Mahasiswa dapat membuat media pembelajaran berbasis animasi, video dan audio (multimedia) secara
interaktif.
Program ini berbasis vektor grafis, jadi aksesnya lebih cepat dan terlihat halus pada skala resolusi
layar berapapun. Program ini juga dapat diisi dengan bitmap yang di-impor dari program lain.
Salah satu keunggulannya adalah ukurannya yang begitu kecil namun dapat menampilkan
animasi web yang mengagumkan. Flash juga mempunyai kemampuan untuk membuat animasi
secara streaming, yaitu dapat menampilkan animasi langsung meskipun proses download dan
loading belum selesai seluruhnya. Selain itu, dengan Flash juga dapat dibuat movie kartun dan
aplikasi web interaktif yang memungkinkan pengguna dapat berinteraksi langsung dengan
aplikasi yang dibuat. Movie Flash juga bisa memasukkan unsur interaktif dalam movie-nya
dengan Action Script (bahasa pemrograman di Flash) sehingga user bisa berinteraksi dengan
movie melalui keyboard atau mouse untuk berpindah ke bagian-bagian yang berbeda dari
sebuah movie, memindahkan objek-objek, memasukkan informasi melalui form, dan operasi-
operasi lainnya.
Kelebihan lain yang dimiliki program Adobe Flash adalah mampu membuat tombol
interaktif dengan sebuah movie atau objek yang lain. Adobe Flash mampu membuat perubahan
transparansi warna dalam movie. Adobe Flash mampu membuat perubahan animasi dari satu
bentuk ke bentuk lain dan mampu membuat gerakan animasi dengan mengikuti alur yang telah
ditetapkan. Dengan Adobe Flash, file dapat dikonversi dan dipublikasikan (publish) ke dalam file
aplikasi (exe).
1
B. Memahami User Interface Adobe Flash CS.5
Propertis
Color/ swatches
Toolsbox
Stage
Library
Timeline
Layer
Action
2
Keterangan Lingkungan Kerja Adobe Flash CS5 :
Toolbox, kumpulan tool atau peralatan yang mempunyai fungsi-fungsi tersendiri untuk
berbagai keperluan seperti desain, editing, dan pengaturan gambar atau objek.
Title Bar, merupakan nama file atau judul program yang sedang aktif atau sedang
digunakan.
Action Script, actionScript adalah bahasa pemprograman di flash. Adobe Flash CS5
mendukung semua versi ActionScript 2.0. ActionScript digunakan untuk mengontrol
objek, navigasi, animasi, dll. Untuk membuat program yang dibuat lebih interaktif.
Timeline Panel, atau garis waktu mempunyai fungsi untuk membantu penempatan
objek pada fungsi waktu.
Stage, halaman kerja yang digunakan untuk menempatkan berbagai macam objek flash
yang akan ditampilkan.
Color Mixer Panel, panel yang berfungsi untuk pengaturan warna dari gambar atau
objek.
Transform
Library Panel, panel yang menyimpan objek-objek seperti movie clip, graphic, button,
sound, video, dll, yang digunakan dalam pembuatan aplikasi.
Layer, dapat dianalogikan sebagai kanvas suatu lukisan. Jumlah layer bisa lebih dari satu,
dalam kata lain berlapis-lapis. Layer yang berada paling atas adalah kanvas yang
terdepan.
Toolbox
Fasilitas Toolbox seperti telah dijelaskan sekilas diawal adalah sekumpulan tool atau alat
yang mempunyai fungsi-fungsi tersendiri untuk keperluan desaindsb, berikut ini penjelasan
setiap tool yang ada di Toolbox.
3
Gambar 3. Toolbox (Caption)
No Gambar Keterangan
4
9 Convert Anchor Tool (C), berfungsi untuk mengkonfersi
garis, kurva atau gambar.
5
23 Stroke Color digunakan untuk memilih atau memberi
warna pada suatu garis.
Flash Player digunakan sebagai player untuk menjalankan file-file yang berekstension . swf
(shock wave flash). Untuk mengeksekusi file fla. Ke swf , silahkan tekan ctrl + enter.
6
Cara Menyimpan File
Klik File -> klik save as -> Ketik nama filenya -> Pilih atau buat folder baru untuk menyimpan
file -> Klik save.
1. Dasar Animasi
Dalam pembutan animasi selalu berhubungan dengan frame. Frame adalah suatu bagian dari
layer yang terdapat dalam panel timeline yang digunakan untuk mengatur pembuatan animasi.
