Anda di halaman 1dari 3

Faktor Risiko

a. Toksoplasmosis pada hewan peliharaan


b. Riwayat penyakit autoimun
c. Perokok
Berdasarkan penelitian dari University California San Francisco menyatakan bahwa di dalam
rokok ditemukan senyawa-senyawa tertentu yang ditemukan dalam bagian air yang larut dalam
asap rokok meliputi oksigen radikal bebas, yang dapat menyebabkan peradangan pembuluh darah.

Patofisiologi
Peradangan uvea biasanya unilateral, dapat disebabkan oleh efek langsung suatu infeksi
atau merupakan fenomena alergi. Uveitis yang berhubungan dengan mekanisme alergi merupakan
reaksi hipersensitivitas terhadap antigen dari luar (antigen eksogen) atau antigen dari dalam
(antigen endogen).
Radang iris dan badan siliar menyebabkan rusaknya Blood Aqueous Barrier sehingga
terjadi peningkatan protein, fibrin, dan sel-sel radang dalam humor akuos. Pada pemeriksaan
biomikroskop (slit lamp) hal ini tampak sebagai flare, yaitu partikelpartikel kecil dengan gerak
Brown (efek tyndall).
Pada proses peradangan yang lebih akut, dapat dijumpai penumpukan sel-sel radang
didalam bilik mata depan (BMD) yang disebut hipopion, ataupun migrasi eritrosit ke dalam BMD,
dikenal dengan hifema. Akumulasi sel-sel radang dapat juga terjadi pada perifer pupil yang
disebut Koeppe nodules, bila dipermukaan iris disebut Busacca nodules.
Sel-sel radang, fibrin, dan fibroblast dapat menimbulkan perlekatan antara iris dengan
kapsul lensa bagian anterior yang disebut sinekia posterior, ataupun antara iris dengan endotel
kornea yang disebut dengan sinekia anterior. Dapat pula terjadi perlekatan pada bagian tepi pupil,
yang disebut seklusio pupil. Perlekatan-perlekatan tersebut, ditambah dengan tertutupnya
trabekular oleh sel-sel radang, akan menghambat aliran akuos humor dari bilik mata belakang ke
bilik mata depan sehingga akuos humor tertumpuk di bilik mata belakang dan akan mendorong
iris ke depan yang tampak sebagai iris bombe.
Selanjutnya tekanan dalam bola mata semakin meningkat dan akhirnya terjadi glaucoma
sekunder. Pada fase akut terjadi glaukoma sekunder karena gumpalan-gumpalan pada sudut bilik
mata depan, sedangkan pada fase lanjut glaukoma terjadi karena adanya seklusio pupil.
Patofisiologi Uveitis

Antigen dari luar (antigen eksogen) Antigen dari dalam (eksogen)

↓ ↓

Alergi, mekanisme hipersensitivitas


Radang iris dan radang badan siliar

Rusaknya Blood Aqueous Barrier


Protein, fibrin, dan sel-sel radang dalam humor akuos⬆.

Pada pemeriksaan biomikroskop (slit lamp) hal ini tampak sebagai flare, yaitu
partikelpartikel kecil dengan gerak Brown (efek tyndall).


Migrasi eritrosit ke Bilik Depan Mata (BDM) , hifema (bila proses akut)

Sel-sel radang melekat pada endotel kornea (keratic precipitate)

Sel-sel radang, fibrin, fibroblast menyebabkan
iris melekat pada kapsul lensa anterior (sinekia posterior)
dan pada endotel kornea (sinekia anterior)

Sel-sel radang, fibrin, fibroblas menutup pupil (seklusio pupil / oklusio pupil)

Gangguan aliran aquous humor
dan peningkatan tekanan intra okuler dan terjadi glaukoma sekunder

Gangguan metabolisme pada lensa, lensa jadi keruh, katarak komplikata


Peradangan menyebar bisa menjadi endoftalmitis dan panoftalmitis

Anda mungkin juga menyukai