Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

DINAS KESEHATAN

UPT PUSKESMAS BLOOTO


Jl. Raya Cinde No. 3 Prajurit Kulon Kota Mojokerto (61327)
Telp. (0321) 392624

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


PEMERIKSAAN MATA PROGRAM INDERA
TAHUN 2018

A. PENDAHULUAN
Puskesmas adalah sarana pelayanankesehatandasar yang amatpenting di
Indonesia. Puskesmasmerupakan unit yang
strategisdalammendukungterwujudnyaperubahan status
kesehatanmasyarakatmenujupeningkatanderajatkesehatan yang optimal.
Untukmewujudkanderajatkesehatan yang optimal
tentudiperlukanupayapembangunan system pelayanankesehatandasar yang
mampumemenuhikebutuhan-
kebutuhanmasyarakatselakukonsumendaripelayanankesehatandasartersebut.
Puskesmas Blootosebagai unit pelayanankesehatantingkatpertama,memiliki
visi yaitu menjadi pusat pelayananan yang bermutu, terpadu, profesional, dan
partisipatif di wilayah kerja Puskesmas Blooto, oleh karena itu
harusmelakukanupayapelayanan kesehatan yang berorientasi kepada kepuasan
pelanggan, serta menyelenggarakan pelayanan dasar yang bermutu, terpadu, dan
profesional dengan memperhatikan tata nilai puskesmas antara lain: bertindak cepat
dan tepat, berpihak kepada masyarakat, menegakkan kedisiplinan, menunjukkan
transparansi, dan mewujudkan akuntabilitas. Selain itu, Puskesmas Blootomemiliki
kewajiban untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan
kesehatandisesuaikandengankondisi, kebutuhan, tuntutan,
kemampuandaninovasisertakebijakanpemerintahdaerahsetempat.
Pembangunan kesehatan merupakanbagian integral dari pembangunan
nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga terwujud derajat kesehatan
yang optimal sesuaidenganUndang-UndangNomer 23 Tahun 1992
tentangKesehatan. Agar tujuan pembangunan kesehatan tersebut tercapai,
berbagai upaya kesehatan perlu dilakukan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu.

1
Kesehatan indra merupakan factor penting dalam peningkatan mutu dan daya
saing sumber daya manusia Indonesia karena akan mempengaruhi kecerdasan,
produktifitas dan kesejahteraan masyarakat.

B. LATAR BELAKANG
Untuk indra penglihatan, WHO memperkirakan jumlah penderita kebutaan di
dunia ada 45 juta, dimana sepertiganya berada di Asia Tenggara dan di perkirakan
12 orang menjadi buta tiap menit di dunia serta 4 orang di antaranya berasal dari
Asia Tenggara. Di Indonesia diperkirakan setiap menit ada satu orang yang menjadi
buta dan sebagian besar orang buta tersebut berada di daerah miskin dengan
kondisi sosisal lemah.
Sementara untuk Indra Pendengaran menurut WHO (1998), 21% penduduk
dunia (120 juta) mengalami ketulian, 25 juta diantaranya berada di Asia Tenggara
dan 850.000 (0,4%) penduduk berada di Indonesia. Hasil survey kesehatan Indra
Pendengaran yang dilaksanakan di 7 Propinsi (1994-1996) menunjukkan bahwa
Prevalensi Morbiditas Telinga, hidung dan tenggorokan 38,6%, MorbiditasTelinga
18,5%, Gangguan Pendengaran 16,8% dan Ketulian 0,4% cukup memperihatinkan,
meskipun Program Upaya Kesehatan Telinga/Pencegahan Gangguan Pendengaran
melalui Pusekesmas dan rujukannya telah dilakukan.
Apabila keadaan ini tidak ditangani secara sungguh-sungguh, akan berdampak
negative pada perkembangan kecerdasan anak dan proses pembelajarannya yang
selanjutnya juga mempengaruhi mutu, kreatifitas dan produktifitas angkatan kerja
(15-55 tahun), yang diperkirakan berjumlah 95 juta orang (BPS, tahun 2000). Pada
gilirannya nanti akan mengganggu laju pembangunan ekonomi Nasional yang kini
dititik beratkan pada pengembangan dan penguatan usaha keci lmenengah (UKM)
untuk mengentaskan golongan ekonomi lemah dari kemiskinan. Kondisi-kondisi
tersebut sudah menjadi masalah social yang tidak mungkin ditangani sendiri oleh
Depkes, tetapi harus ditanggulangi secara terpadu oleh pemerintah dan seluruh
unsur masyarakat.

