Anda di halaman 1dari 17

EXECUTIF SUMMARY

Pemberdayaan Karang Taruna dalam Mengembangkan Usaha


Ekonomi Produktif untuk Meningkatkan Kesempatan
Berusaha dan Lapangan Kerja
di Daerah Pedesaan

KERJASAMA
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PROPINSI JAWA TIMUR

DENGAN

FAKULTAS EONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

TAHUN 2014
DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................... i


Kata Pengantar ......................................................................................... ii
Daftar Isi .................................................................................................... iii
Daftar Tabel ................................................................................................ iv

A. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1. Latar Belakang ................................................................................ 1
2. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
3. Tujuan Penelitian ............................................................................ 2

B. METODE PENELITIAN ........................................................................ 3


1. Jenis dan Pendekatan Penelitian ..................................................... 3
2. Lokasi Penelitian ................................................................................ 3
3. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................. 3
4. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 3
5. Teknik Analisa Data .......................................................................... 3

C. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN .................................................... 4


1. Identifikasi UEP Karang Taruna......................................................... 4
2.1 Faktor Internal ................................................................................ 4
2.1 Faktor Ekternal.................................................................................. 7
3. Analisa SWOT Pemberdayaan UEP Karang Taruna........................ 8
4. Strategi Pengembangan UEP Karang Taruna................................... 10
4.1 Organisasi ......................................................................................... 10
4.2 Permodalan....................................................................................... 11
4.3 Prasarana dan Sarana...................................................................... 11
4.4 Sumber Daya Manusia...................................................................... 12
4.5 Akses Pasar dan Dukungan Pemerintah.......................................... 12

D. PENUTUP ............................................................................................... 13
1. Kesimpulan............................................................................................ 13
2. Rekomendasi........................................................................................ 14

iii
Executive Summary

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sejak masa Orde Baru di daerah pedesaan sudah ada organisasi
kemasyarakatan pemuda yang dikenal dengan nama karang taruna sebagai
wadah pembinaan generasi muda. Para pemuda sebagai sumber daya
manusia potensial yang tergabung dalam wadah karang taruna ini belum
banyak diberdayakan sebagai agen pembaharu (change agent) dalam
program dan atau kegiatan pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam
mengembangkan usaha ekonomi produktif dalam rangka pengembangan
kesempatan berusaha dan perluasan lapangan kerja di daerah pedesaan.
Dengan keberadaannya tersebut mestinya karang taruna dapat menjadi
kekuatan dominan sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat, sebab
selain merupakan mitra pemerintah yang mendapat dukungan dan fasilitas,
karang taruna juga didukung potensi SDM yang cukup besar.
Apalagi menurut Peraturan Menteri Sosial RI Nomor: 77/HUK/2010
tentang Pedoman Dasar Karang Taruna, tugas pokok dan fungsi karang
taruna adalah menyelenggarakan pembinaan pemuda dan kesejahteraan
sosial melalui pengembangan dan peningkatan usaha ekonomi produktif
UEP). Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan kesejahteraan sosial
dimaksud, kedudukan karang taruna merupakan mitra pemerintah yang
dibina dan difasilitasi oleh pemerintah. Dengan demikian, karang taruna
sudah memenuhi persyaratan untuk dapat dikembangkan atau diberdayakan
sebagai infra struktur sosial di daerah pedesaan. Sebagai infra struktur
sosial, seharusnya posisi karang taruna dapat dianggap sebagai partner
pemerintah untuk mengembangkan pembangunan daerah pedesaan.
Namun dalam kenyataannya, pemberdayaan karang taruna dalam
mengembangkan usaha ekonomi produktif masih jauh dari optimal. Masih
banyak kendala dan tantangan yang dihadapi karang taruna yang antara lain:
(a) kegiatan karang taruna masih lebih bersifat rekreatif dan hanya sekadar
pengisi waktu luang; (b) masih kurangnya kader profesional terutama terkait
dengan perannya sebagai agen pembaharu (change agent) dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial utamanya pemberdayaan masyarakat
melalui pengembangan usaha ekonomi produktif; (c) kurang tanggapnya
sikap masyarakat terhadap pengembangan kualitas karang taruna; dan (d)
masih adanya keraguan pemerintah desa terhadap potensi karang taruna

