Anda di halaman 1dari 5

Karakteristik penderita fraktur femur dewasa di RSUP Sanglah Januari 2014 – Desember 2015

I Made Agus Sudantha1, I Ketut Suyasa2


Program Studi Pendidikan Dokter1
Bagian/SMF Bedah Ortopedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Email: sudantha123@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang: Fraktur femur merupakan rusaknya kontinuitas batang tulang femur yang dapat
disebabkan oleh trauma langsung maupun tak langsung. Insiden fraktur femur 16,5 dan 28 per
100.000 anak per tahun dengan penyebab utama pada anak berusia 4-12 tahun terjadi cidera saat
olahraga. Pada anak yang lebih dari umur 12 tahun paling sering akibat kecelakaan lalu lintas. Karena
angka kejadian yang cukup tinggi dan komplikasi serius yang dapat diakibatkan pada fraktur femur
maka peneliti tertarik untuk meneliti karakteristik fraktur femur pada usia dewasa di RSUP Sanglah.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang menggunakan studi deskripsifd
dengan data sekunder yang dilakukan di SMF Bedah Orthopedi dan Traumatologi RSUP Sanglah pada
1 Januari 2014 hingga 31 Desember 2015. Populasi target penelitian ini adalah fraktur femur dari usia
12 tahun ke atas yang dirawat dan didiagnosis mengalami fraktur femur. Variabel yang akan meliputi
usia, jenis kelamin, jenis fraktur (fraktur terbuka atau fraktur tertutup), lokasi fraktur dan konfigurasi.
Data sekunder tersebut akan dianalisis menggunakan SPSS versi 17.0 dengan menggunakan analisis
univariat. Hasil: Pasien fraktur femur yang memperoleh kejadian terbanyak dengan kelompok usia
20-40 tahun dengan jumlah 113 pasien (48,7%), dengan pasien pria berjumlah 169 pasien (72,8%),
dengan fraktur tertutup berjumlah 157 pasien (67,7%), dengan fraktur diafisis berjumlah 144 pasien
(62,1%) dan dengan konfigurasi fraktur oblik berjumlah 92 pasien (39,7). Kesimpulan: Pada
penelitian ini, didapatkan kasus fraktur femur sebanyak 232 kasus selama periode tahun 2014-2015
di RSUP Sanglah.
Kata kunci: fraktur femur, karakteristik fraktur, observasional

ABSTRACT
Background: Femur fractures is the broken of bone’s continuity which may caused by a direct or
indirect trauma. Femur fracture incidents rate among children is between 16,5 to 28 per 100.000
children per year, with the main caused to children between the age of 4 to 12 years old is an injury
during practicing sport. In children above 12 years old, femur fractures are mostly caused by a traffic
accidents. The considerable number of cases and serious complications caused by femur fractures
drives researcher’s interest to study the characteristic of femur fractures’ cases among older age
patients at Sanglah Hospital. Methods: This research is an observational study, using descriptive
study with secondary data from Orthopedic Surgery and Traumatology Department of Sanglah
Hospital, which conducted from January 1st, 2014 until December 31st, 2015. The target from the
population of this research is patients above 12 years old, who were taken care of and diagnosed
with femur fracture. Variables which were taken into consideration includes age, sex, type of fracture
(open fracture and closed fracture), fracture location and configuration. This secondary data is
analyzed by using SPSS software version 17.0 with univariate analysis. Results: Data of patients
shows that femur fractures most frequently occurs at the age of 20 to 40 years old, with 113 patients
(48,7%). This were also mostly happens on male patients with the number of patients is 169 (72,8%).
Based on the type, they are mostly a closed fracture which is 157 patients (67,7%), diaphysis fracture
144 patients (62,1%) and fracture oblique configuration 92 patients (39,7%). Conclusion: In this
research, there were 232 cases of femur fracture from 2014 to 2015 at Sanglah Hospital.
Keywords: femur fracture, fracture characteristics, observational