C. TUJUAN
1. TujuanUmum : Mencapaikesehatanmasyarakatsecara optimal
terutamadi wilayah kerjapuskesmas Blooto
2. TujuanKhusus :
a. Terdeteksinyasecaradinimasalahkesehatanmata
b. Tersedianya data
atauinformasiuntukmenilaiperkembangankesehatanmatauntukdijadikanpertim
bangandalammenyusun program indera
c. Termanfaatkannya data untukperencanaan, pelaksanaan, pemantauandan
evaluasi program indera.

2
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
N KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
O
1 ANAMNESA
1. Mempersilahkanpasienmasuk 1. Memanggilpasienmasukdanmemberis
alam
2. Aturposisidudukpenderita. 2. Pasiendudukberhadapandenganpetug
as
3. Tanyakanidentitaspenderita 3. Petugasmenanyakannama,
jeniskelamin, umur, alamat, pekerjaan.
4. Pasiendengangangguanpadamatabias
4. Tanyakankeluhanutama
anyadatangdengankeluhanseperti :
-Mata merah
- Mata gatal
- Mata berair
-Mata nyeri
- Belekan
-Gangguanpenglihatan (buta,
penglihatankabur,
penglihatanganda/dobel)
- Benjolanpadamata (timbilan)
- Kelilipan
5. Petugasmenanyakan
 Keluhanpenglihatankabur :

5.Tanyakanlebihdetilhal yang -satu/keduamata,

berhubungandengankeluhanutam -apakahsangat/sedikitkabur,

a penglihatanburam/tertutup,
penglihatansentralatauperifer yang
kabur
(apakahsemualapanganpenglihata
natausebagiansaja), disertai rasa
silau/tidak
 Keluhanmatamerah:satu/keduamat
a, didahului trauma/tidak,
didahului/disertaipenglihatankabur
 Keluhanpenglihatanganda
:apakahpadasatumataataupadasaat

3
melihatdenganduamata,
apakahdisertaipusing
6.Petugas menanyakan :lamanya, onset
(tiba-tiba/ perlahan),
perlangsungannya (konstan/
memberat),
6.Tanyakandeskripsikeluhanutam aktivitassaatkeluhantimbul, kondisi
a yang
memperberat/meringankankeluhan,
apakahadaupayapengobatansebelum
nya, atauapakahkeluhaninipertama
kali timbulatausudahberulang.
7.Tanyakankelainanmata yang 7. Petugas menanyakan :matamerah, air
lainnya mataberlebih, kotoranmataberlebih,
silau, penglihatanmenurun, nyeri, rasa
mengganjal, rasa berpasir, serta gejala
penyerta bila ada.

2 PEMERIKSAAN TAJAM
PENGLIHATAN (VISUS)
1. Jelaskan tujuan dan prosedur 1. Melaskan tujuan dan prosedur
pemeriksaan. pemeriksaan.
2. Mintalah penderita duduk 2. Penderita duduk berhadapan dengan
pada jarak 5 atau 6 m dari petugas di tempat yang terang
optotipe Snellen. 3. kondisi mata merah (infeksi/inflamasi
3. Periksa kondisi mata penderita pada mata), apabila ditemukan tanda
mata merah, maka minta pasien
menutup satu matanya dengan telapak
tangan tanpa menekan bola mata. Bila
tidak didapatkan kondisi mata merah
maka minta penderita untuk memakai
trial frame.
4. Minta penderita untuk melihat 4. Apabila pasien menggunakan trial
ke depan dengan rileks tanpa frame maka untuk memeriksa visus
melirik atau mengerutkan mata kanan pasien, tutup mata kiri
kelopak mata. penderita dengan occluder yang
dimasukkan dalam trial frame

4
5. Minta penderita untuk 5. Petugasmenunjukoptotip Snellen dari
menyebut huruf, angka atau atas ke bawah dan
simbol yang ditunjuk pada penderitamenyebut huruf, angka atau
optotip Snellen dari atas ke simbol yang ditunjuk
bawah. 6. Bilapemeriksaanpadajarak 6m,
6. Tentukan visus penderita penderita (dengansatumata)
sesuai dengan hasil hanyadapatmembacahuruf yang
pemeriksaan. Visus penderita bertanda 10 m,
ditunjukkan oleh angka makavisusmatatersebutadalah 6/10).
disamping baris huruf terakhir 7. Petugasmengangkatjarikanandanpend
yang dapat terbaca oleh erita bisa melihat/tidak pada jarak
penderita padajarak 3 meter (tulis
03/060).Bilabelumbisaterlihatmakamaju
7. Tulis hasil pemerikaan visus. 2 meter (tulis 02/060),
Penglihatan normal bilabelumterlihatmaju 1 meter (tulis
bilarespondendapatmembacas 01/060).
ampaihurufterkecil (20/20). 8. Bilabelumjugaterlihatpetugasmengangk
atdanmenggoyangkantanganpadajarak
1 metermakavisustulis 01/300.
9. Bilabelumjugaterlihatpetugasmenyente

8. Lakukan hal yang sama pada rmatapenderitabiladapatmelihatsinarse

mata ntervisusnya01/888danbiladapatmeliha
tsinarsenterdisebut BUTA TOTAL (tulis
00/000).

