Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. KONSEP DASAR BIOLOGI


PRODI S1 PGSD - FIP

Skor Nilai:

PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI DI INDONESIA


(Ummi Wasilah,Jurnal Konsep Dasar Biologi;2019)

Nama Mahasiswa : Alvi Novita Dalimunthe


Nim : 1213311169
Kelas : PGSD H 2021
Mata Kuliah :Konsep Dasar Bioteknologi
Dosen Pengampu:Imelda Free Unta Manurung,S.Pd.,M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN 2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi Maha Penyayang,
saya panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
yang telah diberikan kepada saya.
Ada pun yang menjadi judul tugas ini “Critical Journal Review”. Tujuan saya
menulis makalah ini memenuhi tugas dari dosen saya “Imelda Free Unta
Manurung,S.Pd.,M.Pd”, dalam mata kuliah “Konsep Dasar Biologi” telah saya susun
dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
melancarkan pembuatan tulisan ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan, oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki tulisan ini.
Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat bermanfaat berupa
ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun pembaca. Akhir kata saya ucapkan
terimakasih pada pembaca atas perhatiannya.

Medan, Oktober 2021

Alvi Novita Dalimunthe


REVIEW JOURNAL UTAMA

1 Judul Perkembangan Bioteknologi di Indonesia

2 Jurnal Journal of Science and Technology


3 Download https://scholar.google.co.id
4 Volume dan Vol.2, 85-90
Halaman
5 Tahun 2019
6 Penulis Ummi Wasilah,DKK.
7 Reviewer Alvi Novita Dalimunthe
8 Tanggal O5 Oktober 2021
9 Abstrak
Penelitian
-Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah supaya dapat memahami dan
Penelitian mengetahui bagaimana cara bioteknologi itu bekerja didalam
kehidupan sehari-hari.

-Subjek Subjek atau Responden pada penelitian ini adalah Makhluk hidup.
Penelitian

-Assesment Pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan


Data beberapa tabel beserta dana.

-Kata Kunci bioteknologi, faktor, pertanian, kesehatan, lingkungan

10 Pendahuluan
-Latar Belakang Latar Belakang :
dan Teori Hal yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini
adalah Karena adanya beberapa faktor yaitu, minimnya
dana penelitian dalam bidang bioteknologi, rendahnya
sumber daya manusia, fasilitas dan kebijakan
pemerintah yang terkesan memperpanjang proses
pemasaran produk rekayasa genetika. Bioteknologi
memiliki peranan positif bagi dunia pertanian, kesehatan
serta lingkungan. Dalam dunia pertanian, bioteknologi
membantu untuk mengurangi krisis pangan,
memperbaiki kualitas pangan dan meningkatkan jumlah
produksi hasil pertanian. Di bidang kesehatan,
bioteknologi dapat mendiagnosis suatu penyakit genetis
maupun non genetis serta mengobati penyakit tertentu.
Dalam bidang lingkungan, bioteknologi dapat
meningkatkan kualitas lingkungan yang telah tercemar
seperti remediasi, bioleaching, mengurangi sampah
plastik dengan memproduksi bioplastik serta
memproduksi pupuk hayati yang ramah lingkungan.

Metode
penelitian

-Langkah Penelitian yang digunakan adalah model penelitian


penelitian
kualitatif dengan kajia literatur. Penelitian kualitatif
bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai
suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti.
Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide, persepsi,
pendapat, atau kepercayaan orang yang diteliti;
kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka.

-Hasil penelitian
HASIL PENELITIAN

Tahun 1994, Indonesian Biotechnology Consortium (IBC)


