
mencatat di buku register bayi
5. Melengkapi surat keterangan lahir yang sudah
PROSEDUR
ditandatangani oleh penolong
6. Memberikan stempel telapak kaku kanan dan kiri bayi
serta sidik jari tangan kanan dan kiri ibu pada surat
keterangan lahir
7. Bidan jaga menyerahkan surat keterangan lahir yang
sudah lengkap pada saat pulang
8. Orangtua/keluarga yang menerima bayi
menandatangani buku serah terima bayi dan surat
keterangan lahir
9. Gelang identtas dibuka sebelum ibu dan bayi pulang
UNIT TERKAIT Kamar Bersalin , Instalasi/Unit dan Rekam Medik.

PERAWATAN TALI PUSAT BAYI BARU LAHIR


No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Memberikan perawatan tali pusat pada setiap bayi baru


PENGERTIAN lahir agar terhindar dari infeksi

- Mencegah infeksi tali pusat


- Memberikan rasa nyaman pada bayi
TUJUAN
- Menurunkan morbiditas dan mortalitas

1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam


tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013

- Set perawatan tali pusat


- Air mengalir
PERSIAPAN - Pakaian bayi satu set, popok, selimut, topi, kaos kaki
dan kaos tangan gurita

1. Tali pusat di klem 2-3 cm dari pangkal kemudian klem


kedua 2 cm di atasnya
2. Tali pusat dipoting diantaranya dua klem tadi
3. Ikat tali pusar dan bersihkan dari bekas darah
PROSEDUR 4. Bungkus puntung tali pusat dengan has steril
5. Petugas cuci tangan
6. Mengobservasi tanda persalinan tali pusat
7. Melakukan pendokumentasian

Kamar Bersalin, Ruang bayi, IKB


UNIT TERKAIT
PERAWATAN TALI PUSAT SEHARI-HARI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

PENGERTIAN Memberikan perawatan tali pusat sehari-hari pada bayi


- Mencegah infeksi
- Mempercepat pengeringan tali pusat
TUJUAN - Mempercepat lepasnya tali pusat
- Memberikan rasa nyaman pada bayi
- Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pada bayi
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan tahun
2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013
- Air mengalir untuk cuci tangan
- Handuk bersih dan kering
- Kasa steril / kapas steril
PERSIAPAN - Baju bayi
- Popok
- Sarung tangan dan kaki
- Selimut bayi
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusat di bawah
air mengalir dengan memakai sabun cuci tangan, kemudian
keringkan tangan pakai handuk
2. Jika puntung tali pusat kotor, cuci dengan lembut menggunakan
air matang dan sabun saat memandikan. Kemudian keringkan
dengan seksama menggunakan kain bersih/kasa steril
3. Setelah dikeringkan, puntung tali pusat bisa dibungkus dengan
kasa bersih/steril
PROSEDUR 4. Kemudian pakaikan popok dengan melipat dibawah puntung tali
pusat lalu kenakan baju bayi saja, tidak usah memakai gurita
5. Jelaskan pada ibu untuk segera memeriksakan bayinya ke
puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan terdekat jika tali
pusat menjadi merah atau mengeluarkan nanah atau darah
6. Sarankan pada ibu/keluarga penderita agar pakaian bayi dicuci
yang bersih kemudian disetrika untuk mencegah infeksi pada tali
pusat bayi
UNIT TERKAIT Ruang Perinatologi, Ruang RBU
PUERPERIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Suatu masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-


PENGERTIAN alat kembali seperti keadaan sebelum hamil (masa nifas
berlangsung lebih kurang selama 6 minggu)
- Mencegah terjadinya perdarahan post partum
TUJUAN - Memastikan involusi
- Tercapainya kesehatan ibu dan bayi yang optimal
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk
Pakam tahun 2013
Drising Card berisi :
- Alat vulva hygiene meliputi : kapas savlon 1 %, pinset
aatomi, sarung tangan, bengkok dan alas bokong, botol
PERSIAPAN
cebok dan pispot
- Ember tertutup untuk tempat kotoran
- Air mengalir untuk cuci tangan
1. Alat dipersiapkan dan didekatkan dengan penderita
2. Pasien diberitahu dan dipersiapkan
3. Pintu jendela ditutup dan bila perlu pasang sampiran
4. Bidan/perawat cuci tangan, raba uterus, kontraksi
uterus dirasakan, ukur tinggi fundus uteri
5. Perhatikan pengeluaran lochea, pasang alas bokong
dan pispot
6. Lakukan perawatan luka perinium sebagai berikut :
PROSEDUR
guyur dengan air bersihkan labia mayor dari sisi
kanan/kiri dari atas ke bawah, bersihkan bagian dalam
dari atas ke bawah, bersihkan luka puerperium dari
bagian dalam dari atas ke bawah, bagian luar kiri kanan
7. Pasang softek dan pakaikan selana penderita
8. Penderita disarankan pakai stagen
9. Alat dibereskan, petugas cuci tangan
10. Melakukan pendokumentasian
UNIT TERKAIT Kamar Bersalin, Ruang RBU, IKB
PERAWATAN LUKA POST SC