Suatu animasi dapat berjalan oleh adanya perpindahan dari frame ke frame. Semakin panjang
frame yang dibutuhkan maka semakin lama animasi itu berjalan. Suatu animasi bisa terdiri dari
7
beberapa layer. Suatu layer dapat diikuti layer guide dan layer mask. Layer guide berfungsi untuk
memberikan panduan pada layer yang diguide. Layer mask berfungsi untuk menyembunyikan
serta menampilkan bagian lain pada layer dimasking. Berikut ini dasar-dasar dari animasi.
Motion Tween
Motion Tween adalah animasi yang digunakan untuk menggerakkan objek yang sudah
dikonversi ke dalam bentuk simbol berdasarkan batas suatu keyframe tertentu. Simbol-
simbol dalam flash yaitu movie clip, button dan graphic.
Objek
Shape Tween adalah animasi yang digunakan untuk mengubah satu bentuk ke bentuk yang
lain. Objek harus berupa objek normal (objek ter-break a part).
8
sama seperti pada motion tween, perbedaannya objek tidak dalam bentuk simbol. Animasi
ini posisi objek tidak berubah, hanya mengalami perubahan bentuk.
Twen Shape
Frame Awal Frame Akhir
Teknik guide adalah teknik menggerakkan animasi sesuai guide yang telah dibuat pada layer
guide. Guide yang dibuat berupa garis yang mempunyai arah dan lintasan tertentu
9
Membuat Motion Guide 1
Ubah lingkaran yang telah dibuat menjadi bentuk movie clip. Caranya klik kanan
pada objek lingkaran→convert to symbol→isikan Name dengan lingkaran, Type :
Movie clip, Registration berada di tengah→OK, maka akan menjadi seperti
berikut;
10
Membuat Motion Guide 3
Pada Layer Guide buatlah lintasan untuk pergerakan dari objek lingkaran dengan
menggunakan Pencil Tool.
11
Membuat Motion Guide 5
Tempatkan lingkaran tepat diujung garis lintasan yang telah dibuat. Registration
point object (Titik tengah yang tedapat pada lingkaran) wajib tepat di titik paling
ujung garis.
12
Membuat Motion Guide 6
13
Blok frame 10 pada masing-masing layer. Lalu klik kanan→Insert Frame
Pada layer 1 frame 10 tersebut pindahkan objek lingkaran ke ujung garis lintasan
yang lain dengan posisi Registration point object tepat pada ujung garis .
14
Membuat Motion Guide 10
15
Lalu time line akan menjadi seperti berikut.
16
Teknik Masking
Teknik masking digunakan untuk menyembunyikan isi layer lain tetapi akan ditampilkan
saat movie dijalankan. Animasi masking mempunyai dua metode dasar, yang pertama
adalah area masking yang bergerak sedang objek yang dimask diam, yang kedua adalah
area masking yang diam sedang objek yang dimask bergerak. Kedua teknik tersebut akan
menampilkan animasi yang berbeda.
Layer masking
Siapkan tiga buah layer dengan cara menekan icon New Layer yang tersedia dibawah
Timeline. Perhatikan gambar dibawah !
17
Membuat Animasi Huruf Dengan Masking 2
Ubah nama Layer 1 dengan nama yang diinginkan. Disini silahkan dengan ganti dengan
nama Objek1 dengan cara klik dua kali pada Layer 1.
Klik frame 1 pada layer Objek1 dan buatlah sebuah teks pada Stage. Buatlah teks
bertuliskan “Maskingku” dengan warna bebas.
18
Membuat Animasi Huruf Dengan Masking 4
Sekarang ubah Layer 2 dengan nama Objek Copy dengan cara seperti mengubah nama
layer 1. Lalu Copy-kan teks “Maskingku” dari layer Objek1. Posisi harus sama persis
dengan cara klik kanan→Paste In Place di stage frame 1 Layer Objek Copy.
19
Membuat Animasi Huruf Dengan Masking 5
Seolah tidak ada perubahan, akan tetapi apabila teks tersebut digeser maka akan
terlihat teks tersebut sudah ter-Copy
Ubahlah warna teks”Maskingku” pada layer Objek Copy cengan warna yang berbeda
dengan teks “Makingku” di Layer Objek1.
20
Membuat Animasi Huruf Dengan Masking 6
Pembedaan warna tersebut akan berpengaruh ketika animasi berjalan. Warna kilatan
yang akan muncul, sesuai dengan warna teks pada Layer Objek Copy.
Ubah nama Layer 3 dengan nama Animasi. Lalu pada frame 1, buatlah objek dengan
warna bebas serta posisi seperti berikut :
21
Membuat Animasi Huruf Dengan Masking 7
Lalu, untuk menggerakkan animasi, tambahkan frame pada setiap layer dengan cara
blok frame 10 pada masing masing layer→klik kanan→Insert Frame. Maka akan muncul
seperti berikut :
22
Blok frame 10 pada layer animasi, Lalu klik kanan→insert key frame.
23
Agar animasi dapat berjalan dengan halus, maka dibutuhkan tweening. Caranya klik
frame 1 layer Animasi→klik kanan→Create Classic Tween hingga tampilan frame
menjadi seperti berikut :
Langkah terakhir klik kanan pada layer Animasi→mask. Maka tampilan akan seolah –
olah hilang dan kembali seperti semula. Akan tetapi hal tersebut menandakan masking
telah berhasil.
Lalu untuk melihat hasilnya, silahkan tekan tombol Ctrl+Enter maka akan jadi seperti
berikut ;
24
2. Mengenal Common Libraries
Common libraries adalah semacam perpustakaannya adobe flash. Untuk mengaktifkan dari
common libraries tersebut silahkan :
Klik Window
Klik Common Libraries
Klik library yang diinginkan (Buton, Classes, Sounds).
25
Ini adalah tampilan dari Common Library Button :
26
Ini adalah tampilan dari Common Library Sounds :
27
2.1. Membuat Variasi Teks
Didalam adobe Flash juga terdapat berbagai variasi teks yang bisa digunakan dalam membuat
animasi. Diantaranya ada Static Text, Dynamic Text, dan Input Text.
Static Text : Jenis Teks yang tidak dapat diubah secara dinamis, Tulisan yang tertera pada Static
Text tidak akan berubah selama movie dijalankan.
Dynamic Text : Jenis teks yang dapat diubah secara dinamis. Tulisan yang tertera pada
Dynamic Text dapat berubah selama movie dijalankan.
28
Input Text : Jenis teks berupa kotak isian, dan pemakai dapat memasukkan input didalamnya.
29
D. Mengenali dan Membuat symbol
1. Mengenali Symbol
Symbol terdiri dari graphic, button, atau movieclip yang dibuat pada Flash Pro menggunakan
button (Action Script 2.0), Simple Button (Action Script 3.0), dan Movie Clip. Yang dapat
digunakan kembali dalam dokumen lain.
Gunakan symbol Graphic ( ) untuk gambar statis dan untuk membuat potongan
animasi yang terkait dalam timeline utama. Animasi interaktif dan suara tidak dapat
digunakan dalam symbol Graphic. Tambahkan symbol Graphic dalam dokumen flash karena
Graphic tidak membutuhkan timeline, tidak seperti button dan Movie Clip.
Gunakan symbol Button ( ) untuk membuat tombol interaktif yang merespon klik
mouse, rollover, atau perintah lainnya. Untuk informasi lebih lanjut, lihat tutorial
selanjutnya. (cari tutor ttg AS)
Gunakan symbol Font untuk meng-eksport sebuah font dan menggunakannya pada
dokumen Flash Pro yang lain.
2. Membuat Symbol
Membuat symbol yang berisi animasi yang dibuat dengan aplikasi Flash Pro memungkinkan
untuk membuat banyak variasi dan meminimalkan ukuran file. Jika animasi yang digunakan
berulang-ulang atau menggunakan gerakan yang sama-sebagai contoh, gerakan naik-turun pada
sayap burung. Untuk menambah symbol dalam dokumen, gunakan Library Assets yang berisi
30
symbol-symbol yang telah digunakan atau yang sedang digunakan. Dengan cara men-drag
symbol dari Library Assets ke dalam Stage.
31
Drag elemen yang diseleksi ke panel Library
32
Di dalam kotak Convert to Symbol, tulis nama symbol dan pilih jenis symbol (Movie Clip, Button, atau
Graphic).
Klik OK.
*Setelah menjadi symbol, secara otomatis elemen yang dijadikan symbol akan masuk ke dalam
Library. Untuk mengedit symbol, dapat dilakukan dengan memilih Edit -> Edit Symbol atau
dengan Edit -> Edit In Place.
33
Klik tombol New Symbol pada kiri bawah pada panel Library
Pilih New Symbol dari menu panel Library di sudut kanan atas panel Library
Pada kotak dialog Create New Symbol, tulis nama symbol dan pilih jenis symbol.
Klik OK.
34
Untuk membuat isi symbol, gunakan timeline, menggambar dengan drawing tools, mengimpor media,
atau membuat turunan dari symbol lainnya.
35
Klik nama scene di Edit Bar.
Flash Pro menambahkan symbol ke Library dan beralih ke mode symbol-editing. Dalam mode
symbol-editing, nama symbol muncul di kiri atas Stage, dan titik hitam menandakan registration
point symbol tersebut.
Frame pertama adalah Up state, mewakili penampilan button setiap kali pointer mouse tidak menyentuh
button.
Frame kedua adalah Over state, mewakili penampilan button setiap kali pointer mouse menyentuh
button.
Frame ketiga adalah Down state, mewakili penampilan button setiap kali button diklik.