terbentuk dengan tujuan aktif terlibat dalam
pengembangan dan pemanfaatan bioteknologi secara
bijak untuk kesejahteraan manusia dan konservasi
lingkungan (Retnoningrum, 2005). Pada tahun 1988,
perhatian terhadap bioteknologi semakin meningkat. Hal
ini terbukti dengan peran pemerintah dalam
memberikan bimbingan untuk perkembangan bioindustri
dan adanya dukungan dari Research and Development (R
& D) (Sukara dan Loedin, 2014). Jaringan bioteknologi
semakin berkembang hingga pada tahun 1999, Lembaga
Eijkman bekerja sama dengan PT. Biofarma
mengembangkan vaksin hepatitis B (Wahyono, 2001).
Pada tahun 2013, Indonesia (Kementerian Riset dan
Teknologi) bekerja sama dengan Jerman dalam rangka
mengembangkan bioteknologi pembuatan obat (LIPI,
2013).Pada tahun 1995, pemerintah menyediakan dana
sebesar 500 milyar untuk penelitian termasuk dalam
bidang bioteknologi kesehatan, pertanian dan industri
(Komen dan Persley, 1994). Kebijakan pemerintah dalam
rangka pengembangan produk bioteknologi yang layak
dikonsumsi harus melalui prosedur yang panjang.
Prosedur ini meliputi (1) permohonan izin pemanfaatan
tanaman transgenik, (2) permintaan saran teknik tentang
pemanfaatan tanaman transgenik, (3) permintaan
pengkajian kelayakan teknis pemanfaatan tanaman
transgenik, (4) pemberian saran tentang kelayakan
teknis pemanfaatan tanaman transgenik, (5) pemberian
rekomendasi tentang usulan pemanfaatan tanaman
transgenik, (6) permohonan izin pelepasan varietas
tanaman, (7) persetujuan/penolakan usulan
pemanfaatan tanaman transgenik, (8)
persetujuan/penolakan pelepasan varietas tanaman
(Herman, 1999).

Pemerintah Indonesia telah mengupayakan keterjaminan


Genetically Modified Organism (GMO) atau Produk
Rekayasa Genetika (PRG) melalui pembentukan
perangkat regulasi yaitu peraturan perundang-undangan
terkait produk rekayasa genetika. Perangkat regulasi ini
memiliki tujuan utama yaitu menjamin pemanfaatan
produk rekayasa genetika yang aman untuk konsumsi
masyarakat. Pengembangan tanaman produk rekayasa
genetika di Indonesia masih memerlukan dukungan
kebijakan pengembangan tanaman produk rekayasa
genetika, kebijakan penelitian dan pengembangan
terutama sumber daya manusia dan fasilitas, kebijakan
bagi advokasi, sosialisasi, penyusunan pedoman
pengembangan regulasi produk rekayasa genetika dan
koordinasi, kelembagaan terkait serta dukungan
kebijakan terhadap kajian dampak pengembangan
tanaman produk rekayasa genetika dan regulasi (Estianti
dan Herman, 2015).

Status bioteknologi di Indonesia saat ini

Perkembangan bioteknologi di Indonesia masih


tergolong dalam kategori tertinggal jika dibandingkan
dengan negara lain. Minimnya dana penelitian menjadi
fakor penyebab ketertinggalan Indonesia dalam
mengembangkan bioteknologi. Anggaran riset Indonesia
merupakan anggaran terendah di Asia tenggara yaitu
0.2% atau 17 triliun, sedangkan Singapura dan Thailand
telah menganggarkan dana riset sebesar 2.5%. Terdapat
7 peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang perdagangan produk rekayasa genetika yaitu (1)
UU No. 7/1996 tentang pangan, (2) UU No. 21/2004
tentang Cartagena Protocol on Biosafety to the Convention
on Biological Diversity (Protokol Cartagena tentang
Keamanan Hayati atas Konvensi Keanekaragaman
Hayati), (3) PP No. 69/1999 tentang Label dan Iklan
Pangan, (4) PP No. 28/2004 tentang Keamanan, Mutu
dan Gizi Pangan, (5) PP No. 21/2005 tentang Keamanan
Hayati Produk Rekayasa Genetika, (6) SKB 4 Menteri Th.
1999, (7) Peraturan Kepala Badan POM RI Nomor: HK.
00.05.23.3541 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengkajian
Keamanan Pangan Produk Rekayasa Genetik (Abbas,
1999). Pendekatan bioteknologi dengan memanfaatkan
penggunaan bakteri Desulfotomaculum orientis ICBB1204
dapat menurunkan kandungan Cr pada air limbah
industri hingga 92,7% selama 30 hari (Santosa et al.,
2008). Bioleaching merupakan aplikasi dari bioteknologi
lingkungan yang memanfaatkan mikroorganisme dalam
prosesnya. Bioleaching di Indonesia diterapkan untuk
mengekstraksi emas, pyrate, tembaga dan besi.
Penicillium chrysogenum dapat dimanfaatkan untuk
mengekstraksi logam nikel dan menghasilkan 12,87%
sedangkan Aspergillus niger menghasilkan 11,83%
(Kurniawan et al., 2018). Penelitian lain melaporkan
bahwa bakteri mixotrop dapat mengekstraksi nikel
sebesar 34,3% menggunakan substrat organik air lindi
dengan penambahan belerang 20% setelah proses
berlangsung selama 28 hari (Mubarok et al., 2016).