Pemberdayaan Karang Taruna dalam Mengembangkan Usaha Ekonomi 1


Produktif untuk Meningkatkan Kesempatan Berusaha dan Lapangan Kerja
di Daerah Pedesaan
Executive Summary

sehingga masih sedikit diberi peluang dan peran dalam pembangunan di


daerah pedesaan (http://katakukar.blogspot.com).
Oleh karena itu, dipandang perlu melakukan penelitian tentang kinerja
pemberdayaan karang taruna dalam pengembangan usaha ekonomi
produktif untuk meningkatkan kesempatan berusaha dan lapangan kerja di
daerah pedesaan. Secara substantif penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui kinerja karang taruna dalam pengembangan dan peningkatan
usaha ekonomi produktif untuk meningkatkan kesempatan berusaha dan
lapangan kerja di daerah pedesaan, tingkat keberhasilan maupun kendala
dan atau hambatan yang dihadapi, sehingga dapat dirumuskan strategi
pengembangan usaha ekonomi produktif karang taruna guna meningkatkan
kesempatan berusaha dan lapangan kerja di daerah pedesaan.

2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana kinerja pengembangan usaha ekonomi produktif karang
taruna untuk meningkatkan kesempatan berusaha dan lapangan kerja di
daerah pedesaan?
b. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kinerja pengembangan usaha
ekonomi produktif karang taruna untuk meningkatkan kesempatan
berusaha dan lapangan kerja di daerah pedesaan?
c. Bagaimana strategi pengembangan usaha ekonomi produktif karang
taruna untuk meningkatkan kesempatan berusaha dan lapangan kerja di
daerah pedesaan?

3. Tujuan Penelitian
a. Mengidentifikasi kinerja pengembangan usaha ekonomi produktif karang
taruna untuk meningkatkan kesempatan berusaha dan lapangan kerja di
daerah pedesaan.
b. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pengembangan
usaha ekonomi produktif karang taruna untuk meningkatkan kesempatan
berusaha dan lapangan kerja di daerah pedesaan.
c. Merumuskan strategi pengembangan usaha ekonomi produktif karang
taruna untuk meningkatkan kesempatan berusaha dan lapangan kerja di
daerah pedesaan.

Pemberdayaan Karang Taruna dalam Mengembangkan Usaha Ekonomi 2


Produktif untuk Meningkatkan Kesempatan Berusaha dan Lapangan Kerja
di Daerah Pedesaan
Executive Summary

B. METODE PENELITIAN
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan melihat
obyek penelitian, melakukan observasi (menggali data secara langsung ke
lapangan), serta melakukan wawancara mendalam (in-depth interview).
Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah: (1) bagaimana kinerja
karang taruna dalam mengembangkan usaha ekonomi produktif di daerah
pedesaan; (2) bagaimana kinerja usaha ekonomi produktif yang
dikembangkan; dan (3) sejauhmana usaha ekonomi produktif yang
dikembangkan oleh karang taruna dapat meningkatkan kesempatan
berusaha dan lapangan kerja di daerah pedesaan.

2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini ditetapkan secara purposive di 4 (empat)
kabupaten di Provinsi Jawa Timur, yakni: (1) Kabupaten Tulungagung,
Kabupaten Malang, Kabupaten Lamongan, dan Kabupaten Situbondo.

3. Teknik Pengambilan Sampel


Pemilihan sampel dilakukan secara purposive, yakni: karang taruna
pelaku usaha ekonomi produktif, dan informan yang terlibat dalam
pengembangan usaha ekonomi produktif karang taruna.

4. Teknik Pengumpulan Data


a. Wawancara mendalam (indepth interview);
b. Pengamatan atau observasi; dan
c. Analisis dokumen.

5. Teknik Analisis Data


a. reduksi data;
b. penyajian data; dan
c. verifikasi atau penarikan kesimpulan.

Untuk menyusun rekomendasi penelitian berupa strategi


pengembangan usaha ekonomi produktif karang taruna untuk meningkatkan
kesempatan berusaha dan lapangan kerja di daerah pedesaan dilakukan
berdasarkan analisis SWOT.