PENDAHULUAN

1
http://isainsmedis.id/ojs/
Secara umum fungsi tulang sebagai kejadian tersebut dengan melakukan perawatan
penunjang kerangka tubuh, melindungi jaringan- secara komprehensif untuk mengurangi angka
jaringan lunak, dan tempat melekatnya otot. insiden dan tingkat keparahan. Berdasarkan
Fungsi tulang akan menurun apabila terjadi trauma penelitian yang dilakukan oleh Rao et al (2014)
berupa trauma tidak langsung seperti jatuh menyebutkan bahwa lebih tinggi angka kejadian
tertumpu serta trauma langsung seperti benturan, pada pria dibandingkan pada wanita, hal ini
dan kecelakaan. Trauma adalah cidera fisik yang mencerminkan fakta bahwa pria lebih sering
disebabkan oleh aktivitas fisik yang mengakibatkan terkena trauma karena meningkatnya kegiatan di
terputusnya kontinuitas normal suatu struktur luar ruangan, sementara wanita kebanyakan
tubuh. Trauma tersebut dapat menyebabkan patah aktivitas di dalam ruangan.6,7
tulang atau dalam istilah kedokteran disebut Pada fraktur femur terjadi pembengkakan
fraktur.1 pada paha akibat hematoma karena suplai darah
Fraktur merupakan terputusnya yang luas untuk otot-otot sekitar tulang paha,
kontinuitas tulang yang terjadi ketika tulang patah tulang diafisis dan menyebabkan terjadinya
menahan beban berlebih dari kekuatan tulang. takikardia dan hipotensi. Tingkat keparahan pada
Fraktur yang paling sering dijumpai pada kasus fraktur femur bervariasi, pada anak-anak dan
ortopedi yaitu fraktur femur. Femur merupakan lansia lebih sering terjadi cidera ringan. Tingkat
tulang terpanjang, terkuat, dan terberat dari cidera berat lebih sering terlihat di populasi yang
semua tulang pada rangka tubuh. Femur lebih muda. Pada pasien dengan beberapa luka-
mempunyai beberapa bagian, yakni femoral head, luka terutama disebabkan oleh kecelakaan lalu
neck femur, trochanter mayor, trochanter minor, lintas mempunyai risiko lebih tinggi menyebabkan
dan condylus mitral & lateral, oleh karena itu kematian pra-rumah sakit dan terjadi komplikasi
fraktur bisa terjadi pada setiap bagian ini. Fraktur yang tak terduga. Penanganan utama dilakukan
femur merupakan rusaknya kontinuitas batang pada pasien fraktur femur berdasarkan usia,
tulang femur yang dapat disebabkan oleh trauma etiologi, letak, dan bagian femur yang terlibat.8,9
langsung maupun tak langsung.2,3 Oleh karena komplikasi serius yang dapat
Kelompok usia mulai dari anak-anak diakibatkan pada fraktur femur usia dewasa maka
hingga lansia dapat mengalami fraktur femur ini. peneliti tertarik untuk meneliti karakteristik fraktur
Menurut penelitian Brousil dan Hunter (2013) femur pada usia dewasa di RSUP Sanglah pada
menyebutkan bahwa fraktur femur pada anak-anak periode tahun 2014/2015.
merupakan fraktur diafisis kedua yang paling
umum dijumpai setelah fraktur supracondycular. METODE
Insiden fraktur femur 16,5 dan 28 per 100.000 Penelitian ini merupakan penelitian
anak per tahun. Kejadian fraktur femur pada anak observasional yang menggunakan studi deskripsif.
laki-laki tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan Penelitian ini dilakukan di SMF Bedah Orthopedi
anak perempuan. Penyebab fraktur pada anak dan Traumatologi RSUP Sanglah pada 1 Januari
bervariasi, yang paling umum adalah jatuh dari 2014 hingga 31 Desember 2015. Populasi target
ketinggian kurang dari 1m. Penyebab utama pada dari penelitian ini adalah seluruh pasien dengan
anak berusia 4-12 tahun terjadi cidera saat fraktur femur yang dirawat di RSUP Sanglah
olahraga. Pada anak yang lebih dari umur 12 tahun Denpasar. Sedangkan populasi terjangkaunya
paling sering akibat kecelakaan lalu lintas.4,5 adalah pasien dewasa yang mengalami fraktur
Menurut penelitian yang dilakukan oleh femur di RSUP Sanglah Denpasar pada periode 1
Enninghorst et al (2013) di Australia, insiden pada Januari 2014 hingga 31 Desember 2015. Subjek
orang dewasa dengan fraktur femur adalah 21 penelitian ini adalah seluruh pasien yang
kasus per 100.000 orang per tahun pada tahun memenuhi kriteria. Dalam penelitian ini, sampel
2011, dengan kematian pra-rumah sakit (4 kasus ditentukan dengan menggunakan teknik
per 100.000 orang per tahun) karena beratnya consecutive sampling semua pasien yang datang
beberapa luka. Sedangkan penelitian di Eropa yang dirawat di RSUP Sanglah yang memenuhi
hanya dilaporkan berkisar 10-13 kasus per 100.000 kriteria digunakan sebagai subjek penelitian
orang per tahun. Fraktur femur merupakan (Sugiyono, 2009).
tantangan yang utama terhadap kesehatan Data akan dimasukkan dalam tabel kerja
masyarakat di negara-negara berkembang karena dan dianalisis menggunakan software SPSS versi
bertambahnya usia populasi. Meningkatnya 17.0 dengan melakukan analisis univariat terhadap
kejadian fraktur femur menjadi penyebab utama karakteristik subjek penelitian dan akan disajikan
morbiditas, ketergantungan dan kematian. dalam bentuk deskriptif.
Perhatian yang lebih telah diberikan terhadap
HASIL

