Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

IDENTIFIKASI ANION

Dibuat oleh:

-Ari Sutono (B2C015004)

-Moh. Makhbub Aly (B2C015008)

I. TUJUAN
- Mahasiswa mengenal reaksi-reaksi identifikasi anion-anion zat anorganik.
-Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi dalam setiap reaksi
anion.
-Mahasiswa dapat menuliskan persamaan-persamaan yang terjadi.
II. LANDASAN TEORI
a. Analisis Kualitatif

Kimia analitik dapat dibagi dalam 2 bidang, yaitu analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Analisis kualitatif membahas tentang identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur
atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel. Sedangkan analisis kuantitatif berurusan
dengan penetapan banyaknya satu zat tertentu yang ada dalam sampel (A.L.
Underwood :1993).
Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif. Ion-ion
dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya. Beberapa metode analisis kualitatif
modern menggunakan sifat fisika seperti warna, spektrum absorpsi, spektrum emisi, atau
medan magnet untuk mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi yang rendah. Namun
demikian kita juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia untuk mengembangkan suatu
metode analisis kualitatif menggunakan alat-alat yang sederhana yang dipunyai hampir
semua laboratorium. Sifat fisika yang dapat diamati langsung seperti warna, bau,
terbentuknya gelembung gas atau pun endapan merupakan informasi awal yang berguna
untuk analisis selanjutnya.(Svehla, 1990)
Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan reaksi basah.
Reaksi kering dapat diterapkan untuk zat-zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan.
Reaksi kering ialah sejumlah uji yang berguna dapat dilakukan dalam keadaan kering, yakni
tanpa melarutkan contoh. Petunjuk untuk operasi semacam ialah pemanasan, uji pipa tiup, uji

Praktikum Kimia Analitik: Pendidikan Kimia UNIMUS 2016 1


nyala, uji spektroskopi dan uji manik. Reaksi basah ialah uji yang dibuat dengan zat-zat
dalam larutan. Suatu reaksi diketahui berlangsung dengan terbentuknya endapan, dengan
pembebasan gas dan dengan perubahan warna. Mayoritas reaksi analisis kualitatif dilakukan
dengan cara basah (G. Svehla : 1985)
b. Identifikasi Anion
Ada pula identifikasi anion berdasarkan reaksi dalam larutan, yaitu anion yang
diidentifikasi dengan reaksi pengendapan dan dengan reaksi redoks. Reaksi pengendapan
umumnya terjadi saat proses pemisahan yang kemudian dilanjutkan dengan uji identifikasi,
namun tidak ada jenis anion tertentu yang termasuk dalam kelompok reaksi pengendapan
karena hal tersebut sesuai dengan uji lanjutannya. Pembentukan endapan karena adanya
senyawa baru setelah bereaksi. Banyak sekali reaksi yang di gunakan dalam analisis
anorganik kualitatif melibatkan pembentukan endapan. Endapan adalah zat yang memisahkan
dari suatu fase padat keluar dari larutan endapan, mungkin berupa Kristal (kristalin) atau
koloid dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan. Endapan terbentuk jika larutan
menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan ke larutan (S) satu endapan, menurut
defenisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan tergantung
pada berbagai kondisi seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu
dan pada komposisi pelarutnya.
Berikut merupakan Anion yang digolongkan berdasarkan reaksi redoks, yaitu :
1. Anion Pengoksidasi
Anion dalam kelompok ini adalah ClO4-, ClO3-, NO3, SO42-, Cr2O72-, IO3, dan lain-lain.
Prinsip kerjanya adalah mula-mula sampel ditambahkan Na2Co3 (jenuh), lalu dipanaskan
selama 10 menit kemudian filtrat ditambahkan dengan HCl pekat dan MnCl 2. Apabila warna
sampel berubah menjadi hitam atau coklat berarti sampel tersebut mengandung anion
pengoksidasi.
2. Anion Preduksi
Anion dalam kelompok ini adalah S2-, S2O32-, SO3-, Cl-, CNS-, CN-,[Fe(CN)6)4].
Prinsip kerjanya adalah mula-mula sampel ditambahkan Na2Co3 (jenuh), lalu dipanaskan
selama 10 menit kemudian filtrat ditambahkan dengan HCl pekat dan MnCl 2. Apabila warna
sampel berubah menjadi hitam atau coklat berarti sampel tersebut mengandung anion
pengoksidasi.
Anion lainnya tidak memberikan reaksi dengan asam sulfat pekat dalam keadaan
dingin, tetapi nitrat bereaksi menghasilkan uap coklat dari NO2 yang dihasilkan, dan
asetat memberikan bau khas cuka jika direaksikan dengan asam sulfat pekat.