36
Frame keempat adalah Hit state, mendefinisikan area fisik yang merespon klik mouse. Daerah ini terlihat
setiap kali file SWF bermain di Flash Player.
Untuk membuat isi symbol, gunakan timeline, menulis text , menggambar dengan drawing tools,
mengimpor media, atau membuat turunan dari symbol lainnya.
Graphic Format
37
.emf Future Splash Player .spl
Enhanced Windows
Metafile
.gif JPEG .jpg
GIF dan Animated
GIF
.png Flas Player 6/7 .swf
PNG
.wmf Adobe XML Graphic .fxg
Windows Metafile
File
Sound Format
Video Format
38
Import Sound
Pada kotak dialog Import, pilih file yang akan dimasukkan ke dalam Flash.
39
Pilih Insert -> Timeline -> Layer.
Pada Layer yang baru, drag Sound dari Library ke dalam Stage. Dianjurkan, tiap sound diletakkan pada
Layer yang berbeda.
40
Pilih Window -> Properties -> klik tanda panah di sudut kanan bawah untuk memperluas Property
Inspector.
Pada Property inspector, pilih file sound dari pop-up menu.
Efek Pop-up Menu
Pilih salah satu efek dari pop-up menu :
41
Catatan : Jika memasukkan lebih dari satu sound dalam satu layer, gunakan pilihan
Stop.
Masukkan value untuk menentukan berapa kali suara mau diulangi (loop), pilih loop
untuk mengulangi suara terus menerus.
Untuk mengetes suara, tarik playhead ke frame yang berisi suara atau gunakan tombol
yang ada pada Controller menu.
42
F. Action Script
Pengunaan Action Script pada movie clip selalu diikuti dengan event. Jadi Action Script tersebut
akan dijalankan pada saat event berlangsung. Bila ingin membuat Action Script pada movie clip,
clik movie clip hingga muncul tulisan Action – Movie Clip di atas docker Action Script. Lalu ketik
listing program pada tempat yang disediakan.
43
Key up : Setiap tombol keyboard dilepas setelah ditekan
G. Mengaplikasikan action :
play(),stop(),gotoAndStop(),gotoAndPlay
Goto adalah perintah yang banyak terdapat pada berbagai bahasa pemrograman. Tak terkecuali
pada Action Script Flash. Bahkan pada Action Script Flash goto ada berbagai macam. Pada
pokoknya ada 2 macam goto yang dibedakan karena proses melompatnya yaitu :
gotoAndPlay perintah ini digunakan untuk melompat ke suatu tempat dan langsung
berjalan ke frame berikutnya atau animasi tetap berjalan tanpa berhenti.
gotoAndStop perintah ini digunakan untuk melompat ke suatu tempat dan berhenti, jadi
setelah melompat ke tempat tertentu animasi akan berhenti.
Selain ke 2 perbedaan di atas, goto juga dibedakan tujuannya/typenya.
Frame Number pada type ini perintah goto diikuti dengan angka numerik yang
menunjukkan ke frame berapa animasi harus melompat.
Frame Label pada type ini perintah goto diikuti dengan nama/label frame yang berarti
animasi akan melompat ke nama/label frame yang sesuai.
nextFrame () pada type ini perintah goto yang berarti melompat dan berhenti ke frame
berikutnya.
preFrame () pada type ini perintah goto yang berarti melompat dan berhenti ke frame
sebelumnya.
Contoh Penerapan
Pada gambar di atas memperlihatkan tampilan materi yang berisi 3 tombol navigasi dimana
masing masing tombol memiliki masa tampil yang berbeda-beda. Untuk tombol home berisi
Acrionscript
44
on (release) {
gotoAndStop(1);
}
on (release) {
prevFrame();
}
on (release) {
nextFrame();
}
45
H. Load Movie
Biasanya cara yang kita gunakan dalam memasukkan movie clip adalah dengan memasukkan
movie clip tersebut kedalam library, setelah itu klik & drag file tersebut kita masukkan kedalam
frame yang kita inginkan. Apabila kita memasukkan movie clip secara langsung didalam project
falsh kita seperti itu, biasanya proses eksekusi/loading akan terasa lama, apalagi bila movie yang
dipanggil banyak, filenya besar dan komputer yang kita gunakan speknya minim pastilah
loadingnya akan lama. Berikut 2 cara untuk memanggil movie clip secara eksternal yang akan
meringankan loading movie clip kita.
Buat sebuah tombol dan masukkan script berikut pada Action Panel
on (release) {
loadMovieNum (“movie1.swf”,1);
Test Movie
Confert rectanggel tool tersebut menjadi movie clip dengan instant name “target”
Buat sebuah tombol dan masukkan script berikut pada Action Panel
on (release) {
46
loadMovie (“movie1.swf”,”targt”);
Test Movie
47
Lalu siapkan 3 buah layer. Masing masing beri nama script, content, dan background.
