Anda di halaman 1dari 21

Perancangan Video Promosi Budidaya Jamur Tiram

Kota Salatiga

Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Desain

Peneliti
Anthony Y.M. Tumimomor, S.Kom., M.Cs.
Michael Bezaleel Wenas, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Desain Komunikasi Visual


Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Januari 2023

i
Lembar Pengesahan

Judul Tugas Akhir : Perancangan Video Promosi Budidaya Jamur Tiram


Kota Salatiga
Nama Mahasiswa : Anggita Wahyuidha Putri
NIM : 692017019
Program Studi : Desain Komunikasi Visual (DKV)
Fakultas : Fakultas Teknologi Informasi (FTI)

Menyetujui :

Dosen Pembimbing

Mengesahkan :

Anthony Y.M. Tumimomor, S.Kom. Birmanti Setia Utami,M.Sn.


Dekan Ketua Program Studi

Dinyatakan Lulus Ujian :

Penguji :
1. Anthony Y.M. Tumimomor, S.Kom. ________________

2. Birmanti Setia Utami,M.Sn. _______________

ii
iii
Perancangan Video Promosi Budidaya Jamur Tiram
Kota Salatiga

Anggita Wahyuidha Putri


1) 2)
Anthony Y.M. Tumimomor, S.Kom.

Fakultas Teknologi Informasi


Universitas Kristen Satya Wacana
Email : anggitawahyuidhaputri@yahoo.com, 2) ant.tumimomor@.uksw.edu
1)

Abstract

Promotion is a very important process to create awareness and develop a


market for the product.This study started by creating an based promotion video
with simple concept using cinematography.The main purpose of this video was to
that the product contains the advantages of the product.Result of this study was a
communicative and entertaining video promotion focused on introduction of
product.

Keywords : video, promotion, cinematography, simple

Abstrak

Promosi sangat penting untuk mengenalkan sebuah produk kepada target


konsumen untuk meningkatkan jumlah peminat. Penelitian ini dilakukan untuk
merancang video promosi dengan teknik sinematografi dengan konsep menarik.
Dibuat dengan tujuan supaya target konsumen mengerti akan pesan yang
disampaikan bahwa produk yang berisi tentang keunggulan dari produk tersebut.
Hasil dari penelitian ini adalah sebuah video promosi yang menarik dan
komunikatif berisi tentang pengenalan produk.

Kata Kunci: video, promosi, sinematografi , sederhana


1
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
2
Dosen Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

1
1. Pendahuluan
Budidaya jamur tiram merupakan salah satu peluang agribisnis atau bisnis di
bidang pertanian yang menguntungkan. Jamur tiram memiliki banyak kandungan
nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Di tengah meningkatnya minat
masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat, yang salah satunya adalah dengan
mengkonsumsi menu vegetarian, jamur tiram menjadi salah satu bahan pangan
andalan. Jamur bisa diolah menjadi berbagai produk kuliner yang lezat. Hal inilah
yang membuat prospek bisnis jamur tiram amat menggiurkan dan peluangnya pun
masih sangat terbuka lebar.(Kas,Buku. 2020).
Urgensi Penelitian adalah seberapa penting penelitian itu dilakukan, seberapa
besar pengaruhnya jika kita berhasil dalam penelitian dan seberapa darurat masalah
yang timbul jika kita tidak melakukan penelitian dan mendapatkan solusi dari masalah
yang ada. Data ini sangat penting bagi penelitian karena merupakan bahan dasar untuk
menghasilkan sebuah insight yang berguna dan dapat menjawab permasalahan.
Penelitian yang dilakukan di berbagai bidang studi bisa saja memiliki perbedaan
metodologi, tetapi setiap penelitian semua penelitian pasti membutuhkan data.Oleh
sebab itu penulis berusaha mencari data pada sumbernya dengan wawancara
(interview) pengambilan dokumentasi,dan lain-lain.
Sebelum penelitian dilakukan, tentu perlu membuat terlebih dahulu teori yang
nantinya menjadi pendukung atau landasan dalam penelitian. Memang landasan teori
penelitian mempunyai peran penting sehingga contoh landasan teori penelitian wajib
diketahui. Karena pada dasarnya seseorang membutuhkan teori yang akan menjadi
landasan kuat.
Dari latar belakang di atas, maka penulis dapat memberitahukan tujuan penelitian
sebagai berikut :
1.Untuk menginformasikan media produksi jamur tiram.
2.Video Promosi ini bermanfaat bagi publik yang melihatnya