2
http://isainsmedis.id/ojs/
Tabel 1. Karakteristik Fraktur Femur berdasarkan Dari total 232 pasien, berdasarkan lokasi
Usia fraktur, fraktur femur dengan lokasi diafisis
Jumlah memiliki proporsi yang paling besar yaitu 144
Usia (tahun) (62,1%) pasien. Menyusul fraktur femur dengan
f (%)
lokasi metafisis dan epifisis dengan jumlah pasien
12-20 64 27,6
masing-masing 57 (24,6%) dan 31 (13,3%) pasien.
20-40 113 48,7
40-60 43 18,5
>60 12 5,2 Tabel 5. Karakteristik Fraktur Femur
berdasarkan Konfigurasi Fraktur
Total 232 100,0
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas, dari total 232 Konfigurasi Fraktur
pasien, kelompok usia 20-40 tahun merupakan f (%)
kelompok usia terbanyak dengan jumlah 113 Oblik 92 39,7
pasien (48,7%) dan kelompok usia diatas 60 tahun Spiral 72 31,0
merupakan kelompok usia dengan jumlah Transversal 38 16,4
terendah yaitu 12 pasien (5,2%). Jumlah pasien Segmental 14 6,0
kelompok usia 12-20 tahun dan 40-60 tahun Kominutif 16 6,9
masing-masing 64 (27,6%) dan 43 (18,5%) pasien. Total 232 100,0

