Anda di halaman 1dari 3

Nama : Marcelle Sebastian

NIM : 20210502030

Mata Kuliah : Teori Komunikasi KJ001

Soal : Presentasi PDF Dosen

Jawab :

1. Menurut opini saya pribadi, teori yang tepat untuk digunakan pada kasus Garuda
Indonesia sendiri merupakan Teori Komunikasi Antar Budaya, yang lebih spesifik
disebut sebagai Teori Yang Memusatkan Pada Perhatian atau Adaptasi. Teori ini
dibagi menjadi tiga, yaitu :
 Teori Komunikasi Yang Akomodatif : Teori Komunikasi Yang Akomodatif
sendiri merupakan teori yang menyatakan bahwa pembicara menggunakan
bahasa sebagai strategi untuk mendapatkan dukungan atau untuk menunjukkan
kehebatan mereka dalam berhubungan dengan orang lain. Strategi utama dari
komunikator berlandaskan pada motivasi mereka untuk berbicara konvergen
atau tidak konvergen. Mereka menggunakan pergerakan bahasa, naik-turunnya
intonasi dan cara menghormati sebagai strategi.
 Teori Adaptasi Antar Budaya : Teori Adaptasi Antar Budaya sendiri
menyatakan bahwa bahwa semua komunikasi melibatkan beragam jenjang
variasi budaya. Teori didesain untuk menjelaskan bagaimana seorang
komunikator beradaptasi dengan yang lain “bertemu untuk membina suatu
hubungan. Menurut opini saya pribadi, teori ini merupakan sebuah teori yang
menyatakan bahwa ada proses adaptasi antar semua budaya yang ada di muka
bumi, dikarenakan banyak sekali budaya – budaya yang ada dan bermacam –
macam, budaya yang ada tersebut dapat beradaptasi sehingga membentuk
kebudayaan baru.
 Teori Sub Budaya : Teori Sub Budaya sendiri menyatakan bahwa
menggunakan pendekatan fenomenologi untuk membangun teori sub budaya
Teori co-culture pada dasarnya adalah muted teori dan stainpoint teori. Pada
umumnya komunikasi co-culture merujuk pada hubungan-hubungan
kelompok dominan dengan kelompok yang tidak teaktualisasikan. Pusat
perhatian teori co-culture adalah menyusun suatu kerangka kerja agar anggota-
anggota co-culture dapat melakukan negosiasi dengan pihak lain agar suara
mereka didengarkan oleh kelompok dominan.
- Menurut opini saya pribadi, pada kasus Garuda Indonesia ini, teori yang paling cocok
dipakai adalah Teori Adaptasi Antar Budaya. Teori Adaptasi Antar Budaya sendiri
merupakan sebuah teori yang menyatakan bahwa ada proses adaptasi antar semua
budaya yang ada di muka bumi, dikarenakan banyak sekali budaya – budaya yang ada
dan bermacam – macam, budaya yang ada tersebut dapat beradaptasi sehingga
membentuk kebudayaan baru.
2. Mengapa saya memilih menggunakan Teori Adaptasi Antar Budaya pada kasus ini,
dikarenakan disebutkan dalam kasus tersebut bahwa “ Penetapan nilai-nilai budaya
pada Garuda Indonesia ini dilakukan karena manajemen meyakini bahwa transformasi
bisnis yang dijalankan perusahaan harus diikuti dengan transformasi budaya,
mengingat pada akhirnya hanya insan Garuda Indonesia yang mampu membawa
perusahaan ini maju dan berkembang sesuai Visi dan Misi perusahaan”. Opini saya
memilih teori ini dikarenakan teori ini cocok digunakan, dikarenakan Garuda
Indonesia sendiri merupakan sebuah perusahaan penerbangan yang membutuhkan
karyawan dan staff dari berbagai daerah, yang masing – masing membawa budaya,
adat, dan agamanya masing – masing, individu – individu tersebut membawa budaya
tersebut dan berbaur antar budaya, sehingga membentuk sebuah tahap transformasi
antar budaya.
3. Asumsi Teori : Asumsi sendiri memiliki definisi sebagai sebuah dugaan yang diterima