2. Tinjauan Pustaka
Penelitian Terdahulu
Penelitian Terdahulu pernah di lakukan oleh mahasiswa Universitas Stikom
Surabaya yang bernama Syaiful Anam yang melakukan Perancangan Video Promosi
Milkindo Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness.Tujuan dari perancangan
15
tersebut sebagai upaya memperkenal produk susu kepada masyarakat umum.

Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Promosi Perumahan Villa


Esperanza di Semarang oleh Achmad Syaiful Amirudin Universitas Dian
Nuswantoro dilakukan untuk mempromosikan Villa Esperanza di Semarang.
Kurangnya media komunikasi dan kegiatan promosi perusahaan menyebabkan
masyarakat kota Semarang kurang awareness. Perancangan tersebut memberikan
konsep komunikasi visual yang disesuaikan dengan proposisi Villa Esperanza
sebagai perumahan yang menjual rumah dengan gaya desain exterior bergaya
Eropa Yunani. Perancangan media komunikasi visual tersebut dilakukan dengan
perencanaan visual dengan media yang efektif menggunakan metode analisis
SWOT sebagai alat penetapan strategi kreatif agar hasilnya sesuai dengan konsep
yang ingin disampaikan Villa Esperanza. Kegiatan media promosi yang dilakukan
adalah media komunikasi visual dengan pilihan media lini atas (ATL), dan lini
bawah (BTL).

Dalam penelitian tersebut mengumpulkan data melalui wawancara.Perbedaan


dari Penelitian penulis dengan penelitian terdahulu adalah objek penelitian adalah
Budidaya Jamur Tiram.

Landasan Teori
a. Jamur Tiram
Jamur Tiram merupakan salah satu jenis jamur kayu. Jamur merupakan
organisme yang tidak berklorofil sehingga jamur mengambil zat-zat makanan
yang sudah jadi dihasilkan oleh organisme lain untuk kebutuhan hidupnya.
(Sumarmi. 2006).
b. Budidaya
Budidaya merupakan suatu proses menghasilkan bahan pangan dan berbagai
produk agroindrustri lainnya dengan memanfaatkan sumber daya tumbuhan,
yang menjadi objek budidaya ini adalah tanaman holtikultur, tanaman pangan
dan tanaman perkebunan.(Chairanji Harum. 2008).
c. Video
Video merupakan rekaman gambar hidup atau program televisi untuk
ditayangkan lewat pesawat televisi, atau dengan kata lain video merupakan
tayangan gambar bergerak yang disertai dengan suara (KBBI). Secara empiris