Pemberdayaan Karang Taruna dalam Mengembangkan Usaha Ekonomi 3


Produktif untuk Meningkatkan Kesempatan Berusaha dan Lapangan Kerja
di Daerah Pedesaan
Executive Summary

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Identifikasi UEP Karang Taruna
Berdasarkan uraian profil usaha ekonomi produktif (UEP) masing-
masing karang taruna di lokasi penelitian yakni di Kabupaten Tulungagung,
Malang, Lamongan, dan Situbondo, dapat diidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja UEP karang taruna.
TABEL 1. PROFIL USAHA PRODUKTIF KARANG TARUNA
Karang Taruna Jenis Usaha Modal Awal Jumlah
(Kabupaten) Pengelola

Soko Karang Padang Budidya bibit ikan Swadaya dan 4 orang


(Tulungagung) Gurami kas karang taruna
Putra Harapan Bengkel/servis Swadaya pengurus 3 orang
(Tulungagung) Sepeda motor karang taruna
Selorahardja Percetakan Swadaya dan per- 5 orang
(Malang) berbasis digital alatan dari PNPM
Jati Surya Servis hp dan Swadaya dan per- 5 orang
(Malang) Komputer alatan dari PNPM
Tunas Harapan Usaha penunjang Swadaya dan 13 orang
(Lamongan) pertanian dan perse- Alokasi dana desa
waan peralatan pesta
Bina Bhakti Persewaan peralatan Swadaya 5 orang
(Lamongan) Pesta
Tunas Harapan Kerajinan batik Swadaya dan 8 orang
(Situbondo) bantuan (alat)
Samudra Kerajinan kerang Sawadaya dan 6 orang
(Situbondo) bantuan (alat)

2. Faktor Internal
a. Organisasi
Struktur ekonomi organisasi UEP karang taruna pada umumnya masih
sangat sederhana dengan karakternya yang khas, ditandai dengan pemilihan
jenis usaha tanpa elaborasi dan hanya sedikit menggunakan proses
perencanaan, sulit membedakan aset pribadi dan aset usaha, proses
pembagian kerja yang bersifat lentur dan cenderung tidak terspesialisasikan
dengan jelas, hirarki manajemen yang kecil, aktifitas usaha yang diformalkan

Pemberdayaan Karang Taruna dalam Mengembangkan Usaha Ekonomi 4


Produktif untuk Meningkatkan Kesempatan Berusaha dan Lapangan Kerja
di Daerah Pedesaan
Executive Summary

sedikit, serta sistem akutansi yang kurang baik dengan pembukuan yang
sangat sederhana. Pemilihan jenis usaha tampak muncul sesaat setelah
melihat kebutuhan lokal di desa yang bersangkutan meski pemasarannya
dapat melampaui wilayah lokalnya. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara
dengan pengurus/pengelola masing-masing UEP karang taruna, dimana
penentuan jenis usaha hanya diputuskan oleh beberapa orang dalam sebuah
pertemuan dan tidak disertai dengan dokumen berupa proposal yang
dilengkapi dengan elaborasi atau analisis usaha sebagai bagian dari sebuah
proses perencanaan usaha.

b. Permodalan
Hampir seluruh UEP karang taruna yang menjadi obyek penelitian ini,
mengeluhkan masalah permodalan sebagai masalah utama yang dihadapi
dalam mengembangkan usaha mereka. Hal ini terutama karena UEP karang
taruna pada umumnya merupakan usaha kelompok yang tidak terpisahkan
dari organisasi karang taruna, sehingga tidak ada pemisahan yang tegas dan
jelas antara pemilik dan pengelola. Pemilik adalah sekaligus pengelola.
Selain modal secara swadaya dari pengurus/anggota karang taruna, juga
terdapat modal yang berasal dari bantuan dari alokasi dana desa, hak
pengelolaan tanah kas desa (bengkok), maupun uang pembinaan dari
pemerintah (pusat dan daerah), yang sebenarnya diperuntukkan bagi biaya
operasional kegiatan-kegiatan karang taruna sebagai organisasi
kemasyarakatan pemuda di desa. Beberapa UEP karang taruna juga
memperoleh bantuan permodalan dalam bentuk hibah berupa peralatan dari
PNPM Mandiri Perdesaan. Karena sifatnya sebagai bantuan yang besaran
maupun waktu penerimaannya tidak dapat diprediksi secara akurat, maka
perencanaan penggunaannya untuk mengembangkan usaha juga tidak dapat
dilakukan secara terencana dan akurat.

c. Prasarana dan Sarana


Semua UEP karang taruna yang menjadi obyek penelitian ini memiliki
prasarana tempat usaha yang terbatas, yakni di atas lahan miliki pribadi yang
pada umumnya tidak dihitung sebagai aset meski merupakan salah satu
faktor pendukung produksi barang dan jasa layanan. Umumnya prasarana
yang ada tersebut sangat sederhana dan kurang layak secara teknis untuk

