TA 692017019 Anggita Wahyuidha Putri
TA 692017019 Anggita Wahyuidha Putri
Kota Salatiga
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Desain
Peneliti
Anthony Y.M. Tumimomor, S.Kom., M.Cs.
Michael Bezaleel Wenas, S.Kom., M.Cs.
i
Lembar Pengesahan
Menyetujui :
Dosen Pembimbing
Mengesahkan :
Penguji :
1. Anthony Y.M. Tumimomor, S.Kom. ________________
ii
iii
Perancangan Video Promosi Budidaya Jamur Tiram
Kota Salatiga
Abstract
Abstrak
1
1. Pendahuluan
Budidaya jamur tiram merupakan salah satu peluang agribisnis atau bisnis di
bidang pertanian yang menguntungkan. Jamur tiram memiliki banyak kandungan
nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Di tengah meningkatnya minat
masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat, yang salah satunya adalah dengan
mengkonsumsi menu vegetarian, jamur tiram menjadi salah satu bahan pangan
andalan. Jamur bisa diolah menjadi berbagai produk kuliner yang lezat. Hal inilah
yang membuat prospek bisnis jamur tiram amat menggiurkan dan peluangnya pun
masih sangat terbuka lebar.(Kas,Buku. 2020).
Urgensi Penelitian adalah seberapa penting penelitian itu dilakukan, seberapa
besar pengaruhnya jika kita berhasil dalam penelitian dan seberapa darurat masalah
yang timbul jika kita tidak melakukan penelitian dan mendapatkan solusi dari masalah
yang ada. Data ini sangat penting bagi penelitian karena merupakan bahan dasar untuk
menghasilkan sebuah insight yang berguna dan dapat menjawab permasalahan.
Penelitian yang dilakukan di berbagai bidang studi bisa saja memiliki perbedaan
metodologi, tetapi setiap penelitian semua penelitian pasti membutuhkan data.Oleh
sebab itu penulis berusaha mencari data pada sumbernya dengan wawancara
(interview) pengambilan dokumentasi,dan lain-lain.
Sebelum penelitian dilakukan, tentu perlu membuat terlebih dahulu teori yang
nantinya menjadi pendukung atau landasan dalam penelitian. Memang landasan teori
penelitian mempunyai peran penting sehingga contoh landasan teori penelitian wajib
diketahui. Karena pada dasarnya seseorang membutuhkan teori yang akan menjadi
landasan kuat.
Dari latar belakang di atas, maka penulis dapat memberitahukan tujuan penelitian
sebagai berikut :
1.Untuk menginformasikan media produksi jamur tiram.
2.Video Promosi ini bermanfaat bagi publik yang melihatnya
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian Terdahulu
Penelitian Terdahulu pernah di lakukan oleh mahasiswa Universitas Stikom
Surabaya yang bernama Syaiful Anam yang melakukan Perancangan Video Promosi
Milkindo Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness.Tujuan dari perancangan
15
tersebut sebagai upaya memperkenal produk susu kepada masyarakat umum.
Landasan Teori
a. Jamur Tiram
Jamur Tiram merupakan salah satu jenis jamur kayu. Jamur merupakan
organisme yang tidak berklorofil sehingga jamur mengambil zat-zat makanan
yang sudah jadi dihasilkan oleh organisme lain untuk kebutuhan hidupnya.
(Sumarmi. 2006).
b. Budidaya
Budidaya merupakan suatu proses menghasilkan bahan pangan dan berbagai
produk agroindrustri lainnya dengan memanfaatkan sumber daya tumbuhan,
yang menjadi objek budidaya ini adalah tanaman holtikultur, tanaman pangan
dan tanaman perkebunan.(Chairanji Harum. 2008).
c. Video
Video merupakan rekaman gambar hidup atau program televisi untuk
ditayangkan lewat pesawat televisi, atau dengan kata lain video merupakan
tayangan gambar bergerak yang disertai dengan suara (KBBI). Secara empiris
15
kata video berasal dari sebuah singkatan yang dalam bahasa inggris yaitu
visual dan audio. Kata “Vi” adalah singkatan dari Visual yang berarti gambar,
kemudian pada kata “Deo” adalah singkatan dari Audio yang berarti
suara.Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-visidum yang artinya
melihat (mempunyai daya penglihatan); dapat melihat. (Andre Payadnya, I
Putu Ade dkk. 2022).