15
kata video berasal dari sebuah singkatan yang dalam bahasa inggris yaitu
visual dan audio. Kata “Vi” adalah singkatan dari Visual yang berarti gambar,
kemudian pada kata “Deo” adalah singkatan dari Audio yang berarti
suara.Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-visidum yang artinya
melihat (mempunyai daya penglihatan); dapat melihat. (Andre Payadnya, I
Putu Ade dkk. 2022).
d. Promosi
Promosi adalah usaha yang dilakukan untuk mempengaruhi pihak lain agar
dapat berpartisipasi dalam kegiatan pemasaran. Promosi merupakan usaha
mengkomunikasikan informasi yang bermanfaat tentang sesuatu hal untuk
mempengaruhi konsumen. (Ardianto, Herdhi. 2016)
e. Video Promosi
Video Promosi merupakan salah satu media yang efektif dalam mempengaruhi
seseorang atau sebuah lembaga atau instansi dengan penyempaian yang
menarik. Dengan komunikasi melalui audio visual tentunya penyampaian
promosi semakin efektif. Dapat disimpulkan video promosi adalah media
penyampaian informasi yang dikemas menarik secara audio visual untuk
membujuk, mempengaruhi dan dapat digunakan sebagai alat untuk
mempromosikan sebuah lembaga atau instansi secara efektif. (Supriyono.
2010)
f. Persuasif
Persuasif adalah suatu proses komunikasi dimana terdapat usaha untuk
meyakinkan orang lain agar publiknya berbuat dan bertingkah laku seperti
yang diharapkan komunikator dengan cara membujuk tanpa memaksanya.
(Malik. 1994)
g. Sinematografi
Sinematografi merupakan seni dan keahlian membuat gambar bergerak dengan
menangkap cerita secara visual. Sedangkan secara teknis, sinematografi adalah
seni dan ilmu merekam cahaya baik secara elektronik ke sensor gambar atau
kimia ke dalam film.Secara garis besar, proses tersebut mengenai framing,
komposisi, gerakan, sudut kamera, pementasan, dan pencahayaan.
Sinematografi berusaha untuk tidak terlihat sehingga semua perhatian dapat
terfokus pada apa yang sedang direkam atau difilmkan tanpa
gangguan.Sinematografi adalah penciptaan gambar yang kamu lihat di layar.
15
Serangkaian shots atau gambar akan membentuk narasi yang saling berkaitan.
Sinematografi menyusun setiap gambar dengan mempertimbangkan dimana
bagian mana yang membutuhkan fokus atau perhatian. (Kinasih, Ningtyas
Dewanasar. 2022).

3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Metode kualitatif bersifat fleksibel dan berubah-ubah sesuai kondisi lapangan, dengan
metode kualitatif peneliti mengumpulkan data dengan melakukan observasi dan
wawancara. Penelitian kualitatif digunakan untuk mempelajari karakteristis yang diteliti
sesuai jangkauan dan kedalaman masalah, dengan cara memahami fenomena yang terjadi.
(Sarwono. 2007). Topik penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis berfokus pada
Budidaya Jamur Tiram di Salatiga,Jawa Tengah.

Tahap observasi merupakan proses pengamatan topik penelitian dengan melakukan


pencatatan secara sistematis atas kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat, didengar,
dan dibaca. (Gerzon R. 2008). Observasi pada penelitian ini yaitu melihat aktivitas yang
terjadi dan kegiatan yang dilakukan oleh Pengusaha Budidaya Jamur Tiram.

Studi Literatur adalah salah satu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi yang
nantinya akan menjadi referensi dalam proses penelitian dan detail mengenai topik yang
akan diteliti. (Gerzon R. 2008). Pada tahapan ini dilakukan studi literatur dengan mencari
berbagai referensi mengenai jamur tiram, berbagai penelitian terdahulu, jurnal, buku dan
juga website yang berhubungan dengan topik penelitian.

Wawancara merupakan kegiatan untuk mendapatkan sebuah informasi dari


narasumber dengan menggunakan pertanyaan yang mendalam, detail, dan berhubungan
dengan topik penelitian dengan memahami karakter narasumber agar mendapatkan
informasi yang diinginkan. (Gerzon R. 2008). Proses wawancara adalah bagian dari
pengumpulan data secara primer, yaitu dengan melakukan wawancara secara mendalam
kepada narasumber yaitu di Pengusaha Budidaya Jamur di Salatiga.

5.2 Strategi Penelitian


Strategi Penelitian yang digunakan adalah linear strategy, yang menerapkan urutan

15
logis pada tahapan perancangan sederhana dan mudah dipahami. Suatu tahap dimulai
setelah tahap sebelumnya diselesaikan. (Sarwono. 2007). Strategi penelitian dapat dilihat
pada gambar 1.
Gambar 1 Tahapan Penelitian
Tahap 1 adalah tahapan identifikasi masalah. Tahap identifikasi yaitu sebuah
tahapan dimana mengetahui permasalahan yang ada.Adapun narasumber dari identifikasi
masalah ini dilakukan kepada Pemilik Usaha Jamur.