Pemberdayaan Karang Taruna dalam Mengembangkan Usaha Ekonomi 5


Produktif untuk Meningkatkan Kesempatan Berusaha dan Lapangan Kerja
di Daerah Pedesaan
Executive Summary

digunakan sebagai tempat usaha jasa layanan maupun untuk tempat


produksi seperti usaha pembuatan kompos. Belum lagi jika dihitung
dampaknya terhadap kenyamanan masyarakat di sekitarnya, seperti tempat
pembuatan kompos yang dapat menimbulkan pencemaran udara berupa bau
yang ditimbulkan dari kotoran ternak yang menjadi bahan bakunya, dan
usaha jasa bengkel/servis sepeda motor dapat menimbulkan gangguan
berupa kebisingan.
Sarana usaha di semua UEP karang taruna yang menjadi obyek
penelitian ini untuk sementara ini masih memadai, meski dari sisi bisnis yang
mengutamakan layanan kualitas produk barang dan layanan jasa
sebenarnya sudah kurang memadai. Untuk pengembangan usaha hampir
semua UEP karang taruna memandang perlunya penambahan sarana
berupa peralatan, terutama bagi usaha layanan jasa yang mengandalkan
peralatan dalam produk layanan jasanya, seperti usaha percetakan digital
dan servis handphone dan komputer di Kabupaten Malang, usaha
bengkel/servis sepeda motor di Kabupaten Tulungagung, serta usaha
penunjang pertanian dan usaha persewaan peralatan pesta di Kabupaten
Lamongan. Selain itu, untuk usaha dalam bentuk produk-produk kerajinan
seperti usaha kerajinan dari cangkang kerang dan usaha kerajinan batik di
Kabupaten Situbondo juga sangat mengandalkan peralatan untuk dapat
meningkatkan kuantitas maupun kualitas produknya.

d. Sumber Daya Manusia (SDM)


Seluruh UEP karang taruna yang menjadi obyek penelitian ini tidak
menghadapi masalah yang berarti dalam hal SDM, sebab dengan jenis
usaha dan skala usaha yang ada kemampuan dan keterampilan SDM
pengelola masih cukup memadai. Namun demikian, untuk jenis UEP seperti
budidaya pembibitan ikan gurami, usaha jasa servis sepeda motor dan
modifikasi di Kabupaten Tulungagung; usaha percetakan berbasis digital dan
usaha servis handphone dan komputer di Kabupaten Malang; produksi pupuk
kompos di Kabupaten Lamongan, serta usaha kerajinan batik dan usaha
kerajinan kerang di Kabupaten Situbondo, masih memerlukan upaya-upaya
peningkatan kualitas SDM yang berkaitan dengan teknologi produksi serta
pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang berkaitan dengan
teknologi IT dan permesinan.

Pemberdayaan Karang Taruna dalam Mengembangkan Usaha Ekonomi 6


Produktif untuk Meningkatkan Kesempatan Berusaha dan Lapangan Kerja
di Daerah Pedesaan
Executive Summary

2.2 Faktor Eksternal


a. Akses Pasar
Bagi UEP karang taruna yang jenis usahanya adalah layanan jasa
dalam skala kecil dan berorientasi pasar lokal (desa dan sekitarnya) serta
usaha yang produk barangnya tidak berorientasi pasar ekspor, akses pasar
dan informasi tidak terlalu menjadi masalah dan dapat dilakukan oleh UEP
karang taruna sendiri. Namun, bagi UEP yang produk barangnya berorientasi
ke pasar luar negeri seperti usaha kerajinan batik dan usaha kerajinan
kerang di Kabupaten Situbondo, akses pasar dan informasi menjadi
kebutuhan serta merupakan masalah yang belum dapat diatasi.
Sebagaimana telah dijelaskan oleh pengurus/pengelola UEP karang taruna
di Kabupaten Situbondo, produk kerajinan batik maupun kerang mereka
sebenarnya berpotensi untuk bertarung di pasar internasional, tetapi karena
tidak memiliki jalur ataupun akses terhadap pasar tersebut, akhirnya produk
mereka hanya beredar di pasar lokal dan domestik meski terbuka
kemungkinan produk mereka diekspor oleh pihak lain.