9. Bila visus penderita tidak


optimal hingga 20/20 atau 6/6
dilanjutkan ke pemeriksaan
penilaian refraksi
10. Bilarespondenbelumdapatmeli
hathurufteratasatauterbesarda
rikartuSnellenataukartu E
makamulai HITUNG JARI
padajarak 3 meter (tulis
03/060).
11. Hitungjari 3 meter
belumbisaterlihatmakamaju 2
meter (tulis 02/060),

5
bilabelumterlihatmaju 1 meter
(tulis 01/060).
12. Bilabelumjugaterlihatmakalaku
kan GOYANGAN TANGAN
padajarak 1 meter (tulis
01/300).
13. Goyangantanganbelumterlihat
makasentermatarespondenda
ntanyakanapakahrespondend
apatmelihat SINAR SENTER
(tulis 01/888).
14. Bilatidakdapatmelihatsinardise
but BUTA TOTAL (tulis
00/000).
3 PEMERIKSAAN SEGMEN
DEPAN MATA
1.Jelaskan tujuan dan prosedur 1. Menjelaskan tujuan dan prosedur
pemeriksaan pemeriksaan
2.Atur posisi pasien dan ruangan 2. Pemeriksa duduk di depan penderita
pada jarak jangkauan tangan dan
ruangan dibuat setengah gelap
3. Pemeriksaan mata kanan 3. Gunakan senter yang diarahkan ke
mata penderita dengan posisi senter
45-60o dari temporal mata yang akan
diperiksa
4. Lakukan pemeriksaan segmen 4. Pemeriksaan segmen anterior bola
anterior bola mata mata dimulai dari kelopak mata, lebar
fisura palpebra, posisi bola mata.
5. Pemeriksaan kelopak mata 5. Memperhatikan kelainan-kelainan
pada kulit kelopak mata, lebar rima
palpebra, simetris tidak dengan
bantuan pen light.
6..Lakukan pemeriksaan bulu 6. Memeriksa bulu mata adakah
mata kerontokan rambut, bulu mata yang
masuk, rambut berwarna putih,
benjolan, peradangan

7.Periksalah refleks pupil direk 7. Pada reflek direk (langsung) jatuhkan


dan indirek sinar pada mata kanan dan amati pupil

6
8.Pemeriksaan eversi pada mata kanan. Sedangkan untuk reflek
segmen anterior diawali indirek ( tidak langsung) mata kanan
dengan meminta untuk melihat jatuhkan sinar pada mata kiri dan amati
kebawah/kearah kaki pupil mata kanan
9.Tekan kelopak mata atas 1 cm
dari margo palpebra dengan
kapas lidi, sementara kapas
lidi lainnya mengeversikan
margo palpebral kearah atas
10.Perhatikan kelainan yang
didapatkan pada konjungtiva
pars palpebra :papil, folikel,
benda asing, dll

4 PEMERIKSAAN LAPANG
PANDANG DENGAN TES
KONFRONTASI
1. Menjelaskan tujuan dan prosedur
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemeriksaan
pemeriksaan
2. Atur posisi Pemeriksa dan 2. Pemeriksa dan pasien berhadapan
pasien kurang lebih 60 cm
3. Pemeriksaan mata kiri
3. Bila mata kiri yang akan diperiksa,
mata kanan pasien ditutup.
4. Atur posisi mata kiri pasien
4. Mata kiri pasien berhadapan /
berpandangan dengan mata kanan
pemeriksa
5. Gerakan jari/benda pemeriksa
5. Gerakan jari/benda dari segala arah,
dari luar ke dalam

6. Catat bila ada bagian lapang


pandang, yang masih telihat oleh
pemeriksa, tetapi tidak oleh
pasien. Ulangi dengan cara yang
sama pada mata kanan.
6.Bila pasien melihat jari sedikit
lebih lama dari petugas, klien
mengalami penyempitan lapang
penglihatan.

