Anda di halaman 1dari 2

Apa motivasi Anda menjadi Nusantara Sehat?

Saya ingin menjadi orang yang bermanfaat atas ilmu yang saya timba selama masa
pendidikan dari sekolah hingga kuliah, oleh karena itu saya ingin ikut berkontribusi untuk meningkat
derajat kesehatan masyarakat, khususnya di DTPK. Masyarakat di DTPK umumnya mengalami
kesulitan untuk mengakses pelayanan kesehatan primer yang berkualitas disebabkan kondisi
geografi, topografi, transportasi, akses komunikasi, tingginya tingkat kemisikinan penduduk dan
berbagai msaalah sosial lainnya yang mereka hidup. Melalui program Nusantara Sehat diharapkan
dapat mendukung dan membantu terwujudnya Nawacita ke-3 yaitu, membangun Indonesia dari
pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan.

Ceritakan tantangan terbesar yang pernah dihadapi dalam pendidikan / ketika bekerja ?

Tantangan terbesar yang pernah saya hadapi dalam pendidikan adalah ketika mengejar
salah satu impian saya untuk dapat diterima di fakultas kesehatan masyarakat di salah satu PTN di
Surabaya. Pada saat proses seleksi masuk PTN dengan jurusan yang saya inginkan tersebut, saya
mengalami beberapa kali penolakan, dengan pantang menyerah Allhamdulilah saya keterima di
jurusan yang saya inginkan yaitu Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Jember. Tantangan saya
tidak berhenti di situ, selama proses perkuliahan salah satu tantangan terbesar saya adalah “lulus
tepat waktu” di antara budaya waktu kelulusan kampus fakultas saya rata-rata melewati waktu dari
4 tahun karena beberapa faktor yang membutuhkan mental dan tekat yang kuat. Saya menjadi salah
satu mahasiswa yang tidak terprediksi dapat menyelesaikan masa perkuliahan tepat waktu, saya
dapat mematahkan presepsi tersebut. Alhamdulillah dengan segala usaha, keinginan, mental dan
tekad serta doa yang menyertai saya, saya dapat lulus kuliah kurang dari 4 tahun tentunya dengan
terpaan mental yang kuat.

Tantangan terbesar saya ketika bekerja selama beberapa bulan ini adalah ketika saya harus
belajar bekerja ikhlas dengan beban kerja yang berbanding terbalik dengan tingkat kesejahteraan
yang saya dapat di tempat kerja. Setalah turun lapang di masyarakat menyadarkan saya bahwa di
luar sana khusunya masyarakat di daerah pinggiran masih membutuhkan sekali uluran tangan
tenaga kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan mereka khususnya dengan mengedukasi
mengenai kesehatan, dan dapat memfasilitasi mereka untuk terus berperilaku hidup bersih dan
sehat. Dengan melihat kondisi kesehatan, tatapan, serta senyuman mereka yang diberikan kepada
saya ketika saya turun lapangt ersebut dapat membuka mata, pikiran, dan hati saya untuk terus
belajar bagaimana bekerja dengan ikhlas sehingga beban kerja itu tidak lagi terasa berat dan
menyenangkan. Selain itu di dalam dunia kerja saya juga dituntut profesional ketika sedang bekerja
dengan menganyampingkan kepetingan pribadi. Pernah suatu ketika saya harus membagi waktu
untuk sama-sama menyelesaikan tugas pekerjaan dan tugas kepetingan pribadi di waktu yang
berdekatan. Disitu menjadi tantangan terbesar saya untuk mampu memanage waktu dengan baik
sehingga pekerjaan kantorpun tidak keteteran. Pernah juga suatu ketika saya mengalami badan yang
kurang fit, merasa lemas dan lelah, namun ketika berhadap didepan masyarakat yang pada saat itu
sasaran saya adalah siswa, rasanya semua rasa sakit yang rasakan hilang, senyum mereka
membutuhkan sosok keceriaan saya untuk membagikan informasi yang saya miliki dibidang
kesehatan.

Ceritakan prestasi terbesar anda dalam pendidikan / dalam bekerja ?