d. Promosi
Promosi adalah usaha yang dilakukan untuk mempengaruhi pihak lain agar
dapat berpartisipasi dalam kegiatan pemasaran. Promosi merupakan usaha
mengkomunikasikan informasi yang bermanfaat tentang sesuatu hal untuk
mempengaruhi konsumen. (Ardianto, Herdhi. 2016)
e. Video Promosi
Video Promosi merupakan salah satu media yang efektif dalam mempengaruhi
seseorang atau sebuah lembaga atau instansi dengan penyempaian yang
menarik. Dengan komunikasi melalui audio visual tentunya penyampaian
promosi semakin efektif. Dapat disimpulkan video promosi adalah media
penyampaian informasi yang dikemas menarik secara audio visual untuk
membujuk, mempengaruhi dan dapat digunakan sebagai alat untuk
mempromosikan sebuah lembaga atau instansi secara efektif. (Supriyono.
2010)
f. Persuasif
Persuasif adalah suatu proses komunikasi dimana terdapat usaha untuk
meyakinkan orang lain agar publiknya berbuat dan bertingkah laku seperti
yang diharapkan komunikator dengan cara membujuk tanpa memaksanya.
(Malik. 1994)
g. Sinematografi
Sinematografi merupakan seni dan keahlian membuat gambar bergerak dengan
menangkap cerita secara visual. Sedangkan secara teknis, sinematografi adalah
seni dan ilmu merekam cahaya baik secara elektronik ke sensor gambar atau
kimia ke dalam film.Secara garis besar, proses tersebut mengenai framing,
komposisi, gerakan, sudut kamera, pementasan, dan pencahayaan.
Sinematografi berusaha untuk tidak terlihat sehingga semua perhatian dapat
terfokus pada apa yang sedang direkam atau difilmkan tanpa
gangguan.Sinematografi adalah penciptaan gambar yang kamu lihat di layar.
15
Serangkaian shots atau gambar akan membentuk narasi yang saling berkaitan.
Sinematografi menyusun setiap gambar dengan mempertimbangkan dimana
bagian mana yang membutuhkan fokus atau perhatian. (Kinasih, Ningtyas
Dewanasar. 2022).
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Metode kualitatif bersifat fleksibel dan berubah-ubah sesuai kondisi lapangan, dengan
metode kualitatif peneliti mengumpulkan data dengan melakukan observasi dan
wawancara. Penelitian kualitatif digunakan untuk mempelajari karakteristis yang diteliti
sesuai jangkauan dan kedalaman masalah, dengan cara memahami fenomena yang terjadi.
(Sarwono. 2007). Topik penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis berfokus pada
Budidaya Jamur Tiram di Salatiga,Jawa Tengah.
Studi Literatur adalah salah satu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi yang
nantinya akan menjadi referensi dalam proses penelitian dan detail mengenai topik yang
akan diteliti. (Gerzon R. 2008). Pada tahapan ini dilakukan studi literatur dengan mencari
berbagai referensi mengenai jamur tiram, berbagai penelitian terdahulu, jurnal, buku dan
juga website yang berhubungan dengan topik penelitian.
15
logis pada tahapan perancangan sederhana dan mudah dipahami. Suatu tahap dimulai
setelah tahap sebelumnya diselesaikan. (Sarwono. 2007). Strategi penelitian dapat dilihat
pada gambar 1.
Gambar 1 Tahapan Penelitian
Tahap 1 adalah tahapan identifikasi masalah. Tahap identifikasi yaitu sebuah
tahapan dimana mengetahui permasalahan yang ada.Adapun narasumber dari identifikasi
masalah ini dilakukan kepada Pemilik Usaha Jamur.
Tahap 2 adalah tahap pengumpulan data penelitian atau observasi. Pada tahap ini
pengumpulan data dengan cara primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan
dengan cara wawancara langsung kepada objek peneliti yang akan diteliti, sedangkan data
sekunder diambil dari beberapa referensi jurnal dan website yang sudah ada. (Sarwono.
2007). Pencarian data primer dilakukan dengan wawancara kepada Pemilik Usaha
Budidaya Jamur di Kota Salatiga untuk mendapatkan data mengenai dari awal budidaya
jamur tiram.
Tahap 3 adalah tahapan perancangan media atau perancangan video promosi. Pada
tahap ini merupakan tahap perancangan video pada umumnya, yang terdiri dari tahap pra
produksi, produksi, dan pasca produksi. Proses perancangan dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2
4. Hasil Rancangan
Pada bagian pertama dari video ini menunjukkan intro/ permulaan dari video.
