Anda di halaman 1dari 24

Soal Latihan Kimia PAT 2018/2019

A. Bentuk Molekul dan Kepolaran


Lengkapilah tabel berikut dengan jawaban yang benar!
Gambar Nama
Rumus Struktur E Tipe Kepolaran
No. Bentuk Bentuk
Kimia Lewis (Rumus) Molekul Molekul
Molekul Molekul

1. CS2

2. BCl3

3.
SO2

4. PF3

5. H2S

6. CH3Cl

7. IF3

8. PCl5

9. XeF2

10. XeOF4
11. XeF4

12. SF6

7X dan
17Y =>
Rumus
13.
kimia?

Dik: elektron valensi: C = 4 ; S = 6 ; B = 3 ; Cl = 7 ; P = 5 ; F = 7 ; H = 1 ; Xe = 8 ; O = 6 ; I = 7


B. Gaya Tarik Antar Molekul
1. Tentukan gaya tarik antar molekul / antar partikel apa saja yang terdapat dalam molekul-
molekul berikut: (Elektron Valensi: Cl = 7 ; N = 5 ; H = 1)
a. HCl b. NH3 c. Intan d. XeCl2 e. Al2O3
2. Perhatikan data senyawa-senyawa berikut:
Senyawa Massa Momen Titik Gaya Tarik Antar
Molekul Dipol (D) Didih Molekul
Relatif (Mr) (0C)
CH3COCH3 (Aseton) 58 2,91 57
CH3CH2CH2CH3 58 0 1
(butana)
CH3CH2COH 58 2,52 50
(propanal)
Oksigen (O2) 32 0 -183
CH3CH3 (etana) 30 0 -89
PCl5 208,5 0 160,5
H2O 18 1,85 100
KCl 74,5 - 1420
a. Jelaskan mengapa titik didih aseton lebih tinggi dari butana?
b. Jelaskan mengapa titik didih PCl5 lebih tinggi dari H2O?
c. Jelaskan mengapa titik didih H2O lebih tinggi dari oksigen ?
d. Jelaskan mengapa titik didih aseton lebih tinggi dari propanal?
e. Jelaskan mengapa titik didih etana lebih tinggi dari oksigen?
f. Jelaskan mengapa titik didih KCl lebih tinggi dari senyawa lainnya pada data di atas?
g. Jelaskan mengapa gaya London pada etana lebih kuat daripada oksigen?

C. Larutan Elektrolit dan Larutan NonElektrolit


1. Dari hasil eksperimen daya hantar listrik beberapa larutan diperoleh data sebagai berikut,
Pengamatan Berdasarkan data di
Larutan Nyala Lampu Gelembung samping,kelompokkan larutan-larutan
Gas tersebut ke dalam elektrolit kuat, elektrolit
lemah, dan nonelektrolit.
1 Tidak menyala Tidak ada
2 Tidak menyala Ada
3 Tidak menyala Tidak ada
4 Menyala Ada
5 Tidak menyala Ada
6 Menyala Ada
2. Dari hasil eksperimen daya hantar listrik beberapa larutan diperoleh data sebagai berikut:
Berdasarkan data di samping,kelompokkan
Pengamatan larutan-larutan tersebut ke dalam larutan yang α:
Larutan Nyala Lampu Gelembung a. 1
Gas b. antara 0 dan 1
1 Menyala Ada c. 0
2 Tidak menyala Tidak Ada
3 Tidak menyala Ada
3. Seorang siswa melakukan uji daya hantar listrik larutan kalsium klorida, amonia, dan
alkohol. Data yang diperoleh diberikan dalam bentuk tabel. Lengkapilah tabel berikut yang
menunjukkan hasil percobaan tersebut.
Pengamatan
Larutan
Lampu Di sekitar elektroda
CaCl2 1 M
NH3 1 M
Alkohol
4. Diketahui data hasil pengujian daya hantar listrik berbagai zat sebagai berikut.
Keadaan
Padatan Lelehan Larutan
Jenis zat
P nonkonduktor baik baik
Q nonkonduktor nonkonduktor baik
R baik baik (tidak larut)
S nonkonduktor nonkonduktor nonkonduktor

Sebutkan jenis dari zat P, Q, R, dan S (logam, senyawa kovalen polar, senyawa kovalen
nonpolar, atau senyawa ion)
5. Perhatikan daftar senyawa berikut.
Karbon (grafit), urea, asam klorida, kalium iodida
Di antara senyawa-senyawa tersebut, manakah yang:
a. tidak dapat menghantarkan listrik? Mengapa?
b. dapat menghantarkan listrik dalam bentuk padatan?
c. dapat menghantarkan listrik dalam bentuk lelehan dan larutan? Mengapa?
d. tidak dapat menghantarkan listrik dengan sendirinya, namun larutannya dalam air dapat
menghantarkan listrik? Mengapa?
6. Tulsikan reaksi ionisasi dari larutan-larutan berikut:
a. HNO3 b. Fe2(SO4)3

D. Reaksi Redoks
Tentukan bilangan oksidasi dari unsur yang dicetak tebal dalam zat berikut!
1. KO2 ==> Biloks O = 6. Fe(CN)63- ==> Biloks Fe =
2. NH4+ ==> Biloks N = 7. Mg3(PO4)2 ==> Biloks P =
3. H2O2 ==> Biloks O = 8. SnSO4 ==> Biloks Sn = dan biloks S =

4. F2 ==> Biloks F = 9. I- ==> Biloks I =


5. HAuCl4 ==> Biloks Au = 10. Na2S4O6 ==> Biloks S =
(CN- ; SO42-)

Berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi, periksalah apakah reaksi berikut
tergolong reaksi redoks atau bukan. Jika Ya, tentukan oksidator, reduktor, hasil oksidasi, hasil
reduksi dan jika ada tentukan apakah tergolong reaksi disproporsionasi atau reaksi
konproporsionasi!

1. 2MnO + 5PbO2 + 8H+→ 2MnO4- + 5Pb2+ + 4H2O


2. AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3
3. 2ClO3 + 12KCl + 6H2SO4 → 6K2SO4 + 7Cl2 + 6H2O
4. 2NO2 + H2O → HNO3 + HNO2
5. As2S5 + 40HNO2→ 2H3AsO4 + 5H2SO4 + 40NO2 + 12H2O

E. Konsep Mol dan Stoikiometri

Soal Bab 6 No. 1 – 25, Latihan Soal No. 14 dan 18 halaman 311-312

Larutan Elektrolit dan NonElektrolit

1. Hantaran listrik melalui larutan akan diuji dengan alat penguji larutan.
Baterai / sumber arus

Kabel Listrik

Lampu

Elektroda / batang karbon


Larutan yang akan diuji daya hantar listriknya

Larutan Elektrolit adalah larutan yang Larutan Non-Elektrolit adalah larutan


dapat menghantarkan listrik. yang tidak dapat menghantarkan listrik.