Hasil diskusi Jurnal utama membahas perkembangan bioteknologi di


dengan jurnal Indonesia yang membantu untuk mengurangi krisis
pembanding
pangan, memperbaiki kualitas pangan dan meningkatkan
jumlah produksi hasil pertanian,dibidang kesehatan
bioteknologi dapat mendiagnosis suatu penyakit genetis
maupun non genetis serta mengobati penyakit tertentu.
Sedangkan dalam bidang lingkungan, bioteknologi dapat
meningkatkan kualitas lingkungan yang telah tercemar
seperti remediasi, bioleaching, mengurangi sampah
plastik dengan memproduksi bioplastik serta
memproduksi pupuk hayati yang ramah
lingkungan.Disini juga dibahas tentang faktor-faktor
bahkan data-data bioteknologi.

Jurnal pembanding membahas tentang prospek penerapan


bioteknologi dalam pemanfaatan dan pengembangan
biodiversitas padi lokal Sulawesi Tenggara disini dijelaskan
bahwa pembangunan pertanian yang berkelanjutan, pemuliaan
dan rekayasa genetik merupakan salah satu alternatif yang dapat
dimanfaatkan, utamanya untuk pengembangan tanaman-
tanaman sehingga mampu tumbuh pada kondisi marginal, dan
berproduksi tinggi dalam waktu yang relatif singkat. Dengan
demikian diharapkan akan mampu untuk memenuhi kebutuhan
penduduk, terutama tanaman pangan, baik secara kuantitas
maupun kualitas. Disini juga memakai rekayasa genetika.

Daftar pustaka Abbas, N. (2009). Perkembangan Teknologi di Bidang Produksi


Pangan Dan Obat – Obatan Serta Hak – Hak Konsumen. Jurnal
Hukum. Vol. 3 No. 16, 423-438.
Ambarwati & Susianawati, N. (2006). Kemajuan IPTEK
untuk Kemaslahatan Umat. SUHUF. Vol. 18 No. 2, 156-
165.
Andoko, E. (2018). The Controversial Case Study: Genetically
Modified Food in Indonesia. FFTC Agricultural Policy
Articles.
Antara News. (2019). Menristek Menjawab
mengapa dana riset Indonesia
rendah.https//m.antaranews.com/berita/800767/
/menristek-menjawab-mengapa-dana-riset-
indonesia-rendah [diakses 6 Juni 2019].
Azadi, H. & Peter, H. (2010). Genetically Modified
and Organic Crop in Developing Countries: A
Review of Option for Food Security. Biotechnology
Advances, 28, 160-168.
Coleman, A. (1996). Production Of Proteins in The Milk of
Transgenic Livestock: Problems, Solution And
Success. Am J Clin Nutr, 63, 5639-5645.
Estianti, A. & Herman, M. (2015). Regulasi
Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik di
Indonesia. Analisis Kebijakan Pertanian, Vol 13 No.
2, 129-146.
Fahmideh, L., Khodadadi, E., & Khodadadi, E.
(2014). A Review of Applications of Biotechnology
in the Environment. International Journal of
Farming and Allied Science, Vol. 3 No. 12, 1319-
1325.
Herman, M. (1999). Tanaman Hasil Rekayasa Genetik dan
Pengaturan Keamanannya di Indonesia. Buletin AgroBio.
Vol. 3 No.1, 8-26.
Kamle, S., Kumar, A., & Bhatnagar, R. K. (2011).
Development of Multiplex and Construct Spesific
PCR Assay for Detection of cry2Ab Transgene in
Genetically Modified Crops And Product. GM Crops.
Vol. 2 No. 1, 74-81.