Tabel 2. Karakteristik Fraktur Femur berdasarkan Berdasarkan tabel diatas, dari total 232
Jenis Kelamin pasien, pasien fraktur femur dengan konfigurasi
Jumlah fraktur oblik memilki proporsi pasien paling besar
Jenis Kelamin
f (%) yaitu 92 (39,7) pasien. Sedangkan pasien fraktur
Pria 169 72,8 femur dengan konfigurasi segmental memiliki
Wanita 63 27,2 proporsi terkecil dengan jumlah 14 (6,0%) pasien.
Proporsi pasien dengan konfigurasi fraktur femur
Total 232 100,0
spiral, transversal dan kominutif yaitu masing-
Dari total 232 pasien, pasien pria memiliki masing 72 (31,0%), 38 (16,4%), 16 (6,9%) pasien.
jumlah pasien dengan fraktur femur lebih besar
dari pasien wanita yaitu 169 (72,8%). Sedangkan
pasien perempuan mimiliki jumlah 63 (27,2%) DISKUSI
pasien. Pada penelitian ini, didapatkan kasus
fraktur femur sebanyak 232 kasus selama periode
Tabel 3. Karakteristik Fraktur Femur berdasarkan tahun 2014-2015 di RSUP Sanglah. Sebagian besar
Jenis Fraktur sampel adalah pria dengan jumlah 169 (72,8%)
Jumlah pasien dan untuk sampel wanita memiliki jumlah
Jenis Fraktur
f (%) 63 (27,2%) pasien. Data tersebut menunjukan
Tertutup 157 67,7 bahwa jumlah pasien fraktur femur pada pria
Terbuka 75 32,3 memiliki proporsi dua kali lipat lebih besar dari
Total 232 100,0 wanita. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan
hasil penelitian menurut Rao et al (2014) yang
Berdasarkan jenis fraktur, fraktur tertutup
menyebutkan bahwa lebih tinggi angka kejadian
memiliki proporsi yang lebih besar dengan jumlah
pada laki-laki dibandingkan pada wanita. Selain itu
pasien yaitu 157 pasien (67,7%) dibandingkan
penelitian Siregar (2014) juga menyebutkan fraktur
dengan fraktur terbuka dengan jumlah pasien yaitu
femur di RSUP Haji Adam Malik Medan lebih tinggi
75 pasien (32,3%)
proporsi untuk pria tiga kali lipat lebih tinngi
dibandingkan dengan pasien wanita. Tingginya
Tabel 4. Karakteristik Fraktur Femur berdasarkan
kasus fraktur femur pada pria diakibatkan karena
Lokasi Fraktur
pria lebih aktif dan lebih banyak melakukan
Jumlah
Lokasi Fraktur aktivitas di luar rumah seperti bekerja, olahraga,
f (%) serta rata-rata pria mempunyai perilaku
Epifisis 31 13,3 mengemudi lebih cepat dibandingkan dengan
Diafisis 144 62,1 wanita. 6,7,9
Metafisis 57 24,6 Dari total 232 pasien, kelompok usia 20-
Total 232 100,0 40 tahun merupakan kelompok usia terbanyak
dengan jumlah 113 pasien (48,7%) dan kelompok
usia diatas 60 tahun merupakan kelompok usia