Larutan Larutan Ditandai:


ElektrolitKuat ElektrolitLemah 1. Lampu tidak
ditandai: ditandai: menyala.
1. Lampu menyala. 1. Lampu tidak 2. Tidak ada
2. Terdapat menyala. gelembung gas pada
gelembung gas 2. Terdapat gelembung kedua batang
banyak pada gas sedikit pada karbon.
kedua batang kedua batang
karbon. karbon.
2. Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik sedangkan larutan nonelektrolit
tidak?
Menurut Svante August Arrhenius: larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena
mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas (ion-ion inilah yang menghantarkan arus
listrik melalui larutan), sedangkan zat nonelektrolit dalam larutan tidak terurai menjadi ion-
ion, tetapi tetap berupa Urea,
molekul.
CO(NH2)2 => Garam Dapur, NaCl =>
Contoh larutan Non- Contoh Larutan
Elektrolit Elektrolit

-
+ - + = Na+
+
+
- - = Cl-
- +

3. Yang termasuk larutan elektrolit:


A. Senyawa ion (logamatau ion NH4+sebagai ion + dan nonlogam atau anion lainnya
sebagai ion -) Contoh: Basa (mengandung ion OH-) dan garam seperti NaCl.
* Padatan: tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ion tidak dapat bergerak
bebas.
* Lelehan: dapat menghantarkan listrik karena ion-ion dapat bergerak bebas.
* Larutan: dapat menghantarkan listrik karena ion-ion dapat bergerak bebas.

B. Senyawa Kovalen Polar (terdiri dari unsur-unsur nonlogam kecuali NH4+).


Jika dilarutkan dalam air dapat mengalami ionisasi (berubah menjadi ion-ionnya)
sehingga larutannya dapat menghantarkan listrik. Tapi tidak semua molekul polar
dapat mengalami ionisasi dalam air, contoh CO(NH2)2.
Perbedaan antara elektrolit senyawa ion dengan senyawa kovalen polar dapat
disimpulkan sbb:
Bentuk Elektrolit
Padatan Lelehan Larutan
Jenis Elektrolit
Non
Senyawa Ion Konduktor Konduktor
konduktor
Non Non
Senyawa Kovalen Polar Konduktor
konduktor konduktor
Senyawa Kovalen Non Non Non
Nonpolar konduktor konduktor konduktor

4. Elektrolit Kuat (Contoh: NaCl) dan Elektrolit Lemah (Contoh: CH3COOH)

NaCl CH3COOH

+ = H+

+ -
= CH3COO-
+ - + = Na +

-
= CH3COOH
- +
- + - = Cl- -
+

Larutan NaCl 1 M ternyata mempunyai daya hantar yang lebih baik daripada larutan
CH3COOH 1 M. Perbedaan daya hantar listrik kedua larutan itu menunjukkan bahwa
larutan NaCl mengandung lebih banyak ion daripada larutan CH3COOH, meskipun
kemolarannya sama. Fakta itu menunjukkan bahwa NaCl lebih banyak yang mengion
daripada molekul CH3COOH.
5. Banyak-sedikitnya elektrolit yang mengion dinyatakan dengan derajat ionisasi (α), yaitu
perbandingan antara jumlah zat yang mengion dengan jumlah zat yang dilarutkan (zat
mula-mula).
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑧𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑜𝑛
∝= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑧𝑎𝑡 𝑚𝑢𝑙𝑎−𝑚𝑢𝑙𝑎

Jika zat yang dilarutkan semuanyamengion, maka α = 1, jika tidak ada zat yang mengion,
α = 0.
Jadi, batas-batas α adalah 0 ≤ α ≤ 1.
Zat elektrolit yang mempunyai α besar (mendekati 1) disebut elektrolit kuat, sedangkan
zat yang mempunyai α kecil (mendekati 0) disebut elektrolit lemah.
6. Yang termasuk larutan Elektrolit Kuat adalah:
A. Asam Kuat: HCl (asam klorida), HBr (asam bromida), HI (asam iodida), HNO3 (asam
nitrat), H2SO4 (asam sulfat), HClO4 (asam perklorat) Senyawa Kovalen
B. Basa Kuat: NaOH (natrium hidroksida), LiOH (litium hidroksida), KOH (kalium
hidroksida), NaOH (Natrium hidroksida), Ca(OH)2 (kalsium hidroksida), Sr(OH)2
(stronsium hidroksida), Ba(OH)2 (barium hidroksida) Senyawa Ion
C. Garam ==> yang mengandung ion + kecuali ion H+ (asam) dan ion negatif kecuali ion
OH- (basa), dan ion O2- (oksida).
Yang termasuk elektrolit lemah adalah:
A. Asam Lemah: CH3COOH, H2CO3, dllSenyawa Kovalen
B. Basa Lemah: NH3, Fe(OH)2, dll Senyawa Ion kecuali NH3 (senyawa kovalen)
7. Yang termasuk unsur nonlogam adalah:
B – Si – C – Sb – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F

