Judul Program (yang diusulkan) : Mendorong Tata Kelola Pemerintahan yang Transparan dan Akuntabilitas pada Bidang Kesehatan di Kota Kendari. Request for Proposal : ya tidak Topik : Tata Kelola Pemerintahan (Jika ya, sebutkan salah satu dari delapan topik yang ada dalam TOR Request for Proposal) Anggaran yang diminta : Anggaran dari pihak lain (jika ada) :
INFORMASI DASAR (Bagian ini harus diisi lengkap) 1. Nama Organisasi (Diisi dengan nama organisasi. Bila pengusul lebih dari satu organisasi (koalisi, forum, dsb.) diisi dengan nama organisasi yang bertanggungjawab atas program. Perkumpulan YASCITA (Alamat lengkap dengan kode pos, telepon, fax, email dan website) Jl. La Ute III No.9, Kota Kendari (93111) Sulawesi Tenggara. Telepon : 0401 3122381 Fax : 0401 3127860 E-mail : info@yascita.or.id Web: www.yascita.or.id (Yayasan, koalisi, lsm, forum, dll. Bila koalisi/forum sertakan detail anggotanya) Lembaga ini merupakan lembaga nirlaba yang bergerak di bidang civil society atau Non Governmental Organization. (Nomor dan nama notaris, nomor akta pendirian dan tanggal)
3. Status
4. Akte Notaris Pendirian 5. Susunan Pengurus (Cantumkan nama-nama dewan pembina dan pengurus harian organisasi)
Nama Badan Pengawas Perkumpulan: 1. Silverius Oscar Unggul 2. Muchlis L. Usman 3. Azis Hamid M. Badan Pengurus Harian: 1. Wawan Sofijan 2. Sumardin 3. Lucy 4. Elisnawaty 5. Muhammad Fadjar 6. Mitzan 7. Octovianus Tonapa
Jabatan Head Member Member Executive Director Finance & Administration Manager Finance Staff Administration Staff Program Manager Coordinator Program for islands Area Coordinator Program for Social Accountability in Education and
(Sebutkan nama pengurus harian yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program dan nomor kontak yang dapat dihubungi.) Wawan Sofijan HP : 081245525989 E-mail: waso1999@gmail.com Nama Lembaga Nama Kegiatan yang didanai 1. ICCO Mewujudkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan wilayah di Sulawesi Tenggara. 2. ANSA EAP Ateneo Mendorong Social akuntabilitas university, Philipinnes Sosial di Bidang Pendidikan & Pengelolaan Sumber Daya Alam. Nama: Perkumpulan YASCITA Nomor Rek: Bank: Bank International Indonesia Cabang: Kendari
II. Program (Penjelasan mengenai program yang diusulkan kepada Tifa, maksimal lima halaman)
Jelaskan masalah yang ingin ditangani dilihat dari misalnya aspek kebijakan, kelembagaan atau budaya. Uraikan aktor/para pihak utama yang terkait dengan masalah yang ingin ditangani, serta upaya yang telah dilakukan baik oleh organisasi pengaju ataupun pihak lainnya untuk mengatasi masalah tersebut. Sebagaimana kebijakan di tingkat pusat yang mengarah pada pelayanan kesehatan untuk warga miskin dan warga negara pada umumnya; (UU SJSN, Program JAMKESMAS, dan lainnya), kebijakan pemerintah kota Kendari di bidang kesehatan antara lain tertuang dalam Peraturan daerah (Perda) Kota Kendari Nomor 22 Tahun 2004 tentang standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan kota Kendari. Dalam perda tersebut secara jelas disebutkan bahwa keluarga miskin dan masyarakat rentan mendapat cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan sebesar 100 persen (pasal 3 ayat (1) poin z). Pada Tahun 2007, Walikota dan wakil walikota terpilih mengeluarkan kebijakan pembebasan biaya pelayanan kesehatan dasar di tingkat puskesmas se Kota Kendari. Kebijakan ini dilaksanakan sejak