sebagai dasar dan sebagai landasan berpikir karena dianggap benar. Asumsi biasanya
baru berupa dugaan, perkiraan, prediksi dan ramalan. Menurut opini saya pribadi,
asumsi sendiri merupakan sebuah sudut pandang seorang individu terhadap suatu hal,
sudut pandang yang dimiliki individu ini bisa saja berbeda – beda dikarenakan setiap
individu memiliki opininya masing – masing. Asumsi Teori Adaptasi Antar Budaya
sendiri adalah Garuda Indonesia selaku sebuah wadah perusahaan yang memiliki
banyak sekali anggota dan staf di dalamnya, yang masing – masing staff memiliki
budaya dan caranya sendiri, melaksanakan sebuah aktivitas transform budaya yang
dilaksanakan secara seoptimal dan semaksimal mungkin, dengan cara Change
Agents/Change Leaders yang didukung oleh program komunikasi dan penyelarasan
dengan Human Capital Management System. Human Capital Management System
sendiri merupakan sebuah sistem dimana sistem tersebut mengatur semua data atau
informasi penting dari anggota – anggota, atau staff dari sebuah perusahaan, yang
bertujuan agar data informasi karyawan lebih mudah diakses.
4. Menurut opini saya pribadi, pada kasus kedua ini menggunakan Teori Khalayak dan
Efek. Teori Khalayak dan Efek sendiri merupakan sebuah teori yang menyatakan
bahwa sang komunikator akan dikatakan berhasil, jika sang komunikator berhasil
mengubah sudut pandang seorang komunikan terhadap suatu hal yang sesuai dengan
tujuan dari penyampaian pesan yang disampaikan oleh komunikator itu sendiri.
Dalam kasus ini, saya berperan sebagai seorang komunikator yang berusaha untuk
menyebarkan dan melakukan sebuah aktivitas edukasi. Edukasi yang dimaksud adalah
penggunaan Vaksin Covid 19 yang harusnya diikuti oleh semua masyarakat. Tujuan
dari penyampaian pesan edukasi tersebut adalah agar semua masyarakat ikut
melaksanakan aktivitas vaksin covid 19, yang bertujuan untuk memutus rantai virus
covid 19 itu sendiri, dikarenakan sudah banyak sekali warga masyarakat yang
kehilangan nyawanya dikarenakan oleh virus covid 19 itu sendiri. Dan tugas saya
sebagai komunikator adalah mengedukasi warga masyarakat dan memberikan
pengetahuan yang baik dan benar terkait dengan informasi, efek samping, jangka
penggunaan atau tata cara yang seseorang lakukan setelah mendapatkan suntikan
vaksin covid 19 tersebut.
5. Saya menggunakan teori Khalayak dan Efek sendiri, dikarenakan keduanya memiliki
hubungan yang erat dan tidak bisa dipisahkan, dalam kasus ini, saya berperan sebagai
sebuah Konsultan yang diutus oleh pemerintah, yang bertugas untuk memberikan info
dan ilmu, serta mengedukasi warga masyrakat yang belum mengikuti kegiatan vaksin
covid 19 tersebut. Tugas saya sebagai konsultan harus dilaksanakan dengan baik dan
penuh tanggung jawab, agar warga masyarakat mendapatkan pengertian tentang
bagaimana informasi terkait Vaksin Covid 19 tersebut.
6. Cara pengaplikasian daripada Teori ini sendiri adalah saya sebagai Konsultan Khusus
Pemerintah, harus menerangkan dengan penuh kesabaran dan rasa tanggung jawab,
bagaimana efek samping daripada vaksin covid 19 itu, atau bagaimana cara vaksin
covid 19 itu bekerja, atau apa saja resiko yang seseorang akan dapatkan setelah
mendapatkan suntikan vaksin covid 19 tersebut, saya juga dengan sabar harus
menjawab semua pertanyaan warga masyarakat dan menepis isu – isu tidak benar
terkait dengan vaksin tersebut.

Anda mungkin juga menyukai