SOAL-SOAL LATIHAN

1. Dari hasil eksperimen daya hantar listrik beberapa larutan diperoleh data sebagai berikut,
Pengamatan Berdasarkan data di
Larutan Nyala Lampu Gelembung samping,kelompokkan larutan-larutan
Gas tersebut ke dalam elektrolit kuat,
1 Tidak menyala Tidak ada elektrolit lemah, dan nonelektrolit.
2 Tidak menyala Ada
3 Tidak menyala Tidak ada
4 Menyala Ada
5 Tidak menyala Ada
6 Menyala Ada
2. Tentukan apakah zat berikut ini dapat menghantarkan listrik atau tidak. Jelaskan mengapa
zat tersebut dapat atau tidak dapat menghantarkan listrik.
a. logam tembaga f. larutan CH3COOH k. lelehan NaOH
b. lelehan aluminium g. larutan gula (C12H22O11) l. larutan amonia (NH3)
c. padatan NaCl h. larutan urea [CO(NH2)2] m. larutan CaCl2
d. lelehan NaCl i. lelehan H2SO4 n. lelehan NH4Cl
e. larutan NaCl j. larutan NaOH o. larutan alkohol (C2H5OH)
3. Kelompokkan zat-zat berikut ke dalam elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan nonelektrolit.
a. larutan sukrosa f. larutan CH3COOH
b. lelehan HCl g. larutan H3PO4
c. lelehan Na2SO4 h. larutan Ba(OH)2
d. larutan NH4Cl i. larutan Al(OH)3
e. larutan NH3 j. larutan Mg(OH)2
4. Diketahui data hasil pengujian daya hantar listrik berbagai zat sebagai berikut.
Keadaan
Jenis
Padatan Lelehan Larutan
zat
Zat
P nonkonduktor baik baik
Q nonkonduktor nonkonduktor baik
R baik baik (tidak larut)
S nonkonduktor nonkonduktor nonkonduktor
Sebutkan jenis dari zat P, Q, R, dan S (logam, senyawa kovalen polar, senyawa kovalen
nonpolar, atau senyawa ion).
5. Tuliskan reaksi ionisasi dari larutan-larutan berikut:
a. HNO3 b. Fe2(SO4)3 c. K2SO4 d. H2SO4
6. Sebanyak 1000 molekul HF dilarutkan dalam air. Ternyata dalam larutan terdapat 100 mol
ion F-. Berapakah derajat ionisasi asam HF itu?
7. Tiga jenis larutan dengan zat terlarut sebagai berikut.
Glukosa (C6H12O6) : nonelektrolit
Asam format (HCOOH) : elektrolit lemah
Asam bromida (HBr) : asam kuat (elektrolit kuat) ==> mengion sempurna
Asam format dan asam bromida mengion sebagai berikut.
HCOOH(aq) → H+(aq) + HCOO-(aq)
HBr(aq) → H+(aq) + Br-(aq)
a. Berapa jebnis partikel terlarut yang ada dalam masing-masing larutan itu? Sebutkan.
b. Urutkan ketiga larutan itu berdasarkan daya hantar listriknya, dimulai dengan yang daya
hantarnya paling buruk.
c. Buatlah gambar skematis untuk ketiga jenis larutan itu.
8. Perhatikan daftar senyawa berikut:
Tembaga (Cu), gula, HCl, NaCl
Di antara senyawa-senyawa tersebut, manakah yang:
a. tidak dapat menghantarkan listrik? Mengapa?
b. dapat menghantarkan listrik dalam bentuk padatan?
c. dapat menghantarkan listrik dalam bentuk lelehan dan larutan? Mengapa?
d. tidak dapat menghantarkan listrik dengan sendirinya, namun larutannya dalam air dapat
menghantarkan listrik? Mengapa?
Lembar Kerja Siswa

Judul : Mengamati Daya Hantar Listrik larutan


Tujuan : Mengamati sifat daya hantar listrik larutan serta mengelompokkannya ke
dalam larutan elektrolit atau nonelektrolit.
Dasar Teori :
Alat :
Bahan :
Cara Kerja :
1. Rangkailah alat seperti gambar berikut!

Baterai / sumber arus

Kabel Listrik

Lampu

Elektroda / batang karbon

Larutan yang akan diuji daya hantar listriknya

2. Amati lampu dan gelembung gas di sekitar elektroda.


3. Jangan lupa mencuci terlebih dahulu batang karbonnya jika menguji pada larutan yang
lain.
Hasil Pengamatan:
Zat Lampu Gelembung Gas pada
Elektroda
Nyala Tidak Nyala Ada Tidak Ada
Larutan NaCl 1 M
Larutan CH3COOH 1 M
Air Kran
Larutan HCl 1 M
Aquadest, H2O
Larutan NaOH 1 M
Alkohol, C2H5OH
Larutan Gula,
C12H22O11
Larutan amonia, NH3
Larutan H2SO4 1 M
Padatan NaCl
Analisis Data:
1. Berdasarkan hasil pengamatan, kelompokkan zat yang diuji ke dalam zat nonelektrolit, zat
elektrolit lemah, dan zat elektrolit kuat. Jelaskan.
2. Tuliskan reaksi ionisasi dari larutan ini: NaCl, HCl, CH3COOH, NaOH, H2SO4, CaCl2.
3. Dari hasil percobaan ini, dapatkah Anda menemukan kriteria apa saja yang harus dimiliki
oleh larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, maupun nonelektrolit? Sebutkan contohnya.
Kesimpulan:

Latihan Soal X – IPA

1. Gaya tarik-menarik antarmolekul apa saja yang terdapat dalam zat berikut.
a. BCl3 b. POCl3 c. N2 d. XeF4 e. SCl2
f. O2 g. H2O h. HF i. CS2 j.
K2O

2. Nyatakanlah apakah ikatan hidrogen terdapat atau tidak terdapat dalam masing-masing
zat berikut. Gambarkan ikatan hidrogen yang terjadi antar molekul yang mengandung
ikatan hidrogen.
a. CH4 b. H2 c. H2O d. HF e. NH3
3. Manakah yang mempunyai titik didih lebih tinggi:
a. Nitrogen (N2) atau oksigen (O2)?
b. Oksigen (O2) atau hidrogen sulfida (H2S)?
c. Nitrogen (N2) atau karbon monoksida (CO)?
d. H2O atau H2S?
Jelasan jawabanmu. (Mr: N2 = 28 ; O2 = 32 ; H2S = 34 ; CO = 28 ; H2O = 18)
4. Perhatikan data-data berikut.
Senyawa Massa molekul Momen Titik
relatif Dipol didih
HCl 36,5 1,08 D -850C
HI 128 0,38 D -350C
F2 38 0D -1880C
CH4 16 0D -
161,50C
H2O 18 0,82D 1000C
HBr 81 1,08D -670C
a. Jelaskan mengapa HI yang kurang polar mempunyai titik didih lebih tinggi dari HCl?
b. Jelaskan mengapa titik didih H2O lebih tinggi dari senyawa lainnya pada data di
atas?
c. Jelaskan mengapa titik didih HCl lebih tinggi dari F2?
d. Jelaskan mengapa titik didih F2 lebih rendah dari CH4?
5. Urutkanlah zat-zat berikut menurut titik didihnya, dimulai dari yang terendah.
CO2 ; H2O ; SiO2 ; CH4 ; SO2 ; berikan penjelasan secukupnya.
6. Jelaskan mengapa titik didih air (1000C) lebih rendah dibandingkan komponen lilin C20H42
(3430C)

REAKSI REDOKS (REAKSI REDUKSI-OKSIDASI)

Banyak proses kimia yang terjadi dalam kehidupan kita yang merupakan reaksi redoks.
Banyak sekali contoh reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: pernapasan,
perkaratan besi, pembakaran, sumber listrik dari baterai, perubahan warna apel, dll.
Konsep redoks mengalami perkembangan.