7
7.Catatlah hasil pemeriksaan
dalam status penderita

5 PEMERIKSAAN TEKANAN
BOLA MATA
 Cara Subyektif ( palpasi ) 1. Menjelaskan tujuan dan prosedur
1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan
pemeriksaan yang akan
dilakukan
2. Atur posisi penderita 2. Penderita duduk tegak, melirik ke
bawah
3. Petugas mulai memeriksa 3. Jari telunjuk kanan dan kiri pemeriksa
tekanan bola mata dengan bergantian menekan bola mata pada
jari-jari kelopak atas dan merasakan besarnya
tekanan bola mata. Tiga jari yang lain
bersandar pada kening dan tulang pipi,
bandingkan kanan dan kiri.
6 PEMERIKSAAN KELAINAN
PENGLIHATAN WARNA (BUTA
WARNA)
a. Menjelaskan tujuan dan prosedur
a.Jelaskan tujuan dan prosedur
pemeriksaan
pemeriksaan b. Pemeriksa duduk di depan penderita
dan ruangan denganpencahayaan yang
b. Atur posisi pasien dan ruangan
cukup
c. Penderita diminta melihat kartu dalam
waktu tidak lebih dari 10 detik
c. Penderita diminta melihat kartu
d. Petugas menentukan ada atau tidaknya
dan menentukan gambar
buta warna hijau merah.
d. Menentukan ada atau tidaknya
e. orang normal dapat mengenali warna
buta warna hijau merah.
gambar dalam waktu 3-10 detik, bila
e. Petugas menentukan normal /
terdapat kelambatan atau kesalahan
tidak normal penderita
dalam pengenalan gambar berarti
terdapat kelainan penglihatan warna.
Dari pemeriksaan juga dapat ditentukan
adanya buta warna total atau sebagian

8
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
NO CARA MELAKSANAKAN PIHAK TERKAIT PERAN SERTA
KEGIATAN
1 Penjaringankasu a.Perawatpustu -Sebagaiperawatwilayah
spenyakitmata (
skriningpemeriks -Koordinasilintas
b.Petugaspelaksanauks/lain program
aanvisus)
nya
-Sebagaipelaksana
c.Petugaspelaksana program

-Sebagaipemeriksa
d.Dokter
-Sebagaisasaran
e.Masyarakat/kelompok/
anaksekolah
2 SkriningKatarak a.Perawatpustu -
Sebagaiperawatwilaya
h
b.Petugaspelaksanalainn
ya -Koordinasilintas
program
c.Petugaspelaksana
-Sebagaipelaksana
program
d.Dokter
-Sebagaipemeriksa
e.Masyarakat/kelompok/l
ansia -Sebagaisasaran

3 PemeriksaanSerumen a.Perawat pustu - sebagai perawat


wilayah

b.Petugaspelaksanalainn -Koordinasilintas
ya program

c.Petugaspelaksana -Sebagaipelaksana
program

d.Dokter -Sebagaipemeriksa

9
e.Masyarakat/kelompok/l -Sebagaisasaran
ansia/anaksekolah

F. SASARAN
Sasaran skriningprogram indera yaitu : lansia/masyarakat/anak sekolah

G. PEMBIAYAAN
DalamkegiatanskriningdananyabersumberdaridanaBOKatautanpaadabiaya.

H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

NO HARI/TGL KEGIATAN TEMPAT PETUGAS

1 Sabtu, 18-8-18 Penyuluhankesehatan Ruangpertem Dokter


mata,HTdan DM uanlantai 2 Widarti (Pelaksana
PkmBlooto Program)
Wahyu K (Program PTM )

2 BulanAgustus - Skrining SD/MI SD/MI -Dokter


- September - Skrining SMP/MTS SMP/MTS -Perawat/Bidanwilayah
- Skrining SMU/ALIYAH SMU/ALIYAH -
Petugaskesehatanlainnya

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi dilakukan setelah kegiatan skriningdiselesaikan. Telaahaan bulanan
dilakukan dalam rakor UKM danLokakarya Mini Bulanan Puskesmas.

J. PENCATATAN, PELAPORAN KEGIATAN


Pencatatandilakukansetelahsuatukegiatandilakukan.
Pelaporandilaksanakansetelahsuatukegiatandilakukan, dandisampaikanke PJ UKM
padasaatpraminlok/rakor internal UKM.

Mojokerto,

10
Mengetahui,
Kepala UPT PUSKESMAS BLOOTO Pelaksana Program

dr. Farida Mariana Widarti


NIP. 19781104 200501 014 NIP. 19771022 200112 002

11

Anda mungkin juga menyukai