Tahap 2 adalah tahap pengumpulan data penelitian atau observasi. Pada tahap ini
pengumpulan data dengan cara primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan
dengan cara wawancara langsung kepada objek peneliti yang akan diteliti, sedangkan data
sekunder diambil dari beberapa referensi jurnal dan website yang sudah ada. (Sarwono.
2007). Pencarian data primer dilakukan dengan wawancara kepada Pemilik Usaha
Budidaya Jamur di Kota Salatiga untuk mendapatkan data mengenai dari awal budidaya
jamur tiram.

Tahap 3 adalah tahapan perancangan media atau perancangan video promosi. Pada
tahap ini merupakan tahap perancangan video pada umumnya, yang terdiri dari tahap pra
produksi, produksi, dan pasca produksi. Proses perancangan dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2

Metode Perancangan Video Promosi


Pra produksi adalah tahap awal dari sebuah perancangan video. Pada pra produksi
15
terdapat beberapa tahapan, yaitu Ide dan konsep, storyline, treatment, dan storyboard.

 Ide dan Konsep


Ide dan Konsep video promosi yang akan diangkat oleh penulis pada Budi Daya Jamur
Tiram adalah easy watching, yaitu video promosi yang mudah dipahami oleh semua orang dari
semua kalangan dan semua usia, dan jauh dari kesan formal. Disini penulis menyajikan video
promosi yang unik. (Sidik Permana, Yasa. 2012).
 Storyline
Storyline adalah sebuah naskah atau kerangka cerita dalam bentuk teks. Dalam tahap
merangkai sebuah kerangka cerita untuk membentuk plot cerita, storyline dirancang sesuai ide
dan konsep cerita yang sudah direncanakan secara rinci. (Adiansyah. 2020).
 Storyboard
Storyboard adalah naskah yang dituangkan dalam bentuk visualisasi rekaan berbentuk
tabel bergambar yang merupakan serangkaian sketsa sesuai urutan alur cerita. (Adiansyah,
2020). Storyboard nantinya akan menjadi panduan urutan pengambilan gambar saat produksi
berlangsung.
Setelah melakukan pra produksi, tahap berikutnya adalah Produksi. Tahap produksi
dibagi menjadi dua yaitu pengambilan gambar dan perekaman audio sesuai storyline,
treatment, dan storyboard yang telah dirancang pada tahapan pra produksi.
 Pengambilan Gambar
Kameramen berperan penting dalam pengambilan gambar. Kameramen dokumenter
dituntut mampu merekam gambar dalam kondisi dan posisi kamera yang bagaimanapun
sulitnya. (Gerzon R. 2008). Produksi film Pada pengambilan gambar terdapat aspek yang perlu
diperhatikan untuk mempengaruhi kesempurnaan shot yaitu tipe shot, pergerakan kamera,
sudut pengambilan gambar, dan komposisi. (Ramadhan, M Nuzula. 2017)
 Perekaman Audio
Dalam sebuah produksi film video promosi melalui proses perekaman audio yang
berguna untuk membantu mengambil suara-suara penting misalnya wawancara narasumber.
Pada saat ini banyak jenis-jenis alat yang berkembang dalam proses perekaman audio visual.
Perkembangan jaman mempengaruhi mudah atau sulitnya sebuah teknologi digunakan. (Taufiq
M. 2018)
Tahap perancangan yang terakhir adalah pasca produksi. Pasca produksi adalah tahap
dilakukannya pengeditan video. Pada tahap ini dibagi menjadi dua, yaitu offline editing dan
online editing.
 Offline editing
15
Offline editing adalah tahap memotong dan merangkai footage-footage hasil shooting
menjadi satu bagian. (Antelope, Studio. 2019)
 Online editing
Online editing merupakan proses dimana editor melakukan editing dengan
menambahkan sentuhan artistik sesuai apa yang telah disetujui sutradara dan tim kreatif.
Diantaranya yaitu pemberian transisi gambar yang menarik agar menjadi rangkaian cerita yang
berarah, pewarnaan hasil footage (color grading), dan penambahan beberapa sound mentah
yang dimasukkan sesuai dengan penggalan cerita berdasarkan clip atau footage (compositing).
(Karuna, Hristo. 2019). Tahap terakhir dari pasca produksi adalah rendering,pada proses
rendering dilakukan pemilihan format video yang nantinya mempengaruhi kualitas output
video.
Tahap 4 adalah tahap pengujian. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah video
promosi yang dibuat berhasil memberikan informasi kepada masyarakat mengenai Budidaya
Jamur Tiram di Kota Salatiga. Pengujian dilakukan kepada ahli sinematografi untuk
mengetahui apakah teknik yang digunakan pada video promosi sudah sesuai dan layak. Selain
itu pengujian juga dilakukan kepada beberapa pihak yang bersangkutan dengan Budidaya
Jamur Tiram di Kota Salatiga.