A. Redoks (Reduksi dan Oksidasi) sebagai pelepasan dan pengikatan Oksigen:


- Oksidasi: pengikatan oksigen
Contoh:
1. Perkaratan besi:
4Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)
2. Pembakaran gas alam:
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
3. Oksidasi glukosa dalam tubuh:
C6H12O6(aq) + 6O2(g) → 6CO2(g) + 6H2O(l)
4. Oksidasi belerang oleh KClO3:
3S(s) + 2KClO3(s) → 2KCl(s) + 3SO2(g)
 Sumber oksigen pada reaksi oksidasi disebut oksidator. Pada Contoh 1, 2, dan 3
di atas, oksidator yang digunakan adalah oksigen, sedangkan pada Contoh 4,
oksidatornya adalah KClO3.
- Reduksi: pelepasan oksigen.
Contoh:
1. Reduksi bijih besi (Fe2O3 , hematit) oleh karbon monoksida (CO):
Fe2O3(s) + 3CO(g) → 2Fe(s) + 3CO2(g)
2. Reduksi kromium(III) oksida oleh aluminium:
Cr2O3(s) + 2Al(s) → Al2O3(s) + 2Cr(s)
3. Reduksi tembaga(II) oksida oleh gas hidrogen:
CuO(s) + H2(g) → Cu(s) + H2O(g)
 Zat yang menarik oksigen pada reaksi reduksi disebut reduktor. Pada contoh di
atas, reduktor yang digunakan adalah CO, Al, H2.

B. Reduksi dan Oksidasi sebagai Penerimaan dan Pelepasan Elektron:


- Oksidasi adalah pelepasan elektron
Contoh:
1. Ca → Ca2+ + 2e
2. 2H2O → O2 + 4H+ + 4e
 Ca dan H2O disebut Reduktor
- Reduksi adalah penerimaan elektron.
1. S + 2e → S2-
2. Fe3+ + 3e → Fe
 S dan Fe3+ disebut Oksidator

C. Reduksi dan Oksidasi sebagai Penurunan dan Pengikatan Bilangan Oksidasi:


1. Bilangan oksidasi (Biloks) adalah besarnya muatan yang diemban oleh suatu atom
dalam suatu senyawa, jika semua elektron ikatan didistribusikan kepada unsur yang
lebih elektronegatif.

2. Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi (Biloks):


a. Biloks unsur bebas adalah nol, termasuk unsur dalam bentuk satuan molekul,
seperti O2, N2, P4, dll.
Contoh:
Biloks O dalam O2 = 0, Biloks Na dalam Na = 0
b. Biloks unsur Fluorin(F) dalam senyawa adalah -1
c. Bilangan oksidasi (Biloks) unsur logam dalam senyawa selalu positif.
- Untuk logam golongan IA (Li-Na-K-Rb-Cs-Fr) biloksnya = +1
- Untuk logam golongan IIA (Be-Mg-Ca-Sr-Ba) biloksnya = +2
- Untuk logam golongan IIIA (Al) biloksnya = +3
- Untuk logam Ag = +1 ; Zn = +2
d. Biloks unsur hidrogen(H) dalam senyawa adalah +1, kecuali pada hidrida = -1
(hidrida adalah senyawa logam dengan hidrogen, misalnya NaH, MgH2, dll)
Contoh:
Biloks H dalam H2O, NaOH, H3PO4, HCl, dll = +1
Biloks H dalam NaH, MgH2, CaH2 = -1
e. Biloks unsur oksigen(O) dalam senyawa adalah -2, kecuali pada peroksida = -1
(H2O2 = hidrogen peroksida) dan pada superoksida = -1/2 (KO2 = kalium
superoksida, dll) dan pada OF2 = +2
Contoh:
Biloks O dalam H2O, NaOH, H3PO4, dll = -2
f. Biloks unsur belerang(S) dalam senyawa tanpa oksigen = -2 (contoh: FeS, Al2S3,
Na2S)
g. Biloks unsur golongan VII-A (Cl-Br-I) dalam senyawa tanpa oksigen = -1 (NaCl,
AlBr3, CHCl3, dll)
h. Jumlah biloks unsur-unsur dalam senyawa = 0.
Contoh: H2SiO3
(2 x biloks H) + (1 x biloks Si) + (3 x biloks O) = 0
(2 x 1) + (biloks Si) + (3 x (-2)) = 0
2 + biloks Si – 6 = 0
biloks Si – 4 = 0
biloks Si = +4
i. Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu ion sama dengan muatan ionnya.
Contoh: Cr2O72-
(2 x biloks Cr) + (7 x biloks O) = -2
(2 x biloks Cr) + (7 x (-2)) = -2
2 x biloks Cr – 14 = -2
2 x biloks Cr = -2 + 14 = 12
biloks Cr = 12/2 = +6
3. Oksidasi adalah peristiwa bertambahnya bilangan oksidasi (biloks) unsur dalam
senyawa, sedangkan Reduksi adalah peristiwa berkurangnya bilangan oksidasi
(biloks) unsur dalam senyawa. Jadi, Reaksi Redoks adalah reaksi yang terjadi
karena peristiwa bertambahnya dan berkurangnya biloks unsur dalam senyawa.
Contoh:
 2KClO3 + 3C → 2KCl + 3CO2

 4Fe + 3O2 → 2Fe2O3


4. - Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi.
- Reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi.
- Hasil Reduksi adalah zat yang dihasilkan oleh reaksi reduksi.
- Hasil Oksidasi adalah zat yang dihasilkan oleh reaksi oksidasi.
Contoh:
 ZnS + HNO3 → ZnSO4 + NO + H2O

 2MnO4- + 6H+ + 5H2C2O42Mn2+ + 8H2O + 10CO2


5. Reaksi redoks dimana oksidator juga bertindak sebagai reduktor disebut sebagai
Reaksi Redoks Disproporsionasi/ Reaksi Autoredoks.
Contoh:
3Cl2 + 6KOH → 5KCl + KClO3 + 3H2O

6. Reaksi redoks dimana oksidator berbeda dengan reduktor tetapi hasil oksidasi dan
hasil reduksi sama disebut sebagai Reaksi Redoks Konproporsionasi/ Reaksi Anti-
Autoredoks.
Contoh:
H2SO4 + S → H2O + SO2

