Hipotalamus dan hipofisis posterior membentuk suatu sistem neuroendokrin yang terdiri
dari suatu populasi neuron neurosekretorik yang badan selnya terletak di dua kelompok di
hipotalamus, yaitu nukleus supraoptikus dan nukleus paraventrikel. Akson dari neuron-neuron
ini turun melalui tangkai penghubung tipis untuk berakhir di kapiler di hipofisis posterior.
Hipofisis posterior terdiri dari ujung-ujung saraf ini plus sel penunjang mirip-glia yang disebut
pituisit. Secara fungsional dan anatomis, hipofisis posterior sebenarnya hanya perpanjangan dari
hipotalamus. Hipofisis posterior sebenarnya tidak menghasilkan hormone apapun. Bagian ini
hanya menyimpan dan, setelah mendapat rangsangan yang sesuai, mengeluarkan dua hormon
peptida kecil, vasopresin dan oksitosin, yang disintesis oleh badan sel neuron di hipotalamus, ke
dalam darah. Kedua peptida hidrofilikini dibuat di nukleus supraoptikus dan paraventrikel, tetapi
satu neuron hanya dapat menghasilkan salah satu dari kedua hormon ini. Hormon yang disintesis
dikemas dalam granula sekretorik yang diangkut oleh motor molekular menuruni sitoplasma
akson dan disimpan di terminal neuron di hipofisis posterior. Setiap ujung saraf ini menyimpan
vasopresin atau oksitosin. Karena itu, hormon-hormon ini dapat dikeluarkan secara independen
sesuai kebutuhan. Akibat sinyal stimulatorik ke hipotalamus, vasopressin atau oksitosin
dilepaskan ke dalam darah sistemik dari hipofisis posterior melalui proses eksositosis granula
sekretorik yang sesuai.
Pelepasan hormon ini terjadi sebagai respons terhadap potensial aksi yang berasal dari
badan sel hipotalamus dan merambat ke ujung saraf di hipofisis posterior. Seperti pada neuron
lainnya, potensial aksi dihasilkan di neuron neurosekretorik ini sebagai respons terhadap sinyal
sinaptik ke badan sel saraf. Kerja vasopresin dan oksitosin dirangkum secara singkat di sini
untuk menuntaskan pembahasan kita tentang endokrin. Keduanya dijelaskan dengan lebih
terperinci di bagian lain vasopressin.
Vasopresin, Vasopresin (hormon antidiuretik, ADH) memiliki dua efek utama yang sesuai
dengan namanya: (1) meningkatkan retensi H2O oleh nefron ginjal selama pembentukan urine
(efek antidiuretik), dan (2) menyebabkan kontraksi otot polos arteriol suatu efek presor
pembuluh). Efek pertama memiliki peran fisiologik lebih penting. Pada kondisi normal,
vasopresin adalah faktor endokrin utama yang mengatur pengeluaran H2O dalam urine dan
keseimbangan H2O secara keseluruhan. Sebaliknya, vasopresin dalam kadar biasa hanya
berperan minimal dalam mengatur tekanan darah melalui efek presornya. Kontrol utama
pelepasan vasopresin terinduksi-hipotalamus dari hipofisis posterior adalah masukan dari
osmoreseptor hipotalamus, yang meningkatkan sekresi vasopresin sebagai respons terhadap
peningkatan osmolaritas plasma. Masukan yang lebih lemah dari reseptor volume atrium kiri
meningkatkan sekresi vasopresin sebagai respons terhadap penurunan volume CES dan tekanan
darah arteri.
Hampir semua sekresi kelenjar hipofisis diatur baik oleh hormone maupun sinyal saraf yang
berasal dari hipotalamus. Bila kelenjar hipofisis ini diangkat dari letak normalnya di bawah
hipotalamus dan ditransplantasikan ke beberapa bagian tubuh lain, kecepatan sekresi berbagai
hormonnya (kecuali prolaktin) akan sangat menurun. Sekresi kelenjar hipofisis posterior diatur
oleh sinyal saraf yang berasal dan hipotalamus dan berakhir dihipofisis posterior. Sebaliknya,
sekresi kelenjar hipofisis anterior diatur oleh hormone yang disebut hormon (atau faktor) pelepas
hipotalamus dan hormon (faktor) panghambat hipotalamus yang disekresi dalam hipotalamus
dan selanjutnya dijalarkan ke hipofisis anterior, melalui pembuluh darah kecil yang disebut
pembuluh darah porta hipotalamushipofisis. Di dalam kelenjar hipofisis anterior, hormon pelepas
dan hormon penghambat ini bekerja terhadap sel kelenjar dan mengatur sekresi kelenjar tersebut.
Hipotalamus menerima sinyal dari banyak sumber dalam sistem saraf. Jadi, bila seseorang
mendapat rangsangan nyeri,sebagian sinyal nyeri itu akan dijalarkan ke hipotalamus. Demikian
juga, bila seseorang menderita depresi atau kegembiraan yang sangat kuat, sebagian sinyal itu
akan dijalarkan ke hipotalamus. Rangsangan penghidu yang merupakan bau yang menyenangkan
atau yang tidak menyenangkan akan menjalarkan komponen sinyal yang kuat secara langsung
dan melewati nukleus amigdala ke hipotalamus. Bahkan konsentrasi bahan makanan, elektrolit,
air, dan berbagai hormon yang ada di dalam darah dapat merangsang atau menghambat berbagai
bagian hipotalamus. Jadi, hipotalamus merupakan pusat pengumpul informasi mengenai
kesehatan bagian dalam tubuh dan sebagian besar informasi ini digunakan untuk mengatur
sekresi sebagian besar hormon hipofisis yang sangat penting. besar hormone hipofisis yang
sangat penting.