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Melakukan penggantian balutan luka pasien post Op SC


PENGERTIAN Membersihkan lukanya dan memberinya desinfektan
- Mencegah terjadinya infeksi
TUJUAN - Mempercepat proses penyembuhan luka
- Memberikan perasaan nyaman bagi pasien
KEBIJAKAN Ada program dokter untuk merawat luka
- Persiapan alat steril : 1 set alat steril untuk merawat luka
- Perawatan tidak steril : Gunting verban, yod bensin,
plester/hypapix, bengkok, waskom berisi larutan savlon 1 %,
PERSIAPAN
tempat sampah medis
- Persiapan pasien : Memberikan penjelasan pada pasien,
penunggu dikeluarkan, sampiran/gorden dipasang
1. Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dan keringkan
dengan handuk
2. Pasang pengalas diatas tempat tidur dekat area luka, letakkan
bengkok diatasnya
3. Bila balutan menggunakan plester/hypapix
4. Cuci tangan dengan sabun dan keringkan dengan handuk
bersih
5. Bersihkan meja dengan kapas alkohol untuk tempat set steril
6. Ambil set steril untuk merawat luka, letakkan diatas meja yang
sudah dibersihkan
7. Buka instrumen set steril secara hati-hati agar alat-alat
didalamnya tidak sampai terkontaminasi, kemudian susun
PROSEDUR instrumennya dengan menggunakan korentang agar
memudahkan saat diambil
8. Bersihkan luka dengan bethadin atau alkohol 70 % dengan
menggunakan lidi kapas, kemudian lidi kapas dibuang ke
bengkok
9. Tutup daerah luka dengan has, gunakan pinset yang sudah
selesai dipakai dicelupkan ke dalam waskom yang berisi
savlon 1 %
10. Beri hypapix/plester pada luka yang di tutup has
11. Raikan alat, buang sampah medis ke tempatnya
12. Cuci tangan dengan sabun dan keringkan dengan handuk
kering
13. Pendokumentasian
UNIT TERKAIT RBU
MENIMBANG BAYI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Menimbang berat badan dengan menggunakan timbangan


PENGERTIAN bayi

- Mengetahui perkembangan dan berat badan bayi


TUJUAN - Membantu menentukan program bayi

1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam


tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk
Pakam tahun 2013

- Persiapan alat-alat : timbangan bayi siap pakai, buku


catatan, kain pengalas timbangan
PERSIAPAN
- Pakaian bayi dibuka

1. Petugas memakai baju khusus dan masker


2. Pintu jendela ditutup
3. Petugas cuci tangan
4. Timbangan diberi pengalas
5. Timbangan distel pada angka nol
PROSEDUR 6. Pakaian bayi dibuka ditelanjangi dibaringkan siatas
timbangan
7. Lihat jarum timbangan menuju angka berapa
8. Bayi diangkat dan rapikan serta tidurkan di tempat tidur
9. Alat dibereskan dan melakukan dokumentasi

Semua ruangan yang merawat bayi, poliklinik anak


UNIT TERKAIT
MEMANDIKAN BAYI ATERM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