Terdapat sebuah tulisan "Are You Creative Enough?". Muncul character yang sedang
menyiapkan pesawat kertas yang akan diterbangkannya. Character melakukan
gerakan antisipasi dan menerbangkan pesawat kertas tadi. Pesawat kertas terbang
sampai keluar dari komposisi layar. Setelah pesawat kertas diterbangkan, muncul
pulau-pulau yang nantinya menjadi tempat objek permainan dan penempatan aspek
promosi. Scene permulaan video dapat dilihat pada Gambar…..
Bagian kedua dari video ini menggambarkan tentang identitas dari video promosi ini
yaitu video promosi Desain Komunikasi Visual UKSW. Ditambahkan pula penjelasan
15
tentang staff pengajar beserta foto dan juga penjelasan tentang fasilitas beserta foto.
Scene ini dapat dilihat pada Gambar…..
Bagian ketiga dari video ini menggambarkan tentang konsentrasi yang terdapat pada
Desain Komunikasi Visual UKSW. Terdapat 3 konsentrasi yaitu desain grafis,
multimedia, dan pengembangan game. Scene ini dapat dilihat pada Gambar …..
Bagian kelima dari video ini menggambarkan tentang konsentrasi yang kedua,
yaitu konsentrasi multimedia. Ditambahkan juga kurikulum yang terdapat pada
konsentrasi multimedia, yaitu cinematography dan animasi. Scene ini dapat
dilihat pada Gambar …..
Bagian keenam dari video ini menggambarkan tentang konsentrasi yang ketiga,
yaitu konsentrasi pengembangan game. Ditambahkan juga kurikulum yang
terdapat pada konsentrasi pengembangan game, yaitu perancangan game dan
character development. Penjelasan tentang scene ini dapat dilihat pada
Gambar…..
Bagian kedelapan dari video ini merupakan akhir dari video promosi ini,
muncul ilustrasi kantor fakultas dari FTI UKSW, lalu tagline dari video
promosi ini, DKV/FTI UKSW, logo K2i, dan logo UKSW. Bagian akhir
dari video ini dapat dilihat pada Gambar …..
15
5. Pengujian
Pengujian desain ini dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya video
promosi dengan menggunakan teknik 3D modelling low poly yang sudah
dirancang. Pengujian dilakukan 2 tahap yaitu:
Pengujian Kualitatif
Pengujian ini dilakukan dengan cara wawancara kepada mographer,
tim promosi UKSW, kepala program studi DKV UKSW, dosen DKV
UKSW, pimpinan wakil dekan UKSW dan dosen yang pernah mengajar
di DKV UKSW setelah melihat video promosi tersebut, dalam hal ini
diambil kesimpulan yaitu :
Mographer
Menurut pendapat Rona Lestari Kamil, mographer salah satu
perusahaan TV swasta, Kompas TV setelah melihat video promosi
ini, pesan sudah tersampaikan dari visualisasi, aspek promosi cukup
terlihat. Ilustrasi 3D objek bagus, dinamis, dan penggunaan warna
yang selaras dari keseluruhan scene, animasi sudah baik dan bagus,
sudah menampilkan kesan fun dari konsep video promosi dan
pemilihan warna.
15
objek sudah cukup menarik terutama pada objek permainan. Lalu
untuk animasinya, sudah bagus, pergerakannya halus dan kesan fun
sudah ada, karena yang ditonjolkan dari awal video adalah objek
permainan.
Pengujian Kuantitatif
Pengujian dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner. Responden
yang dilibatkan adalah para siswa/ siswi dari SMA sebanyak 35 orang.
Kuisioner diberikan bertujuan untuk menilai tanggapan para responden
terhadap desain yang telah dibuat. Pertanyaan dibagi menjadi 2 kelompok,
pada pertanyaan pertama dan kedua tentang sebelum dan setelah melihat
video yang dirancang. pertanyaan ke
16
empat, lima, enam dan tujuh, tentang visual dari video promosi. Daftar
pertanyaan yang diberikan kepada responden dapat dilihat pada Tabel 1.
Daftar jawaban untuk kuisioner yang diberikan kepada responden, dapat dilihat
pada Tabel 2.