bulan November Tahun 2007, dengan payung hukum perda Nomor 13 Tahun 2008. Kebijakan ini meng-cover seluruh warga kota Kendari tanpa mengenal miskin dan kaya. Ekspektasi masyarakat untuk mendapatkan keringanan dalam biaya dan peningkatan dalam hal akses dan kualitas pelayanan kesehatan semakin tinggi dengan hadirnya kebijakan bantuan biaya kesehatan dari pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara. Program Gubernur yang terpilih tahun 2008 tersebut tertuang dalam visi misi Membangun Kesejahteraan Sulawesi Tenggara 200820013 yang lebih di kenal dengan BAHTERAMAS. Program BAHTERAMAS terdiri dari bantuan dana block grant 100 juta/desa/kelurahan, Bantuan Operasional Pendidikan dan Pembebasan Biaya Pengobatan. Program Pembebasan Biaya Pengobatan ditujukan bagi pasien yang mendapat rujukan dari Puskesmas ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten/Kota dan atau RSUD Provinsi berdasarkan rekomendasi medis berupa rawat jalan atau rawat inap dengan fasilitas kelas III. Berdasarkan data BPS tahun 2007, jumlah penduduk kota Kendari sebanyak 251.477 jiwa dimana 107.696 jiwa dikategorikan sebagai masyarakat miskin. Berdasarkan data Dinas Kesehatan kota Kendari, masyarakat yang dikategorikan miskin yang telah mendapatkan jaminan kesehatan melalui kartu JAMKESMAS sebanyak 88.691 jiwa. Adapun sebanyak 8.872 jiwa akan di layani melalui program BAHTERAMAS dan sisanya sebanyak 8.148 jiwa akan di layani melalui Asuransi Pemerintah kota Kendari. Sayangnya kebijakan ini hanya disusun dari satu sisi saja yakni dari sisi eksekutif, masyarakat sebagai elemen yang paling berkepentingan tidak serta merta dilibatkan dalam proses kebijakan. Hal ini kemudian menimbulkan
B. Deskripsi program: (maksimal 2 halaman) a. Penjelasan mengenai tujuan dan output yang diharapkan bisa dihasilkan
oleh program. Adapun tujuan dari usulan proposal ini adalah Menguatnya Partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan dan pelayanan Kesehatan di Kota Kendari , sebagai hakiki dari pemberdayaan masyarakat dimana masyarakat akan terlibat langsung mapun tidak langsung dalam proses perencanaan, implementasi dan pengawasan Kebijakan bidang Kesehatan di kota Kendari. Out put yang ingin di capai, terdiri dari: 1. Adanya Kebijakan tentang mekanisme Komplain yang jelas bagi masyarakat terhadap kinerja pelayanan kesehatan di Kota Kendari; Saat ini belum ada satupun regulasi di Kota Kendari yang mengatur tentang mekanisme complain dari masyarakat kepada pemerintah, ke depan dipandang perlu untuk mendorong regulasi ini sebagai acuan mekanisme complain terhadap pelayanan kesehatan ataupun kebijakan kesehatan. 2. Adanya Kelompok Masyarakat yang cakap dan terorganisir dalam monitoring dan evaluasi Kebijakan & Pelayanan Kesehatan di Kota Kendari; Untuk mendorong partisipasi masyarakat yang proporsional, diperlukan masyarakat yang cakap dan kritis terhadap pengawasan implementasi kebijakan di bidang kesehatan . 3. Adanya Forum Komunikasi Parapihak dalam isu kebijakan Pelayanan kesehatan di Kota Kendari; Adanya forum ini mutlak dibutuhkan untuk memangkas jalur birokrasi yang dirasakan juga turut menghambat partisipasi masyarakat, dan kemudian akan didorong dalam bentuk kesetaraan dan kemitraan. 4. Terbukanya akses informasi tentang kebijakan & Standard pelayanan kesehatan secara luas bagi masyarakat di Kota Kendari; Keterlibatan media local juga dianggap strategis dalam upaya penyebarluasan informasi berkenaan dengan kebijakan kesehatan. Selama ini media massa hanya digunakan untuk menyampaikan informasi sebatas menyampaikan saja tanpa ada tanggapan dari publik, ataupun penyampaian secara up to