Pada layer content frame 1 isikan dengan judul pembukaan dari soal yang akan dibuat. Bisa
diiisi dengan kalimat pembuka sebelum menuju pada lembar soal.
Setelah dirasa cukup, maka pilih layer background untuk membuat tampilan background
agar terlihat lebih menarik.
48
Tetap pada layer yang sama, buatlah sebuah tombol untuk menghubungkan tampilan
pembuka menuju tampilan berikutnya. Tombol ini bisa dibuat secara manual maupun
menggunakan tombol yang sudah disediakan Adobe Flash Profesional CS5.
Membuat tombol secara manual :
o Buatlah objek bebas dengan menggunakan rectangular, oval, pencil
tool, maupun pen tool. Buat tombol sesuai dengan keinginan. Bisa juga
disisipkan teks pada tombol tersebut.
o Setelah objek selsai dibuat, seleksi objek tersebut dan ubah menjadi
button dengan cara seleksi objek →klik kanan→pilih convert to
symbol→pada “Type”, ubah menjadi Button→beri nama tombol
dengan mengetikkan nama pada kolom “Name”→pilih OK.
o Maka Tombolpun telah selesai dibuat.
Membuat tombol dengan fasilitas Common Libraries
49
o Pilihlah menu Window pada Menu Bar
o Lalu pilih Common Libraries
o Pilih Button. Maka akan muncul jendela Library Button
o Pilih jenis Button sesuai keinginan
50
Double klik pada tombol Enter tersebut
Maka akan muncul timeline button
Setelah button terisi dengan script, maka selanjutnya adalah bekerja pada layer script. Pada
frame 1 isikan script berikut :
Setelah layer script frame 1 terisi oleh script, maka akan terdapat lambang alpha sebagai
tanda bahwa frame tersebut telah terisi oleh script seperti berikut :
51
Jika halaman depan telah selesai dibuat, selanjutnya membuat pertanyaan atau soal-soal
yang ingin ditampilkan. Soal yang akan dibuat tersebut letakkan di frame selanjutnya yaitu
frame 2. Caranya, blok frame 2 pada setiap layer→ pilih insert→pilih timeline→blank
keyframe pada setiap layer. Maka akan menjadi seperti berikut :
52
Lakukan langkah yang sama untuk membuat pertanyaan – pertanyaan pada frame
berikutnya.
Jika pertanyaan dan jawaban selesai dibuat, maka langkah selanjutnya adalah membuat
tombol pada setiap opsi jawaban. Tombol dapat dibuat dengan cara manual maupun
dengan menggunakan fasilitas common libraries seperti langkah membuat tombol yang
telah dibuat sebelumnya.
53
Setelah tombol terpasang pada tempatnya, isi tombol tersebut dengan script. Hal ini
dimaksudkan agar ketika tombol ditekan, maka akan menuju pada pertanyaan-pertanyaan
pada frame berikutnya dan mendapatkan nilai. Isikan dengan script berikut :
Untuk tombol yang memuat nilai untuk jawaban benar, maka perlu tambahan script seperti
berikut :
Lakukan pula hal yang sama untuk tombol – tombol yang terdapat pada frame lain.
Jika seluruh soala dan tombol selasi dibuat, maka isikan script ( ) pada layer script
pada masing masing frame hinggga terlihat tampilan seperti berikut :
Jika script sudah dimasukkan, maka lanagkah selanjutnya adalah membuat tampilan skor.
Caranya tambahkan frame baru pda masing-masing layer.
Pada layer content isi dengan :
Untuk menampilkan skor dari soal yang telah dikerjakan, dapat dibuat dengan
menggunakan Dynamic text. Caranya pilih text tool ( ), lalu pada jendela properties,
ubah Static Text menjadi Dynamic Text.
54
Buat Dynamic Text tersebut kedalam layer content.
55
Variable = salah
Dynamic Text disebelah kanan nilai :
Instance name = nilai
Variable = nilai
Atur jenis tampilan yang akan masuk ke dalam Dynamic Text agar tampil menjadi angka atau
bilangan dengan cara melekaukan embed pada Dynamic Text.
56
Pada kolom Character ranges tandai pada “All (1332/93514 glyphs)”
Pilih OK
Sekarang kembali pada layer script. Pada layer script frame 1 silahkan tambahkan script
berikut :
Lalu pada frame lembar nilai pada layer script isikan dengan script berikut :
Maka kuis telah siap ditampilkan. Untuk mencoba silahkan tekan Ctrl + Enter.
