Anda di halaman 1dari 8

1.

Hipotesis dalam penelitian


Hipotesis Penelitian
Hipotesis berasal dari kata hypo dan thesis, hypo artinya sementara kebenarannya dan
thesis artinya pernyataan atau teori. Jadi hipotesis adalah pernyataan sementara yang
akan diuji kebenarannya. Hipotesis ini merupakan jawaban sementara berdasarkan
pada teori yang belum dibuktikan dengan data atau fakta. Pembuktian dilakukan
dengan pengujian hipotesis melalui uji statistik. Dalam hal ini hipotesis menjadi
panduan dalam menganalisis hasil penelitian, sementara hasil penelitian harus dapat
menjawab tujuan penelitian terutama tujuan khusus, jadi sebelum merumuskan
hipotesis harus dilihat dulu tujuan penelitiannya.Hasil pengujian yang diperoleh dapat
disimpulkan benar atau salah, berhubungan atau tidak, diterima atau ditolak. Hasil
akhir penelitian tersebut merupakan kesimpulan penelitian sebagai generalisasi dan
representasi dari populasi secara keseluruhan.

Fungsi Hipotesis dalam penelitian:


1) Mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti
2) Memberikan batasan penelitian
3) Lebih fokus dan memberikan arah dalam pengumpulan data
4) Sebagai panduan dalam pengujian hipotesis melalui uji statistik yang sesuai.

Ciri-ciri hipotesis:
1) Hipotesis dibuat sederhana dan jelas serta ada batasannya
2) Dinyatakan dalam bentuk pernyataan bukan pertanyaan
3) Berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang akan diteliti
4) Terdiri dari variabel-variabel yang dapat diukur sehingga dapat dilakukan
pengujian.

Adapun syarat-syarat hipotesis yang baik adalah sebagai berikut:


a) Dinyatakan dalam kalimat deklaratif yang jelas dan sederhana
b) Mempunyai landasan teori yang kuat
c) Menyatakan hubungan antara suatu variabel tergantung dengan satu atau lebih
variabel bebas
d) Memungkinkan untuk diuji
e) Rumusan khas dan menggambarkan variabel-variabel yang diukur. Di sisi lain ia
juga harus cukup longgar sehingga membuka kemungkinan untuk dilakukannya
generalisasi. Rumusan yang terlalu umum atau bermakna ganda harus
dihindarkan
f) Dikemukakan a priori. Hipotesis harus dikemukakan sebelum penelitian dimulai,
sebelum data terkumpul. Hipotesis yang dirumuskan setelah peneliti melihat
data, pada dasarnya merupakan hipotesis multipel yang mempunyai konsekuensi
dalam uji hipotesis (Kemungkinan bahwa kemaknaan yang diperoleh disebabkan
oleh faktor peluang atau kesalahan tipe I).

Jenis-jenis rumusan hipotesis dalam statistika


1) Hipotesis Nol (Ho)
Merupakan hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel yang
satu dengan variabel yang lainnya atau hipotesis yang menyatakan tidak ada
perbedaan antara variabel yang satu dengan yang lainnya.
Contoh:
a. Tidak ada hubungan pengetahuan petugas dengan terjadinya keterlambatan
pelaporan
b. Tidak ada perbedaan tingkat kepuasan antara pasien di Puskesmas A dan B
dalam hal pelayanan.
2) Hipotesis Alternatif (Ha)
Merupakan hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara variabel yang satu
dengan variabel yang lainnya atau hipotesis yang menyatakan ada perbedaan
antara variabel yang satu dengan yang lainnya.
Contoh :
a. Ada hubungan pengetahuan petugas dengan terjadinya keterlambatan
pelaporan
b. Ada perbedaan tingkat kepuasan antara pasien di Puskesmas A dan B dalam
hal pelayanan.