b. Kebijakan Pemerintah
Meski semua UEP karang taruna diinisiasi oleh pengurus/anggota
karang taruna yang pembinaannya menurut kebijakan yang telah ditetapkan
pemerintah menjadi kewajiban pemerintah, namun dalam prakteknya di
lapangan terkait pengembangan UEP karang taruna ternyata kurang atau
belum maksimal. Untuk kasus UEP karang taruna jenis usaha percetakan
digital di Kabupaten Malang, bantuan peralatan dari PNPM Mandiri
Perdesaan yang diperoleh melalui Bapemas Kabupaten Malang dirasakan
sangat membantu. Sedangkan untuk bantuan peralatan servis handphone
dan komputer kepada UEP karang taruna di Kabupaten Malang, meski
dirasakan sangat bermanfaat tetapi jenis dan jumlahnya kurang memadai
sementara mereka belum berkemampuan untuk mengadakan penambahan.
Sementara untuk UEP karang taruna lainnya, sebagaimana telah diuraikan di
depan bantuan pemerintah masih sangat terbatas.

Pemberdayaan Karang Taruna dalam Mengembangkan Usaha Ekonomi 7


Produktif untuk Meningkatkan Kesempatan Berusaha dan Lapangan Kerja
di Daerah Pedesaan
Executive Summary

3. Analisis SWOT Pemberdayaan UEP Karang Taruna


a. Organisasi
TABEL 2. PEMBERDAYAAN ORGANISASI UEP KARANG TARUNA
Unsur Deskripsi
Strength  Struktur organisasi UEP karang taruna sederhana
(Kekuatan) dengan pembagian kerja bersifat fleksibel.
 Biaya pegawai rendah karena penggunaan
karyawanan/staf relatif sedikit (terbatas).
Weakness  Pembagian kerja tidak terspesialisasi dan
(Kelemahan) cenderung tumpang tindih (overlapping).
 Manajemen usaha tidak rapi dan cenderung
tidak efisien.
Opportunity  Menata organisasi UEP karang taruna yang
(Peluang) miskin struktur kaya fungsi.
 Menerapkan manajemen usaha yang efisien.
Threat  Rendahnya keterampilan manajemen pengelola
(Ancaman) UEP karang taruna.

b. Permodalan
TABEL 3. PEMBERDAYAAN PERMODALAN UEP KARANG TARUNA
Unsur Deskripsi
Strength  Banyak lembaga perbankan yang menawarkan
(Kekuatan) kredit lunak dengan bunga rendah.
 Ada dana pembinaan usaha kecil di BUMN
dan perusahaan-perusahaan besar (CSR)
yang bisa dimanfaatkan UEP karang taruna.
Weakness  UEP karang taruna tidak mampu mengakses
(Kelemahan) kredit lunak dari lembaga perbankan.
 UEP karang taruna tidak memiliki akses untuk
memanfaatkan dana CSR.
Opportunity  Pemerintah daerah membantu UEP karang taruna
(Peluang) mengakses kredit lunak lembaga perbankan.
 Pemerintah daerah membantu UEP karang taruna
untuk mengakses pemanfaatan dana CSR
Threat  UEP karang taruna pada umumnya belum
(Ancaman) Bankable.

Pemberdayaan Karang Taruna dalam Mengembangkan Usaha Ekonomi 8


Produktif untuk Meningkatkan Kesempatan Berusaha dan Lapangan Kerja
di Daerah Pedesaan
Executive Summary

c. Prasarana dan Sarana


TABEL 4. PEMBERDAYAAN PRASARANA DAN SARANA UEP
KARANG TARUNA
Unsur Deskripsi
Strength  Pada umumnya UEP karang taruna sudah
(Kekuatan) memiliki prasarana usaha.
 Pada umumnya UEP karang taruna sudah
memiliki sarana usaha.
Weakness  Prasarana usaha yang tersedia terbatas dengan
(Kelemahan) status kepemilikan atas nama pribadi.
 Sarana usaha yang tersedia masih terbatas.
Opportunity  Peningkatan luasan prasarana usaha dan
(Peluang) kejelasan status kepemilikan.
 Peningkatan kuantitas dan jenis sarana usaha.
Threat  Ketidakjelasan status kepemilikan prasarana
(Ancaman) berpotensi menimbulkan masalah.
 Sarana usaha yang ada berpotensi rusak dan
ketinggalan zaman (IT)

d. Sumber Daya Manusia (SDM)

TABEL 5. PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA UEP


KARANG TARUNA
Unsur Deskripsi

Strength  Ketersediaan SDM pengelola UEP karang taruna


(Kekuatan) secara kuantitas cukup banyak.
Weakness  SDM pengelola UEP karang taruna pada
(Kelemahan) umumnya memiliki keterampilan manajemen
usaha yang rendah.
Opportunity  Tingginya minat SDM pengelola UEP karang
(Peluang) taruna untuk mengikuti pelatihan manajemen
usaha.
Threat  Kurangnya frekuensi pelatihan-pelatihan
(Ancaman) manajemen usaha yang diselenggarakan oleh
pemerintah daerah.