J. Latihan
Tak usah banyak kata kata, karna saya bukan seorang yang pintar mengarang
cerita langsung saja ke topik, seperti judul di atas, yaitu Tutorial Membuat Slider
menggunakan Adobe Flash CS3, pertama yang harus kita siapkan yaitu
Aplikasinya Adobe Flash CS3, iya dong kalo ga pake Tu Aplikasinnya Mana bisa
mengikuti tutorial ini
57
Jika Belum punya Aplikasinya bisa download Disini :
1. link 1
2. link 2
3. Mirror
Pertama buka dulu Aplikasinya, jika sudah pilih yang Flash File (Action Script 2.0)
Oke setelah itu lanjut Atur ukuran Canvasnya, untuk lebih detail lihat gambar
aja
58
lanjut lagi, ambil foto dari directori, Klik File > Import > Import to library
jika sudah, sekarang tinggal ambil gambarnya Pilih gambar > klik Open.
Oke selanjutnya, seret gambar yang sudah berada di library ke canvasnya dan
atur tata letak gambar, biar gambar sama atur aja di propertinya X = 0.0 dan Y =
0.0, liat gambar ya
59
Selanjutnya buat time untuk membuat efeknya taruh dimana saja, misal punya
saya cuma 45 sekon. Kliki kanan > insert Keyframe.
Lanjut step berikutnya Klik pada frame > Create Motion Tween. cek gambar
ya
60
Setelah itu beri 2 pembatas pada frame, biar gambarnya istilahnya mirip fade in lah
hehe klik kana pada frame > insert keframe.
Kemudian langkah berikutnya Klik No 1 dan di No 45 (ini satu satu dulu, misal No1
dulu) pada frame > klik gambarnya > pilih color > ganti menjadi alpha > terus ganti
menjadi 10% (ini terserah selera anda).
Lnjut buat Linkaran kecil aja, ga usah besar besar dan lingkaran tersebut di beri
warna (warna terserah selera masing - masing), dan di beri angka biar kelihatan
sedikit bagus , setiap lingkaran harus mempunya i layer sendiri sendiri
ya ini kan kita hanya membuat 4 slide saja Maaf baru diberitahu disini
heheh jadi layer yang di butuhkan cuma 5, kok bisa 5 ?? karena layer pertama
di buat untuk gambar slidenya , sedangkan layer 2 sampai layer 5 dibuat
Lingkaran beserta angkanya, oke jika belum tau cara membuat lingkarannya, kli
huruf O (wOw bukan w0w ) pada keyboard, selanjutnya tool Ovalnya, awalnya
tool imi rectangulah, setelah kita tekan huruf O (wOw bukan w0w ) pada
keyboard menjadi Oval , mudeng kan ?? harus mudeng ya .
61
jika sudah membuat 4 lingkaran beserta angkanya, kemudian atur warna pada ke -4
lingkaran tersebut, klik gambar yang mau diatur warnanya > klik color > atur
Alphanya menjadi 50% aja . lebih jelas lihat gambar.
Lanjut, sekarang kita harus men-Duplicate scene yang sudah kita buat tadi, cara
menampilkan scene ketik di keyboard Shift+F2 atau engga klik Window > Other
Panels > Scene.
Jika Sudah, sekarang tugas kita, kita ???? lo aja kali gue engga men-
Duplicate scene, caranya klik icon anak panah ke kanan pada scene, klik sebanyak
slide yang di mau. lihat gambar.
62
Kemudian Buat lingkaran itu menjadi Button cara nya klik lingkaran > tekan F8 >
pilih button > Ok. seterusnya pada lingkaran lingkaran itu, dan di scene berikutnya
juga begini .
63
Tekan Ctrl+Shift+e (Script Assist) > Klik Global Function > Timiline Control >
double klik goto maka akan tampak seperti gambar di atas. sekarang kita tinggal
pilih scene. Misal Ini kita Klik di Lingkaran/button tadi pada No 2 maka scene yang
di pilih pun pada nomer 2, ini berlaku pada Lingkaran /button pada scene
selanjutnya .
belum tau no lihat gambar selanjutnya tinggal di beri nama > biarkan aja
begitu > klik OK aja .
64
oke ini jika mau file .fla dan .swf nya Klik
Sekian dari saya. terima kasih sudah berkunjung di blog saya ini salam
Untuk memperoleh sebuah interktif multimedia yang dinamis, pergantian antar halaman dapat
ditambahkan sebuah efek transisi. Efek tersebut bisa berupa animasi motion tween, efek fade in/out, efek
zoom in/out dan sebagainya. Pada dasarnya membuat efek transisi tidak terlalu rumit selama kita
memahami konsep animasi dasar Adobe Flash.
