Anda di halaman 1dari 9

“Analisis Teori Sikap dan Komponen Komunikasi Persuasif pada

Video Persuasif (Diet Plastik)”

Diajukan untuk memenuhi Ujian Tengah Semester mata kuliah


Komunikasi Persuasif

Dosen Pengampu :

Hindina Maulida, S.S., M.I.Kom.

Disusun Oleh :

Rizal Rizky Hermawan (1910202001)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TIDAR
Analisis Teori Sikap dan Komponen Komunikasi Persuasif pada
Video Persuasif (Diet Plastik)

Video persuasif yang berjudul ”Diet Plastik” dapat diakses melalui link berikut ini :

https://drive.google.com/file/d/16y5AmMmJkqksV8prlnWHdze957D7Z9U5/view?
usp=drivesdk

Analisis Teori Sikap

Suranto A. W. (dalam Diastu Karlinda, 2013: 16) mengungkapkan bahwa komunikasi


persuasif merupakan proses komunikasi untuk mengubah sikap dan tingkah laku seseorang
dengan menggunakan pesan secara verbal maupun non-verbal, yang dilakukan dengan cara
membujuk. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perubahan sikap merupakan
tujuan dari komunikasi persuasif. Sikap menurut De Vito (dalam Aen Istianah, 2015: 32),
adalah suatu kecenderungan untuk berperilaku secara tertentu. Adapun perilaku merupakan
tindakan yang jelas dan dapat diamati. Banyak teori yang membahas mengenai sikap, salah
satunya yaitu Theory of Planned Behavior.

Ajzen (dalam Ficky Dima, 2010: 22-23) menyatakan bahwa Theory of Planned
Behavior adalah teori yang meramalkan pertimbangan perilaku karena perilaku dapat
dipertimbangkan dan direncanakan. Theory of Planned Behavior (Teori Perilaku Terencana)
memiliki beberapa asumsi, yaitu :

1. Manusia melakukan sesuatu dengan cara-cara yang masuk akal.


2. Manusia mempertimbangkan informasi yang ada.
3. Secara eksplisit maupun implisit, manusia mempertimbangkan implikasi disetiap
tindakan mereka.

Saya mencoba menerapkan Theory of Planned Behavior dalam pembuatan video


persuasif yang berjudul “Diet Plastik”. Asumsi yang pertama menyebutkan bahwa manusia
melakukan sesuatu dengan cara-cara yang masuk akal. Pada video tersebut, saya mencoba
menggunakan scene yang dekat dengan masyarakat yaitu tempat belanja. Hal tersebut
diharapkan agar masyarakat merasa paham dan masuk akal, karena pastinya mereka
melakukan proses jual beli setiap harinya. Kemudian, teori ini juga memiliki asumsi bahwa
manusia mempertimbangkan informasi yang ada. Maka dari itu, di dalam video saya
memasukan informasi bahwa negara Indonesia merupakan penghasil sampah plastik terbesar
kedua di dunia. Adanya informasi tersebut, diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi
masyarakat untuk mau mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Asumsi yang ketiga,
yaitu manusia mempertimbangkan implikasi disetiap tindakan mereka. Dalam video, saya
menampilkan ibu-ibu yang bertanya, “kenapa tidak boleh pakai kantong plastik, kan biasanya
menggunakan kantong plastik”. Hal tersebut sebenarnya menggambarkan bahwa manusia itu
selalu mempertimbangkan implikasi disetiap tindakannya. Melalui penerapan Theory of
Planned Behavior diharapkan dapat mempersuasi masyarakat agar mau mengubah sikapnya
sesuai apa yang disampaikan dalam video.

Analisis Komponen Komunikasi Persuasif

1. Prinsip dalam Komunikasi Persuasif

Prinsip-prinsip dalam komunikasi persuasif dapat digunakan oleh persuader sebagai


landasan untuk mengubah sikap, kepercayaan, dan mengajak sassaran persuasi untuk
melakukan sesuatu. Menurut Joseph De Vito (dalam Aen Istianah, 2015: 27-29) terdapat
empat prinsip utama dalam komunikasi persuasif, yaitu :

1. Prinsip Partisipasi Khalayak


2. Prinsip Pemaparan Selektif
3. Prinsip Inokulasi
4. Prinsip Besaran Perubahan

Prinsip komunikasi persuasif yang saya gunakan dalam video iklan layanan
masyarakat tentang pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, yaitu prinsip
besaran perubahan. Prinsip besaran perubahan, yaitu prinsip komunikasi persuasif yang
mengatakan bahwa semakin besar dan penting perubahan yang diinginkan oleh persuader,
maka semakin besar tantangan dan tugas untuk mencapai tujuan persuasi. Seperti kita
ketahui, masyarakat setiap harinya pasti melakukan proses jual beli atau belanja. Saat ini,
masyarakat masih banyak yang menggunakan plastik sekali pakai dalam proses tersebut.
Ketika saya ingin mempengaruhi atau mengajak masyarakat untuk beralih menggunakan
kantong kain, tentunya diperlukan komunikasi yang mendalam. Maka dari itu, saya
menggunakan jenis media video yang menampilkan gambar dan gelombang suara. Selain itu,
saya juga menggunakan latar ibu-ibu yang belanja supaya sesuai dengan keseharian
masyarakat. Dengan begitu diharapkan dapat dipahami oleh masyarakat luas dan pesan
tersebut dapat diterapkan dalam aktivitas sehari-hari.

2. Komponen Komunikasi Persuasif

Terdapat 5 komponen komunikasi persuasif, yaitu :

1. Who

Who, adalah orang yang menyampaikan pesan untuk mempengaruhi sikap, pendapat,
maupun kepercayaan orang lain. Dalam video persuasi yang saya buat terdapat 2
persuader, yaitu ibu Itun (pembeli) pada scene tempat belanja sayur dan ibu Sri
Wahyuningsih (penggagas bank sampah di desa Karangtalun dan Kasubag
Perencanaan, Evaluasi, Pelaporan, dan Umum Kecamatan Bayan).

2. Says What

Says what, artinya apa yang disampaikan oleh persuader. Kedua persuader yang ada
dalam video sama-sama menyampaikan ajakan kepada masyarakat untuk mengurangi
penggunaan plastik sekali pakai, dengan cara mengganti plastik sekali pakai dengan
kantong kain.

3. In Which Channel

In which channel, artinya media atau saluran apa yang digunakan untuk
menyampaikan pesan persuasi. Media atau saluran yang digunakan untuk mengajak
masyarakat agar mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, yaitu melalui gambar
dan gelombang suara berupa video ilkan layanan masyarakat.

4. To Whom

To whom, artinya sasaran pesan/ kepada siapa pesan persuasif ini ditujukan. Sasaran
pesan persuasifnya yaitu seluruh masyarakat Indonesia.

5. With What Effect

With what effect, yaitu dampak/ perubahan yang terjadi karena penyampaian pesan
persuasif. Dampak yang diharapkan dari komunikasi persuasif, yaitu masyarakat
Indonesia mau mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mulai menggunakan
kantong kain ketika berbelanja.
3. Model persuasi

Komunikasi persuasif memiliki 2 model, yaitu berorientasi kepada sumber (Source


Oriented Model) dan berorientasi kepada penerima (Receiver Oriented Model). Dalam video
persuasif yang saya buat, saya menggunakan 2 model komunikasi ini. Dari sudut pandang
sumber, saya mencoba menampilkan ibu Itun pada scene tempat belanja sayur dan ibu Sri
Wahyuningsih selaku penggagas bank sampah desa Karangtalun dan Kasubag Perencanaan,
Evaluasi, Pelaporan, dan Umum Kecamatan Bayan untuk melakukan proses komunikasi
persuasif kepada orang lain/ masyarakat. Kemudian dari sudut penerima, saya mencoba
menggambarkan bagaimana masyarakat menerima pesan yang disampaikan dan mengganti
plastik sekali pakai dengan kantong kain.

4. Komunikator

Komunikator adalah seseorang/ kelompok yang bertindak sebagai pengirim pesan.


Seorang komunikator diharapkan memiliki kredibilitas yang baik. Menurut Jalaluddin
Rakhmat (2018: 321), kredibilitas adalah seperangkat presepsi komunikate tentang sifat-sifat
komunikator. Terdapat tiga komponen kredibilitas sumber, yaitu :

1. Keahlian (expertise), merupakan kesan yang dibentuk penerima tentang


kemampuan sumber komunikasi persuasi berkaitan dengan topik yang
dibicarakan.
2. Dapat dipercaya (trustworthiness), merupakan kesan penerima tentang sumber
komunikasi yang berkaitan dengan wataknya seperti kejujuran, ketulusan,
bersikap adil, bersikap sopan, berperilaku etis atau sebaliknya serta
3. Faktor daya Tarik komunikator (attractiveness), meliputi daya tarik fisik maupun
non fisik dari komunikator (Yunus Winoto, 2015: 3).

Video persuasif (Diet Plastik) menggunakan komunikator berdasarkan kredibilitas


keahlian. Dimana dalam video ditampilkan ibu Sri Wahyuningsih seorang penggagas bank
sampah di desa Karangtalun serta Kasubag Perencanaan, Evaluasi, Pelaporan, dan Umum
Kecamatan Bayan. Saya meminta kepada beliau untuk menjadi persuader karena beliau
sangat konsen di bidang perencanaan, kebersihan lingkungan, serta penggagas bank sampah.
5. Pesan

Pesan adalah informasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan


dalam proses komunikasi. Pesan memiliki banyak sekali klasifikasi seperti organisasi pesan,
struktur pesan, imbauan pesan, serta sistematika pesan. Berikut analisis pesan dalam video
persuasif (mengurangi penggunaan plastik sekali pakai).