Soal-Soal Latihan

A. 1. Biloks F dalam F2 = 21. Biloks I dalam I2 =


2. Biloks F dalam HF = 22. Biloks I dalam CuI =
3. Biloks Na dalam Na = 23. Biloks S dalam S8 =
4. Biloks Na dalam NaCl = 24. Bilos S dalam PbS2 =
5. Biloks Mg dalam MgSO4 = 25. Biloks Fe dalam Fe =
6. Biloks Al dalam Al2O3 = 26. Biloks Fe dalam Fe3+ =
7. Biloks H dalam H2 = 27. Biloks Fe dalam FeSO4 =
8. Biloks H dalam H2O = 28. Biloks S dalam SO42- =
9. Biloks H dalam HF = 29. Biloks N dalam NH4+ =
10. Biloks H dalam BaH2 = 30. Biloks S dalam S2O32- =
11. Biloks O dalam O3 = 31. Biloks C dalam CHCl3 =
12. Biloks O dalam H2O = 32. Biloks S dalam Ag2SO4 =
13. Biloks O dalam H2SO4 = 33. Biloks Fe dan S dalam Fe2(SO3)3 =
14. Biloks O dalam F2O = 34. Biloks O dalam BaO2 =
15. Biloks O dalam H2O2 = 35. Biloks S dalam H2S2O7 =
16. Biloks O dalam KO2 = 36. Biloks N dalam NH4NO3 =
17. Biloks Cl dalam Cl2 = 37. Biloks C dalam CO2 =
18. Biloks Cl dalam FeCl2 = 38. Biloks Mn dalam KMnO4 =
19. Biloks Cl dalam MgCl2 = 39. Biloks Cr dalam Cr2O72- =
20. Biloks Cl dalam Cl2O7 = 40. Biloks H dalam NaH =

B. Tentukan bilangan oksidasi atom masing-masing unsur dalam senyawa berikut.


a. HNO3 f. Cu(NO3)2 k. NO p. H2O u. Cu
b. MnO2 g. H2SO4 l. CH3COOH q. MnSO4 v. Na2SO4
c. NaHSO4 h. Al3+ m. O2F2 r. Na2S w. NH4+
d. As2S3 i. H3AsO4 n. Bi2O3 s. NaOCl x. NaBiO3
e. CF4 j. BaO2 o. Mg3N2 t. NH4NO2 y. CuSO4

C. Berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi, periksalah apakah reaksi


berikut tergolong reaksi redoks atau bukan. Jika Ya, tentukan oksidator, reduktor, hasil
oksidasi, hasil reduksi dan (jika ada) tentukan apakah tergolong reaksi disproporsionasi
atau reaksi konproporsionasi!

1. 3H2S(g) + 2HNO3(aq)2NO(g) + 3S(s) + 4H2O(l)

2. Fe2O3(s) + 3C(s) 2Fe(s) + 3CO(g)

3. 2MnO4- + 6H+ + 5H2C2O42Mn2+ + 8H2O + 10CO2

4. 3Cu + 8HNO3 3Cu(NO3)2 + 2NO + 4H2O

5. PbO2 + Pb + 2H2SO42PbSO4 + 2H2O

6. 3HgS + 2HNO3 + 6HCl 3HgCl2 + 2NO + 3S + 4H2O

7. 3Ca(ClO)22CaCl2 + Ca(ClO3)2

8. CaCO3 + 2HCl  CaCl2 + H2O + CO2

9. 3Cl2 + 6KOH → 5KCl + KClO3 + 3H2O

10. Fe + Fe2(SO4)3 →3FeSO4

TATA NAMA SENYAWA SEDERHANA

A. Molekul Kovalen Biner


Adalah molekul yang terdiri dari dua unsur nonlogam.
Unsur-unsur NonLogam:
B(Boron) – Si(Silikon) – C(Karbon) – Sb(Antimon) – As(Arsen) – P(Fosforus) – N(Nitrogen
= Nitrida) – H(Hidrogen = Hidrida) – S(Sulfur = Belerang = Sulfida) – I(Iodin/Iodo = Iodida)
– Br(Bromin/Bromo = Bromida) – Cl(Klorin/kloro = Klorida) – O(Oksigen = Oksida) –
F(Fluorin = Fluorida)
Angka Indeks dalam Bahasa Yunani:
1 = mono 4 = tetra 7 = hepta 10 = deka
2 = di 5 = penta 8 = okta 11 = undeka
3 = tri 6 = heksa 9 = nona 12 =dodeka
Penamaan Molekul Kovalen Biner: AxBy
Nama x + Nama A + Nama y + Nama B + Ida (mono hanya dipakai untuk CO saja)
Contoh:
1. CO2 = karbon dioksida = karbon(IV) oksida
2. CO = karbon monoksida = karbon(II) oksida
3. N2O3 = dinitrogen trioksida = Nitrogen(III) oksida
4. Karbon disulfida = CS2 = karbon(IV) sulfida
5. Fosforus(V) oksida = P2O5 = Difosforus pentaoksida
6. Diarsen trioksida = As2O3 = Arsen(III) oksida
Nama Molekul-Molekul Umum tidak menggunakan aturan di atas, contoh:
1. H2O = air 3. NH3 = amonia
2. CH4 = metana 4. C2H4 = etena
Semua molekul Hidrokarbon (karena ada penamaan khusus untuk senyawa Hidrokarbon)
Latihan Soal: (Uji Pemahaman Diri Nomor 1 – 2  Buku Cetak Kimia Halaman 239)

B. Senyawa Ion
Adalah senyawa yang terdiri atas suatu kation (ion positif = logam ,H+, NH4+) yang ditulis
di depan dan suatu anion (ion negatif = anion tunggal / anion poliatom) yang mengikuti
kation.
Nama Senyawa Ion adalah rangkaian nama kation = ion positif ( di depan) dan nama
anionnya, angka indeks tidak disebut.
Daftar Nama Kation (Ion Positif)
No. Rumus Ion Nama Ion No. Rumus Ion Nama Ion
1. H+ Hidrogen = Asam 13. Al3+ Aluminium
2. Li+ Litium 14. Cd2+ Kadmium
3. Na+ Natrium 15. Fe2+ Besi(II)
4. K+ Kalium 16. Mn4+ Mangan(IV)
5. Ag+ Perak 17. Pb4+ Timbal(IV)
6. NH4+ Amonium 18. Hg+ Raksa(I)
7. Mg2+ Magnesium 19. Cr3+ Krom(III)
8. Ca2+ Kalsium 20. Co2+ Kobalt(II)
9. Sr2+ Strontium 21. Au+ Emas(I)
10. Ba2+ Barium 22. Sn4+ Timah(IV)
11. Zn2+ Zink 23. Cu+ Tembaga(I)
12. Ni2+ Nikel 24. Pt4+ Platina(IV)
Daftar Nama Anion (Ion Negatif)
No. Rumus Ion Nama Ion No. Rumus Ion Nama Ion
1. F- Fluorida 21. O2- Oksida
2. Cl- Klorida 22. S2- Sulfida
3. Br- Bromida 23. SO32- Sulfit
4. I- Iodida 24. SO42- Sulfat
5. OH- Hidroksida 25. S2O32- Tiosulfat
6. CN- Sianida 26. SiO22- Silikat
7. SCN- Tiosianat 27. CO32- Karbonat
8. OCN- Sianat 28. C2O42- Oksalat
9. NO2- Nitrit 29. CrO42- Kromat
10. NO3- Nitrat 30. Cr2O72- Dikromat
11. ClO- Hipoklorit 31. MnO42- Manganat
12. ClO2- Klorit 32. MnO4- Permanganat
13. ClO3- Klorat 33. N3- Nitrida
14. ClO4- Perklorat 34. PO33- Fosfit
15. CH3COO- Asetat 35. PO43- Fosfat
16. BO2- Borat 36. AsO33- Arsenit
17. BrO- Hipobromit 37. AsO43- Arsenat
18. BrO2- Bromit 38. SbO33- Antimonit
19. BrO3- Bromat 39. SbO43- Antimonat
20. BrO4- Perbromat 40. BO43- Boraks