Apabila pada interaktif multimedia tanpa transisi, perpindahan halaman bisa secara langsung
menggunakan perintah gotoAndStop(halaman);, akan tetapi ketika kita menggunakan efek transisi maka
kita membutuhkan kode play(); untuk memainkan animasi transisinya. Setelah animasi transisi selesai,
maka halaman akan di stop pada frame yang memiliki konten tertentu. Untuk memudahkan pemahaman
atas efek tersebut perhatikan timeline berikut (3 halaman dengan efek transisi)
Pada timeline tersebut terdapat 4 buah layer dengan penjelasan sebagai berikut :
65
1. Pada layer transisi dibuat animasi transisi dengan teknik bebas (kita bisa memanfaatkan teknok
apapun seperti motion/classic tween, motion guide, frame by frame animation dan sebagainya.
Layer inipun juga tidak terbatas pada 1 layer saja, tetapi anda bisa memanfaatkan lebih banyak
layer untuk mendapatkan efek transisi yang lebih kompleks.
Yang perlu diperhatikan pada layer ini adalah durasi dari animasi transisi pada contoh ini adalah
15 frame untuk animasi membuka halaman dan 15 frame untuk menutup halaman. Anda bebas
memberikan durasi berapapun, yang terpenting adalah animasi tersebut akan berhenti tepat
disaat semua konten muncul (yang dalam contoh ini berada pada Key Frame 15, 45 dan 75.
2. Pada layer konten Seluruh konten (aset visual, teks, video, gambar dsb) diletakkan pada 1 buah
keyframe. Dalam contoh ini konten halaman 1 diletakkan di frame 15. Konten halaman 2 pada
frame 45 dan konten halaman 3 pada frame 75.
3. Pada layer tombol terdapat 3 buah tombol dengan nama
instansi tombol_1, tombol_2 dan tombol_3. Tombol tersebut memiliki Key Frame pada frame 1,
dan di munculkan sepanjang timeline aktif.
4. Pada layer kode terdapat beberapa blank keyframe yang memiliki kode. Yang perlu
diperhatikan adalah, pada saat frame berada tepat di atas konten suatu halaman, maka frame
tersebut harus di stop, dan pada saat animasi perpindahan suatu halaman selesai, maka
animasi akan dialihkan ke halaman selanjutnya dengan kode gotoAndPlay(hal_selanjutnya).
Pada frame 15, 45 dan 75 yang merupakan frame tempat konten berada, kode yang diketikan adalah :
1. stop();
Pada frame 30, 60 dan 90 yang merupakan frame tempat berakhirnya efek transisi halaman sebelumnya,
kode yang diketikan adalah :
1. gotoAndPlay(hal_selanjutnya);
Dan pada frame 1, diperlukan listener agar ke-3 tombol tersebut bisa berfungsi, kode yang diketikan
adalah :
1. import flash.events.MouseEvent;
2.
66
3. var hal_selanjutnya:Number = 0; //variable untuk menyimpan hal setelah
transisi
4.
5. //menambahkan listener click
6. tombol_1.addEventListener(MouseEvent.CLICK, klik_tombol);
7. tombol_2.addEventListener(MouseEvent.CLICK, klik_tombol);
8. tombol_3.addEventListener(MouseEvent.CLICK, klik_tombol);
9.
10. //fungsi klik_tombol
11. function klik_tombol(e:MouseEvent):void{
12. var nama_tombol:String = e.currentTarget.name;
13. if (nama_tombol == "tombol_1"){
14. hal_selanjutnya = 1;
15. play();
16. }
17. if (nama_tombol == "tombol_2"){
18. hal_selanjutnya = 31;
19. play();
20. }
21. if (nama_tombol == "tombol_3"){
22. hal_selanjutnya = 61;
23. play();
24. }
25. }
26.
27.
Navigasi berfungsi untuk membawa pengunjung menjelajah dari satu halaman ke halaman
lainnya melalui media link, tombol, atau menu.
1. Klik Text Tool lalu tulislah teks “Halaman depan” di layar.
67
2. Klik frame 15, lalu klik kanan pilih > Blank Keyframe. Pada frame 15, tulislah teks “Halaman
Profil”.
3. Klik frame 1, lalu berilah nama/label “depan” pada frame tersebut melalui Properties-nya.
4. Lakukan hal yang sama untuk frame 15 dengan memberinya label “profil” sehingga sekarang
ada dua label di frame, yaitu “home” di frame 1 dan “profil” di frame 15.
5. buatlah layer baru (Layer 2). Pada Layer 2, masukkan dua buah tombol dari library Flash.
Latihan ini menggunakan tombol circle button – previous dan circle button – next dari kategori
Circle Buttons.
68
6. Klik kanan tombol circle button – next (tombol di sebelah kanan), kemudian berikan
action gotoAndStop (tandai Go to and Stop, type: Frame label, Frame: profile) sehingga
hasilnya terlihat seperti berikut
7. Klik kanan tombol circle button – previews (tombol di sebelah kiri), kemudian berikan
action gotoAndStop (tandai Go to and Stop, type: Frame label, Frame: depan) sehingga
hasilnya terlihat seperti berikut
8. Klik frame 1 di Layer 2, lalu berikan action stop sehingga movie akan langsung berhenti pada
frame 1 saat pertama kali dijalankan. Timeline Panel yang terbentuk akan terlihat seperti
69
9. Untuk melihat hasilnya, klik menu Control > Test Movie. Coba klik tombol circle button – next,
Anda akan dibawa ke Halaman Profil. Coba klik lagi tombol circle button – previous, Anda akan
dibawa kembali ke halaman semula, yaitu Halaman Depan
B. Layer
Layer seperti lembaran-lembaran film yang berisi gambar actor yang akan dianimasi. Dalam
satu film terdapat lebih dari 1 layer. Setiap kali Anda membukasebuah file movie yang baru,
disitu akan tersedia sebuah layer sebagai modalawal. Sehingga Anda bisa menambahkan
layer, apabila menginginkan lebih darisatu layer.
Kegunaan layer antara lain yaitu; untuk membuat animasi lebih dari satu, untuk
mengorganisasikan elemen-elemen dalam satu movie, agar tidak terjadi pengirisan antara
satu objek dengan objek yang laiinnya, agar bisa menemukan objek lebih cepat dan mudah,
dan lain sebagainya.
Layer adalah bagian yang memungkinkan kita untuk memberikan nama atau identitas lain
(Normal, Guide, Guided dan Mask) yang berguna untuk memberikan efek pada tampilan
yang dibuat. Selain itu, pengguna layer dimaksudkan untuk memberikan tingkatan atau
hirarki dari gambar yang dibuat.
Membuat Layer
untuk membuat layer dapat meng-klik Insert, lalu klik Timeline, terakhir pilih Layer. Atau
dapat melalui icon layer baru.
70
Perhatikan susunan layer di atas, nampak bahwa layer 3 berada pada posisi paling atas
kemudian disusul layer 2, layer 3. pola susunan layer di atas memudahkan kita untuk
membuat gambar animasi satu kemudian bersembunyi (dibelakang) pada layer lain. Layer
yang paling atas akan menutupi layer yang berada dibawahnya, begitu seterusnya.
Gambar di atas merupakan control later. Show/ Hide All Layers untuk menyembunyikan atau
menghilangkan semua gambar obyek yang berada di semua layer. Lock/ Unlock All Layer
untuk mengunci semua layer, agar layer tertentu yang dapat diedit. Show All Layers as
Outlines untuk menampilkan warna strokenya.
Untuk membuat sebuah gambar pada layer Anda tingga memilih layer yang mana yang akan
digunakan kemudian Anda tingal buat gambar atau tulisan sesuai dengan yang diinginkan.
Namun perlu diperhatikan bahwa setiap obyek memiliki pewaktuan yang berbeda (timing).
Hal tersebut sangat bergantung dari scenario yang anda buat.
Dalam pengaturan layer kita akan menjumpai ikon seperti diatas, kegunaan dari ikon-ikon
tersebut adalah :
Insert Layer, untuk menambah layer
Add Motion Guide, untuk menjadikan layer tertentu sebagai guide layer
Insert Layer Folder, untuk menambah layer folder
Delete Layer, untuk menghilangkan (mendelete layer).
C. Frame
Merupakan bagian dari layer, tempat meletakkan gambar. Frame digunakan utnuk
menentukan jeda (tenggang) waktu obyek untuk beranimasi.
71
Frame diumpamakan seperti film dimana kumpulan gambar disusun kemudian dimainkan
secara berurutan sehingga gambar tersebut terlihat bergerak.
Keyframe artinya kunci dari berbagai frame dimana frame tersebut berisi gambar (gambar
diam ataupun gambar beranimasi) dan sebagai tempat untuk meletakkan action script
(bahasa program dari flash).
Blank keyframe artinya keyframe yang belum berisi objek, atau keyframe yang masih
kosong.
D. Scene
Scane kita umpamakan seperti bagian adegan dari sebuah film dimana setting latar dan
pemainnya dapat berbeda. Di flash scane merupakan bagian-bagian dari sebuah projek yang
berisi kumpulan layer, gambar animasi maupun tombol, pada setiap scane, gambar, animasi
objek dan tombol dapat berbeda-beda sesuai dengan skenario bahan yang ingin kita buat.
REPORT TH
link antar frame dapat diartikan sebagai tautan yang dibuat pada
lembar kerja yang menghubungkan frame satu dengan frame lainnya.
Dengan demikian kita bisa membuat animasi yang bergerak
72