J3C216147 - Tasya Triani
J3C216147 - Tasya Triani
Menyetujui,
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke
berbagai sector. Pada era digital, masyarakat pun semakin menyadari bahwa
teknologi komunikasi merupakan salah satu alat yang penting dalam mengatasi
cepatnya penyebaran arus informasi (Prasanti dan Indriani, 2018). Multimedia
merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar
(vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dan lain-lain yang
telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan
atau menghantarkan pesan kepada publik (Munir, 2015). Multimedia digunakan
untuk menampilkan informasi melalui berbagai media seperti video, gambar, suara
dan animasi dalam satu media digital. Dengan digunakannya teknologi multimedia
sebagai penyampaian informasi yang dibutuhkan oleh Balai Penelitian Tanaman
Rempah dan Obat (BALITTRO) untuk memperkenalkan produk yang telah
ditemukan.
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (BALITTRO) secara struktural
merupakan unit pelaksana teknis di bidang penelitian dan pengembangan yang
berada di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan
bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan. BALITTRO merupakan lembaga
pemerintahan yang meneliti tanaman herbal sebagai sumber obat-obatan alternatif
agar hasil penelitian tersebut dapat disebarluaskan sebagai ilmu pengetahuan dan
dikembangkan di Indonesia. Salah satu obat-obatan alternatif yang telah ditemukan
oleh BALITTRO adalah jamu untuk penderita DBD.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
Dengue yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti
dan Aedes Albocpictus. Sampai saat ini DBD masih menjadi masalah kesehatan
bagi masyarakat. Untuk itu diperlukan adanya media pengenalan jamu yang telah
2
ditemukan oleh BALITTRO yaitu berupa produk multimedia berbentuk video, agar
masyarakat dapat memahami dan mengetahui jamu tersebut.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka judul yang
dipilih untuk tugas akhir ini adalah Pembuatan Video Potensi Tanaman Obat untuk
Penderita DBD di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Dengan hal ini,
diharapkan masyarakat di Indonesia dapat mengetahui tanaman obat yang ada di
lingkungan sekitar bisa dimanfaatkan menjadi obat terutama pada penyakit DBD.
1.2 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan tugas akhir Pembuatan Video Potensi Tanaman
Obat untuk Penderita DBD di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat yaitu:
1. Membuat video potensi tanaman obat untuk memberi informasi kepada
masyarakat tentang tanaman obat, terutama bagi penderita DBD.
2. Membuat layanan informasi tidak komersil untuk Balai Penelitian Tanaman
Rempah dan Obat.
1.3 Manfaat
Manfaat dari pembuatan tugas akhir Pembuatan Video Potensi Tanaman Obat
untuk Penderita DBD di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat adalah:
1. Media alternatif dalam penyampaian informasi mengenai tanaman obat secara
informatif dan komunikatif.
2. Kesempatan untuk menerapkan ilmu yang didapatkan di perkuliahan dan
mendapatkan ilmu baru selama PKL.
2.1 Sejarah
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (BALITTRO) dibentuk
berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian nomor 64/Permentan/OT.140/10/2011,
tanggal 12 Oktober 2011. BALITTRO berada di Kawasan Penelitian Pertanian
Cimanggu, di Jalan Tentara Pelajar No. 3 Bogor 16111, Jawa Barat.
Keberadaan balai penelitian ini tidak lepas dari kebutuhan akan lembaga riset
yang mendukung pengembangan agribisnis dan agroindustri berbasis tanaman
rempah, obat dan atsiri. Hal ini sejalan dengan peran Indonesia yang sejak dulu
telah dikenal sebagai salah satu negara dengan mega biodiversiti. Indonesia telah
memanfaatkan tanaman rempah dan obat menjadi produk obat herbal yang dikenal
3
Target Audience
Target audience yang ditentukan yaitu usia 30-50 tahun, karena setelah
dilakukan bimbingan teknis yang disediakan oleh BALITTRO rata-rata audience
yang hadir usianya 30-50 tahun.
Aplikasi yang digunakan
Aplikasi yang digunakan dalam pembuatan video adalah sebagai berikut :
a. Adobe After Effects CS6
Aplikasi yang digunakan untuk membuat intro logo Kementerian Pertanian.
b. Adobe Premiere Pro CC 2017
Aplikasi ini digunakan untuk membuat keseluruhan video potensi tanaman
obat mulai dari menggabungkan video intro, isi sampai outro.
c. Adobe Audition CC 2018
Aplikasi ini digunakan untuk menghilangkan noise pada audio.
Pencarian Sumber Referensi
Pencarian sumber referensi ini dilakukan di beberapa website, seperti website
Sinar Tani dengan URL https://tabloidsinartani.com dan website yang berkaitan
dengan tanaman obat.
Perancangan
Pada tahap ini dibuat struktur navigasi dan storyboard. Struktur navigasi yang
digunakan adalah struktur navigasi linear, karena produk berbentuk video sehingga
audience hanya dapat melihat video secara berurutan dari scene 1 ke scene
selanjutnya. Sedangkan storyboard merupakan suatu gambaran halaman yang akan
dibuat dalam suatu media pembelajaran. Storyboard dibuat bertujuan untuk
dijadikan suatu rancangan awal apa saja yang akan ditampilkan (Suryani et al.
2018). Storyboard dapat dilihat pada Lampiran 1.
3.2.2 Produksi
Teknik Pengambilan Gambar
Teknik pengambilan gambar untuk video potensi tanaman obat merujuk
pada storyboard yang sebelumnya telah dibuat pada tahap pra produksi. Peralatan
yang digunakan pada proses pengambilan gambar menggunakan Camera DSLR
Canon 60D, Lensa EF-S 18-200mm dan Tripod. Teknik pengambilan gambar dapat
dilihat pada Lampiran 2.
Editing Video
Tahap editing video pertama yaitu melakukan pemilihan hasil shooting yang
sudah dilakukan dengan tujuan untuk mengatur jalannya alur cerita sesuai dengan
storyboard. Setelah video tersusun selanjutnya menyesuaikan footage dengan beat
lagu menggunakan razor tool.
Pemberian backsound sesuai dengan alur cerita video, backsound yang
digunakan yaitu Uplifting Acoustic Background Music by Morning Light Music.
Backsound dan suara efek diunduh dari www.youtube.com.
6
Rendering Video
Format yang digunakan pada tahap ini menggunakan format H.264 untuk
menghasilkan video dengan kualitas high definition. Proses rendering video ini
akan menghasilkan video berformat .mp4. Proses rendering dapat dilihat pada
Gambar 3.
Deseminasi
Tahap terakhir yang dilakukan yaitu mempublikasikan video. Karya yang
sudah direvisi akan dipublikasikan di ruang pelayanan serta akun media sosial yang
dimiliki oleh BALITTRO.
4 SIMPULAN
Pembuatan Video Potensi Tanaman Obat untuk Penderita DBD di Balai
Penelitian Tanaman Rempah dan Obat dimaksudkan untuk:
1. Membuat video potensi tanaman obat untuk memberi informasi kepada
masyarakat tentang tanaman obat, terutama bagi penderita DBD telah selesai
dilakukan.
2. Membuat layanan informasi tidak komersil untuk Balai Penelitian Tanaman
Rempah dan Obat telah selesai dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Suartini, Tuti. 2013. Teknik broadcasting. [Internet] [diunduh 2019 Mei 09]
Tersedia pada: https://docplayer.info/99236566-Bahan-ajar-pendidikan-
latihan-profesi-guru-teknik-broadcasting-disusun-oleh-dra-tuti-suartini-m-
pd.html.
Suryani N, Setiawan A, Putria A. 2018. Media Pembelajaran Inovatif dan
Pengembangannya. Edisi pertama. Bandung(ID): PT. Remaja Rosdakarya.
LAMPIRAN
Lampiran 2 Teknik pengambilan gambar – Bird eye view dan Medium shot