Organisasi pesan :

1. Format Deduktif-Induktif

2. Format Topikal

3. Format Kronologis

4. Format Spasial

5. Format Kausal

6. Format Sekuen Motif

Berdasarkan organisasi pesan, video persuasif (Diet Plastik) menggunakan format


kronologis. Hal tersebut karena video persuasif tersebut saya susun berdasarkan urutan waktu
terjadinya peristiwa. Video persuasif saya awali dengan kedatangan ibu Itun, kemudian ada
salah satu ibu yang minta kantong plastik untuk membungkus belanjaannya. Setelah itu, ibu
Itun melakukan pesan persuasif kepada ibu-ibu yang belanja untuk mengurangi penggunaan
kantong plastik sekali pakai. Akhirnya semua ibu-ibu mau ikut serta dalam mengurangi
penggunaan plastik sekali pakai.

Struktur pesan :

1. Pro-Kontra

2. Kontra-Pro

3. Satu Sisi

4. Dua Sisi

Video persuasif yang saya buat menggunakan struktur pesan Kontra-Pro. Dalam
video ibu Itun memberi tahu kepada pembeli untuk tidak membungkus belanjaannya dengan
kantong plastik. Kemudian ada ibu-ibu yang bertanya (kontra), “Kenapa tidak boleh pakai
kantong plastik? Biasanya kan menggunakan kantong plastik”. Kemudian ibu Itun
menjelaskan alasannya dan ibu-ibu di sana pun setuju untuk mengurangi penggunaan plastik
sekali pakai (pro).

Imbauan Pesan :

1. Rasional

2. Emosional

3. Takut

4. Ganjaran

5. Motivasional

Video persuasif “Diet Plastik” menggunakan imbauan pesan rasional. Dimana dalam
video, saya mencoba menyampaikan pesan menggunakan gambaran yang logis seperti
mengurangi penggunaan plastik dalam proses jual-beli setiap harinya. Selain itu, di dalam
video saya mencoba menyampaikan informasi bahwa negara Indonesia merupakan negara
penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia. Adanya informasi tersebut saya rasa logis
apabila masyarakat harus mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Sistematika Pesan :

1. AIDA

2. ANSVA

Sistematika pesan yang digunakan dalam video persuasif, yaitu ANSVA. Pada video
persuasif, saya mencoba membangitkan minat audience melalui hal yang berkaitan dengan
diri audience yaitu membahas mengenai negara Indonesia. Saya memberikan informasi
tentang negara Indonesia menjadi penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia. Dengan
demikian, para audience yang semuanya masyarakat Indonesia menjadi mau untuk
melaksanakan apa yang telah dipersuasikan, karena adanya kebutuhan dari audience akan
kesejahteraan dan hidup bersih.
6. Channel

Dimensi Saluran :

1. Kredibilitas Saluran
2. Umpan Balik Saluran
3. Keterlibatan Saluran
4. Ketersediaan Saluran
5. Daya Tahan Saluran
6. Kekuatan Multiguna Saluran
7. Complementary Channel

Dimensi saluran yang digunakan dalam video persuasif “Diet Plastik”, yaitu
ketersediaan saluran. Karena dalam memberikan pesan persuasif, saya menggunakan media
video, dimana video merupakan salah satu media yang kompleks karena terdapat gambar,
gelombang suara, dan saya juga menambahkan teks subtiltle. Sehingga, video persuasif saya
memiliki dimensi ketersediaan saluran yang baik.

7. Khalayak

Kategori khayalak ada 4, yaitu :

1. Primer
2. Sekunder
3. Gatekeeper
4. Decision Maker

Pada video persuasif “Diet Plastik”, saya berfokus kepada khalayak primer. Khalayak
primer yaitu khalayak/ masyarakat yang secara khusus ingin dipengaruhi dan mencoba untuk
mengubah tingkah laku sasaran tersebut. Adapun khalayak primer dari video persuasif (Diet
Plastik, yaitu seluruh masyarakat Indonesia.
Daftar Pustaka

Dima, Ficky. 2010. “Implementasi Theory of Planned Behavior dalam Adopsi E-Commerce
oleh UMKM”. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Manajemen, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.

Istianah, Aen. 2015. “Komunikasi Persuasif dalam Pembentukan Sikap”. Skripsi. Fakultas
Ilmu Sosial dan Humaniora, Program Studi Ilmu Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga,
Yogyakarta.

Karlinda, Diastu. 2013. “Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan Motivasi


Belajar
Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2
Yogyakarta”. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Pendidikan Administrasi, Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta.

Rakhmat, Jalaluddin. 2018. Psikologi Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Yunus Winoto. 2015. Penerapan Teori Kredibilitas Sumber (Source of Credibility) dalam
Penelitian-Penelitian Layanan Perpustakaan. EduLib. 5(2): 3.

Anda mungkin juga menyukai