Latihan Soal

1. Lengkapilah tabel berikut dengan rumus kimia yang dibentuk dan nama rumus kimianya.

F- SO42- PO43- CH3COO- CO32- AsO33- MnO42- OH-


H+

Na+

Ca2+

NH4+

Fe2+

Pb4+

Co3+

Al3+

2. Tuliskan nama senyawa dengan rumus kimia sebagai berikut.


a. SO3 g. H2SO4 m.Hg(CH3COO)2
b. K2O h. NH3 n. AgOH
c. HF i. MgCO3 o. H2C2O4
d. Al2O3 j. Sb2O3 p. Cl2O7
e. CuCl k. Fe2(SO3)3 q. Ca3(PO4)2
f. AgI l. PbS r. As2O5

3. Tuliskan rumus kimia dari nama-nama senyawa berikut:


a. asam dikromat g. amonium fosfat m.silikon tetraklorida

b. metana h. litium hidroksida n. besi(III) fosfat


c. diantimon heptaoksida i. air o. asam oksalat
d. natrium silikat j. hidrogen bromida p. aluminium sulfit
e. raksa(II) asetat k. perak nitrat q. tembaga(I) manganat
f. barium oksida l. timbal(IV) klorida r. fosforus triiodida

LATIHAN SOAL HUKUM DASAR KIMIA


KELAS X – MIPA

Indikator 1: Menggunakan data percobaan untuk membuktikan Hukum Kekekalan


Massa (Hukum Lavoisier)
1. Tentukan massa zat-zat dalam reaksi berikut!
a. Berapa massa amonia yang dapat diperoleh dari reaksi antara 28 gram nitrogen dan 6
gram hidrogen jika direaksikan dalam ruang tertutup?
b. Pembakaran 32 gram metana yang menghasilkan 88 gram karbon dioksida dan 72
gram uap air di lakukan dalam ruang tertutup. Berapakah massa gas oksigen yang
terlibat dalam reaksi tersebut? (Pembakaran adalah reaksi suatu zat dengan oksigen).

Indikator 2: Menyetarakan Persamaan Reaksi

Setarakan persamaan reaksi di bawah ini.


1. Mg(s) + O2(g)→ MgO(s)
2. Ca(OH)2(aq) + P2O5(s)→ Ca3(PO4)2(s) + H2O(l)
3. Fe(s) + O2(g)→ Fe3O4(s)
4. KOH(aq) + H3PO4(aq)→ K3PO4(aq) + H2O(l)
5. P2O5(s) + H2O(l)→ H3PO4(aq)
6. Cl2(g) + KOH(aq) → KCl(aq) + KClO3(aq) + H2O(l)
7. Al(s) + HNO3(aq)→ Al(NO3)3(aq) + H2O(l) + NO2(g)
8. Cu(S) + HNO3 → Cu(NO3)2(aq) + NO(g) + H2O(l)
9. As2S3 + H2O + HNO3 → H3AsO4 + H2SO4 + NO
10. CrI3 + KOH + Cl2 → K2CrO4 + KIO4 + KCl + H2O

Setarakan persamaan reaksi di bawah ini.


1. Gas metana bereaksi dengan gas oksigen menghasilkan gas karbon dioksida dan air.
2. Serbuk kalsium oksida bereaksi dengan larutan asam fosfat menghasilkan padatan
kalsium fosfat dan air.
3. Larutan kalium hidroksida bereaksi dengan larutan asam sulfat menghasilkan larutan
kalium sulfat dan air.
4. Serbuk besi(II) sulfida bereaksi dengan gas oksigen menghasilkan serbuk besi(III) oksida
dan gas belerang dioksida.
5. Larutan kalium permanganat bereaksi dengan larutan asam klorida menghasilkan larutan
kalium klorida, larutan mangan(II) klorida, air, dan gas klor.
6. Kalsium fosfat padat direaksikan dengan silikon dioksida padat dan karbon padat
menghasilkan padatan kalsium silikat, gas karbon monoksida, dan uap fosfor (P 4).
7. Serbuk tembaga bereaksi dengan larutan asam nitrat menghasilkan larutan tembaga(II)
nitrat, gas nitrogen monoksida, dan air.
8. Larutan amonium sulfat dengan larutan kalium hidroksida menghasilkan larutan kalium
sulfat, gas amoniak, dan air.
9. Kepingan seng sulfida bereaksi dengan larutan asam nitrat menghasilkan larutan seng
sulfat, gas nitrogen monoksida, dan air.
10. Kepingan timah(II) sulfida bereaksi dengan larutan asam nitrat menghasilkan larutan
timah(IV) sulfat, larutan timah(IV) nitrat, gas nitrogen monoksida, dan air.

Indikator 3: Menggunakan data percobaan untuk membuktikan Hukum Perbandingan


Tetap (Hukum Proust)
1. Disediakan 2 sampel senyawa aluminium sulfida. Pada 45 gram sampel pertama terdapat
16,2 gram aluminium. Sedangkan sampel kedua terbentuk dari 1,08 gram aluminium dan
1,92 gram belerang. Buktikan senyawa ini memenuhi hukum perbandingan tetap (hukum
Proust).
2. Dari percobaan reaksi antara besi dengan belerang diperoleh data sebagai berikut.
Massa Unsur Pembentuk Senyawa Massa
Percobaan Senyawa
Besi (gram) Belerang (gram) FeS (gram)
I 6,0 3,2 8,8
II 11,2 6,6 17,6
III 22,4 12,8 35,2
Tentukan perbandingan massa unsur besi dan belerang pada senyawa yang terbentuk.
3. Di dalam senyawa MgO, perbandingan massa Mg : O = 3 : 2 Bila 12 gram logam Mg
direaksikan dengan 10 gram, tentukan:
a. zat yang habis bereaksi (zat yang terpakai semua)
b. massa MgO yang dihasilkan
c. massa zat yang tersisa (jika ada)
4. Diketahui unsur X dan Y bereaksi membentuk senyawanya dengan perbandingan massa 1
: 4. Hitung massa senyawa Z yang dihasilkan pada reaksi-reaksi berikut. Apakah terdapat
pereaksi sisa? Pereaksi mana dan berapa sisanya dalam gram?
Pereaksi sisa dan
Eksperimen X + Y  Z
massa sisanya
........gra .......................................
I 3 gram 12 gram m ..
........gra .......................................
II 2 gram 10 gram m .
...... ......
III gram gram 2,5 gram Y, 1 gram
.......gra ........gra
IV m 2 gram m -
.......gra ........gra
V 5 gram m m X , 1 gram

Indikator 4:Menggunakan data percobaan untuk membuktikan Hukum Kelipatan


Perbandingan (Hukum Dalton)
1. Nitrogen dan oksigen dapat membentuk berbagai senyawa diantaranya adalah NO 2 ; N2O ;
dan N2O3. Ketiga senyawa tersebut memenuhi hukum Dalton. Jika massa nitrogen dalam
ketiga senyawa itu sama, maka hitunglah perbandingan massa oksigen daalam ketiga
senyawa tersebut.
2. Unsur P dan Q dapat membentuk tiga macam senyawa. Untuk setiap gram senyawa I
terdapat 1/3 gram unsur Q, senyawa II terdapat 1/2 gram unsur P, senyawa III terdapat 1/4
gram unsur P. Jelaskan dengan perhitungan, apakah hukum Dalton berlaku pada
pembentukan ketiga macam senyawa tersebut.
3. Unsur A dan B membentuk 2 macam senyawa. Senyawa I mengandung 66,49% unsur A
dan senyawa II mengandung 20,13% unsur B. Hitunglah perbandingan massa A di dalam
kedua senyawa tersebut untuk massa B tetap. Jika senyawa I adalah AB, maka tentukan
rumus kimia senyawaII.

Indikator 5:Menggunakan data percobaan untuk membuktikan Hukum Perbandingan


Volum (Hukum Gay Lussac)

1. Tentukan perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksi pada reaksi gas
nitrogen dan gas hidrogen membentuk gas amonia.

2. Gas asetilena terbakar menurut persamaan: C2H2(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g)


Tentukan volume gas oksigen (T,P) yang diperlukan untuk membakar 10 Liter gas
asetilena (T,P), dan volume gas karbon dioksida (T,P) yang dihasilkan.
3. Pada pembakaran sempurna 4 Liter gas hidrokarbon (misalkan C xHy) diperlukan 20 Liter
gas oksigen dan dihasilkan 12 Liter gas karbon dioksida menurut reaksi: CxHy(g) + O2(g)
CO2(g) + H2O(g) ; apakah rumus kimia hidrokarbon tersebut? (CxHy).

4. Berapa Liter udara (mengandung 20% oksigen) diperlukan untuk membakar sempurna 25
Liter campuran gas yang terdiri atas 40% etana (C2H6) dan 60% gas butana (C4H10)?

5. Pembakaran sempurna 4 Liter (T,P) campuran gas metana (CH 4) dan propana (C3H8)
menghasilkan 6 Liter karbon dioksida (T,P).
a. Tentukan susunan campuran itu
b. Tentukan persen volume metana dalam campuran itu
c. Tentukan volume gas oksigen yang digunakan dalam reaksi di atas
d. Tentukan volume udara yang diperlukan jika kadar oksigen di udara adalah 20%
6. Gas nitrogen yang volumenya 500 mL direaksikan dengan 500 mL gas oksigen sampai
salah satunya habis bereaksi. Jika persamaan reaksinya: N2(g) + O2(g) N2O3(g)
a. Hitunglah volume gas N2O3 yang dapat dihasilkan.
b. Adakah gas yang tersisa? Jika ada, gas apakah itu dan berapa Liter sisanya?

Indikator 6:Menggunakan data percobaan untuk membuktikan Hipotesis Avogadro

1. Jumlah partikel yang terdapat dalam 10 Liter gas nitrogen adalah 3,01 x 10 23. Pada suhu
dan tekanan yang sama:
a. Berapa jumlah molekul karbon dioksida dalam 4 Liter gas karbon dioksida?
b. Berapa Liter gas oksigen yang memiliki jumlah partikel = 6,02 x 1023?

2. Pada suhu dan tekanan tertentu X molekul gas H2S memilki volume 0,25 Liter. Pada
keadaan yang sama berapakah volume 4X molekul NH3?