Praktikum Kimia Analitik: Pendidikan Kimia UNIMUS 2016 2


Untuk praktikum kali ini dilakukan pemisahan dan identifikasi anion-anion berikut
Karbonat, Sulfat, Tiosulat, Nitart, Nitrit, Klorida, Bromida, dan iodida.. Anion-anion tersebut
banyak kita jumpai dalam reaksi kimia ada yang berguna sebagai pengoksidasi, ada yang
bergabung dengan logam seperti natrium dan kemudian membentuk garam, serta ada pula
yang menandakan sifat alkalis (basa).
c. Identifikasi Anion-anion
i. Karbonat (CO32-)
Karbonat adalah garam dari asam karbonat, ditandai dengan adanya ion karbonat.
Nama mungkin juga berarti ester dari asam karbonat, senyawa organik yang mengandung
gugus karbonat. Ion karbonat adalah anion oxocarbon yang paling sederhana. Terdiri dari
atom karbon satu dikelilingi oleh tiga atom oksigen. Karbonat memiliki struktur kimia CO3.
ii. Sulfat (SO42-)
Sulfat merupakan sejenis anion poliatom dengan rumus empiris SO42- dengan massa
molekul 96.06 satuan massa atom; ia terdiri dari atom pusat sulfur dikelilingi oleh empat
atom oksigen dalam susunan tetrahidron. Ion sulfat bermuatancas dua negatif dan merupakan
basa konjugat ion hidrogen sulfat (bisulfat), HSO4-, yaitu bes konjugat asam sulfat, H2SO4.
Terdapat sulfat organik seperti dimetil sulfat yang merupakan senyawa kovalen dengan
rumus (CH3O)2SO2, dan merupakan ester asam sulfat. Kebanyakan sulfat
sangat larut dalam air. Kecuali dalam kalsium sulfat, stronsium sulfat dan barium sulfat, yang
tak larut. Barium sulfat sangat berguna dalam analisis gravimetri sulfat: penambahan barium
klorida pada suatu larutan yang mengandung ion sulfat. Kelihatan endapan putih, yaitu
barium sulfat menunjukkan adanya anion sulfat. Ion sulfat bisa menjadi satu ligan
menghubungkan mana-mana satu dengan oksigen (monodentat) atau dua oksigen
sebagai kelat atau jembatan. Contoh ialah molekul logam netral kompleks PtSO4P(C6H5)32, di
mana ion sulfat berperan sebagai ligan bidentat. Ikatan oksigen-logam dalam molekul sulfat
kompleks mempunyai ciri kovalen.
iii. Nitrat (NO3-)
Nitrat, NO3-. Kelarutan : Semua nitrat larut dalam air. Nitrat dari merkurium dan
bismut menghasilkan garam basa setelah diolah dengan air; garam-garam ini larut dalam
asam nitart encer. Nitrat bertindak sebagai oksidator atau zat pengoksidasi. Fungsi dari zat
pengoksidasi adalah sebagai berikut memberi oksigen kepada zat lain, memindahkan
hidrogen dari zat lain, mengambil elektron dari zat lain.

Praktikum Kimia Analitik: Pendidikan Kimia UNIMUS 2016 3


III. ALAT DAN REAGENSIA
a. Alat
Adapun alat yang digunakan adalah batang pengaduk, botol semprot, Bunsen, cawan
porselen, etiket, gegep kayu, lap kasar, lap halus, ose bulat, pipet tetes, rak tabung, sendok
tanduk, dan tabung reaksi.

b. Reagensia
Adapun bahan yang digunakan adalah NaCO3, AgNO3, Amonia, Na2SO4, Amonium
Asetat, PbnO3, Na2S2O3, HCl, FeCl3, NaNO2, H2SO4, NaCl, Amonium Hodroksida, Asam
Sitrat, NaBr, KBr, Kloroform, KI.

IV. CARA KERJA


A. Petunjuk Umum

1. Untuk setiap reaksi pengujian, gunakan masing-masing paling banyak 0,5 mL


larutan yang mengandung anion yang akan diteliti.
2. Gunakan pereaksi sesuai ynag diperlukan.
3. Pengamatan meliputi perubahan warna, pemebntukan endapan/kekeruhan,
peluruhan kembali dan yang lain, catat semua pengamatan dalam kolom yang
tersedia.
4. Carilah reaksi-reaksi kimia yang diramalkan akan terjadi sebelu pengerjaan diulai
melihat referensi.
5. Reaksi-reaksi kimia yang dituliskan dalam laporan berbentuk ion.

B. Prosedur identifikasi Anion

i. Karbonat (CO3-)

 Larutan Na karbonat+ laruatn HCl. Gas yang terjadi dikenai batang pengaduk yang
dibasahi larutan BaOH atau KOH.

 Larutan Na karbonat + larutan AgNO3 dipanaskan

 Endapan yang terjadi dibagi 3: + larutan asam nitrat

+ endapan amonia

 Larutan Na karbonat + MgSO4

 Larutan Na kabronat + CaCl2

Na tiosulfat + laruatn Iodium

ii. Tiosulfat Na tiosulfat + HCl

Na tiosulfat + larutan feriklorida

Praktikum Kimia Analitik: Pendidikan Kimia UNIMUS 2016 4


iii. Nitrit (NO2-)

 Larutan KI + Na nitrit + larutan asam sulfat timbul gas dibuktikan


dengan kertas saring dibasahi larutan amilum
 Larutan nitrit + AgNO3
 Larutan FeSO4 + H2SO4 encer+ larutan Na nitrit
 Larutan KMnO4 + H2SO4 + NaNO2

iv. Klorida (Cl-) endapan + amonium hidroksida

 Na klorida + perak nitrat endapan + asam nitrat


 Larutan Na klorida + Larutan asam sulfat pekat dipanaskan timbul gas
kertas lakmus biru

Dibuktikan dengan batang pengaduk dibasahi ammonium


 Larutan Na klorida + larutan PbNO3 dipanaskan didinginkan

v. Iodida (I-) + perak nitrat

KI + Pb nitrat

C. Kromat
 Larutan kalium kromat + AgNO3
 Larutan kalium kromat + larutan Pb(NO3)2
 Larutan kalium kromat + larutan H2SO4 + H2O2
 Larutan kalium kromat + larutan HCl encer
 Larutan Kalium kromat + NaOH encer
D. Dikromat
 Larutan kalium dikromat + larutan AgNO3
 Larutan kalium dikromat + Pb (NO3)2
 Larutan kalium dikromat + larutan H2SO4 + H2O2
 Larutan kalium dikromat + larutan HCl encer
 Larutan Kalium dikromat + NaOH encer
E. Rodanida/ tiosianat
 Larutan kalium tiosianat + larutan AgNO3
 Larutan tiosianat + larutan CuSO4
F. Sulfida
 Larutan natrium sulfida + larutan AgNO3
 Larutan natrium sulfida + larutan CdSO4
 Larutan natrium sulfida + larutan HCl encer

Praktikum Kimia Analitik: Pendidikan Kimia UNIMUS 2016 5


V. DATA PERCOBAAN

No. Anion Reaksi ion

1. Karbonat CO32-

a. Na2CO3 + 2HCl 2NaCl +


H2CO3
 CO32- + 2H+ CO2 + H2O
 CO2 + Ba + 2OH-
2+

BaCO3 + H2O
b. Na2CO3 + AgNO3 2NaNO3
+ Ag2CO3
 CO32 + 2Ag+ Ag2CO3
 Ag2CO3 + 2H +
2Ag+ +
CO2 + H2O
 Ag2CO3 + 4NH3
2[Ag(NH3)2]+ + CO32-
c. Na2CO3 + MgSO4 →MgCO3↓+
Na2SO3

d. Na2CO3+ CaCl2 →CaCO3 ↓+ 2


NaCl

2. Tiosulfat S2O32- a. Na2S2O3 + 2KI K2S2O3 +


2NaI
b. Na2S2O3 + HCl H2S2O3 +
NaCl
 S2O32- + 2H+ S + SO2
+ H2O
3. Nitrit NO2- a. NaNO2 + KI + H2SO4
 2NO2- + 2I- + 2H2SO4 I2
2-
+ 2NO + 2SO4 + 2H2O
b. NaNO2+ AgNO3→AgNO2↓+
Na2O3

c. FeSO4 + 2NaNO2→ Fe(NO2)2+


Na2SO4

d. 2 KMnO4+ 3 H2SO4+ 5
NaNO2→K2SO4+ 2 MnSO4+ 5
NaNO3+ 3H2O

Praktikum Kimia Analitik: Pendidikan Kimia UNIMUS 2016 6


4. Klorida Cl- a. NaCl + AgNO3 AgCl +
NaNO3
 AgCl + 2NH3
[Ag(NH3)2]+ + Cl-
 AgCl + HNO3 HCl +
AgNO3
b. 2 NaCl + H2SO4→Na2SO4+ 2HCl

c. 2 NaCl + Pb (NO3)2 → ↓ PbCl2 +


NaNO3

5. Iodida I- a. KI + AgNO3 AgI +


KNO3
b. 2KI + H2SO4 K2SO4 + 2HI
 2I + 2H2SO4
-
I2 + SO42-
+ 2H2O
6. Kromat a. K2CrO4 + 2 AgNO3 → ↓
Ag2CrO4 + 2 KNO3

b. K2CrO4 + PbNO3→↓PbCrO4+ 2
KNO3

c. 2K2CrO4+ H2SO4→K2Cr2O7+
K2SO4+ H2O

d. K2CrO4 + 2HCl → 2KCl +


H2CrO4

e. K2CrO4 + 2NaOH → 2KOH +


Na2CrO4

7. Dikromat a. K2Cr2O7+ 2
AgNO3→↓Ag2Cr2O7+ 2 KNO3

b. . K2Cr2O7 + PbNO3→↓PbCr2O7+
2 KNO3

c. K2CrO7+ H2SO4→H2Cr2O7+
K2SO4

d. K2Cr2O7 + 2HCl → 2KCl +


H2Cr2O7

e. K2Cr2O7 + 2NaOH → 2KOH +

Praktikum Kimia Analitik: Pendidikan Kimia UNIMUS 2016 7


Na2Cr2O7

8. Rodanida/ a. NH4CNS + AgNO3→AgCNS↓+


tiosianat NH4NO3

b. 2NH4CNS + CuSO4 →Cu


(CNS)2 ↓+ (NH4)2SO4

9. Sulfida a. Na2S + 2 AgNO3→Ag2S↓+ 2


NaNO3

b. Na2S + CdSO4 → Na2SO4 +


CdS

c. Na2S + 2HCl → 2NaCl + 2HS

VI. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini, tujuannya yaitu untuk menganalisis adanya anion pada suatu sampel.
Anion merupakan ion yang bermuatan negatif. Analisa anion dilakukan secara kualitatif
dengan mengamati bentuk, warna, dan baunya. Pada praktikum ini, anion yang dianalisa
yaitu ion karbonat (CO32-), ion tiosulfat (S2O32-), ion nitrit (NO2-), ion klorida (Cl-), dan ion
iodida (I-).

Pada percobaan yaitu mengenali adanya ion karbonat dengan dua cara yaitu yan g
pertama ketika larutan Na-karbonat direaksikan dengan larutan HCl akan terbentuk gas
karbon dioksida atau CO2 akibat dari reaksi antara ion karbonat dari Na-karbonat dan ion H+
dari larutan HCl.

CO32- + 2H+ CO2 + H2O

Kemudian ketika batang pengaduk yang dibasahi dengan Ba(OH)2 didekatkan dengan
campuran tersebut, akan terbentuk kabut putih sebagai akibat dari reaksi antara CO2 dengan
ion Ba2+ sehingga dengan demikian larutan tersebut positif mengandung ion karbonat. Cara
yang kedua yaitu dengan mereaksikan antara larutan Na-karbonat dengan larutan AgNO3
yang menghasilkan endapan putih dari Ag2CO3.

Na2CO3 + AgNO3 2NaNO3 + Ag2CO3

Kemudian endapan yang terbentuk (Ag2CO3) diberikan tiga perlakuan yaitu

a. Endapan dipanaskan, endapan berwarna coklat hitam.


b. Endapan ditambah dengan larutan asam nitrat, larut.

Ag2CO3 + 2H+ 2Ag+ + CO2 + H2O

Praktikum Kimia Analitik: Pendidikan Kimia UNIMUS 2016 8


c. Endapan ditambah dengan ammonia, akan larut.
Ag2CO3 + 4NH3 2[Ag(NH3)2]+ + CO32-

Kemudian Larutan Na2CO3 di reaksikan dengan larutan MgSO4terdapat endapan (↓) putih

Hasil reaksinya seperti berikut

Na2CO3+ MgSO4→MgCO3 ↓+ Na2SO3

Putih

Larutan Na2CO3+ larutan CaCl2→endapan (↓) putih+ 6 tetes larutan HCl→endapan (↓) putih larutdan
timbul gelembung gas

Hasil reaksinya sebagai berikut

Na2CO3+ CaCl2→CaCO3↓+ 2 NaCl

Putih

Dengan demikian, terbukti adanya ion karbonat dalam larutan tersebut.

Pada percobaaan yaitu mengenali adanya ion tiosulfat dalam sampel yaitu dengan
cara mereaksikan Na-tiosulfat dengan larutan HCl kemudian dipanaskan, menghasilkan gas
SO2 akibat reaksi antara ion tiosulfat S2O32- dengan ion H+.

S2O32- + 2H+ S + SO2 + H2O

Kemudian gas tersebut dikenai dengan kertas saring yang dibasahi dengan larutan K2Cr2O7
yang berwarna kuninng berubah menjadi kuning kehijauan. Dengan adanya perubahan warna
tersebut, terbukti adanya ion tiosulfat dalam sampel.

Pada percobaan yaitu mengenali adanya ion nitrit dalam sampel, yaitu dengan cara
mereaksikan NaNO2 dengan larutan KI dan H2SO4 sehinggan akan menghasilkan gas I2.

2NO2- + 2I- + 2H2SO4 I2 + 2NO + 2SO42- + 2H2O

Kemudian gas I2 tersebut dikenai dengan kertas saring yang dibasahi dengan amilum
(bening) berubah menjadi biru. Terbukti adanya ion NO2- dalam sampel tersebut dengan
adanya perubahan warna kertas saring yang dibasahi dengan amilum dari bening menjadi
biru.

Selanjutnya ketika larutan NaNO2 + larutan AgNO3→↓putih

Hasil reaksinya

NaNO2+ AgNO3→AgNO2↓+ Na2O3

Praktikum Kimia Analitik: Pendidikan Kimia UNIMUS 2016 9


Putih

Larutan FeSO4 + H2SO4 + Na2NO2

Hasil reaksinya

FeSO4 + 2NaNO2 → Fe (NO2)2 + Na2SO4

Larutan KmnO4 direaksikan dengan H2SO4 dan NaNO2

Hasil reaksinya

2 KMnO4+ 3 H2SO4+ 5 NaNO2→K2SO4+ 2 MnSO4+ 5 NaNO3+ 3H2O

Dengan demikian terbukti adanya ion nitrit dalam larutan tersebut.

Pada percobaan yaitu mengenali adanya ion klorida dalam sampel dengan
mereaksikan NaCl dengan larutan AgNO3 menghasilkan endapan putih AgCl.

NaCl + AgNO3 AgCl + NaNO3

Kemudian endapan diberikan tiga perlakuan, yaitu:

a. Endapan dipanaskan sehingga akan larut.


b. Endapan ditambah dengan ammonium hidroksida, larut.
AgCl + 2NH3 [Ag(NH3)2]+ + Cl-
c. Endapan ditambah dengan larutan asam nitrat encer, larut.
Berdasarkan teori yang ada, ketika endapan AgCl ditambah dengan larutan asam
nitrat encer, maka tidak akan larut. Namun ketika praktik, endapan bisa larut karena
mungkin disebabkan oleh adanya penambahan asam nitrat berlebih sehingga endapan
bisa larut.

Larutan NaCl + larutan H2SO4 menghasilkan gas dibuktikan dengan Kertas lakmus biru
menjadi merah jika diletakkan ditabung reaksi dan Batang pengaduk yang dibasahi dengan
ammonium terjadi kabut putih.

2 NaCl + H2SO4→Na2SO4+ 2HCl

HCl + NH4OH→↑NH4Cl + H2O

kabut putih

Laruta NaCl ditambah dengan larutan Pb(NO3) 2 Jika dipanaskan endapan akan larut, kemudian
didinginkan akan terjadi endapan berbentuk jarum.

2 NaCl + Pb (NO3)2 → ↓ PbCl2 + NaNO3

Endapan putih seperti jarum

Dengan demikian terbukti adanya ion klorida dalam larutan tersebut.

Praktikum Kimia Analitik: Pendidikan Kimia UNIMUS 2016 10


Pada percobaan yaitu mengenali adanya ion iodida dalam sampel dengan dua cara,
yaitu yang pertama dengan mereaksikan KI dangan larutan AgNO3 menghasilkan endapan
AgI yang berwarna kuning.

KI + AgNO3 AgI + KNO3

Dengan adanya endapan AgI yang berwarna kuning, menunjukan adanya ion I- dalam
sampel. Yang kedua yaitu dengan mereaksikan KI dengan larutan asam sulfat pekat akan
menghasilkan gas I2 .

2I- + 2H2SO4 I2 + SO42- + 2H2O

Kemudian gas tersebut dikenai dengan kertas saring yang dibasahi dengan amilum sehingga
akan kertas saring akan berubah menjadi warna biru. Namun pada praktikum yang dilakukan,
kertas saring tidak berubah warna, karena disebabkan ketika proses pereaksian antara KI
dengan asam sulfat, kertas saring tidak segera ditutupkan pada tabung reaksi sehingga
kemungkinan gas I2 telah bereaksi dengan udara luar sehingga tidak bisa bekerja optimal
untuk mengubah kertas saring yang telah dibasahi dengan amilum menjadi biru.

Pada percobaan yaitu mengenali adanya ion kromat dalam sampel dengan cara:

Larutan kalium kromat + argentum nitrat terjadi endapan merah coklat

K2CrO4 + 2 AgNO3 → ↓ Ag2CrO4 + 2 KNO3

Endapan merah coklat

Larutan kalium kromat + plumbum nitrat terjadi endapan kuning

K2CrO4 + PbNO3→↓PbCrO4+ 2 KNO3

Endapan kuning

Larutan kalium kromat + larutan asam sulfat encer + hidrogen peroksida terjadi larutan biru
tua kemudian timbul gas dan terjadi larutan hijau.

2K2CrO4+ H2SO4→K2Cr2O7+ K2SO4+ H2O

Larutan kalium kromat + larutan asam klorida encer terjadi larutan warna orange

K2CrO4 + 2HCl → 2KCl + H2CrO4

Larutan kalium kromat + larutan natrium hidroksida encer larutan tetap kuning

K2CrO4 + 2NaOH → 2KOH + Na2CrO4.

Dengan demikian terbukti adanya ion kromat pada larutan tersebut.

Pada percobaan yaitu mengenali adanya ion dikromat dalam sampel dengan cara:

Praktikum Kimia Analitik: Pendidikan Kimia UNIMUS 2016 11


Larutan kalium dikromat + argentum nitrat terjadi endapan merah coklat

K2Cr2O7 + 2 AgNO3 → ↓ Ag2Cr2O7 + 2 KNO3

Endapan merah coklat

Larutan kalium dikromat + plumbum nitrat terjadi endapan kuning

K2Cr2O7 + PbNO3→↓PbCr2O7+ 2 KNO3

Endapan kuning

Larutan kalium dikromat + larutan asam sulfat encer + hidrogen peroksida terjadi larutan biru
tua kemudian timbul gas dan terjadi larutan hijau.

2K2Cr2O7+ H2SO4→K2Cr2O7+ K2SO4+ H2O

Larutan kalium dikromat + larutan asam klorida encer terjadi larutan warna orange

K2Cr2O7 + 2HCl → 2KCl + H2Cr2O7

Larutan kalium kromat + larutan natrium hidroksida encer larutan tetap kuning

K2Cr2O7 + 2NaOH → 2KOH + Na2Cr2O7.

Dengan demikian terbukti adanya ion dikromat pada larutan tersebut.

Pada percobaan yaitu mengenali adanya ion tiosianat dalam sampel dengan cara

Larutan kalium tiosianat + Larutan AgNO3 terjadi endapan putih

NH4CNS + AgNO3→AgCNS↓+ NH4NO3

Endapan putih

Larutan kalium tiosianat + larutan cuprisulfat terjadi larutan berwarna hijau. Jika larutan
cupri sulfat berlebih terjadi endapan putih yang semakin lam menghitam.

2NH4CNS + CuSO4 →Cu (CNS)2 ↓+ (NH4)2SO4

Endapan putih

Larutan natrium sulfida + larutan argentum nitrat terjadi endapan hitam

Na2S + 2 AgNO3→Ag2S↓+ 2 NaNO3

Endapan hitam

Larutan natrium sulfida + larutan cadmium sulfat terjadi endapan kuning

Na2S + CdSO4 → Na2SO4 + CdS

Praktikum Kimia Analitik: Pendidikan Kimia UNIMUS 2016 12


Larutan natrium sulfida + larutan asam klorida encer akan timbul gas yang dapat dibuktikan
dengan : bau yang spesifik, kertas saring yang dibasahi dengan larutan plumbum nitrat
diletakkan di mulut tabung reaksi kemudian dipanaskan akan terjadi warna hitam

Na2S + 2HCl → 2NaCl + 2HS

Dari percobaan yang kami lakukan terdapat banyak kesalahan atau data kurang valid,
hal tersebut dapat terjadi karena beberapa hal, antara sebagai berikut:

1. Kurangnya ketelitian, dan ketepatan kami dalam melakukan percobaan.


2. Alat-alat yang digunakan kurang steril.
3. Bahan-bahan yang digunakan telah terkontaminasi oleh bahan lain.

Untuk mengurangi kekurang validan dalam praktikum maka solusi yang diharapkan
adalah:

1. Alat dan bahan yang akan digunakan tersedia di labolatorium dan disterilkan terlebih
dahulu sebelum digunakan.
2. Dosen membimbing mahasiswa, dan menjelaskan tenteng praktikum yang akan
dilakukan.
3. Praktikan harus lebih teliti dalam melakukan praktikum.

VII. KESIMPULAN
1. Anion merupakan ion yang bermuatan negative.
2. Analisis anion bisa dilakukan secara kualitatif, dengan mengamati bentuk, warna,
dan baunya.
3. Pada anion halide (Cl- dan I-) ketika bereaksi dengan AgNO3 akan menghasilkan
endapan.
4. Pada pengujian anion karbonat, bisa dilakukan dengan penambahan HCl kemudian
direaksikan dengan (BaOH)2 akan menghasilkan kabut putih. Dengan penambahan
AgNO3 akan menghasilkan endapan yang akan larut jika dipanaskan, direaksikan
dengan asam nitrat, dan direaksikan dengan ammonia.
5. Pada pengujian anion tiosulfat, bisa dilakukan dengan mereaksikannya dengan HCl
yang menghasilkan gas I2 dan bisa mengubah kertas saring dari kuning menjadi hijau
karena penambahan kalium dikromat.
6. Pada pengujian anion nitrit, bisa dengan mereaksikannya dengan KI dan asam sulfat
sehingga akan menghasilkan gas I2 yang bisa mengubah kertas saring menjadi biru
dengan penambahan amilum.

IX. Daftar Pustaka

Anonim. (2010). Penuntun Praktikum Kimia Analisis . Universitas Muslim


Indonesia. Makassar.

Besari, Ismail, dkk., (1982), Kimia Organik untuk Universitas, Edisi I,

Praktikum Kimia Analitik: Pendidikan Kimia UNIMUS 2016 13


Armico Bandung, Bandung.
Direktorat jendral POM. (1979). Farmakope Indonesia . Edisi III. Departemen Kesehatan RI.
Jakarta.

L. Underwood, A., (1993), Analisis Kimia Kualitatif , Edisi IV, Penerbit


Erlangga, Jakarta.

Praktikum Kimia Analitik: Pendidikan Kimia UNIMUS 2016 14

Anda mungkin juga menyukai