Hipotesis dalam penelitian


1) Hipotesis Deskriptif
Merupakan hipotesis terhadap nilai satu variabel dalam satu sampel walaupun di
dalamnya bisa terdapat beberapa kategori.
Contoh: Sebagian besar petugas surveilans DBD di puskesmas terlambat
megirimkan laporan ke Dinas Kesehatan
Rumusan Masalah: Apakah petugas surveilans puskesmas di RS sering terlambat
mengirimkan laporan ke Dinas Kesehatan?
Ho : petugas surveilans DBD di puskesmas tidak terlambat mengirimkan laporan
ke Dinas Kesehatan
Ha : petugas surveilans DBD di puskesmas sering terlambat mengirimkan laporan
ke Dinas Kesehatan.
2) Hipotesis Komparatif
Merupakan hipotesis terhadap perbandingan nilai dua sampel atau lebih. Hipotesis
Komparatif terdiri dari beberapa macam yaitu: komparatif berpasangan dan
komparatif independen.
Contoh: (komparatif berpasangan)
Rumusan Masalah: Apakah ada perbedaan rata-rata berat badan antara sebelum
dan sesudah diet?
Ho : Tidak terdapat perbedaan rata-rata berat badan antara sebelum dan sesudah
diet
Ha : Terdapat perbedaan rata-rata berat badan antara sebelum dan sesudah diet
Contoh: (komparatif independen)
Rumusan Masalah: Apakah ada perbedaan pemberian ASI ekslusif oleh ibu
bekerja dan ibu yang tidak bekerja?
Ho: Tidak ada perbedaan pemberian ASI ekslusif oleh ibu bekerja dan ibu yang
tidak bekerja
Ha: Ada perbedaan pemberian ASI ekslusif oleh ibu bekerja dan ibu yang tidak
bekerja.
3) Hipotesis Asosiatif
Merupakan hipotesis terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih.
Contoh:
Ho: Tidak ada hubungan pengetahuan petugas dengan terjadinya keterlambatan
pelaporan
Ha: Ada hubungan pengetahuan petugas dengan terjadinya keterlambatan
pelaporan.

2. Pendekatan kualitatif dan kuantitatif.


A. Pendekatan Kuantitatif
Definisi
Pendekatan kuantitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian,
proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai
dengan penulisannya mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus
dan kepastian data numerik.
Karakeristik Penelitian Kuantitatif
a. Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional – empiris atau topdown),
yang berusaha memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan
konsep-konsep yang umum untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang
bersifat khusus.
b. Logika yang dipakai adalah logika positivistik dan menghindari hal-hal
yang bersifat subjektif.
c. Proses penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan.
d. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menyususun ilmu nomotetik
yaitu ilmu yang berupaya membuat hukum-hukum dari generalisasinya.
e. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data yang
dibutuhkan, serta alat pengumpul data yang dipakai sesuai dengan apa yang
telah direncanakan sebelumnya.
f. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dengan menggunakan
alat yang objektif dan baku.
g. Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian, dalam
arti dirinya tidak terlibat secara emosional dengan subjek penelitian.
h. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.
i. Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dari konteks waktu
dan situasi.

Prosedur Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif pelaksanaannya berdasarkan prosedur yang telah
direncanakan sebelumnya. Adapun prosedur penelitian kuantitatif terdiri dari
tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut.
a. Identifikasi permasalahan
b. Studi literatur
c. Pengembangan kerangka konsep
d. Identifikasi dan definisi variabel, hipotesis, dan pertanyaan penelitian.
e. Pengembangan disain penelitian.
f. Teknik sampling.
g. Pengumpulan dan kuantifikasi data
h. Analisis data
i. Interpretasi dan komunikasi hasil penelitian.5

Pada tahap ini, peneliti kuantitatif akan melakukan proses kajian terhadap
teori-teori atau hasil studi terdahulu. Proses ini disebut theoritical assessment
kajian terhadap teori atau hasil studi terdahulu difokuskan pada konsep utama
yang digunakan. Konsep utama dalam hal ini adalah variabel dependennya.
Misalnya jika seorang peneliti tertarik untuk mengetahui pemanfaatan kartu
sehat oleh masyarakat miskin, maka yang perlu digali adalah teori-teori atau
hasil studi terdahulu tentang Kebijakan di Bidang Kesehatan dan Pelayanan
Puskesmas.