PR HUKUM DASAR KIMIA


KELAS X – MIPA

Indikator 1: Menggunakan data percobaan untuk membuktikan Hukum Kekekalan


Massa (Hukum Lavoisier)
1. Sebatang paku yang massanya 112 gram dibiarkan di udara hingga sebagian menjadi
karat. Bila massa paku yang telah berkarat ini adalah 160 gram. Berapa massa oksigen
yang telah bereaksi dengan paku tersebut? Persamaan reaksinya adalah: Fe + O2
Fe2O3.
2. Sebanyak 18 gram glukosa dibakar dengan oksigen menghasilkan 26,4 gram gas karbon
dioksida dan 10,8 gram uap air. Berapa gram oksigen yang telah bereaksi pada
pembakaran tersebut?
3. Pita magnesium sebanyak 4,8 gram dimasukkan dalam tabung tertutup yang berisi 5 gram
oksigen. Tabung kemudian dipanaskan hingga pita magnesium dalam tabung tersebut
terbakar dan berubah menjadi oksida magnesium. Persamaan reaksinya: Mg + O 2
MgO. Apabila tabung tetap dalam keadaan tertutup:
a. Bagaimana perbandingan massa tabung yang berisi pita magnesium dan oksigen mula-
mula dibanding dengan massa tabung setelah pita Mg terbakar?
b. Bagaimana perbandingan massa pita Mg sebelum terbakar dibanding massanya
sesudah terbakar?
c. Bagaiamana perbadingan massa gas oksigen dalam tabung sebelum pita Mg terbakar
dan sesudah terbakar? Jelaskan.
Indikator 2: Menggunakan data percobaan untuk membuktikan Hukum Perbandingan
Tetap (Hukum Proust)
1. Tunjukkan keberlakuan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust) dari senyawa-
senyawa berikut dengan menggunakan data dari dua eksperimen berbeda.
Senyawa Air
Eksperimen Hidrogen + Oksigen  Air mhidrogen : moksigen
.......gra
I 2 gram m 18 gram ..........gram : .......gram
II ...... gram 24 gram 27 gram ...........gram : .......gram
2. Tujuh gram besi dapat tepat bereaksi dengan 3 gram oksigen membentuk oksida besi.
Berapa gram besi dan berapa gram oksigen diperlukan untuk membuat 72 gram oksida
besi?
3. Unsur besi dan oksigen dapat saling bereaksi membentuk oksida besi. Bila 7 gram besi
dapat tepat bereaksi dengan 3 gram oksigen membentuk 10 gram oksida besi. Tentukan
massa oksida besi yang terbentuk bila:
a. 10 gram besi direaksikan dengan 3 gram oksigen,
b. 7 gram besi direaksikan dengan 5 gram oksigen,
c. 35 gram besi direaksikan dengan 12 gram oksigen,
d. 28 gram besi direaksikan dengan 21 gram oksigen.
4. Tersedia 10 gram unsur kalsium dan 10 gram unsur karbon membentuk kalsium karbida,
ternyata masih ada 4 gram unsur karbon setelah reaksi.
a. Berapa perbandingan massa Ca : C dalam kalsium karbida?
b. Berapa gram massa kalsium karbida terbentuk?
5. Unsur aluminium dapat bereaksi dengan unsur belerang membentuk senyawa aluminium
sulfida. Bila 12 gram serbuk aluminium direaksikan dengan 16 gram serbuk belerang, pada
akhir reaksi terbentuk 25 gram aluminium sulfida dan masih terdapat 3 gram serbuk
aluminium yang tidak bereaksi. Sekarang, tentukan berapa gram aluminium sulfida yang
terbentuk dan zat mana yang bersisa (tentukan massa sisanya juga) apabila:
a. 15 gram aluminium direaksikan dengan 16 gram belerang,
b. 20 gram aluminium direaksikan dengan 32 gram belerang,
c. 36 gram aluminium direaksikan dengan 48 gram belerang,
d. 45 gram aluminium direaksikan dengan 80 gram belerang.
6. Sebanyak 31 gram fosfor dapat tepat bereaksi dengan 24 gram oksigen membentuk
oksida fosfor. Telah direaksikan sejumlah fosfor dan oksigen dan dihasilkan 385 gram
oksida fosfor dan masih terdapat 12 gram oksigen yang tidak bereaksi. Tentukan massa
fosfor dan oksigen yang telah direaksikan.

Indikator 3:Menggunakan data percobaan untuk membuktikan Hukum Kelipatan


Perbandingan (Hukum Dalton)
1. Timbal (Pb) dan oksigen dapat membentuk 3 senyawa yaituPbO2 ; PbO ; dan Pb2O3.
Ketiga senyawa tersebut memenuhi hukum Dalton. Jika massa timbal (Pb) dalam ketiga
senyawa itu sama, maka hitunglah perbandingan massa oksigen daalam ketiga senyawa
tersebut.
2. Unsur nitrogen (N) dan oksigen (O) dapat membentuk 2 jenis senyawa. Massa N pada
senyawa I adalah 7/23 bagian dan massa O pad senyawa II adalah 12/19 bagian. Jelaskan
dengan perhitungan, apakah hukum Dalton berlaku pada pembentukan keduajenis
senyawa tersebut.
3. Klorin dan oksigen membentuk 2 macam senyawa. Pada senyawa I, sebanyak 1,42 gram
klorin bersenyawa dengan 1,6 gram oksigen. Pada senyawa II, sebanyak 3,55 gram klorin
bersenyawa dengan 2,4 gram oksigen. Tunjukkan bahwa kedua senyawa memenuhi
hukum Dalton.
4. Ada 3 macam oksida mangan yang berturut-turut mengandung 22,5% ; 30,4% ; dan 36,8%
oksigen. Hitunglah perbandingan massa oksigen di dalam tiga senyawa tersebut untuk
massa mangan tetap. Jika senyawaI adalah MnO, maka tentukan rumus kimia senyawa II
dan senyawa III.

Indikator 4: Menggunakan data percobaan untuk membuktikan Hukum Perbandingan


Volum (Hukum Gay Lussac) dan Hipotesis Avogadro
1. Sejumlah tertentu gas N2 dan gas O2 direaksikan sehingga dihasilkan gas NO. Tentukan
perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksi pada tekanan dan suhu yang
sama.

2. Bila gas butena (C4H8) dibakar sempurna, terjadi reaksi sebagai berikut: C4H8(g) + O2(g)
CO2(g) + H2O(g)
Jika volume gas butena yang dibakar adalah 5 Liter, tentukan volume udara yang
diperlukan, bila oksigen diambil dari udara dan udara hanya mengandung 20% oksigen.

3. Pada pembakaran sempurna 1 Liter gas CxHy (T,P) dihabiskan 3 Liter gas oksigen (T,P)
dan dihasilkan 2 Liter gas karbon dioksida (T,P). Tentukan rumus molekul gas C xHy
tersebut!
4. Pada pembakaran sempurna 10 Liter campuran gas etana (C2H5) dan gas propana (C3H8)
digunakan 50 Liter gas oksigen (berlebih). Volume gas sesudah percobaan adalah 33
Liter. Bila H2O yang terbentuk berwujud cair, tentukan volume masing-masing gas dalam
campuran mula-mula.
5. Tentukan volume gas-gas sesudah percobaan bila 50 Liter gas nitrogen direaksikan
dengan 60 Liter gas hidrogen membentuk gas amonia menurut reaksi: N 2(g) + H2(g)
NH3(g)

6. Dalam ruang tertutup terdapat 24 Liter campuran gas yang terdiri atas 25% gas oksigen
dan 75% gas SO3 yang berasal dari reaksi gas SO2 dan gas O2 menurut persamaan:SO2(g)
+ O2(g) SO3(g). Tentukan volume gas SO2 dan gas O2mula-mula yang dimasukkan ke
dalam ruang tersebut.

Indikator 5:Menggunakan data percobaan untuk membuktikan Hipotesis Avogadro

1. Pada suhu dan tekanan tertentu sejumlah gas etana (C2H6) dibakar sempurna memerlukan
14 Liter gas oksigen. Pada suhu dan tekanan tersebut dalam tabung yang volumenya 6
Liter terdapat 1,5 x 1023 molekul gas NH3. Tentukan:
a. jumlah molekul gas etana yang dibakar,
b. jumlah molekul gas CO2 yang terbentuk,
c. jumlah molekul uap air yang terjadi.
2. Jumlah partikel yang terdapat dalam 10 Liter gas nitrogen sebanyak 3,01 x 10 23. Pada
suhu dan tekanan yang sama, berapa volume 3,01 x 1022 molekul NH3?
Massa Atom Relatif

Anda mungkin juga menyukai