Membersihkan kulit/tubuh bayi dengan kain hangat dan sabun


PENGERTIAN dengan jelas mencelupkan bayi dalam air
- Membersihkan tubuh dari keringat dari sisa kotoran-kotoran
TUJUAN - Merangsang peredaran darah
- Memberikan rasa nyaman dan segar
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk
Pakam tahun 2013
- Meja mandi khusus/baby taple
- Handuk mandi 1 buah, sabun mandi
- Kapas mata, kapas mulut, kapas cebok dalam tempatnya dan 1
buah waslap
- Alat perawatan tali pusat dan pakaian khusus
PERSIAPAN
- Korentang dan 1 buah bengkok
- Tempat pakaian kotor
- Pakaian bayi lengkap tanpa gurita
- Ember mandi dan air hangat
- Alat tulis dan RM untuk mencatat
1. Petugas memakai pakaian khusus (skrot masker)
2. Pintu jendela ditutup
3. Pakaian bayi dibuka dan ditidurkan di baby taple dengan posisi
aman
4. Kalau panatat kotor/bayi BAB di sebok dulu, petugas cuci
tangan
5. Bersihkan mata dari luar ke dalam
6. Bersihkan mulut bayi dengan kapas mulut
7. Muka bayi dibersihkan dengan waslap bersih
PROSEDUR
8. Badan bayi disabun mulai dari leher, bagian perut, kaki,
punggung terakhir tangan
9. Masukkan/celupkan bayi ke ember air hangat bersihkan mulai
dari tangan, badan dan terakhir punggung
10. Bayi dikeringkan dengan handuk dan beri bedak
11. Tali pusat dirawat pakaian bayi
12. Bayi dibaringkan dalam bx bayi atau berikan ke ibunya
13. Alat dibereskan dan petugas cuci tangan
14. Lakukan pendokumentasian
UNIT TERKAIT Ruang RBU, Poliklinik Anak

MEMANDIKAN BAYI PREMATUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
25 Nov 2013
OPERASIONAL
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Membersihkan tubuh/badan bayi dengan menggunakan kapas
PENGERTIAN hangat dengan cara mengelap
- Membersihkan tubuh bayi dari keringat dan kotoran
TUJUAN - Merangsang peredaran darah
- Memberi rasa segar dan nyaman
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk
Pakam tahun 2013
- Persiapan petugas skrot dan masker
- Persiapan mandi : kapas, kapas mulut, kapas mata, kapas cebok
dalam tempatnya dan baby taple
- Alat perawtan tali pusat
PERSIAPAN - Korentang dan bengkok (1 buah)
- Pakaian lengkap tanpa gurita
- Tempat pakaian kotor tertutup
- Tempat sampah medis
- Alat tulis dan lembar RM untuk dokumentasi
1. Petugas memakai pakaian khusus, pintu jendela ditutup,
petugas cuci tangan, ukur vital sign
2. Buka pakaian bayi, bila bayi BAB cebok sampai bersih, petugas
kembali cuci tangan di baby taple
3. Timbang bayi
4. Selimuti bayi dan buka seperlunya saja
5. Bersihkan mata bayi dari luar ke dalam dengan menggunakan
kapas mata
PROSEDUR 6. Bersihkan mulut bayi
7. Lap bayi mulai dari kepala ke seluruh badan dengan
menggunakan kapas minyak
8. Lakukan perawatan tali pusat
9. Isi perut bayi dengan minyak telon
10. Pakaikan pakaian bayi
11. Tidurkan bayi dalam incubator
12. Alat dibereskan dan petugas cuci tangan
13. Melakukan pendokumentasian
UNIT TERKAIT RBU. RAN

MEMBERI MINUM ASI LANGSUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Memberikan minum ASI kepada bayi dengan cara menyusun
PENGERTIAN
langsung ke Ibu

Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat-zat makanan


TUJUAN
cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk
Pakam tahun 2013

- Ketentuan pemberian minum


- Bayi minum sesuai keinginannya
- Kapas putting susu
PERSIAPAN
- Bengkok
- Ibu dalam keadaan rapi

1. Petugas cuci tangan


2. Bayi disipakan, Ibu cuci tangan
3. Putting susu dibersihkan, tes pengeluaran ASI
4. Masukkan putting susu ke mulut bayi
5. Tetekkan bayi pada kedua buah dada secara bergantian
masing-masing 15 menit
PROSEDUR
6. Setelah menetekkan sendawakan bayi, mulut bayi
dibersihkan dengan kapas air hangat
7. Tidurkan bayi dengan memiringkan kepala kekanan
8. Alat dibereskan, petugas cuci tangan
9. Melakukan pendokumentasian

UNIT TERKAIT Ruang Rawat Gabung

ASI/PASI PERSENDOK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
PENGERTIAN Memberikan minum ASI/PASI dengan menggunakan
sendok/dot

- Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat makanan,


TUJUAN
cairan dan elektrolit
- Mendapat tubuh kembang yang optimal
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk
Pakam tahun 2013

- Ibu bayi yang siap menetekkan


- Kapas putting susu
- ASI/PASI dalam tempat sesuai keperluan
PERSIAPAN
- Celemek
- Sendok
- Bayi sudah dibedong

1. Petugas cuci tangan


2. ASI/PASI disiapkan dalam cucing
3. Bayi di bedong dan pasang celemek
4. Atur posisi bayi dan berikan minum sendok demi sendok
secara perlahan sampai habis
PROSEDUR
5. Bersihkan mulut bayi terakhir air putih satu sendok
6. Bayi di sendawakan, tidurkan bayi dengan kepala miring
ke arah kanan
7. Bereskan alat-alat, cuci tangan
8. Lakukan pendokumentasian

UNIT TERKAIT Ruang Rawat Gabung

FOTO THERAPI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Suatu tindakan keperawatan dan pengobatan yang diberikan
PENGERTIAN kepada bayi dengan menggunakan sinar biru/lampu foto
therapi
- Untuk memberikan penyinaran pada bayi
TUJUAN
- Menurunkan kadar bilirubin dalam darah
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk
Pakam tahun 2013
- Ada program dari dokter
- Setiap bayi iktrus aterm bilirubin indirek pada hari ke
3>10%
PERSIAPAN - Lampu foto therapy dan formulir foto therapi
- Tempat tidur bayi/incubator
- Kain tidak tembus cahaya/penutup mata
- Termometer
1. Bayi disiapkan dengan memberikan minum terlebih
dahulu/tetekkan
2. Tes alat bisa dipakai atau tidak
3. Lengkapi formulir foto therapi
4. Posisi bayi, tengkurap atau tengadah
5. Petugas cuci tangan
6. Ukur suhu bayi dan timbang berat badan
7. Pasang pengalas pada box bayi/incubator
PROSEDUR
8. Buka pakaian bayi, tutup mata dengan penutup mata dan
tutup kelamin bayi
9. Tidurkan bayi pada box/incubator yang sudah disiapkan
10. Ubah posisi setiap 6 jam dan ukur suhu setiap jam
11. Cek lab 3 x 24 jam untuk HB dan bilirubin
12. Menambahkan minum 15 % dari kebutuhan
13. Lakukan pendokumentasian

UNIT TERKAIT Unit Perinatologi

BAYI ASFIKSIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Memberikan asuhan kepada bayi baru lahir yang tidak bisa bernafas
PENGERTIAN secara spontan segera setelah lahir
- Petugas mengidentifikasi bayi asfiksia
- Memberikan pertolongan pertama dan tindakan kegawatan bayi
TUJUAN - Mencegah terjadinya komplikasi
- Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian bayi
- Petugas mampu memberikan perawatan lanjutan
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk
Pakam tahun 2013
- Ada buku panduan perawatan asfiksia
- Alat perawat BBL dan meja resusitasi
- Alat-alat resusitasi lengkap : ambubag, laringoskop
PERSIAPAN - Obat-obatan : epineprin, slang infus, Dex 5 % - Nacl 0,9 %, Vit K,
Nat Bik, NGT, Spuit 20 cc, Abocat, Wing nedle, Spuit 3/2,5 cc
- Formulir Apgar Skor
- Bengko, sarung tangan (APD)
1. Petugas memakai APD, sarung tangan, baju dan masker
2. Bayi dirawat dimeja resusitasi, keringkan dan hangatkan bayi
3. Kepala ekstensi, bersihkan jalan nafas
4. Tidak/belum menangis melakukan rangsangan taktil, beri nafas
buatan, masker O2 dan ambubag
5. Pijat jantung (3 pijatan 1 x nafas)
PROSEDUR 6. Lakukan tindakan delegasi, untuk pemberian obat-obatan,
infus, periksa laboratorium dan rongent
7. KIE keluarga tentang keadaan bayinya
8. Lakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui adanya kelainan
9. Berikan identitas bayi (gelang)
10. Petugas bereskan alat dan cuci tangan
11. Lakukan pendokumentasian dan identitas bayi
UNIT TERKAIT INstalasi Rawat Inap Perinatologi, IKB

IMUNISASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Imunisasi adalah pemberian zat kekebalan pada tubuh
PENGERTIAN
untuk mencegah suatu penyakit
TUJUAN Sebagai acuan dalam pelaksanaan imunisasi
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk
Pakam tahun 2013
1. Pendaftaran penderita
 Penderita mendaftar di loket kartu
 Petugas loket kartu : membuatkan rekam medik (bagi
pasien baru), mencarikan rekam medik sesuai nomor
kartu (bagi pasien lama)
 Perawat poliklinik anak mengambil rekam medik di
loket kartu
PROSEDUR 2. Penanganan penderita di poliklinik anak
 Perawat poliklinik anak : Mempersiapkan kartu
imunisasi/KMS, penimbangan berat badan,
administrasi penderita
 Dokter : mengisi KMS/Kartu imunisasi, memberikan
imunisasi sesuai jadwal, pesan kapan imunisasi
ulang, penyuluhan kesehatan

Admission Caunter, Kasir Rawat Jalan


UNIT TERKAIT

PENYULUHAN KESEHATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Penyuluhan kesehatan adalah pemberian penjelasan
PENGERTIAN bermacam hal yang berkaitan dengan kesehatan
anak
Sebagai acuan dalam memberikan penyuluhan
TUJUAN
kesehatan di lingkup ruang anak
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di RSU.
Yoshua Lubuk Pakam tahun 2013

- Penyuluhan kesehatan diberikan di poliklinik maupun


di ruang rawat inap
- Penyuluh kesehatan diberikan secara perorangan
maupun berkelompok

1. Poliklinik anak
 Penyuluhan kesehatan perorangan diberikan
setiap saat, sesuai kasus yang ditemukan
PROSEDUR  Penyuluhan kesehatan kelompok : diberikan pada
orang tua bayi, bersamaan dengan imunisasi I
(pertama),Materi : Imunisasi, perawatan neonatus,
pemberian ASI; diberikan pada orang tua pasien
berobat di poliklinik anak setiap senin, rabu dan
jumat

2. Ruang rawat inap anak/bayi


Penyuluhan kesehatan perorangan, diberikan saat
visite pasien

UNIT TERKAIT Ruang anak

PASIEN BARU MASUK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Mempersiapkan ruang perawatan dan menerima penderita baru
PENGERTIAN sesuai ketentuan yang berlaku
- Mempersiapkan sarana dan prasarana untuk penderita baru agar
siap pakai
TUJUAN - Menumbuhkan kepercayaan dan kesan-kesan yang baik,
pemberian pelayanan prima kepada pasien dan keluarga
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk
Pakam tahun 2013
PELAKSANA
- Semua pasien yang akan dirawat harus melalui poliklinik anak
atau IGD
- Petugas poliklinik anak dan IGD harus melakukan pengecekan
ulang tempat kosong di ruang rawat inap

1. Menerima pemberitahuan dari poliklinik anak, IGD atau ruang


rawat lain
2. Menyiapkan tempat tidur dan perlengkapan pasien
PROSEDUR 3. Menerima penyerahan penderita dari perawat pengantar, periksa
kelengkapan rekam medik dan obat-obat yang di bawa
4. Periksa tanda-tanda vital
5. Lakukan program dokter
6. Catat semua data pada rekam medik dan rekam perawatan
7. Perawat memberikan penjelasan kepada keluarga penderita
mengenai : keadaan penderita dan bantuan keluarga dalam
pengawasan penderita (misal infusnya), tat tertib di ruangan,
fasilitas yang menjadi haknya
8. Tindakan di ruangan selanjutnya sesuai pedoman keperawatan
Poliklinik Anak, IGD, Ruang Rawat Inap, Instalasi Gizi,
UNIT TERKAIT Admition caunter

NEBULIZER/INHALASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
PENGERTIAN Pemberian obat dengan cara di uap
- Untuk mengencerkan dan mengeluarkan sekret
TUJUAN
- Melonggarkan pernafasan pasien supaya nyaman
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk
Pakam tahun 2013
- Alat inhalasi
- Obat sesuai program dokter (bisolvon, atropin, ventolin)
PERSIAPAN - Cairan Nacl 0,9 % atau Nacl 3 %
- Sungkup (masker) atau oral tube
- Spuit disposible 3 cc
1. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya
tentang yang akan dilakukan
2. Posisi pasien senyaman mungkin (semi fowler)
3. Isi obat sesuai dengan dosis program dokter
4. Sambungkan alat tersebut dengan masker/oral tube
5. Sambungkan ke stop kontak listrik
6. Tekan ON
7. Atur waktu atau timer
PROSEDUR 8. Periksa apakah uap keluar atau tidak
9. Pasang alat tersebut ke mulut pasien
10. Anjurkan untuk menghisap
11. Tunggu sampai timer habis
12. Cabut kabel listrik dan alat kemudian dirapikan
Yang perlu diperhatikan : Bila pasien memakai oksigen
jangan lupa setelah selesai inhalasi diberi oksigen kembali,
observasi tanda-tanda sianosis saat pemberian inhalasi
(khusus pasien payah)
UNIT TERKAIT Ruang Rawat Inap, Unit Rawat Jalan, IGD