pendekatan yang digunakan. Jelaskan mengapa metode ini lebih tepat digunakan dibandingkan metode lain yang sudah ada. Out Put 1: Adanya Kebijakan tentang mekanisme Komplain yang jelas bagi masyarakat terhadap kinerja pelayanan kesehatan di Kota Kendari . Untuk mencapai out put ini akan dilakukan beberapa kegiatan yaitu: 1. FGD di level Kota kendari ttg Mekanisme Komplain: FGD dilakukan satu kali dilevel Kota Kendari oleh hanya utusan masyarakat yang tergabung dalam 10 Komite Kesehatan Kecamatan (KPK). Kegiatan ini dimaksudkan untuk merumuskan draft mekanisme complain terhadap kinerja pelayanan kesehatan. 2. Workshop Parapihak ttg Mekanisme Komplain di level Kota: Draft Mekanisme Komplain Dari hasil FGD oleh masyarakat, kemudian akan dibawa ke workshop yang akan dihadiri para pihak berkepentingan, guna meghasilkan sebuah draft mekanisme complain pelayanan kesehatan yang akan didorong sebagai draft regulasi. 3. Lobby dan diskusi dgn eksekutif dan Legislatif Selain FGD dan Workshop, juga akan dilakukan kegiatan lobby oleh KPK, sebagai media untuk mempermudah proses mendorong kebijakan. Output 2: Adanya Kelompok Masyarakat yang cakap dan terorganisir dalam monitoring dan evaluasi Kebijakan & Pelayanan Kesehatan di Kota Kendari. Untuk mencapai out put ini akan dilakukan beberapa kegiatan yaitu: 1. Pengorganisasian Masyarakat Kota Pengorganisasian masyarakat dilakukan di 10 Kecamatan, dengan memfasilitasi peningkatan kapasitas masyarakat dalam bidang pengetahuan, keahlian, dan Sumber daya. 2. Pembentukan 10 Komite Pemantau Kesehatan (KPK) Kecamatan. Komite Kesehatan Kecamatan terdiri dari 128 Anggota Masyarakat di 10 kecamatan baik laki-laki maupun perempuan yg punya kapasitas dalam monev Kinerja Pelayanan Kesehatan, anggaran, PBJ, siklus project/program kesehatan & Penulisan berita dasar. 3. Diskusi bulanan KPK Kecamatan. Dalam kegiatan ini, perwakilan masyarakat yang tergabung dalam KPK akan mendiskusikan dan menghasilkan Laporan berkala bulanan ttg Kinerja Pelayanan Kesehatan di Masing masing Kecamatan dari setiap Komite Kecamatan, & rekomendasi RTL isu di level Kota kendari. 4. Pelatihan CO Perwakilan masyarakat yang tergabung dalam KPK akan diberikan penguatan kapasitas dalam hal pengorganisasian masyarakat, dimana
5.
6.
7.
8.
9. Pelatihan Investigasi. Salahsatu kegiatan utama KPKK adalah untuk memonitoring dan mengawasi implementasi pelayanan kesehatan dan kebijakan kesehatan Kota Kendari. Untuk itu, diperlukan capasitas dalam bidang investigasi isu kesehatan. Out put 3: Adanya Forum Komunikasi Parapihak dalam isu kebijakan Pelayanan kesehatan di Kota Kendari; Untuk mencapai out put ini akan dilakukan beberapa kegiatan yaitu: 1. Pembentukkan Forum Komunikasi Kesehatan Kota; Forum Komunikasi bersama antara perwakilan KPK Kecamatan dengan Pemerintah daerah, Legislatif, dunia usaha dibidang kesehatan (RS, Klinik, Rumah Bersalin), sebagai media komunikasi berbagai persoalan pelayanan Kesehatan di Kota Kendari. 2. Pertemuan regular bulanan Forum Komunikasi Kesehatan Kota Pertemuan para pihak dimaksudkan untuk mendorong sebuah Rekomendasi perubahan kebijakan pelayanan Kesehatan di Kota Kendari.