3
http://isainsmedis.id/ojs/
dengan jumlah terendah yaitu 12 pasien (5,2%). mekanisme cedera berupa bending force.15,16
Jumlah pasien kelompok usia 12-20 tahun dan 40- Fraktur dengan bending force terjadi ketika gaya
60 tahun masing-masing 64 (27,6%) dan 43 yang diberikan pada suatu titik focus spesifik pada
(18,5%) pasien. Pasien dengan kelompok usia 20- tulang sejauh gaya trauma tersebut melebihi batas
40 tahun merupakan kelompok usia yang elastisitas diafisis tulang. Selain konfigurasi oblik,
terbanyak mengalami fraktur femur dikarenakan bending force juga dapat menyebabkan konfigurasi
kelompok usia tersebut adalah kelompok usia fraktur transversal walaupun konfigurasi
produktif dimana biasanya pada usia tersebut transversal lebih sering disebabkan oleh gaya yang
sebagian besar memiliki mobilitas yang cukup membentuk sudut langsung pada tulang.
tinggi untuk beraktivitas di luar ruangan sehingga Konfigurasi fraktur spiral menunjukkan garis patah
sangat rentan untuk terjadinya trauma pada yang melintang sepanjang sumbu panjang tulang.
femur.10,11 Hal ini disebabkan oleh gaya torsi atau rotasi. Pada
Berdasarkan jenis fraktur, fraktur tertutup fraktur kominutif setidaknya terdapat tiga fragmen
memiliki proporsi yang lebih besar dengan jumlah fraktur dengan garis fraktur yang saling
pasien yaitu 157 pasien (67,7%) dibandingkan berhubungan. Garis fraktur individu yang
dengan fraktur terbuka dengan jumlah pasien yaitu membentuk fraktur kominutifdapat berupa
75 pasien (32,3%). Hal ini disebabkan oleh karena transversal, oblik, atau spiral. Fraktur kominutif
femur itu dilapisi dan menempel dengan otot yang umumnya disebabkan oleh gaya trauma langsung
kuat dan tebal seperti m.quadriceps femoralis, dengan energi tinggi. Trauma dengan energi yang
m.pectineus, m.adductor brevis, m.adductor tinngi juga dapat menyebabkan fraktur femur
magnus, m.rectus femoralis, m.adductor logus, dengan konfigurasi segmental namun dengan
m.gluteus maximus sehingga jarang menyebabkan insiden yang lebih jarang.7,8,17
fraktur tertutup pada daerah femur (Salminen,
2005). Lain halnya dengan tulang tibia, dimana SIMPULAN
fraktur terbuka sering terjadi. Tulang tibia letaknya Pada penelitian ini, didapatkan kasus
lebih di permukaan ketimbang tulang femur dan fraktur femur sebanyak 232 kasus selama periode
hanya dilapisi kulit dan otot yang tipis sehingga tahun 2014-2015 di RSUP Sanglah. Kelompok usia
mudah mengalami fraktur terbuka.12,13 20-40 tahun merupakan kelompok usia terbanyak
Dari total 232 pasien, berdasarkan lokasi dengan jumlah 48,7% (113 pasien). Berdasarkan
fraktur, fraktur femur dengan lokasi diafisis jenis kelamin, pada fraktur femur terbanyak pada
memiliki proporsi yang paling besar yaitu 144 pria dengan jumlah 72,8% (169 pasien) lebih
(62,1%) pasien. Menyusul fraktur femur dengan banyak di bandingan wanita dengan jumlah 27,2%
lokasi metafisis dan epifisis dengan jumlah pasien (63 pasien). Berdasarkan jenis fraktur, fraktur
masing-masing 57 (24,6%) dan 31 (13,3%) pasien. tertutup memiliki presentase yang lebih besar
Lokasi terbanyak terdapat pada daerah diafisis, dengan jumlah pasien yaitu 67,7% (157 pasien)
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh dibandingkan dengan fraktur terbuka dengan
Salminen dkk pada tahun 2005, dimana fraktur jumlah pasien yaitu 32,3% (75 pasien).
femur pada daerah tengah atau diafisis sebesar Berdasarkan lokasi fraktur, fraktur femur dengan
79%. Hal ini terjadi karena daerah diafisis atau lokasi diafisis memiliki proporsi yang paling besar
tengah mengalami tekanan dan energi tinggi dari yaitu 62,1% (144 pasien). Pasien fraktur femur
trauma yang terjadi sehingga menyebabkan daerah dengan konfigurasi oblik memilki proporsi pasien
diafisis lebih sering mengalami fraktur. Kecelakaan paling besar yaitu 39,7% (92 pasien).
lalu lintas merupakan penyebab tersering dari
terjadinya fraktur pada daerah diafisis atau tengah DAFTAR PUSTAKA
ini, selain akibat jatuh dari ketinggian. 8,14 1. Stevens BJ, Abbott LK, Yamada J, Harrison
Berdasarkan tabel diatas, dari total 232 D, Stinson J, Taddio A, Barwick M, Latimer
pasien, pasien fraktur femur dengan konfigurasi M, Scott SD, Rashotte J, Campbell F.
oblik memilki proporsi pasien paling besar yaitu 92 Epidemiology and management of painful
(39,7) pasien. Sedangkan pasien fraktur femur procedures in children in Canadian
dengan konfigurasi segmental memiliki proporsi hospitals. Canadian Medical Association
terkecil dengan jumlah 14 (6,0%) pasien. Proporsi Journal. 2011 Apr 19;183(7):E403-10.\
pasien dengan konfigurasi fraktur femur spiral, 2. Brousil J, Hunter JB. Femoral fractures in
transversal dan kominutif yaitu masing-masing 72 children. Current opinion in pediatrics.
(31,0%), 38 (16,4%), 16 (6,9%) pasien. Konfigurasi 2013 Feb 1;25(1):52-7.
fraktur sangat dipengaruhi oleh mekanisme cedera 3. Enninghorst N, McDougall D, Evans JA,
saat trauma terjadi. Fraktur femur dengan Sisak K, Balogh ZJ. Population-based
konfigurasi oblik dapat disebabkan oleh epidemiology of femur shaft fractures.