Setiap hal kecil ataupun besar yang dapat saya penuhi atau capaian dari target hidup yang saya
punya merupakan sebuah prestasi bagi saya. Prestasi terbesar yang pernah saya dapat di dunia
pendidikan dalam 1 tahun belakang ini adalah ketika saya menjadi anak tercepat lulus tepat waktu di
jurusan peminatan saya, dan termasuk 10 tercepat lulus tepat waktu di Fakultas saya. Saya bangga
telah memetahkan presepsi negatif saya sendiri maupun teman sejawat saya.

Dalam dunia bekerja, prestasi terbesar menurut saya adalah ketika saya resign dari tempat kerja,
saya diberatkan oleh pimpinan dan rekan kerja saya. Disitu saya dapat merasakan akan kualitas hasil
kerja saya selama di tempat kerja baik secara profesional dan keroyalan saya dengan pimpinan dan
rekan kerja saya. Namun karena suatu hal, saya tetap harus memilih untuk resign dan melanjutkan
pilihan saya.

Ceritakan pengalaman anda dalam merintis / terlibat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat ?

Pada saat kuliah telah mengikuti komunitas dan telah menyelesaikan sebagian besar tugas kuliah
yang bergerak dalam kegiatan untuk pemberdayaan masyarakat. Pada saat turun lapang untuk
melakukan pemberdayaan masyarakat yang dibutuhkan adalah skill dan seni kita untuk melakukan
bina suasana, ketika bina suasana sudah tercipta maka untuk melakukan advokasi, membuka
peluang kemitraan dengan key person ataupun lintas sektor mudah dilakukan untuk mendukung
program kesehatan yang kita lakukan. Sedangkan pada saat bekerja, peran serta dan dukungan lintas
sektor maupun dari lintas program di kantor sangat dibutuhkan konsolidasinya untuk mensukseskan
program menyehatkan masyarakat. Tanpa peran serta dan dukungan tersebut, maka pemberdayaan
masyarkat untuk menyehatkan masyarakat tersebut tidak berjalan maksimal. Tidak semua tujuan
kita berjalan sesuai dengan yang diharapkan, oleh kerena itu skill dan seni kita dalam melakukan
pemberdayaan masyarakat dipertaruhkan dan perlu terus diasah.

Sebagai tenaga kesehatan, hal apa yang bisa anda kontribusikan untuk membantu dalam
membangun bangsa ?

Saya sebagai tenaga kesehatan non medis dapat berkontribusi dengan melakukan promotif dan
preventif dalam membangun bangsa di bidang kesehatan dengan melakukan pemberdayaan
masyarakat di DTPK melalui kegiatan posyandu, Desa Siaga, menggalakkan tanaman obat keluarga
serta kegiatan PHBS untuk memenuhi indikator keluarga sehat. Di tempat saya bekerja, saya
berperan sebagai Promotor Kesehatan di Puskesmas. Sebagai Promotor Kesehatan tugas saya adalah
nenyusun rencana kerja kegiatan Promosi Kesehatan berdasarkan data program Puskesmas,
memberdayakan pengunjung dan masyarakat baik di dalam maupun di luar Puskesmas agar
berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Dengan skill public speaking yang saya miliki saya dapat
melakukan penyuluhan kesehatan, pembinaan PSM/UKBM, pembinaan PHBs serta menjadi
fasilitator Desa Siaga serta koordinasi dengan lintas program terkait sesuai dengan aturan. Semua
hal tersebut dapat di kontrobusikan untuk ikut membantu membangun bangsa yang maju dan
mandiri di bidang Kesehatan.

Ceritakan target professional anda dalam 5 tahun dan 10 tahun ke depan ?

Untuk target professional saya dalam 5 tahun dan 10 tahun kedepan, saya sudah memiliki
penghasilan yang tetap sesuai dengan professional atas ilmu yang saya miliki, selain itu saya juga
ingin semakin ahli dalam melakukan pemberdayaan masyarakat melalui advokasi, bina suasana, dan
dengan memperluas kemitraan khususnya untuk meningkatn derajat kesehatan masyarakat.
Sedangkan untuk skill penunjang laiinya yang ingin terus saya asah adalah mengenai kemampuan
public speaking, penganalisa masalah kesehatan masyarakat serta dengan pemecahannya, serta
ingin menjadi orang yang ahli dalam pembuatan media promosi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai