Anda di halaman 1dari 10

KESEHATAN,

KESELAMATAN KERJA
DAN KEAMANAN
LABORATORIUM
PENDAHULUAN
 Membangun budaya keselamatan dan keamanan memerlukan
komitmen dengan standar tertinggi disemua tingkatan dari
pimpinan lembaga teratas hingga pekerja laboratorium
 Menciptakan system manajemen keselamatan dan keamanan
akan meningkatkan kinerja laboratorium dan mengantisipasi
serta mencegah keadaan yang mungkin mengakibatkan
cedera, sakit, atau dampak lingkungan negative lainnya.
 Faktor yang mempengaruhi: ukuran lembaga, sifat kegiatan,
dan bahaya serta kondisi khusus pengoperasian
TUGAS SIAPA INI??
TANGGUNG JAWAB KESELAMATAN DAN KEMANAN LABORATORIUM

 Individu memiliki peran dan tanggung


jawab untuk membangun dan
memelihara praktik yang
selamat dan aman menuju
warga institusi yang sehat
 Menjadi teladan adalah
metode terbaik di semua
tingkatan untuk menunjukkan
komitmen mereka
PERAN PIMPINAN
Tanggung jawab keselamatan dan keamanan sepenuhnya
bergantung pada kepala lembaga dan satuan
pelaksananya.
Bahkan (dalam beberapa kasus), pimpinan bisa jadi
memiliki kewajiban hokum untuk menyediakan lingkungan
kerja yang aman dan selamat.
Pimpinan juga bisa membuat perbedaan dalam
meyakinkan pekerja untuk mematuhi program keselamatan
dan keamanan.
Pekerja bisa jadi akan mengabaikan program yang
dirancang dengan baik jika pimpinan mengabaikannya.
APA SAJA LANGKAH-LANGKAH PENGELOLAAN LIMBAH

1. Mengidentifikasi limbah dan bahanya


2. Mengumpulkan dan menyimpan limbah
3. Mempertimbangkan pengurangan bahaya jika bisa
4. Membuang limbah dengan baik
5. Penerapan langkah-langkah ini berbeda-beda,
tergantung sumber daya dan pengaturan masing-masing
laboratorium.
MENGINDENTIFIKASI LIMBAH DAN BAHAYANYA
 Karena diperlukan informasi tentang sifat-sifat limbah untuk
membuangnya dengan benar, maka identifikasi semua bahan kimia
yang digunakan atau dihasilkan
 Secara umum, ini berarti limbah kimia harus disimpan di wadah yang
ditandai dengan jelas.
 Jika limbah dihasilkan di dalam laboratorium, tulislah sumbernya
dengan jelas di wadah dan di buku catatan yang sudah tersedia.
 Sangat penting untuk mengidentifikasi semua bahan dengan jelas di
laboratorium akademik yang tingkat perputaran siswanya tinggi
 Mengidentifikasi limbah dalam jumlah kecil dan karakteristik
bahayanya dengan tepat sama pentingnya dengan mengidentifikasi
limbah dan mengidentifikasi karakterisitik bahaya limbah dalam jumlah
besar.
SIFAT-SIFAT LIMBAH BERBAHAYA
 Daya sulut: bahan yang mudah tersulut meliputi pelarut organic paling
umum, gas seperti hydrogen dan hidrokarbon, dan beberapa garam nitrat
tertentu.
 Korosivitas: cairan korosif memiliki pH ≤ 2 atau ≥ 12,5 atau menyebabkan
karat pada tingkat baja tertentu. Asam dan basa laboratorium yang paling
umum bersifat korosif.
 Reaktivitas: reaktivitas meliputi zat-zat yang tidak stabil, bereaksi liar
dengan air, dapat meledak jika terpapar sebagian sumber nyala, atau
menghasilkan gas beracun. Logam alkali, peroksida dan senyawa yang
telah membentuk peroksida, dan senyawa sianida atau sulfide
dikalsifikasikan sebagai bahan reaktif.
 Toksisitas: toksisitas meliputi zat-zat yang cenderung keluar (terekstrak) dari
bahan limbah dalam kondisi-kondisi tertentu, seperti di tempat
pembuangan.
BAHAN DIANGGAP MUDAH TERSULUT JIKA MEMILIKI SATU ATAU
BEBERAPA SIFAT BERIKUT:
 Cairan yang memiliki titik nyala kurang dari 60oC atau beberapa
sifat lain yang berpotensi menyebabkan kebakaran;
 Bahan-bahan selain cairan yang dapat, dalam suhu dan
tekanan standar, menyebabkan kebakaran akibat gesekan,
penyerapan kelembapan, atau perubahan bahan kimia secara
spontan dan, jika tersulut, terbakar dengan sangat cepat dan
terus menerus sehingga menimbulkan bahaya;
 Gas mampat yang mudah terbakar, termasuk gas yang
membentuk campuran yang mudah terbakar; dan
 Pengoksidasi yang memicu terbakarnya bahan-bahan organic.
MENGUMPULKAN DAN MENYIMPAN LIMBAH
Limbah kimia pertama-tama akan dikumpulkan dan disimpan sementara di dalam atau di
dekat laboratorium

Limbah sering kali kemudian dipindahkan ke area pusat pengumpulan limbah di dalam
lembaga sebelum akhirnya di buang ke tempat lain.
PENGUMPULAN DAN PENYIMPANAN LIMBAH DI LABORATORIUM
Penggunaan wadah pengumpul limbah: simpan limbah di wadah berlabel
jelas di lokasi yang ditetapkan yang tidak mengganggu beroperasinya
laboratorium secara normal. Dalam beberapa kasus, penyimpanan
berventilasi mungkin tepat. Gunakan tampungan sekunder, seperti baki untuk
berjaga-jaga jika terjadi tumpahan atau kebocoran dari wadah utama. Selalu
tutup wadah limbah dengan erat kecuali saat menambahkan atau
membuang limbah.
Pencampuran limbah kimia berbeda: beberapa jenis limbah bisa
dikumpulkan di satu wadah yang sama. Limbah yang dicampur harus
kompatibel secara kimiwi untuk memastikan tidak terjadi pembentukan
panas, evolusi gas, atau reaksi lainnya. Misalnya, limbah pelarut biasanya
dapat dicampur untuk dibuang, setelah kompatibilitas komponennya
dipertimbangkan dengan masak. Namun, limbah berhalogen dan non-
halogen harus ditangani secara terpisah. Pisahkan langsung bahan yang
tidak kompatibel atau simpan bahan dengan cara lain yang juga melindungi.

Anda mungkin juga menyukai