4
http://isainsmedis.id/ojs/
Journal of trauma and acute care surgery. 2010. Majalah Kedokteran Nusantara The
2013 Jun 1;74(6):1516-20. Journal Of Medical School. 2014;47(1).
4. Rao SP, Lewis J, Haddad Z, Paringe V, 13. Ganveer, GB. & Tiwari, RR. Injury Pattern
Mohanty K. Three-column classification Among Non-Fatal Road Traffic Accident
and Schatzker classification: a three-and Cases: A Cross-Sectional Study In Central
two-dimensional computed tomography India. Indian J Med Sci. 2005. Vol. 59 No. 1
characterisation and analysis of tibial hlm. 910.
plateau fractures. European Journal of 14. Salminen, Sari. Femoral Shaft Fractures In
Orthopaedic Surgery & Traumatology. Adults:Epidemiology, Fracture Patterns,
2014 Oct 1;24(7):1263-70. Nonunions, And Fatigue Fractures.
5. Niemeyer P, Schönberger TS, Hahn J, Department of Orthopaedics and
Kasten P, Fellenberg J, Suedkamp N, Traumatology and the Department of
Mehlhorn AT, Milz S, Pearce S. Xenogenic Pediatric Surgery, University of Helsinki.
transplantation of human mesenchymal 2005.hlm.13-35.
stem cells in a critical size defect of the 15. GU, Agbeboh & Osarumwense, O.
sheep tibia for bone regeneration. Tissue Empirical analysis of road traffic accidents:
Engineering Part A. 2009 Sep 16;16(1):33- A case study of Kogi State, North-Central
43. Nigeria. International Journal of Physical
6. Awolaran OT, Abdur-Rahman LO, Sciences. 2013. Vol. 8(40), pp, 1923-1933,
Bamigbola KT, Adesiyun OM, Nasir AA. 30 October, 2013.
Congenital giant hydroureteric cistern in a 16. Sadowski C, Lübbeke A, Saudan M, Riand
duplex system of an infant. Case reports in N, Stern R, Hofmeyer P. Treatment of
urology. 2013 Sep 19;2013. reverse oblique and transverse
7. Suarez-Arrones L, Arenas C, López G, intertrochanteric fractures with use of an
Requena B, Terrill O, Mendez-Villanueva intramedullary nail or a 95 screw-plate: a
A. Positional diferences in match running prospective, randomized study. JBJS. 2002
performance and physical collisions in Mar 1;84(3):372-81.
men rugby sevens. International journal 17. Kloping LP, Purwati P, Edward M. The
of sports physiology and performance. healing efect of cuttlefish bone on
2014 Mar;9(2):316-23. fractured bone in rat model. BALI
8. Marks R. Hip fracture epidemiological MEDICAL JOURNAL. 2016 Jan 1;5(2):1-4.
trends, outcomes, and risk factors, 1970–
2009. International journal of general
medicine. 2010;3:1.
9. Anyaehie UE, Ejimofor OC, Akpuaka FC,
Nwadinigwe CU. Pattern of femoral
fractures and associated injuries in a
Nigerian tertiary trauma centre. Nigerian
journal of clinical practice.
2015;18(4):462-6.
10. Hayes WC, Myers ER, Morris JN, Gerhart
TN, Yett HS, Lipsitz LA. Impact near the hip
dominates fracture risk in elderly nursing
home residents who fall. Calcified tissue
international. 1993 Mar 29;52(3):192-8.
11. Eastwood K. Paramedic Field Guide, Bob
Elling, Marilynn Jackson, Lee Jackson.
Australasian Journal of Paramedicine.
2015 Jul 16;6(3).
12. Siregar C. Karakteristik Dari Penderita
Fraktur Femur di RSUP Haji Adam Malik
Medan Periode Januari 2009–Desember

5
http://isainsmedis.id/ojs/

Anda mungkin juga menyukai