Beaven, M., Mason, S., and Goelet, P., 1985. Expression of


tobacco mosaic virus coat protein by a cauliflower mosaic
virus promoter in plants transformed by Agrobactrium.
EMBO J. 4: 1921-1926.
Fox, J.L., 1990. Plant Molecular Biologi: Biotech tools for
breeder. Bio/technology 8:392.
Grace, E.S., 1997. Biotechnology Unzipped Promises & Realities.
Joseph Henry Press, Washington, D.C.
Harahap, Z., 1980. The upsurge of rice breeding program in
Indonesia. Indon. Agric. Res. & Dev. J. 2(4): 86-91.
Khush, G.S., 1996. Rice Genetic III. Proceedings of the Third
International Rice Genetics Symposium. Manila
(Philippines): International Rice Research Institute.
Kumar, S.P., 2014. Super-rice defies triple whammy of
stresses. New Scientist 28 February 2014. Newscientist.com
Old, R.W. and Primrose, S.B., 2000. Principle of Gene
Manipulation. An Introduction to Genetic Engineering.
Blackwell Scientific Publications, Oxford.
Rifkin, J. 1998. The Biotech Century. Harnessing the Gene and
Remaking the World. Penguin Putnam Inc. New York.
Rice E.A., Khandelwal A, Creelman RA, Griffith C, Ahrens J.E.,
2014. Expression of a Truncated ATHB17 Protein in Maize
Increases Ear Weight at Silking. PLoS ONE 9(4): e94238.
doi:10.1371/journal.pone.0094238
Rudolph F.B.and Mcintire, L.V., 1996.
Biotechnology. Science, Engineering, and Ethical Challenges for 21st
Century. Joseph Henry Press, Washington, D.C.
Sangwan, R.S. and Sangwan-Norreel, B.S., 1990. The Impact of
Biotechnology in Agriculture. Kluwer Academic Publishers.
The Netherlands. Sastrapradja, S.D., 1999. Apa dan Mengapa
Plasma Nutfah. Warta Kehati, Okt-Des. 1998: 11-13.
Sudarsono, Barahima, Wattimena, G.A., Gunawan, I.W., and
Adijuwana, H., 1996. Transfer of nptII marker gene into ten
potato cultivars mediated by non-disarmed isolates of
Agrobacterium tumefaciens and A. rhizogenes. Indon. J.
Trop. Agric. 7(1): 173-180.
Suwanto, A., 1998. Bioteknologi Molekuler: Mengoptimalkan
manfaat keanekaan hayati melalui teknologi rekombinan.
Hayati 5(1): 2528.
Suwanto, A., 2000. Transgenik tanaman:
Bagaimana kita menyikapinya? Hayati 7(1):26-
30
Ye, X., Al-Babili, S., Kloti, A., Zhang, J., Lucca, P., Beyer, P., and
Potrykus, I., 2000. Engineering the provitamin A (B-
carotene) biosynthetic pathway into (carotenoid-free) rice
endosperm. Science 287: 303-305.

Analisis Jurnal

-Kekuatan Kekuatan pada jurnal utama adalah terletak pada


Penelitian landasan teori dimana landasan teori sangat penting bagi
suatu penelitian karena merupakan dasar
pengembangan penelitian. Bahasa yang digunakan juga
baik dan mudah dipahami. Metode yang digunakan
sesuai dengan tujuan sehingga mendapatkan hasil yang
optimal.
Kekuatan pada jurnal pembanding adalah terletak pada
riwayat penulisan dan tahun pembuatannya,bahasa yang
digunakan juga baik dan mudah dipahami.
-Kelemahan Kelemahan pada jurnal utama adalah terdapat kesalahan
Penelitian penulisan sehingga dapat terjadi kesalah pahaman,disini
juga volume jurnal nya kurang jelas.
Kelemahan pada jurnal pembanding adalah pembahasan
yang kurang diperluas sehingga pembaca harus
menganalisa peneliti agar mendapatkan
pemahaman,disini juga materi nya kurang lengkap
sehingga harus mencari materi dari sumber lain.

Kesimpulan Setelah menganalisa secara keseluruhan, jurnal ini sudah


baik. Penelitian juga sudah menggunakan sistematika
penulisan dengan benar. Kasus yang diangkat dalam
penelitian ini juga sangat bermanfaat.

Saran Saran bagi jurnal ini adalah diharapkan dapat


memeperbaiki kekurangannya dan saya menyadari
bahwa CJR ini masih jauh dari kata sempurna, maka
penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk menjadikan Critical Journal Review
ini menjadi lebih baik lagi.

Referensi Kementerian Kesehatan RI. (2018). Indonesia Jadi Center


of Excelent: Momentum Baru Bagi Negara-Negara Islam
Dalam Pengembangan Vaksin dan Produk Bioteknologi.
www.depkes.go.id/article/
view/18051500002/indonesia-jadi-center-of-excelent-
momentum-baru-bagi-negera-negara-islam-dalam-
pengembangan-vaksin-d.html.
Old, R.W. and Primrose, S.B., 2000. Principle of Gene
Manipulation. An Introduction to Genetic Engineering.
Blackwell Scientific Publications, Oxford.

Anda mungkin juga menyukai