B. Pendekatan Kualitatif
Definisi
Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses,
hipotesis, turun ke lapangan, analisis data.
Karakteristik Penelitian Kualitaif
a. Menggunakan pola berpikir induktif (empiris – rasional atau bottomup).
Metode kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounded theory, yaitu
teori yang timbul dari data bukan dari hipotesis sepertidalam metode kuantitatif.
Atas dasar itu penelitian bersifat generating theory, sehingga teori yang
dihasilkan berupa teori substansif.
b. Perspektif emic/partisipan sangat diutamakan dan dihargai tinggi. Minat peneliti
banyak tercurah pada bagaimana persepsi dan makna menurut sudut pandang
partisipan yang diteliti, sehingga bias menemukan apa yang disebut sebagai
fakta fenomenologis.
c. Penelitian kualitatif tidak menggunakan rancangan penelitian yang baku.
Rancangan penelitian berkembang selama proses penelitian.
d. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami, mencari makna di balik
data, untuk menemukan kebenaran, baik kebenaran empiris sensual, dan
empiris logis.
e. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data yang dibutuhkan, dan
alat pengumpul data bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
f. Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip fenomenologis, yaitu dengan
memahami secara mendalam gejala atau fenomena yang dihadapi.
g. Peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpul data sehingga keberadaanya
tidak terpisahkan dengan apa yang diteliti.
h. Analisis data dapat dilakukan selama penelitian sedang dan telah berlangsung.
i. Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi dalam konteks/waktu serta
situasi tertentu.

Prosedur Penelitian Kualitatif


Prosedur pelaksanaan penelitian kualitatif bersifat fleksibel sesuai dengan
kebutuhan, serta situasi dan kondisi di lapangan. Secara garis besartahapan
penelitian kualitatif adalah sebagai berikut.
a. Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian.
b. Mengumpulkan data di lapangan.
c. Menganalisis data.
d. Merumuskan hasil studi.
e. Menyusun rekomendasi untuk pembuatan keputusan.5
Tahapan penelitian kualitatif

(1) Pertama, dimulai dengan identifikasi masalah yang menjadi sasaran dalam
penelitian. ldentifikasi masalah menyangkut spesifikasi isu atau gejala yang
hendak dipelajari. Bagian ini juga memuat penegasan bahwa isu tersebut layak
diteliti. Pembaca diyakinkan akan pentingnya penelitian ini.
(2) Kedua, kelanjutan dari tahap sebelumnya, yaitu pembahasan atau penelusuran
kepustakaan (literature review). Pada bagian ini peneliti mencari bahan
bacaan,jurnal yang memuat bahasan dan teori tentang topik yang akan diteliti.
Pertanyaan yang harus ada dalam diri peneliti yaitu apakah pernah dibuat
penelitian tentang topik atau isu ini. Pertanyaan lain yaitu apakah yang
ditekankan dalam penelitian atau studi sebelumnya. Apakah penelitian saya ini
merupakan peneguhan penelitian sebelumnya dalam kondisi yang berbeda
ataukah memberikan hal-hal dan pemikiran yang baru yang tidak dibahas atau
ditekankan pada penelitian-penelitian sebelurnnya. Pertanyaan penting lainnya
yaitu apakah kelebihan dari studi atau penelitian itu dibandingkan dengan
penelitian-penelitian sebelumnya.
(3) Ketiga, menentukan tujuan dari penelitian. Pada bagian ini peneliti
rnengidentifikasi maksud utarna dari penelitiannya.
(4) Keempat, pengumpulan data. Pengumpulan data rnenyangkut pula pernilihan
dan penentuan calon partisipan yang potensial. Termasuk dalam bagian ini
adalah penentuan jumlah partisipan yang akan terlibat. Hal penting lainnya yaitu
mempertimbangkan keterjangkauan dan kemampuan para partisipan untuk
terlibat secara aktif dalam penelitian ini.
(5) Kelima, analisis dan penafsiran (interpretation) data. Data yang tersedia, yang
biasanya dalam bentuk teks, dianalisis. Bagian analisis ini biasanya rnenyangkut
klasifikasi dan pengkode-an data. Data yang begitu banyak diringkas,
diklasifikasi dan dikategorisasi atau pengkodean. Ide-ide yang merniliki
pengertian yang sama disatukan. Nantinya akan muncul beberapa ide dan
berkembang menjadi tema-tema. Tema-tema ini nantinya ditafsirkan atau
diinterpretasi oleh peneliti sehingga nantinya menghasilkan gagasan atau teori
yang baru.

Keenam, tahap terakhir dari tahapan penelitian adalah pelaporan. Karena coraknya
deskriptif, maka metode penelitian kualitatif biasanya menghasilkan suatu laporan
yang cukup tebal. Situasi, lingkungan dan pengalaman partisipan digambarkan
secara luas dan mendalam sehingga para pembaca akan marnpu menempatkan diri
dan merasakan apa yang sebenarnya terjadi. Laporan hasil penelitian
memposisikan pembaca sebagai orang yang terlibat dalam keadaan tersebut

SUMBER
Masturoh I. Metodologi Penelitian Kesehatan. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia; 2018

Anda mungkin juga menyukai