Pemberdayaan Karang Taruna dalam Mengembangkan Usaha Ekonomi 9


Produktif untuk Meningkatkan Kesempatan Berusaha dan Lapangan Kerja
di Daerah Pedesaan
Executive Summary

e. Faktor Eksternal (Akses Pasar dan Kebijakan Pemerintah)

TABEL 6. PEMBERDAYAAN FAKTOR EKSTERNAL UEP


KARANG TARUNA
Unsur Deskripsi
Strength  Potensi ekspor produk UEP karang taruna.
(Kekuatan)  Adanya kebijakan pemerintah tentang kewajiban
untuk membina usaha kecil menengah (UMKM)
termasuk UEP karang taruna.
Weakness  Kemampuan UEP karang taruna mengakses
(Kelemahan) pasar ekspor belum ada.
 Kebijakan pemerintah belum diimplementasikan
secara maksimal.
Opportunity  Kualitas produk UEP karang taruna cukup
(Peluang) bagus sehingga banyak diminati wisatawan
manca negara.
 Masih banyak dana pembinaan dari BUMN dan
perusahaan-perusahaan besar (CSR) yang
belum dimanfaatkan UEP karang taruna.
Threat  Pemerintah kurang proaktif membantu UEP
(Ancaman) karang taruna mengakses pasar ekspor.
 Dana CSR banyak yang pemanfaatannya
untuk kegiatan-kegiatan non-ekonomi produktif.

4. Strategi Pengembangan UEP Karang Taruna


4.1 Organisasi
a. Membenahi dan memperkuat organisasi UEP karang taruna dengan
menerapkan prinsip efisiensi (miskin struktur, kaya fungsi), misalnya
dengan menggabungkan bagian produksi dan bagian designer pada UEP
kerajinan batik atau menggabungkan bidang publikasi dengan bidang
marketing pada UEP kerajinan kerang.
b. Membuat dan menetapkan pembagian kerja secara rinci dan jelas agar
mudah dipahami, sehingga dapat dilaksanakan dengan baik.
c. Membuat dan menetapkan rencana target usaha tahunan serta rencana
kerja berikut rencana anggarannya secara rinci, jelas, terpadu dan

Pemberdayaan Karang Taruna dalam Mengembangkan Usaha Ekonomi 10


Produktif untuk Meningkatkan Kesempatan Berusaha dan Lapangan Kerja
di Daerah Pedesaan
Executive Summary

berkesinambungan antar seluruh tugas dan fungsi yang ada dalam


organisasi UEP karang taruna yang bersangkutan.
d. Menerapkan manajemen usaha, meski sederhana setidaknya dalam
bentuk administrasi barang, administrasi personalia dan penggajian,
administrasi keuangan, serta administrasi surat menyurat.
e. Memproses pembentukan badan hukum UEP karang taruna, paling tidak
berbentuk usaha dagang (UD), sehingga secara bertahap dapat
memenuhi persyaratan sebagai sektor usaha formal yang bankable.

4.2 Permodalan
a. Mempelajari prosedur dan persyaratan untuk memperoleh kredit lunak
melalui lembaga perbankan atau lembaga keuangan lainnya, dan
mengupayakan untuk melengkapi persyaratan tersebut.
b. Mempelajari prosedur dan persyaratan untuk memperoleh dana melalui
program Corporation Social Responsibility (CSR), dan mengupayakan
untuk melengkapi persyaratan tersebut.
c. Melakukan koordinasi secara aktif dengan Dinas Sosial, Tenaga Kerja
dan Transmigrasi kabupaten untuk memperoleh informasi sebanyak-
banyaknya tentang bantuan-bantuan berupa hibah barang maupun
program dari pemerintah yang dapat diusulkan.

