Anda di halaman 1dari 2

Cara Membaca Arah Candlestick

Jika syarat untuk meraih profit iu adalah prediksi yang benar, maka kita harus berusaha
untuk bisa memprediksi arah market selanjutnya. Dan memprediksi arah market itu bisa
dilakukan dengan 3 cara yaitu :

Untuk membaca grafik dan membaca indikator akan dibahas pada bagian lain. Yang akan
kita bahas sekarang adalah bagaimana membaca candlestick sehingga kita bisa
mempresiksi arah market selanjutnya.

Yang harus diketahui untuk membaca candlestick adalah bagian candlestick itu sendiri.
Kita semua tahu bahwa candlestick tebentuk karena adanya Harga Pembukaan (open),
Harga tertinggi (high), Harga terendah (low ) dan Harga Penutupan (close ) pada suatu
periode atau time frame.

Perbedaan posisi dari Open, High,Low dan Close inilah yang membuat bentuk candlestick
dari waktu ke waktu berbeda. Dan dari suatu bentuk candlestick, itu terdiri dari beberapa
bagian.

1. Ekor atas

Ekor atas menunjukan sebuah tekanan dari seller.Semakin besar tekanannya dan buyer
tidak bisa mengimbanginya maka buyer akan kalah dan diakhir periode harga tertekan
kebawah membentuk ekor yang panjang.

2. Body

Besarnya body menunjukan sebuah dominasi antara buyer dan seller. JIka pada saat itu
buyer yang mendominasi pasar maka body candle akan berwarna cerah ( putih/hijau) .
Begitu pula ketika yang mendominasi adalah seller maka body candle berwarna gelap
(merah/hitam) .

3. Ekor bawah

Ekor bawah menunjukan dorongan yang dilakukan oleh buyer. Dorongan yang besar akan
mengangkat harga menjadi lebih tinggi . Jika sebelumnya harga turun maka dengan
adanya dorongan akan terbentuk sebuah ekor bawah.

Dari ketiga hal diatas yaitu TEKANAN JUAL – DOMINASI – DORONGAN BELI kita bisa
membaca apa yang terjadi pada candlestick.

Kita bisa membaca candlstick dengan kerangka sebagai berikut:

Pada awalnya market didominasi oleh ( BUYER/SELLER) namun kemudian


(BUYER/SELLER ) memberikan perlawanan dengan melakukan (TEKANAN
JUAL/DORONGAN BELI) . Jika diakhir periode hasilnya :

1. Buyer tetap mendominasi. Maka candle berikutnya kemungkinan besar akan naik .
2. Tekanan jual lebih besar dari dominasi buyer , Maka candle berikutnya kemungkinan
akan turun
3. Seller tetap mendominasi .Maka candle berikutnya masih mungkin turun .
4. Dorongan beli lebih besar dari dominasi seller , candle berikutnya kemungkinan akan
naik.

Selanjutnya anda tinggal merasakan tenaganya. Jikacandle bergerak cepat maka tenaga
candle itu besar dan jika candle itu lambat gerakannya maka tenaganya kecil.Selain itu
perlu diperhatikan posisi dari candlestick itu sendiri apakah berada di zona overbought ,
oversold atau kondisi normal.

Ketika grafik berada di area oversold dan sebuah candlestick mendapatkan dorongan beli
yang besar maka kemungkinan selanjutnya akan terbentuk bullish candlestick. Begitu pula
sebaliknya

Contoh membaca candlestick :

Anda mungkin juga menyukai