4. Hasil Rancangan

Pada bagian pertama dari video ini menunjukkan intro/ permulaan dari video.
Terdapat sebuah tulisan "Are You Creative Enough?". Muncul character yang sedang
menyiapkan pesawat kertas yang akan diterbangkannya. Character melakukan
gerakan antisipasi dan menerbangkan pesawat kertas tadi. Pesawat kertas terbang
sampai keluar dari komposisi layar. Setelah pesawat kertas diterbangkan, muncul
pulau-pulau yang nantinya menjadi tempat objek permainan dan penempatan aspek
promosi. Scene permulaan video dapat dilihat pada Gambar…..

Bagian kedua dari video ini menggambarkan tentang identitas dari video promosi ini
yaitu video promosi Desain Komunikasi Visual UKSW. Ditambahkan pula penjelasan
15
tentang staff pengajar beserta foto dan juga penjelasan tentang fasilitas beserta foto.
Scene ini dapat dilihat pada Gambar…..

Bagian ketiga dari video ini menggambarkan tentang konsentrasi yang terdapat pada
Desain Komunikasi Visual UKSW. Terdapat 3 konsentrasi yaitu desain grafis,
multimedia, dan pengembangan game. Scene ini dapat dilihat pada Gambar …..

Bagian keempat dari video ini menggambarkan tentang konsentrasi yang


pertama, yaitu konsentrasi desain grafis. Ditambahkan juga kurikulum yang
terdapat pada konsentrasi desain grafis, yaitu drawing dan fotografi. Scene ini
dapat dilihat pada Gambar …..

Bagian kelima dari video ini menggambarkan tentang konsentrasi yang kedua,
yaitu konsentrasi multimedia. Ditambahkan juga kurikulum yang terdapat pada
konsentrasi multimedia, yaitu cinematography dan animasi. Scene ini dapat
dilihat pada Gambar …..

Bagian keenam dari video ini menggambarkan tentang konsentrasi yang ketiga,
yaitu konsentrasi pengembangan game. Ditambahkan juga kurikulum yang
terdapat pada konsentrasi pengembangan game, yaitu perancangan game dan
character development. Penjelasan tentang scene ini dapat dilihat pada
Gambar…..

Bagian ketujuh dari video ini menggambarkan tentang jenjang karir/


peluang kerja dari lulusan Desain Komunikasi Visual dari setiap
konsentrasi. Terdapat jenjang karir desain grafis, jenjang karir multimedia,
dan jenjang karir pengembangan game. Penjelasan tentang jenjang karir
dapat dilihat pada Gambar …..

Bagian kedelapan dari video ini merupakan akhir dari video promosi ini,
muncul ilustrasi kantor fakultas dari FTI UKSW, lalu tagline dari video
promosi ini, DKV/FTI UKSW, logo K2i, dan logo UKSW. Bagian akhir
dari video ini dapat dilihat pada Gambar …..

15
5. Pengujian
Pengujian desain ini dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya video
promosi dengan menggunakan teknik 3D modelling low poly yang sudah
dirancang. Pengujian dilakukan 2 tahap yaitu:

 Pengujian Kualitatif
Pengujian ini dilakukan dengan cara wawancara kepada mographer,
tim promosi UKSW, kepala program studi DKV UKSW, dosen DKV
UKSW, pimpinan wakil dekan UKSW dan dosen yang pernah mengajar
di DKV UKSW setelah melihat video promosi tersebut, dalam hal ini
diambil kesimpulan yaitu :
 Mographer
Menurut pendapat Rona Lestari Kamil, mographer salah satu
perusahaan TV swasta, Kompas TV setelah melihat video promosi
ini, pesan sudah tersampaikan dari visualisasi, aspek promosi cukup
terlihat. Ilustrasi 3D objek bagus, dinamis, dan penggunaan warna
yang selaras dari keseluruhan scene, animasi sudah baik dan bagus,
sudah menampilkan kesan fun dari konsep video promosi dan
pemilihan warna.

 Tim Promosi FTI UKSW


Menurut pendapat Pak Agustinus Fritz Wijaya, M.Cs selaku ketua
tim promosi FTI UKSW yang diwawancara setelah melihat video
promosi ini, dari segi pesan sudah tersampaikan untuk
memperkenalkan DKV UKSW kepada target audience, untuk aspek
promosi sudah mencangkup DKV UKSW secara umum. Ilustrasi 3D

15
objek sudah cukup menarik terutama pada objek permainan. Lalu
untuk animasinya, sudah bagus, pergerakannya halus dan kesan fun
sudah ada, karena yang ditonjolkan dari awal video adalah objek
permainan.

 Kepala Program Studi DKV UKSW


Menurut pendapat bapak Arie Setiawan Prasida, S.T., M.Cs. selaku
kepala program studi DKV UKSW, pesan tentang belajar sambil
bermain yang terdapat pada video tersebut sudah tersampaikan lewat
animasi tersebut, untuk aspek promosi sudah mencangkup DKV
secara umum, karena video promosi dibuat tidak menjelaskan secara
detail tentang aspek promosi, lalu dengan waktu yang singkat harus
sudah menjelaskan konten promosi secara garis besar. Objek
permainan yang dibuat sudah menarik, lalu animasi dari video
tersebut sudah bagus. Kesan fun yang ditonjolkan sudah terlihat dari
objek 3D dan animasi. Video promosi ini sudah layak disebut
sebagai video promosi, pesan dari video promosi ini sudah
tersampaikan dan membuat target audience menjadi tertarik.

 Dosen DKV FTI UKSW


Menurut bapak Jasson Prestiliano, S.T., M.Cs, salah satu dosen DKV
FTI UKSW berpendapat bahwa video promosi ini sudah baik,
terlihat dari ilustrasi 3D objek dan animasi yang menarik. Pesan yang
terdapat pada video tersebut mudah diterima oleh target konsumen
yaitu tentang belajar sambil bermain.

 Pimpinan Wakil Dekan


Menurut pendapat bapak Teguh Wahyono, S.Kom., M.Cs, selaku
wakil dekan FTI UKSW, secara keseluruhan video promosi yang
ditampilkan sudah bagus. Pesan yang terdapat pada video tersebut
sudah sampai pada target konsumen. Video promosi yang dikemas
16
dalam bentuk animasi dapat menarik perhatian target konsumen.

 Dosen yang pernah mengajar di DKV UKSW


Menurut pendapat Andika Indrayana, selaku dosen yang pernah
mengajar di DKV UKSW berpendapat bahwa video promosi DKV
UKSW ini menarik secara visual dan teknik yang dipakai juga
menunjukkan performa anak desain S1.

 Pengujian Kuantitatif
Pengujian dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner. Responden
yang dilibatkan adalah para siswa/ siswi dari SMA sebanyak 35 orang.
Kuisioner diberikan bertujuan untuk menilai tanggapan para responden
terhadap desain yang telah dibuat. Pertanyaan dibagi menjadi 2 kelompok,
pada pertanyaan pertama dan kedua tentang sebelum dan setelah melihat
video yang dirancang. pertanyaan ke

16
empat, lima, enam dan tujuh, tentang visual dari video promosi. Daftar
pertanyaan yang diberikan kepada responden dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Tabel Daftar Pertanyaan


No Pertanyaan
1 Apakah sebelumnya anda sudah mengetahui program studi Desain
Komunikasi Visual di FTI UKSW?
2 Setelah melihat video tersebut, apakah anda lebih mengerti tentang
program studi Desain Komunikasi Visual UKSW?
3 Setelah melihat video promosi tersebut, menurut anda pesan apakah
yang ingin disampaikan pada video itu?
4 Bagaimana pendapat anda mengenai ilustrasi dari objek 3D yang
dibuat?
5 Bagaimana pendapat anda mengenai animasi yang dibuat?
6 Apakah kesan fun yang ditunjukkan dalam video tersebut sudah
terlihat?
7 Selama melihat video tersebut, apakah anda merasa jenuh?

Daftar jawaban untuk kuisioner yang diberikan kepada responden, dapat dilihat
pada Tabel 2.

Tabel 1. Tabel Jawaban Hasil Kuisioner

No. Pertanyaan Jawaban

Pertanyaan 1 Belum Mengetahui Sudah Mengetahui


22(63%) 13(37%)

Pertanyaan 2 Lebih Mengetahui Belum Mengetahui


30(86%) 5(14%)

Pertanyaan 3 Sudah Tersampaikan Belum Tersampaikan


24(69%) 11(31%)

Pertanyaan 4 Menarik Tidak Menarik


30(86%) 5(14%)

Pertanyaan 5 Menarik Tidak Menarik


29(83%) 6(17%)

Pertanyaan 6 Sudah Terlihat Belum Terlihat


30(86%) 5(14%)

Pertanyaan 7 Tidak Jenuh Jenuh


21(60%) 14(40%)

2
Dari persentase jawaban yang didapat dari setiap pertanyaan, dapat diambil
kesimpulan dari setiap pertanyaan. Pada pertanyaan pertama diketahui

lebih banyak target audience yang belum mengetahui tentang program studi
Desain Komunikasi Visual, menurut responden yang belum mengetahui,
kurangnya promosi dari FTI UKSW dalam hal berpromosi dan yang sudah
mengetahui karena pengenalan yang dilakukan oleh SMA dan
ekstrakulikuler. Pertanyaan kedua diketahui responden lebih mengetahui
tentang program studi Desain Komunikasi Visual setelah melihat video
promosi yang ditampilkan, karena video tersebut menjelaskan aspek
promosi dengan lengkap dan dikemas secara menarik dan responden yang
belum mengerti karena aspek promosi dijelaskan secara garis besarnya saja.
Pertanyaan ketiga diketahui lebih banyak target audience yang
mampu menangkap pesan yang disampaikan dari video promosi tersebut,
yaitu tentang belajar sambil bermain yang ditampilkan lewat animasi pada
video promosi, sedangkan responden yang belum mengerti karena tidak
tahu penerapan dari konsep yang diterapkan pada video tersebut. Pertanyaan
keempat diketahui lebih banyak target audience yang berpendapat bahwa
ilustrasi 3D objek yang dibuat menarik, mudah dipahami dari bentuknya,
desain dari tiap objek bagus dan dapat menggambarkan suasana dari taman
bermain, responden yang tidak tertarik karena belum mengetahui tentang
teknik 3D modelling low poly dan menganggap ilustrasinya kurang halus.
Pertanyaan kelima lebih banyak target audience yang berpendapat bahwa
animasi yang terdapat pada video promosi tersebut menarik, karena dapat
menimbulkan rasa penasaran pada pada objek permainan yang muncul pada
setiap scene, sedangkan responden yang tidak tertarik karena animasi
terkesan seperti diulang-ulang. Pertanyaan keenam diketahui lebih banyak
target audience yang berpendapat bahwa dalam video tersebut kesan fun
yang ditonjolkan sudah dapat terlihat, kesan fun dari warna yang dominan
cerah dan bentuk dari objek 3D yang menarik, sedangkan responden yang
tidak melihat kesan fun karena kurang ramainya dari wahana permainan
yang ditampilkan. Pertanyaan ketujuh diketahui selama melihat video
tersebut, lebih banyak target audience yang tidak merasa jenuh, tetapi
sebagian responden merasa jenuh karena penggunaan backsound yang

2
seperti diulang-

6. Simpulan
Kesimpulan pada perancangan video promosi Budidaya Jamur Tiram yaitu
mengenalkan produk jamur tiram yang mempunyai potensi beberapa
keunggulan kepada masyarakat.Dengan mempunyai kualitas yang tidak
bisa dibilang main-main seharusnya produk jamur tiram bisa lebih besar
lagi di mata masyarakat, karena kurangnya bentuk promosi yang dilakukan
menjadi salah satu penyebabnya. Melalui video promosi diharapkan bisa
menjadi solusi untuk dapat lebih mengenalkan produk jamur tiram kepada
khalayak sasaran.

7. Daftar Pustaka
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Anam, Syaiful. 2018.   TA : Perancangan Video Promosi Milkindo Sebagai


Upaya Meningkatkan Brand Awareness.
https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3210/1/14420100003-2018-
STIKOMSURABAYA.pdf (terakhir diakses pada 30 Agustus 2018)

Antelope, Studio. 2019. Jangan Bingung! Ini Bedanya Offline Dan Online Editing.
https://studioantelope.com/perbedaan-online-dan-offline-editing/ (terakhir diakses
pada 26 November 2019)
Ardianto, Herdhi. 2016. Perancangan Video Promosi “Mengenai Sejarah di atas
Rel”.https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10465/2/T1_692011041_F
ull%20Text.pdf (terakhir diakses pada 11 Agustus 2020)

Hanum, Chairani. 2008. Teknik Budidaya Tanaman: Jilid 1. Jakarta : Pusat


Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Kamus Besar Bahasa Indonesia https://kbbi.web.id/patron

Kas, Buku.2020. Peluang Usaha dan Tips Penting Budidaya Jamur Tiram.
https://bukukas.co.id/peluang-usaha-dan-tips-penting-budidaya-jamur-tiram/
(terakhir diakses pada 1 Oktober 2020)

Sarwono J, Lubis H. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual. Penerbit :
C.V Andi Offset.

Sidik Permana, Yasa. 2012. Perancangan Pembuatan Video Promosi Wisata


2
Alam Dan Edukasi Lingkungan Dolandeso Boro Daerah Banjar Asri Kabupaten
Kulon Progo. https://repository.amikom.ac.id/files/naskah%20pblikasi
%2008.12.2768.pdf (terakhir diakses pada 8 Juni 2012)

Syaiful Amirudin, Achmad. 2015.  Perancangan Media Komunikasi Visual


Sebagai Sarana Promosi Perumahan Villa Esperanza di Semarang.
http://eprints.dinus.ac.id/16944/1/jurnal_16154.pdf (terakhir diakses pada 26
November 2015)

Sarwono J, Lubis H. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual. Penerbit :
C.V Andi Offset.

Buku “Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual” karya Sarwono digunakan
sebagai refrensi data sekunder mengenai metode penelitian. Data sekunder metode
penelian digunakan untuk melengkapi metode penyelesaian masalah.

2
Kas, Buku.2020. Peluang Usaha dan Tips Penting Budidaya Jamur Tiram.
(https://bukukas.co.id/peluang-usaha-dan-tips-penting-budidaya-jamur-tiram/)

Artikel “Peluang Usaha dan Tips Penting Budidaya Jamur Tiram.” digunakan
sebagai refrensi data sekunder mengenai Budidaya Jamur Tiram. Data sekunder
batik digunakan untuk melengkapi latar belakang pada penelitian.

2
19

Anda mungkin juga menyukai