Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KAPONGAN
Jl. Raya Banyuwangi KM. 05 Kapongan Telp.(0338) 675 721.E-mail : puskesmas_kapongan@yahoo.co.id
KAPONGAN – SITUBONDO 68362

KERANGKA ACUAN PROGRAM


DEMAM BERDARAH DENGUE ( DBD )

TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN

Demam berdarah atau demam dengue (disingkat DBD) adalah infeksi yang disebabkan
oleh virus dengue. Nyamuk atau beberapa jenis nyamuk menularkan (atau menyebarkan) virus
dengue. Demam dengue juga disebut sebagai "breakbone fever" atau "bonebreak fever" (demam
sendi), karena demam tersebut dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-
akan tulang mereka patah.
Sejumlah gejala dari demam dengue adalah demam, sakit kepala, kulit kemerahan yang
tampak seperti campak, dan nyeri otot dan persendian. Pada sejumlah pasien, demam dengue
dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa. Yang pertama adalah demam
berdarah, yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah (saluran yang mengalirkan
darah), dan rendahnya tingkat trombosit darah (yang menyebabkan darah membeku). Yang
kedua adalah sindrom renjat dengue, yang menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya.

II. LATAR BELAKANG


Beberapa tahun terakhir, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) seringkali muncul di
musim pancaroba, khususnya bulan Januari di awal tahun seperti sekarang ini. Karena itu,
masyarakat perlu mengetahui penyebab penyakit DBD, mengenali tanda dan gejalanya, sehingga
mampu mencegah dan menanggulangi dengan baik.
Pada tahun 2014, sampai pertengahan bulan Desember tercatat penderita DBD di 34 provinsi di
Indonesia sebanyak 71.668 orang, dan 641 diantaranya meninggal dunia.

Di Kabupaten Situbondo,pada bulan Januari dan Pebruari 2015 ada 6 orang pasien
demam berdarah dengue meninggal dunia.Sejak Januari 2016 kemarin, ada 50 kasus demam
berdarah di daerahnya dengan 17 kecamatan yang menjadi endemik. Pemerintah Situbondo
sebenarnya memiliki program Gerakan Bebas Jentik yang telah dimulai 2014. Gerakan yang
melibatkan siswa sekolah ini punya kegiatan utama menguras genangan air di sekolah maupun di
rumah. Namun cuaca pancaroba saat ini memicu perkembangbiakan nyamuk lebih cepat.
Pada tahun 2015 jumlah kejadian DBD sebanyak 42 kasusdengan 1 pasien meninggal.
Maka dengan demikian Puskesmas Kapongan melakukan upaya pemberantasan dalam bentuk
fogging atau pengasapan untuk pemberantasan nyamuk.

III. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
- Pemberantasan Vektor Demam Berdarah

2. TUJUAN KHUSUS
- Menurunkan angka kesakitan DBD
- Menurunkan angka kematian DBD
- Menurunkan populasi nyamuk DBD

IV. VISI DAN MISI


4.1. Visi
Masyarakat Kapongan yang mandiri untuk hidup sehat
4.2. Misi
4.2.1. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dan
kemitraan dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
4.2.2. Mewujudkan,memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu,merata dan terjangkau.
4.2.3. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan dan meningkatkan
upaya pengendalian penyakit serta penanggulangan masalah kesehatan
4.2.4. Meningkatkan,mendayagunakan sumber daya dan manajemen kesehatan.

V. TATA NILAI

Tata nilai Program Pemberantasan Penyakit Menular Demam Berdarah


- Sigap dan tanggap dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD

VI. KELUARAN YANG DIHARAPKAN


6.1 Meningkatnya masyarakat untuk melaksanakan 3 M
6.2. Meningkatnya angka bebas jentik di masyarakat
6 KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1. Pemeriksaan Jentik Berkala /Angka bebas Jentik (DBD) 1. Petugas menentukan sasaran
2. Petugas mendatangi rumah yanga akan di periksa
3. Petugas melakukan Pemeriksaan tempat – tempat penampungan air
4. Petugas menyampaikan hasil pemeriksaan
5. Petugas memberikan saran kepada sasaran
6. Petugas mencatat hasil pemeriksaan
2. Penyuluhan DBD TAHAP PERSIAPAN :
1. Petugas menghadap kepala puskesmas agar memfasilitasi kegiatan penyuluhan
2. Petugas menentukan sasaran
3. Petugas menentukan jadual
4. Petugas memberikan informasi kepada wilayah
5. Petugas menyiapkan tempat untuk pelaksanaan penyuluhan