Out put 4: Terbukanya akses informasi tentang kebijakan & Standard pelayanan kesehatan secara luas bagi masyarakat di Kota Kendari; Untuk mencapai out put ini akan dilakukan beberapa kegiatan yaitu: 1. Diseminasi Informasi Kebijakan pelayanan kesehatan melalui TV dan Radio Lokal dalam bentuk ILM & Feature. Penyebarluasan informasi yang terstruktur dan berkelanjutan akan memberikan dampak bagi para audience, dalam arti masyarakat umum akan mendapatkan informasi tanpa mengurangi atau mengganggu aktivitas audience.
Kegiatan 1: 1. 1 Kali FGD di level Kota kendari ttg Mekanisme Komplain. 2. 1 kali Workshop Parapihak ttg Mekanisme Komplain di level Kota 3. Lobby dan diskusi dgn
Kegiatan : 1. Pembentukkan Forum Komunikasi Kesehatan Kota 2. Pertemuan regular Forum Komunikasi Kesehatan Kota
Kegiatan: 1. Diseminasi Informasi Kebijakan pelayanan kesehatan melalui TV dan Radio Lokal dalam bentuk ILM &
5. 6.
7. 8. 9.
Pelatihan CO Pelatihan Anggaran. Pelatihan Pengadaan barang & Jasa (PBJ). Pelatihan Jurnalistik Dasar Pelatihan Siklus Project. Pelatihan Investigasi.
2.
3.
Feature. Dialog Interaktif secara berkala yang berkenaan dengan isu Kesehatan kota Kendari di KTV & RSA. Layanan Hotline isu kesehatan Kota Kendari di KTV dan RSA.
Indikator Kegiatan: 1. Ada Rekomendasi Kecamatan ttg mekanisme Komplain Pelayanan Kesehatan. 2. Ada 1 Draft usulan Mekanisme Komlain Pelayan Kesehatan. 3. Diterimanya & dibahas/diagendakan/ ditindak lanjuti usulan mekanisme complain Pelayanan Kesehatan dalam bentuk SK atau draft Perda oleh pihak eksekutif & legislatif. 4.
Indikator Kegiatan: 1. Ada kegiatan perorganisasian berupa diskusi, penguatan kapasitas dan memediasi hubungan dengan pihak lainnya. 2. Ada 10 KPK Kecamatan, yg beranggotan unsur Pemuda, Perempuan, Tokoh masyarakat, dan Tokoh Agama. 3. Ada up date isu kesehatan kecamatan bulanan & RTL isu di level Kota. 4. Ada 64 orang anggota masyarakat dari 10 kecamatan di kota Kendari yang terlibat secara aktif dalam pelatihan CO. 5. Ada 64 orang anggota masyarakat dari 10 kecamatan di kota Kendari yang terlibat secara aktif dalam pelatihan Anggaran. 6. Ada 64 orang anggota masyarakat dari 10 kecamatan di kota Kendari yang terlibat secara aktif dalam Pelatihan Pengadaan barang & Jasa (PBJ). 7. Ada 64 orang anggota masyarakat dari 10 kecamatan di kota Kendari yang terlibat secara aktif
Indikator Kegiatan: 1. Ada 3 Kali Pertemuan FKKK 2. Ada Rekomendasi perubahan kebijakan pelayanan Kesehatan di Kota Kendari
Indikator Kegiatan: 1. Ada 3 jenis ILM dan 2 Ficer di TV dan Radio berkenaan dengan kebiajkaan pelanan kesehatan. 2. Ada Dialog interaktif bulanan di media TV dan Radio. 3. Ada satu layanan hotline.
8.
9.
Lampiran 5. Format Resume/CV Nama : Muhammad Fadjar Alamat : Jl. S. Parman No. 39 A, Kota Kendari (93121) Sulawesi Tenggara Pendidikan Terakhir : S-1, Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo Pengalaman Kerja (yang relevan dengan program) Posisi/Peran dalam Nama Kegiatan Periode 2006 2007 Kegiatan Campaign Manager
2010 -2011
Program Assistant