Modul Skill Lab Parkinson 2017
Modul Skill Lab Parkinson 2017
Modul Skill Lab Parkinson 2017
GAMBARAN UMUM
Insiden dan prevalensi yang pasti dari PD tidak diketahui, hal ni disebabkan
karena diagnosis ditegakkan berdasarkan criteria klinis saja. Dari beberapa studi
didapatkan angka insiden 1 hingga 2,3 per 1000 populasi. Dengan semakin
meningkatnya usia harapan hidup kemungkinan prevalensi penyakit Parkinson akan
semakin meningkat.
Skill lab ini dimaksudkan untuk memberi bekal pengetahuan dan ketrampilan
dalam hal pemeriksaan neurologi klinik agar peserta didik siap untuk
mengidentifikasi penyakit Parkinson dan Parkinsonisme dalam hal pengambilan
keputusan klinik.
TUJUAN
Pendahuluan
Insiden dan prevalensi yang pasti dari PD tidak diketahui, hal ni disebabkan
karena diagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria klinis saja. Dari beberapa studi
didapatkan angka insiden 1 hingga 2,3 per 1000 populasi. Belum diketahui dengan
pasti jumlah penderita PD yang berobat ke poliklinik saraf RSCM. Kunjungan pasien
ke poli Parkinson anatara awal tahun 2000 hingga akhir 2004 sebanyak 1.674
kunjungan; dalam hal ini mencakup penderita PD maupun parkinsonism
Tremor
Tremor merupakan manifestasi yang paling nyata pada PD, terdapat pada 75
% dari seluruh pasien yang diperiksa. Tremor biasanya muncul pada keadaan istirahat
( resting tremor) tetapi pada keadaan yang parah dapat terjadi pada saat tubuh
mengadakan gerakan. Pada stadium awal penyakit tremor dapat bersifat internal
tremor dimana penderita merasakan sensasi bergetar (shaking) tetapi getaran anggota
gerak tidak terlihat. Internal tremor ini ditemukan pada 44 % kasus.
Tremor pada PD yang klasik bersifat asimetris , muncul pertama kali pada
satu anggota gerak. Pada sebagian besar kasus, tremor dimulai dari satu lengan yaitu
mulai dari satu tangan atau bahkan satu jari yang kemudian menyebar ke seluruh
lengan dan akhirnya dapat mengenai seluruh anggota gerak. Tetapi biasanya anggota
gerak yang terlibat pertama kali akan tetap lebih berat dibanding anggota gerak yang
lain sepanjang perjalanan penyakit. Tremor ini memiliki frekuensi rendah yaitu 3 – 6
Hz dengan gerakan “pill-rolling” dengan menggunakan jari telunjuk dan ibu jari.
Tremor yang lebih cepat dengan frekuensi 5-8 Hz dapat muncul pada saat pasien
mempertahankan postur atau sedang menggerakkan anggota badan yang lebih
dominant gangguannya atau pada keadaan yang lebih lanjut dari penyakit ini .
Tremor dapat juga mengenai dagu, bibir, lidah, tetapi biasanya mengenai kepala.
Pemeriksaan tremor dimulai dengan inspeksi pada kedua lengan saat istirahat
dengan meminta pasien meletakkan kedua tangan di atas paha pada posisi duduk.
Tremor akan diperberat dengan melakukan pemeriksaan motorik di ekstremitas yang
tidak terlibat yaitu menggenggam dengan erat tangan yang tidak mengalami tremor
serta dengan melakukan salah satu pemeriksaan kognitif yaitu angka 100 yang
dikurangi angka 7 secara berulang. Tremor akan menghilang dengan pemeriksaan
fungsi koordinasi yaitu salah satunya pemeriksaan telunjuk-hidung.
Bagian tubuh yang tidak mengalami tremor umumny adalah rahang, lidah,
kepala dan trunkus namun bila tremor pada ekstremitas sangat berat dapat seolah-
olah “ditransmisikan” kepada trunkus dan kepala.
Rigiditas
Rigiditas adalah meningkatnya tahanan terhadap regangan pasif. Tahanan ini
sama berat pada otot agonis dan otot antagonis di seluruh range of motion sendi yang
diperiksa.
Seperti halnya tremor, rigiditas hanya melibatkan satu anggota gerak saja pada
awal perjalanan penyakit, yang kemudian menyebar ke sisi kontralateral. Berkenaan
dengan gejala tersebut, pasien akan mengeluh kekakuan otot, kelemahan atau fatique.
Hilangnya ayunan lengan pada anggota gerak yang terkena merupakan indikasi awal
rigiditas
Bradikinesia
- Inspeksi terhadap wajah penderita akan didapatkan kedipan mata yang lebih pelan
dan jarang disertai mimik wajah yang jarang berubah (mask face)
- Hipofonia yaitu suara yang datar, tanpa fluktuasi dan pelan. Dilakukan dengan
meminta pasien untuk menyebutkan nama bulan dalam 1 tahun. Diperhatikan bahwa
suara pasien juga semakin lama semakin kecil (fatigue) dan akan berakhir dengan
berbisik.
- Mikografia yaitu tulisan pasien yang semakin mengecil. Hal ini diperiksa dengan
meminta pasien menuliskan suatu kalimat yang panjang dan diinstruksikan untuk
tidak mengangkat pena dari kertas sama sekali
- Finger tapping yaitu pemeriksaan dengan mengetukkan ujung jempol ke jari
telunjuk secara berulang-ulang (minimal 15 detik) dan diperhatikan kecepatan,
amplitudo dan ritme.
- Pemeriksaan pronasi dan supinasi dilakukan dengan instruksi yang sama dengan
finger tapping
a. Snout reflex
- Pasien diminta untuk menutup mata. Ketuk mulutnya dengan palu refleks.
Interpretasi: bila tidak ada reaksi maka berarti normal, bila tampak mengkerutnya
bibir maka berarti snout reflex positif
b. Refleks palmo-mental
- Garuk telapak tangan pasien dengan cepat pada tengah telapak tangan dan
perhatikan dagu. Interpretasi: bila tidak ada reaksi maka berarti normal; bila ada
kontraksi otot pada sisi dagu yang sama maka berarti refleks palmo-mental positif
c. Refleks menggenggam
- Tempatkan jari tangan anda pada telapak tangan pasien dan tarik tangan anda, minta
pasien untuk melepaskan tangan anda. Interpretasi: bila pasien mampu melepaskan
jari-jari pemeriksa maka berarti normal; bila pasien secara involunter menggenggam
tangan anda maka berarti refleks menggenggam positif
d. Myerson sign
- Pemeriksa menggunakan jari atau refleks hammer untuk mengetuk glabella (area
diatas hidung dan diantara alis mata). Interpretasi: positif bila pasien selalu
mengedipkan mata saat terjadi ketukan.
Gangguan mood/kognisi
- Apakah pasien kehilangan perhatian/minat terhadap lingkungan sekitar?
- Apakah pasien merasa gugup, cemas dan takut tanpa sebab yang jelas?
- Apakah pasien merasakan sedih/depresi?
- Apakah pasien melaporkan bahwa mereka tidak merasakan kesenangan saat
melakukan aktivitas yang sebelumnya mereka nikmati?
Halusinasi
- Apakah pasien melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada?
- Apakah pasien menceritakan sesuatu yang diyakini pemeriksa bahwa hal itu tidak
terjadi? (dirampok, diselingkuhi)
Atensi/memori
- Apakah pasien kesulitan mempertahankan konsentrasi pada suatu aktivitas tertentu?
(memasakan, bercakap-cakap)
- Apakah pasien sering lupa mengenai hal yang baru diberitahukan barusan/beberapa
hari sebelumnya?
Gejala gastrointestinal
- Apakah air liur pasien menetes seharian?
- Apakah pasien mengalami kesulitan menelan?
- Apakah pasien mengalami konstipasi? (<3x seminggu)
Gangguan berkemih
- Apakah pasien mengalami kesulitan menahan kemih? (urgensi)
- Apakah pasien harus berkemih setiap 2 jam sekali? (frekuensi)
- Apakah pasien harus bangun tengah malam untuk berkemih? (nokturnal)
Fungsi seksual
- Apakah pada pasien terdapat perubahan keinginan seksual? (meningkat/menurun)
- Apakah pasien mengalami masalah saat melakukan hubungan seksual?
KEPUSTAKAAN
1. De Jong’s.The Neurologic Examination.Sixth Edition. Lippincott Williams
Wilkins,Philadelphia,2005
2. De Myer,W. Technique of the Neurologiacal Examination 5th Ed. McGraw
Hill: New York
3. Buku standar Kompetensi Dokter Spesialis Saraf. Perdossi Pusat, Jakarta,
2006.