TAHAP PELAKSANAAN :
1. Petugas memperkenalkan diri
2. Petugas mengemukakan maksud dan tujuan kegiatan
3. Petugas menjelaskan poin-poin isi penyuluhan
4. Petugas menyampaikan materi penyuluhan
5. Petugas melakukan diskusi atau umpan balik pertanyaan
6. Petugas menyimpulkan hasil penyuluhan
7. Petugas menutup acara
NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
3. Pelaksanaan fogging 1. Petugas menerima laporan adanya kasus demam berdarah (KDRS),
2. Petugas bekerja sama dengan petugas pustu atau ponkesdes setempat untuk memetakan
area yang akan difogging dan melakukan pemeriksaan epidemiologi,
3. Petugas menerima laporan hasil Penyeledikan Epidemiologi dari petugas pustu atau
ponkesdes,
4. Petugas memberi informasi tentang waktu pelaksanaan fogging kepada penderita dan
petugas pustu atau ponkesdes,
5. Petugas Fogging dan petugas pustu atau ponkesdes memberi peringatan kepada warga
untuk keluar rumah saat di fogging, menutup makanan dan mengeluarkan hewan piaraan
dari dalam rumah,
6. Saat pelaksanaan, petugas memakai alat pelindung diri (masker),
7. Petugas mencampur bahan insektisida/malation (campuran 1 liter : 20 liter solar)
kemudian di tuangkan kedalam mesin swingfog bersama bahan bakar (bensin 10 Liter),
8. Petugas menghidupkan mesin fog,
9. Petugas melakukan penyempotan (mencakup area 100 meter),
10. Petugas mendokumentasikan kegiatan/fogging

4. PE kasus DBD 1. Petugas berkoordinasi dengan petugas wilayah dan lintas sektor
2. Petugas menentukan sasaran
3. Petugas melakukan kegiatan penyelidikan epidemoilogi (PE) di radius 100 m dari
penderita DBD
4. Petugas mencatat hasil dari PE
5. Petugas memberikan saran kepada sasaran
7 CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Konseling.
2. Pemeriksaan lokasi
3. Tindakan
4. Pertemuan di dalam dan di luar gedung

8 SASARAN
1. Masyarakat
2. Lintas program
3. Lintas sektor

9 PEMBIAYAAN
Pendanaan dalam kegiatan program DBD dibiayai oleh dana puskesmas yang sah dan BOK.
10 JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
RESIKO PERAN DAN TUGAS
PEL YANG
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TAHAPAN WAKTU TEMPAT Penanggung Lintas Lintas
AKSANA MUNGKIN Pelaksana
TERJADI Jawab Program Sektor
1 Pemeriksaan Untuk Masyarakat - Menentukan 3 bln 10 Desa Programer Tidak ada Koordinasi Melaksana Membantu Menginfor
Jentik /Angka Menurunkan sasaran sekali DBD dan resiko dan kan pelaksanak masikan
bebas Jentik angaka bebas - Melakukan petugas komunikasi kegiatan an kegiatan kepada
(DBD) Jentik pengamatan Wilayah dengan pemeriksaa pemeriksaa masyarakat
jentik di lintas sektor n jentik n jentik
penampungan berkala berkala
air
- Memberikan
saran

2 Penyuluhan Untuk Masyarakat - Menentukan 3 bln 10 Desa Programer Tidak ada Koordinasi Melaksana Membantu Menginfor
menungkatkan tempat sekali DBD dan resiko dan kan pelaksanak masikan
pengetahuan penyuluhan petugas komunikasi kegiatan an kegiatan kepada
masyarakat - Melakukan Wilayah dengan penyuluhan penyuluhan masyarakat
tentang penyakit penyuluhan lintas
DBD - Tanya jawab program
- Penutup
3 Pelaksanaan Untuk Masyarakat - Menentukan Bila ada 10 Desa Programer - Pencemaran Koordinasi Melaksana Menginfor
fooging menanggulangai lokasi fogging kasus DBD dan Udara ( bagi dan kan fogging masikan
penyakit DBD - Melakukan DBD petugas lingkungan komunikasi kepada
fogging Wilayah - Keracunan dengan masyarakat
Petugas lintas sektor
- Keracunan
Makanan
( bagi
masyarakat)
RESIKO PERAN DAN TUGAS
PEL YANG
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TAHAPAN WAKTU TEMPAT Penanggung Lintas Lintas
AKSANA MUNGKIN Pelaksana
TERJADI Jawab Program Sektor
4 PE kasus Untuk Mengetahui Masyarakat - Menentukan Bila ada 10 Desa Programer Tidak ada Koordinasi Melaksana Membantu Menginfor
DBD adanya penderita sasaran kasus DBD dan resiko dan kan pelaksanak masikan
DBD lainnya - Melakukan petugas komunikasi kegiatan an kegiatan kepada
pengamatan Wilayah dengan Penyelidika Penyelidika masyarakat
jentik di lintas n n
penampungan progran dan Epidemiolo Epidemiolo
air lintas sektor gi kasus gi kasus
- Memberikan DBD DBD
saran

11 EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


-Evaluasi dilakukan oleh programer DBD terhadap pelaksanaan kegiatan meliputi sasaran,tempat, waktu pelaksanaan dan kesesuaian seluruh rangkaian proses kegiatan
terhadap jadual yang sudah direncanakan.

12 PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dilakukan oleh notulen terhadap semua pelaksanaan kegiatan. Laporan pelaksanaan kegiatan harus disusun pada tiap akhir tiap kegiatan paling lambat 1 minggu
setelah kegiatan dilaksanakan.

Demikian Kerangka Acuan Program Pemberantasan Penyakit Menular DBD

Kapongan, 05 Januari 2017


Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Kapongan Penanggung Jawab Program DBD

MOH.SALEH HIDAYAT,S.Kep IHSAN,Amd.kep


NIP. 19690711 199302 1 003 NIP. 19670912 198803 1 008

Anda mungkin juga menyukai