4.3 Prasarana dan Sarana


a. Memantapkan prasarana usaha yang sudah ada dengan memperjelas
status pemanfaatan jika kepemilikannya bersifat pribadi (milik pribadi),
apakah dalam bentuk pinjam-pakai atau sewa-pakai yang diformalkan
agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
b. Melakukan inventarisasi tentang potensi prasarana usaha yang dapat
dikembangkan secara permanen, termasuk melakukan koordinasi
dengan kepala desa tentang kemungkinan memanfaatkan aset tanah kas
atau bangunan yang dimiliki desa, termasuk dengan sistem sewa-pakai.
c. Mulai menyisihkan keuntungan usaha untuk keperluan pengadaan
prasarana berupa tanah, yang di kemudian hari dapat dikembangkan
menjadi prasarana usaha yang lebih memadai dengan status kepemilikan

Pemberdayaan Karang Taruna dalam Mengembangkan Usaha Ekonomi 11


Produktif untuk Meningkatkan Kesempatan Berusaha dan Lapangan Kerja
di Daerah Pedesaan
Executive Summary

oleh badan usaha UEP karang taruna yang sudah dibadan hukumkan
(Usaha Dagang).
d. Memprogramkan penambahan sarana usaha produksi barang maupun
layanan jasa berdasarkan analisis investasi, baik melalui program
pengadaan secara mandiri oleh UEP karang taruna maupun melalui
program kemitraan dengan pihak ketiga atau provider sarana peralatan
dimaksud.
e. Mencari upaya-upaya kreatif maupun terobosan-terobosan yang dapat
dilakukan melalui koordinasi dengan pemerintah kabupaten, untuk
penambahan sarana peralatan melalui program bantuan/hibah.

4.4 Sumber Daya Manusia (SDM)


a. Merencanakan pelatihan-pelatihan keterampilan bagi pengelola UEP
karang taruna, pelatihan keterampilan teknis bagi tenaga pengelola teknis
produksi barang dan jasa maupun pelatihan keterampilan administrasi
dan atau manajemen usaha bagi tenaga administrasi.
b. Mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang pelatihan-pelatihan
keterampilan tersebut, baik dari lembaga-lembaga pemerintah, lembaga-
lembaga perbankan, perguruan tinggi, perusahaan-perusahaan swasta,
LSM, dan lembaga lainnya.
c. Mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang cara peningkatan
pengetahuan dan keterampilan SDM pengelola UEP karang taruna
seperti seminar, lokakarya, on the job training, pemagangan dan
kerjasama usaha dari dan dengan berbagai lembaga.

4.5 Akses Pasar dan Dukungan Pemerintah (Faktor Eksternal)


a. Bagi UEP karang taruna yang produk barangnya memiliki potensi pasar
ekspor (industri kreatif) seperti kerajinan batik dan kerajinan kerang,
dapat mengusulkan kepada pemerintah untuk membantu akses pasar
internasional melalui perwakilan dagang RI di luar negeri.
b. Mendesak dan mengusulkan pemerintah agar mengimplementasikan
secara maksimal kebijakan pembinaan usaha kecil menengah termasuk
UEP karang taruna, baik dalam bentuk bantuan pembinaan dan pelatihan

Pemberdayaan Karang Taruna dalam Mengembangkan Usaha Ekonomi 12


Produktif untuk Meningkatkan Kesempatan Berusaha dan Lapangan Kerja
di Daerah Pedesaan
Executive Summary

teknis produksi, pengetahuan dan keterampilan manajemen usaha yang


bankable, bantuan peralatan, dan permodalan.

D. PENUTUP
1. Kesimpulan

Hasil penelitian terhadap 8 (delapan) usaha ekonomi produktif (UEP)


karang taruna di 4 (empat) lokasi penelitian, yakni di Kabupaten
Tulungagung, Kabupaten Malang, Kabupaten Lamongan, dan Kabupaten
Situbondo dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Kinerja pengembangan usaha ekonomi produktif karang taruna untuk


meningkatkan kesempatan berusaha dan lapangan kerja di daerah
pedesaan, yaitu UEP Karang taruna perlu menerapkan manajemen
usaha yang profesional karena para pengelolanya masih memiliki
pengetahuan dan keterampilan manajemen usaha yang rendah. UEP
karang taruna perlu ditingkatkan menjadi berbadan hukum sehingga dari
segi permodalan akan lebih mudah untuk mendapat kredit dari
perbankan. UEP karang taruna pada umumnya mulai tumbuh dan
berkembang, namun belum mampu meningkatkan kesempatan berusaha
dan lapangan kerja bagi para pemuda anggota karang taruna.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pengembangan usaha ekonomi


produktif karang taruna untuk meningkatkan kesempatan berusaha dan
lapangan kerja di daerah pedesaan, yaitu kurangnya permodalan
sehingga untuk mengembangkan usaha mengalami kesulitan. Modal
pinjaman dari lembaga perbankan atau lembaga keuangan lainnya sulit
diperoleh, karena persyaratan secara administratif dan teknis yang
diminta oleh bank atau lembaga keuangan lainnya tidak dapat dipenuhi.
Prasarana usaha yang masih sangat terbatas. Prasarana yang dimiliki
pada umumnya adalah milik pribadi dari pengurus karang taruna yang
menjadi pengelola. Keterbatasan Prasarana yang dimiliki sehingga sulit
digunakan untuk pengembangan skala usaha yang lebih besar. Secara
kuantitas sumber daya manusia (SDM) pengelola UEP karang taruna

Pemberdayaan Karang Taruna dalam Mengembangkan Usaha Ekonomi 13


Produktif untuk Meningkatkan Kesempatan Berusaha dan Lapangan Kerja
di Daerah Pedesaan
Executive Summary

tersedia cukup banyak, namun secara kualitas masih relatif terbatas


terutama yang berkaitan dengan pengetahuan, kemampuan dan
keterampilan teknis baik teknis produksi barang maupun teknis layanan
jasa, pengetahuan, kemampuan dan keterampilan administrasi dan
manajemen usaha, sehingga berpengaruh terhadap manajemen
pengelolaan usaha yang sulit berkembang dengan optimal.

c. Strategi pengembangan usaha ekonomi produktif karang taruna untuk


meningkatkan kesempatan berusaha dan lapangan kerja di daerah
pedesaan yaitu dengan kebijakan pemerintah untuk pembinaan dan
pengembangan UEP karang taruna, memberikan sarana fasilitasi
kebutuhan modal kepada UEP karang taruna, memberikan sarana
prasana untuk pengembangan usaha UEP karang taruna. Perlunya
Membuat sistematika bentuk penyaluran modal dan pengawasan yang
tepat untuk UEP karang taruna.

2. Rekomendasi

Untuk pengembangan UEP karang taruna agar dapat meningkatkan


dan memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja di daerah
pedesaan, maka Pemerintah berkewajiban melakukan program-program
sebagai berikut:

a. Pembinaan organisasi ekonomi UEP karang taruna dengan memberikan


pelatihan-pelatihan bagi SDM pengelola UEP karang taruna, baik
pelatihan-pelatihan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan teknis
produksi maupun pelatihan-pelatihan pengetahuan, kemampuan,
keterampilan administrasi dan manajemen usaha. UEP karang taruna
ditingkatkan menjadi lembaga usaha formal (berbadan hukum) yang
profesional, sehingga akan lebih mudah untuk akses permodalan dan
pertanggungjawaban dalam pengelolaan karang taruna.

b. Pengembangan skala usaha UEP karang taruna dari usaha kecil menjadi
usaha menengah melalui pola kemitraan dengan usaha besar baik lewat
sistem bapak-anak, pola PIR atau inti-plasma, keterkaitan hulu-hilir
(forward linkage), keterkaitan hilir-hulu (backward linkage), modal ventura

Pemberdayaan Karang Taruna dalam Mengembangkan Usaha Ekonomi 14


Produktif untuk Meningkatkan Kesempatan Berusaha dan Lapangan Kerja
di Daerah Pedesaan
Executive Summary

dengan konsep bagi hasil murni ataupun bagi hasil terkelola, dan pola
sub kontrak.

c. Membuat sistematika yang tepat dalam penyaluran modal dan sarana


prasarana. Penyediaan prasarana usaha yang memadai bagi
pengembangan skala usaha UEP karang taruna melalui pemerintah desa
setempat, dengan status penggunaan yang jelas dan berkelanjutan.
Melaksanakan monitoring untuk memantau perkembangan UEP karang
taruna.

Pemberdayaan Karang Taruna dalam Mengembangkan Usaha Ekonomi 15


Produktif untuk Meningkatkan Kesempatan Berusaha dan Lapangan Kerja
di Daerah Pedesaan

Anda mungkin juga menyukai