PEMASANGAN TRANFUSI DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Memberikan/memasukkan kebutuhan darah melalui intravena
PENGERTIAN dengan peralatan infus dalam jumlah tertentu sesuai
dengan program terapi
Melaksanakan tindakan pengobatan dan memenuhi
TUJUAN kebutuhna pasien akan darah sesuai dengan program
pengobatan
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan tahun 2013
KEBIJAKAN
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk
Pakam tahun 2013
- Sama dengan persiapan pemasangan infus
PERSIAPAN
- Darah yang cocok dengan darah penderita
1. Darah PMI dicocokkan (nama, umur, jenis darah yang
diminta) dengan arsip permintaan darah/dokumen rekam
medik
2. Pasien dipasang tranfusi set dengan cairan Nacl (lihat
prosedur pemasangan infus)
3. Darah dihangatkan sampai dengan /sama dengan suhu
tubuh, pasang kantong darah pada tranfusi set
4. Memberikan suntikan diuretika sesuai dengan program
terapi
5. Awasi reaksi pasien misalnya : tanda-tanda alergi,
PROSEDUR
menggigil, panas
6. Bila ada tanda-tanda alergi/panas segera lapor dokter
7. Setelah pemberian darah habis disambung dengan cairan
elektrolit
8. Kontrol ulang HB
9. Bila HB lebih dari 11 gram % (sesuai dengan program
terapi yang dinyatakan cukup)jarum dicabut, bekas
tusukan ditekan dengan kapas alkohol, kemudian diolesi
dengan betadin dan ditutup dengan kasa steril dan
diplester
Ruang Rawat Inap, Kamar Bedah, Ruang Therapi Intensif,
UNIT TERKAIT
Ruang Rawat Kebidanan

MEMBERI TRANFUSI DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Memberikan tranfusi darah adalah proses memindahkan darah dari
PENGERTIAN orang yang sehat kepada orang yang sakit yang membutuhkan
melalui intravena
- Meningkatkan volume darah
TUJUAN - Menambahkan komponen darah yang kurang
- Mencegah terjadinya kesalahan pemberian tranfusi darah
3. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan tahun
2013
KEBIJAKAN 4. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubu Pakam tahun
2013
- Pemberian tranfusi darah harus sesuai dengan golongan darah
pasien
- Setiap pemberian tranfusi darah dikenakan biaya proses yang
ditagihkan PMI
- Kelengkapan tranfusi set
- Cairan Nacl 0,9 %
- Darah yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
PERSIAPAN - Kapas
- Alkohol
- Has steril
- Gunting
- Plester
- Pengalas
- Bengkok
- Tourniquet
1. Cuci tangan
2. Memberitahukan pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
dan jelaskan prosedur yang akan dikerjakan
3. Menyiapkan alat ke dekat pasien
4. Ukur tanda vital pasien sebelum melaksanakan tranfusi
5. Menyiapkan area penusukan jarum tranfusi
6. Memeriksa kantong darah dengan teliti, dengan disaksikan oleh
petugas yang lainnya
PROSEDUR KERJA 7. Memerika : nama pasien, golongan darah, nomor darah, jenis
darah, rhesus, tanggal kadaluarsa
8. Memasang infus dengan cairan Nacl 0,9 % sesuai prosedur
pemasangan infus
9. Ganti cairan Nacl 0,9 % dengan kantong darah milik pasien
tersebut

MEMBERI TRANFUSI DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan


OPERASIONAL 25 Nov 2013 Direktur RSU Yoshua
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes

10. Atur tetesan secara perlahan selama 20 menit, setelah itu


tetesan disesuaikan dengan instruksi dokter. Tetesan
optimal 50-100 tetes/menit
11. Memperhatikan reaksi pasien atas pemberian tranfusi
darahtersebut
12. Jika terjadi reaksi, hentikan tetesan darah dan segera lapor
dokter
13. Catat dalam lembaran/formulir waktu pemberian darah dan
jumlah tetesan
14. Merapikan peralatan
15. Cuci tangan
PROSEDUR KERJA
Hal yang perlu diperhatikan :
 Tidak boleh memberikan obat melalui set yang di
pergunakan untuk tranfusi
 Pemberian tranfusi harus ditunda jika suhu tubuh pasien
38C
 Jangan memberikan tranfusi 1 unit lebih dari 4 jam akan
mempercepat tumbuhnya bakteri dan hemolisis sel darah
merah
 Untuk membantu pasien dengan Hbs Ag positif, perawat
harus menggunakan sarung tangan

Unit Tranfusi Darah, Ruang Rawat Inap


UNIT TERKAIT

CARA MENGHISAP LENDIR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Menghilangkan/membersihkan lendir di jalan nafas melalui
PENGERTIAN lubang hidung sampai tenggorokan supaya jalan nafas
bersih
Agar pertukaran O2 ke jaringan tubuh lancar dan tidak
TUJUAN
terhambat oleh sekret jalan nafas
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan tahun
2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tahun 2013
- Satu buah mangkok steril berisi air bersih
- Satu buah mangkok steril berisi alkohol dan savlon
PERSIAPAN
- Selang isap lendir
- Satu set alat isap lendir (slym suction)
1. O2 dinaikkan dulu 1 liter
2. Bersihkan selang yang akan dimasukkan ke dalam
hidung/mulut
3. Sebelum selang dimasukkan ke dalam hidung/mulut,
lubang selang ditutup dengan ibu jari atau selang di tekuk
dulu
4. Masukkan selang melalui hidung/mulut sampai
PROSEDUR tenggorokan
5. Selang segera tarik jangan terlalu lama di dalam
6. Dilakukan berulang-ulang sampai bersih
7. Isap lendir dikerjakan dengan interval ¼ jam sekali
8. Masukkan selang ke dalam air bersih setelah selesai
digunakan, isap sampai lendir dalam selang bersih
9. Masukkan alat slym suction, bersihkan alat dan pasien

Ruang Rawat Inap, Ruang Rawat Kebidanan, IGD, Kamar


UNIT TERKAIT Bedah

RAWAT GABUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Suatu tatanan/sistem pelayanan perawatan RSU Materna
PENGERTIAN Medan,dimana bayi dan ibu yang baru melahirkan dirawat di
tempat yang sama
- Memberikan bantuan emosional
- Meningkatkan penggunaan ASI, laktasi
- Meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI dan perawatan bayi
TUJUAN - Memudahkan pengawasan kesehatan ibu dan bayi
- Mencegah infeksi dan mempercepat involusi
- Memperpendek hari rawat
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam tentang
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kebidanan tahun
2013
KEBIJAKAN 2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU Yoshua Lubuk pakam
tahun 2013
Buku bayi pndah dan melengkapi RM pindah
- Bayi lahir seksio cesaria tanpa masalah, BB>2500-4000 gram,
stabil setelah 6 jam, bisa rawat gabung
PERSIAPAN - Bayi yang lahir spontan brach, BB 2500-4000 gram tanpa
masalah 2 jam setelah lahir langsung rawat gabung
- Untuk bayi dengan tindakan sesuai indikasi setelah keadaan
stabil
1. Di kamar bersalin screening dirawat di Ruang
Perinatologi/Rawat Gabung
2. Dalam 30 menit bayi lahir, beri ASI / ditetekkan
3. Bidan cuci tangan
4. Membantu menetek dini
5. Selama di kamar bersalin, KIE Ibu tentang : Manfaat ASI dan
Rawat Gabung, Cara menyusui yang benar dan cara merawat
PROSEDUR bayi, KB
6. Setelah 2 jam post partum mengantar pasien dan bayi ke
ruangan rawat gabung
7. KIE : mobilitas dini, perawtan bayi sehari-hari, imunisasi dasar
8. Memberi kesempatan pada ibu : untuk mempraktekkan
memandikan bayi, mengamati kelainan-kelainan pada bayi,
melaporkan kelainan yang ditemukan secepatnya
9. Melakukan pendokumentasian
UNIT TERKAIT Kamar Bersalin, Ruang Rawat Gabung

RUJUKAN KE BAWAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Suatu upaya agar pasien mendapatkan perawatan
berkelanjutan setelah pasien dinyatakan boleh pulang
PENGERTIAN
oleh dokter yang merawat/tidak memerlukan perawatan
khusus lagi
- Pasien mendapatkan perawatan berkelanjutan
TUJUAN - Meningkatkan mutu pelayanan
- Menurunkan AKI dan AKB
1. Surat Keputusan Direktur RSU. Yoshua Lubuk Pakam
tentang Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan
KEBIJAKAN Kebidanan tahun 2013
2. Surat Kebijakan Direktur tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan di RSU. Yoshua tahun 2013
PERSIAPAN Formulir rujukan/jawaban pasien kiriman
1. Dokter melengkapi formulir rujukan/jawaban pasien
kiriman
2. Perawat arahkan pasien boleh pulang untuk membayar ke
loket kasir rawat inap
3. Mengecek bukti lunas pembayaran
4. Melengkapi/periksa kembali meliputi :
 Identitas Lengkap
 Tanggal kontrol, diagnose akhir, obat-obatan yang
PROSEDUR
didapat
 Poliklinik/puskesmas/RS yang di tuju
 Khusus untuk bayi : hasil Lab (WBC, HB, CSF, Bil),
Imunisasi yang diberikan, berat badan bayi yang
prematur
5. Melepaskan gelang bayi atau ibu dimana pasien dirawat
6. Menyerahkan tanda bukti lunas administrasi
7. Melakukan pendokumentasian
Unit Rekam Medik
UNIT TERKAIT
Kasir Rawat Inap

KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Suatu upaya dimana rumah sakit membuat asuhan
PENGERTIAN pasien lebih aman, mencegah terjadinya cedera pada
pasien
- Terciptanya keselamatan pasien
- Meningkatkan akuntabilitas RSU Yoshua
Lubuk Pakam terhadap pasien dan masyarakat
TUJUAN
Menurunkan KTD di RSU Yoshua
- Terlaksananya program pencegahan sehingga tidak
terjadi KTD
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang
KEBIJAKAN
penunjukkan sebagai Tim Keselamatan pasien RS
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Membangun komitmen dan fokus yang jelas tentang
keselamatan pasien
3. Membangun sistem dan proses manajemen resiko
serta melakukan identifikasi dan assesment terhadap
potensial masalah
PROSEDUR 4. Membangun sistem pelaporan
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan
pasien dengan melakukan analisis akar masalah
7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem
keselamatan pasien dengan menggunakan informasi
yang ada
Seluruh unit-unit pelayanan dan tindakan kesehatan di
UNIT TERKAIT
Rumah Sakit

PELAPORAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan
Direktur RSU Yoshua
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 25 Nov 2013
Dr. Nico Aurelius Tarigan, MHkes
Kejadian tidak diharapkan (KTD) adalah setiap kejadian yang
tidak disengaja dan tidak diharapkan yang dapat
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera
pada pasien
Kesalahan yang mengakibatkan IKP dapat terjadi pada :
1. Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis
PENGERTIAN
2. Treatment : kesalahan pada operasi, prosedur dan tes,
pelaksanaan terapi
3. Preventive : tidak memberikan terapi profilaktif, monitoring
atau follow up yang tidak sesuai pada suatu pengobatan
4. Other : gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem
lain
- Terlaksananya sistem pencatatan dan pelaporan insiden
keselamatan pasien
- Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai
pada akar masalah
TUJUAN - Untuk memperoleh data/angka insiden keselamatan pasien
- Upaya pencegahan terjadinya kejadian/insiden
keselamatan pasien berikutnya
- Didapatkannya pembelajaran untuk perbaikan asuhan
kepada pasien
Surat pengasan oleh Kepala Rumah Sakit tentang
KEBIJAKAN
penunjukkan sebagai Tim Keselamatan pasien RS
1. Siapa yang mengetahui/melihat terjadinya KTD dapat
melaporkan kepada Tim Keselamatan Pasien
2. Laporan dibuat secara tertulis dengan menggunakan
formulir yang tersedia atau dapat membuat laporan kepada
PROSEDUR
Tim Keselamatan Pasien paling lambat 2x24 jam
3. Laporan tidak boleh difotocopi dan tidak boleh disimpan di
file ruangan perawatan atau di status pasien karena berlaku
rahasia
UNIT TERKAIT Seluruh unit-unit pelayanan dan tindakan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai