Disusun Oleh :
Muhammad Rasyiid Maulana
NPM.201784204003
PENGUKURAN
Tetapi pengukuran kuantitatif yang cermat tidak terjadi dalam kimia selama
satu abad penuh setelah penemuan Newton. Bahkan, ketika Newton sedang
membangun struktur astronomi dan fisika modern.
Namun demikian, dalam karya seorang dokter Flemish, Jan Baptista Van
Helmont. Dia menumbuhkan pohon dalam jumlah tanah yang diukur,
menambahkan air secara berkala, dan dengan hati-hati menimbang pohon itu
ketika tumbuh. Karena ia berharap menemukan sumber jaringan hidup yang
dibentuk oleh pohon itu, ia menerapkan pengukuran pada masalah kimia, dan
juga dalam biologi.
PENGUKURAN
Van Helmont adalah ahli kimia pertama yang mempertimbangkan uap yang ia
hasilkan dan mempelajarinya. Dia menemukan bahwa mereka menyerupai
udara dalam penampilan fisik tetapi tidak di semua sisi. Secara khusus, ia
memperoleh uap dari kayu bakar yang menyerupai udara, tetapi tidak
berperilaku seperti udara.
Gas khusus yang diperoleh Van Helmont dari pembakaran kayu dan yang ia
pelajari dengan sangat hati-hati, ia menyebutnya "gas sylvestre" ("gas dari
kayu"). Inilah yang kita sebut hari ini karbon dioksida.
Studi tentang gas adalah bentuk materi paling sederhana, materi pertama
dalam pengukuran sebagai jalan menuju dunia kimia modern.
HUKUM BOYLE
Seorang ahli kimia Irlandia, Robert Boyle merancang pompa udara miliknya
sendiri yang bahkan lebih baik daripada Guericke's. Cara kerja pompa boyle
adalah menarik udara terpisah untuk menghisapnya dari wadah, ia
melanjutkan untuk mencoba prosedur yang berlawanan dengan
mengompresnya yaitu, mendorongnya bersama.
HUKUM BOYLE
Penemuan abad ketujuh belas mengenai tekanan udara dan prestasi luar biasa
yang dapat dilakukan seseorang dengan menghasilkan ruang hampa udara dan
memungkinkan tekanan udara bekerja, memiliki hasil penting. Terjadi pada
beberapa orang bahwa ruang hampa mungkin terbentuk tanpa menggunakan
pompa udara.
Pada 1700, mesin uap semacam itu sebenarnya telah diproduksi oleh seorang
insinyur Inggris, Thomas Savery. Itu adalah perangkat yang berbahaya karena
menggunakan uap di bawah tekanan tinggi pada saat uap tekanan tinggi tidak
dapat dikendalikan dengan aman. Namun, orang Inggris lainnya, Thomas
Newcomen, yang bekerja dalam kemitraan dengan Savery, merancang mesin
uap yang akan bekerja pada uap tekanan rendah. (Lihat Gambar) Perangkat
ditingkatkan dan dibuat sangat praktis, menjelang akhir abad kedelapan
belas, oleh insinyur Skotlandia James Watt.
PLOGISTON
Hasil dari kerja keras ini adalah untuk pertama kalinya umat manusia tidak
lagi bergantung pada ototnya sendiri atau pada otot hewan. Manusia juga
tidak bergantung pada kekuatan angin, atau pada energi yang mengalir dari
air yang mengalir deras. Sebaliknya, dia memiliki sumber energi yang bisa dia
panggil kapan saja dan di mana saja hanya dengan merebus air di atas api
kayu atau batu bara. Ini adalah faktor utama yang menandai dimulainya
"Revolusi Industri."
PLOGISTON
Pada 1669, seorang ahli kimia Jerman, Johann Joachim Becher (1635-82),
mencoba merasionalisasi gagasan ini lebih jauh, dengan memperkenalkan
nama baru. Dia membayangkan benda padat terdiri dari tiga jenis "bumi."
Salah satunya ia disebut "terra pinguis" ("tanah berlemak"), dan merasa ini
menjadi prinsip peradangan.
Seorang ahli kimia Jerman Georg Ernest Stahl (1660-1734). Dia memajukan
nama yang lebih baru untuk prinsip daya tahan, menyebutnya phlogiston, dari
kata Yunani yang berarti "membakar". Dia kemudian menyusun skema, yang
melibatkan phlogiston, yang akan menjelaskan pembakaran.
Teori phlogiston Stahl bertemu dengan oposisi pada awalnya, terutama dari
dokter Belanda, Hermann Boerhaave (1668-1738), yang berpendapat bahwa
pembakaran biasa dan berkarat tidak dapat menjadi versi berbeda dari
fenomena yang sama.
PLOGISTON