2
Dari persentase jawaban yang didapat dari setiap pertanyaan, dapat diambil
kesimpulan dari setiap pertanyaan. Pada pertanyaan pertama diketahui
lebih banyak target audience yang belum mengetahui tentang program studi
Desain Komunikasi Visual, menurut responden yang belum mengetahui,
kurangnya promosi dari FTI UKSW dalam hal berpromosi dan yang sudah
mengetahui karena pengenalan yang dilakukan oleh SMA dan
ekstrakulikuler. Pertanyaan kedua diketahui responden lebih mengetahui
tentang program studi Desain Komunikasi Visual setelah melihat video
promosi yang ditampilkan, karena video tersebut menjelaskan aspek
promosi dengan lengkap dan dikemas secara menarik dan responden yang
belum mengerti karena aspek promosi dijelaskan secara garis besarnya saja.
Pertanyaan ketiga diketahui lebih banyak target audience yang
mampu menangkap pesan yang disampaikan dari video promosi tersebut,
yaitu tentang belajar sambil bermain yang ditampilkan lewat animasi pada
video promosi, sedangkan responden yang belum mengerti karena tidak
tahu penerapan dari konsep yang diterapkan pada video tersebut. Pertanyaan
keempat diketahui lebih banyak target audience yang berpendapat bahwa
ilustrasi 3D objek yang dibuat menarik, mudah dipahami dari bentuknya,
desain dari tiap objek bagus dan dapat menggambarkan suasana dari taman
bermain, responden yang tidak tertarik karena belum mengetahui tentang
teknik 3D modelling low poly dan menganggap ilustrasinya kurang halus.
Pertanyaan kelima lebih banyak target audience yang berpendapat bahwa
animasi yang terdapat pada video promosi tersebut menarik, karena dapat
menimbulkan rasa penasaran pada pada objek permainan yang muncul pada
setiap scene, sedangkan responden yang tidak tertarik karena animasi
terkesan seperti diulang-ulang. Pertanyaan keenam diketahui lebih banyak
target audience yang berpendapat bahwa dalam video tersebut kesan fun
yang ditonjolkan sudah dapat terlihat, kesan fun dari warna yang dominan
cerah dan bentuk dari objek 3D yang menarik, sedangkan responden yang
tidak melihat kesan fun karena kurang ramainya dari wahana permainan
yang ditampilkan. Pertanyaan ketujuh diketahui selama melihat video
tersebut, lebih banyak target audience yang tidak merasa jenuh, tetapi
sebagian responden merasa jenuh karena penggunaan backsound yang
2
seperti diulang-
6. Simpulan
Kesimpulan pada perancangan video promosi Budidaya Jamur Tiram yaitu
mengenalkan produk jamur tiram yang mempunyai potensi beberapa
keunggulan kepada masyarakat.Dengan mempunyai kualitas yang tidak
bisa dibilang main-main seharusnya produk jamur tiram bisa lebih besar
lagi di mata masyarakat, karena kurangnya bentuk promosi yang dilakukan
menjadi salah satu penyebabnya. Melalui video promosi diharapkan bisa
menjadi solusi untuk dapat lebih mengenalkan produk jamur tiram kepada
khalayak sasaran.
7. Daftar Pustaka
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Antelope, Studio. 2019. Jangan Bingung! Ini Bedanya Offline Dan Online Editing.
https://studioantelope.com/perbedaan-online-dan-offline-editing/ (terakhir diakses
pada 26 November 2019)
Ardianto, Herdhi. 2016. Perancangan Video Promosi “Mengenai Sejarah di atas
Rel”.https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10465/2/T1_692011041_F
ull%20Text.pdf (terakhir diakses pada 11 Agustus 2020)
Kas, Buku.2020. Peluang Usaha dan Tips Penting Budidaya Jamur Tiram.
https://bukukas.co.id/peluang-usaha-dan-tips-penting-budidaya-jamur-tiram/
(terakhir diakses pada 1 Oktober 2020)
Sarwono J, Lubis H. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual. Penerbit :
C.V Andi Offset.
Sarwono J, Lubis H. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual. Penerbit :
C.V Andi Offset.
Buku “Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual” karya Sarwono digunakan
sebagai refrensi data sekunder mengenai metode penelitian. Data sekunder metode
penelian digunakan untuk melengkapi metode penyelesaian masalah.
2
Kas, Buku.2020. Peluang Usaha dan Tips Penting Budidaya Jamur Tiram.
(https://bukukas.co.id/peluang-usaha-dan-tips-penting-budidaya-jamur-tiram/)
Artikel “Peluang Usaha dan Tips Penting Budidaya Jamur Tiram.” digunakan
sebagai refrensi data sekunder mengenai Budidaya Jamur Tiram. Data sekunder
batik digunakan untuk melengkapi latar belakang pada penelitian.
2
19