Anda di halaman 1dari 2

Reflektivitas (reflectivity)

rasio antara cahaya awal dengan cahaya yang dipantulkan oleh mineral (R atau
R%). Mineral transparan umumnya mempunyai reflektivitas rendah, sedangkan
mineral logam mempunyai reflektivitas tinggi.
ex. dari terkecil-terbesar : quartz (5%), magnetite (20%), galena (43%), pyrite (55%).

Bireflektans (bireflectance)

Semua mineral dengan sistem kristal selain grup isometrik akan menunjukkan
perubahan warna, yang disebut bireflektans. Bireflektans dinyatakan dalam intensitas
sangat kuat hingga sangat lemah. Sebagai contoh:
Bireflektans sangat kuat: grafit, molibdenit, kovelit, stibnit
Bireflektans moderat: markasit, hematit, nikolit, kubanit, pyrrhotit
Bireflektans lemah: enargit, ilmenit, arsenopirit

Anisotropi (anisotropism)
Mineral dengan sistem kristal non-isometrik akan menunjukkan perubahan warna
ketika diputar 360 derajat pada pengamatan nikol silang. Mineral tersebut disebut
anisotropik. Ketika tidak ada perubahan warna, maka mineral disebut isotropik.
Namun, pada kondisi tertentu, mineral dengan sistem kristal heksagonal atau
tetragonal bisa saja menunjukkan sifat isotropik, jika mineral dipotong pada sumbu
sejajar dengan sumbu kristalografisnya. Pada beberapa kondsi lain, mineral seperti
pirit (isometrik) bisa mempunyai sifat anisotropik ketika: (i) tergores karena pemolesan
tidak sempurna, (ii) mengandung unsur ikutan lain (misal pirit mengandung arsen,
disebut sebagai arsenian pyrite)

Refleksi internal (internal reflection)


Mineral translusen ketika diamati dengan mikroskop, karena sifatnya yang
meneruskan sebagian warna dari rekahannya, akan menunjukkan warna refleksi
internal di antara kristalnya. Warna ini nampak seperti di bawah atau di bagian dalam
dari mineral. Sebagai contoh:

 Sfalerit : kuning hingga cokelat (kadang merah atau hijau)


 Sinabar: merah
 Rutil: kuning hingga merah-cokelat
 Anatase: biru
 Azurit: biru
 Malasit: hijau
 Kasiterit: kuning kecokelatan hingga kuning
 Hematit: merah darah
 Wolframit: cokelat tua
 Kromit: cokelat sangat tua

Simbol dan keterangan:


PPL = Parallel Polarized Light (nikol sejajar, tanpa menggunakan polarisator mikroskop)
XPL = Crossed Polarized Light (nikol silang, menggunakan polarisator mikroskop)

Anhedral gold (bright yellow) grains in pyrite (pale yellow). Enargite (grey) precipitates
in pyrite cracks. Picture 1 in PPL, picture 2 in XPL.
Butiran emas dengan tekstur anhedral (kuning cerah) mengisi rekahan pirit (kuning).
Enargit (abu-abu) juga mengisi rekahan pirit. Gambar 1 nikol sejajar, gambar 2 nikol
silang.

Chalcocite (Chct, light blue), covellite (Cv, dark blue), tetrahedrite (Ttr, greyish-olive
brown) and pyrite (Py, yellow). Oxidation of copper bearing minerals. Picture 1 PPL,
picture 2 XPL.
Kalkosit (Chct, biru muda), kovelit (Cv, biru tua), tetrahedrit (Ttr, abu-abu kecokelatan)
dan pirit (Py, kuning).Oksidasi mineral pembawa tembaga. Gambar 1 nikol sejajar,
gambar 2 nikol silang.

Replacement of chalcopyrite (Ccp, bright yellow) by covellite (Cv, blue), which in turn
replaced by sulphosalts or fahlore (tetrahedrite-tennantite)(Ttr - tetrahedrite=grey to
brown, Tnt - tennanite=grey). Late hydrothermal pyrite (pale yellow) has an euhedral
texture. Picture 1 PPL, picture 2 XPL.
Penggantian kalkopirit (kuning cerah) oleh kovelit (biru), yang kemudian di gantikan
oleh tetrahedrit dan tennantit (tetrahedrit=abu-abu kecokelatan, tenanntit=abu-abu).
Hidrotermal pirit (kuning) mempunyai tekstur euhedral. Gambar 1 nikol sejajar,
gambar 2 nikol silang.

Anda mungkin juga menyukai